PENGEMBANGAN SILSILAH (TAROMBO) ADAT BATAK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN R4 FRAMEWORK TUAN MANUMPAK PREDRYICK OSRIN RINGO KEVIN DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengembangan Silsilah (Tarombo) Adat Batak Berbasis Web Menggunakan R4 Framework adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Agustus 2014 Tuan Manumpak Predryick Osrin Ringo Kevin NIM G64090100 ABSTRAK TUAN MANUMPAK PREDRIYCK OSRIN RINGO KEVIN. Pengembangan Silsilah (Tarombo) Adat Batak Berbasis Web Menggunakan R4 Framework. Dibimbing oleh FIRMAN ARDIANSYAH. Tarombo adalah silsilah garis keturunan secara patrilineal dalam suku Batak yang sudah menjadi adat bagi masyarakat untuk mengetahui silsilah atau letak hubungan kekerabatan. Namun, adat ini mulai menghilang dari masyarakat suku Batak karena data keluarga yang sulit dicari, silsilah yang mulai meluas, dan proses pembuatan yang masih dilakukan secara manual. Hal-hal tersebut menjadikan tarombo kehilangan daya tariknya dan menjadi latar belakang dari penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah membangun suatu sistem aplikasi berbasis web yang akan menjadi media bagi para pengguna untuk dapat memiliki, membuat atau meneruskan tarombo serta memudahkan visualisasi silsilah yang akan terbentuk. Penelitian ini menggunakan R4 framework yang menyediakan struktur dasar dan pedoman untuk mengembangkan aplikasi web sosial dengan sumber daya perancangan dan kapasitas yang terbatas namun tetap memungkinkan start-up berkembang dengan cepat dan efisien. Penelitian ini menghasilkan suatu aplikasi web sosial dengan fungsi utama sebagai media untuk membuat, visualisasi, dan berbagi tarombo. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fungsi tambahan untuk mencetak silsilah yang telah terbentuk sebagai berkas. Kata kunci: aplikasi web sosial, R4 framework, silsilah, tarombo, suku Batak ABSTRACT TUAN MANUMPAK PREDRIYCK OSRIN RINGO KEVIN. Development of Web Based Family Tree (Tarombo) of Batak Custom Using R4 Framework. Supervised by FIRMAN ARDIANSYAH. Tarombo is patrilineal genealogy lineage in the Batak tribe that has become a custom for the society to know the genealogy or the position of kinship relations. However, this custom began to disappear from Batak tribe society since the family data are hard to find, family tree began to spread and the creating process is still done manually. Those things make tarombo lost its appeal and become the background of this research. This research aims to develop a webbased application system that will be the media for the users to be able to have, create or continue tarombo as well as facilitate the family tree visualization that will be formed. This research uses R4 framework that provides the basic structure and guideline to develop a social web application with limited design resources and capacity but still allow a rapidly growing and efficient start-up. This research produced a social web application with a primary functions as the media of create, visualize and share tarombo. This application is also included with additional function to printing the family tree that has been formed as a file. Keywords: Batak tribe, genealogy, R4 framework, social web application, tarombo PENGEMBANGAN SILSILAH (TAROMBO) ADAT BATAK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN R4 FRAMEWORK TUAN MANUMPAK PREDRYICK OSRIN RINGO KEVIN Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 Penguji: 1 Ir. Meuthia Rachmaniah, MSc 2 Rina Trisminingsih, SKom, MT Judul Skripsi : Pengembangan Silsilah (Tarombo) Adat Batak Berbasis Web Menggunakan R4 Framework Nama : Tuan Manumpak Predryick Osrin Ringo Kevin NIM : G64090100 Disetujui oleh Firman Ardiansyah, SKom, MSi Pembimbing Diketahui oleh Dr Ir Agus Buono, MSi, MKom Ketua Departemen Tanggal Lulus: PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya sehingga penelitian ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2013 ini ialah pengembangan perangkat lunak, dengan judul Pengembangan Silsilah (Tarombo) Adat Batak Berbasis Web Menggunakan R4 Framework. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Firman Ardiansyah selaku pembimbing, serta Bapak Hari Agung yang telah memberi saran. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Wolter Siringoringo dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Bapak Hito Osten Siringoringo yang telah membantu kebutuhan dana dan data selama proses pengerjaan penelitian ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, kakak, adik, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya. Penulis ungkapkan terima kasih juga kepada Bina Manaseh Sianipar, Anggiat Rumahorbo, Julian Simorangkir, Pahlevi Manahara Panjaitan, Heru Triadi Damanik, Deny Situmorang, Kornelius Roberto, Sandro Siahaan, Victor Eko Andreas, Ervina Marintan Siregar, dan teman-teman DK Global Indonesia yang telah memberikan banyak dukungan ide, saran, motivasi, dan nasehat hingga selesainya penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan untuk pengembangan tarombo selanjutnya. Bogor, Agustus 2014 Tuan Manumpak Predryick Osrin Ringo Kevin DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 2 Tujuan Penelitian 2 Manfaat Penelitian 2 Ruang Lingkup Penelitian 2 METODE PENELITIAN 3 Tahap Konseptualisasi (Conceptualization) 4 Tahap Pengembangan Prototipe (Prototyping) 6 Tahap Pembangunan (Development) 6 Tahap Peluncuran (Launch) 6 Tahap Pengenalan (Courtship) 6 HASIL DAN PEMBAHASAN Konseptualisasi (Conceptualization) 7 7 Pengembangan Prototipe (Prototyping) 11 Detil Pembangunan (Development) 13 Peluncuran Aplikasi (Launch) 14 Pengenalan Aplikasi (Courtship) 14 SIMPULAN DAN SARAN 15 Simpulan 15 Saran 15 DAFTAR PUSTAKA 15 LAMPIRAN 16 RIWAYAT HIDUP 27 DAFTAR TABEL 1 2 Daftar situs yang terpilih sebagai referensi Identifikasi tugas pengguna menggunakan metode AOF 7 9 DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7 Dimensi dalam dan luar 4Sphere Tahapan RRR lifecycle process Tahapan-tahapan penelitian Prototipe pertama Prototipe kedua Prototipe ketiga Prototipe keempat 3 4 5 11 12 12 13 DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Daftar pertanyaan dan jawaban dalam wawancara dengan ahli tarombo Usecase aplikasi web sosial tarombo Laman login aplikasi web sosial tarombo Laman daftar aplikasi web sosial tarombo Antarmuka aplikasi untuk visualisasi silsilah Antarmuka aplikasi ketika menambahkan profil ke dalam tarombo Antarmuka aplikasi ketika menampilkan profil Antarmuka aplikasi ketika memperbarui profil Antarmuka aplikasi ketika menghapus profil Antarmuka aplikasi visualisasi silsilah khusus administrator Antarmuka aplikasi untuk memudahkan penelusuran tarombo Antarmuka aplikasi ketika melakukan pencarian tarombo dan menampilkan tarombo Laman view print Laman send feedback 16 18 19 20 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 PENDAHULUAN Latar Belakang Tarombo adalah silsilah garis keturunan secara patrilineal dalam suku Batak yang sudah menjadi adat bagi masyarakat untuk mengetahui silsilah atau letak hubungan kekerabatan terkhusus dalam falsafah Dalihan Natolu (Hutagalung 1991). Adat ini sudah menjadi suatu kewajiban bagi kaum pria dalam keluarga untuk mempunyai, membuat atau meneruskan tarombo marganya. Menurut Siringoringo (2005), tarombo mempunyai kegunaan sebagai pedoman dalam bertutur kata dan membuat aturan dalam suatu rumpun marga agar tidak terjadi penyalahgunaan hubungan kekerabatan dengan satu garis keturunan atau dalam satu rumpun marga (adat Parhaha), pihak pria ataupun paman (adat Parhulahulaon), dan pihak wanita ataupun bibi (adat Parboruon). Ketiga aturan tersebut dalam masyarakat suku Batak dikenal dengan nama Dalihan Natolu. Oleh karena itu, tarombo menjadi sangat penting untuk tetap ada dalam kalangan masyarakat suku Batak. Namun, adat ini mulai kehilangan daya tariknya disebabkan keturunan yang semakin banyak, ukuran tarombo yang semakin besar, pencarian data keluarga mulai memberatkan karena ada kemungkinan pihak keluarga yang terkait dalam tarombo merupakan kerabat jauh dalam lokasi, komunikasi, maupun persaudaraannya. Proses pembuatan tarombo yang masih dilakukan secara manual mengakibatkan hanya sedikit kaum pria generasi kini yang mau membuat atau meneruskan tarombo keluarganya. Data keluarga yang dapat rusak atau hilang, perbedaan data keluarga antara keluarga yang satu dan keluarga yang lain, serta kesulitan penelusuran atau pencarian dalam tarombo merupakan faktor-faktor yang mengakibatkan adat ini mulai menghilang dari kalangan masyarakat suku Batak. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, dibutuhkan suatu media baru yang mampu mengatasi permasalahan visualisasi silsilah, data keluarga, dan proses pembuatan tarombo yang masih dilakukan secara manual. Dengan demikian, dalam penelitian ini dikembangkan suatu aplikasi web sosial yang dapat menjadi sarana bagi para penerus adat untuk dapat mempunyai, membuat atau meneruskan tarombo keluarganya. Perancangan dan pengembangan aplikasi web sosial merupakan proses yang kompleks ditandai dengan perubahan berkelanjutan dari siklus interaksi, desain, dan konteks informasi (Porter 2008). Aplikasi web sosial mempunyai karakteristik dinamis yang membutuhkan domain penting seperti manajemen proyek bisnis, metodologi pengembangan perangkat lunak, dan pemahaman mengenai user experience, konteks kultural, manajemen komunitas, dan posisi pasar (Ghezzi et al. 2002). Penelitian ini menggunakan R4 framework yang dapat mengatur kompleksitas dari koordinasi berbagai bidang desain dan pengembangan aplikasi web sosial. Framework ini menggunakan kerangka holistik yang mampu menghubungkan domain dasar dari pengetahuan yang diperoleh selama siklus hidup suatu aplikasi web sosial. Hal tersebut menjadikan R4 framework sebagai suatu alat analisis perancangan yang dapat diandalkan karena cenderung tidak 2 terfokus pada domain tertentu saja (Choe dan Junehwa 2009). R4 framework mempunyai dua komponen utama, yaitu 4Sphere conceptual map dan RRR lifecycle process. 4Sphere conceptual map terdiri atas empat spheres yaitu culture, user, technology, dan business. Sedangkan RRR lifecycle process merupakan tahapan-tahapan evaluasi dari aplikasi web sosial. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan aplikasi web sosial tarombo yang dapat menjadi media bagi para pengguna untuk dapat mempunyai, membuat, atau meneruskan tarombo. Media ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik dari tarombo sehingga mengembalikan semangat bagi para penerus adat untuk tetap menjaga adat tarombo dari kepunahan dan meneruskan adat ini kepada generasi berikutnya. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, masalah yang dapat dirumuskan adalah belum terdapatnya aplikasi web yang mampu menjadi media untuk membuat tarombo, memfasilitasi visualisasi silsilah yang akan terbentuk, dan mengakomodasi data keluarga yang akan semakin banyak. Aplikasi yang akan dikembangkan harus disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan pengguna. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan membangun sebuah aplikasi web sosial dengan menggunakan R4 framework yang mampu menjadi media untuk membuat tarombo. Aplikasi ini juga mampu memfasilitasi visualisasi silsilah yang akan terbentuk dan mengakomodasi penyimpanan data keluarga yang semakin banyak. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah memberikan kemudahan kepada masyarakat suku Batak dalam membuat tarombo. Dengan adanya kemudahan ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik dari tarombo. Kepunahan dari adat inipun dapat dihindari dengan tetap melaksanakan adat ini dan meneruskannya kepada generasi berikutnya serta meningkatkan minat kaum pria dari masing-masing keluarga untuk membuat tarombo keluarganya. Ruang Lingkup Penelitian 1 2 3 Beberapa hal yang menjadi ruang lingkup penelitian ini yaitu: Proses analisis mempunyai titik fokus pada perancangan arsitektur aplikasi tarombo yang dikhususkan untuk garis keturunan secara patrilineal. Perancangan sistem dilakukan menggunakan R4 framework dengan dua komponen utama dari framework yaitu 4Sphere conceptual map dan RRR lifecycle process. Pada RRR lifecycle process, tahapan dilakukan mulai dari design kemudian sub-tahap courtship pada tahapan realization. Pendefinisian sphere dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan ahli tarombo dan observasi pada aplikasi-aplikasi silsilah yang telah ada 3 4 untuk merangkum fitur-fitur potensialnya. Fitur-fitur yang sesuai dengan ciri khas dari tarombo dapat ditambahkan pada aplikasi web sosial tarombo. Fungsi sosial yang terdapat dalam aplikasi web sosial tarombo ini dibatasi hanya pada berbagi tarombo antarpengguna aplikasi. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan R4 framework yang mampu mengatur kompleksitas dari koordinasi berbagai domain pengetahuan dan merelasikan perspektif-perspektif berbeda yang menginformasikan seluruh proses desain dan pengembangan aplikasi web sosial selama siklus hidupnya. Hal tersebut menjadikan framework ini sebagai alat analisis perancangan yang dapat diandalkan karena cenderung tidak terfokus pada domain tertentu saja (Choe dan Junehwa 2009). Terdapat dua komponen utama dalam R4 framework yaitu 4Sphere conceptual map dan RRR lifecycle process. 4Sphere conceptual map (Gambar 1) mendeskripsikan empat perspektif penting atau cakupan yang harus diperhatikan dalam proses desain dan pengembangan yaitu: pengguna (user), budaya (culture), teknologi (technology), dan bisnis (business). Setiap sphere mempunyai dimensi dalam (inner) dan dimensi luar (outer) yang membantu menginformasikan proses pengembangan dan memfokuskan domain pengetahuan yang sesuai ke spesifik bidang yang relevan. (Outer) Activity (Outer) System User (Inner) Experience Technology (Inner) Software (Inner) Community (Inner) Organization Culture Business (Outer) Sociocultural context (Outer) Market Positioning Gambar 1 Dimensi dalam dan luar 4Sphere (Choe dan Junehwa 2009) Pada RRR lifecycle process, pengembangan sebuah aplikasi web sosial merupakan suatu proses yang panjang karena akan ada begitu banyak evaluasi dari tahapan design maupun tahapan development. Siklus feedback yang begitu progresif antara design sphere dan development sphere menghasilkan kerangka 4 model siklus hidup aplikasi web sosial yang kemudian menjadi dasar dari RRR lifecycle process (Gambar 2). Tahapan re(design) mendeskripsikan desain awal dan pengembangan dari aplikasi web sosial hingga peluncuran aplikasi. Tahap realization merupakan tahap peluncuran, pengenalan, dan pendefinisian kembali aplikasi melalui observasi kepada pengguna dan evaluasi. Tahap reformation merupakan tahap pembaharuan sehingga aplikasi tetap relevan dengan perubahan kondisi kontekstual (culture dan business sphere). Karena keterbatasan waktu dan sumber daya maka penelitian ini dibatasi hingga tahap realization dengan sub-tahap courtship. Garis putus-putus yang terdapat pada RRR lifecycle process (Gambar 2) menyatakan bahwa proses tersebut merupakan proses optional yang dapat dilakukan kembali sedangkan garis utuh menyatakan bahwa proses tersebut merupakan proses yang harus dilalui. Dengan demikian, tahapan-tahapan penelitian (Gambar 3) yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai dari sub-tahap conzeptualization, prototyping, dan development pada tahapan (re)design hingga sub-tahap launch dan courtship pada tahapan realization. Gambar 2 Tahapan RRR lifecycle process (Choe dan Junehwa 2009) Conceptualization Pada tahap ini dilakukan perumusan dan penyaringan ide-ide untuk aplikasi web sosial tarombo dengan cara mendefinisikan setiap perspektif dari 4Sphere conceptual map. Informasi-informasi yang dibutuhkan untuk mendefinisikan masing-masing sphere tersebut diperoleh melalui wawancara dengan ahli tarombo dan observasi konten serta fitur dari aplikasi-aplikasi web silsilah yang telah ada. Langkah-langkah pendefinisian sphere yang terdapat dalam tahap ini diuraikan sebagai berikut: 1 Pendefinisian culture sphere Inner (community): tujuan dari aplikasi web sosial tarombo didefinisikan pada inner sphere ini. 5 Mulai (Re)Design Conceptualization Design Spheres Development Spheres Pendefinisian Culture Sphere Pendefinisian Business Sphere Pendefinisian User Sphere Pendefinisian Technology Sphere Prototyping Development Realization Launch Courtship Selesai Gambar 3 Tahapan-tahapan penelitian Outer (socio-cultural context): potensial kultural pada masyarakat suku Batak dirumuskan pada outer sphere ini. Hasil dari perumusan berperan sebagai dasar penentuan privacy dan policy yang berfungsi sebagai pembatas bagi anggota di dalam aplikasi web sosial tarombo. Referensi perumusan diperoleh melalui wawancara dengan ahli tarombo dan observasi situs referensi. 6 2 3 4 Pendefinisian user sphere (experiencing) Inner (user experience): pada inner sphere ini dilakukan identifikasi target pengguna aplikasi web sosial tarombo. Identifikasi dilakukan melalui wawancara dengan ahli tarombo. Outer (activity): pada outer sphere ini dilakukan identifikasi tugas pengguna pada aplikasi web sosial tarombo menggunakan metode Activities, Objects, Features (AOF) (Porter 2008). Pendefinisian business sphere (supporting) Inner (management): penyempurnaan tujuan dari aplikasi web sosial tarombo dengan menggunakan mantra yang telah terdefinisi (Kawasaki 2004). Pendefinisian technology sphere (implementing) Inner (software): penyaringan fitur-fitur penting yang akan digunakan dalam aplikasi web sosial tarombo. Outer (system): pemilihan platform perangkat yang akan digunakan untuk mengembangkan aplikasi web sosial tarombo. Prototyping Tahapan prototyping bertujuan untuk mengembangkan prototipe dari suatu aplikasi sebagai alat yang mampu memberikan ide potensial bagi perancang maupun pengguna mengenai fungsi sistem secara menyeluruh (Raymond dan George 2004). Pada tahap ini akan dibangun prototipe berdasarkan definisi keempat sphere dari tahap conceptualization. Development Pada tahap ini, keempat sphere sudah mempunyai cakupan yang jelas dan telah diperoleh ide-ide potensial untuk mengembangkan aplikasi web sosial tarombo yang siap pakai. Ide-ide potensial merupakan ide-ide yang diperoleh dalam setiap proses pengembangan prototipe. Launch Pada tahap ini, aplikasi web sosial tarombo telah berhasil dikembangkan dan mencakup semua sphere yang telah didefinisikan. Kemudian, aplikasi akan diluncurkan dan siap diakses oleh publik. Courtship Tahap ini merupakan tahap pengenalan aplikasi web sosial tarombo kepada para pengguna. Pengenalan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman awal sehingga para pengguna yang telah pernah menggunakan aplikasi sosial tarombo dapat memberikan evaluasi berupa kritik maupun saran untuk pengembangan aplikasi ini di tahap redefinition. Namun, penelitian ini hanya dilakukan hingga sub-tahap courtship. 7 HASIL DAN PEMBAHASAN Conceptualization Tahap ini merupakan tahap analisis untuk mendefinisikan setiap sphere dalam 4Sphere conceptual map. Wawancara dengan ahli tarombo merupakan proses awal dari tahap ini. Wawancara yang dilakukan dan pertanyaan yang diajukan kepada responden dilakukan bertahap dan disesuaikan dengan kebutuhan analisis dari pendefinisian keempat sphere pada 4Sphere conceptual map. Daftar pertanyaan dan jawaban dalam wawancara dapat dilihat pada Lampiran 1. Proses dilanjutkan dengan pencarian situs-situs relevan untuk dijadikan bahan observasi. Pada proses ini dilakukan pencarian untuk mendapatkan situssitus lokal maupun non-lokal yang menyediakan visualisasi silsilah berdasarkan garis keturunan patrilineal. Kriteria yang digunakan dalam pencarian ini seperti pohon keturunan patrilineal, patrilineal family tree, patrilineal genealogy, dan patrilineal family tree maker. Namun, pencarian yang telah dilakukan belum memperoleh situs-situs yang relevan. Proses pencarian situs-situs relevan dilakukan kembali menggunakan kriteria pencarian yang lebih umum seperti silsilah, pohon keturunan, patrilineal, tarombo, family tree, family tree maker, dan genealogy. Dengan mesin pencari Google diperoleh lima situs relevan (Tabel 1) yang memenuhi kriteria pencarian. Tabel 1 Daftar situs yang terpilih sebagai referensi No. 1 2 3 4 5 Alamat Situs http://www.gingell.com/familytree/ http://www.nicholsonfamilytree.co.uk http://www.familyecho.com http://familysearch.org/ http://www.tarombo.com/familytree/ Kategori Genealogy web (non-lokal) Genealogy web (non-lokal) Genealogy social web (non-lokal) Genealogy social web (non-lokal) Genealogy web (lokal) Hasil dari wawancara dan observasi situs-situs berfungsi sebagai acuan dan bahan analisis dalam proses pendefinisian keempat sphere sebagai berikut: 1 Pendefinisian culture sphere Inner (community) Pada sphere ini dilakukan analisis user motivation pada data wawancara dan situs-situs referensi. Berdasarkan analisis pada data wawancara dapat dirumuskan tujuan atau motivasi umum dari kaum pria suku Batak membuat atau meneruskan tarombo adalah sebagai pedoman dalam bertutur kata dan untuk mengetahui aturan hubungan persaudaraan di dalam satu rumpun marga. Dari observasi konten dan fitur terhadap lima situs referensi diperoleh motivasi umum partisipasi pengguna adalah untuk mengetahui silsilah keluarga dan letak hubungan kekerabatan. Motivasi lain yang mendukung pengguna untuk mengakses laman online ini adalah fitur-fitur yang disediakan seperti berbagi foto, kisah keluarga, acara keluarga, dan mengundang anggota keluarga untuk berkolaborasi dan membangun pohon keturunan bersama. 8 2 Analisis user motivation pada sphere ini menghasilkan tujuan dari aplikasi web sosial tarombo yaitu sebagai media untuk pembuatan tarombo. Media ini ditujukan bagi para pengguna untuk dapat berbagi tarombo dengan pengguna lain sehingga dapat menjadi pedoman dalam bertutur kata, mengetahui silsilah keluarga, aturan hubungan persaudaraan, dan letak hubungan kekerabatan. Outer (socio-cultural context) Potensial kultural yang terdapat dalam aplikasi web sosial tarombo adalah mampu membawa adat tarombo lepas dari kepunahan dan bertahan dalam persaingan teknologi saat ini. Hasil yang diperoleh melalui wawancara dengan ahli tarombo pada Lampiran 1 menjelaskan bahwa tidak ada privacy yang menjadi batasan dalam melihat tarombo. Setiap marga yang terdapat dalam masyarakat suku Batak dapat melihat tarombo dari marga lain dan menelusurinya. Hal tersebut sangat berguna untuk melihat hubungan kekerabatan antarmarga. Namun, harus tetap diperhatikan policy pada data keluarga yang terdapat dalam aplikasi web sosial tarombo. Pengguna diperbolehkan melihat tarombo dari marga lain, tetapi tidak diperbolehkan mengubah detail yang terdapat dalam data keluarga. Selanjutnya, observasi terhadap situs-situs referensi menghasilkan aturan-aturan dasar yang akan menjadi pedoman interaksi dalam aplikasi web sosial tarombo. Aturan-aturan dasar tersebut yaitu: a Menggunakan data valid ketika mendaftar dan menambahkan data keluarga ke dalam tarombo. b Dilarang mempublikasikan konten seksual dan tidak senonoh. c Pengguna berhak melaporkan pengguna lain yang dianggap melanggar peraturan kepada administrator sistem. Pendefinisian user sphere Inner (user experience) Berdasarkan penuturan ahli tarombo pada Lampiran 1 telah dijelaskan bahwa target pengguna secara khusus adalah kaum pria suku Batak yang mempunyai kewajiban membuat atau meneruskan tarombo untuk keluarganya dan secara umum adalah masyarakat suku Batak. Perancangan arsitektur aplikasi web sosial tarombo disesuaikan dengan kebiasaan masyarakat suku Batak ketika membuat tarombo secara manual. Hal ini bertujuan untuk memudahkan para pengguna ketika menggunakan aplikasi ini. Informasi data keluarga yang perlu diisikan ke dalam aplikasi juga tidak mengalami perubahan yang signifikan. Terdapat beberapa informasi tambahan namun hal tersebut tidak akan membingungkan para pengguna. Pengguna yang bukan merupakan masyarakat suku Batak pun dapat menggunakan aplikasi web sosial tarombo ini. Potensi yang terdapat dalam aplikasi ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat suku-suku lainnya yang mempunyai kesamaan dalam garis keturunan secara patrilineal. Outer (activity) Langkah awal identifikasi tugas pengguna menggunakan metode AOF (Activities, Objects, Features) adalah mengidentifikasi aktivitas primer pengguna di dalam aplikasi web sosial tarombo. Setelah aktivitas primer diperoleh, langkah selanjutnya adalah identifikasi objek sosial yang terdapat 9 di dalam aplikasi. Objek sosial adalah objek yang menjadi media dari aktivitas sosial. Dari aktivitas primer dan objek sosial yang telah didefinisikan akan dirumuskan fitur sosial yang perlu dibangun dalam sistem untuk mendukung aktivitas tersebut (Porter 2008). Berdasarkan tujuan dari aplikasi web sosial tarombo dan target pengguna yang telah didefinisikan di dalam inner culture sphere dan inner user sphere, maka diperoleh tujuan dari sistem, tugas administrator dan pengguna, aktivitas primer, objek sosial, dan fitur sosial yang terdapat dalam aplikasi web sosial tarombo (Tabel 2). Tabel 2 Identifikasi tugas pengguna menggunakan metode AOF Bahasan Tujuan sistem Tugas administrator Keterangan Menjadi media untuk membuat tarombo. Tugas pengguna Memberikan masukan profil kepada administrator. Mendaftar untuk menjadi administrator dari satu rumpun marga tertentu. Melakukan login untuk masuk ke dalam aplikasi. Melakukan logout untuk keluar dari aplikasi. Menambahkan profil baru ke dalam tarombo. Memperbarui (update) profil yang terdapat dalam tarombo jika terdapat perubahan pada profil. Menghapus (delete) profil yang terdapat dalam tarombo jika terdapat kesalahan ketika melakukan penambahan profil baru. Memperbarui pengaturan (update setting) untuk melakukan perubahan pada kata kunci (password) atau surel (email). Menerima masukan profil dari pengguna untuk kemudian dapat ditambahkan ke dalam tarombo atau untuk memperbarui profil di dalam tarombo. Mencari tarombo berdasarkan marga untuk melihat tarombo marga lain. Menelusuri profil di dalam tarombo untuk mengetahui letak hubungan kekerabatan. Mencari profil berdasarkan nama. Mencetak tarombo untuk disimpan sebagai berkas. Memberikan saran, kritikan, atau tanggapan mengenai sistem melalui feedback yang terdapat dalam aplikasi. Aktivitas primer Membuat tarombo untuk keluarganya. Objek sosial Berbagi tarombo dengan administrator dan pengguna lain. Fitur sosial Pengguna dapat melihat tarombo dari rumpun marga yang berbeda dengan melakukan pencarian tarombo berdasarkan marga. Tugas administrator dan pengguna 10 3 4 Profil yang terdapat pada aplikasi web sosial tarombo adalah biodata pribadi seperti data diri (nama orang tua, nama lengkap, tempat lahir, tanggal lahir, dan lain-lain), kontak (telepon rumah, telepon kantor, alamat, dan lain-lain), dan biografi (pendidikan, profesi, minat atau hobi, dan lainlain). Setiap profil yang ditambahkan oleh administrator ke dalam tarombo kemudian akan divisualisasikan ke dalam bentuk pohon keturunan. Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa aktivitas primer yang terdapat dalam aplikasi web sosial tarombo adalah membuat tarombo untuk keluarganya. Objek sosialnya adalah berbagi tarombo dengan administrator dan pengguna lain. Berbagi tarombo mempunyai tujuan untuk memberikan akses kepada administrator atau pengguna lain untuk dapat melihat dan menelusuri tarombo. Hal ini sangat berguna untuk melihat hubungan kekerabatan antarmarga dan sebagai pedoman dalam bertutur kata. Pendefinisan business sphere Inner (management) Pada sphere ini, tujuan awal yang telah didefinisikan pada inner culture sphere disempurnakan dengan menggunakan mantra. Mantra adalah suatu kalimat pendek yang menggambarkan kegiatan utama yang dilakukan suatu organisasi (Kawasaki 2004). Berdasarkan tujuan awal dari aplikasi web sosial tarombo maka didefinisikan mantra yang sesuai untuk menyempurnakan tujuan tersebut dalam kalimat yang lebih sederhana namun tetap mempertahankan tujuan dan memiliki pengaruh lebih kuat. Kalimat mantra tersebut adalah “Menghubungkan Anda dengan Keluarga Anda”. Pendefinisian technology sphere Inner (software) Fitur-fitur penting yang terdapat dalam aplikasi web sosial tarombo merupakan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap kelima situs relevan. Penyaringan fitur dilakukan dengan cara observasi mendalam untuk melihat konten dan fitur yang disajikan oleh situs-situs terkait. Ada begitu banyak fitur yang disajikan oleh kelima situs tersebut, namun karena keterbatasan waktu dan sumber daya maka hanya fitur-fitur andalan saja yang akan dikembangkan dalam alikasi web sosial tarombo. Fitur-fitur tersebut adalah: a) Fitur pencarian tarombo berdasarkan marga. b) Fitur pencarian profil di dalam tarombo berdasarkan nama. c) Fitur penelusuran profil di dalam tarombo. d) Fitur berbagi tarombo dengan administrator dan pengguna lain. e) Fitur mencetak tarombo. f) Visualisasi silsilah yang lebih baik dibandingkan visualisasi silsilah di atas kertas sehingga memudahkan administrator dan pengguna ketika membaca atau menelusuri tarombo. Analisis selanjutnya dilakukan untuk merancang aktivitas konkret yang mungkin dilakukan oleh administrator maupun pengguna di dalam aplikasi web sosial tarombo. Hasil analisis menghasilkan total tujuh usecase dan lima usecase extended yang dapat dilakukan oleh administrator dan total lima usecase yang dapat dilakukan oleh pengguna. Terdapat satu hubungan asosiasi antara administrator dan pengguna, yaitu pengguna dapat 11 memberikan masukan profil kepada administrator. Kemudian, administrator dapat menambah, memperbarui, atau menghapus profil yang terdapat dalam tarombo. Usecase yang terdapat dalam aplikasi web sosial tarombo dapat dilihat pada Lampiran 2. Outer (system) Platform perangkat yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi web sosial tarombo adalah cross-platform. Cross-platform bermakna program dapat digunakan dan diakses oleh berbagai web browser dalam sistem operasi yang berbeda. Platform ini memberikan kemudahan bagi para pengguna yang akan mengakses aplikasi web sosial tarombo. Pemilihan platform ini disesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini. Prototyping Pada tahap ini, prototipe yang dikembangkan merupakan perjalanan panjang dari pendefinisian keempat sphere dari 4Sphere conceptual map. Prototipe mencakup setiap sphere yang telah selesai didefinisikan pada tahap conceptualization. Prototipe pertama (Gambar 4) yang telah dikembangkan merupakan prototipe yang hanya mempunyai satu fungsi yaitu visualisasi silsilah dan belum menggunakan database. Gambar 4 Prototipe pertama Prototipe kedua pada pengembangan berikutnya telah menggunakan database dan dilengkapi fitur untuk menambahkan profil ke dalam tarombo. Namun, prototipe kedua (Gambar 5) mempunyai kekurangan pada visualisasi silsilah dan tidak sesuai dengan penuturan dari ahli tarombo yang menyatakan bahwa kaum wanita akan berada pada bagian detail dari profil milik ayahnya atau 12 suaminya dalam tarombo. Garis yang menghubungkan antara orang tua dan anak saling bertumpuk sehingga pengguna akan kesulitan melihat atau menelusuri tarombo. Gambar 5 Prototipe kedua Pengembangan prototipe ketiga berlanjut untuk menghasilkan prototipe yang lebih baik dengan fungsi yang lebih lengkap. Pada pengembangan berikutnya dihasilkan prototipe ketiga (Gambar 6) dengan fungsi yang lebih lengkap dan sesuai dengan definisi keempat sphere pada 4Sphere conceptual map. Namun, visualisasi pada prototipe ini menggunakan visualisasi garis keturunan parental sehingga tidak sesuai dengan garis keturunan patrilineal pada tarombo. Gambar 6 Prototipe ketiga 13 Prototipe keempat (Gambar 7) dikembangkan lebih baik dari prototipe ketiga. Pengembangan prototipe ini disesuaikan dengan garis keturunan patrilineal dan ditambahkan fitur pencarian tarombo dan profil yang terdapat dalam tarombo. Pengguna juga dapat menambahkan foto ke dalam profil yang dibuatnya. Gambar 7 Prototipe keempat Development Pada tahap ini dilakukan penyempurnaan terhadap prototipe yang telah dikembangkan untuk menghasilkan sebuah aplikasi yang siap pakai. Penyempurnaan yang dilakukan berupa perbaikan antarmuka, visualisasi silsilah, dan pengaktifan tautan-tautan terkait aplikasi sosial tarombo. Hasil yang diperoleh pada tahap ini merupakan pengembangan keenam fitur yang diperoleh pada pendefinisian inner technology sphere (lihat hal 10). Fitur pencarian tarombo berdasarkan marga disediakan bagi para administrator dan pengguna untuk dapat mencari tarombo dari marga-marga lain yang terdapat dalam masyarakat suku Batak. Fitur ini terdapat pada laman login (Lampiran 3), laman daftar (Lampiran 4), dan antarmuka aplikasi untuk visualisasi silsilah (Lampiran 5). Fitur pencarian profil di dalam tarombo berdasarkan nama merupakan fitur yang digunakan oleh administrator untuk memfasilitasi pencarian profil di dalam tarombo yang semakin besar. Fitur ini memudahkan administrator ketika hendak menambah (Lampiran 6), menampilkan (Lampiran 7), memperbarui (Lampiran 8) atau menghapus profil (Lampiran 9). Untuk menggunakan fitur ini, administrator 14 harus melakukan login terlebih dahulu. Fitur ini terdapat dalam antarmuka aplikasi visualisasi silsilah khusus administrator (Lampiran 10). Fitur penelusuran profil di dalam tarombo merupakan fitur yang disediakan bagi para administrator maupun pengguna untuk memudahkan dalam membaca dan menelusuri profil di dalam tarombo. Fitur ini yaitu collapse all, expand all, collapse each, dan expand each. Collapse each disimbolkan dengan tanda tambah sedangkan expand each disimbolkan tanda kurang. Fitur ini terdapat dalam setiap antarmuka aplikasi visualisasi silsilah (Lampiran 11). Fitur berbagi tarombo (Lampiran 12) dengan administrator dan pengguna lain merupakan fitur untuk menampilkan tarombo dari marga-marga lain dengan menggunakan hasil pencarian yang diperoleh dari fitur pencarian tarombo berdasarkan marga. Fitur ini berguna untuk melihat hubungan kekerabatan antarmarga dan sebagai pedoman dalam bertutur kata. Fitur mencetak tarombo merupakan fitur untuk menampilkan laman view print (Lampiran 13) dari suatu tarombo. Fitur ini dilengkapi border dengan kertas ukuran A4 untuk memudahkan pengaturan dan penyesuaian tarombo. Tarombo yang akan dicetak adalah tarombo yang berada di dalam border tersebut. Visualisasi silsilah yang ditampilkan dalam aplikasi ini sudah lebih baik dibandingkan dengan visualisasi silsilah di atas kertas. Administrator maupun pengguna dapat dengan mudah membaca maupun menelusuri tarombo. Launch Aplikasi yang telah dikembangkan kemudian diluncurkan agar dapat diakses oleh publik. Peluncuran aplikasi web sosial tarombo dilakukan pada 21 Mei 2014 dan dapat diakses melalui alamat http://taromboku.com. Courtship Tahap ini dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada kerabat, teman, sahabat, kenalan, grup sosial, dan komunikasi verbal yang dapat mengenalkan aplikasi web sosial tarombo. Sosialisasi dilakukan melalui grup Facebook, Whatsapp, dan BBM. Panduan penggunaan situs Taromboku telah dipersiapkan di dalam aplikasi agar pengguna baru tidak merasa kebingungan menggunakan aplikasi ini. Pengguna juga dapat memberikan saran, kritik, dan tanggapan melalui tautan feedback (Lampiran 14) yang telah disediakan di dalam aplikasi. Pada umumnya, feedback yang telah diberikan pengguna mengenai desain yang kurang menarik dan proses yang masih rumit. Namun, terdapat sebagian pengguna yang merasa dimudahkan membuat tarombo melalui aplikasi ini dan berkesan puas dengan visualisasi silsilah yang sudah lebih menarik daripada tarombo yang masih dibuat secara manual. 15 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penelitian yang dilakukan telah berhasil menghasilkan sebuah aplikasi web sosial dengan rancangan pada R4 framework dengan pendefinisian 4sphere conceptual map dan RRR lifecycle process. Aplikasi dapat diakses melalui alamat http://taromboku.com dengan nama aplikasi Taromboku. Aplikasi ini telah mampu menjadi media bagi para penggunanya untuk membuat tarombo. Melalui aplikasi ini, penelusuran dan pencarian data keluarga dapat dengan mudah dilakukan melalui fungsi pencarian yang disediakan, perbedaan data keluarga telah berkurang dengan fungsi berbagi tarombo, dan kemungkinan data keluarga rusak atau hilang telah teratasi. Saran 1 2 3 4 Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk penelitian selanjutnya adalah: Penelitian lebih lanjut untuk sub-tahap redefinition pada tahapan realization dan sub-tahap expansion, adaption, dan reformation pada tahapan reformation dalam RRR lifecycle process yang belum dapat dilakukan pada penelitian ini. Visualisasi silsilah yang lebih efisien dan atraktif sehingga dapat menarik minat para pengguna. Penambahan unsur sosial di dalam aplikasi web sosial seperti berbagi foto, acara, media chatting, dan lain-lain. Fitur kolaborasi tarombo antarpengguna untuk tarombo yang berada dalam satu marga. DAFTAR PUSTAKA Choe SP, Junehwa S. 2009. R4: towards a holistic framework for designing and developing social web applications. Di dalam: The 5th International Conference on Collaborative Computing: Networking, Applications and Worksharing; Washington DC, 11-14 November 2009. Washington (US): IEEE. hlm 1-9. Ghezzi C, Jazaveri M, Mandrioli D. 2002. Fundamentals of Software Engineering. Ed ke-2. New Jersey (US): Prentice Hall. Hutagalung WM. 1991. Pustaha Batak: Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak. [tempat tidak diketahui]: Tulus Jaya. Kawasaki G. 2004. The Art of The Start. New York (US): Penguin Group. Porter J. 2008. Designing for The Social Web. Berkeley (CA): New Riders. Raymond M, George P. 2004. Management Information Systems. Ed ke-9. New Jersey (US): Prentice Hall. Siringoringo O. 2005. Tarombo Siringoringo Datu Pansaniojung. [tempat tidak diketahui]: [penerbit tidak diketahui]. 16 Lampiran 1 Daftar pertanyaan dan jawaban dalam wawancara dengan ahli tarombo Pewawancara: Tuan Manumpak Predryick Osrin Ringo Kevin Responden: Hito Osten Siringoringo P1: Apa itu tarombo? J2: Tarombo adalah silsilah garis keturunan secara patrilineal dalam suku Batak. P: Kegunaan dari tarombo? J: Sebagai pedoman dalam bertutur kata dan membuat aturan dalam suatu rumpun marga agar tidak terjadi penyalahgunaan hubungan persaudaraan. Aturan ini terdapat dalam falsafah Dalihan Natolu. P: Apa itu falsafah Dalihan Natolu? J: Pengertian secara harafiah dari Dalihan Natolu adalah tiga tungku. Ketiga tungku tersebut menggambarkan tiga penopang kehidupan dalam keluarga suku Batak yaitu pihak semarga (adat Parhaha), pihak pria ataupun paman (adat Parhulahulaon), dan pihak wanita ataupun bibi (adat Parboruboruon). 1 Adat Parhaha merupakan adat dalam menjalin hubungan dengan satu garis keturunan atau satu rumpun marga (maranggion, parsabutuhaon, parmargaon). Adat ini mengatur setiap hubungan di dalam satu rumpun marga seperti hubungan kakak adik, orang tua, kakek nenek, dan setiap kerabat yang terdapat dalam rumpun marga. Adat ini harus terus dijaga untuk menghindari perseteruan atau perselisihan. 2 Adat Parhulahulaon merupakan adat dalam menjalin hubungan dengan pihak pria atau paman (hulahula, tulang, bona tulang, bona ni ari, dan tulang rorobot). Di dalam adat ini, pihak pria atau paman merupakan pihak yang berada dalam posisi lebih tinggi sehingga pihak ini harus dihormati. Adat ini bertujuan untuk mendapat doa restu dan memperoleh keselamatan serta kesejahteraan dari pihak pria atau paman. 3 Adat Parboruon merupakan adat dalam menjalin hubungan dengan pihak wanita atau bibi (boru tinubuhon, iboto, namboru, bere, pahompu, dan angka tubu ni boru). Di dalam adat ini, pihak wanita atau bibi merupakan pihak yang berada dalam posisi lebih rendah sehingga pihak ini memerlukan perlindungan dan belas kasihan. Adat ini bertujuan untuk memperoleh berkat dari pihak wanita atau bibi. 1 2 P = Pertanyaan Pewawancara J = Jawaban Responden 17 Lanjutan P: Mengapa harus ada tarombo dalam masyarakat suku Batak? J: Tarombo merupakan salah satu adat yang sangat penting di dalam masyrakat suku Batak. Adat ini mengatur hubungan kekerabatan dan cara bertutur kata sehari-hari. Melalui tarombo, setiap orang dalam masyarakat suku Batak dapat mengetahui tutur kata yang tepat untuk kerabatnya yang berada dalam satu rumpun marga maupun yang berbeda rumpun marga. Alasan berikutnya mengacu pada falsafah Dalihan Natolu yang merupakan pedoman hidup masyarakat suku Batak dalam kehidupan bermasyarakat. P: Siapa yang bertanggung jawab membuat tarombo dalam masyarakat suku Batak? J: Tarombo harus dimiliki oleh masing-masing keluarga dan kaum pria di dalam keluarga yang mempunyai tanggung jawab untuk membuatnya. P: Bagaimana dengan kaum wanita di dalam keluarga? J: Pada mulanya, kaum wanita dalam keluarga tidak akan dicantumkan dalam tarombo. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman, kaum wanita dapat dicantumkan pada bagian detail dalam tarombo. Dengan kondisi berikut: 1. Jika belum menikah maka namanya akan dicantumkan dalam profil tarombo milik ayahnya. 2. Jika sudah menikah maka namanya akan dicantumkan dalam profil tarombo milik suaminya. P: Siapa saja yang dapat melihat tarombo? J: Berdasarkan falsafah Dalihan Natolu, tarombo dapat dilihat oleh siapapun, karena tidak ada batasan marga untuk dapat melihat atau menelusuri tarombo. Sebagai contoh, marga saya adalah Siringoringo dan marga kamu adalah Sinaga. Kamu dapat melihat tarombo keluarga saya dan saya juga dapat melihat tarombo keluarga kamu. Hal tersebut sangat berguna untuk mengetahui letak hubungan kekerabatan dan dapat dijadikan pedoman dalam bertutur kata dengan cara menelusuri tarombo-nya. P: Siapa saja target pengguna tarombo? J: Secara khusus untuk kaum pria yang akan membuat tarombo bagi keluarganya dan secara umum untuk seluruh masyarakat suku Batak. 18 Lampiran 2 Usecase aplikasi web sosial tarombo update setting menambah profil << extend >> << extend >> mendaftar << extend >> login memperbarui profil << extend >> menghapus profil << extend >> logout mencari tarombo administrator menelusuri profil mencari profil mencetak tarombo memberikan feedback memberi masukan profil pengguna 19 Lampiran 3 Laman login aplikasi web sosial tarombo 20 Lampiran 4 Laman daftar aplikasi web sosial tarombo 21 Lampiran 5 Antarmuka aplikasi untuk visualisasi silsilah 22 Lampiran 6 Antarmuka aplikasi ketika menambahkan profil ke dalam tarombo Lampiran 7 Antarmuka aplikasi ketika menampilkan profil 23 Lampiran 8 Antarmuka aplikasi ketika memperbarui profil Lampiran 9 Antarmuka aplikasi ketika menghapus profil 24 Lampiran 10 Antarmuka aplikasi visualisasi silsilah khusus administrator Lampiran 11 Antarmuka aplikasi untuk memudahkan penelusuran tarombo 25 Lampiran 12 Antarmuka aplikasi ketika melakukan pencarian tarombo dan menampilkan tarombo Lampiran 13 Laman view print 26 Lampiran 14 Laman send feedback 27 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandung pada 28 Desember 1991 dari pasangan Hito Osten Siringoringo dan Rosdiana Sinaga. Penulis adalah putra kedua dari lima bersaudara. Tahun 2009 penulis lulus dari SMA St. Michael Pangururan Samosir dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri IPB dan diterima di Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Penulis melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Penulis juga pernah bekerja sebagai staf data entry dan business analyst.