2 - Blog UB - Universitas Brawijaya

advertisement
TUGAS INDIVIDU BOTANI
ANGIOSPERMAE dan GYMNOSPERMAE
Oleh :
Gabryna Auliya Nugroho
105040201111165
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
AGROEKOTEKNOLOGI
MALANG
2010
Tumbuhan biji (Spermatophyta) Dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
-Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)
-Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan biji tertutup memiliki jumlah spesies lebih banyak
dibandingkan dengan tumbuhan berbiji terbuka. Tumbuhan kelompok
angiospermae memiliki lebih banyak species karenan tanaman
gymnospermae hanya tumbuh pada kondisi lingkungan tertentu,
sedankan tumbuhan angiospermae dapat tumbuh di berbagai kondisi
alam dan kebanyakan berumah 1 sehingga memungkinkan untuk terjadi
persilangan yang menghasilkan varian baru dalam 1 species.
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio =
bunga dan spermae = tumbuhan berbiji. Tumbuhan ini memiliki bunga
yang sesungguhnya yang terdiri dari mahkota bunga, kelopak bunga,
putik, dan benang sari.
Secara umum, tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri yang sama dengan
tumbuhan berbiji terbuka. Keunikan tumbuhan berbiji tertutup terletak
pada bijinya yang tersusun oleh keping lembaga (kotyledon). Keping
lembaga pada tumbuhan berbiji tertutup membentuk dua kelompok
tumbuhan, yaitu tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledonae) dan
tumbuhan berbiji berkeping dua (Dicotyledonae).
Tumbuhan angiospermae dibadi menjadi tumbuhan dikotil dan
monokotil.
ciri DIKOTIL:
-Memiliki 2 kotiledon (daun lembaga)
-Batang berkambium dan bercabang
-Letak xylem dan floem teratur
-Akar tunggang
-Mahkota bunga kelipatan 2,4,5
ciri MONOKOTIL
-Memiliki 1 kotiledon
-Batang tidak berkambium dan lurus
-Letak xylem dan floem tersebar
-Akar serabut
-Mahkota bunga kelipatan 3
Proses pembentukan sel kelemin jantan (pembuahan ganda)
Proses pembentukan sel kelemin jantan (pembuahan ganda) pada ujung
terdapat inti vegetatif dan inti generatif inti generatif membelah menjadi
2 yaitu inti generatif 1, yang membentuk sperma 1 dan inti generatif 2 yg
membentuk sperma 2. Kemudian sperma 1 dan sperma 2 jatuh ke bawah
sampai ke mikrofil dan akan membentuk zigot di dlm mikrofil terdapat
satu inti yg disebut mitosis. Mitosis membelah menjadi 2 melalui
pembelahan meiosis. Lalu membelah lagi menjadi 4 dan disebut meiosis 2
dan terakhir, 4 inti itu membelah menjadi 8 inti
proses pembentukan sel kelamin betina
proses pembentukan sel kelamin betina pada 8 inti yg terbentuk melalui
pembelahan meiosis dan mitosis itu terbagi mjd beberapa bagian yaitu
dalam mikrofil, 3 inti paling atas disebut sel antipoda, 2 inti yang ada
ditengah disebut inti kandung lembaga sekunder dan ada 3 inti paling
bawah, 2 yg ada di pinggir dsb sinergid dan 1 yg ada di tengah disebut
ovum.
Bagaimana pembentukan gamet pada Angiosperma ?
Pembentukan butik serbuk terjadi di dalam kantung serbuk. Di dalam
kantung serbuk terdapat banyak sel induk butir serbuk yang diploid. Sel
induk butik serbuk ini kemudian akan membelah secara meiosis menjadi 4
sel butir serbuk (mikrospora) yang haploid. Seperti pada bagan berikut.
SEL INDUK BUTIR SERBUK (DIPLOID)
¯ Membelah secara Miosis
EMPAT SEL BUTIR SERBUK (HAPLOID)
¯ Masing-masing inti butir serbuk membelah secara mitosis
SATU INTI VEGETATIF DAN SATU INTI GENERATIF
Angiosperma dan Gymnosperma merupakan dua subdivisi kingdom
Plantae yang paling berkembang. Terdapat ciri khas yang membedakan
kedua subdivisi ini. Terutama pada bijinya.
Sesuai namanya, biji Gymnosperma tidak ditutupi oleh daging buah
sehingga sering disebut biji telanjang (gymnos=telanjang, dan sperm=biji).
Sebaliknya, biji Angiosperma ditutupi oleh semacam daging buah
(Angieon=botol, dan sperm=biji). Sebenarnya, nama Angiosperma
mengacu pada alat reproduksi betina yang menyerupai botol.
Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)
Secara harfiah Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae =
tumbuhan yang menghasilkan biji. Jadi, Gymnospermae adalah
tumbuhan yang memiliki biji terbuka.
Tumbuhan kelompok Gymnospermae mempunyai ciri, yaitu :
1.Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah.
2.Berakar tunggang.
3.Umumnya berupa pohon.
4.Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Para ahli biologi menggolongkan Gymnospermae menjadi beberapa
ordo dan divisio, yaitu :
1.Cycadales divisio Cycadophyta, contoh pakis haji (Cycas rumphii)
2.Ginkgoales divisio Ginkgophyta, contoh Ginkgo biloba
3.Coniferales divisio Pinophyta, contoh pinus, cemara, dan damar
4.Gnetales divisio Gnetophyta, contoh melinjo (Gnetum gnemon)
ALAT REPRODUKSI PADA GYMNOSPERMAE
Semua Gymnospermae adalah heterostrop, artinya mempunyai dua
macam spora, yaitu mikrospora dan megaspore. Mikrospora atau polen
menghasilkan gametofit jantan, sedang megaspore yang tunggal
menghasilkan gametofit betina, dan pada gametofit ini terbentuk
arkegonia. Kedua macam spora yang dihasilkan di dalam sporangia
yang terdapat pada sporofil yang tersusun spiral pada aksis strobili.
Sporofit yang menghasilkan mikrosporofil dengan mikrospongia disebut
mikrosporangiat atau strobilus jantan (staminate cones), sedangkan yang
menghasilkan megasprofil dengan ovulum (bersama mengasporangia)
disebut
mengasporangiat
atau
strobili
betina
(pistillate
cones).
Mokrospora dan megaspore bersifat haploid, dan berkembang sebagai
sebagai hasil pembel;ahan miosis sel induk spora. Ukuran dan letak strobili
pada tanaman bervarasi.
a. Ovulum dan gametotif betina
Ovum telanjang dihasilkan pada megsprofil yang biasanya tersusun spiral
pada aksis sentral. Ovulum terdiri dari masa sel yang parenkimatis yang
disebut nuselus atau megasaporangium. Nukleus ini melindungi sel induk
mengaspora yang diploid.
Pada gymnospermae hanya terdapat satu integument yang terdiri
dari 3 lapisan sel yaitu:
1). Sarkotesta : Lapisam luar yang merupakan lapisan berdaging.
2). Skierotesta: Lapisan tengah yang terdiri dari sel-sel batu (sel
berdinding tebal).
3). Sarkotesta dalam : Susunanya sama seperti lapisan terluar.
b. Mikrosfora dan gametofit jantan
Mikropora atau butir polen adalah haploid, bentuk, ukran, serta
ornamentasi
dindingnya
bervariasi.
Gametofit
jntan
endosporik
pertumbuhannya sebagian didalam mikrosporangium dan sebagian
didalam ruang serbuk sari pada ovulum.
Pada golongan Cycadophyta mukrogametofit mempunyai sel protalus
jantan yang akan menghasilkan sel steril yang besar atau sel tangkaiyang
diikuti oleh sel tubuh (sel spermatogen). Sel tubuh membelah menjadi 2
sel gamet yang berflagel banyak.
c. Polinasi dan pembuahan
Polinasi
pada
Gymnoispermae
dilakukan
oleh
angin,
dan
mengantarkan gametofit yang endosporik pada mikrofil. Pada Coniferae
dan Gymnospermae yang lain polen yang endosporik langsung
mengadakan kontak dengan nuselus. Sperma kemudian berenang
menuju keleher arkegonium dan salah satu dari sperma mengadakan fusi
dengan telur membentuk zigot yang diploid. Fase awal perkembangan
embrio ditandai dengan adanya priode inti bebas kemusdian mengalami
diferensiasi.
Embrio
bersifat
endoskopik
poliembrioni
merupakan
keadaanm yang umum terjadi pada Gymnospermae.
PERBANDINGHAN ALAT-ALAT REPRODUKSI PADA ANGIOSPERMAE,
GYMNOSPERMAE
pembuahan ganda dalam Angiospermae:
sperma 1 + sel telur ----->zigot ----->biji
sperma 2 + Inti Kandung Lembaga Sekunder --->endosperm--->buah
* perbedaan:
pembuahan tunggal_membentuk biji---->gimnospermae
pembuahan ganda_membentuk biji dan buah--->angiospermae
a. Angiospermae
Pada Angiospermae, waktu tumbuhan berbunga dihasilkan mikrospora
dan megaspore. Mikropora berkembang menjadi gametofit jantan yang
memancar sebagai serbuk sari, sedangkan maegaspora berkembang
menjadi gametofit betina yang merupakan kantung embrio yang tetap
berada dalam ovarium, dan merupakan bagian dari bakal biji.
b. Gymnospermae
Gymnospermae merupakan tumbuhan yang berbiji dimana spermae
bakal biji tidak dilindungi oleh dinding ovarium sehingga dikatakan
tumbuhan berbiji terbuka. Megaspora tetap erada dalam bakal biji,
megasporangium dilindungi oleh beberapa integument, kecuali pada
bagian ujung memiliki lubang kecil disebut mikrofil.
1. Alat reproduksi pada Angiospermae
Alat reproduksinya terdiri atas alat reproduksi jantan yaitu serbuk
sari yang nantinya akan menghasilkan gamet jantan. Sedangkan vsel
telur yang merupakan gamet betina terdapat didalam bakal biji.
1.a. Sporogenesis dan mikrogametogenesis
1. Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
a). Mikrosporogenesis
Benang sari terdiri dari kepala sari (antera) dan tangkai Sari (filamon).
Kepala sari merupakan organ yang sangat penting karena di dalamnya
terdapat mikrosporangia. Yang merupakan tempat berkembangnya
gametofit jantan. Pada umumnya suatu antera trdiri dari 2 ruang sari
(teka) dan masing-masing memiliki dua ruang lokuli. Lokuli berisi
mikrospora disebut sporangium.
Pada awal kepala sari muda didalam lokulomentum (yaitu dibawa
epidermis) tersusun dari jarigan prenkimatis yang homogeny. Sebelum selsel
induyk mikrospora menjadi mikrospora maka sel-sel ini akan
mengalami
pembelahan
meosis.
Pada
pembelahan
meosis
I
menghasilkan dua sel, dan [ada pembelahan ini terjadi reduksi jumlah
kromosom yaitu terdiri dari 2n kromosom menjadi n kromosom untuk
masing-masing sel yang dihasilkan yaiut butir polen.
b). Mikrogametogenesis
Mikrospora merupakan awal perkembangan gametofit jantan. Selama
Gametogenesis inti serbuk sari membelah menghasilkan inti vegetative
dan inti generative, yang tidak sama besar. Sel vegetative lebih besar
dari sel generative. Inti sel generative membelah secara mitosis dan
menghaslkan 2 sel sperma.
Setelah pembelahan mitosis sel vegeratif melanjutkan pertumbuhan,
organel sel bertambah jumlah dan ukurannya, Vakuola makin lama
menghilang. Sel generative bentuknya speris, setelah lepas dari dinding
sel.
2. Megasporogenesis dan Megagametogenesis
a). Megasporogenesis
Beberapa tumbuhan Angiospermae mempunyaimegasporofil (daun
buah) yang berkembang ke dalam suatu pistilium. Pistilium biasanya
mengalami diferensiasi menjadi tiga bagian, Yaitu :
1. Bagian basal menggelembung disebut ovarium (bakal buah)
2. Bagian yang memanjang disebut stilus (tangkai putik)
3. Bagian ujung stilus yang disebut stigma (kepala putik)
Didalam ovarium terdapat 1, 2 atau lebih bakal biji. Tiap bakal biji terdiri
dari nuselus, integument, khalasan, dan funikulus. Bakal biji yang dewasa
digolongkan ke dalam 5 tipe tergantung aksis bakal biji tersebut,
berdasarkan :
1. Orthotropus : Mikrofil menghadap ke atas terletak segaris dengan hilus
2. Anatropus : Mikropil duahilus letaknyta sangat berdekatan
3. Kampilotropus : Bakal biji berbentuk kurva
4. Hemiantropus : Apabila nuselus dan integument terletak kurang lebih
disudut funikulus
5. Afitropus : Bakal biji berbentuk seperti sepatu kuda
b). Megagametogenesis
Organisasi kantong embrio yang dewasa terdiri atas 7 sel, yaitu sel sentral
yang besar dengan dua inti kutub, di bagian mikropil 2 sel sinergid dan
satu sel telur serta di bagian khalaza 3 sel antipoda. Perkembangan
kantong embrio dimulai dengan memanjangnya inti megaspore yang
berfungsi.
1.b. Penyerbukan (poinasi)
Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari ke kepala putik untuk tumbuhan
biji tertutup, atau jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji untuk
tumbuhan biji
terbuka. Sedangkan
pembuahan adalah terjadinya
persatuan atau peleburan inti sel telur dengan inti sel sperma didalam
kantung lembaga.
1.c. Pembuahan
Pada Angiospermae gametofit betina terletak jauh disebelah dalam
ruang ovarium, dan jauh dari stigma. Pada Angiospermae butir polen
tertimbun pada stigma. Sel-sel stigma mengeluarkan cairan yang seperti
lendir disebut eksulat. Pada umumnya hanya ada satu tabung polen
pada
DAFTAR PUSTAKA
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0099%20Bio%202-12d2.htm
http://rosmana.blogspot.com/2009/10/unusual-plants-gymnosperm.html
http://magaratta.blogspot.com/2009/07/alat-reproduksi-pada-angiospermae.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091205090027AATEcJn
Download