PERSYARATAN MELANGSUNGKAN PERKAWINAN KATOLIK LANGKAH AWAL 1. 2. 3. Minta Formulir Pendaftaran Perkawinan dari Ketua Lingkungan paroki tempat tinggal calon mempelai wanita beragama Katolik. Bila calon mempelai wanita beragama nonKatolik, pendaftarannya melalui paroki tempat tinggal calon mempelai yang Katolik. Formulir Pendaftaran diisi, ditandatangani Ketua Lingkungan masing-masing. Mendaftarkan diri kepada Pastor Paroki 3 (tiga) bulan sebelum hari perkawinan (untuk pasangan sesama Katolik). Setelah mendaftarkan diri ke Pastor Paroki dan Formulir dari Ketua Lingkungan ditandatangani oleh Pastor Paroki, calon pasangan mendatangi Sekretariat Paroki agar rencana perkawinan mereka dicatat dalam Buku Pendaftaran Perkawinan dan diberi Surat Pengantar untuk mendaftarkan diri sebagai peserta Kursus Persiapan Perkawinan. PENYELIDIKAN KANONIK Penyelidikan Kanonik Persiapan Perkawinan (Kanonik = Hukum Gereja) dilaksanakan setelah menyelesaikan semua persyaratan perkawinan baik persyaratan Gereja maupun persyaratan Sipil. Untuk itu, sesudah persyaratan perkawinan lengkap, calon mempelai diharap menghubungi Pastor Paroki (yang menandatangani formulir pendaftaran) untuk mengadakan perjanjian kapan waktunya. BERKAS KELENGKAPAN ADMINISTRASI PERKAWINAN KATOLIK Pasangan Katolik: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Salinan Surat Baptis yang sudah diperbarui, berlaku 6 (enam) bulan. (Statuta Keuskupan Regio Jawa Th. 1995 Ps 114 butir 1) asli dan fotocopy 1 (satu) lembar. Fotocopy Sertifikat Kursus Persiapan Perkawinan 1 (satu) lembar. Foto berpasangan ukuran 4 x 6 cm; hitam putih atau berwarna 2 (dua) lembar. Pasfoto ukuran 3 x 4 cm untuk Buku Keluarga Kita masing-masing 2 (dua) lembar. Data Saksi Perkawinan Gereja dilampiri fotocopy surat nikah gereja (harus pasangan suami-isteri yang sudah menikah minimal 5 tahun). Kartu Keluarga Katolik. Surat Keterangan atau Pengantar Perkawinan dari Ketua Lingkungan. Pasangan Beda Gereja (Katolik dengan Kristen Protestan) / Beda Agama (Katolik dengan Non-Baptis): 1. 2. 3. Salinan Surat Baptis yang sudah diperbarui berlaku 6 (enam) bulan sejak ditandatanganinya surat baptis tersebut. (bagi yang beragama Katolik). Fotocopi Surat Baptis Protestan bagi calon mempelai yang beragama Kristen Protestan. Pihak Katolik dan Non-Katolik: a. Menandatangani Formulir Perjanjian Pihak Katolik. b. Mengisi Surat Keterangan Status Liber (Status Bebas) bermeterai dan ditandatangani oleh dua orang saksi (boleh beragama Katolik atau Non-Katolik). c. Kedua saksi tersebut menyatakan benar-benar mengetahui bahwa calon mempelai yang beragama Non-Katolik belum pernah menikah selain akan menikah dengan calon pasangannya yang beragama Katolik ini. Dilampiri fotocopy KTP saksi tersebut. Perjanjian Pihak Katolik dan Surat Keterangan Status Liber (Status Bebas) ini diperlukan untuk mengurus Dispensasi Perkawinan Beda Agama dan Izin Perkawinan Beda Gereja ke Keuskupan. Catatan: Bagi calon mempelai yang sudah pernah menikah diperlukan: 1. Akte Kematian, bila terjadi kematian; 2. Surat Perceraian, bila terjadi perceraian, bagi calon mempelai nonKatolik. PELIMPAHAN KUASA PENEGUHAN PERKAWINAN Bagi calon pasangan warga Gereja Paroki yang akan melangsungkan perkawinan di paroki lain, persyaratanya sama seperti tersebut di atas. Setelah Penyelidikan Kanonik dan melengkapi berkas-berkas yang diperlukan, akan dibuat Surat Pelimpahan Meneguhkan Perkawinan kepada Pastor yang akan meneguhkan perkawinan mereka. PASANGAN YANG BELUM CUKUP UMUR Bagi calon mempelai pria yang belum berusia 21 tahun dan calon mempelai wanita yang belum berusia 19 tahun, hendaknya melampirkan Surat Pernyataan dari orangtua (bermeterai), yang menyatakan persetujuannya dan tidak keberatan bahwa anaknya akan menikah secara agama Katolik. HAL-HAL LAIN YANG PERLU DIPERHATIKAN 1. 2. 3. Jurufoto / kameramen / kru video tidak diperkenankan naik ke Panti Imam dan diharap memperhatikan kesakralan dalam gereja. Petugas video diwajibkan membawa genset sendiri; atau kalau tidak mungkin, dapat menggunakan aliran listrik gereja dengan memberikan sumbangan untuk pemakaian aliran listrik kepada gereja (sebaiknya uang sumbangan diserahkan ke sekretariat paroki paling lambat 2 hari sebelum hari pernikahan). Penghias tata altar dan dekorasi tidak diperkenankan oleh pihak lain (jasa paket pernikahan), tetapi dilaksanakan oleh Petugas Tata Altar dan Dekorasi Gereja, yaitu: Tim Kerja Tata Altar dan Dekorasi yang dikoordinasi oleh: Ibu Cicilia Sri Sulastri Harini (085728356781) atau Kantor Sekretariat Gereja Paroki St. Aloysius Mojosongo. Apabila membutuhkan Paduan Suara, mohon menghubungi Tim Kerja Kor dan Dirigen, yang dikoordinasi oleh: Ibu Anastasia Odelia Herawati (08121504003). BERKAS KELENGKAPAN ADMINISTRASI PERKAWINAN SIPIL Surat-surat yang Diperlukan (masing-masing 1 lembar) 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. Akte Kelahiran Asli dan Fotocopy (Bukan Surat Kenal Lahir) Fotocopy KTP KSK Asli dan Fotocopy Surat Ijin Komandan (bagi anggota TNI dan POLRI) Perjanjian Kawin (Perjanjian Pembagian Harta Benda) Surat Ganti Nama orangtua dan yang bersangkutan (asli dan fotocopy) Surat Baptis (fotocopy) Surat Nikah dari Gereja (Surat Nikah yang anda terima setelah upacara pemberkatan segera difotocopy 1 lembar dan diserahkan kepada Pejabat Catatan Sipil yang menyidang anda) 09. Menyerahkan 8 (delapan) lembar foto berpasangan ukuran 4 x 6 cm hitam putih 10. Menyerahkan fotocopy KTP 2 orang saksi. 11. Surat Keterangan dari Kelurahan (N1, N2, N3, N4) dimana KTP masing-masing diterbitkan. (Form N-1: Keterangan untuk menikah dari Lurah & Camat; Form N-2: Keterangan asal-usul masing-masing calon mempelai; Form N-3: Persetujuan dari masing-masing calon mempelai; Form N-4: Keterangan asal-usul orangtua calon mempelai). a. Surat Pengantar RT dan RW b. Asli dan Fotocopy: 1. Akte Kelahiran 2. KTP dan KSK 3. Surat Ganti Nama 4. Surat Ijin Kawin bagi yang belum berumur 21 tahun 5. Surat Ijin Kawin dari komandan (bagi anggota TNI / POLRI) 12. Menyerahkan 5 (lima) lembar materai Rp. 6.000,13. Menyerahkan fotocopy akte perkawinan orangtua. B. Catatan Penting 01. Biaya diserahkan pada waktu menyerahkan berkas. 02. Salah seorang dari pasangan pengantin harus mempunyai KTP Pemerintah Kota Surabaya. 03. Apabila kedua pasangan pengantin tersebut ber-KTP luar Surabaya, pelaksanaannya di kantor Catatan Sipil di mana KTP yang bersangkutan diterbitkan. 04. Harap diperhatikan bila anda sidang di Kantor Catatan Sipil, jangan lupa mengajak serta 2 orang saksi dan BERPAKAIAN RAPI, SOPAN (seyogyanya tidak memakai kaos oblong / celana jeans / sandal). 05. Alamat Kantor Catatan Sipil Surabaya: Jl. Manyar Kertoarjo No. 6, telepon 5927201. 06. Berkas beserta lampiran kelengkapannya harus sudah diserahkan ke Kantor Catatan Sipil selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum hari pernikahan.