Allan Collins a Cognitive Theory Of Inquiry Teaching Latar Belakang Tokoh • Spesialisasi di bidang cognitive science dan human semantic processing • Doktor di bidang human information processing dan language and memory • Master di bidang Communication Science, background di bidang artificial intelligence, mathematical logic, dan linguistics • Menciptakan SCHOLAR CAI system (1970-1973), dimana pengetahuan distrukturisasi seperti memori manusia sehingga dapat digunakan dalam cara yang bervariasi • Menciptakan WHY system yang mengunakan metode socratic (atau metode kasus) untuk mengajarkan ilmu sebab akibat dan penalaran (1979). tdengan ini dia mengambangkan teori formal tentang pengajaran Socratic dalam bentuk komputasi . umum • Konstruksi teori dengan pendekatan induktif • Discovery Approach • Ditujukan untuk pembelajaran individual, tetapi sering diaplikasikan di kelas • Domain independent • Aspek-apek dalam teori : – Tujuan-tujuan yang dimiliki guru – Strategi-strategi untuk mencapai tujuan – Mekanisme (struktur kontrol) yang menentukan tujuan mana untuk kemudian menentukan kapan tercapainya. • Keterbatasan : – Tidak sesuai untuk semua jenis konten (spesifik pada penguasaan prinsip – hubungan sebab akibat– sebagaimana dibutuhkan dalam keterampilan discovery, tidak sesuai untuk fakta-fakta dan konsep) – Tidak self-sufficient Tujuan, Strategi, Mekanisme TUJUAN STRATEGI MEKANISME Mengaplikasikan Aturan atau Teori tertentu Menyandarkan sesuatu pada Aturan atau Teori 10 Strategi berdasarkan eksperimen Apa yang ada dalam pemilihan esensi dan strategi pengurutan Digunakan untuk memilih dan menurunkan content pengajaran Berdasarkan “miskonsepsi” yang ada pada siswa saat itu Penilaian konstan pada pengetahuan setiap siswa Membuat preskripsi individu berdasarkan penilaian TERMINOLOGI Hujan deras atau Ketersediaan Air yang segar dan KASUS Aliran air pada Daerah datar Sungai atau danau Tanah yang subur Tanah datar atau Terasering (petak-petak/ Bertingkattingkat) FAKTOR Tidak Perlu, berdiri sendiri dan Tumbuhnya Padi Daerah yang Datar Temperatur hangat FAKTOR Perlu, tidak berdiri sendiri VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN ATURAN = FUNGSI APAPUN YANG MENGHUBUNGKAN NILAI SATU ATAU LEBIH FAKTOR dengan NILAI-NILAI DALAM VARIABEL DEPENDEN KUALITAS SEBUAH ATURAN tergantung pada sebaik apakah ia melibatkan : 1. semua faktor yang relevan; dan 2. seluruh nilai variabel dependen TUJUAN-TUJUAN GURU 1. MENGAJARKAN SEBUAH ATURAN UMUM ATAU TEORI a) Membetulkan hipotesis yang keliru b) Mengajarkan bagaimana membuat prediksi c) dalam kelas yang novel 2. MENGAJARKAN BAGAIMANA MENGGUNAKAN TEORI a) Mengajarkan pertanyaan apa yang harus ditanyakan a) Mengajarkan asal-usul sebuah teori b) Mengajarkan bagaimana menguji sebuah aturan atau teori a) Mengajarkan untuk menyatakan dan mempertahankan aturan atau teori 10 STRA TEGI 1. Memilih exemplar positif dan negatif 2. Memvariasikan kasus secara sistematis 3. Memilih counterexamples 4. Menciptakan kasus-kasus hipotetikal 5. Membentuk hipotesis 6. Menguji hipotesis 7. Mempertimbangkan prediksi alternatif 8. “memerangkap” murid 9. Merunut konsekuensi dari kontradiksi 10. Mempertanyakan kekuasaan STRUKTUR KONTROL DIALOG TEORI STRUKTUR KONTROL Stevens and Colins (1977). Empat bagian dasar : 1. Strategi untuk memilih kasus dengan memperhatikan tujuan tingkat tinggi 2. Student model 3. Agenda 4. Penentuan prioritas untuk menambahkan tujuan dan sub-tujuan dalam agenda STRUKTUR KONTROL DIALOG STRUKTUR KONTROL DIALOG STRATEGI PEMILIHAN KASUS 1. Memilih kasus yang mengilustrasikan lebih banyak faktor penting dari yang kurang penting 2. Memilih kasus untuk berpindah dari faktor konkrit ke abstrak 3. Memilih kasus yang lebih penting atau lebih sering dibanding yang lurag penting atau jarang STRUKTUR KONTROL DIALOG STRUKTUR KONTROL DIALOG BASIC STUDENT MODEL Kasus dipilih guru menanyai murid tentang nilai dari variabel dependen dan independen serta aturan yang menghubungkan satu sama lain jawaban mencerminkan apa yang siswa tahu dan tidak tahu dari teori yang diberikan guru guru mengumpulkan informasi tentang pemahaman siswa tentang teori tsb, dipilah dan ditandai sebagai : telah diketahui, error, tidak tahu dst KESIMPULAN MENENTUKAN AGENDA. Aturan Prioritas : 1. Kesalahan sebelum kelalaian. 2. Langkah utama sebelum langkah berikutnya. 3. Shorter fixes before later fixes 4. Faktor yang lebih penting sebelum yang kurang penting KESIMPULAN • Tujuan teknik Inquiry Teaching : mengajarkan siswa untuk mengkonstruksi aturan atau teori dengan membahas kasus spesifik, dan untuk megaplikasikan aturan dan teori dalam kasus lain • Dalam proses ini siswa belajar : – teori spesifik dalam bidangnya – keberagaman keterampilan bernalar Proses menjadi Saintis KESIMPULAN • Keterampilan bernalar yang siswa pelajari : – – – – – – – – Membentuk hipotesis Menguji hipotesis Membuat prediksi Memilih kasus yang optimal untuk menguji teori Membuat counterexamples dan kasus hipotetis Membedakan antara kondisi “perlu” dan “sufficient” Mempertimbangkan hipotesis alternatif Mengetahui bentuk yang dapat melibatkan aturan dan teori – Mengetahui pertanyaan apa yang harus ditanyakan KESIMPULAN • Teknik ini memotivasi siwa karena mereka menjadi sangat terlibat dalam proses menciptakan teori baru atau mereka ulang teori yang sudah dibangun berabadabad pengalaman yang menggembirakan • Kesimpulannya, dengan merubah belajar menjadi problem solving, dengan kehati-hatian memilih kasus, membuat siswa bergulat dengan counterexample dan entrapment, guru menantang murid lebih dari metode ajar yang lain. Hasilnya, siswa setelah menyudahi pengalamannya ini mampu menghadapi masalahmasalah dengan mengaplikasikan strateginya sendiri HINTS SLIDE • Eksperimen Collins • Contoh-contoh kasus/goals/strategi EKSPERIMEN COLLINS • Mempelajari guru-guru yang interaktif dan menggunakan beberapa bentuk kasus, inquiry, discovery, atau metode socratic • Topik : matematika, geografi, moral, pendidikan, hukum, kedokteran, dan ilmu komputer • Diabstraksi elemen umum dalam tiap strategi pengajaran diidentifikasi teknik paling efektif GOALS Debug incorrect hypothesis Guru menginginkan siswa menghadapi hipotesis yang salah selama belajar, sehingga mereka tak akan terjebak dalam kesalahann yang sama Contoh : Beberman menggarisbawahi kesalahan pada ujian aritmatika 5+7 = 57 , ½ dari 8 = 3. jawaban ini diberikan dengan memanipulasi simbol (numeral), bukan konsep angka. Tujuannya adalah agar anak bisa membedakan angka dan penomeran GOALS make novel predictions based on a rule or theory (similar with Gropper giving and applying explanations) Tak cukup hanya tahu, tapi mampu menerapkan struktur tersebut dalam masalah yang baru Contoh : dalam matematika, Anderson memberi soal yang semakin sulit untuk diperkirakan jawabannya (mirip dengan shaping Gropper) GOAL 2: bagaimana memperoleh sebuah aturan atau teori baru Warman : anak praskolah membuat aturan baru untuk menyusun balok • Mengetahui pertanyaan apa yang harus ditanyakan – Warman mengevaluasi aturan dengan : apakah itu adil? • Bagaimana bentuk sebuah aturan/teori – Teori turunnya hujan yang terorganisir secara hierarkis • Bagaimana menyatakan kembali dan