PPT ASESMEN (02 Jul.. - SMA Negeri 7 Purworejo

advertisement
Asesmen dalam BK
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2013
1
KERANGKA KERJA BK
Asesmen
Lingkungan
Harapan dan
Kondisi
Lingkungan
KOMPONEN
PROGRAM
STRATEGI
PELAYANAN
Bimbingan dan
Konseling
Perangkat Tugas
Perkembangan/
(Kompetensi/
kecakapan hidup,
nilai dan moral
peserta didik)
Tataran Tujuan
Bimbingan dan
Konseling
(Penyadaran
Akomodasi,
Tindakan)
Permasalahan
yang perlu
Asesmen
Perkembangan
Konseli
Harapan dan
Kondisi Konseli
(Untuk seluruh
peserta didik dan
Orientasi Jangka
Panjang)
(Pemecahan
Masalah,
Remidiasi)
Sebaya
atau Kelompok
penyaluran
Perencanaan
Individual
(Perencanaan
Pendidikan, Karir,
Personal, Sosial)
teknologi
(Aspek Manajemen
dan Pengembangan)
2
Hakikat Asesmen dalam BK
• Merupakan proses mengumpulkan, menganalisis,
dan menginterpretasikan data atau informasi tentang
peserta didik dan lingkungannya.
• Untuk mendapat gambaran berbagai kondisi individu
sebagai dasar pengembangan program layanan
bimbingan konseling yang sesuai kebutuhan.
3
Pengertian Asesmen
• Asesmen adalah suatu prosedur sistematis untuk
mengumpulkan informasi yang digunakan untuk membuat
inferensi atau keputusan mengenai karakteristik seseorang
(American Educational Research Association [AERA], American Psychological Association [APA], dan
National Council on Measurement in Education [NCME], 1999).
• Asesmen dalam kerangka kerja BK memiliki kedudukan
sebagai fondasi dalam perancangan program bimbingan dan
konseling (BK) yang sesuai dengan kebutuhan sehingga
menjadi dasar penetapan program layanan BK (Depdiknas,
2007)
4
Tujuan Asesmen
• Asesmen dilakukan untuk mengetahui keadaan peserta
didik pada saat tertentu, baik potensi yang dimiliki
maupun berbagai kelemahan yang dimiliki peserta didik
sebagai bahan untuk menyusun suatu program
pelayanan bimbingan dan konseling sehingga dapat
melakukan layanan/intervensi secara tepat.
5
Fungsi Asesmen
• Sebagai salah satu sarana yang digunakan dalam membuat diagnosis
psikologis.
• Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas
perkembangannya serta sebagai dasar mengembangkan segala
potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal
• Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta
rencana pencapaian tujuan
• Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di
lingkungannya
• Hasil asesmen sebagai dasar untuk menyesuaikan diri dengan
keadaan dan tuntutan dari lingkungannya
• Sebagai dasar perencanaan dan evaluasi program
6
Ruang Lingkup Kegiatan Asesmen
• Asesmen lingkungan
identifikasi kondisi dan harapan sekolah dan masyarakat, sarana
dan prasarana pendukung program bimbingan, kondisi dan
kualifikasi konselor, dan kebijakan pimpinan sekolah
• Asesmen kebutuhan atau masalah peserta didik
karakteristik peserta didik: aspek-aspek fisik (kesehatan dan
keberfungsiannya), kecerdasan, motif belajar, sikap dan kebiasaan
belajar, minat-minatnya (pekerjaan, jurusan, olah raga, seni, dan
keagamaan), masalah-masalah yang dialami, dan kepribadian; atau
tugas-tugas perkembangan.
7
Prinsip-Prinsip ASESMEN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Sesuai dengan Norma Masyarakat
Keterpaduan
Realistis
Tester yang Terlatih
Keterlibatan Peserta Didik
Pedagogis
Akuntabilitas
Teknik Asesmen yang Bervariasi dan Komprehensif
Tindak Lanjut.
8
Prosedur Asesmen
1. Identifikasi masalah;
2. Memilih dan mengimplementasikan metode
asesmen;
3. Mengevaluasi informasi asesmen;
4. Laporan hasil asesmen dan pembuatan rekomendasi;
9
Prosedur Pengembangan
Instrumen Asesmen dalam BK
1.
2.
3.
4.
Identifikasi tujuan utama penggunaan instrumen;
Identifikasi tingkah laku yang mewakili konstruk tertentu;
Mengembangkan dimensi dan indikator variabel
Mempersiapkan kisi-kisi instrumen dan proporsi butir
yang menjadi fokus.
5. Menetapkan besaran atau parameter yang bergerak
dalam suatu rentang kontinum dari satu kutub ke kutub
lain yang berlawanan.
10
Prosedur Pengembangan
Instrumen Asesmen dalam BK
6.
7.
8.
9.
10.
Mengkonstruksi sejumlah draft butir;
Mereview butir
Melakukan uji coba awal;
Melakukan uji coba kepada sampel yang lebih besar;
Menentukan analisis statistik yang sesuai dan mengeliminasi
butir yang tidak sesuai dengan kriteria;
11. Mendesain dan melakukan perhitungan validitas dan reliabilitas
instrumen;
12. Mengembangkan panduan atau pedoman untuk
pengadministrasian.
11
LEMBAR KERJA TERSTRUKTUR MANDIRI
Menyusun Format Inventori Minat
Peserta Didik
12
Jenis Asesmen Kemampuan Dasar
Bakat dan Minat Peserta Didik
• Non tes
• paling banyak digunakan oleh guru BK
• Prosedur pembuatan dan penggunaannya relatif lebih sederhana dan mudah
disusun.
• Jenis-jenis:
• pedoman wawancara
• pedoman observasi
• Angket
• Sosiometri
• DCM
• AUM U
• AUM PTSDL
• ITP
13
Jenis Asesmen Kemampuan Dasar
Bakat dan Minat Peserta Didik
• Tes
• merupakan suatu pengukuran terhadap suatu sampel tingkah laku yang
obyektif dan terstandar.
• Penggunaan asesmen tes memerlukan kompetensi dan syarat tertentu.
• Jenis-jenis:
• tes kemampuan dasar/tes intelegensi
• tes bakat
• tes minat
• tes kemampuan kerja
• tes kepribadian
• tes kematangan sosial
14
Tes Kemampuan Dasar/Tes Intelegensi
1) Tes Intelegensi individual:
a. Stanford – Binet Intelligence Scale.
b. Wechsler – Bellevue Intelligence Scale (WBIS)
c. Wechsler – Intelligence Scale For Children (WISC)
d. Wechsler – Adult Intelligence Scale (WAIS)
e. Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI)
15
Tes Kemampuan Dasar/Tes Intelegensi
2) Tes Intelegensi kelompok, beberapa di antaranya:
a. Pintner Cunningham Primary Test
b. The California Test of Mental Maturity
c. The Henmon –Nelson Test Mental Ability
d. Otis –Lennon Mental Ability Test (h. 21)
e. Progressive Matrices
16
Tes bakat
1)
2)
3)
4)
The Differential Aptitude Test (DAT).
The General Aptitude Test Battery (GATB).
Flanagan Aptitude Classification Test (FACT).
Army Services Vocational Aptitude Battery (ASVAB).
17
Tes Bakat
Tes yang tersedia di Indonesia :
1. Numerical Ability/Tes Berhitung (A5)
2. Abstract Reasoning/Tes Penalaran (A3)
3. Space Relation/Tes Pola (B3 atau C5)
4. Mechanical Reasoning/Tes Pengertian Mekanik (C4)
5. Clerical Speed & Accuracy/Tes Cepat Teliti (D4)
18
Tes Bakat
Sub tes dari DAT (Differential Aptitude Test) :
• Tes Pemahaman (A1)
• Tes Penalaran (A3)
• Tes Berhitung (A5)
• Tes Pengertian Mekanik (C4)
• Tes Ruang Bidang (C5)
• Tes Cepat Teliti (D4)
19
Tes Minat
• Strong Campbell Interest Inventory (SCII)
• Kuder Preference Record – Vocational (KPR-V)
• Strong Vocational Interest Blank (SVIB)
20
Penggunaan Hasil Asesmen
Kemampuan Dasar, Bakat, dan Minat Peserta Didik
a.
b.
c.
d.
e.
menjaring dan mengidentifikasi anak
membuat keputusan tentang penempatan anak
merancang individualisasi pendidikan
memonitor kemajuan anak secara individu
mengevaluasi keefektifan program
21
Pemilihan dan Penetapan
Peminatan Peserta Didik
Aspek Peminatan Peserta Didik
1. Minat peserta didik
• Dapat diungkap dengan angket yang diberikan saat penerimaan peserta didik baru
• Di dalam angket perlu diungkap tentang minat mata pelajaran, bidang
peminatan,minat studi lanjut, minat pekerjaan serta cita cita peserta didik
• Diinformasikan bahwa dalam mengisi perlu konsultasi dengan orang tua
2. Kemampuan peserta didik
• Dapat diungkap dari data prestasi siswa, yang meliputi
• prestasi belajar (nilai semester 1-6, nilai UN, nilai tes)
• prestasi non akademik
• Data minat, data perhatian orang tua, data potensi dll.
• Untuk SMK, dapat dilakukan tes sesuai dengan karakteristik program peminatan
belajar atau kompetensi keahlian yang sesuai
• Data informasi/rekomendasi dari guru BK SMP/MTs (jika ada)
Mekanisme Pemilihan dan Penetapan
Peminatan Peserta Didik
Alternatif mekanisme yang dapat dilakukan:
1. Pemilihan dan penetapan peminatan bersamaan
dengan proses penerimaan peserta didik baru
2. Pemilihan dan penetapan peminatan pada awal tahun
pelajaran baru setelah calon peserta didik dinyatakan
diterima sebagai peserta didik baru
Pemilihan dan penetapan peminatan
bersamaan PPDB
1. Kepada calon peserta didik bersama orang tua
disampaikan informasi tentang prosedur peminatan
2. Calon peserta didik mendaftar, mengambil formulir
peminatan
3. Calon peserta didik mengembalikan formulir yang telah
diisi
Pemilihan dan penetapan peminatan
bersamaan PPDB
4. Penetapan
 Sidang penetapan peminatan dipimpin kepala sekolah
 Bentuk penetapan: Y (bagi yang diterima) dan T (bagi yang tidak
diterima)
 Hasil penetapan peminatan diumumkan
5. Calon peserta didik yang diterima melapor diri
6. Peserta didik menempuh proses pembelajaran
Pemilihan dan penetapan peminatan
setelah PPDB (minggu pertama)
1. Peserta didik baru mendaftar dan mengambil formulir
peminatan
2. Peserta didik baru mengembalikan formulir peminatan
yang telah diisi
3. Guru BK melakukan seleksi administrasi dan wawancara
peminatan peminatan belajar
Pemilihan dan penetapan peminatan
setelah PPDB (minggu pertama)
4. Penetapan
 Sidang penetapan peminatan dipimpin kepala sekolah
 Bentuk penetapan: Y (bagi yang memenuhi syarat) dan T (bagi
yang tidak memenuhi syarat)
 Baga yang tidak diterima peminatannya melakukan konsultasi
bersama dengan guru BK dan orang tua
5. Hasil penetapan peminatan diumumkan secara tertulis
6. Peserta didik menempuh proses pembelajaran
Kriteria Penetapan Peminatan
Kriteria penetapan meliputi dua hal penting yaitu:
1) kriteria yang secara formal (ujian nasional ditambah
nilai kegiatan/kejuaraan diselenggarakan secara resmi
oleh pemerintah/organisasi profesi/organisasi sosial)
2) kriteria yang disesuaikan dengan karakteristik program
peminatan belajar tertentu atau kompetensi keahlian
tertentu.
Terima kasih
30
Download