Prediksi Harapan Hidup Pasien Tetralogy of Fallot yang Dilakukan

advertisement
LAPORAN KASUS BERBASIS BUKTI
(EVIDENCE BASED CASE REPORT)
Prediksi Harapan Hidup Pasien Tetralogy of Fallot yang
Dilakukan Operasi Koreksi Total setelah Usia 1 tahun
Disusun oleh:
Denisa Prahajna
0906507942
Pembimbing:
Dr.dr. Mulyadi M. Djer, Sp.A(K)
MODUL PRAKTIK KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK DAN REMAJA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
RUMAH SAKIT DR CIPTO MANGUNKUSUMO
JANUARI 2014
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................1
PERNYATAAN ORISINALITAS ..........................................................................2
ABSTRAK ..............................................................................................................3
ILUSTRASI KASUS ..............................................................................................4
PENDAHULUAN ..................................................................................................5
PERTANYAAN KLINIS .......................................................................................6
METODE ................................................................................................................6
Strategi Pencarian ....................................................................................................6
Seleksi .....................................................................................................................8
Critical Appraisal ...................................................................................................9
DISKUSI ...............................................................................................................10
KESIMPULAN .....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13
LAMPIRAN ..........................................................................................................15
1
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan sebenarnya menyatakan bahwa
laporan ini saya susun tanpa tindakan plagiarisme sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Universitas Indonesia.
Jika di kemudian hari, ternyata saya melakukan tindakan plagiarisme, maka saya akan
bertanggung jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan Universitas
Indonesia kepada saya.
Jakarta, Januari 2014
Denisa Prahajna, S.Ked
NPM: 0906507942
2
Laporan Kasus Berbasis Bukti
Prediksi Harapan Hidup Pasien Tetralogy of Fallot yang
Dilakukan Operasi Koreksi Total setelah Usia 1 tahun
Prahajna D*, Djer M**
*Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia
**Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia
ABSTRAK
Latar Belakang: Tetralogy of Fallot (ToF) merupakan penyakit jantung bawaan
sianotik yang paling sering ditemukan. Namun, waktu yang optimal untuk
dilakukan operasi masih kontroversial karena adanya morbiditas dan mortalitas
akibat operasi pada berbagai usia.
Tujuan: Mengetahui harapan hidup pasien tetralogy of Fallot yang dilakukan
operasi koreksi total setelah usia 1 tahun.
Metode: Pencarian literatur dilakukan dengan mengaplikasikan MeSH Terms dan
kombinasi Boolean pada database PubMed, Clinical Key, Science Direct,
Proquest, dan Cochrane. Dengan menyeleksi artikel berdasarkan kriteria inklusi
dan eksklusi, serta menskrining judul dan abstrak, diperoleh 2 artikel untuk
ditelaah secara kritis.
Hasil: Studi kohort retrospektif oleh Gerling, et al. menunjukkan bahwa mortalitas
pasien yang dioperasi pada usia lebih dari 1 tahun lebih tinggi secara bermakna
(p=0,0483) dibandingkan dengan pasien yang dioperasi sebelum mencapai usia 1
tahun, dengan persentase 12,9%. Namun, berdasarkan studi kohort retrospektif
oleh Nollert, et al., usia saat operasi definitif tetralogy of Fallot dilakukan tidak
mempengaruhi angka harapan hidup selama 35 tahun pascaoperasi (p=0,072).
Kesimpulan: Mortalitas pasien tetralogy of Fallot yang dioperasi pada usia di atas
1 tahun lebih tinggi daripada pasien yang dioperasi sebelum usia 1 tahun. Akan
tetapi, harapan hidup jangka panjang setiap pasien adalah sama walaupun operasi
dilakukan pada usia yang berbeda.
Kata Kunci: complete repair, Tetralogy of Fallot, after one year of age, dan
survival.
3
ILUSTRASI KASUS
Anak I, perempuan, 1 tahun 4 bulan, dirujuk dari RS K, dengan keluhan bibir
terlihat biru terutama saat menangis sejak empat bulan sebelum masuk rumah sakit,
yaitu saat pasien berusia 1 tahun. Selain pada bibir, kebiruan juga terlihat pada
wajah. Kebiruan akan menghilang dengan sendirinya setelah sekitar 15 menit.
Riwayat kebiruan sebelumnya disangkal. Riwayat sesak napas juga disangkal. Sejak
usia 6 bulan, pasien terlihat cepat lelah saat diberi ASI sehingga pemberian ASI
terputus-putus karena pasien terlihat belum merasa kenyang.
Ibu pasien juga
mengeluh berat badan pasien sulit naik meskipun nafsu makan pasien cukup baik.
Pasien merupakan anak pertama. Tidak ada riwayat kebiruan pada keluarga
dari pihak ayah dan ibu. Selama masa kehamilan, ibu pasien yang mengandung pada
usia 25 tahun, rutin kontrol setiap bulan ke dokter dan tidak pernah mengalami sakit
serta tidak ada mengonsumsi rokok, alkohol, jamu, maupun obat-obatan. Pasien
dilahirkan secara caesar karena persalinan tidak maju, cukup bulan, dengan berat lahir
2600 g. Riwayat pucat, biru, kuning, kejang, kelainan bawaan saat lahir tidak ada.
Saat ini pasien sudah berhenti ASI dan minum susu formula serta sudah
mengonsumsi makanan keluarga. Saat ini pasien baru bisa duduk dan berdiri sendiri.
pasien juga sudah bisa mengucapkan ‘mama’, ‘papa’. Pasien juga sudah mendapatkan
imunisasi hepatitis B, DTP, polio, BCG, namun belum memperoleh imunisasi
campak.
Pada pemeriksaan umum, didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang,
kesadaran kompos mentis, kesan gizi cukup. Pada pengukuran, ditemukan berat
badan 6,2 kg, tinggi badan 63 cm, lingkar kepala 42,5 cm. Tanda vital diperoleh
dalam batas normal dengan frekuensi nadi 100x/menit, reguler, isi cukup, sama
keempat ekstremitas, frekuensi napas 78x/menit, teratur, tidak ada retraksi otot bantu
napas, suhu pada axilla 36,70 C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan sianosis pada
mukosa mulut, bunyi jantung I dan II normal, terdapat murmur ejeksi sistolik derajat
3/6 pada sela iga 2 linea sternalis sinistra, serta jari tabuh pada ekstremitas.
Pada tanggal 30 Desember 2013 telah dilakukan echocardiography dengan
kesimpulan tetralogy of Fallot sehingga direncanakan kateterisasi jantung, yang telah
4
dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2014, dengan kesimpulan diameter arteri
pulmonalis cukup. Dengan demikian, pada pasien direncanakan koreksi total sebagai
operasi definitif pada tetralogy of Fallot.
Berdasarkan ilustrasi kasus di atas, seorang anak perempuan berusia 1 tahun 4
bulan telah diketahui menderita tetralogy of Fallot dan disarankan untuk menjalani
koreksi total sebagai operasi definitifnya. Setelah mengetahui hal tersebut, ibu pasien
menanyakan pada usia berapakah operasi tersebut sebaiknya dilakukan supaya
anaknya dapat bertahan hidup.
PENDAHULUAN
Tetralogy of Fallot (ToF) merupakan penyakit jantung bawaan sianotik yang
paling sering ditemukan, dengan prevalensi 3,9/10.000 lahir hidup dan mencakup 57% dari seluruh penyakit jantung bawaan.1,2
Pada ToF terdapat kombinasi kelainan yang pertama kali dideskripsikan oleh
Fallot pada tahun 1888, yaitu defek septum ventrikel, stenosis pulmonal, overriding
aorta, dan hipertrofi ventrikel kanan.1,3
Diagnosis ToF dapat diperoleh dari
anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang.
Gejala yang dapat
muncul pada ToF adalah terdapat sianosis, nafas cepat, dyspnea d’effort, squatting
yang sering terjadi setelah anak dapat berjalan, dan riwayat serangan sianotik yang
biasanya mulai muncul pada usia antara 6-12 bulan, terutama jika terdapat kejadian
pencetusnya, seperti menangis, buang air besar, demam, atau aktivitas yang
meningkat.
Sedangkan pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan adalah tampak
sianosis, getaran bising yang dapat teraba pada bagian atas dan tengah tepi kiri
sternum, terdengar bunyi jantung II tunggal dan mengeras, disertai bising ejeksi
sistolik di daerah pulmonal, serta adanya jari tabuh.4
Pada tahun 1945, Alfred Blalock memprakarsai strategi pembedahan pada
ToF dengan membentuk shunt dari sistemik ke arteri pulmonal. Sejak saat itu, pada
tahun 1950-1960an, tingkat mortalitas akibat operasi definitif pada neonatus tinggi
dan disarankan untuk dilakukan operasi 2 tahap, yang mencakup tatalaksana paliatif
dengan shunt tersebut dan diikuti dengan operasi koreksi total pada usia lebih lanjut.2
5
Namun, sejak tahun 1970, dengan berbagai inovasi, pendekatan tatalaksana ToF
berubah menjadi operasi definitif dini, sehingga saat ini, operasi koreksi total pada
ToF biasanya dilaksanakan dalam waktu tahun pertama kehidupan (< 1 tahun).1,2,5
Walaupun demikian, waktu pelaksanaan tatalaksana operasi pada ToF yang optimal
masih kontroversial.6,7 Hal ini terjadi karena adanya morbiditas dan mortalitas akibat
operasi pada berbagai usia dan dampak operasi dini terhadap perkembangan jantung
dan paru pascaoperasi.3 Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Alexiou
C, et al, mendukung konsep operasi koreksi total dini pada ToF, dengan hasil
rendahnya insiden aritmia dan harapan hidup selama 20 tahun sebesar 97,8%.7 Di
samping itu, dengan dilaksanakannya operasi definitif ToF pada usia dini tersebut
juga dapat mengurangi pembentukan hipertrofi ventrikel kiri, mengurangi gejala
sianosis, mempertahankan fungsi miokardium, mencegah risiko pulmonary artery
shunting, gagal jantung, atau distorsi arteri pulmonal.8
Setelah mengetahui manfaat dan harapan hidup pada pasien ToF yang
dioperasi pada usia kurang dari 1 tahun, penulis ingin mengetahui harapan hidup atau
mortalitas jika operasi tersebut dilaksanakan pada usia lebih dari 1 tahun, seperti yang
terjadi pada ilustrasi kasus di atas.
PERTANYAAN KLINIS
Berdasarkan ilustrasi kasus di atas, PICO pada laporan ini terdiri dari
Tetralogy of Fallot (Patient or Problem), complete repair surgery after 1 year old
(Indicator), dan long term survival (Outcome). Dengan demikian, pertanyaan klinis
diformulasikan menjadi “Bagaimana harapan hidup pasien tetralogy of Fallot yang
dilakukan operasi koreksi total setelah usia 1 tahun?”
METODE

Strategi Pencarian
Pencarian dilakukan pada tanggal 18 Januari 2014 menggunakan PubMed,
Clinical Key, Science Direct, Proquest, dan Cochrane dengan menggunakan kata
kunci complete repair, Tetralogy of Fallot, after one year of age, dan survival.
6
Pencarian melalui keempat database tersebut menggunakan MeSH Terms dan
kombinasi Bollean, seperti OR dan AND (Tabel 1) untuk meningkatkan sensitivitas
dan spesifisitas hasil pencarian.
Tabel 1. Strategi Pencarian Literatur
Database
PubMed
Strategi Pencarian
Hasil
((("tetralogy of fallot"[MeSH Terms] OR ("tetralogy"[All
13
Fields] AND "fallot"[All Fields]) OR "tetralogy of
fallot"[All Fields]) AND (complete[All Fields] AND
("wound healing"[MeSH Terms] OR ("wound"[All
Fields]
AND
"healing"[All
Fields])
OR
"wound
healing"[All Fields] OR "repair"[All Fields]))) AND
(after[All Fields] AND one[All Fields] AND year[All
Fields] AND ("Age"[Journal] OR "age"[All Fields] OR
"Age (Omaha)"[Journal] OR "age"[All Fields] OR "Age
(Dordr)"[Journal] OR "age"[All Fields] OR "Adv Genet
Eng"[Journal]
OR
"age"[All
Fields])))
AND
("mortality"[Subheading] OR "mortality"[All Fields] OR
"survival"[All Fields] OR "survival"[MeSH Terms])
Clinical Key
complete repair AND Tetralogy of Fallot AND after one
224
year of age AND survival
Science
complete repair AND Tetralogy of Fallot AND after one
Direct
year of age AND survival
Proquest
complete repair AND Tetralogy of Fallot AND after one
1903
375
year of age AND survival
Cochrane
complete repair AND Tetralogy of Fallot AND after one
1
year of age AND survival
7

Seleksi
Setelah dilakukan pencarian dengan strategi di atas, dilakukan seleksi dengan
mempertimbangkan kriteria inklusi dan eksklusi. Yang termasuk kriteria inklusi
adalah subjek manusia, anak dengan tetralogy of Fallot, usia saat dilakukan operasi
lebih dari 1 tahun, dengan tujuan melihat prognosis, tingkat mortalitas, atau survival
rate, dan penelitian dengan desain studi kohort. Sedangkan yang termasuk dalam
kriteria eksklusi, yaitu usia saat dilakukan operasi yang mencakup neonatus, bayi,
dewasa (lebih dari 18 tahun), disertai dengan defek bawaan lainnya, serta dilakukan
operasi selain operasi pada tetralogy of Fallot,
tidak dimasukkan dalam proses
penelusuran berikutnya. Berdasarkan kriteria tersebut maka diperoleh 15 artikel,
yang 5 artikel di antaranya tersedia dalam full text.
Pada kelima database ini,
diperoleh 2 artikel yang relevan dengan pertanyaan klinis.
Gambar 2. Diagram Alur Pencarian Literatur
8

Critical Appraisal
Artikel yang ditelaah pada laporan ini terdiri dari 2 artikel yang merupakan
studi kohort retrospektif oleh Gerling, et al.9 dan oleh Nollert, et al,10 seperti yang
dideskripsikan pada tabel 2.
Tabel 2. Critical Appraisal
Kriteria11
Gerling, et al9
Nollert, et al10
Ya
Ya
Is the sample
representative?
(124 pasien ToF yang (490 pasien ToF
menjalani operasi total bertahan
hidup
yang
setelah
koreksi antara tanggal 14 operasi total koreksi antara
Januari 1992 – 17 Juni tahun 1958-1977)
Validity
2003)
Was follow up long
Ya
Ya
enough and
(12 tahun; 34% lost to (35 tahun; 0,2% lost to
complete?
follow up )
Were outcomes
follow up)
Tidak ditemukan
Tidak ditemukan
Ya
Ya
measured “blind”?
Was there
adjustment for
important prognostic
Importance
factors?
What is the risk of
Grup I (< 1 tahun) : 3,2%
< 6 tahun: 91,3%
outcome over time?
Grup II (> 1 tahun) :
6-10 tahun: 91,9%
12,9%
11-20 tahun: 87,8%
> 20 tahun: 72,1%
How precise are the
SE: 0,043
estimates?
95% CI : 0,04 – 0,21
(SE dan 95% CI)
< 6 thn (0,042; 0,83-0,99)
6-10thn (0,018; 0,04-0,95)
9
11-20thn(0,028; 0,82-0,93)
>20thn (0,056; 0,61-0,83)
Applicability
Were the study
Ya
Ya
Ya
Ya
2B
2B
patients similar to
your own?
Will the evidence
make a clinically
important impact?
Level of Evidence*
* Level of evidence berdasarkan The Oxford Centre of Evidence-based Level of
Evidence
SE: Standard Error
CI: Confidence Interval
DISKUSI
Gerling, et al9 melakukan studi kohort retrospektif untuk mengetahui apakah
usia saat dilakukan operasi definitif pada pasien dengan tetralogy of Fallot dapat
mempengaruhi mortalitas, baik pada hari ke-30 maupun pada tahun ke-12 setelah
operasi dilakukan.
Dengan memperoleh data dari rekam medik di University
Hospital Münster (UHM), Jerman, diperoleh 2 kelompok usia saat operasi dilakukan,
yaitu kelompok I dengan usia saat operasi < 1 tahun dan kelompok II dengan usia
saat operasi > 1 tahun. Setelah menggunakan kriteria inklusi, yaitu pasien tetralogy
of Fallot yang menjalani operasi total koreksi, dan mengeksklusi subjek penelitian
yang disertai dengan berbagai kelainan yang dapat mempengaruhi tindakan operasi
yang dilakukan, diperoleh 124 pasien yang tersebar secara merata pada kedua
kelompok, yaitu 62 pasien pada setiap kelompok.
Setelah difollow up, Pada kelompok I diperoleh 2 pasien yang meninggal pada
tahun ke-12 pascaoperasi, sedangkan pada kelompok II diperoleh 6 pasien yang
meninggal pada hari ke-30 dan 2 pasien pada tahun ke-12 pascaoperasi. Dengan
demikian, terdapat perbedaan mortalitas antara kedua kelompok dengan persentase
10
3,2% pada kelompok I dan 12,9% pada kelompok II. Perbedaan mortalitas pada
kedua kelompok tersebut merupakan perbedaan yang bermakna dengan nilai
p=0,0483 setelah dianalisa secara statistik dengan t-test, Fisher’s exact, dan KaplanMeier survival analysis.
Studi yang dilakukan oleh Gerling, et al9 ini merupakan hasil penelitian yang
valid dengan menggunakan desain kohort retrospektif terhadap pasien yang didata
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang jelas. Di samping itu, studi prognosis
ini dimulai pada waktu yang telah ditentukan dan selesai setelah dilakukan follow up
selama 12 tahun terhadap semua subjek penelitian secara lengkap (dengan jumlah
pasien yang lost to follow up < 80%). Namun, pada studi ini tidak ditemukan adanya
blinding dalam penentuan outcome sehingga dapat menimbulkan bias. Nilai 95%
Confidence Interval 4% s/d 21% juga mendukung hasil penelitian bahwa mortalitas
pasien yang dioperasi pada usia lebih dari 1 tahun mencapai 12,9%.
Angka
mortalitas tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan pasien yang dioperasi pada
usia kurang dari 1 tahun (p=0,0483). Dengan demikian, operasi koreksi total sebagai
operasi definitif pada pasien tetralogy of Fallot sebaiknya dilaksanakan dalam waktu
1 tahun kehidupan pertama.
Studi prognosis yang valid juga terdapat pada penelitian yang dilakukan oleh
Nollert, et al.10
Penelitian dengan studi kohort retrospektif ini bertujuan untuk
menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi angka harapan hidup selama 35
tahun pada pasien yang telah menjalani operasi koreksi total tetralogy of Fallot, yang
di antaranya adalah faktor usia saat operasi dilakukan. Subjek pada penelitian ini
diperoleh dari data rekam medik pasien tetralogy of Fallot yang menjalani operasi
koreksi total dari Desember 1958 hingga Mei 1977. Setelah mengeksklusi pasien
yang disertai dengan penyakit jantung bawaan kompleks lainnya, diperoleh 490
pasien yang dapat bertahan hidup setelah 1 tahun pasca operasi.
Di antara 490 subjek penelitian, terdapat 1 pasien yang lost to follow up,
sehingga selain jangka waktu yang lama, follow up penelitian ini juga terlaksana
dengan lengkap. Subjek pada penelitian ini dikelompokkan berdasarkan usia saat
operasi dilakukan, yang terdiri dari < 6 tahun, 6-10 tahun, 11-20 tahun, dan > 20
11
tahun.
Harapan hidup selama 35 tahun pada setiap kelompok tersebut secara
berturut-turut adalah 91,3%, 91,9%, 87,8%, 72,1%. Hasil 95% Confidence Interval
pada setiap usia menunjukkan bahwa mortalitas pada pasien yang dioperasi pada usia
yang lebih tua semakin meningkat. Akan tetapi, berdasarkan hasil analisis univariat
dengan two-tailed chi-square test atau Fisher exact test, perbedaan tersebut tidak
bermakna dengan nilai p=0,072.
Dengan demikian, usia saat operasi definitif
tetralogy of Fallot dilakukan tidak mempengaruhi angka harapan hidup selama 35
tahun pascaoperasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan telaah kritis terhadap kedua artikel di atas dapat disimpulkan
bahwa mortalitas pasien tetralogy of Fallot yang dioperasi pada usia di atas 1 tahun
lebih tinggi daripada pasien yang dioperasi sebelum usia 1 tahun. Akan tetapi,
peningkatan risiko mortalitas tidak berhubungan dengan pertambahan usia pada saat
operasi sehingga harapan hidup jangka panjang setiap pasien adalah sama walaupun
operasi dilakukan pada usia yang berbeda. Dengan demikian, pada pasien di ilustrasi
kasus di atas, dijelaskan bahwa operasi untuk mengobati penyakit yang diderita
pasien sebaiknya dilakukan sebelum pasien mencapai usia 1 tahun. Walaupun saat
ini pasien telah berusia lebih dari 1 tahun, yaitu 1 tahun 4 bulan, pasien belum
terlambat untuk dioperasi.
Jika mempertimbangkan faktor usia saat operasi
dilakukan, operasi dapat dilakukan pada usia berapa pun, mengingat harapan hidup
jangka panjang pascaoperasi yang akan dicapai akan sama pada setiap usia. Akan
tetapi, perlu dipertimbangkan faktor-faktor lain yang menjadi indikasi operasi pada
pasien.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Da-wei Z, Guo-feng A, Qiang F, and Yi-ming N. Long-term outcome of
correction of tetralogy of Fallot in 56 adult patients. Chinese Medical Journal.
2013;126(19):3675.
2. Steiner MB, Tang X, Gossett JM, Malik S, and Prodhan P. Timing of
complete repair of non-ductal-dependent tetralogy of Fallot and short-term
postoperative outcomes, a multicenter analysis. The Journal of Thoracic and
Cardiovascular Surgery. 2013:1
3. Parry AJ, McElhinney DB, Kung GC, Reddy M, Brook MM, and Hanley FL.
Elective primary repair of acyanotic tetralogy of Fallot in early infancy:
overall outcome and impact on the pulmonary valve. Journal of The American
College of Cardiology. 2000;36(7):2279.
4. Pudjiaji AH, dkk, editor. Pedoman Pelayanan Medis. Jakarta: IDAI;2009.
hal.319-22.
5. Lee JR, et al. Complete repair of tetralogy of Fallot ini infancy. Interactive
Cardiovascular and Thoracic Surgery 3. 2004:470.
6. Jonas RA. Early primary repair of tetralogy of Fallot. Pediatric Cardiac
Surgery Annual. Elsevier. 2009;12:41.
7. Alexiou C, et al. Outcome after repair of tetralogy of Fallot in the first year of
life. Annual Thoracic Surgery. Elsevier. 2001;71: 494,500.
8. Pigula FA, Khalil PN, Mayer JE, Nido PJD, and Jonas RA. Repair of
tetralogy of Fallot in neonates and young infants. Circulation. 1999;100:II157.
9. Gerling C, et al. Do the age of patients with tetralogy of Fallot at the time of
surgery and the applied surgical technique influence the reoperation rate?: a
single-center experience. Herz. 2009;34:155-60.
10. Nollert G, Fischlein T, Bouterwek S, Bohmer C, Klinner W, and Reichart B.
Long-term survival in patients with repair of tetralogy of Fallot: 36-year
13
follow-up of 490 survivors of the first year after surgical repair.
JACC.1997;30:1374-83.
11. Heneghan C, Badenoch D. Evidence-based medicine toolkit. Ed 2.
Massachusetts: Blackwell Publishing; 2006.p.46-9.
14
LAMPIRAN
Lampiran 1. Importance
Studi
Gerling, et al
n
62
p
8/62
(0,129)
SE = √{p x [(1-p)/n]}
0,043
95% CI : p ± 1,96 x SE
0,04 – 0,21
Nollert, et al
< 6 thn
6-10thn
11-20thn
>20thn
46
240
139
64
0,913
0,919
0,878
0,721
0,042
0,018
0,028
0,056
0,83-0,99
0,04-0,95
0,82-0,93
0,61-0,83
Lampiran 2. Grafik Kaplan-Meier pada Kedua Kelompok Subjek Penelitian Gerling
et al
15
Lampiran 3. Grafik Kaplan-Meier Harapan Hidup Jangka Panjang Berdasarkan Usia
saat Operasi pada Studi Nollert, et al.
16
Download