MODUL PERKULIAHAN ADVERTISING PROJECT MANAGEMENT Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Fakultas Ilmu Komunikasi Advertising dan Marketing Communication 06 Kode MK Disusun Oleh MK (43033 Berliani Ardha, SE, M.Si Abstract Kompetensi Pemahaman mengenai Pengertian Setelah mempelajari modul ini, manajemen proyek diharapkan mahasiswa mengetahui manajemen proyek. [Type text] ISI Manajemen Proyek Pengertian Manajemen Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Banyak ahli telah mengmukakan pendapatnya mengenai definisi atau pengertian manajemen. Beberapa diantaranya merumuskan manajemen sebagai berikut: (Siregar dan Samadhi, 1989:8) 1. Stoner dan Wankel : Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan usaha-usaha anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang sudah ditetapkan. 2. Terry : Manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengerakkan sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Masih banyak lagi definisi atau pengertian yang diberikan oleh para ahli mengenai manajemen, namun demikian dari sekian banyak definisi tersebut dapat dikatakan bahwa permasalahan manajemen berkaitan dengan usaha untuk memelihara kerjasama sekelompok orang dalam satu kesatuan serta usaha memanfaatkan sumber daya yang lain untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian sebenarnaya kegiatan manajemen itu hamper selalu ada pada setiap kegiatan manusia, sebab sebagai mahluk sosial manusia akan selalu berusaha berkumpul dan bekerja sama. (Siregar dan Samadhi, 1989:8) Maksud dan hakekat manajemen, maksud manajemen adalah untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk memelihara/memperbaiki kemampuan suatu organisasi mencapai 2012 2 Advertising Project Management Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sasaranya secara efisien dan efektif. Melihat prosesnya, manajemen menyibukkan dengan penggunaan orang dan sarana material (untuk mencapai sasaran). (Marbun, 1979:4) Hakekat manajemen adalah pennyelenggaraan koordinasi manusia dan fungsi-fungsi, hal mana dilakukan oleh manajer yang memimpin dan mengendalikan organisasi serta kegiatannya kearah sasaran yang terpilih sebelumnya. (Marbun, 1979:4) Sumber daya manusia dan sumber daya yang lain yang diperlukan tersebut disebut sebagai unsure-unsur manajemen. Lebih lengkapnya, unsur-unsur manajemen ini dapat dikelompokkan menjadi : (Siregar dan Samadhi, 1989:9) 1. Manuasia (men). 2. Bahan (material). 3. Mesin/peralatan (machines). 4. Metode/cara kerja (methods). 5. Modal uang (money). Unsur-unsur ini dikenal pula sebagai 5 m, bila dinyatakan dalam bahasa inggris. Bahan (materials) tidak harus diartikan sebagai logam seperti dalam industri manufaktur logam misalnya. Ia juga bisa berarti informasi yang diolah misalkan dalam manajemen perkantoran. Berkenaan dengan unsur-unsur atau sumber daya ini harus diingat bahwa semua itu tidak tersedia secara berlimpah-limpah. Ada keterbatasan yang mengakibatkan pemanfaatannya harus dilakukan sehemat dan secermat mungkin. Dengan demikian proses manajemen yang baik harus bisa memanfaatkan keterbatasan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Siregar dan Samadhi, 1989:9) Beberapa aspek untuk menangani kegiatan proyek, diantaranya adalah seperti diuraikan berikut ini : (Soeharto, 1995:18). 1. Merencanakan a. Pada aspek perencanaan, baik manajemen proyek maupun manajemen klasik keduanya mengikuti hierarki perencanaan (sasaran-tujuan-strategioperasional). Namun pada tahap operasional, manajemen proyek perlu didukung oleh suatu metode perencanaan yang dapat menyusun secara cermat urutan pelaksanaan kegiatan maupun penggunaan sumber daya bagi kegiatan-kegiatan tersebut, agar proyek dapat selesai secepatnya dengan menggunakan sumber daya yang sehemat mungkin. 2012 3 Advertising Project Management Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id b. Metode dan teknik yang dimaksud adalah Analisis Jaringan Kerja, seperti Metoda jalur kritis (CPM), teknik pengkajian dan telaah (PERT), dan metode Preseden Diagram (PDM). 2. Mengorganisir a. Dibuat susunan organisasi yang memacu terselenggaranya arus kegiatan horizontal maupun vertical, dengan tujuan dicapainya penggunaan sumber daya secara optimal untuk mencapai target kerja yang sudah direncanakan. b. Suatu catatan khusus mengenai arus horizontal, yaitu dasar pemikiran ini dimaksudkan untuk memperlancar proses pelaksanaan pekerjaan yang sering kali melibatkan sejumlah organisasi peserta proyek diluar dan didalam perusahaan. Yang dimaksud dengan arus horizontal adalah pengelola proyek dalam hal ini para manajer, tenaga ahli, pengawas dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan proyek dalam rangka melaksanakan tugasnya, membuka hubungan satu dengan yang lain agar arus kegiatan dapat mengalir secara horizontal. c. Sedangkan bila menggunakan arus vertical, diperlukan waktu yang lama karena harus mengikuti prosedur birokrasi yang berlapis-lapis, yang semula dirancang untuk pekerjaan rutin operasional. Dengan menggunakan arus horizontal diharapkan pihak-pihak yang bersangkutan dapat langsung membicarakan masalah yang dihadapi serta tindak lanjut yang diperlukan demi keberhasilan pelaksanaan tugas yang diserahkan kepada mereka. 3. Memimpin a. Kepemimpinan adalah aspek yang penting dalam mengelola suatu usaha yaitu mengarahkan dan mempengaruhi sumber daya manusia dalam organisasi agar mau bekerja dengan sukarela untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. b. Mengarahkan dan mempengaruhi ini erat hubungannya dengan motivasi, pelatihan, kepenyeliaan, koordinasi, dan konsultasi. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah gaya kepemimpinan. c. Pimpinan tunggal dari kelompok dan bagian organisasi yang diserahi tugas khusus (pada suatu proyek adalah kepala proyek), ia memimpin team dalam bentuk koordinasi dan integrasi yang arus kerjanya vertical dan horizontal menyilangi lini atau struktur yang telah ada sebelumnya. 2012 4 Advertising Project Management Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Mengendalikan a. Mengendalikan adalah menuntun, dalam arti memantau, mengkaji, dan bila perlu mengadakan koreksi agar hasil kegiatan sesuai dengan yang telah ditentukan. Jadi dalam fungsi ini, hasil-hasil pelaksanaan kegiatan selalu diukur dan dibandingkan dengan rencana. b. Dalam kegiatan proyek, diperlukan adanya keterpaduan antara perencanaan dan pengendalian yang relatif lebih erat dibandingkan dengan kegiatan yang bersifat rutin. Untuk itu digunakan metode yang sensitif, artinya dapat mengungkapkan atau mendeteksi penyimpangan sedini mungkin. Pengertian Proyek Proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk atau deliverable yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas. Lingkup (scope) tugas tersebut dapat berupa pembangunan pabrik, pembuatan produk baru atau pelaksanaan penelitian dan pengembangan. Dari pengertian diatas maka terlihat adanya ciri pokok proyek sebagai berikut : (Soeharto, 1997 ; 1) a. Memiliki tujuan khusus manghasilkan lingkup tertentu berupa produk akhir atau hasil kerja akhir. b. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan diatas telah ditentukan. c. Bersifat sementara, dalam arti umumnya dibatasi oleh selesai tugas. Titik awal dan akhirnya ditentukan dengan jelas. d. Nonrutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah suatu teknik yang digunakan untuk merencanakan, mengerjakan, dan mengendalikan aktivitas suatu proyek untuk memenuhi kendala waktu dan biaya proyek (Muslich, 2009). Teknik ini berorientasi pada pencapaian tujuan, di mana tujuan tersebut mungkin pembangunan gedung, pembukaan kantor baru, atau pengendalian kegiatan penelitian dan pengembangan. 2012 5 Advertising Project Management Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Perencanaan suatu proyek terdiri dari tiga tahap (Prasetya, Hery dan Lukiastuti, Fitri 2009), yaitu: 1. Perencanaan. Membuat uraian kegiatan-kegiatan, menyusun logika urutan kejadian-kejadian, menentukan syarat-syarat pendahuluan, menguraikan interaksi dan interdependensi antara kegiatan-kegiatan. 2. Penjadwalan. Penaksiran waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tiap kegiatan, menegaskan kapan suatu kegiatan berlangsung dan kapan berakhir. 3. Pengendalian. Menetapkan alokasi biaya dan peralatan guna pelaksanaan tiap kegiatan. Manajemen proyek dengan menggunakan teknik Critical Path Method (CPM) biasanya digunakan untuk pembangunan proyek dimana perkiraan waktu untuk setiap aktivitas atau pekerjaan adalah tertentu. Sedangkan dengan teknik Program Evaluation and Review Technique (PERT) digunakan untuk proyek-proyek di mana perkiraan waktu tidak dapat diprediksi dengan pasti. Baik CPM maupun PERT dibuat berdasarkan diagram jaringan (network chart), yang merupakan lanjutan dari diagram baris atau gantt chart (Bernard, W). Tujuan membangun suatu jaringan adalah untuk membantu perencanaan dan penjadwalan suatu proyek. Penjadwalan membutuhkan waktu-waktu yang berkenaan dengan aktivitas. Penerapan manajemen proyek secara benar akan mendatangkan keuntungan dari segi waktu dan biaya dibanding jika pengelolaan dilakukan seperti pengelolaan pekerjaan regular (Santosa, 2009). Suatu proyek dapat dipandang sebagai suatu kumpulan pekerjaan yang berurutan untuk mencapai tujuan. Setiap pekerjaan yang ada dalam proyek ini disebut aktivitas. Setiap aktivitas dimulai dan berakhir pada suatu titik waktu. Sedangkan istilah kejadian digunakan dalam hubungannya dengan waktu dimulai dan berakhirnya suatu aktivitas. Jika suatu aktivitas telah berakhir, maka suatu kejadian telah terjadi. Penjadwalan Project Penjadwalan merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan sistem komputer (Heizer, Jay dan Render, Barry, 2006). Penjadwalan proyek meliputi pengurutan dan pembagian waktu untuk seluruh kegiatan proyek. Penjadwalan proyek juga merupakan sesuatu yang lebih spesifik dan menjadi bagian dari perencanaan proyek (Tampubolon, 2004). 2012 6 Advertising Project Management Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Penjadwalan memiliki dua tugas penting, yaitu (Prawirosentono, 2007): 1. Memutuskan proses yang harus berjalan, dan 2. Memutuskan kapan dan selama berapa lama proses itu berjalan Sasaran utama penjadwalan adalah optimasi kinerja menurut kriteria tertentu, yaitu : a. Adil b. Efisiensi c. Waktu tanggap (response time) d. Turn arround time e. Throughput Terdapat dua strategi penjadwalan, yaitu : 1. Penjadwalan nonpreemptive → Proses yang sedang berjalan tidak dapat disela. Proses diberi jatah waktu oleh pemroses, maka pemroses tidak dapat diambil alih oleh proses lain sampai proses itu selesai. 2. Penjadwalan preemptive Proses diberi jatah waktu oleh pemroses, maka pemroses dapat diambil alih proses lain, sehingga proses disela sebelum selesai dan harus dilanjutkan menunggu jatah waktu pemroses tiba kembali pada proses itu. Berguna pada sistem dimana proses-proses yang mendapat perhatian/ tanggapan pemroses secara cepat, misalnya : a. Pada sistem realtime, kehilangan interupsi (tidak dilayani segera) dapat berakibat fatal. b. Pada sistem interaktif, agar dapat menjamin waktu tanggap yang memadai. Penjadwalan secara preemptive baik, tetapi harus dibayar mahal. Peralihan proses memerlukan overhead (banyak tabel yang dikelola). Supaya efektif, banyak proses harus berada di memori utama sehingga proses-proses tersebut dapat segera running begitu diperlukan. Menyimpan banyak proses tak running di memori utama merupakan suatu overhead tersendiri. Penjadwalan suatu proyek dapat membantu dalam beberapa hal, diantaranya (Heizer, Jay dan Render, Barry, 2006) : 1. Menunujukkan hubungan tiap kegiatan dengan kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek 2012 7 Advertising Project Management Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan 3. Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan 4. Membantu mengetahui hal-hal yang mungkin menghambat suatu proyek Teknik Penjadwalan Banyak teknik penjadwalan yang dapat dipilih sesuai dengan keadaan proyek. Model matematis dengan menggunakan pendekatan “teori probabilitas” dan “teori jaringan kerja”, dapat dipilih untuk penjadwalan suatu proyek yang menggunkan jumlah masukan yang banyak variasi serta kegiatan yang banyak sekali. Penjadwalan yang sering digunakan untuk analisis proyek (sebagai pedoman pengarahan dan pengawasan kemajuan pelaksanaan proyek) adalah model-model skematis (Tampubolon, 2004). Secara garis besar, ada dua jenis teknik penjadwalan proyek, yaitu (Ma’arif, Syamsul Mohammad dan Tanjung, Hendri, 2003): Gantt Chart dan metode Network (jaringan). Gantt Chart Gantt Chart merupakan diagram perencanaan yang digunakan untuk penjadwalan sumber daya dan alokasi waktu (Heizer, Jay dan Render, Barry, 2006). Gantt Chart adalah contoh teknik non-matematis yang banyak digunakan dan sangat popular di kalangan para manajer karena sederhana dan mudah dibaca. Gantt Chart dapat membantu penggunanya untuk memastikan bahwa (Heizer, Jay dan Render, Barry, 2006): a. Semua kegiatan telah direncakan b. Urutan kinerja telah diperhitungkan c. Perkiraan waktu kegiatan telah tercatat, dan d. Keseluruhan waktu proyek telah dibuat Gantt Chart sangat mudah dipahami, balok horizontal (horizontal bar) dibuat pada tiap kegiatan proyek sepanjang garis waktu. Gantt Chart juga dapat digunakan untuk penjadwalan operasi yang berulang. Gantt chart digunakan untuk penjadwalan sederhana atau proyek-proyek yang kegiatannya tidak terlalu berkaitan atau proyek kecil, sedangkan network untuk penjadwalan proyek yang rumit. Gantt chart tidak bisa secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antara aktivitas dan bagaimana satu aktivitas berakibat pada aktivitas lain bila waktunya terlambat atau dipercepat, sehingga perlu dilakukan modifikasi terhadap Gantt chart. Untuk mengatasi 2012 8 Advertising Project Management Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kekurangan-kekurangan yang ada pada Gantt chart maka dikembangkan sebuah teknik baru yaitu jaringan (network). Berikut merupakan contoh Gantt chart dari suatu proyek Perancangan dan Implementasi : No MINGGU KEGIATAN TAHUN KEGIATAN KETERANGAN 2015 1 2 3 4 5 1) Persiapan I 6 Ruang Dosen Fikom administrasi 2) Pertemuan tim Ruang Dosen Fikom 3) Penyusunan rincian Ruang Dosen Fikom kegiatan 4) Pembuatan Tentatif proposal penelitian 5) Pengumpulan data Tentatif 6) Analisa data Tentatif 1) Perumusan II penelitian hasil Tentatif dan kesimpulan 2012 9 Advertising Project Management Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2) Penyelesaian Tentatif laporan penelitian TABEL GANTT CHART DARI SUATU PROJECT PENELITIAN DOSEN Kelebihan penggunaan Gantt Chart, diantaranya : 1. Dapat menunjukkan waktu, kegiatan dan urutan kegiatan 2. Jika jumlah kegiatan tidak terlalu banyak atau hanya sekedar jadwal induk, maka metode Gantt Chart menjadi pilihan pertama dalam proses perencanaan dan pengendalian kegiatan, karena mudah dipahami oleh semua lapisan pelaksana proyek. Dari kelebihan diatas Gantt Chart juga memiliki kelemahan, antara lain (Murahartawaty) : 1. Tidak memperlihatkan saling ketergantungan dan hubungan antar kegiatan sehingga sulit diantisipasi jika terjadi keterlambatan suatu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek. 2. Tidak mudah dilakukan perbaikan dan pembaharuan (updating) disebabkan Gantt Chart baru harus dibuat kembali (tidak efesien), padahal pembuatan ulang akan memakan waktu dan jika tidak dilakukan segera maka peta tersebut akan menurun daya gunanya. 3. Untuk proyek yang berukuran sedang dan besar serta kompleks, maka Gantt Chart tidak mampu menyajikan jadwal secara sistematis dan mengalami kesulitan dalam menentukan keterkaitan antar kegiatan. Metode Network (jaringan) Jaringan adalah kerangka dari sistem informasi proyek yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan dengan memperhatikan waktu biaya, dan performansi (Nurhayati, 2010). Jaringan berisi tampilan grafis dari aliran dan urutan tiap pekerjaan. Komponen yang digunakan dalam model network mempunyai pengertian-pengertian standar, yang dapat diuraikan sebagai berikut : a. Aktivitas, merupakan bagian dari keseluruhan pekerjaan yang dilaksanakan, aktivitas mengkonsumsi waktu dan sumber daya serta mempunyai waktu mulai dan waktu berakhirnya (Handoko, 2000). Biasanya berbentuk simbol anak panah, panjang pendeknya garis anak panah tidak menunjukkan atau tidak identik dengan jangka waktu yang digunakan oleh aktivitas tersebut (Gitosudarmo, 2002). Maka dari itu tidak perlu menggunakan skala dalam 2012 10 Advertising Project Management Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menggambarkan garis anak panah tersebut. Kepala anak panah menunjukkan arah jalur rangkaian/urutan proses. b. Kejadian/ event, menandai permulaan dan akhir suatu kegiatan. Biasanya kejadian/ event digambarkan dengan suatu lingkaran atau nodes dan diberi nomor, dengan nomor-nomor yang lebih kecil bagi kejadian-kejadian yang mendahuluinya. Dalam jaringan, setiap aktivitas menghubungkan dua kejadian (Handoko, 2000). Dalam penggambaran diagram jaringan, CPM menggunkan AOA (Activity On Arrow), yang akan menggunakan anak panah sebagai simbol dari kegiatan. Sedangkan PERT menggunakan pendekatan AON (Activity On Node), yang menggunakan lingkaran (node) sebagai simbol kegiatan. Pertimbangannya disebabkan karena PERT hanya mempertimbangkan waktu penyelesaian saja, sedangkan CPM menganalisis waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Teknik-teknik ini umumnya bertujuan menguraikan dan menentukan hubungan-hubungan antara berbagai kegiatan dan berbagai penafsiran waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan dalam rencana proyek secara menyeluruh (Nurhayati, 2010). Untuk perencanaan dan pengendalian proyek dengan menggunakan metode network dikenal berbagai teknik penjadwalan, contohnya Program Evaluation and Review Technique (PERT) dan Critical Path Method (CPM). (Nurhayati, 2010). Jaringan berisi tampilan grafis dari aliran dan urutan tiap pekerjaan. Komponen yang digunakan dalam model network mempunyai pengertianpengertian standar, yang dapat diuraikan sebagai berikut : 2012 11 Advertising Project Management Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Critical Path Method (CPM) Critical Path Method (CPM) merupakan diagram kerja yang memandang waktu pelaksanaan kegiatan yang ada dalam jaringan bersifat unik (tunggal) dan deterministic (pasti), dan dapat diprediksi (Haming, Murdifin dan Nurnajamuddin, Mahfud, 2007). CPM dapat dipandang sebagai metode yang menyempurnakan metode PERT, karena pada CPM telah dilakukan penyederhanaan (Haming, Murdifin dan Nurnajamuddin, Mahfud, 2007). Teknik CPM menggambarkan suatu proyek dalam bentuk network dengan komponen aktivitas-aktivitas yang ada di dalamnya. Agar teknik ini dapat diterapkan, suatu proyek harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. Pekerjaan-pekerjaan dalam proyek harus menandai saat berakhirnya proyek 2. Pekerjaan-pekerjaan dapat dimulai, diakhiri, dan dilaksanakan secara terpisah dalam suatu rangkaian tertentu. 3. Pekerjaan-pekerjaan dapat diatur menurut suatu rangkaian tertentu Selain ciri-ciri yang harus dimiliki oleh proyek tersebut, untuk membuat suatu network dengan benar diperlukan sejumlah aturan. Berikut ini adalah aturan-aturan tersebut : 1. Setiap aktivitas atau pekerjaan ditunjukkan dengan suatu cabang tertentu 2. Antara suatu cabang dengan cabang yang lainnya hanya menunjukkan hubungan antara aktivitas atau pekerjaan yang berbeda 3. Bila sejumlah aktivitas berkahir pada suatu kejadian maka kejadian ini tidak dapat dimulai sebelum sejumlah aktivitas yang berkahir pada kejadian ini selesai 4. Aktivitas dummy digunakan untuk menggabungkan dua buah kejadian, bila antara suatu kejadian dan kejadian yang mendahuluinya tidak dihubungkan dengan suatu aktivitas tertentu. Aktivitas dummy ini tidak mempunyai biaya dan waktu 5. Setiap kejadian diberikan angka, sedangkan setiap aktivitas diberikan tanda huruf munurut kejadian awal dan kejadian yang mengakhirinya. Persyaratan urutan pengerjaan harus diperhatikan, karena berbagai aktivitas tidak dapat dimulai sebelum aktivitas-aktivitas lainnya yang dapat dilaksanakan secara bersamaan dan/ atau tidak saling tergantung (Handoko, 2000). Aktivitas mana saja yang harus diselesaikan lebih dahulu sebelum aktivitas selanjutnya dapat mulai dikerjakan. CPM mengenal beberapa waktu mulai dan waktu berakhir, antara lain (Handoko, 2000): a. Earliest Start Time (ES) adalah waktu paling awal (tercepat) suatu aktivitas dapat dimulai, dengan memperhatikan waktu aktivitas yang diharapkan dan persyaratan ururtan pengerjaan. 2012 12 Advertising Project Management Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id b. Latest Start Time (LS) adalah waktu paling lambat untuk dapat memulai suatu aktivitas tanpa penundaan keseluruhan proyek. c. Earliest Finish Time (EF) adalah waktu paling awal (tercepat) suatu aktivitas dapat diselesaikan, atau sama dengan ES + waktu aktivitas yang diharapkan. d. Latest Finish Time (LF) adalah waktu paling lambat untuk dapat menyelesaikan suatu aktivitas tanpa penundaan penyelesaian proyek secara keseluruhan, atau sama dengan LS + waktu kegiatan yang diharapkan. 2012 13 Advertising Project Management Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Anwar Prabu Mangkunegara. 2005. Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung : Refika Aditama Belch, George E. & Michael A. Belch, Advertising & Promotion ; An Integrated Marketing Communication Perspectives, Fifth Edition, Irwin/Graw Hill, New York, 2001 Christopher Lovelock, Jochen Wirtz, Jacky Mussry. 2012. Pemasaran Jasa Manusia, Teknologi, Strategi : Perspektif Indonesia. Jakarta : Erlangga Dessler, Gary. 2009. Manajemen SDM buku 1. Jakarta : Indeks Frances Hasselbein, et.al. 2003. On High Performance Organization. Jakarta : Elexmedia Komputindo Handoko TH,. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE Husein Umar. 2005. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Ivancevich, John. M, dkk. 2008. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta : Erlangga Jalaludin Rakhmat, 2005, Psikologi Komunikasi, edisi revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. James C, Van Horne dan Wachiwicz. 2005. Fundamental of Financial Management. Buku 1 dan 2. Jakarta : salemba empat Kotler,Philip & Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Indeks Rohim, Syaiful, Teori Komunikasi ; Perspektif, Ragam & Aplikasi, Jakarta : Rineka Cipta, 2009 Sunyoto, Danang. Dasar – Dasar Manajemen Pemasaran : Konsep, Strategi dan Kasus, Yogyakarta : CAPS, 2013 2012 14 Advertising Project Management Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id