peningkatan prestasi belajar matematika melalui layanan

advertisement
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI LAYANAN
KUNJUNGAN RUMAH SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 2
GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh : Oktaviana SM
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika
Melalui Layanan Kunjungan Rumah pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Gondangrejo
Tahun Pelajaran 2014/2015. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 siswa kelas VII.C SMP
Negeri 2 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2014/2015 yang nilai matematikanya rendah.
Teknik pengumpulan data menggunakan test, observasi, wawancara dan dokumentasi.
Metode tes dipergunakan untuk mengetahui peningkatan nilai yang dialami oleh siswa,
observasi dan wawancara digunakan untuk mengetahui tingkah laku siswa selama di
rumah maupun disekolah dengan pengamatan langsung maupun dengan teknik wawancara,
sedangkan dokumentasi dipergunakan untuk memperoleh data tentang nama siswa dan
prestasi belajar matematika.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan dengan layanan kunjungan rumah yang disertai bimbingan
belajar lalu diadakan test dan observasi pada siklus I diperoleh peningkatan pada nilai
siswa yang awalnya IA nilainya 65 menjadi 70 sedangkan YI dari 65 menjadi 75 yang
dirata rata 70 dan 75 adalah 72,5 kemudian di refleksikan kembali dengan kolabolator
untuk peningkatan kembali nilai dari kedua siswa tersebut. Selanjutnya diberi layanan
kunjungan rumah dan mendapatkan bimbingan kembali dan diberi test kepada kedua siswa
tersebut untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut dalam mata pelajaran
matematika,dan dari perlakuan pada siklus II didapat hasil IA 80 dan YI 85 ini perubahan
yang sangat bagus. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi: “Ada peningkatkan prestasi
belajar Matematika Melalui Layanan Kunjungan Rumah pada Siswa Kelas VII C SMP
Negeri 2 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2014/2015”, diterima kebenarannya.
Kata kunci : Peningkatan, Prestasi Belajar Matematika, Kunjungan Rumah
1
2
yang sulit untuk anak. Menggunakan
metode
kunjungan
rumah
untuk
mengetahui apa ada factor dari rumah yang
mempengaruhi prestasi belajar matematika
anak.
Kunjungan rumah adalah upaya
konselor untuk mendeteksi kondisi
keluarga
dalam kaitannya dengan
permasalahan
anak/agar
individu
mendapatkan berbagai informasi yang
dapat digunakan lebih efektif. Kegiatan
kunjungan rumah merupakan salah satu
kegiatan pendukung yang diadakan untuk
memahami diri siswa yang bermasalah
secara lengkap didalam proses pemberian
bantuan melalui jenis layanan bimbingan
dan konseling disekolah. Dengan adanya
kunjungan rumah Guru bimbingan dan
konseling akan lebih mengetahui seluk
beluk siswa sehingga guru bimbingan dan
konseling dapat memberi tindakan dan
solusi secara tepat sehingga permasalahan
siswa dapat diatasi dengan tepat dan tidak
merugikan berbagai pihak.
Kunjungan rumah dilakukan oleh
guru BK agar mengetahui pola belajar
anak dirumah. Selain itu diberikannya
kunjungan rumah untuk mengetahui
masalah – masalah yang dihadapi anak
yang berkaitan dengan belajar maupun
prestasi belajar yang dialami anak di
sekolah maupun di rumah. Dengan adanya
kunjungan rumah anak dapat berkonsultasi
dan mengungkapkan kesulitan dan
masalahnya mengenai prestasi belajarnya
tanpa merasa malu ataupun takut karna
layanan diberikan dirumah anak itu sendiri.
Setelah mengetahui masalah siswa Guru
BK dapat memberikan solusi dan
bimbingan kepada anak yang mengalami
kesulitan dan prestasi belajar yang rendah
terutama prestasi belajar matematika
sehingga
dapat
memotivasi
dan
meningkatkan prestasi belajar anak melalui
bimbingan belajar yang dilakukan dalam
layanan kunjungan rumah.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan
pada
dasarnya
merupakan suatu usaha pengembangan
sumber daya manusia (SDM), walaupun
usaha pengembangan SDM tidak hanya
dilakukan melalui pendidikan khususnya
pendidikan formal (sekolah). Tetapi
sampai detik ini, pendidikan masih
dipandang sebagai sarana dan wahana
utama untuk pengembangan SDM yang
dilakukan dengan sistematis, programatis,
dan berjenjang. Belajar merupakan
kegiatan sehari-hari bagi siswa sekolah.
Perilaku yang penting bagi siswa adalah
belajar, dengan belajar dapat menimbulkan
perubahan dan penggerak kemajuan pada
diri siswa. Dengan adanya kunjungan
rumah diharapkan dapat membantu
mendorong minat belajar siswa sehingga
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
terutama pada mata pelajaran yang rawan
seperti
matematika
yang
banyak
dikeluhkan para siswa sebagai mata
pelajaran yang sulit.
Kunjungan rumah dilakukan secara
bertahap
sehingga
dapat
diketahui
perkembangan siswa yang mendapat
kunjungan rumah,apakah kunjungan rumah
tersebut berpengaruh terhadap prestasi
belajarnya atau tidak. Sehingga dapat
diketahui kunjungan rumah ini dapat
dilakukan pada siswa lainnya atau tidak.
Jika setelah diadakan penelitian ini ada
peningkatan dalam prestasi belajar
matematika siswa maka cara ini dapat
dilakukan oleh pihak yang bersangkutan
unuk menangani siswa siswa yang prestasi
belajarnya rendah baik di mata pelajaran
matematika maupun pada mata pelajaran
yang lain.
Dalam penelitian ini menggunakan
prestasi belajar matematika karena dalam
kelas VII C nilai yang paling rendah adalah
matematika lalu diadakan penelitian
penyebab nilai matematika itu rendah
apakah factor dari guru, factor anak, atau
memang matematika adalah mata pelajaran
3
2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka dapat diidentifikasikan permasalahan
sebagai berikut : (1) Ada 14 siswa kelas
VII C di SMP Negeri 2 Gondangrejo yang
nilai matematikanya rendah. Tapi diambil
2 siswa yang paling rendah. (2) Setelah
diadakan observasi dan wawancara ada 50
% anak yang tidak menyukai mata
pelajaran matematika.
Pembatasan masalah
Masalah dalam penelitian ini
dibatasi hanya pada: “Peningkatkan
Prestasi Belajar Matematika melalui
Layanan Kunjungan Rumah Siswa Kelas
VII C SMP Negeri 2 Gondangrejo Tahun
Pelajaran 2014/2015 “.
Perumusan Masalah
Dengan
memperhatikan
latar
belakang masalah diatas dalam penelitian
ini maka dapat dirumuskakan sebagai
berikut ” Bagaimana meningkatkan
Prestasi Belajar Matematika melalui
Layanan Kunjungan Rumah Siswa Kelas
VII C SMP Negeri 2 Gondangrejo Tahun
Pelajaran 2014/2015 ?”.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan prestasi belajar Matematika
Melalui Layanan Kunjungan Rumah pada
Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2
Gondangrejo Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Manfaat Praktis
a. Bagi guru bimbingan konseling
dapat memberikan bimbingan
kepada peserta didik tentang
prestasi belajar peserta didik
terutama
pada
pelajaran
Matematika melalui
layanan
kunjungan rumah.
b. Bagi
guru
mata
pelajaran
matematika dalam memberikan
pembelajaran kepada siswa agar
dalam proses pembelajaran dapat
berjalan efektif dan efisien.
c. Bagi orang tua agar mereka lebih
dapat mengontrol anak dalam
kegiatan belajar dirumah sehingga
anak dapat belajar dengan teratur
di rumah khususnya mata
pelajaran matematika.
d. Bermanfaat bagi peserta didik,
karena dengan adanya kunjungan
rumah oleh guru Bimbingan dan
Konseling mereka akan lebih
meningkatkan belajarnya agar
memperoleh nilai yang baik
terutama pada mata pelajaran
yang rawan seperti matematika.
Dan nak juga dapat bersifat
terbuka terhadap orangtua, guru
BK maupun guru mata pelajaran.
KERANGKA TEORITIS
Deskripsi Teori
1. Pengertian Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah (home visit)
adalah salah satu teknik pengumpulan
data dengan jalan mengunjungi rumah
siswa untuk membantu menyelesaikan
masalah yang dihadapi dan untuk
melengkapi data yang sudah ada yang
diperoleh dengan teknik lain.
Kunjungan
rumah
adalah
upaya konselor untuk mendeteksi
kondisi keluarga dalam kaitannya
dengan permasalahan anak / agar
individu
mendapatkan
berbagai
informasi yang dapat digunakan lebih
efektif. Kegiatan kunjungan rumah
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberi kontribusi bagi dunia
pendidikan
terutama
dibidang
pendidikan
terutama
dibidang
bimbingan dan konseling, Matematika
serta menambah khasanah metode
dalam penanganan peserta didik.
4
2.
merupakan salah satu kegiatan
pendukung yang diadakan untuk
memahami diri siswa yang bermasalah
secara lengkap didalam prosese
pemberian bantuan melalui jenis
layanan bimbingan dan konseling
disekolah.
Berdasarkan
beberapa
pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa kegiatan kunjungan rumah
adalah layanan pendukung bimbingan
konseling yang diselenggarakan untuk
memperoleh data dan informasi yang
berkaitan dengan permasalahan yang
sedang siswa hadapi dengan cara
melakukan kunjungan kerumahnya.
Pengertian Tentang Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan
hasil yang telah dicapai, dikerjakan,
dilakukan
oleh
siswa
selama
mengikuti proses pembelajaran yang
meliputi tingkah laku, hasil ulangan,
hasil test (ulangan semesteran)
dijadikan satu dan dirata – rata hingga
memperoleh suatu nilai.
Karena itu, berbagai predikat
atau gelar sebagai suatu bentuk
penghargaan yang diberikan atas
prestasi, hendaknya diletakkan dalam
pengertian prestasi yang mengacu
pada definisi tersebut. Dalam dunia
pendidikan, prestasi sering dikaitkan
dengan kemampuan di bidang
akademik.
Adapun hasil belajar yang
berupa angkaatau huruf selain sebagai
bukti hasil karya yang dicapai juga
dapat
untukmemotivasi
agar
prestasinya
lebih
meningkat.
Maksudnya bahwa prestasiadalah hasil
kerja anak yang dicapai dan
merupakan bukti keberhasilanbelajar
yang berupa huruf, angka untuk
memotivasi agar prestasinya lebih
baik. Dalam dunia pendidikan, prestasi
sering dikaitkan dengan kemampuan
di bidang akademik. Tolak ukur
menilainya adalah nilai (angka).
Prestasi belajar adalah pengungkapan
hasil belajar ideal meliputi ranah
psikologis yang berubah sebagai
akibat pengalaman dan proses belajar
siswa sehingga siswa mengalami
proses
perubahan
penguasan
pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran,
lazimnya ditunjukan dengan nilai tes
atau angka nilai yang diberikan oleh
guru lalu diolah hingga menghasilkan
nilai lalu deiberi peringkat dan
penghargaan sebagai hasil belajar atau
prestasi belajar yang baik.
Untuk kelangsungan hidupnya,
manusia selalu membutuhkan dunia
diluar dirinya, sehingga manusia selalu
mengadakan interaksi dengan dunia
luar dan berusaha untuk mengubah
dan menguasai dunianya untuk
mengatur dan menyesuaikan diri
dengan dunia luar diperoleh melalui
belajar.
3.
5
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar
merupakan hasil yang diraih oleh
siswa atau peserta didik secara
maksimal yang ditunjukkan dengan
angka melalui test atau prestasi yang
telah dicapai dari suatu proses usaha
seseorang
untuk
memperoleh
perubahan kepribadian atau tingkah
laku yang merupakan reaksi dari
pelatihan atau pengalaman.
Pengertian
Tinjauan
Tentang
Matematika
Matematika
diajarkan
diberbagai tingkat pendidikan mulai
dari TK sampai ke Perguruan tinggi.
Adapun tujuan dari pembelajaran
matematika itu sendiri adalah sebagai
berikut :
1) Memahami konsep bilangan bulat
dan pecahan, bangun datar dan
bangun sederhana.
2) Dapat
menghitung
atau
mengoperasi dari bilangan bulat
dan pecahan.
3) Memahami konsep ukuran dan
pengukuran berat, panjang, luas,
volume, sudut, waktu, kecepatan,
debit, serta mengaplikasikannya
4) Memahami konsep pengumpulan
data, penyajian data dengan table,
rerata hitung, modus.
5) Memiliki
sikap
menghargai
matematika
dan
dapat
menerapkannya dalam kehidupan
sehari hari
6) Agar siswa mampu berfikir logis,
kritis dan Kreatif.
Matematika
berfungsi
mengembangkan
kemampuan
menghitung, mengukur, merumuskan
dan menggunakan rumus matematika
yangdiperlukan dalam kehidupan
sehari-hari melalui materi pengukuran
dangeometri, aljabar dan trigonometri.
Adapun tujuan pembelajaran
maematika
yaitu,
kemampuan
pemecahan masalah, kemampuan
berargumentasi,
kemampuan
berkomunikasi, kemapuan koneksi,
kemampuan reprensentasi. Dalam
memecahakan
permasalahan
matematika
diperlukan
keuletan,
ketepatan, dan kecepatan.
Ada empat jenis permasalahan
dalam pembelajaran matematika, yaitu
masalah translasi adalah masalah yang
berhubungan aktivitas sehari - hari
siswa, masalah aplikasi adalah
masalah yang menerapkan suatu
konsep, rumus matematika dalam
sebuah soal-soal matematika, masalah
proses/pola adalah masalah yang
memiliki pola, keteraturan dalam
penyelesainnya, masalah teka-teki
adalah masalah yang sifat menerka
atau dapat berupa permainan namun
tetap mengacu pada konsep dalam
matematika.
4.
6
Berdasarkan uraian di atas
maka dapat disimpulkan bahwa mata
pelajaran matematika bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan
memahami konsep dasar matematika,
menggunakan penalaran masalah,
mengkomunikasikan gagasan dengan
simbol, menjelaskan keterkaitan antar
konsep dan mengaplikasikan konsep
atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat, dalam pemecahan
masalah.
Hubungan
antara
Kunjungan
Rumah dengan Prestasi Belajar
Matematika
Menurut M. Dalmoyo “
Lingkungan sangat berperan penting
dalam
pertumbuhan
dan
perkembangan anak. Lingkungan
adalah keluarga yang mengasuh dan
membesarkan anak, sekolah tempat
mendidik, masyarakat tempat anak
bergaul juga bermain sehari – hari dan
keadaan alam sekitar dengan iklimnya,
flora dan fauna”.
Kegiatan kunjungan rumah
merupakan salah satu kegiatan
pendukung yang diadakan untuk
memahami diri siswa yang bermasalah
secara lengkap didalam prosese
pemberian bantuan melalui jenis
layanan bimbingan dan konseling
disekolah.
Hubungan antara kunjungan
rumah dengan prestasi belajar
matematika siswa, diambil mata
pelajaran matematika dikarenakan
matematika adalah pelajaran yang
rawan, sehingga digunakan metode
kunjungan rumah untuk menunjang
dan meningkatkan prestasi belajar
siswa terutama untuk pelajaran
matematika. Pelajaran matematika
seringkali dikeluhkan oleh siswa
sebagai pelajaran yang sulit lalu
diadakan kunjungan rumah untuk
dapat memotivasi anak agar dapat
belajar secara efektif dan efisien
sehingga nilai matematika anak dapat
meningkat.
Keadaan pada saat di rumah
sangat berpengaruh terhadap belajar
anak dan jika mereka tidak dapat
belajar dengan baik dan benar maka
akan berpengaruh pada prestasi
disekolah.
Kunjungan
rumah
dilakukan tak hanya untuk memotivasi
siswa dalam belajar tapi juga
dilakukan untuk mengetahui keadaan
rumah
siswa,
perekonomian,
bagaimana perilaku siswa saat
dirumah, dan masalah-masalah yang
ada dalam rumah tersebut. Dengan
demikian anak akan mendapat
penanganan yang tepat.
Jika
dengan
diadakan
kunjungan
rumah
ini
dengan
memberikan motivasi kepada anak
dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa maka metode ini dapat diberikan
kepada siswa yang lain yang nilainya
rendah atau mempunyai masalah
tentang belajar.
(tinggi), tahap pelaksanaan sebesar 78.78%
(tinggi), tahap evaluasi sebesar 68.72%
(tinggi), tahap analisis hasil evaluasi
sebesar 66.84% (sedang), tahap tindak
lanjut sebesar 69.12% (tinggi), dan tahap
laporan sebesar 66.32% (sedang).
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat ditarik kesimpulan
bahwa
secara
umum
pelaksanaan
kunjungan rumah oleh guru bimbingan dan
konseling di SMA Negeri se-Kabupaten
Temanggung tahun pelajaran 2013/2014
menunjukkan persentase sebesar 72.26%
dengan kriteria tinggi.
Kerangka Berpikir
Kondisi Awal
Prestasi Belajar
Matematika
Sebelum Diberi
Layanan
Kunjungan Rumah
Treatment
Kunjungan Rumah
Kondisi akhir
Prestasi Belajar
Matematika
Setelah Diberi
Layanan Kunjungan
Rumah
Hipotesis
Berdasarkan Kerangka berpikir di
atas diajukan hipotesis sebagai berikut
“Pemberian Layanan Kunjungan Rumah
dapat Meningkatkan Prestasi belajar
Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri
2 Gondangrejo tahun pelajaran 2013/2014”
Penelitian Yang Relevan
Yan
Ermawan.
2013.
Pelaksanaan Kunjungan Rumah oleh
Guru Bimbingan dan Konseling di SMA
Negeri. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Semarang.
Jenis
penelitian
ini
adalah
penelitian deskriptif dengan metode survei.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh guru bimbingan dan konseling di
SMA Negeri se-Kabupaten Temanggung
sejumlah 19 orang dan sempel penelitian
ini adalah seluruh guru bimbingan dan
konseling. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan angket serta
wawancara
dan
observasi
sebagai
pendukung.
Hasil
penelitian
dari
pelaksanaan kunjungan rumah oleh Guru
Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri
se-Kabupaten Temanggung menunjukkan
hasil sebagai berikut; tahap perencanaan
mempunyai persentase sebesar 73.58%
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2
Gondangrejo Karanganyar . Penelitian ini
dilaksanakan selama bulan Maret 2015
sampai dengan April 2015
Subjek Penelitian
Yang dijadikan subjek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VII. C yang nilai
matematikanya paling rendah yaitu 2
orang.
7
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Kegiatan awal
2) Kegiatan inti
3) Kegiatan Akhir
c. Observasi
Layanan
Bimbingan
Belajar
d. Refleksi Layanan Bimbingan Belajar
3. Siklus II
Pada dasarnya pelaksanaan
siklus II sama dengan pelaksanaan
siklus I, hanya saja pada siklus II ini
peneliti melakukan beberapa perbaikan
berdasarkan hasil refleksi siklus I.
a. Perencanaan
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
2) Mempersiapkan Fasilitas dan
Sarana Pendukung
3) Menyiapkan lembar Observasi
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Kegiatan awal
2) Kegiatan inti
3) Kegiatan Akhir
c. Observasi
d. Refleksi Layanan Bimbingan Belajar
4. Pasca Siklus
Pasca siklus merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengetahui
peningkatan
nilai
matematika siswa yang diberi layanan
kunjungan rumah. Kegiatan pasca siklus
adalah dengan melihat antara nilai
sebelum diberi kunjungan rumah dan
setekah diberikan kunjungan rumah
untuk mengetahui peningkatan nilai
matematika siswa setelah dilakukannya
tindakan berupa siklus I dan siklus II.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan 2
metode penelitian yaitu kualitatif dan
kuantitatif
secara
terpadu.
Dalam
penelitian ini penulis menggabungkan
antara metode kualitatif dan metode
kuantitatif.
Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu penelitian
tindakan Kelas (PTK). Dalam rangka
memperbaiki
nilai
mata
pelajaran
matematika siswa kelas VII C.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
memiliki peranan yang sangat penting dan
strategis untuk meningkatkan mutu
pembelajaran apabila diimplementasikan
dengan baik dan benar (Kunandar, 2008:
41)
Prosedur Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini
terdapat siklus. Siklus adalah suatu putaran
kegiatan yang terdiri dari perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Adanya
siklus bertujuan untuk memperbaiki
tindakan yang telah dilakukan pada siklus
sebelumnya dan belum mencapai tujuan.
Berdasarkan rancangan siklus
penelitian tindakan di atas, maka peneliti
menyusun langkah pelaksanaan tindakan
sebagai berikut:
1. Pra-Siklus
Pra siklus merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh peneliti sebelum
pelaksanaan layanan kunjungan rumah.
Kegiatan utama yang dilakukan oleh
peneliti adalah observasi/mengamati
perilaku anak dan melihat nilai atau
prestasi belajar matematika siswa.
2. Siklus I
a. Perencanaan
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
2) Menetapkan kolaborator
3) Mempersiapkan Fasilitas dan
Sarana Pendukung
4) Menyiapkan lembar Observasi
Data dan Sumber Data
Sumber data penelitian dapat
berupa manusia, peristiwa dan tingkah
laku, dokumentasi dan arsip serta berbagai
benda lain yang berhubungan dengan yang
diteliti. Untuk memperoleh data dalam
penelitian tersebut maka penulis perlu
mencari data, baik yang diperoleh dari
pihak pihak yang berhubungan dengan
8
objek penelitian ataupun dari dokumen
atau buku buku.
Data adalah suatu hal yang
diperoleh di lapangan ketika melakukan
penelitian dan belum diolah. Dalam PTK
data tersebut dibagi menjadi dua :
1. Data Kualitatif yaitu data yang
disajikan dalam bentuk deskreptif
bukan dalam bentuk angka. Yang
termasuk data kualitatif dalam
penelitian ini adalah:
a. Wawancara kepada Guru BK,
guru mata pelajaran, orangtua
siswa, Siswa yang diberi layanan
kunjungan rumah
b. Hasil
Observasi
kegiatan
kunjungan rumah
2. Data Kuantitatif yaitu data yang
berbentuk angka. Yang termasuk data
kuantitatif adalah:
a. Data nilai matematika siswa yang
rendah sebelum diberi layanan
Kunjungan Rumah.
b. Data nilai matematika siswa
setelah diberi layanan Kunjungan
Rumah.
untuk
membandingkan
data
pengamatan dengan data hasil tes.
hasil
Teknik Analisis Data
Pengumpulan data nilai tes
diperoleh nilai tes bentuk angka atau
kuantitatif.
Data
yang
bentuknya
kuantitatif dianalisis dengan menggunakan
analisis deskriptif komparatif, yaitu
membandingkan antara nilai tes kondisi
awal, siklus I (pertama), siklus II (kedua).
Data
yang
diperoleh
melalui
observasi/wawancara
berbentuk
data
kualitatif. Data yang berbentuk kualitatif
dianalisis, menggunakan analisis deskritif
kualitatif
berdasarkan
hasil
observasi/wawancara untuk direfleksi.
Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan merupakan
target yang akan dicapai setelah siklus ke
II. Bila kondisi awal nilai matematika
rendah maka indikator kinerja setelah
siklus ke II nilai matematika siswa menjadi
meningkat. Adanya peningkatan proses
belajar matematika setelah diberikan
layanan kunjungan rumah. Selain itu siswa
juga mengetahui cara belajar yang efektif
sehingga dalam belajar mereka dapat
berkonsentrasi penuh.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan
informasi yang berhubungan dengan
permas alahan yang dibahas
dalam
penelitian ini digunakan beberapa teknik
pengumpulan data, metode pokok yang
digunakan adalah Wawancara, Observasi,
tes dan dokumentasi.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Deskripsi Siklus
1. Siklus I
a. Perencanaan
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Dalam
rangka
implementasi tindakan perbaikan,
pembelajaran Matematika pada
siklus 1 alokasi waktu pertemuan
adalah 2 x 30 menit. RPP
mencangkup
menentukan:
Kompetensi dasar, materi pokok,
indicator, sekenario pembelajaran,
media atau sumber pembelajaran
dan system penilaian.
Keabsahan Data
Untuk mendapatkan data yang
absah, maka dalam penelitian ini
digunakan teknik triangulasi. Penggunaan
triangulasi yaitu penyilangan informasi
yang diperoleh dari sumber sehingga pada
akhirnya hanya data yang absah saja yang
digunakan untuk mencapai hasil penelitian.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
Triangulasi data untuk melengkapi data
yang dibutuhkan dan triangulasi sumber
9
2) Menetapkan kolaborator
Kolabulator tersebut adalah
guru mata pelajaran matematika
kelas VII.C yaitu Bp. Lanjar. Yang
mengetahui
betul
kondisi
pengetahuan siswa tentang pelajaran
matematika.
3) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana
Pendukung
Fasilitas
yang
perlu
dipersiapkan untuk melaksanakan
kunjungan rumah dalam rangka
pembelajaran perbaikan prestasi
belajar Matematika adalah: (1)
Mempersiapkan materi motivasi dan
pembelajaran. (2) Buku LKS
matematika
4) Menyiapkan lembar Observasi
Lembar Observasi digunakan
untuk mencatat segala aktivitas
selama pelaksanaan pembelajaran
baik disekolah maupun dirumah yang
berisi daftar isian yang mencangkup
kegiatan siswa. Lembar pengamatan
yang digunakan untuk siswa meliputi
bagaimana aktivitas siswa dalam
pembelajaran
yang
meliputi:
Memperhatikan penjelasan guru,
mencatat materi penting, memahami
rumus, mengajukan pertanyaan pada
guru, dan mengerjakan LKS.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Kegiatan awal
a) Wawancara kepada orangtua
tentang kegiatan siswa dirumah
dan cara siswa belajar dirumah.
b) Peneliti dan siswa Berdo’a untuk
memulai bimbingan belajar
c) Peneliti menanyakan keadaan
siswa
2) Kegiatan inti
a) Peneliti memberi motivasi kepada
siswa
b) Peneliti menerangkan materi
kepada siswa yang berpedoman
pada buku LKS siswa. Siswa
memperhatikan penjelasan.
c) Peneliti menerangkan kembali
materi
yang
siswa
sukar
memahaminya.
d) Peneliti meminta siswa untuk
menjawab satu soal untuk
mengetahui apakah siswa benar –
benar jelas atau belum.
3) Kegiatan Akhir
a) Peneliti meminta siswa untuk
mempelajari
kembali
materi
pelajaran
yang
telah
diterangkan/dijelaskan tadi.
b) Peneliti member kesempatan
untuk bertanya.
c) Peneliti mengucapkan salam
untuk mengakhiri bimbingan.
c. Observasi Layanan Bimbingan Belajar
Pada tahap evaluasi, peneliti
melaksanakan pemantauan terhadap
pelaksanaan layanan kunjungan rumah
untuk
bimbingan
belajar
dan
memotivasi siswa dalam pelajaran
matematika yang sudah dilaksanakan
kepada 2 siswa yang nilai matematika
paling rendah. Evaluasi dilakukan untuk
memperoleh data mengenai aktivitas –
aktivitas siswa ketika melaksanakan
layanan bimbingan belajar dan motivasi
dari peneliti. Dari hasl evaluasi yang
dilakukan peneliti pada saat melakukan
layanan kunjungan rumah pada siklus I,
diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Siswa antusias dalam memperhatikan
motivasi dan penjelasan materi dari
peneliti.
2) Siswa tidak malu mengungkapkan
perasaannya
saat
peneliti
memberikan motivasi pada siswa
3) Siswa masih canggung bila ingin
bertanya saat ada materi yang belum
jelas.
4) Siswa masih belum dapat memahami
rumus.
5) Siswa dalam mengerjakan soal dari
peneliti masih harus mendapat
bimbingan dari peneliti.
10
d. Refleksi Layanan Bimbingan Belajar
Adapun hasil pembelajaran
Matematika siklus I adalah sebagai
berikut :
Hasil Evaluasi Siklus I
No
Nama
Subyek
1
IA
2
YI
Rata – Rata
Nilai
KKM
Keterangan
70
75
72,5
70
70
70
Tuntas
Tuntas
2. Siklus II
a. Perencanaan
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Dalam rangka implementasi
tindakan perbaikan, pembelajaran
Matematika pada siklus II alokasi
waktu pertemuan adalah 2 x 30
menit.
RPP
mencangkup
menentukan: Kompetensi dasar,
materi pokok, indicator, sekenario
pembelajaran, media atau sumber
pembelajaran
dan
system
penilaian.
2) Mempersiapkan Fasilitas dan
Sarana Pendukung
Fasilitas
yang
perlu
dipersiapkan untuk melaksanakan
kunjungan rumah dalam rangka
pembelajaran perbaikan prestasi
belajar Matematika adalah: (1)
Mempersiapkan materi motivasi
dan pembelajaran. (2) Buku LKS
matematika. (3) Alat tulis.
3) Menyiapkan lembar Observasi
Lembar
Observasi
digunakan untuk mencatat segala
aktivitas selama pelaksanaan
pembelajaran baik disekolah
maupun dirumah yang berisi
daftar isian yang mencangkup
kegiatan
siswa.
Lembar
pengamatan yang digunakan
untuk siswa meliputi bagaimana
aktivitas
siswa
dalam
pembelajaran yang meliputi:
Memperhatikan penjelasan guru,
mencatat
materi
penting,
memahami rumus, mengajukan
pertanyaan pada guru, dan
mengerjakan LKS.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Kegiatan awal
a) Wawancara kepada orangtua
tentang kegiatan siswa dirumah
dan cara siswa belajar dirumah.
Berdasarkan hasil observasi
diatas, dapat diketahui bahwa siswa
belum dapat memanfaatkan waktu
dengan baik dan belum memahami jelas
materi. Untuk menindaklanjutinya,
pembelajaran pada siklus II perlu
ditekankan pada siswa pentingnya
pemanfaatan waktu dan pemahaman
materi.
Kurang bersemangatnya siswa
dalam
melakukan
kegiatan
pembelajaran, dan jarangnya keberanian
siswa dalam melakukan Tanya pada
pengajar saat proses pembelajaran
menyebabkan siswa kurang dalam
menyerap dan memahami materi yang
diberikan oleh guru maupun oleh
pembimbing. Oleh sebab itu, pada
siklus kedua nanti perlu ditekankan
kepada siswa agar lebih mempersiapkan
diri dalam menerima bimbingan yang
dilakukan oleh peneliti pada saat
layanan kunjungan rumah.
Perlu ditingkatkan keaktifan
siswa dalam mengerjakan soal dan
bertanya pada pembimbing. Siswa perlu
dibangkitkan semangatnya sehingga
bimbingan belajar yang dilakukan
bermanfaat
untuk
meningkatkan
kemampuan dan prestasi belajar siswa.
Siswa masih perlu dibimbing dan
diarahkan agar lebih memahami materi
yang disampaikan.
11
b) Peneliti dan siswa Berdo’a
untuk memulai bimbingan
belajar.
c) Peneliti menanyakan keadaan
siswa.
d) Peneliti menanyakan kesiapan
siswa.
e) Penelitin menanyakan materi
mana yang sulit dan belum
dimengerti.
2) Kegiatan inti
a) Peneliti memberi motivasi
kepada siswa
b) Peneliti menerangkan materi
kepada siswa yang berpedoman
pada buku LKS siswa. Siswa
memperhatikan penjelasan.
c) Peneliti menerangkan kembali
materi yang siswa sukar
memahaminya.
d) Peneliti meminta siswa untuk
menjawab satu soal untuk
mengetahui apakah siswa benar
– benar jelas atau belum.
3) Kegiatan Akhir
a) Peneliti meminta siswa untuk
mempelajari kembali materi
pelajaran
yang
telah
diterangkan/dijelaskan tadi.
b) Peneliti member kesempatan
untuk bertanya.
c) Peneliti mengucapkan salam
untuk mengakhiri bimbingan
dan layanan kunjungan rumah.
d) Peneliti pamit kepada orangtua
siswa.
b. Observasi
Pada tahap evaluasi, peneliti
melaksanakan pemantauan terhadap
pelaksanaan layanan kunjungan
rumah untuk bimbingan belajar dan
memotivasi siswa dalam pelajaran
matematika yang sudah dilaksanakan
kepada 2 siswa yang nilai
matematika paling rendah. Evaluasi
dilakukan untuk memperoleh data
mengenai aktivitas – aktivitas siswa
ketika
melaksanakan
layanan
bimbingan belajar dan motivasi dari
peneliti. Dari hasil evaluasi yang
dilakukan
peneliti
pada
saat
melakukan layanan kunjungan rumah
pada siklus II, diperoleh hasil sebagai
berikut:
1) Siswa lebih antusias saat peneliti
menerangkan.
2) Siswa lebih lancar berkomunikasi
dengan peneliti saat peneliti
memberikan motivasi.
3) Siswa tidak sungkan bertanya
tentang materi.
4) Siswa sudah dapat memahami
rumus dengan baik.
5) Siswa dapat menjawab pertanyaan
tentang rumus yang diberikan
oleh pembimbing.
c. Refleksi Layanan Bimbingan Belajar
Selanjutnya
untuk
mengetahui hasil dari siklus II guru
dan peneliti mengadakan tes
disekolah, ini ditujukan kesemua
murid terutama keempat murid
tersebut yang telah diberikan layanan
kunjungan rumah. Adapun hasil
pembelajaran Matematika siklus II
adalah sebagai berikut :
Hasil Evaluasi Siklus II
No.
Nama
Subyek
1
IA
2
YI
Rata – Rata
Nilai
KKM
Keterangan
80
85
82,5
70
70
70
Tuntas
Tuntas
Berdasarkan hasil observasi
diatas, dapat diketahui bahwa siswa
dapat memanfaatkan waktu dengan
baik, sudah dapat meningkatkan
belajarnya, siswa sudah termotivasi
saat mendapatkan kunjungan rumah
serta siswa dapat berkonsentrasi saat
mendapatkan bimbingan belajar
sehingga nilai dari siswa tersebut
dapat meningkat. Motivasi –
Motivasi yang diberikan kepada
siswa
ternyata
mampu
membangkitkan semangat belajar
12
mereka, sehingga dalam proses
pembelajaran disekolah maupun
pembelajaran pada saat kunjungan
rumah mereka dapat berkonsentrasi
dan siap menerima materi yang
diberikan. Mereka tak sungkan atau
malu bertanya pada pembimbing bila
ada materi yang belum jelas yang
diterangkan oleh guru pada saat
pembelajaran disekolah. Mereka
menganggap pembimbing sebagai
teman baik sehingga mereka tak
merasa sungkan atau malu lagi.
2.
Hasil Dan Pembahasan
1. Hasil dan Pembahasan Siklus 1
Deskripsi
siklus
satu
menunjukkan
bahwa
proses
pembelajaran belum berjalan begitu
baik. Deskripsi aktivitas belajar siswa
pada siklus Imenunjukkan bahwa
proses pembelajaran berjalan cukup
baik. Meskipun siswa masih sedikit
malu malu untuk bertanya. Hanya saja
siswa belum cukup menguasai materi
yang dibrikan atau dijelaskan oleh
pembimbing
sehingga
dalam
mengerjakan soal yang diberikan oleh
pembimbing
untuk
mengetahui
tentang penguasaan materi siswa,
pembimbing perlu mendampingi dan
membimbing
siswa
dalam
mengerjakan soal tersebut, yang
dikeluhkan
para
siswa
adalah
penggunaan rumus dan penghafalan
rumusnya, meskipun boleh membuka
catatan kadang mereka salah dalam
menempatkan angka – angka pada
rumus.
Data yang diperoleh dari
observasi
menunjukkan
bahwa
aktivitas siswa dalam mengikuti
pembelajaran siswa belum memiliki
aktivitas yang diharapkan, karena ratarata aktivitas belajar masih rendah.
Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas
siswa selama mengikuti pembelajaran
dirumah belum
sesuai dengan
13
indicator kerja yang ditetapkan.
berdasarkan hasil tes Matematika
diketahui
bahwa
kedua
siswa
mendapatkan nilai 70 dan 70.
Berdasarkan
data
tersebut,
menunjukkan bahwa prestasi belajar
siswa sudah mencapai batas tuntas
namun sangat minim.
Hasil dan Pembahasan Siklus II
Deskripsi pada siklus II sangat
baik,kunjungan rumah berjalan dengan
baik,siswa yang dulunya masih sedikit
malu malu sekarang sudah tidak malu
lagi,dia mau bertanya bila belum
jelas.mereka lebih cepat menangkap
karena menurut merekapeneliti seperti
sahabatnya sendiri,jadi mereka slalu
ceria saat rumahnya dikunjungi,seperti
mendapat guru les privat. Dari hasil
tes
pada
siklus
II
ternyata
mendapatkan nilai yang sangat
memuaskan. Disini siswa mulai aktif
untuk belajar dan membaca baca buku.
Pada siklus II, siswa telah
mengikuti pembelajaran dengan cukup
baik. Siswa telah dapat memanfaatkan
waktu sebaik – baiknya. Mereka lebih
bersemangat dan antusias mengikuti
proses pembelajaran yang dilakukan
dirumah mereka masingmasing.
Mereka tidak merasa takut ataupun
malu
justru
mereka
malah
menganggap pembelajaran ini seperti
les privat untuk mereka.
Data yang diperoleh dari
observasi siklus II menunjukkan
bahwa
Pengaruh
positif
dari
pembelajaran kunjungan rumah ini
yaitu
aktivitas
belajar
siswa
meningkat, Konsentrasi dalam belajar
dan mampu menghafal beberapa
rumus dengan baik sehingga mereka
dapat menempatkan rumus dengan
benar. Konsentrasi belajar siswa pada
saat proses pembelajaran sangat baik,
sehingga mereka mudah dan cepat un
tuk menyerap materi ataupun rumus
yang dijelaskan oleh peneliti.
3.
Hasil penilaian melalui tes
menunjukkan bahwa nilai siswa dalam
pelajaran
Matematika
Mengenai
Himpunan adalah 80 dan 85.
Berdasarkan
data
diatas
menunjukkan bahwa rata – rata nilai
Matematika mengenai Himpunan
sudah mencapai batas tuntas sesuai
indicator kinerja yang telah ditetapkan.
Pembahasan Antarsiklus
Adapun peningkatan hasil
pembelajaran Matematika pada siswa
kelas VII C SMP Negeri 2
Gondangrejo, karanganyar Tahun
Pelajaran 2014/2015 dari siklus I dan
Siklus II adalah sebagai berikut :
Peningkatan Hasil Pembelajaran
Matematika pada Siswa Kelas VII C
SMP Negeri 2 Gondangrejo Tahun
Pelajaran 2014/2015 Dari Kondisi
Awal, Siklus I dan Siklus II
No
Nama
Subyek
1
IA
2
YI
Rata – Rata
Kondisi
Awal
65
65
65
Siklus
I
70
75
72,5
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan
Hasil
evaluasi
pelaksanaan layanan kunjungan rumah dan
bimbingan belajar dalam meningkatkan
prestasi belajar Matematika pada siswa
kelas VII.C SMP Negeri 2 gondangrejo
tahun pelajaran 2014/2015, hasilnya sangat
efektif sekali, hal tersebut dapat dilihat dari
hasil evaluasi siklus II, Nilai matematika
kedua siswa sebesar 80 dan 85.
Berdasarkan data tersebut, secara klasikal
telah mencapai ketuntasan belajar. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa dengan
adanya layanan kunjungan rumah disertai
bimbingan belajar yang dilaksanakan
ternyata siswa sudah dapat mengikuti
pelajaran dengan baik, hasil evaluasi yang
diperoleh siswa mengalami peningkatan,
konsentrasi belajar siswa meningkat, dan
siswa mempunyai motivasi yang tinggi
untuk belajar.
Siklus
II
80
85
82,5
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas
maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut :
1. Kepada Kepala Sekolah
Hendaknya kepala sekolah selaku
penanggung
jawab
pendidikan
disekolah
yang
dipimpinnya,
hendaknya selalu memberi bimbingan
dan pengarahan kepada guru – guru
supaya dalam proses belajar mengajar
mau memberikan layanan bimbingan
yang sesuai dengan mata pelajaran
yang diajarkan.
2. Kepada Guru BK
Diharapkan guru BK meningkatkan
pelayanan terhadap peserta didik dan
diharapkan guru BK lebih sering
mengadakan kunjungan rumah bagi
siswa – siswa yang nilai ulangannya
rendah dengan memberikan motivasi
dan layanan bimbingan belajar pada
siswa tersebut.
Berdasarkan data tersebut,
Secara Klasikal telah mencapai
ketuntasan belajar.
Berdasarkan hasil tes pada
siklus I, diketahui kedua siswa
memperoleh nilai 70 dan 75.
berdasarkan data tersebut sudah
mencapai batas tuntas yang ditetapkan.
Berdasarkan hasil tes pada siklus II
diketahui bahwa nilai Matematika
kedua siswa tersebut 80 dan 85.
Berdasarkan data tersebut, secara
klasikal telah mencapai ketuntasan
belajar.
14
3.
Kepada Orang tua
Diharapkan orang tua/ wali murid
dapat memberikan perhatian yang
ekstra
kepada
siswa,
guna
menghindari siswa yang malas belajar
sehingga nilai prestasi mereka rendah
terutama mata pelajaran matematika.
Purwa Atmaja Prawira. 2013. Psikologi
Pendidikan Dalam Perspektif
Baru. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media
DAFTAR PUSTAKA
Asa Putra Utama. 2012. Hubungan antara
gaya belajar Siswa Dengan
Prestasi Belajar Matematika Siswa
Kelas VII SMP Negeri 1
Kalijambe Kecamatan Kalijambe
Kabupaten
Sragen
Tahun
Pelajaran 2011/2012. Skripsi.
Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan.Bimbingan
Dan
Konseling
Universitas
Slamet
Riyadi: Surakarta
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor
Yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Sri Widyaningsih.2010. Hubungan Antara
Kebutuhan Berprestasi Dengan
Prestasi Belajar Matematika Siswa
SMA Kristen 2 Salatiga. Skripsi.
Fakultas
Keguruan
Dan
IlmuPendidikan. Bimbingan Dan
Konseling UKSW: Salatiga. 2007.
Permendiknas Nomor 20 tahun
2007 tentang standar penilaian
Pendidikan. CV Duta Nasindo:
Semarang.
Daryanto & Mulyono Raharjo. 2012.
Model Pembelajaran Inofatif.
Yogyakarta: Gava Media.
Sunarti. 2012. Konseling Kelompok Untuk
Mengatasi Kecanduan Game
Siswa Kelas V di SD Islam
Terpadu Az Zahra Sragen Tahun
Pelajaran 2011/2012. Skripsi.
Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan.
Bimbingan
Dan
Konseling
Universitas
Slamet
Riyadi: Surakarta.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah
Penelitian
Tindakan
Kelas
Sebagai Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada.
Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani.
2013.
Psikologi
Pendidikan.
Jogjakarta: Ar- Ruzz Media.
Yan
Muhibbin Syah. 2012. Psikologi Belajar.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
M. Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
M. Ngalim Purwanto. 2002. Psikologi
Pendidikan.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
Prayitno & Erma Amti. (Tanpa Tahun).
Dasar - Dasar Bimbingan dan
Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
15
Ermawan. 2013. Pelaksanaan
Kunjungan Rumah oleh Guru
Bimbingan dan Konseling di SMA
Negeri. Skripsi. Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang.
Download