Dr Wendi Zarman : Kemajuan Peradaban Islam tak Lepas dari Perkembangan Sains dan Teknologi Dikirim oleh humas3 pada 27 Mei 2013 | Komentar : 0 | Dilihat : 6277 Dr Wendi Zarman Pepatah pernah mengatakan "orang pintar belajar dari pengalaman, sedangkan orang bijak belajar dari sejarah." Perumpamaan tersebut sejatinya sangatlah cocok bagi seseorang yang ingin menggali potensi diri dalam mempelajari ilmu pengetahuan, khususnya sejarah. Dalam islam sendiri, perkembangan dunia sains dan teknologi memang tidak bisa dipisahkan dari sejarah yang pernah ditorehkan kaum intelektual muslim pada masa kejayaannya. Hal inilah yang menjadi bahasan utama Dr Wendi Zarman dalam materi seminar sains islam (Sesami) yang bertempat di gedung FIA Universitas Brawijaya (UB), Sabtu (25/5). Secara historis, sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia memang sudah berlangsung cukup lama, hampir sekitar 13 abad. Pada masa kejayaan peradaban islam, semangat pencarian ilmu sangatlah kental dalam kehidupan sehari-hari. Semangat itu mulai berkembang menjadi tradisi intelektual, dimana masa-masa kejayaan dan puncak keemasannya telah melahirkan banyak ilmuwan muslim berkaliber internasional. Mereka telah menorehkan karya-karya luar biasa bagi umat manusia yang terjadi selama kurang lebih 700 tahun, dimulai dari abad 6 M sampai dengan abad 12 M. Sebut saja Al Farabi, Abu Bakr Al-Razi, Ibnu Sina dan Imam Ghazali, mereka adalah salah satu dari sekian banyak cendekiawan muslim yang berpengaruh dalam kemajuan ilmu filsafat, sains dan teknologi. Pada masa tersebut, kendali peradaban dunia berada pada tangan umat Islam (golden age). Dalam acara seminar yang bertajuk "Integritas Sains dan Perdaban Islam," tersebut, peserta juga diberikan wacana oleh Dr Wendi Zarman mengenai pandangan kaum intelektual muslim yang saat itu mampu melampaui hegemoni sains dunia barat. "Sebenarnya banyak faktor-faktor pemicu kejayaan sains di dunia islam. Diantaranya adalah kesungguhan dalam mempraktekkan ajaran Islam sebagaimana tertuang dalam al-Qur'an dan Sunnah. Lalu adanya motivasi agama, dimana al-Qur'an banyak berisi anjuran untuk menuntut ilmu, membaca, melakukan observasi, esplorasi, ekspedisi dan berfikir ilmiah rasional. Serta faktor sosial dan politik yang sangat mendukung perkembangan budaya ilmu dan tradisi ilmiah pada masanya," ungkap Dr Wendi. [indra] Artikel terkait Seminar Internasional OCLC dan Union Katalog Seminar Pengembangan Karakter Untuk Pustakawan Dan Petugas Perpustakaan UB Menghadapi MEA 2015 Malang Bisa Jadi Tujuan Wisata Pendidikan Guru SMA Se Malang Raya Diberi Pengetahuan Soal Global Partnership TakTikTak Permainan Edukatif Karya Mahasiswa UB