Week 4 Struktur Geologi dalam Hidrogeologi (Geological structure in hydrogeology) Reference: 1. Geological structures materials 2. Weight & Sonderegger, 2007, Manual of Applied Field Hydrogeology, McGraw-Hill online books 3. Mandel & Shiftan, 1981, Groundwater Resources: Investigation and Development, Academic Press Struktur Geologi Struktur primer: struktur yang terbentuk pada saat batuan terbentuk: struktur perlapisan kekar pendinginan: kekar kolom foliasi (khusus pada metamorf) Struktur sekunder: struktur yang terbentuk setelah batuan terbentuk, karena proses tektonik: Lipatan Sesar Kekar Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja Beberapa studi kasus Rekonstruksi aliran sungai bawah tanah Kali Bribin, Gunung Kidul (Puradimaja, D.J., Santoso, D., Lubis, R.F., 1993) Pemetaan hidrogeologi gunungapi G. Ciremai, Kab. Kuningan (Puradimaja, D.J., Irawan, D.E, 2001) Pemetaan hidrogeologi kawasan Padalarang (Puradimaja, D.J., tim asisten, 2003) Relasi airtanah dan air Danau Aneuk Laot, Sabang (Puradimaja, D.J., Budidarma, D., 2004) Analisis aliran airtanah multifase di Kawasan G. Kromong, Palimanan Puradimaja, D.J., Silaen, H., 2003) Rekonstruksi aliran sungai bawah tanah di kawasan Buniayu, Kab. Sukabumi (Puradimaja, D.J., Priyono, I., 2005) Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja GEOLOGI REGIONAL Berada pada Zona Bogor dan Zona Gunungapi Kuarter (van Bemmelen, 1959). Ciri: batuan sedimen Tersier yang telah terlipat dan tersesarkan, serta batuan hasil gunungapi Kuarter. Zona Fisiografi (van Bemmelen, 1959) Mataair Panas dan Rembesan Minyak akifer batugamping Air panas dan minyak di sekitar mataair panas aliran air panas Mataair panas dengan rembesan minyak aliran air panas Mataair Panas dan Semburan Gas akifer batuan beku andesit aliran air panas Mataair panas Kedondong dengan endapan besi oksida Kolam lumpur sebagai lokasi semburan gas lokasi keluaran gas TIPE MATAAIR Mataair rekahan Mataair rekahan pada akifer batugamping Mataair depresi Mataair rekahan pada akifer batuan intrusif pd akifer intrusi andesit pada akifer lava DIAGRAM PIPER FASIES AIRTANAH Natrium kalium bikarbonat air dingin pada akifer batuan intrusif Kalsium bikarbonat air dingin pada akifer batuan volkanik Natrium kalium klorida air panas pada dari akifer batuan sedimen Natrium dan magnesium bikarbonat air panas pada akifer batuan intrusif ELEMEN MINOR 1. 2. 3. ELEMEN PSB2a PST1 PST2 Bobos B/Cl B F Li 0.015 37,50 0,80 1,380 0.003 38,23 0,90 1,630 0.013 16,67 1,60 2,400 0.151 1,60 0,00 0,085 Kedon- Kolam PSB2b PSB6 PSB7 dong lumpur 0.738 0.031 0.00004 0.00005 0.00004 4,25 2,88 0,13 0,13 0,16 0,00 1,30 1,20 1,50 0,071 0,377 - (I) Ap-4 dan Ap-5 dengan nilai B/Cl>0,1 daerah volkanik; (II) Ap-1, Ap-2, Ap-3, dan Ap-6 dengan nilai B/Cl<0,1 air formasi (brine); (III) Ap-7, Ap-8, dan Ap-9 dengan nilai B/Cl<0,001 air permukaan. ISOTOP STABIL Telah dianalisis sebanyak 5 buah contoh air: 3 mataair hipertermal pada akifer batugamping, 1 mataair hipertermal dari akifer intrusi andesit, 1 mataair normal dari akifer intrusi andesit. Lokasi Asal No. Contoh 1 PSB2 2 Ketinggian H o (m) ( /oo) 50 -41.20 18 O ( /oo) -4,7 o Keterangan 2 PSB6 50 -42.50 -5,37 3 PSB7 50 -41.00 -3,18 4 Kedondong 150 -52.00 -7,42 akifer batugamping akifer batugamping dengan rembesan minyak bumi akifer batugamping dengan endapan travertin akifer batuan beku andesit 5 Kedondong-1 150 -51.40 -7,96 akifer pelapukan batuan beku andesit ISOTOP STABIL mataair hipertermal PSB mataair normal Kedondong mataair hipertermal Kedondong air mataair normal air mataair hipertermal Air hipertermal pada akifer intrusi andesit menunjukkan pengayaan isotop stabil oksigen-18, sedangkan deuterium tetap. Air hipertermal dari 3 mataair panas dari akifer batugamping menunjukkan perbedaan jumlah isotop oksigen-18, sedangkan deuterium tetap. ISOTOP STABIL Pengayaan iostop oksigen disebabkan reaksi antara air dengan batuan yang dilaluinya. Reaksi ditandai oleh pengayaan ion klorida. Pengayaan oksigen pada air panas Kedondong tidak sebanyak pada air panas G. Picung. Sketsa Sistem Pengaliran Airpanas Mataair Panas G. Picung OBJEK PENELITIAN Kompleks Mataair Zwembaat Daerah Penelitian P. Weh NAD Hipotesis 1. 2. 3. Sumber air kompleks mataair Zwembaat berasal dari Danau Aneuk Laot Sumber air kompleks mataair Zwembaat berasal dari daerah pemukiman Sumber air kompleks mataair Zwembaat berasal dari kombinasi danau Aneuk Laot dan daerah pemukiman. Alur Kerja Penelitian DATA SEKUNDER DAN PENELITIAN TERDAHULU Peta Geologi Peta Topografi Data dan Peta Hidrogeologi Rumusan Masalah Identif ikasi Masalah Analisis Data Sekunder - Stratigrafi (Geolistrik dan pemboran Inti) - Struktrur (Seismik ref raksi) Observasi Lapangan Hipote s is Pemetaan Geologi dan Pengambilan Contoh Batuan Pengukuran Properti Kimia Fisika Air Pengambilan Contoh Air Laboratorium Kimia Air Isotop Stabil 18 O dan D - Diagram Schoeller - Diagram Piper Analisis Graf is Isotop Analisis Petografi KORELASI KONDISI GEOLOGI, HIDROGEOLOGI DAN HIDROKIMIA - Asal mula air mataair dan perkiraan daerah resapan - Pola aliran airtanah - Identifikasi geometri sistim akuifer mataair Ke s im pulan Peta Geologi Skema Jalur Sesar Sumber DPPW, 2001 Distribusi Kandungan Ion-Ion Terlarut Utama Air Mataair dan Air Danau pada Diagram Piper Grafik Hubungan D dan 18O Air Mataair, Air Danau, dan Air Hujan Penampang A – B Penampang Geologi Danau Aneuk Laot – Mataair di Rumah Penduduk Penampang C – D Penampang Geologi Mataair di Rumah Penduduk Penampang E – F