Dicetak pada tanggal 2017-07-19 Id Doc: 589c896681944d3210493e09 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu tumbuhan pada saat ini telah mengalami kemajuan yang demikian pesat, sehingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang ilmu tumbuhan saja, sekarang telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri. Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang bisa dikatakan telah berdiri sendiri, salah satunya adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi Tumbuhan merupakan salah satu mata kuliah yang dikontrak oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Jambi yang dikenal dengan Struktur Tumbuhan. Materi yang menjadi cakupan pembelajaran pada mata kuliah ini adalah tumbuhan yang dipelajari secara bentuk morfologi dimulai dari organ pokok tumbuhan berupa akar, batang, daun dan juga morfologi organ reproduktif pada tumbuhan berupa bunga, buah dan biji. Sebagai organ reproduktif, bunga terdiri atas alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Untuk alat kelamin betina dikenal dengan putik (pistillum), sedangkan kelamin jantan dikenal dengan serbuk sari (pollen). Serbuk sari merupakan butiran halus seperti debu yang berwarna kuning atau putih kekuningan yang dihasilkan oleh tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang dominan tumbuh di muka bumi. Banyak yang menyebabkan dominansi Angiospermae, yaitu kemampuan bertahan hidup, bereproduksi di segala keadaan lingkungan, serta pembentukan bunga, buah dan biji. Apabila diperhatikan secara kasat mata serbuk sari tidak bisa dilihat, oleh karena itu harus menggunakan alat bantu mikroskop karena ukuran yang sangat kecil (mikroskopis). Dicetak pada tanggal 2017-07-19 Id Doc: 589c896681944d3210493e09 2 Ukuran serbuk sari yang sangat kecil membuat mahasiswa harus menggunakan alat bantu mikroskop di ruang kelas atau di laboratorium untuk mempelajarinya. Saat ini, belum ada bahan ajar atau media pembelajaran tentang serbuk sari. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengembangan media pembelajaran berupa album foto morfologi serbuk sari khususnya pada tumbuhan Angiospermae agar dapat mengamati struktur serbuk sari dan memperjelas objek yang tidak terlihat oleh mata biasa. Hal ini sesuai dengan fungsi media yang dijabarkan oleh Sudjana dan Rivai dalam (Arsyad, 2011: 2) bahwa media pembelajaran dapat menjadikan pengajaran lebih menarik peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh peserta didik dan memungkinkannya untuk menguasai materi pembelajaran. Kehadiran media pembelajaran berupa media foto morfologi serbuk sari (pollen) tumbuhan Angiospermae pada mata kuliah Struktur Tumbuhan berguna dalam membantu mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan dengan baik dan lebih optimal. Media foto memiliki beberapa kelebihan seperti yang dikemukakan oleh Sadiman dkk (2010: 29) yaitu bersifat konkret dan dapat mengatasi keterbatasan pengamatan yang disebabkan oleh benda yang diamati tidak dapat diamati dengan mata telanjang sehingga disajikan lebih jelas dalam bentuk foto. Dari uraian di atas, penulis mengadakan penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Foto Morfologi Serbuk Sari (Pollen) Bunga Pada Tumbuhan Angiospermae Untuk Mata Kuliah Struktur Tumbuhan”. Dicetak pada tanggal 2017-07-19 Id Doc: 589c896681944d3210493e09 3 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian pengembangan ini adalah: 1. Bagaimana desain media pembelajaran berupa foto morfologi serbuk sari (pollen) bunga pada tumbuhan Angiospermae untuk mata kuliah Struktur Tumbuhan? 2. Bagaimana kelayakan produk media pembelajaran berupa foto morfologi serbuk sari (pollen) bunga pada tumbuhan Angiospermae? 3. Bagaimana persepsi mahasiswa terhadap media pembelajaran berupa foto morfologi serbuk sari (pollen) bunga pada tumbuhan Angiospermae? 1.3 Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendesain media pembelajaran berupa foto morfologi serbuk sari (pollen) bunga pada tumbuhan Angiospermae sebagai media pembelajaran untuk mata kuliah Struktur tumbuhan. 2. Mengetahui kelayakan produk media pembelajaran berupa foto morfologi serbuk sari (pollen) bunga pada tumbuhan Angiospermae. 3. Mengetahui persepsi mahasiswa terhadap media pembelajaran berupa foto morfologi serbuk sari (pollen) bunga pada tumbuhan Angiospermae. Dicetak pada tanggal 2017-07-19 Id Doc: 589c896681944d3210493e09 1.4 4 Spesifikasi Produk yang Diharapkan Produk yang dihasilkan adalah sebuah media pembelajaran dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Produk merupakan media pembelajaran yang dirancang untuk mempermudah dalam mengamati bentuk morfologi serbuk sari digunakan pada mata kuliah Struktur Tumbuhan dengan materi benang sari. 2. Produk berupa foto hasil pengamatan preparat serbuk sari dibawah mikroskop yang didesain menjadi album foto sehingga dapat mengetahui bentuk morfologi serbuk sari pada tumbuhan Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae melalui foto. 3. Album foto serbuk sari dikemas menjadi dua album yaitu album foto serbuk sari bunga Dicotyledoneae dan album foto serbuk sari bunga Monocotyledoneae menggunakan aplikasi photoscape. Dicetak menggunakan kertas double side glossy photo paper 150 gsm ukuran A4 (210 x 297mm) secara vertikal. 4. Media yang dikembangkan untuk satu sampel bunga disajikan dalam dua halaman yaitu halaman pertama terdiri dari identitas tumbuhan, foto habitus, foto bunga, foto serbuk sari, klasifikasi ilmiah dan deskripsi bunga. Sedangkan halaman kedua meliputi foto serbuk sari, perbesaran, keterangan gambar dan deskripsi serbuk sari. 5. Materi pada album foto serbuk sari bunga Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae menyajikan informasi mengenai karakteristik morfologi serbuk sari mencakup struktur dinding serbuk sari, bentuk bidang ekuatorial, ornamentasi dinding eksin, ukuran dan unit serbuk sari. Dicetak pada tanggal 2017-07-19 Id Doc: 589c896681944d3210493e09 5 6. Produk dikembangkan dalam cakupan materi berupa karakteristik bentuk morfologi serbuk sari pada bunga tumbuhan Angiospermae yaitu membedakan serbuk sari tumbuhan Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae berdasarkan tipetipe yang dimiliki. 1.5 Pentingnya Pengembangan Pengembangan media pembelajaran berupa foto morfologi serbuk sari (pollen) bunga pada materi tumbuhan Angiospermae untuk Mata Kuliah Struktur Tumbuhan materi benang sari diharapkan dapat: 1. Menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan preparat serbuk sari dan desain media pembelajaran berupa foto bentuk morfologi serbuk sari. 2. Memudahkan mahasiswa dalam memahami materi serbuk sari. 3. Mampu menunjukkan berbagai bentuk morfologi serbuk sari pada bunga. 4. Membantu pendidik dalam menggambarkan bentuk serbuk sari pada bunga. 5. Sebagai salah satu alternatif dalam pengembangan media pembelajaran untuk materi serbuk sari pada bunga. 1.6 Batasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan yang dipaparkan di atas serta banyaknya komponen dalam pengembangan media pembelajaran, maka penelitian ini dibatasi pada pengembangan media pembelajaran berupa foto morfologi serbuk sari (pollen) bunga pada tumbuhan Angiospermae yaitu Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae. Media ini menyajikan karakteristik morfologi serbuk sari meliputi struktur dinding Dicetak pada tanggal 2017-07-19 Id Doc: 589c896681944d3210493e09 6 serbuk sari (apertura berdasarkan celah dan pori), bentuk bidang ekuatorial, ornamentasi dinding eksin, ukuran dan unit serbuk sari. Pemilihan sampel bunga sebagian besar merupakan tumbuhan yang sering digunakan pada praktikum Struktur Tumbuhan dan beberapa adalah tumbuhan yang berada di wilayah Jambi. 1.7 Definisi Operasional 1. Media pembelajaran adalah sesuatu alat atau bahan berisi informasi yang dapat mempermudah guru dalam menerangkan materi pembelajaran dan memudahkan mahasiswa dalam memahami pelajarang yang disajikan. 2. Foto adalah hasil pemotretan atau photografi dalam bentuk gambar menggunakan kamera foto baik dalam bentuk soft file maupun print out. 3. Serbuk sari (pollen) adalah sel gamet jantan yang memiliki fungsi yang sama dengan sel sperma saat proses penyerbukan sebagai organ reproduksi pada tumbuhan.