MODUL PERKULIAHAN ETIKA Membangun Masyarakat Islam Modern Fakultas Program Studi Ilmu Komputer Informasitika Tatap Muka Kode MK 01 Disusun Oleh Dr. Rais Hidayat Abstract Kompetensi Mengenal Islam Mengetahui perkembangan Islam dan perkembangan Islam pada peradaban dan perubahan dunia. Menguraikan kerangka dasar Islam yang meliputi kaidah, syariah dan akhlak. Memahami implementasi akhlak Islam terhadap Allah, sesama manusia dan lingkungan dimana manusia berada. Mengaruhi sejarah perkembangan Islam pada masa lalu dan kondisi saat ini. Islam Dan Peradaban Manusia Kita saat ini hidup diberadaban manusia modern, yang kemudian dimulai dari Eropa Barat namun sesungguhnya bahan-bahan pembetuk kemodernan berasal dari pengalaman hampir dari seluruh umat manusia dari China dan Timur sampai Spayol di Barat. Karena rentang peradaban umat manusia pra-modern itu terpusat pada kawasan Timur Tengah dengan budaya Islamnya, maka yang paling banyak memberi sumbangan bahan klasik bagi timbulnya adaban modern itu ialah peradaban Islam. Dalam kosa kata ilmu pengetahuan modern dapat kita temukan berbagai “jejak kaki” yang menunjukan bahwa sumbangan Islam itu terwujud sebagai bahan yang merupakan high culture umat manusia saat itu dan sampai sekarang, sebagaimana tercermin pada istilah-istilah ilmiah seperti aljabar (al-Jabr), alkohol (al-kuhul), logaritma (al-khawarizmiyyah) dan lain-lain. Tidak seluruh bahan peradaban Islam itu dihasilkan oleh kreasi umat Islam. Selain berkreasi, umat Islam dimasa kejayaan Islam juga berfungsi sebagai “penengah” dan ”sanksi” keseluruhan umat manusia . fungsi itu dijalankan dengan menerapkan sikap terbuka terhadap peradaban dan ilmu pengetahuan umat-umat lain. Sikap ini melahirkan ssikap-sikap lebih lanjut yang amat mendorong perkembangan ilmu dan peradaban, seperti sikap tidak segan mengambil sesuatu yang baik dan bermanfaat dari umat lain. Karena itu, sejarah mencacat bahwa umat Islam mengandung kelompok umat manusia yang pertama menginternasionalisasikan ilmu pengetahuan. Jika sebelumnya suatu cabang ilmu pengentahuan hanya merupakan kekayaan nasional bangsa tertentu, seperti Yunani, Persia, India, dan China, maka sejak Islam, ilmu-ilmu itu tumbuh menjadi kekayaan bersama umat manusia (sejak peradaban Islam , ilmu-ilmu tumbuh menjadi kekayaan sesama umat manusia). Islam dan Perubahan Masyarakat 1. Arti Islam Islam adalah agama yang berdasarkan pada ketundukan terhadap aturan Allah. Islam adalah agama penghambaan kepada Allah, yang mencipta, mengatur, memelihara alam semesta. Bila dicari dari asal katanya, Ilam berasa dari kata assalama yang merupakan keturunan (devivasi) dari kata assalmu, assalamu, assalamatu yang artinya tunduk dan patuh, bersih dan selamat dari kecacatan lahir batin. Dari asal kata ini dapat di artikan bahwa Islam mengandung makna suci, bersih tanpa cacat ataupun sempurna. Kata Islam juga dapat diambil dari kata assilmu dan assalmu yang berarti juga perdamaian dan keamanan. Dari asal kata ini Islam mengandung makna perdamaian dan keselamatan, karena itu ada Assalamu’alaikum merupakan tanda kecintaan seseorang muslim kepada orang lain, yang selalu menebarkan doa dan perdamaian kepada sesama. Pengertian Islam secara termologis sebagaimana diungkapkan Ahmad Abdullah Almasdoosi bahwa Islam adalah kaidah hidup yang diturunkan kepada manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna digelarkan ke muka bumi, dalam Al-Qur’an yang suci di wahyukan Allah kepada Nabi-Nya yang terakhir yakni Nabi Muhammad SAW, suatu kaidah hidup yang memuat tuntutan yang jelas dan lengkap mengenai aspek kehidupan manusia, baik spiritual maupun material. Semua Rasul mengajarkan keesaan Allah (Tauhid) sebagai dasar keyakinan bagi umatnya. Sedangkan aturan-aturan pengalamannya disesuaikan dengan tingkat perkembangan udaya manusia pada tempat dan jaman. Karena di antara para rasul itu terdapat perbedaan setelah rasul-rasul membawanya wafat, agama islam yang dianut oleh para pengikutnya itu mengalami perkembangan dan perubahan baik nama maupun isi ajarannya. Akhirnya Islam menjadi nama bagi satu-satunya agama, yaitu agama yang di bawa oleh nabi Muhammad SAW. Agama Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, adalah agama Islam yang terakhir yang diturunkan Allah kepada manusia. Karena itu tidak aka nada lagi rasul yang di utus ke muka bumi. Kesempurnaan ajaran Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sesuai dengan tingkat budaya manusia yang telah yang mencapai puncaknya, sehingga Islam akan sesuai dengan budaya manusia sampai sejarah manusia berakhir pada Hari Kiamat nanti. 2. Islam dan Perubahan Masyarakat Islam dalam arti agama yang disampaikan melalui Nabi Muhammad saw, lahir bersama dengan turunya Al-Qur’an empat belas abad lebih yang lalu. Masyarakat jahiliyah adalah masyarakat pertama yang bersentuhan dengannya, serta masyarakat pertama juga yang berubah pola pikir, sikap, dan tingkah lakunya, sebagimana dikehendaki Islam. Masyarakat jahiliyah memiliki pola pikir sikap, dan tingkah laku yang terpuji dan yang tercela. DALAM HAL INI, Islam menerima dan mengembangkan yang terpuji, namun menolak dan meluruskan yang tercela. Hasan Ibrahim menyebutkan beberapa adat kebiasaan mereka yang tercela antara lain: a. Musyrik (menyekutukan Allah) dan penyembahan berhala b. Berdukunan dan khurafat c. Mabuk-mabukan Sementara itu sifat positifnya dicacat oleh Ahmad Amin, seperti: a. Semangat dan keberanian b. Kedermawanan c. Kebaktian kepada suku Syarat utama perubahan Perubahan dapat terlaksanakan melalui pemahaman dan penghayatan nilainilai Al-Qur’an, serta kemampuan pemanfaatan dan menyesuaikan diri dengan hukum-hukum sejarah. Al-Qur’an adalah kita pertama yang dikenal umat manusia yang berbicara tentang hukum-hukum sejarah dalam masyarakat dan bahwa hukum-hukum tersebut, sebagaimana hukum-hukum alam, tidak mungkin mengalami perubahan (QS 33:62, 35:43). Uraian Al-Qur’an tentang hukum-hukum tersebut adalah wajar, karena sejak semua Al-Qur’an memperkenalkan dirinya sebagai kita suci yang berfungsi melakukan perubahan-perubahan yang positif. Atau menurut bahas Al-Qur’an. “……. Mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju terang menerang” (QS. 41:1) Kerangka Dasar Islam (Aqidah, Syariah dan Akhlak) Islam pada hakekatnya adalah aturan atau undang-undang Alah SWT yang terdapat dalam Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya yang meliputi perintah-perintah dan laranganlarangan, serta petunjuk-petunujk untuk menjadi pedoman hidup dan kehidupan umat manusia guna kebaikannya didunia dan diakhirat. Secara garis besar, ruang lingkup ajaran Islam meliputi tiga hal pokok, yaitu: 1. Akidah Sebagaimana agama-agama pada umunya yang memiliki system kepercayaan dan keyakinan kepada Tuhan, Islam mengandung system keyakinan yang mendasari seluruh aktivitas pemeluknya yang biasa disebut sebagai akidah. Akidah Islam berisikan ajaran tentang apa yang mesti dipercayai, diyakini dan diimani oleh setiap orang islam. Karena agama Islam sumber pada kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan, maka akidah merupak system kepercayaan yang mengikat manusia kepada islam. Seorang manusia disebut musim jika dengan penuh kesadaran dan ketulusan bersedia berikat dengan system kepercayaan Islam. Karena itu akidah merupakan ikatan dan simpul dasar Islam yang pertama dan utrama. System kepercayaan Islam atau akidah dibangun diatas enam dasar keimanan yang lazim disebut rukun iman. Berdasarkan enam pondasi iman tersebut, maka keterikatan setiap muslim kepada Islam yang semestinya ada pada jiwa muslim adalah:’ a. Meyakini bahwa Islam (seperti yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw) adalah agama yang terakhir, mengandung ayat yang menyempurnakan syariat-syariat yang diturunkan Allah sebelumnya. Allah berfirman; “ tidaklah Muhammad seorang bapak (bagi) salah satu seseorang laki-laki di antara kamu, melaikan dia itu utusan Allah dan penutup para Nabi…………….” (QS Al-Ahzab, 33:40). b. Meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar disisi Allah karena Islam adalah agama yang di anut oleh para Nabi sejak Adam as sampai Muhammad SAW. Islam datang dengan membawa kebenaran yang bersifat absolut guna menjadi pedoman hidup dan kehidupan manusia selaras dengan fitrahnya. Allah berfirman; “ sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam. (Al Imran:19)*”) c. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang universal dan berlaku untuk semua manusia, serta mampu menjawab segala persoalan yang muncul dalam segala lapisan masyarakat dan sesuai dengan tuntutan budaya manusia sepanjang zaman. Allah berfirman; “ dan tidaklah Kami utus kamu (Muhammad) melaikan untuk semua manusia sebagai berita gembira dan peringatan. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui ” (QS As-Saba, 34;28). 2. Syariah Komponen Islam yang kedua adalah Syariah yang berisi peraturan dan perundang-undangan yang mengatur aktivitas yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak boleh dikerjakan manusia. Syariah adalah system nilai yang merupakan inti ajaran Islam. Syariat atau system nilai Islam ditetapkan oleh Allah sendiri. Dalam kaitan ini Allah disebut Syaari’atau pencipta hukum. Allah berfirmn: “ Atau adakah bagi mereka sekutu-ssekutu yang membuat peraturan untuk mereka sebagai agama yang tidak di izinkan Allah? Dan sekiranya tidak karena kalimat takdi niscaya ia telah diberi keputusan di antara mereka; Dan sesungguhnya bagi mereka orang-orang yang zolim itu azab yang pedih” (Ay-Syura, 42;21). System nilai islam secara umum meliputi dua bidang: a. Syarat yang mengatur hubungan manusia secara vertikal dengan Allah, hal seperti shalat, puasa dan haji. Serta yang juga berdimensi hubungan dengan manusia, seperti zakat. Hububngan manusia dalam bentuk peri badatan biasa sifatnya yang khas dengan Allah disebut ibadah mahdhah atau ibdah khusus. Karena sifatnya yang khas dan tatacaranya sudah di tentukan secara pasti oleh Allah dan di contohkan secara rinci oleh Rassululah. b. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara horizontal, dengan sesama manusia dan makhluk lainnya disebut muamalah. Muamalah meliputi ketentuan atau peraturan segala aktivitas hidup manusia dalam pergaulan dengan sesamanya dan dengan alam sekitarnya. 3. Akhlak Akhlak merupakan komponen dasar Islam yang ketiga yang berisi ajaran tentang perilaku atau moral. Secara umum dapat dikatakan bahwa akhlak yang baik pada dasarnya adalah akumulasi dari aqidah dan syariat yang bersatu secara untuh dalam arti seseorang. Maka dapat disimpulkan bahwa akhlak merupakan perilaku yang tampak apabila syarat Islam telah dilaksanakan berdasarkan aqidah yang benar. a. Akhlak kepada Allah 1) Beribadah kepada Allah Yaitu melaksanakan perintahnya Allah untuk mengabdi kepada-Nya sesuai dengan perintah-Nya. 2) Berzikir kepada Allah Yaitu mengingat Allah dengan berbagai sintuasi dan kondisi baik di ucapkan dengan mulut mauun dengan hati. 3) Berdoa kepada Allah Yaitu memohon apa saja kepada Allah. 4) Tawakal kepada Allah Yaitu berserah diri kepada Allah sepenuhnya dan menyerahkan segala keputusan dari Allag, karena Allahlah yang paling tahu apa yang terbaik bagi hambanya yang berserah diri. b. Akhlak kepada manusia 1) Akhlak kepada diri sendiri a) Sabar Sabar iyalah prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya. b) Syukur Sikap terimakasih atas pemberian nikmat. c) Tawadhu Rendah hati, selalu menghadapi siapa saja yang dihadapinya, orang tua, muda, kaya atau miskin. 2) Akhlak kepada orang tua Berbuat baik kepadanya dengan ucapan dan perbuatan 3) Akhlak kepada keluarga Mengembangkan kasih sayang terhadap anggota keluarga yang di ucapkan dalam bentuk komunikasi melalui kata-kata maupun prilaku. c. Akhlak kepada lingkungan hidup. Misi agama Islam adalah mengembangkan rahmat, kebaikan dan kedamaian bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada alam dan lingkungan hidup. Masa Kejayaan Islam dan Muslim saat ini 1. Masa Kejayaan Islam Dalam Islam tiga tahun sejak wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 623 Masehi, pasukan kaum Muslimin yang telah menguasai jazirah Arab mulai menuju wilayah luar semenanjung Arabia menuju wilayah-wilayah yang telah lama diperintahkan oleh kerajaan Bizantium dan Sasani. 2. Muslim saat ini Munculnya rasa takut yang tidak berasalan di Barat terhadap Islam yang dianggap sebagai musuh atau bahaya baru yang mengancam peradaban dunia setelah lemahnya idiolegi komunisme dengan bubarnya Uni Soviet. Selain tantangan yang berasal dari luar, ada juga tantangan dari dalam yang bermacam-macam. Di antaranya, tersebarnya fenomena terorisme di dunia Islam, walaupun ia anggap sebagai fenomena universal dan adanyan gambaran pemahaman yang salah tentang Islam dan penafsiran-penafsiran yang salah tentang ajaran-ajaran Islam. Kajian Kasus: Aturan Islam Untuk Kebaikan Jiwa, Akal, Agama, dan Keturunan Lima unsur yang harus dijaga adalah: 1. Memelihara Jiwa Banyak hal yang menganggu (karena pencemaran timbal ini, red) baik jiwa dan fisik. 2. Memelihara Agama Memelihara agama biasanya diwujudkan dengan memelihara ibadah ritual seperti, sholat, puasa, ibadah haji dan seterusnya. Sebenernya tujuan dari paling pokok dari semua itu ibadah ritual adalah meninggalkan suatu yang berbahaya bagi dirinya dan orang lain. 3. Memelihara Fungsi Akal Diartikan sebagai segala bentuk dan sifat kegiatan yang akan menganggu eksistensi akal dalam Islam pasti dilarang. Minuman keras, napza dan segalanya, yaitu semua yang termasuk yang dilarang, dan oleh karena itu kalua ada aspekaspek yang mengindikasikan akan menganggu eksitensi akal, sudah dapat dipstikan itu uuga yang di larang dalam agama Islam. 4. Memelihara Keturunan Yang dimaksud dengan memelihara keturunan, meliputi upayah untuk pertama dari mempersiapkan generasi manusia yang lebih baik, mulai dari kesehatan reproduksi, sampai dengan pemberian nutrisi yang baik, katakanlah untuk janin, itu di anjurkan sekali dalam Islam. 5. Harta Daftar Pustaka 1. Al-Hufiy, A.M. 2000. Keteladanan Akhlak Nabi Muhammad SAW. Pustaka Setia. Bandung. 2. Azra, A. 2005. Jaringan Ulama:Timur Tenagh dan Kepulauan Nusantara Abad XVIII (Akar Pemberbaruan Islam Indonesia), Prenada Media. Jakarta. 3. Chapra, Umer. 2000. Islam dan Tantangan Ekonomi. Gema Insani Press. Jakarta. 4. Departemen Agama RI. 1971. AL-Qur’an dan Terjemahnya. Departemen Agama. Jakarta. 5. Rasjid S. 2000. Fiqih Islam. Sinar Baru Agresindo. Bandung. 6. Schiemmel,A. 2003 Islam Interpretatif. Insani Press. Depok. 7. Zaqzyq,M.H. 2003. Islam dan Tantangan dalam Menghadapi Pemikiran Barat. Pustaka Setia. Bandung. 8. Srijanti, Dkk, 2009, Edisi ke dua, “Etika Membangun Masyarakat Islam”, Graha Ilmu.. Yogyakarta.