Sejarah Muncul dan Berkembangnya Konsep dan Teori tentang Gender Ida Rosyidah “Konsep Gender” Gender sebagai istilah asing Gender sebagai fenomena sosial budaya Gender sebagai sebuah kesadaran sosial Gender sebagai persoalan sosial Gender sebagai perspektif Gender dan Feminisme Gender sebagai sebuah konsep atau teori tidak bisa dilepaskan dari feminisme, “gender studies … it was inseparable part of the feminist movement” (Simic, 2012) Mengapa? Problem dan ketimpangan gender menjadi isu utama yang diperjuangan feminis sejak lama Sejarah Munculnya Konsep “Gender” Tidak ada kata sepakat kapan konsep Gender mulai digunakan Ritzer sejak munculnya wacana feminisme, dimulai dengan munculnya beragam literature . Feminis Eropa mulai 1405, karya Christine de Pizan, humanis Italia menghabiskan waktunya di Prancis, menulis karya misogynis The Book of the City of ladies. Sejarah Munculnya Konsep “Gender”: Ritzer Kelemahannya, polemik dan sumbernya mistis, bukan empiris. Kelebihannya sejarah menjadi alat feminis utk menangkis tuduhan-tuduhan misoginis dan mendorong perempuan agar meraih tujuan yang lebih baik. Di AS literature mulai 1630 protes terhadap kehidupan perempuan yang tertinggal mulai muncul Sejarah Munculnya Konsep Gender 1780-sekarang tulisan feminis semakin banyak dan menjadi upaya kolektif di AS berkembang tulisan-tulisan utk memperjuangkan feminis. 1830 -- abad ke 20 mobilisasi hak pilih Pertumbuhan Gerakan Feminis di AS: Abad 18: Mary W. - kritik thdp perempuan (tertinggal) - pentingnya akses pendidikan untuk perempuan Kelemahannya: menyalahkan perempuan, bukan sistem John Stuart Mill dan Harriet Taylor Mill: - laki-laki dan prp memiliki kemampuan intelektual yang sama - menolak status quo - mendorong perempuan untuk bekerja di luar rumah Kelemahannya: Saran ini hanya berlaku bagi perempuan kelas menengah yang bisa mendelegasikan pekerjaan kepada pembantu. Pertumbuhan Gerakan Feminis di AS: abad 1800: Perjuangan melalui Perkumpulan profesi: (penjahit, penenun, pembaca buku, seperti: Female Improvement Society di Rhode Island DLL). Gerakan anti perbudAwal akan/abolisionis: Upaya penyatuan? Sebagian menolak penyatuan perjuangan perempuan dengan anti perbudakan karena mereka menganggap itu tidak penting, karena menggugat privilege laki-laki Sejarah (lanjutan) 1850an Susan B. Anthony: - Tuntutan hak suara karena diabaikan dalam konvensikonvensi internasional. - Reformasi family law (hukum perceraian, perkawinan, hak milik dan pengasuhan anak) !900an - Konvesi Hak-hak perempuan di Akron, Ohio - Resistensi thdp hegemoni laki-laki - Hak sosial, pendidikan dan hak pilih Tiga Polarisasi Feminis Feminis Gelombang Pertama perjuangan mendapatkan hak-hak politik, khususnya hak suara, ditandai dengan 2 moment penting: Feminis Gelombang Kedua 1960an—1970an (erakan meluas dan massif) Feminis Gelombang Ketiga feminis generasi baru disuarakan oleh kelompok muda. Sejarah Munculnya Konsep Gender Istilah gender muncul pertama kali dalam NOW leaflet Penyebab kemunculan: melihat adanya disparitas/gender gap Menjamin hak pilih perempuan Asumsi yang berkembang bahwa perempuan memilih tanpa melihat batasan ras, kelas dan gender Sejarah Munculnya Konsep Gender: Joan W. Scott Joan W. Scott konsep dan teori gender Implikasinya: pembangunan berbasis gender Pembangunan di Indonesia: WID WAD GAD Dampak Munculnya Konsep Feminis dalam Studi Ilmu Sosial Studi tentang gender dalam Ilmu Sejarah Reasons: Exclusive dan need to include men and masculinity in history Ditolak kelompok tradisional Dampak Munculnya Konsep Feminis dalam Studi Ilmu Sosial Sosiologi Bias maskulin Membangun teori sosiologi yang ada bernuansa feminin Teori-Teori Gender Teori perbedaan gender (gender differences) Asumsi yang mendasari Ideologi seksism Ragam Isu yang diperjuangkan di era lama Kritik dan kekuatannya Perubahan isu-isu di era kontemporer Teori dominasi/penindasan: Asumsinya: “situasi perempuan saat ini akibat dari adanya hubungan langsung dengan laki-laki. Teori penindasan setiap hubungan di mana pihak individu (kolektif) yang dominan berhasil membuat pihak lain (individu/kolektif) yang disubordinasikan pihak yang disubornasikan hanyalah berfungsi sebagai alat kepentingan pihak dominan. Teori dominasi/penindasan: Feminisme Radikal. Penindasan terhadap perempuan terjadi karena adanya ideologi patriarkhi yang dianut sebagian besar masyarakat di dunia. Sylvia Walby (1990) dalam bukunya “Theorising Patriarchy” Definisi ide ideology patriarkhi “a system of social structures and practices in which men dominate, oppress and exploit women”. Bahan Bacaan Joanne Meyerowitz, A History of “Gender”, The American Historical Review, Vol. 113, No. 5 (December 2008), pp. 1346-1356 Ivan Simić, “Global History and Gender Studies: Trends, Problems, and Perspectives”, Modern Global History, 2012.