Teori Feminis dan Pekerjaan Sosial

advertisement
Teori Feminisme
Dalam Kajian Komunikasi
Oleh;
Agoes Moh. Moefad (NPM : 170130087012)
Hamzah Turmudi (NPM : 170130087004)
Zaenal Mukarom (NPM : 170230087001)
Feminisme merupakan suatu gerakan
emansipasi wanita, gerakan dengan
lantang menyuarakan tentang
perbaikan kedudukan wanita dan
menolak perbedaan derajat antara lakilaki dan wanita
(Marry Wallstonecraff; bukunya The Right of
Woman pada tahun 1972).
Feminisme berkenaan dengan
pembebasan perempuan daripada
penindasan oleh kaum lelaki.
Dalam istilah yang mudah, feminisme
merupakan kepercayaan kepada
kesamaan sosial, politik, dan ekonomi.
Feminisme dan Filsafat
Perempuan adalah makhluk inferior
dan tersubordinasi. Laki-laki
membangun apa yang dinamakan
patriark-supremasi laki-laki. Tujuan
hidup perempuan hanya untuk
melayani laki-laki, perempuan tidak
mungkin/ tidak dapat menjadi
pemimpin.
(Filsuf Jean Jacques Rousseau (1755)
A Discourse on Political Economy)
Pandangan filsuf laki-laki abad modern
tentang perempuan, berhulu pada pemikiran
filsuf sebelumnya, dengan caranya sendiri,
merembes ke dalam seluruh ajaran dan
sistem nilai masyarakat di seluruh dunia,
melahirkan feodalisme dan kolonialisme,
khususnya di dalam cara berpikir.
(Dr Gadis Arivia dalam Filsafat berperspektif Feminis).
Adanya kebencian terhadap
perempuan dalam pemikiranpemikiran para filsuf besar. Filsafat
laki-laki bersifat logosentris,
phalocentris. Perempuan perlu
berfilsafat untuk menyelamatkan
keberatsebelahan pemikiran lakilaki filsuf.
(Prof Dr Franz Magnis-Suseno, Guru
Besar Filsafat Sekolah Tinggi Filsafat
Driyarkara)
Ketertindasan perempuan tidak bisa hanya
dianalisis dengan satu atau dua teori.
Partisipasi politik perempuan dianalisis dengan
teori Feminisme Liberal.
 Persoalan perempuan buruh yang mengalami
diskriminasi upah dijabarkan oleh konsep
Feminisme Sosialis-Marxis.
 Masalah pemerkosaan, dapat dijabarkan lewat
Feminisme Radikal.
 Penanggulangan korban trauma dilakukan
konseling dengan analisis Feminisme Psikoanalisa.

feminisme tidak bisa hanya dilihat dari
penampilan, namun apa yang ada di dalam
"mind". Kelompok feminis tidak identik
dengan yang berselendang atau bersarung.
Feminis adalah apa yang ada dalam
gagasan-gagasannya. "Women is the
longest revolution“
(Feminis Juliet Mitchell).
Feminisme dan Pekerjaan Sosial
Pengaruh teori feminis terhadap pekerjaan
sosial (social work) bermetamorfosa
menjadi sebuah paradigma tersendiri,
dikenal dengan feminist social work
(pekerjaan sosial feminis). Secara
akademis, lahir awal tahun 1970-an, ketika
‘wanita’ mulai ditambahkan ke dalam
kurikulum pekerjaan sosial
(Dominelli, 2002).
Tiga mazhab besar feminisme adalah;
feminisme liberal, radikal dan sosialis.
Ketiga mazhab mainstream ini berkembang
menjadi ‘sub-mazhab’ seperti;
 Feminisme lesbian (lesbian feminist theory),
 Feminisme kultural,
 Eco-feminisme,
 Wanitaisme (womanism atau African-American
women’s feminist theory),
 Feminisme pascamodern (postmodern feminist
theory),
 Feminisme global
(Saulnier, 2000).
Beberapa konsep dan isu mengenai pekerjaan
sosial.
Empat topik yang disajikan meliputi:
(1) pekerjaan sosial dan
kesejahteraan sosial;
(2) clash about welfare;
(3) paradigm shift; dan
(4) aras praktek pekerjaan sosial.
(1) Pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial
Sebagai disiplin akademis, pekerjaan
sosial merupakan studi yang
memfokuskan perhatiannya pada
interelasi person-in-environment
berdasarkan pendekatan holistik yang
dibangun secara eklektik dari ilmu perilaku
manusia dan sistem sosial, terutama
psikologi, sosiologi, antropologi, ekonomi
dan politik.
Kesejahteraan sosial (social welfare)
adalah arena atau domain dimana
pekerjaan sosial berkiprah.
Sebagaimana posisi dan peran
dokter dalam sistem kesehatan, guru
dalam sistem pendidikan, hakim dan
jaksa dalam sistem peradilan
2. Clash About Welfare
Liberalisme, konservatifisme dan
radikalisme merupakan tiga ideologi
‘besar’ (grand ideology), yang
berkembang di Amerika Serikat dan
Eropa Barat. Kemudian melahirkan
sistem ‘kesejahteraan negara’ (welfare
state) dan mempengaruhi
perkembangan pekerjaan sosial
feminis.
3. Paradigm Shift
Menguatnya globalisasi dan privatisasi
mengukuhkan pengaruh faham neoliberalisme ke dalam sektor kesejahteraan
sosial; dan pada gilirannya menggeser/
memperbarui paradigma pekerjaan sosial.
4. Aras Praktek Pekerjaan Sosial
Pekerja sosial berkiprah pada tiga tingkatan:
(a) aras mikro, menolong individu berdasarkan
relasi satu-per-satu,
(b) aras mezzo, membantu keluarga dan
kelompok kecil lainnya,
(c) aras makro, memperbaiki organisasi dan
komunitas atau mengupayakan perubahanperubahan dalam kebijakan sosial dan
peraturan hukum lainnya.
Teori Feminis dan
Pekerjaan Sosial
1. Feminis Liberal
2. Feminis Radikal
3. Feminis Sosialis
Pekerjaan Sosial Feminis
Pengaruh teori feminis terhadap
pekerjaan sosial sangat kentara pada
bidang penelitian pekerjaan sosial
(Dominelli; 2002).
Feminisme adalah satu body of
knowledge (epistemology) yang
membentuk penelitian pekerjaan sosial,
selain positivisme (scientific empirism),
heurisme (naturalistic inquiry), dan
postmodernism (Gibbs, 2001).
Teori Feminis Marxis – Sosialis
Dalam doktrin materisalisme historis,
Marx menegaskan; “Modus produksi dari
kehidupan sosial mengkondisikan proses
umum kehidupan sosial, politik, dan
intelektual. Bukan kesadaran manusia
yang menentukan eksistensi dirinya,
namun eksistensi sosial menentukan
kesadaran manusia”.
Teori ekonomi Marxis percaya bahwa
kapitalisme adalah suatu sistem
hubungan kekuasaan yang eksploitatif
(majikan mempunyai kekuasaan yang
lebih besar, mengkoersi pekerja untuk
bekerja lebih keras) dan hubungan
pertukaran (bekerja untuk upah,
hubungan yang diperjualbelikan).
Feminis sosialis mengklaim bahwa
kapitalis tidak dapat dihancurkan
kecuali patriarki juga dihancurkan.
Hubungan material dan ekonomi
manusia tidak dapat berubah, kecuali
ideologi mereka juga berubah.
Perempuan harus menjalani dua
perang (patriarki dan ideology), untuk
dapat terbebas dari opresi.
Teori Marxis tentang sifat manusia;
perempuan sama dengan laki-laki dalam
”membentuk” masyarakat.
Marxis tidak melihat perempuan
merupakan bagian dari masyarakat yang
”dibentuk” laki-laki dan masyarakat
patriakal (yang menjadikan perempuan
teropresi dari dunia kerja dan dalam
keluarga).
Terima Kasih &
Semoga Manfaat.
Download