komparatif sifat reproduksi, fisiologi pertumbuhan dan struktur alat

advertisement
KOMPARATIF SIFAT REPRODUKSI,
FISIOLOGI PERTUMBUHAN DAN
STRUKTUR ALAT PENCERNAAN
Tujuan Instruksional Khusus :
 Memberikan pengertian tentang
perbedaan karakteristik perbedaan
sifat reproduksi, fisiologi,
pertumbuhan dan struktur alat
pencernaan komoditi ternak potong
ditinjau dari aspek produksi.
Produktivitas ternak potong
dipengaruhi oleh :
• Potensi Reproduksi,
– umur pubertas, siklus estrus, masa birahi, gejala
birahi, masa bunting, interval kelahiran, menopause
(klimakterium) dan litter size (jumlah anak
sekelahiran).
• Karakteristik reproduksi ini sulit untuk dimanipulasi,
sehingga potensi reproduksi dianggap sebagai faktor
pembatas dalam pengembangan populasi ternak.
• Diagram faktor2 yang mempengaruhi produktivitas
ternak :
Potensi reproduksi ternak potong
Kelinci
Babi
Domba
Kambing
Sapi
Kerbau
3-4
5-6
6-8
6-8
18-24
+ 24
Induced
18-24
17-22
17-23
+ 21
+ 21
+ 30
+ 114
+ 150
+ 150
+ 283
303-310
Interval
kelahiran
intensif (bl)
2
5-6
+8
+8
12-18
18-24
Litter size
(ekor)
s/d 12
s/d 12
s/d 3
s/d 3
1
1
Produktivitas
anak / th
(ekor/induk)
s/d 60
s/d 24
s/d 5
s/d 5
1
1
1
2
3-4
3-4
5
6
Indikator
reprod.
Pubertas (bl)
Siklus
estrus(hr)
Masa bunting
(hr)
Ranking
kecepatan
perkembangan
populasi
Usaha yang dapat
dilakukan

Menentukan komoditi yang sesuai untuk
tujuan usaha,
 Penentuan saat perkawinan dan metode
perkawinan yang tepat,
 Mengusahakan jarak kelahiran yang
pendek tetapi tidak mengganggu kondisi
induk,
 Mengusahakan jumlah anak (litter size)
yang maksimal dengan persen kematian
minimal sehingga natural increase dan
angka panen mencapai persen yang
tinggi.
Komparatif fisiologi pertumbuhan

Kinerja pertumbuhan antar komoditi ternak
potong berbeda.
 Digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
memilih ternak potong yang paling tepat untuk
dikembangkan pada suatu wilayah tertentu.
 Proses pertumbuhan normal, mengikuti kurve
sigmoid (huruf “S”), kalau pakan rasional


Ternak yang kekurangan nutrisi, laju
pertumbuhan akan menurun, bahkan dapat
negatif.
Pertumbuhan dipengaruhi oleh :


Faktor internal : spesies, bangsa, jenis kelamin, umur,
karakteristik individu
Faktor eksternal : pakan, latihan kerja, perlakuan
kastrasi, fisiologi lingkungan, kondisi awal
penggemukan, kesehatan.
Komparatif struktur alat pencernaan
Ternak Potong
Ternak Non Ruminansia
Ternak Ruminansia
(monogastrik)
(poligastrik)
Pseudo ruminansi
(kelinci)
non ruminansi
(babi)
caecum 45% dari tractus
digestivus
Ternak besar
Ternak kecil
(kerbau, sapi)
(kambing, domba)
caecum degenerasi
rumen, retikulum,
omasum, abomasum
Struktur saluran pencernaan ruminansia
Gbr. Saluran pencernaan sapi


Struktur alat pencernaan adalah poligastrik :
dengan keistimewaan keberadaan mikroba
(bakteri, protozoa), dan fungi terutama pada
rumennya mampu memfermentasi bahan
pakan berserat (serat kasar) dan bahan
pakan lain menjadi volatile fatty acid (VFA)
yang kemudian diabsorbsi oleh ternak.
Pada non ruminansia (babi dan kelinci)
struktur alat pencernaannya : monogastrik
berupa ventrikulus yang hampir tidak ada
mikrobia
Ternak babi vs kelinci




Perbedaan prinsip : kelinci memiliki caecum yang relatif
besar (45% dari saluran pencernaan), sebaliknya caecum
babi mengalami degradasi (rudimentair).
Pada caecum terjadi fermentasi mikrobia yang
menghasilkan asam-asam amino (protein) dan vitamin B
Pada ternak kelinci, fesesnya yang basah (soft faeces)
mengandung asam amino dan vitamin B.
Apabila ternak kelinci dalam pakannya kekurangan
protein / vitamin B, maka soft faeces akan dimakan.
Mekanisme ini disebut coprophagy, sehingga sering
kelinci disebut pseudo ruminansia (melakukan pseudo
ruminasi).
Kurva pertumbuhan normal
Kurva pertambahan BB
Download