KATA PENGANTAR Gereja merupakan guyuban orang-orang yang mengimani Yesus Kristus. Yesus Kristus Tuhan mulia yang telah datang ke dunia mempunyai keprihatinan tunggal Kerajaan Allah, simbol relasional antara Allah dengan manusia. Gereja, sebagai guyuban murid-murid Yesus Kristus tersebut hidup di tengah-tengah masyarakat manusia dengan berbagai persoalannya. Konsili Vatikan II dalam Konstitusi Dogmatis tentang Gereja di dunia dewasa ini menegaskan bahwa “kegembiraan dan harapan duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita merupakan kegembiraan dan harapan duka dan kecemasan para murid Kristus juga” (GS 1). Hal ini semakin menegaskan bahwa persoalan-persolan hidup manusia juga menjadi persoalan Gereja juga. Salah satu persoalan yang sampai saat ini masih kita hadapi adalah kemiskinan dan penderitaan. Masih banyak kita berjumpa dengan anak-anak yang terlantar, masih banyak orang yang tidak mempunyai rumah yang layak. Masih banyak anak yang putus sekolah karena tidak ada biaya. Melihat situasi seperti itu apa yang dapat dilakukan oleh Gereja. Gereja diajak untuk membangun solidaritas dengan mereka yang kurang beruntung dengan tindakan nyata yang langsung dapat dirasakan oleh mereka. Untuk membangun solidaritas dan kepedulian tersebut Gereja telah mengupayakan hal-hal konkret. Gereja KAS khususnya telah menetapkan 15% dari Kolekte Umum dan Persembahan disisihkan untuk karya-karya karitatif. Dana 15% persen tersebut lazim disebut Dana Papa Miskin. Selain itu sejak tahun 1969, Rm C Carri, SJ, Vikjend KAS waktu itu, telah mencetuskan gerakan Aksi Puasa Pembangunan. Menurut Rm Carri, SJ umat Katolik perlu menjalankan Aksi Puasa Pembangunan untuk menjembatani jurang antara yang kaya dan yang miskin dengan berpedoman pada ensiklik Populorum Progresio. Dana Papa Miskin dan Dana APP telah menjadi salah satu bentuk kepedulian Gereja KAS terhadap mereka yang lemah, miskin, tersingkir dan diffabel. Ada beberapa Paroki di KAS ini yang sudah memanfaatkan Dana Papa Miskin dan Dana APP secara tertib. Namun ada pula yang belum memanfaatkan dana-dana tersebut secara optimal. Salah satu hal yang menyebabkan kurang optimalnya pemanfaatan dana-dana tersebut adalah tidak adanya pedoman pengelolaan dana-dana tersebut. Oleh karena itu Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang mencoba untuk membuat sebuah pedoman sederhana ini. 1 Meskipun usaha untuk memanfaatkan dana-dana tersebut sudah ada, disadari bahwa pengelolaannya belum optimal. Oleh karena itu, mulai tahun 2014 ini dibentuk Panitia Dana Sosial Gereja yang merupakan kerjasama sinergis dari Tim Kerja Aksi Puasa Pembangunan, Tim Kerja Pendidikan, Tim Kerja Pengembangan Sosial Ekonomi dan Tim Kerja Kesehatan. Semoga, dengan adanya Panitia Dana Sosial Gereja dan Pedoman Pengelolaan Dana Sosial Gereja ini, pelayanan Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang kepada saudara-saudari yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan diffabel dapat dilaksanakan dengan lebih optimal. Dengan demikian, jati diri dan perutusan Gereja sebagai persekutuan paguyuban murid-murid Yesus Kristus, yang dalam bimbingan Roh Kudus, berupaya menghadirkan Kerajaan Allah sehingga semakin signifikan dan relevan bagi warganya dan masyarakat (bdk. Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang 2011-2015, alinea 1) semakin dihayati dengan baik. Demikian pula, Visi Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang, yang berbunyi : Umat Paroki SPM Ratu Rosario Suci, Katedral Randusari, dibawah perlindungan dan teladan Santa Perawan Maria bercita-cita membangun paguyuban murid-murid Yesus Kristus untuk menghadirkan kerajaan Allah secara lebih signifikan dan relevan bagi umat dan masyarakat di wilayah kota Semarang, dapat semakin diwujudnyatakan dalam reksa pastoral paroki. Akhirnya kita semua berharap bahwa Gereja yang kita bangun adalah Gereja yang dapat semakin bersahabat dengan mereka yang lemah, miskin, tersingkir dan diffabel sebagaimana Yesus yang hadir dan menjadi sahabat mereka. Semarang, Juni 2014 Ketua Dewan Paroki, ................................... 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………...................... 1 DAFTAR ISI …………………………………………………………......................... 3 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 5 Bab I Pengertian, Fungsi dan Cakupan Dana Sosial Gereja ….............................. 9 Pasal 1 Pengertian ………………………………………………….............................. 9 Pasal 2 Panitia Pengelola Dana Sosial Gereja ……………………............................... 10 Pasal 3 Hubungan Panitia Pengelola Dana Sosial Gereja dengan Dewan Paroki ......... 10 Pasal 4 Fungsi Pedoman Pengelolaan Dana Sosial Gereja ………................................ 10 Pasal 5 Cakupan Pedoman Pengelolaan Dana Sosial Gereja ...…….............................. 11 Bab II Sumber Dana Sosial Gereja ……………………………................................ 11 Pasal 6 Kas Dana Papa Miskin …………………………………….............................. 11 Pasal 7 Kas Dana Aksi Puasa Pembangunan …………………….............................… 11 Pasal 8 Kas Dana Pengembangan Sosial Ekonomi ………………............................... 11 Pasal 9 Kas Dana Bantuan Pendidikan …………………………….............................. 11 Pasal 10 Kas Dana Bantuan Kesehatan ……………………………............................. 12 Bab III Sasaran Dana Sosial Gereja …………………………….............................. 12 Pasal 11 Dana Papa Miskin ………………………………………............................... 12 Pasal 12 Dana Aksi Puasa Pembangunan dan Pengembangan Sosial Ekonomi ........... 12 Pasal 13 Dana Bantuan Pendidikan ………………………………............................... 13 Pasal 14 Dana Bantuan Kesehatan ………………………………................................ 14 Bab IV Pengelolaan Dana Sosial Gereja ……......………………............................. 15 Pasal 15 Panitia Pengelola Dana Sosial Gereja ……………………............................. 15 Pasal 16 Pengajuan dan Pencairan Dana Sosial Gereja .…………............................... 15 3 Bab V Lain-lain …………………………………………………............................... 16 Pasal 17 Kebijakan Lain …………………………………………............................... 16 Pasal 18 Penutup …..........…………………………………………............................. 16 Lampiran Formulir Pengajuan Dana Sosial Gereja ………………………….............................. 18 Panitia Pengelola Dana Sosial Gereja 2014-2015 …………………............................ 19 4 PENDAHULUAN A. Landasan Teologis dan Pastoral Prinsip Gereja adalah preferential option for the poor. Prinsip inilah yang diperjuangkan bersama dalam kehidupan masyarakat. Semangat dasar ini diambil dari semangat Yesus Kristus sendiri yang juga memperhatikan serta mengutamakan yang kecil dan tak berdaya,”Aku datang bukan untuk orang yang sehat, melainkan orang yang sakit.” Prinsip ini mau mengatakan bahwa kesejahteraan bersama akan terwujud bila ada usaha nyata memberi perhatian pada mereka yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel. Tanpa itu kesenjangan sosial yang semakin tajam akan dialami masyarakat.1 Perhatian dan kepedulian Gereja terhadap mereka yang miskin tersebut tentu bersumber dari hidup Yesus sendiri. Yesus hadir mewartakan dan mewujudkan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah adalah Allah sendiri yang meraja, kuasa dan belas kasih Allah yang menyelamatkan manusia. Dari pihak manusia, Kerajaan Allah adalah peristiwa, iklim atau suasana, dimana manusia menerima Allah sebagai yang menentukan dalam mengatur hidupnya baik secara perorangan maupun secara sosial. Demikianlah Kerajaan Allah menjadi pokok pemakluman Yesus. Warta dan perwujudan Kerajaan Allah oleh Yesus menjadi kabar gembira bagi mereka yang miskin dan tertindas. Dalam Kitab Suci dengan mudah akan kita temukan bagaimana perhatian Yesus yang begitu besar terhadap mereka yang miskin dan tertindas. Ambil contoh misalnya sabda bahagia Mat 5:3, “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” Orangorang yang mendapat perhatian Yesus adalah orang-orang miskin, buta, lumpuh, pincang, kusta, lapar, sengsara (=mereka yang menangis). Yesus biasanya menyebut mereka sebagai orang-orang miskin atau orang-orang kecil.2 Jika berbicara tentang warta kabar gembira tentang Kerajaan Allah yang dilakukan oleh Yesus, ada tiga teks penting dari Kitab Yesaya yang pantas diperhatikan:3 Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar perkataan-perkataan sebuah kitab, dan lepas dari kekelaman dan kegelapan mata. Orang-orang buta akan melihat. Orang-orang yang sengsara akan tambah bersuka ria di dalam Tuhan, dan orang-orang miskin di antara manusia akan bersorak-sorai di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel! (Yes 29:18-19) 1 Konsorsium Sosialisasi Ajaran Sosial Gereja, Sosialisasi Ajaran Sosial Gereja Pergumulan Kesadaran Sosial Menuju Gereja yang Berkeadilan, Yogyakarta, Kanisius, hlm.29. 2 Albert Nolan, OP,”Yesus Bukan Orang Kristen? Yogyakarta, Kanisius hlm.49-50 3 Idem, hlm.89-90. 5 Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai (Yes 35:5-6). Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberikan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara (atau: untuk mewartakan penglihatan baru kepada yang buta dan membebaskan yang terkurung dan memberitakan tahun rahmat Tuhan (Yes 61:1-2). Konsili Vatikan II dalam dokumen Kerasulan Awam juga menegaskan perlunya perhatian terhadap mereka yang lemah. Pada artikel 8 dokumen tersebut dikatakan: Di mana saja ada orang yang berkekurangan makanan dan minuman, pakaian, perumahan, obat-obatan, pekerjaan, pendidikan, kemudahan yang diperlukan untuk hidup yang benar-benar manusiawi; di mana saja ada orang yang tersiksa karena kesehatannya yang rapuh, yang menderita karena dibuang dan ditahan, di situ cinta kasih kristiani harus mencari dan menemukan mereka, menghibur mereka dengan perhatian intensif serta meringankan beban mereka dengan memberi bantuan. Dasar teologis tersebut di atas jelas sekali menunjukkan bahwa keterlibatan Gereja dalam berbagai gerakan sosial, terutama perhatiannya kepada orang-orang miskin merupakan perwujudan iman. Di sini tampak sekali adanya hal mendasar yang menjadi ciri khas gerakan sosial Gereja. Gerakan sosial Gereja mempunyai kekhasan karena dilandasi iman. Gerakan tersebut juga merupakan bentuk perwujudan kasih kepada sesama. Yang mendorong Gereja untuk memilih dan mengutamakan yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel adalah semangat hidup Yesus yang mengasihi dan berbela rasa kepada mereka yang lemah dan menderita. Dengan demikian menjadi semakin jelas bahwa Gereja mau menampakkan wajah sosialnya dengan landasan yang jelas, yaitu bela rasa Allah dalam diri Yesus. Selain didasarkan pada semangat hidup Yesus dan ajaran dari para Bapa Konsili, semangat untuk memperhatikan yang berkekurangan juga ditegaskan dalam kanon 1254 § 2. Dalam kanon tersebut dengan tegas dinyatakan bahwa harta benda gereja dikelola untuk mencapai tujuan-tujuan yang khas. Adapaun tujuan-tujuan yang khas itu terutama ialah: mengatur ibadat ilahi, memberi sustentasi yang layak kepada para klerus serta pelayan-pelayan lain, melaksanakan karya-karya kerasulan suci serta karya amal kasih, terutama terhadap mereka yang berkekurangan. 6 Berdasarkan hal-hal di atas Gereja Keuskupan Agung Semarang selalu menekankan perlunya perhatian terhadap mereka yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel. Perhatian kepada mereka senantiasa ditampakkan dalam Arah Dasar KAS. Ambil contoh misalnya dalam Arah Dasar KAS 2006-2010. Dalam Arah Dasar ini ditegaskan: Umat Allah Keuskupan Agung Semarang dalam bimbingan Roh Kudus berupaya semakin menjadi persekutuan paguyuban-paguyuban murid-murid Yesus Kristus yang mewujudkan Kerajaan Allah yang memerdekakan (bdk. Luk 4:18-19). Dalam konteks masyarakat Indonesia yang sedang berjuang mengatasi korupsi, kekerasan dan kerusakan lingkungan hidup, umat Allah Keuskupan Agung Semarang terlibat secara aktif membangun habitus baru berdasarkan semangat Injil (bdk. Mat 5-7). Habitus baru dibangun bersama-sama: dalam keluarga sebagai basis hidup beriman; dalam diri anak, remaja dan kaum muda dengan melibatkan mereka untuk pengembangan umat; dalam diri yang kecil, lemah, miskin dan tersingkir dengan memberdayakannya. Apa yang dicita-citakan umat Allah KAS tentu sebagai perwujudan untuk menjadi murid-murid Yesus Kristus seutuhnya. Sebagai murid-murid Yesus kita diajak untuk semakin dewasa dalam iman. Salah satu ciri pribadi orang dewasa adalah kepekaan terhadap kebutuhan orang. Yesus Kristus datang untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin (bdk. Luk 4: 18) dan mewujudkan Kerajaan Allah. Maka dari itu umat Allah KAS, sebagai paguyuban murid-murid Yesus Kristus, sudah sepatutnya mewujudkan Kerajaan Allah dalam kehidupan zaman sekarang. B. Maksud dan Tujuan Pedoman Pengelolaan Dana Papa Miskin dimaksudkan untuk mewujudkan Gereja sebagai persekutuan paguyuban-paguyuban Umat Allah (communion of communities) yang solider, berbela rasa dan peduli kepada mereka yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel. Pedoman ini bertujuan agar: a. Tercipta Gereja yang hidup: paguyuban yang bersahabat, bersaudara, peka dan peduli terhadap mereka yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel. b. Gereja tetap mengutamakan yang lemah, miskin dan tersingkir dengan terlibat aktif membantu mereka dengan karya-karya karitatif. c. Terlaksana pengelolaan Dana Papa Miskin dan Dana APP Paroki yang efektif dan efisien dengan didasarkan pada pengendalian intern yang memadai. d. Tersedia informasi keuangan Dana Papa Miskin dan Dana APP Paroki sebagai wujud pertanggungjawaban pengelolaan Dana Papa Miskin dan Dana APP Paroki bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan sekaligus dipakai sebagai dasar 7 pengambilan kebijakan keuangan Dana Papa Miskin dan Dana APP Paroki dalam rangka membangun solidaritas. C. Prinsip Umum dan Kriteria Pengelolaan Dana Papa Miskin dan Dana APP Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Terkendali, atas nama Paroki b. Dana Papa Miskin dan Dana APP Paroki tersebut diperuntukkan bagi pelayanan amal kasih dan bantuan yang bersifat karitatif bagi mereka yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel. c. Keadilan dan cinta kasih. Pengelolaan Dana Papa Miskin dan Dana APP Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang dilakukan dengan menggunakan kriteria-kriteria sebagai berikut: a. Selaras dengan kepentingan, citra dan jatidiri Gereja b. Sesuai dengan kebutuhan pelayanan amal kasih dan karya karitatif c. Layak, wajar, tidak berlebihan dan efisien d. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan 8 Bab I Pengertian, Fungsi dan Cakupan Dana Sosial Gereja Pasal 1 Pengertian 1.1. Pedoman Pengelolaan Dana Sosial Gereja Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang adalah tata kelola keuangan Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang yang meliputi Dana Papa Miskin, Dana Aksi Puasa Pembangunan, Dana Pengembangan Sosial Ekonomi, Dana Bantuan Pendidikan dan Dana Bantuan Kesehatan. 1.2. Dana Papa Miskin Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang adalah uang yang berasal dari 15% Kolekte Umum (Kolekte Pertama) dan Amplop Persembahan Bulanan (dari umat) yang diperuntukkan sebagai bantuan bagi mereka yang miskin (bdk. Pedoman Keuangan Paroki Keuskupan Agung Semarang 1991 pasal 19; Memo Administrator Diosesan Keuskupan Agung Semarang No. 1117/A/X/2009 tanggal 18 November 2009 tentang Kenaikan Prosentase Dana Papa Miskin). Dana ini digunakan untuk membantu siapapun yang dipandang oleh pengelola perlu untuk mendapatkannya dan tidak mengikat, baik bagi penerima maupun bagi paroki sebagai pemberi (bdk. Job Description Pastor Kepala Paroki-Pastor Pembantu nomor 4.2). 1.3. Dana Aksi Puasa Pembangunan Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang adalah 25% dari keseluruhan dana Aksi Puasa Pembangunan, yaitu amplop Aksi Puasa Pembangunan dari umat dan Kolekte Umum Minggu Palma yang terkumpul di paroki pada setiap tahun. 1.4. Dana Pengembangan Sosial Ekonomi adalah dana yang dikumpulkan dari 30% kolekte Misa Jumat I. 1.5. Dana Bantuan Pendidikan adalah dana yang dikumpulkan dari 30% kolekte Misa Jumat I serta dana-dana lain yang berasal dari donatur yang memang diintensikan untuk Bantuan Pendidikan. 1.6. Dana Bantuan Kesehatan adalah dana yang dikumpulkan dari 40% kolekte Misa Jumat I dan dana-dana lain yang berasal dari donatur yang memang diintensikan untuk memberikan bantuan kepada umat yang tidak mampu untuk mencukupi biaya pengobatan. 9 Pasal 2 Panitia Pengelola Dana Sosial Gereja 2.1. Panitia Pengelola Dana Sosial Gereja Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang merupakan kerjasama antara Tim Kerja Aksi Puasa Pembangunan, Tim Kerja Pendidikan, Tim Kerja Pengembangan Sosial Ekonomi dan Tim Kerja Kesehatan yang bertugas sebagai pengelola Dana Papa Miskin, Dana Aksi Puasa Pembangunan, Dana Pengembangan Sosial Ekonomi, Dana Bantuan Pendidikan, dan Dana Bantuan Kesehatan Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang. 2.2. Tim-Tim Kerja yang disebut pada pasal 2.1. membentuk kepanitiaan yang akan disahkan oleh Ketua Dewan Paroki. 2.3. Masa bakti Panitia Pengelola Dana Sosial mengikuti masa bakti Dewan Paroki. 2.4. Panitia Pengelola Dana Sosial bertanggung jawab kepada Pengurus Harian Dewan Paroki. 2.5. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Panitia Dana Sosial Gereja bekerjasama dengan Romo Paroki dan para Ketua Lingkungan serta Tim Kerja Pengembangan Sosial Ekonomi Lingkungan di Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang. Selain itu, Panitia Pengelola Dana Sosial Gereja juga bekerjasama dengan Panitia Aksi Puasa Pembangunan dan/atau Panitia Pengembangan Sosial Ekonomi baik Keuskupan Agung Semarang maupun kelompok/lembaga yang sesuai sebagai mitra kerja. Pasal 3 Hubungan Panita Dana Sosial Gereja dengan Dewan Paroki 3.1. Pengelolaan Dana Sosial Gereja oleh Panitia Dana Sosial Gereja ini didasarkan pada Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang. 3.2. Panitia Dana Sosial Gereja merupakan salah satu panitia dalam Dewan Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang yang mengelola Dana Sosial Gereja. 3.3. Panitia Dana Sosial Gereja wajib memberikan laporan kepada Dewan Harian Paroki setiap 3 (tiga) bulan sekali, yaitu setiap akhir bulan Januari, April, Juli, dan Oktober, setiap tahunnya. Pasal 4 Fungsi Pedoman Pengelolaan Dana Sosial Gereja Pedoman Pengelolaan Dana Sosial Gereja ini berfungsi untuk mengelola uang milik Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang yang terdiri dari: 4.1. Dana Papa Miskin, 10 4.2. 4.3. 4.4. 4.5. Dana Aksi Puasa Pembangunan, Dana Pengembangan Sosial Ekonomi, Dana Bantuan Pendidikan, dan Dana Bantuan Kesehatan. Pasal 5 Cakupan Pedoman Pengelolaan Dana Sosial Gereja Pedoman Pengelolaan Dana Sosial Gereja ini mengatur pengelolaan uang milik Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang yang mencakup: Dana Papa Miskin, Dana Aksi Puasa Pembangunan, Dana Pengembangan Sosial Ekonomi, Dana Bantuan Pendidikan dan Dana Bantuan Kesehatan. Bab II Sumber Dana Sosial Gereja Pasal 6 Kas Dana Papa Miskin Kas Dana Papa Miskin berasal dari 15% kolekte Umum (Kolekte Pertama) Misa Mingguan dan Amplop Persembahan Bulanan dari Umat. Pasal 7 Kas Dana Aksi Puasa Pembangunan Kas Dana Aksi Puasa Pembangunan berasal dari 25% amplop Aksi Puasa Pembangunan dari umat dan kolekte umum Minggu Palma yang ditinggal di paroki (bdk. PKP KAS 1991, Pasal 8.b). Pasal 8 Kas Dana Pengembangan Sosial Ekonomi Dana Pengembangan Sosial Ekonomi berasal dari: 8.1. Dana yang dikumpulkan dari 30% kolekte Misa Jumat I. 8.2. Hasil kerjasama dengan donatur yang bersifat tidak mengikat kedua belah pihak dan memang diintensikan untuk kegiatan Pengembangan Sosial Ekonomi. Dana ini 11 harus diterima melalui Bendahara Dewan Paroki, baru kemudian diteruskan kepada Panita Pengelola Dana Sosial Gereja. Pasal 9 Kas Dana Bantuan Pendidikan Dana Bantuan Pendidikan berasal dari: 9.1. Dana yang dikumpulkan dari 30% kolekte Misa Jumat I. 9.2. Hasil kerjasama dengan donatur yang bersifat tidak mengikat kedua belah pihak dan memang diintensikan untuk bantuan pendidikan. Dana ini harus diterima melalui Bendahara Dewan Paroki, baru kemudian diteruskan kepada Panitia Pengelola Dana Sosial Gereja. Pasal 10 Kas Dana Bantuan Kesehatan Kas Dana Bantuan Kesehatan berasal dari: 10.1. Dana yang dikumpulkan dari 40% kolekte Misa Jumat I. 10.2 Hasil kerjasama dengan donatur yang bersifat tidak mengikat kedua belah pihak dan memang diintensikan untuk bantuan kesehatan atau pengobatan. Dana ini harus diterima melalui Bendahara Dewan Paroki, baru kemudian diteruskan kepada Panitia Pengelola Dana Sosial Gereja. Bab III Sasaran Penggunaan Dana Sosial Gereja Pasal 11 Dana Papa Miskin Dana Papa Miskin Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang dimanfaatkan untuk membantu mereka yang tergolong kecil, lemah, miskin, tersingkir, diffabel dan siapa pun yang dipandang perlu untuk dibantu sebagai wujud solidaritas Gereja guna meringankan beban penderitaan mereka. Pemanfaatan dana tersebut adalah: 12.1. Bantuan pengobatan atau karitatif bagi orang sakit 12.2. Bantuan musibah yang besarnya ditentukan oleh Panitia Dana Sosial Gereja dengan melihat kondisi keuangan yang ada dan situasi pemohon 12 12.3. Bantuan Sosial sembako per paket Rp 100.000,00. (seratus ribu rupiah) 12.4. Bantuan pendidikan dengan prioritas untuk tugas akhir sekolah. 12.5. Dana Papa Miskin tidak boleh dipinjamkan dan dipakai untuk keperluan lain, selain untuk karya karitatif. 12.6. Bagi pemohon bantuan yang berada dalam keadaan darurat, Pastor Paroki dapat menggunakan Dana Papa Miskin untuk langsung diberikan kepada pemohon. Pasal 12 Dana Aksi Puasa Pembangunan dan Dana Pengembangan Sosial Ekonomi Untuk mempertahankan sifat “membangun” dari kegiatan Aksi Puasa Pembangunan dan sifat “mengembangkan” dari kegiatan Pengembangan Sosial Ekonomi, maka dana Aksi Puasa Pembangunan dikelola sebagai satu-kesatuan dengan dana Pengembangan Sosial Ekonomi. Keduanya diprioritaskan untuk: 13.1. Memberikan bantuan modal untuk usaha kecil dengan besar bantuan maksimal Rp. 3.000.000,00. (tiga juta rupiah) 13.2. Perbaikan tempat jualan (kios/gerobak/meja/etalase) maksimal bantuan Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah). 13.3. Memberikan bantuan untuk bencana alam, maksimal bantuan Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah). 13.4. Kegiatan-kegiatan peningkatan keterampilan dan sumber daya ekonomi bagi umat, misalnya pembekalan, pelatihan, dan lain-lain sejenis. 13.5. Kegiatan terprogram oleh Tim Kerja Pengembangan Sosial Ekonomi, antara lain: pasar murah, kunjungan Panti Asuhan, dan lain-lain sejenis. Pasal 13 Dana Bantuan Pendidikan 14.1. Dana Bantuan Pendidikan Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang digunakan untuk memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak yang bersekolah di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan yang kurang mampu, baik untuk biaya sekolah (Sumbangan Pengembangan Pendidikan) maupun biaya pendidikan tugas akhir sekolah. 14.2. Bantuan ini diutamakan bagi anak-anak yang bersekolah di sekolah swasta katolik. 14.3. Jumlah bantuan yang diberikan tergantung dari persediaan Dana Bantuan Pendidikan Paroki dan besarnya kebutuhan serta kemampuan keluarga yang bersangkutan, dengan ketentuan maksimal: a) Sumbangan Pengembangan Pendidikan per bulan: 13 - Sekolah Dasar: Rp. 25.000,00; - Sekolah Menengah Pertama: Rp. 35.000,00; - Sekolah Menengah Atas / Sekolah Menengah Kejuruan: Rp. 50.000,00. b) Biaya Pendidikan Tugas Akhir Sekolah: - Sekolah Dasar: Rp. 250.000,00; - Sekolah Menengah Pertama: Rp. 350.000,00; - Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan: Rp. 500.000,00. 1.3.4. Semua bantuan pendidikan tersebut langsung dibayarkan oleh Panitia Pengelola Dana Sosial Gereja ke sekolah yang bersangkutan. Pasal 14 Dana Bantuan Kesehatan Dana Bantuan Kesehatan diprioritaskan untuk: 14.1. Bantuan biaya rumah sakit, pembelian obat dan biaya rawat jalan. 14.2. Bantuan biaya Perawatan Rumah Sakit : - Diutamakan umat Paroki - Besaran biaya 10% dari total biaya atau maksimum Rp. 2.500.000,-Tempat Perawatan adalah Rumah Sakit kelas III; atau Tipe C (RSUD Ketileng, RS. Tugurejo, RS. Panti Wilasa dr. Cipto; RS. Elisabeth dan Puskesmas. 14.3. Pelayanan Kesehatan Murah di Poli Katedral : a. Setiap hari minggu ke 2, 3 dan 4 setiap bulan mulai pukul 10.00-11.00. b. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi : - Pelayanan Kesehatan Umum (Minggu ke 2 dan ke 4), dengan kontribusi sebesar Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah) - Pelayanan Kesehatan THT dan Umum (Minggu ke 3), dengan kontribusi sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah). 1.4.4. Pelayanan Kesehatan di Balai Pengobatan Yayasan Sosial Soegijapranata : - Dilaksanakan setiap hari Senin-Sabtu, Pagi : mulai pukul 07.00 – 12.00 Sore : mulai pukul 17.00 – 18.30 dengan kontribusi sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) sudah termasuk pemberian obat sesuai dengan protap yang ditetapkan oleh Timja Kesehatan Katedral dan Balai Pengobatan Yayasan Sosial Soegijapranata. 1.4.5. Pelayanan Kesehatan Rujukan : 14 a. Pelayanan Rujukan diperlukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang paripurna dan terjangkau bagi masyarakat terutama untuk mereka yang sangat membutuhkan. b. Rujukan diberikan oleh pihak dokter Poli Katedral atau Balai Pengobatan Yayasan Sosial Soegijapranata. c. Untuk pasien yang membutuhkan rawat inap dapat dirujuk ke Balai Pengobatan Soegijapranata Bongsari Semarang dengan kontribusi biaya Rp. 75.000,-/malam. d. Kasus-kasus yang dapat dirujuk ditentukan oleh pihak dokter Poli Katedral atau Balai Pengobatan Yayasan Sosial Soegijapranata. e. Untuk pasien yang membutuhkan cek Pemeriksaan Laboratorium dapat dirujuk ke Laboratorium Pelita Medika (Jln. Dr. Wahidin 149C, Telp. 024-8504960). f. Daftar parameter yang dapat dilakukan pemeriksaan ditentukan oleh pihak dokter Poli Katedral atau Balai Pengobatan Yayasan Sosial Soegijapranata. Bab IV Pengelolaan Dana Sosial Gereja Pasal 15 Panitia Pengelola Dana Sosial Gereja Pengelolaan Dana Sosial Gereja dilakukan oleh Panitia Pengelola Dana Sosial Gereja Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang, yang merupakan kerjasama dari Tim Kerja Aksi Puasa Pembangunan, Tim Kerja Pengembangan Sosial Ekonomi, Tim Kerja Pendidikan dan Tim Kerja Kesehatan. Pasal 16 Pengajuan dan Pencairan Dana Sosial Gereja 16.1. Semua permohonan diajukan dengan cara mengisi formulir permohonan yang ditujukan kepada Panitia Pengelola Dana Sosial Gereja Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang dengan alamat Sekretariat Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang, setiap jam kerja. 16.2 Permohonan diajukan dengan diketahui oleh Ketua Lingkungan bagi umat Katolik dan Ketua RT/RW setempat bagi non Katolik. (sebagaimana formulir terlampir). 16.3. Permohonan tertulis hendaknya memuat: a. b. c. d. Data Pemohon, termasuk nomor telepon; Tujuan atau kepentingan penggunaan dana tersebut; Kemampuan pemohon / dana yang sudah dimiliki pemohon; Jumlah dana yang dimohon; 15 e. Diskripsi mengenai situasi / kondisi yang perlu dibantu atau yang dimohonkan bantuan; dan f. Lampiran-lampiran lain yang diperlukan. 16.4. Formulir permohonan bantuan harus sampai kepada Panitia Dana Sosial Gereja sebelum tanggal 15 setiap bulannya. 16.5. Pencairan dana dapat dilakukan mulai tanggal 22 di sekretariat Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang pada jam kerja. Bab V Lain-lain Pasal 17 Kebijakan lain 19.1. Permohonan dana yang tidak mungkin dipenuhi oleh Panitia Dana Sosial Gereja Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang dapat difasilitasi untuk dimintakan kepada Panitia Pengembangan Sosial Ekonomi/Aksi Puasa Pembangunan Keuskupan Agung Semarang dan juga kepada mitra kerja. 19.2. Berdasarkan formilir bantuan yang disediakan, permohonan bantuan yang dapat difasilitasi oleh Panitia Dana Sosial Gereja Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang untuk dimintakan kepada Panitia Pengembangan Sosial Ekonomi / Aksi Puasa Pembangunan Keuskupan Agung Semarang adalah: a. Bidang pembinaan/motivasi, baik untuk kelompok teritorial, kategorial maupun mahasiswa; b. Bantuan musibah; c. Bantuan biaya pendidikan untuk tugas akhir sekolah dan skripsi; d. Bantuan modal usaha; dan e. Bantuan pengobatan. Pasal 18 Penutup 18.1. Pedoman Pengelolaan Dana Sosial Gereja Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat ditinjau kembali untuk disesuaikan dengan keadaan dan kebijakan Dewan Paroki seturut perkembangan situasi. 16 18.2. Apabila di kemudian hari ternyata dalam Pedoman Pengelolaan Dana Sosial Gereja ini terdapat ketidaksesuaian dengan ketentuan yang berlaku, akan diadakan perubahan atau pembetulan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Semarang Pada tanggal : Juni 2014 Ketua Dewan, ................................................. 17 FORMULIR PERMOHONAN BANTUAN DANA SOSIAL GEREJA PAROKI SPM RATU ROSARIO SUCI RANDUSARI SEMARANG ===================================================== Hal : Permohonan bantuan Yth. Tim Pengelola Dana Sosial Lamp. : Paroki SPM Ratu Rosario Suci Randusari Semarang Dengan hormat, Yang bertandatangan di bawah ini, saya : Nama : …………………………………………………................ Alamat : …………………………………………………................ Pekerjaan : …………………………………………………................ Nomor Telepon : …………………………………………………................ Dengan ini saya mengajukan permohonan bantuan jenis (lingkari salah satu): 1. Biaya pengobatan 2. Biaya pendidikan 3. Pembelian sembako 4. Pinjaman untuk usaha kecil, yaitu ………………....................................... 5. .............................................................. Adapun perincian pembiayaannya adalah sebagai berikut: Jumlah total yang kami tanggung : Rp. ……………………… Dana yang sudah tersedia/swadaya : Rp. ……………………… Kekurangan/Dana yang kami mohon : Rp. ……………………… Informasi tambahan yang perlu kami sampaikan: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan data pendukung yang terkait (misalnya : pengantar dari Ketua Lingkungan, FC. Kartu Keluarga, FC. Kwitansi, FC. Kartu Pembayaran Sekolah, dll) Demikianlah permohonan ini, atas terkabulnya permohonan ini saya ucapkan terima kasih. Semarang, .......................... Mengetahui : Ketua Lingkungan, Pemohon, ............................... ....................... 18 PANITIA PENGELOLA DANA SOSIAL PAROKI SPM RATU ROSARIO SUCI RANDUSARI SEMARANG (Periode 2014-2015) =================================================== Ketua : Sekretaris : Bendahara : Anggota 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 19