BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mataair panas yang muncul ke permukaan mengindikasikan bahwa adanya suatu sistem panas bumi yang terbentuk di bawah permukaan bumi yang diakibatkan oleh adanya aktifitas geologi, seperti vulkanisme dan tektonisme yang kemudian mengakibatkan air di bawah permukaan mengalami pemanasan, kemudian muncul dipermukaan sebagai mataair panas ( Herman, 2005), di daerah Wala Kecamatan Sangalla Selatan Kabupaten Tana Toraja terdapat titik mataair panas (Djuri, Sudjatmiko, Bachri dan Sukido, 1998). Berdasarkan informasi adanya titik panas bumi tersebut mendorong penulis ingin mengetahui lebih lanjut, sehingga diperlukan suatu penelitian yang dilakukan secara berkesinambungan di antaranya yaitu studi karakteristik panas bumi. Dalam penelitian karakteristik mataair panas terdapat beberapa beberapa permasalahan pokok yang harus dipecahkan di antaranya bagaimana tipe air panas, berapa temperatur bawah permukaan, bagaimana sistem panas bumi yang mengontrol mataair panas daerah penelitian, sehingga dari hasil analisis geokimia ini kita dapat mengetahui karakteristik dari matair tersebut dan juga mengetahui manfaat yang dapat diperoleh dari mataair panas tersebut seperti sebagai sumber energi, pertanian dan sebagai lokasi objek wisata. Melihat hal tersebut diatas, maka penulis merasa sangat tertarik untuk memecahkan permasalahan mataair 1 2 panas tersebut dengan menjadikan objek studi mengenai karakteristik panas bumi berdasarkan mataair panas ini sebagai bahan penelitian tugas akhir. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dari penelitian ini adalah untuk melakukan studi penelitian karakteristik mataair panas Makula di daerah Wala Kecamatan Sangalla Kabupaten Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ciri fisik mataair panas, mengetahui sifat kimia mataair panas, menentukan tipe mataair panas, dapat memperkirakan temperatur bawah permukaan, dapat memperkirakan gradien geothermal, dapat memperkirakan umur panas bumi dan mengetahui pemanfaatan mataair panas. I.3 Batasan Masalah Penulis membatasi pembahasan dari penelitian ini yaitu membahas karakteristik mataair panas makula meliputi ciri fisik, sifat kima, tipe mataair panas dan memperhatikan ciri – ciri batuan di sekitar mataair panas dan unsur – unsur penyusun mataair panas. I.4 Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian Lokasi penelitian secara administratif terletak di daerah Makula Kecamatan Sangalla Selatan Kabupaten Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan, sedangkan secara geografis terletak pada kooordinat 119°54'30" - 119°54'45" BT dan 03°06'00"– 03°07’00" LS. Daerah penelitian dapat dicapai dengan menggunakan transportasi darat dari Makassar menuju Kabupaten Tana Toraja menggunakan kendaraan beroda 3 empat atau beroda dua yang ditempuh sekitar 7 - 8 jam dengan jarak kurang lebih sekitar 320 km, dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua ke lokasi penelitian dari Ibukota Kabupaten Tana Toraja dengan jarak sekitar 20 km dan waktu tempuh sekitar 1 jam. 4o05’30” LS 110o57’00” BT 110o54’00” BT 110o54’00” BT 110o57’00” BT 03o05’30” LS 03o 07’30” LS 03o07’30” LS Daerah Penelitian Gambar 1.1 Peta tunjuk lokasi daerah penelitian. 4 I.5 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Peta dasar skala 1 : 25.000, 2. GPS Garmin tipe Etrex, 3. Kompas geologi, 4. Palu geologi, 5. Buku lapangan, 6. Botol sampel, 7. Kamera digital, 8. Alat tulis menulis. 9. Larutan kimia, 10. Termometer, 11. Kertas lakmus, 12. Spektrofotometrik, 13. Kolorimetrik. I.6 Peneliti Terdahulu Beberapa ahli geologi yang pernah mengadakan penelitian di daerah ini yang sifatnya regional diantaranya adalah sebagai berikut : Djuri, Sudjatmiko, S. Bahri, dan Sukido (1998), membuat Peta Geologi Lembar Majene dan Palopo Bagian Barat. Yuanno Rezky, Kasbani, Dedi Kusnadi (2006), Penyelidikan Geologi dan Geokimia Daerah Panas Bumi Sangalla Makale Tana Toraja. 5 Lantu, M. Imran, Effendi Amin and D. A. Suriamiharjda, (2005), Landsekap Lembah Sangalla dan Sekitarnya Hasan Ngabito (1990), membuat Peta Geologi dan Potensi Bahan Galian Provinsi Sulawesi Selatan, Skala 1 : 500.000. Rab Sukamto (1975), penelitian Perkembangan Tektonik Sulawesi dan Sekitarnya yang merupakan sintesis yang berdasarkan tektonik lempeng.