Templat tugas akhir S1

advertisement
PENGEMBANGAN SILSILAH (TAROMBO) ADAT BATAK
BERBASIS WEB MENGGUNAKAN R4 FRAMEWORK
TUAN MANUMPAK PREDRYICK OSRIN RINGO KEVIN
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengembangan Silsilah
(Tarombo) Adat Batak Berbasis Web Menggunakan R4 Framework adalah benar
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis
saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2014
Tuan Manumpak Predryick Osrin Ringo Kevin
NIM G64090100
ABSTRAK
TUAN MANUMPAK PREDRIYCK OSRIN RINGO KEVIN. Pengembangan
Silsilah (Tarombo) Adat Batak Berbasis Web Menggunakan R4 Framework.
Dibimbing oleh FIRMAN ARDIANSYAH.
Tarombo adalah silsilah garis keturunan secara patrilineal dalam suku Batak
yang sudah menjadi adat bagi masyarakat untuk mengetahui silsilah atau letak
hubungan kekerabatan. Namun, adat ini mulai menghilang dari masyarakat suku
Batak karena data keluarga yang sulit dicari, silsilah yang mulai meluas, dan
proses pembuatan yang masih dilakukan secara manual. Hal-hal tersebut
menjadikan tarombo kehilangan daya tariknya dan menjadi latar belakang dari
penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah membangun suatu sistem aplikasi
berbasis web yang akan menjadi media bagi para pengguna untuk dapat memiliki,
membuat atau meneruskan tarombo serta memudahkan visualisasi silsilah yang
akan terbentuk. Penelitian ini menggunakan R4 framework yang menyediakan
struktur dasar dan pedoman untuk mengembangkan aplikasi web sosial dengan
sumber daya perancangan dan kapasitas yang terbatas namun tetap
memungkinkan start-up berkembang dengan cepat dan efisien. Penelitian ini
menghasilkan suatu aplikasi web sosial dengan fungsi utama sebagai media untuk
membuat, visualisasi, dan berbagi tarombo. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan
fungsi tambahan untuk mencetak silsilah yang telah terbentuk sebagai berkas.
Kata kunci: aplikasi web sosial, R4 framework, silsilah, tarombo, suku Batak
ABSTRACT
TUAN MANUMPAK PREDRIYCK OSRIN RINGO KEVIN. Development of
Web Based Family Tree (Tarombo) of Batak Custom Using R4 Framework.
Supervised by FIRMAN ARDIANSYAH.
Tarombo is patrilineal genealogy lineage in the Batak tribe that has become
a custom for the society to know the genealogy or the position of kinship
relations. However, this custom began to disappear from Batak tribe society since
the family data are hard to find, family tree began to spread and the creating
process is still done manually. Those things make tarombo lost its appeal and
become the background of this research. This research aims to develop a webbased application system that will be the media for the users to be able to have,
create or continue tarombo as well as facilitate the family tree visualization that
will be formed. This research uses R4 framework that provides the basic structure
and guideline to develop a social web application with limited design resources
and capacity but still allow a rapidly growing and efficient start-up. This research
produced a social web application with a primary functions as the media of create,
visualize and share tarombo. This application is also included with additional
function to printing the family tree that has been formed as a file.
Keywords: Batak tribe, genealogy, R4 framework, social web application, tarombo
PENGEMBANGAN SILSILAH (TAROMBO) ADAT BATAK
BERBASIS WEB MENGGUNAKAN R4 FRAMEWORK
TUAN MANUMPAK PREDRYICK OSRIN RINGO KEVIN
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer
pada
Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Penguji: 1 Ir. Meuthia Rachmaniah, MSc
2 Rina Trisminingsih, SKom, MT
Judul Skripsi : Pengembangan Silsilah (Tarombo) Adat Batak Berbasis Web
Menggunakan R4 Framework
Nama
: Tuan Manumpak Predryick Osrin Ringo Kevin
NIM
: G64090100
Disetujui oleh
Firman Ardiansyah, SKom, MSi
Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Agus Buono, MSi, MKom
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya sehingga penelitian ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2013 ini ialah
pengembangan perangkat lunak, dengan judul Pengembangan Silsilah (Tarombo)
Adat Batak Berbasis Web Menggunakan R4 Framework.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Firman Ardiansyah selaku
pembimbing, serta Bapak Hari Agung yang telah memberi saran. Di samping itu,
penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Wolter Siringoringo dari
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dan Bapak Hito Osten Siringoringo yang telah membantu kebutuhan dana dan
data selama proses pengerjaan penelitian ini. Ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada ayah, ibu, kakak, adik, serta seluruh keluarga, atas segala doa
dan kasih sayangnya. Penulis ungkapkan terima kasih juga kepada Bina Manaseh
Sianipar, Anggiat Rumahorbo, Julian Simorangkir, Pahlevi Manahara Panjaitan,
Heru Triadi Damanik, Deny Situmorang, Kornelius Roberto, Sandro Siahaan,
Victor Eko Andreas, Ervina Marintan Siregar, dan teman-teman DK Global
Indonesia yang telah memberikan banyak dukungan ide, saran, motivasi, dan
nasehat hingga selesainya penelitian ini.
Semoga penelitian ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan untuk
pengembangan tarombo selanjutnya.
Bogor, Agustus 2014
Tuan Manumpak Predryick Osrin Ringo Kevin
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
2
METODE PENELITIAN
3
Tahap Konseptualisasi (Conceptualization)
4
Tahap Pengembangan Prototipe (Prototyping)
6
Tahap Pembangunan (Development)
6
Tahap Peluncuran (Launch)
6
Tahap Pengenalan (Courtship)
6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Konseptualisasi (Conceptualization)
7
7
Pengembangan Prototipe (Prototyping)
11
Detil Pembangunan (Development)
13
Peluncuran Aplikasi (Launch)
14
Pengenalan Aplikasi (Courtship)
14
SIMPULAN DAN SARAN
15
Simpulan
15
Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
16
RIWAYAT HIDUP
27
DAFTAR TABEL
1
2
Daftar situs yang terpilih sebagai referensi
Identifikasi tugas pengguna menggunakan metode AOF
7
9
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
Dimensi dalam dan luar 4Sphere
Tahapan RRR lifecycle process
Tahapan-tahapan penelitian
Prototipe pertama
Prototipe kedua
Prototipe ketiga
Prototipe keempat
3
4
5
11
12
12
13
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Daftar pertanyaan dan jawaban dalam wawancara dengan ahli tarombo
Usecase aplikasi web sosial tarombo
Laman login aplikasi web sosial tarombo
Laman daftar aplikasi web sosial tarombo
Antarmuka aplikasi untuk visualisasi silsilah
Antarmuka aplikasi ketika menambahkan profil ke dalam tarombo
Antarmuka aplikasi ketika menampilkan profil
Antarmuka aplikasi ketika memperbarui profil
Antarmuka aplikasi ketika menghapus profil
Antarmuka aplikasi visualisasi silsilah khusus administrator
Antarmuka aplikasi untuk memudahkan penelusuran tarombo
Antarmuka aplikasi ketika melakukan pencarian tarombo dan
menampilkan tarombo
Laman view print
Laman send feedback
16
18
19
20
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tarombo adalah silsilah garis keturunan secara patrilineal dalam suku Batak
yang sudah menjadi adat bagi masyarakat untuk mengetahui silsilah atau letak
hubungan kekerabatan terkhusus dalam falsafah Dalihan Natolu (Hutagalung
1991). Adat ini sudah menjadi suatu kewajiban bagi kaum pria dalam keluarga
untuk mempunyai, membuat atau meneruskan tarombo marganya.
Menurut Siringoringo (2005), tarombo mempunyai kegunaan sebagai
pedoman dalam bertutur kata dan membuat aturan dalam suatu rumpun marga
agar tidak terjadi penyalahgunaan hubungan kekerabatan dengan satu garis
keturunan atau dalam satu rumpun marga (adat Parhaha), pihak pria ataupun
paman (adat Parhulahulaon), dan pihak wanita ataupun bibi (adat Parboruon).
Ketiga aturan tersebut dalam masyarakat suku Batak dikenal dengan nama
Dalihan Natolu.
Oleh karena itu, tarombo menjadi sangat penting untuk tetap ada dalam
kalangan masyarakat suku Batak. Namun, adat ini mulai kehilangan daya tariknya
disebabkan keturunan yang semakin banyak, ukuran tarombo yang semakin besar,
pencarian data keluarga mulai memberatkan karena ada kemungkinan pihak
keluarga yang terkait dalam tarombo merupakan kerabat jauh dalam lokasi,
komunikasi, maupun persaudaraannya. Proses pembuatan tarombo yang masih
dilakukan secara manual mengakibatkan hanya sedikit kaum pria generasi kini
yang mau membuat atau meneruskan tarombo keluarganya. Data keluarga yang
dapat rusak atau hilang, perbedaan data keluarga antara keluarga yang satu dan
keluarga yang lain, serta kesulitan penelusuran atau pencarian dalam tarombo
merupakan faktor-faktor yang mengakibatkan adat ini mulai menghilang dari
kalangan masyarakat suku Batak.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, dibutuhkan suatu media baru yang
mampu mengatasi permasalahan visualisasi silsilah, data keluarga, dan proses
pembuatan tarombo yang masih dilakukan secara manual. Dengan demikian,
dalam penelitian ini dikembangkan suatu aplikasi web sosial yang dapat menjadi
sarana bagi para penerus adat untuk dapat mempunyai, membuat atau meneruskan
tarombo keluarganya.
Perancangan dan pengembangan aplikasi web sosial merupakan proses yang
kompleks ditandai dengan perubahan berkelanjutan dari siklus interaksi, desain,
dan konteks informasi (Porter 2008). Aplikasi web sosial mempunyai karakteristik
dinamis yang membutuhkan domain penting seperti manajemen proyek bisnis,
metodologi pengembangan perangkat lunak, dan pemahaman mengenai user
experience, konteks kultural, manajemen komunitas, dan posisi pasar (Ghezzi et
al. 2002).
Penelitian ini menggunakan R4 framework yang dapat mengatur
kompleksitas dari koordinasi berbagai bidang desain dan pengembangan aplikasi
web sosial. Framework ini menggunakan kerangka holistik yang mampu
menghubungkan domain dasar dari pengetahuan yang diperoleh selama siklus
hidup suatu aplikasi web sosial. Hal tersebut menjadikan R4 framework sebagai
suatu alat analisis perancangan yang dapat diandalkan karena cenderung tidak
2
terfokus pada domain tertentu saja (Choe dan Junehwa 2009). R4 framework
mempunyai dua komponen utama, yaitu 4Sphere conceptual map dan RRR
lifecycle process. 4Sphere conceptual map terdiri atas empat spheres yaitu
culture, user, technology, dan business. Sedangkan RRR lifecycle process
merupakan tahapan-tahapan evaluasi dari aplikasi web sosial.
Penelitian ini difokuskan pada pengembangan aplikasi web sosial tarombo
yang dapat menjadi media bagi para pengguna untuk dapat mempunyai, membuat,
atau meneruskan tarombo. Media ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik
dari tarombo sehingga mengembalikan semangat bagi para penerus adat untuk
tetap menjaga adat tarombo dari kepunahan dan meneruskan adat ini kepada
generasi berikutnya.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, masalah yang dapat dirumuskan
adalah belum terdapatnya aplikasi web yang mampu menjadi media untuk
membuat tarombo, memfasilitasi visualisasi silsilah yang akan terbentuk, dan
mengakomodasi data keluarga yang akan semakin banyak. Aplikasi yang akan
dikembangkan harus disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan pengguna.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan membangun sebuah aplikasi web sosial dengan
menggunakan R4 framework yang mampu menjadi media untuk membuat
tarombo. Aplikasi ini juga mampu memfasilitasi visualisasi silsilah yang akan
terbentuk dan mengakomodasi penyimpanan data keluarga yang semakin banyak.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah memberikan kemudahan
kepada masyarakat suku Batak dalam membuat tarombo. Dengan adanya
kemudahan ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik dari tarombo.
Kepunahan dari adat inipun dapat dihindari dengan tetap melaksanakan adat ini
dan meneruskannya kepada generasi berikutnya serta meningkatkan minat kaum
pria dari masing-masing keluarga untuk membuat tarombo keluarganya.
Ruang Lingkup Penelitian
1
2
3
Beberapa hal yang menjadi ruang lingkup penelitian ini yaitu:
Proses analisis mempunyai titik fokus pada perancangan arsitektur aplikasi
tarombo yang dikhususkan untuk garis keturunan secara patrilineal.
Perancangan sistem dilakukan menggunakan R4 framework dengan dua
komponen utama dari framework yaitu 4Sphere conceptual map dan RRR
lifecycle process. Pada RRR lifecycle process, tahapan dilakukan mulai dari
design kemudian sub-tahap courtship pada tahapan realization.
Pendefinisian sphere dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan
ahli tarombo dan observasi pada aplikasi-aplikasi silsilah yang telah ada
3
4
untuk merangkum fitur-fitur potensialnya. Fitur-fitur yang sesuai dengan
ciri khas dari tarombo dapat ditambahkan pada aplikasi web sosial tarombo.
Fungsi sosial yang terdapat dalam aplikasi web sosial tarombo ini dibatasi
hanya pada berbagi tarombo antarpengguna aplikasi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan R4 framework yang mampu mengatur
kompleksitas dari koordinasi berbagai domain pengetahuan dan merelasikan
perspektif-perspektif berbeda yang menginformasikan seluruh proses desain dan
pengembangan aplikasi web sosial selama siklus hidupnya. Hal tersebut
menjadikan framework ini sebagai alat analisis perancangan yang dapat
diandalkan karena cenderung tidak terfokus pada domain tertentu saja (Choe dan
Junehwa 2009). Terdapat dua komponen utama dalam R4 framework yaitu
4Sphere conceptual map dan RRR lifecycle process.
4Sphere conceptual map (Gambar 1) mendeskripsikan empat perspektif
penting atau cakupan yang harus diperhatikan dalam proses desain dan
pengembangan yaitu: pengguna (user), budaya (culture), teknologi (technology),
dan bisnis (business). Setiap sphere mempunyai dimensi dalam (inner) dan
dimensi luar (outer) yang membantu menginformasikan proses pengembangan
dan memfokuskan domain pengetahuan yang sesuai ke spesifik bidang yang
relevan.
(Outer) Activity
(Outer) System
User
(Inner)
Experience
Technology
(Inner)
Software
(Inner)
Community
(Inner)
Organization
Culture
Business
(Outer)
Sociocultural
context
(Outer)
Market
Positioning
Gambar 1 Dimensi dalam dan luar 4Sphere
(Choe dan Junehwa 2009)
Pada RRR lifecycle process, pengembangan sebuah aplikasi web sosial
merupakan suatu proses yang panjang karena akan ada begitu banyak evaluasi
dari tahapan design maupun tahapan development. Siklus feedback yang begitu
progresif antara design sphere dan development sphere menghasilkan kerangka
4
model siklus hidup aplikasi web sosial yang kemudian menjadi dasar dari RRR
lifecycle process (Gambar 2).
Tahapan re(design) mendeskripsikan desain awal dan pengembangan dari
aplikasi web sosial hingga peluncuran aplikasi. Tahap realization merupakan
tahap peluncuran, pengenalan, dan pendefinisian kembali aplikasi melalui
observasi kepada pengguna dan evaluasi. Tahap reformation merupakan tahap
pembaharuan sehingga aplikasi tetap relevan dengan perubahan kondisi
kontekstual (culture dan business sphere). Karena keterbatasan waktu dan sumber
daya maka penelitian ini dibatasi hingga tahap realization dengan sub-tahap
courtship.
Garis putus-putus yang terdapat pada RRR lifecycle process (Gambar 2)
menyatakan bahwa proses tersebut merupakan proses optional yang dapat
dilakukan kembali sedangkan garis utuh menyatakan bahwa proses tersebut
merupakan proses yang harus dilalui. Dengan demikian, tahapan-tahapan
penelitian (Gambar 3) yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai dari sub-tahap
conzeptualization, prototyping, dan development pada tahapan (re)design hingga
sub-tahap launch dan courtship pada tahapan realization.
Gambar 2 Tahapan RRR lifecycle process
(Choe dan Junehwa 2009)
Conceptualization
Pada tahap ini dilakukan perumusan dan penyaringan ide-ide untuk aplikasi
web sosial tarombo dengan cara mendefinisikan setiap perspektif dari 4Sphere
conceptual map. Informasi-informasi yang dibutuhkan untuk mendefinisikan
masing-masing sphere tersebut diperoleh melalui wawancara dengan ahli tarombo
dan observasi konten serta fitur dari aplikasi-aplikasi web silsilah yang telah ada.
Langkah-langkah pendefinisian sphere yang terdapat dalam tahap ini diuraikan
sebagai berikut:
1
Pendefinisian culture sphere
 Inner (community): tujuan dari aplikasi web sosial tarombo
didefinisikan pada inner sphere ini.
5
Mulai
(Re)Design
Conceptualization
Design Spheres
Development Spheres
Pendefinisian
Culture Sphere
Pendefinisian
Business Sphere
Pendefinisian
User Sphere
Pendefinisian
Technology Sphere
Prototyping
Development
Realization
Launch
Courtship
Selesai
Gambar 3 Tahapan-tahapan penelitian

Outer (socio-cultural context): potensial kultural pada masyarakat suku
Batak dirumuskan pada outer sphere ini. Hasil dari perumusan berperan
sebagai dasar penentuan privacy dan policy yang berfungsi sebagai
pembatas bagi anggota di dalam aplikasi web sosial tarombo. Referensi
perumusan diperoleh melalui wawancara dengan ahli tarombo dan
observasi situs referensi.
6
2
3
4
Pendefinisian user sphere (experiencing)
 Inner (user experience): pada inner sphere ini dilakukan identifikasi
target pengguna aplikasi web sosial tarombo. Identifikasi dilakukan
melalui wawancara dengan ahli tarombo.
 Outer (activity): pada outer sphere ini dilakukan identifikasi tugas
pengguna pada aplikasi web sosial tarombo menggunakan metode
Activities, Objects, Features (AOF) (Porter 2008).
Pendefinisian business sphere (supporting)
 Inner (management): penyempurnaan tujuan dari aplikasi web sosial
tarombo dengan menggunakan mantra yang telah terdefinisi (Kawasaki
2004).
Pendefinisian technology sphere (implementing)
 Inner (software): penyaringan fitur-fitur penting yang akan digunakan
dalam aplikasi web sosial tarombo.
 Outer (system): pemilihan platform perangkat yang akan digunakan
untuk mengembangkan aplikasi web sosial tarombo.
Prototyping
Tahapan prototyping bertujuan untuk mengembangkan prototipe dari suatu
aplikasi sebagai alat yang mampu memberikan ide potensial bagi perancang
maupun pengguna mengenai fungsi sistem secara menyeluruh (Raymond dan
George 2004). Pada tahap ini akan dibangun prototipe berdasarkan definisi
keempat sphere dari tahap conceptualization.
Development
Pada tahap ini, keempat sphere sudah mempunyai cakupan yang jelas dan
telah diperoleh ide-ide potensial untuk mengembangkan aplikasi web sosial
tarombo yang siap pakai. Ide-ide potensial merupakan ide-ide yang diperoleh
dalam setiap proses pengembangan prototipe.
Launch
Pada tahap ini, aplikasi web sosial tarombo telah berhasil dikembangkan
dan mencakup semua sphere yang telah didefinisikan. Kemudian, aplikasi akan
diluncurkan dan siap diakses oleh publik.
Courtship
Tahap ini merupakan tahap pengenalan aplikasi web sosial tarombo kepada
para pengguna. Pengenalan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman awal
sehingga para pengguna yang telah pernah menggunakan aplikasi sosial tarombo
dapat memberikan evaluasi berupa kritik maupun saran untuk pengembangan
aplikasi ini di tahap redefinition. Namun, penelitian ini hanya dilakukan hingga
sub-tahap courtship.
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Conceptualization
Tahap ini merupakan tahap analisis untuk mendefinisikan setiap sphere
dalam 4Sphere conceptual map. Wawancara dengan ahli tarombo merupakan
proses awal dari tahap ini. Wawancara yang dilakukan dan pertanyaan yang
diajukan kepada responden dilakukan bertahap dan disesuaikan dengan kebutuhan
analisis dari pendefinisian keempat sphere pada 4Sphere conceptual map. Daftar
pertanyaan dan jawaban dalam wawancara dapat dilihat pada Lampiran 1.
Proses dilanjutkan dengan pencarian situs-situs relevan untuk dijadikan
bahan observasi. Pada proses ini dilakukan pencarian untuk mendapatkan situssitus lokal maupun non-lokal yang menyediakan visualisasi silsilah berdasarkan
garis keturunan patrilineal. Kriteria yang digunakan dalam pencarian ini seperti
pohon keturunan patrilineal, patrilineal family tree, patrilineal genealogy, dan
patrilineal family tree maker. Namun, pencarian yang telah dilakukan belum
memperoleh situs-situs yang relevan.
Proses pencarian situs-situs relevan dilakukan kembali menggunakan
kriteria pencarian yang lebih umum seperti silsilah, pohon keturunan, patrilineal,
tarombo, family tree, family tree maker, dan genealogy. Dengan mesin pencari
Google diperoleh lima situs relevan (Tabel 1) yang memenuhi kriteria pencarian.
Tabel 1 Daftar situs yang terpilih sebagai referensi
No.
1
2
3
4
5
Alamat Situs
http://www.gingell.com/familytree/
http://www.nicholsonfamilytree.co.uk
http://www.familyecho.com
http://familysearch.org/
http://www.tarombo.com/familytree/
Kategori
Genealogy web (non-lokal)
Genealogy web (non-lokal)
Genealogy social web (non-lokal)
Genealogy social web (non-lokal)
Genealogy web (lokal)
Hasil dari wawancara dan observasi situs-situs berfungsi sebagai acuan dan
bahan analisis dalam proses pendefinisian keempat sphere sebagai berikut:
1
Pendefinisian culture sphere
 Inner (community)
Pada sphere ini dilakukan analisis user motivation pada data wawancara
dan situs-situs referensi. Berdasarkan analisis pada data wawancara dapat
dirumuskan tujuan atau motivasi umum dari kaum pria suku Batak
membuat atau meneruskan tarombo adalah sebagai pedoman dalam bertutur
kata dan untuk mengetahui aturan hubungan persaudaraan di dalam satu
rumpun marga.
Dari observasi konten dan fitur terhadap lima situs referensi diperoleh
motivasi umum partisipasi pengguna adalah untuk mengetahui silsilah
keluarga dan letak hubungan kekerabatan. Motivasi lain yang mendukung
pengguna untuk mengakses laman online ini adalah fitur-fitur yang
disediakan seperti berbagi foto, kisah keluarga, acara keluarga, dan
mengundang anggota keluarga untuk berkolaborasi dan membangun pohon
keturunan bersama.
8
2
Analisis user motivation pada sphere ini menghasilkan tujuan dari
aplikasi web sosial tarombo yaitu sebagai media untuk pembuatan tarombo.
Media ini ditujukan bagi para pengguna untuk dapat berbagi tarombo
dengan pengguna lain sehingga dapat menjadi pedoman dalam bertutur
kata, mengetahui silsilah keluarga, aturan hubungan persaudaraan, dan letak
hubungan kekerabatan.
 Outer (socio-cultural context)
Potensial kultural yang terdapat dalam aplikasi web sosial tarombo
adalah mampu membawa adat tarombo lepas dari kepunahan dan bertahan
dalam persaingan teknologi saat ini. Hasil yang diperoleh melalui
wawancara dengan ahli tarombo pada Lampiran 1 menjelaskan bahwa tidak
ada privacy yang menjadi batasan dalam melihat tarombo. Setiap marga
yang terdapat dalam masyarakat suku Batak dapat melihat tarombo dari
marga lain dan menelusurinya. Hal tersebut sangat berguna untuk melihat
hubungan kekerabatan antarmarga. Namun, harus tetap diperhatikan policy
pada data keluarga yang terdapat dalam aplikasi web sosial tarombo.
Pengguna diperbolehkan melihat tarombo dari marga lain, tetapi tidak
diperbolehkan mengubah detail yang terdapat dalam data keluarga.
Selanjutnya, observasi terhadap situs-situs referensi menghasilkan
aturan-aturan dasar yang akan menjadi pedoman interaksi dalam aplikasi
web sosial tarombo. Aturan-aturan dasar tersebut yaitu:
a Menggunakan data valid ketika mendaftar dan menambahkan data
keluarga ke dalam tarombo.
b Dilarang mempublikasikan konten seksual dan tidak senonoh.
c Pengguna berhak melaporkan pengguna lain yang dianggap melanggar
peraturan kepada administrator sistem.
Pendefinisian user sphere
 Inner (user experience)
Berdasarkan penuturan ahli tarombo pada Lampiran 1 telah dijelaskan
bahwa target pengguna secara khusus adalah kaum pria suku Batak yang
mempunyai kewajiban membuat atau meneruskan tarombo untuk
keluarganya dan secara umum adalah masyarakat suku Batak.
Perancangan arsitektur aplikasi web sosial tarombo disesuaikan dengan
kebiasaan masyarakat suku Batak ketika membuat tarombo secara manual.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan para pengguna ketika menggunakan
aplikasi ini. Informasi data keluarga yang perlu diisikan ke dalam aplikasi
juga tidak mengalami perubahan yang signifikan. Terdapat beberapa
informasi tambahan namun hal tersebut tidak akan membingungkan para
pengguna.
Pengguna yang bukan merupakan masyarakat suku Batak pun dapat
menggunakan aplikasi web sosial tarombo ini. Potensi yang terdapat dalam
aplikasi ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat suku-suku lainnya yang
mempunyai kesamaan dalam garis keturunan secara patrilineal.
 Outer (activity)
Langkah awal identifikasi tugas pengguna menggunakan metode AOF
(Activities, Objects, Features) adalah mengidentifikasi aktivitas primer
pengguna di dalam aplikasi web sosial tarombo. Setelah aktivitas primer
diperoleh, langkah selanjutnya adalah identifikasi objek sosial yang terdapat
9
di dalam aplikasi. Objek sosial adalah objek yang menjadi media dari
aktivitas sosial. Dari aktivitas primer dan objek sosial yang telah
didefinisikan akan dirumuskan fitur sosial yang perlu dibangun dalam
sistem untuk mendukung aktivitas tersebut (Porter 2008).
Berdasarkan tujuan dari aplikasi web sosial tarombo dan target
pengguna yang telah didefinisikan di dalam inner culture sphere dan inner
user sphere, maka diperoleh tujuan dari sistem, tugas administrator dan
pengguna, aktivitas primer, objek sosial, dan fitur sosial yang terdapat
dalam aplikasi web sosial tarombo (Tabel 2).
Tabel 2 Identifikasi tugas pengguna menggunakan metode AOF
Bahasan
Tujuan sistem
Tugas
administrator
Keterangan
Menjadi media untuk membuat tarombo.
Tugas pengguna
 Memberikan masukan profil kepada administrator.
 Mendaftar untuk menjadi administrator dari satu
rumpun marga tertentu.
 Melakukan login untuk masuk ke dalam aplikasi.
 Melakukan logout untuk keluar dari aplikasi.
 Menambahkan profil baru ke dalam tarombo.
 Memperbarui (update) profil yang terdapat dalam
tarombo jika terdapat perubahan pada profil.
 Menghapus (delete) profil yang terdapat dalam
tarombo jika terdapat kesalahan ketika melakukan
penambahan profil baru.
 Memperbarui pengaturan (update setting) untuk
melakukan perubahan pada kata kunci (password)
atau surel (email).
 Menerima masukan profil dari pengguna untuk
kemudian dapat ditambahkan ke dalam tarombo atau
untuk memperbarui profil di dalam tarombo.
 Mencari tarombo berdasarkan marga untuk melihat
tarombo marga lain.
 Menelusuri profil di dalam tarombo untuk
mengetahui letak hubungan kekerabatan.
 Mencari profil berdasarkan nama.
 Mencetak tarombo untuk disimpan sebagai berkas.
 Memberikan saran, kritikan, atau tanggapan
mengenai sistem melalui feedback yang terdapat
dalam aplikasi.
Aktivitas primer Membuat tarombo untuk keluarganya.
Objek sosial
Berbagi tarombo dengan administrator dan pengguna
lain.
Fitur sosial
Pengguna dapat melihat tarombo dari rumpun marga
yang berbeda dengan melakukan pencarian tarombo
berdasarkan marga.
Tugas
administrator
dan pengguna
10
3
4
Profil yang terdapat pada aplikasi web sosial tarombo adalah biodata
pribadi seperti data diri (nama orang tua, nama lengkap, tempat lahir,
tanggal lahir, dan lain-lain), kontak (telepon rumah, telepon kantor, alamat,
dan lain-lain), dan biografi (pendidikan, profesi, minat atau hobi, dan lainlain). Setiap profil yang ditambahkan oleh administrator ke dalam tarombo
kemudian akan divisualisasikan ke dalam bentuk pohon keturunan.
Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa aktivitas primer yang terdapat
dalam aplikasi web sosial tarombo adalah membuat tarombo untuk
keluarganya. Objek sosialnya adalah berbagi tarombo dengan administrator
dan pengguna lain. Berbagi tarombo mempunyai tujuan untuk memberikan
akses kepada administrator atau pengguna lain untuk dapat melihat dan
menelusuri tarombo. Hal ini sangat berguna untuk melihat hubungan
kekerabatan antarmarga dan sebagai pedoman dalam bertutur kata.
Pendefinisan business sphere
 Inner (management)
Pada sphere ini, tujuan awal yang telah didefinisikan pada inner
culture sphere disempurnakan dengan menggunakan mantra. Mantra
adalah suatu kalimat pendek yang menggambarkan kegiatan utama
yang dilakukan suatu organisasi (Kawasaki 2004). Berdasarkan tujuan
awal dari aplikasi web sosial tarombo maka didefinisikan mantra yang
sesuai untuk menyempurnakan tujuan tersebut dalam kalimat yang lebih
sederhana namun tetap mempertahankan tujuan dan memiliki pengaruh
lebih kuat. Kalimat mantra tersebut adalah “Menghubungkan Anda
dengan Keluarga Anda”.
Pendefinisian technology sphere
 Inner (software)
Fitur-fitur penting yang terdapat dalam aplikasi web sosial tarombo
merupakan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap kelima situs
relevan. Penyaringan fitur dilakukan dengan cara observasi mendalam untuk
melihat konten dan fitur yang disajikan oleh situs-situs terkait. Ada begitu
banyak fitur yang disajikan oleh kelima situs tersebut, namun karena
keterbatasan waktu dan sumber daya maka hanya fitur-fitur andalan saja
yang akan dikembangkan dalam alikasi web sosial tarombo. Fitur-fitur
tersebut adalah:
a) Fitur pencarian tarombo berdasarkan marga.
b) Fitur pencarian profil di dalam tarombo berdasarkan nama.
c) Fitur penelusuran profil di dalam tarombo.
d) Fitur berbagi tarombo dengan administrator dan pengguna lain.
e) Fitur mencetak tarombo.
f) Visualisasi silsilah yang lebih baik dibandingkan visualisasi
silsilah di atas kertas sehingga memudahkan administrator dan
pengguna ketika membaca atau menelusuri tarombo.
Analisis selanjutnya dilakukan untuk merancang aktivitas konkret yang
mungkin dilakukan oleh administrator maupun pengguna di dalam aplikasi
web sosial tarombo. Hasil analisis menghasilkan total tujuh usecase dan
lima usecase extended yang dapat dilakukan oleh administrator dan total
lima usecase yang dapat dilakukan oleh pengguna. Terdapat satu hubungan
asosiasi antara administrator dan pengguna, yaitu pengguna dapat
11
memberikan masukan profil kepada administrator. Kemudian, administrator
dapat menambah, memperbarui, atau menghapus profil yang terdapat dalam
tarombo. Usecase yang terdapat dalam aplikasi web sosial tarombo dapat
dilihat pada Lampiran 2.
 Outer (system)
Platform perangkat yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi
web sosial tarombo adalah cross-platform. Cross-platform bermakna
program dapat digunakan dan diakses oleh berbagai web browser dalam
sistem operasi yang berbeda. Platform ini memberikan kemudahan bagi
para pengguna yang akan mengakses aplikasi web sosial tarombo.
Pemilihan platform ini disesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini.
Prototyping
Pada tahap ini, prototipe yang dikembangkan merupakan perjalanan panjang
dari pendefinisian keempat sphere dari 4Sphere conceptual map. Prototipe
mencakup setiap sphere yang telah selesai didefinisikan pada tahap
conceptualization. Prototipe pertama (Gambar 4) yang telah dikembangkan
merupakan prototipe yang hanya mempunyai satu fungsi yaitu visualisasi silsilah
dan belum menggunakan database.
Gambar 4 Prototipe pertama
Prototipe kedua pada pengembangan berikutnya telah menggunakan
database dan dilengkapi fitur untuk menambahkan profil ke dalam tarombo.
Namun, prototipe kedua (Gambar 5) mempunyai kekurangan pada visualisasi
silsilah dan tidak sesuai dengan penuturan dari ahli tarombo yang menyatakan
bahwa kaum wanita akan berada pada bagian detail dari profil milik ayahnya atau
12
suaminya dalam tarombo. Garis yang menghubungkan antara orang tua dan anak
saling bertumpuk sehingga pengguna akan kesulitan melihat atau menelusuri
tarombo.
Gambar 5 Prototipe kedua
Pengembangan prototipe ketiga berlanjut untuk menghasilkan prototipe
yang lebih baik dengan fungsi yang lebih lengkap. Pada pengembangan
berikutnya dihasilkan prototipe ketiga (Gambar 6) dengan fungsi yang lebih
lengkap dan sesuai dengan definisi keempat sphere pada 4Sphere conceptual map.
Namun, visualisasi pada prototipe ini menggunakan visualisasi garis keturunan
parental sehingga tidak sesuai dengan garis keturunan patrilineal pada tarombo.
Gambar 6 Prototipe ketiga
13
Prototipe keempat (Gambar 7) dikembangkan lebih baik dari prototipe
ketiga. Pengembangan prototipe ini disesuaikan dengan garis keturunan patrilineal
dan ditambahkan fitur pencarian tarombo dan profil yang terdapat dalam tarombo.
Pengguna juga dapat menambahkan foto ke dalam profil yang dibuatnya.
Gambar 7 Prototipe keempat
Development
Pada tahap ini dilakukan penyempurnaan terhadap prototipe yang telah
dikembangkan untuk menghasilkan sebuah aplikasi yang siap pakai.
Penyempurnaan yang dilakukan berupa perbaikan antarmuka, visualisasi silsilah,
dan pengaktifan tautan-tautan terkait aplikasi sosial tarombo. Hasil yang diperoleh
pada tahap ini merupakan pengembangan keenam fitur yang diperoleh pada
pendefinisian inner technology sphere (lihat hal 10).
Fitur pencarian tarombo berdasarkan marga disediakan bagi para
administrator dan pengguna untuk dapat mencari tarombo dari marga-marga lain
yang terdapat dalam masyarakat suku Batak. Fitur ini terdapat pada laman login
(Lampiran 3), laman daftar (Lampiran 4), dan antarmuka aplikasi untuk
visualisasi silsilah (Lampiran 5).
Fitur pencarian profil di dalam tarombo berdasarkan nama merupakan fitur
yang digunakan oleh administrator untuk memfasilitasi pencarian profil di dalam
tarombo yang semakin besar. Fitur ini memudahkan administrator ketika hendak
menambah (Lampiran 6), menampilkan (Lampiran 7), memperbarui (Lampiran 8)
atau menghapus profil (Lampiran 9). Untuk menggunakan fitur ini, administrator
14
harus melakukan login terlebih dahulu. Fitur ini terdapat dalam antarmuka
aplikasi visualisasi silsilah khusus administrator (Lampiran 10).
Fitur penelusuran profil di dalam tarombo merupakan fitur yang disediakan
bagi para administrator maupun pengguna untuk memudahkan dalam membaca
dan menelusuri profil di dalam tarombo. Fitur ini yaitu collapse all, expand all,
collapse each, dan expand each. Collapse each disimbolkan dengan tanda tambah
sedangkan expand each disimbolkan tanda kurang. Fitur ini terdapat dalam setiap
antarmuka aplikasi visualisasi silsilah (Lampiran 11).
Fitur berbagi tarombo (Lampiran 12) dengan administrator dan pengguna
lain merupakan fitur untuk menampilkan tarombo dari marga-marga lain dengan
menggunakan hasil pencarian yang diperoleh dari fitur pencarian tarombo
berdasarkan marga. Fitur ini berguna untuk melihat hubungan kekerabatan
antarmarga dan sebagai pedoman dalam bertutur kata.
Fitur mencetak tarombo merupakan fitur untuk menampilkan laman view
print (Lampiran 13) dari suatu tarombo. Fitur ini dilengkapi border dengan kertas
ukuran A4 untuk memudahkan pengaturan dan penyesuaian tarombo. Tarombo
yang akan dicetak adalah tarombo yang berada di dalam border tersebut.
Visualisasi silsilah yang ditampilkan dalam aplikasi ini sudah lebih baik
dibandingkan dengan visualisasi silsilah di atas kertas. Administrator maupun
pengguna dapat dengan mudah membaca maupun menelusuri tarombo.
Launch
Aplikasi yang telah dikembangkan kemudian diluncurkan agar dapat
diakses oleh publik. Peluncuran aplikasi web sosial tarombo dilakukan pada 21
Mei 2014 dan dapat diakses melalui alamat http://taromboku.com.
Courtship
Tahap ini dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada kerabat, teman,
sahabat, kenalan, grup sosial, dan komunikasi verbal yang dapat mengenalkan
aplikasi web sosial tarombo. Sosialisasi dilakukan melalui grup Facebook,
Whatsapp, dan BBM. Panduan penggunaan situs Taromboku telah dipersiapkan di
dalam aplikasi agar pengguna baru tidak merasa kebingungan menggunakan
aplikasi ini. Pengguna juga dapat memberikan saran, kritik, dan tanggapan melalui
tautan feedback (Lampiran 14) yang telah disediakan di dalam aplikasi. Pada
umumnya, feedback yang telah diberikan pengguna mengenai desain yang kurang
menarik dan proses yang masih rumit. Namun, terdapat sebagian pengguna yang
merasa dimudahkan membuat tarombo melalui aplikasi ini dan berkesan puas
dengan visualisasi silsilah yang sudah lebih menarik daripada tarombo yang
masih dibuat secara manual.
15
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Penelitian yang dilakukan telah berhasil menghasilkan sebuah aplikasi web
sosial dengan rancangan pada R4 framework dengan pendefinisian 4sphere
conceptual map dan RRR lifecycle process. Aplikasi dapat diakses melalui alamat
http://taromboku.com dengan nama aplikasi Taromboku. Aplikasi ini telah
mampu menjadi media bagi para penggunanya untuk membuat tarombo. Melalui
aplikasi ini, penelusuran dan pencarian data keluarga dapat dengan mudah
dilakukan melalui fungsi pencarian yang disediakan, perbedaan data keluarga
telah berkurang dengan fungsi berbagi tarombo, dan kemungkinan data keluarga
rusak atau hilang telah teratasi.
Saran
1
2
3
4
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk penelitian selanjutnya adalah:
Penelitian lebih lanjut untuk sub-tahap redefinition pada tahapan realization
dan sub-tahap expansion, adaption, dan reformation pada tahapan
reformation dalam RRR lifecycle process yang belum dapat dilakukan pada
penelitian ini.
Visualisasi silsilah yang lebih efisien dan atraktif sehingga dapat menarik
minat para pengguna.
Penambahan unsur sosial di dalam aplikasi web sosial seperti berbagi foto,
acara, media chatting, dan lain-lain.
Fitur kolaborasi tarombo antarpengguna untuk tarombo yang berada dalam
satu marga.
DAFTAR PUSTAKA
Choe SP, Junehwa S. 2009. R4: towards a holistic framework for designing and
developing social web applications. Di dalam: The 5th International
Conference on Collaborative Computing: Networking, Applications and
Worksharing; Washington DC, 11-14 November 2009. Washington (US):
IEEE. hlm 1-9.
Ghezzi C, Jazaveri M, Mandrioli D. 2002. Fundamentals of Software Engineering.
Ed ke-2. New Jersey (US): Prentice Hall.
Hutagalung WM. 1991. Pustaha Batak: Tarombo dohot Turiturian ni Bangso
Batak. [tempat tidak diketahui]: Tulus Jaya.
Kawasaki G. 2004. The Art of The Start. New York (US): Penguin Group.
Porter J. 2008. Designing for The Social Web. Berkeley (CA): New Riders.
Raymond M, George P. 2004. Management Information Systems. Ed ke-9. New
Jersey (US): Prentice Hall.
Siringoringo O. 2005. Tarombo Siringoringo Datu Pansaniojung. [tempat tidak
diketahui]: [penerbit tidak diketahui].
16
Lampiran 1 Daftar pertanyaan dan jawaban dalam wawancara dengan ahli
tarombo
Pewawancara: Tuan Manumpak Predryick Osrin Ringo Kevin
Responden: Hito Osten Siringoringo
P1: Apa itu tarombo?
J2: Tarombo adalah silsilah garis keturunan secara patrilineal dalam suku Batak.
P: Kegunaan dari tarombo?
J: Sebagai pedoman dalam bertutur kata dan membuat aturan dalam suatu rumpun
marga agar tidak terjadi penyalahgunaan hubungan persaudaraan. Aturan ini
terdapat dalam falsafah Dalihan Natolu.
P: Apa itu falsafah Dalihan Natolu?
J: Pengertian secara harafiah dari Dalihan Natolu adalah tiga tungku. Ketiga
tungku tersebut menggambarkan tiga penopang kehidupan dalam keluarga suku
Batak yaitu pihak semarga (adat Parhaha), pihak pria ataupun paman (adat
Parhulahulaon), dan pihak wanita ataupun bibi (adat Parboruboruon).
1 Adat Parhaha merupakan adat dalam menjalin hubungan dengan satu
garis keturunan atau satu rumpun marga (maranggion, parsabutuhaon,
parmargaon). Adat ini mengatur setiap hubungan di dalam satu rumpun
marga seperti hubungan kakak adik, orang tua, kakek nenek, dan setiap
kerabat yang terdapat dalam rumpun marga. Adat ini harus terus dijaga
untuk menghindari perseteruan atau perselisihan.
2 Adat Parhulahulaon merupakan adat dalam menjalin hubungan dengan
pihak pria atau paman (hulahula, tulang, bona tulang, bona ni ari, dan
tulang rorobot). Di dalam adat ini, pihak pria atau paman merupakan
pihak yang berada dalam posisi lebih tinggi sehingga pihak ini harus
dihormati. Adat ini bertujuan untuk mendapat doa restu dan memperoleh
keselamatan serta kesejahteraan dari pihak pria atau paman.
3 Adat Parboruon merupakan adat dalam menjalin hubungan dengan pihak
wanita atau bibi (boru tinubuhon, iboto, namboru, bere, pahompu, dan
angka tubu ni boru). Di dalam adat ini, pihak wanita atau bibi merupakan
pihak yang berada dalam posisi lebih rendah sehingga pihak ini
memerlukan perlindungan dan belas kasihan. Adat ini bertujuan untuk
memperoleh berkat dari pihak wanita atau bibi.
1
2
P = Pertanyaan Pewawancara
J = Jawaban Responden
17
Lanjutan
P: Mengapa harus ada tarombo dalam masyarakat suku Batak?
J: Tarombo merupakan salah satu adat yang sangat penting di dalam masyrakat
suku Batak. Adat ini mengatur hubungan kekerabatan dan cara bertutur kata
sehari-hari. Melalui tarombo, setiap orang dalam masyarakat suku Batak dapat
mengetahui tutur kata yang tepat untuk kerabatnya yang berada dalam satu
rumpun marga maupun yang berbeda rumpun marga.
Alasan berikutnya mengacu pada falsafah Dalihan Natolu yang merupakan
pedoman hidup masyarakat suku Batak dalam kehidupan bermasyarakat.
P: Siapa yang bertanggung jawab membuat tarombo dalam masyarakat suku
Batak?
J: Tarombo harus dimiliki oleh masing-masing keluarga dan kaum pria di dalam
keluarga yang mempunyai tanggung jawab untuk membuatnya.
P: Bagaimana dengan kaum wanita di dalam keluarga?
J: Pada mulanya, kaum wanita dalam keluarga tidak akan dicantumkan dalam
tarombo. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman, kaum wanita
dapat dicantumkan pada bagian detail dalam tarombo. Dengan kondisi berikut:
1.
Jika belum menikah maka namanya akan dicantumkan dalam profil
tarombo milik ayahnya.
2.
Jika sudah menikah maka namanya akan dicantumkan dalam profil
tarombo milik suaminya.
P: Siapa saja yang dapat melihat tarombo?
J: Berdasarkan falsafah Dalihan Natolu, tarombo dapat dilihat oleh siapapun,
karena tidak ada batasan marga untuk dapat melihat atau menelusuri tarombo.
Sebagai contoh, marga saya adalah Siringoringo dan marga kamu adalah
Sinaga. Kamu dapat melihat tarombo keluarga saya dan saya juga dapat
melihat tarombo keluarga kamu. Hal tersebut sangat berguna untuk mengetahui
letak hubungan kekerabatan dan dapat dijadikan pedoman dalam bertutur kata
dengan cara menelusuri tarombo-nya.
P: Siapa saja target pengguna tarombo?
J: Secara khusus untuk kaum pria yang akan membuat tarombo bagi keluarganya
dan secara umum untuk seluruh masyarakat suku Batak.
18
Lampiran 2 Usecase aplikasi web sosial tarombo
update
setting
menambah
profil
<< extend >>
<< extend >>
mendaftar
<< extend >>
login
memperbarui
profil
<< extend >>
menghapus
profil
<< extend >>
logout
mencari tarombo
administrator
menelusuri
profil
mencari
profil
mencetak
tarombo
memberikan
feedback
memberi masukan profil
pengguna
19
Lampiran 3 Laman login aplikasi web sosial tarombo
20
Lampiran 4 Laman daftar aplikasi web sosial tarombo
21
Lampiran 5 Antarmuka aplikasi untuk visualisasi silsilah
22
Lampiran 6 Antarmuka aplikasi ketika menambahkan profil ke dalam tarombo
Lampiran 7 Antarmuka aplikasi ketika menampilkan profil
23
Lampiran 8 Antarmuka aplikasi ketika memperbarui profil
Lampiran 9 Antarmuka aplikasi ketika menghapus profil
24
Lampiran 10 Antarmuka aplikasi visualisasi silsilah khusus administrator
Lampiran 11 Antarmuka aplikasi untuk memudahkan penelusuran tarombo
25
Lampiran 12
Antarmuka aplikasi ketika melakukan pencarian tarombo dan
menampilkan tarombo
Lampiran 13 Laman view print
26
Lampiran 14 Laman send feedback
27
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandung pada 28 Desember 1991 dari pasangan Hito
Osten Siringoringo dan Rosdiana Sinaga. Penulis adalah putra kedua dari lima
bersaudara. Tahun 2009 penulis lulus dari SMA St. Michael Pangururan Samosir
dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor
(IPB) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri IPB dan
diterima di Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
Penulis melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Penulis
juga pernah bekerja sebagai staf data entry dan business analyst.
Download