BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai suatu ilmu tentang berbagai usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan adanya alatalat pemuas kebutuhan yang langka (scarce). Ilmu ekonomi juga dapat diartikan sebagai cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi mempelajari bagimana cara setiap individu atau segolongan masyarakat mengalokasikan sumber daya yang terbatas jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Keterbatasan sumber daya seperti alat produksi, konsumsi, barang dan jasa menyebabkan perlu adanya pilihan rasional untuk memenuhi kebutuhan secara optimal. Semenjak lahir, manusia memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai kemakmurannnya. Namun sayangnyna alat pemuas kebutuhan manusia sangatlah terbatas sehingga timbulah apa yang namanya kelangkaan (scarcity). Kelangkaan inilah yang menjadi permasalahan sehingga dibutuhkan suatu studi komparatif yang dapat memecahkan masalah kelangkan tersebut. 1.2 Rumusan Masalah a. Apakah definisi dari ilmu ekonomi ? 1 b. Apa sajakah jenis analisis ilmu ekonomi ? c. Bagaimanakah masalah pokok dalam perekonomian ? d. Apa yang dimaksud kegiatan ekonomi dan bagaimana kegiatan tersebut berlangsung ? e. Siapa sajakah yang menjadi pelaku kegiatan ekonomi ? f. Bagaimanakah arus lingkar kegiatan ekonomi ? g. Apakah yang dimaksud asumsi yang sering digunakan dalam teori ekonomi ? h. Bagaimana contoh studi kasus pada teori ekonomi ? 1.3 Tujuan a. Mengetahui definisi dari ilmu ekonomi. b. Mengetahui jenis analisis ilmu ekonomi. c. Mempelajari masalah pokok dalam perekonomian. d. Memahami apa yang dengan kegiatan ekonomi dan bagaimana kegiatan tersebut berlangsung. e. Mengetahui siapa sajakah yang menjadi pelaku kegiatan ekonomi. f. Mengetahui arus lingkar kegiatan ekonomi. g. Mengetahui Apakah yang dimaksud asumsi yang sering digunakan dalam teori ekonomi. h. Mempelajari contoh studi kasus pada teori ekonomi. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Ilmu Ekonomi Istilah ekonomi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani Oikos Nomos,yang berarti “tata laksana rumah tangga atau permilikan”. Tokoh yang pertama sekali menuliskan permasalahan ekonomi adalah Aristoteles dari Yunani, sehingga banyak orang menyebutnya sebagai Bapak Ahli Ekonomi Pertama. Setelah melalaui masa yang sangat panjang, barulah ilmu ekonomi mendapatkan bentuk serta takrif (definisi) yang konkrit seperti sekarang. Masalah perekonomian yang paling pokok meliputi 3 masalah yang fundamental dan saling terkait, yakni,what, how, dan for whom goods should be produced yang secara lengkap menunjukkan hubungan yang erat antara produksi dengan konsumsi. Salah satu cara untuk merumuskan wawasan ilmu ekonomi adalah dengan menyatakan bahwa ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang bertalian dengan masalah pokok diatas. Rumusan yang banyak dikenal adalah yang diungkapkan oleh Alfred Marshall dalam Richard dkk (1987:4) yaitu “Ilmu ekonomi merupakan studi tentang umat manusia dalam kehidupan sehari - hari “sedangkan rumusan yang lain menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah studi tentang pemanfaatan sumberdaya yang langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tak terbatas. Sementara itu, Samuelson dan Nordhaus dalam Algifari (2003:6), berpendapat bahwa ilmu ekonomi adalah sebagai berikut, “Economic is the 3 study of how societies use scarce resources to produce valuable commodities and distribute them among different people”. Dalam usaha untuk memberikan gambaran ringkas mengenai bidang studi ilmu ekonomi, definisi ilmu tersebut selalu dihubungkan kepada keadaan ketidakseimbangan diantaranya yaitu : a. kemampuan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa b. keinginan masyarakat untuk mendapatkan barang dan jasa Sedangkan Samuelson dalam Sukirno (1997:10), salah seorang ahli ekonomi yang terkemuka dalam dunia memberikan definisi ilmu ekonomi bahwa “Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu individu dan masyarakat membuat pilihan dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat”. Dalam menganalisis cara individu dan masyarakat membuat pilihan, misalnya pilihan mereka dipertimbangkan secara rasional. Berdasarkan pemisalan ini maka dalam menggunakan sumber daya, individu dan masyarakat akan berusaha memaksimalkan kepuasan dan kemakmuran. Dari definisi yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi adalah studi tentang kekayaan dan merupakan suatu bagian yang penting dari pada studi tentang manusia. Hal ini disebabkan karena sifat manusia yang tak terbatas dalam memenuhi kebutuhannya. 4 2.2 Jenis Analisis Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi terbagi dalam dua bagian besar yang kelak akan menurunkan ilmu ekonomi teori terapan yaitu Ilmu ekonomi Mikro dan Ilmu ekonomi makro. Ilmu ekonomi mikro khususnya mempelajari perilaku individu manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya, dan aspek analisanya anatar lain : a. Analisa biaya/ manfaat b. Teori permintaan dan penawaran c. Elastisitas d. Model-model pasar e. Industri f. Teori harga (Hukum permintaan dan penawaran) g. Teori produksi h. Dan lain-lain. Sedangkan ilmu ekonomi makro mempelajari perilaku masyarakat (negara/ bangsa) dalam memenuhi kebutuhannya (masalah agregat), dan aspek analisanya di antaranya: 1) Pendapatan nasional 2) Neraca pembayaran 3) Kesempatan kerja 4) Inflasi 5) Investasi dan lain-lain 5 Berdasarkan dari jenis analisanya ilmu ekonomi secara garis besar dapat digolongkan menjadi 3 yaitu : a) Ilmu ekonomi deskriptif yaitu ilmu ekonomi yang memberikan gambaran tentang suatu kondisi atau keadaan ekonomi sebenarnya. Setiap ilmu pengetahuan bertujuan untuk menganalisis kenyataan yang wujud di alam semesta dan di dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu adalah penting untuk mengetahui fakta-fakta mengenai kenyataan yang wujud. Ada kalanya hal itu tidak mudah dilakukan, didalam ilmu sosial tidaklah mudah untuk mengetahui sifat sebenarnya dari kenyataan yang wujud. Hal ini disebabkan karena dalam masyarakat kenyataan yang wujud sangat berkaitan satu sama lain, sehingga sering sekali timbul kesukaran untuk menggambarkan kenyataan yang sebenarnya berlaku dalam perekonomian. Misalnya mengenai terjadinya krisis ekonomi di Indonesia karena menurunnya nilai kurs terhadap US dollar. b) Teori Ilmu Ekonomi (Teori Ekonomi). Teori ekonomi adalah pandangan yang menggambarkan sifat-sifat hubungan yang wujud dalam kegiatan ekonomi, dan ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan. Teori ini juga memberikan gambaran tentang sifat utama dari sistem ekonomi dan bagaimana sistem ekonomi berfungsi. Teori ekonomi juga didasarkan pada kondisi nyata yang terjadi pada masyarakat yang disederhanakan terutama mengenai sifat hubungan ekonomi. Penyederhanaan kondisi itu disebut Asumsi. Misalnya permintaan suatu barang akan naik bila harga akan naik, dengan 6 asumsi penawaran dan pendapatan masyarakat tetap (dan semua faktor yang berpengaruh terhadap permintaan). c) Teori Ekonomi Aplikasi. Teori Ekonomi Aplikasi atau Ekonomi Terapan bidang ini juga disebut sebagai ilmu ekonomi kebijakan. Yaitu cabang ilmu ekonomi yang menelaah tentang kebijakan yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi masalah ekonomi. Salah satu peranan teori ekonomi adalah dapat dijadikan landasan dalam merumuskan kebijakan ekonomi. Bagaimana bentuk-bentuk kebijakan yang harus dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi serta dianalisis di dalam ekonomi kebijakan. Dalam perekonomian, tujuan yang ingin dicapai adalah: i. Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat ii. Menciptakan kestabilan harga-harga iii. Mengatasi masalah-maslaah pengangguran iv. Mewujudkan distribusi pendataan yang merata 2.3 Masalah Pokok dalam Perekonomian Setiap hal yang dikerjakan oleh seseorang maupun masyarakat pasti mempunyai permasalahan tersendiri baik itu dalam bidang politik, budaya, maupun ekonomi. Dalam hal ekonomi ini masalah yang dihadapi amatlah beragam mulai dari segi pasar, daerah kekuasaan, maupun perpajakan. Selain itu terdapat juga permasalahan lain yang juga sangat fundamental yang didasarkan atas beberapa pertanyaan berikut : a. Apa komoditas yang hendak diproduksi dan berapa banyak jumlahnya ? 7 b. Bagaimana seharusnya suatu barang itu diproduksi ? oleh siapa, dengan sumber daya apa dan dengan teknologi apa seharusnya dibuat ? c. Untuk siapa seharusnya barang itu diproduksi ? Untuk menjawab ketiga pertanyaan diatas maka akan dilakukan pembahasan lebih lanjut. Pada beberapa penjelasan dibawah ini, akan terlihat dengan jelas bahwa masyarakat yang beragam mencoba untuk menyelesaikan permasalahan tersebut menggunakan institusi yang beragam pula. 1) Input dan Output Input adalah suatu bentuk komoditas atau pelayanan yang digunakan oleh suatu perusahaan pada proses produksinya. Input terkombinasi untuk menghasilkan output, sementara Output terdiri dari pelayanan maupun barang yang bisa dimanfaatkan yang kadang dikonsumsi atau dipergunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Suatu contoh ketika hendak membuat suatu spaghetti maka bahan yang diperlukan antara lain yakni pasta, saus pasta, garam, panci penggorengan, kompor dan seorang juru masak yang handal merupakan suatu bentuk inputnya. Dan spaghetti yang menarik dan lezat merupakan suatu outputnya. Input disebut juga sebagai faktor produksi yang diklasifikasikan menjadi 3 bagian yakni : sumber daya alam, tenaga kerja (SDM), modal. Sumber daya alam menggambarkan suatu bentuk pemberian yang diberikan oleh alam untuk proses produktif. Alam meliputi tanah yang digunakan untuk bercocok tanam, industri, dan jalanan, sumber daya energi untuk bahan bakar kendaraan dan energi panas untuk menghangatkan ruangan, dan sebagainya. Dapat pula diambil suatu contoh dari lingkungan fisik sekitar 8 kita, misalnya udara yang setiap hari kita hirup dan air yang kita minum sebagai suatu bagian dari ekonomi dari suatu bentuk sumber daya alam. Tenaga kerja terdiri dari waktu dari manusia yang dihabiskan dalam produksi, seperti bekerja dalam industri manufaktur, menggarap lahan, mengajar di sekolah, atau menjadi seorang chef pada suatu restoran dan sebagainya. Berbagai macam kedudukan dan tugas, pada level tertentu semuanya dilakukan oleh seorang tenaga kerja. Ini adalah merupakan salah satu hal input yang paling familiar dan paling krusial untuk ukuran industri yang sudah maju dalam hal ekonomi. Sumber daya modal membentuk suatu barang yang tahan lama dari suatu ekonomi, diproduksi oleh ekonomi untuk membentuk barang lainnya. Barang yang termasuk modal didalamnya adalah mesin produksi, akses jalan, komputer, hammer, truk, dan sebagainya merupakan suatu bentuk ekonomi modern. Pada pembahasan berikutnya akan ditemukan akumulasi dari banyaknya barang modal khusus adalah penting terhadap pengembangan suatu ekonomi. 2) Sistem Ekonomi Alternatif : Kebiasaan, Komando, Pasar Tiga permasalahan ekonomi yang dihaadapi oleh masyarakat adalah universal, akan tetapi solusi yang diberikan juga sangat bervariasi. Studi dari sistem ekonomi alternative menitik beratkan pada mekanisme berlainan yang dapat dialokasikan oleh masyarakat terhadap sumber daya yang terbatas. Kebiasaan mengatur setiap segi perilaku dalam peradaban yang primitif. What (apa), How (bagaimana), dan For Whom (untuk siapa) bisa dilakukan dalam satu tradisi yang berlalu dari generasi tua kepada generasi muda. Pada 9 peradaban mesir kuno dan generasi keturunan tionghoa saat ini sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa anak akan mewarisi dan memegang teguh suatu bisnis perdagangan yang diperoleh melalui ayahnya. Meskipun kebiasaan ini terlihat janggal pada sebagian orang yang asing, hal ini bisa menjadi suatu bentuk efisiensi dalam menjalankan tiga fungsi dari organisasi ekonomi. Sistem yang lain disebut juga Ekonomi Komando dimana pemerintah membuat semua keputusan tentang produksi dan distribusi. Pemerintahan yang demikian kemungkinan bisa menjadi diktator atau menjadi demokratis. Pada situasi yang ekstrim maka akan mengatakan pada masyarakat apa yang harus diminum dan dikonsumsi, bagaimana seharusnya makanan dan baja itu diproduksi, dan siapa yang seharusnya hidup sejahtera dan miskin. Pendekatan yang terakhir yakni Pasar Ekonomi . pada bagian ini sistem harga dari pasar, keuntungan dan kerugian, insentif dan penghargaan menentukan apa, bagaimana, dan untuk siapa. Perusahaan memproduksi berbagai komoditas yang menghasilkan keuntungan tertinggi (bentuk implementasi apa), dan dengan teknik produksi tertentu dengan biaya terendah (bentuk implementasi bagaimana), perilaku konsumsi dari masyarakat muncul dari keputusannya untuk menghabiskan gaji dan selain itu ada pula pemasukan properti yang dihasilkan tenaga kerja serta kepemilikan properti oleh perusahaan (bentuk implementasi untuk siapa). 3) Hukum Kelangkaan Keterbatasan barang, barang menjadi terbatas ketika suatu keinginan menjadi tak terbatas. Bahkan di AS terlihat bahwa produksi tahunan saja pada pertengahan 80-an mencapai rata-rata yakni 80 juta ton baja, 8 juta mobil, dan 10 3,2 juta barel minyak. Output nasional menjadi berkali-kali lebih besar daripada yang harus dikeluarkan semestinya. Padahal di belahan benua lain yakni Asia dan Afrika ratusan juta orang menderita kelaparan dan perampasan sumber daya. Keinginan tanpa batas, dengan membandingkan Negara miskin atau awal peradaban, industri ekonomi maju kelihatan sangat makmur. Tetapi pemasukan yang tinggi menyebabkan pula konsumsi yang tinggi bahkan menyebabkan “permintaan” berlebih. Suatu investigasi pola terhadap konsumsi akan ditemukan bahwa masyarakat sangat menginginkan berbagai macam barang seperti pendingin ruangan, layar lebar, compact disc, komputer, rekreasi dan privasi, dan lain sebagainya. Ketika hal itu semua ditambahkan kedalam suatu permintaan, maka akan cepat ditemukan bahwa tidak cukup barang dan pelayanan untuk memenuhi setiap dorongan dari seorang individu. Hukum Kelangkaan menyatakan bahwa barang adalah hal yang langka karena tidak terdapat cukup sumber daya untuk memproduksi semuanya yang kebanyakan diminta masyarakat untuk dikonsumsi. 2.4 Kegiatan Ekonomi Kegiatan Ekonomi adalah kegiatan produksi, kegiatan distribusi dan kegiatan konsumsi. Pada dasarnya kegiatan ekonomi merupakan suatu aktivitas atau usaha yang dilakukan manusia untuk mewujudkan kemakmuran. Untuk mencapainya, maka kegiatan ekonomi meliputi 3 hal, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Kegiatan tersebut antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan. Kegiatan ekonomi yang utama tersebut adalah 11 menghasilkan atau memproduksi (kegiatan produksi), menyalurkan (distribusi), dan menggunakan atau memakai (konsumsi). Gambar 1.1 Hubungan Produksi, Disribusi, dan Konsumsi a. Produksi Kegiatan produksi adalah usaha untuk menghasilkan atau menambah daya guna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh: Perusahaan yang memproduksi bahan makanan seperti minyak goreng, tepung. Fungsi produksi adalah sebagai pertanggungjawaban dalam pengolahan dan pentransformasian masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs) berupa barang atau jasa yang akan dapat memberikan hasil pendapatan bagi perusahaan. Untuk melaksanakan fungsi tersebut diperlukan serangkaian kegiatan yang merupakan keterkaitan dan menyatu serta menyeluruh sebagai suatu sistem. Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fungsi produksi dan operasi ini dilaksanakan oleh beberapa bagian yang terdapat dalam suatu perusahaan, baik perusahaan itu berupa perusahaan besar, maupun perusahaan itu adalah perusahaan kecil. Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah : 1) Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (input). 12 2) Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. 3) Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu. 4) Pengendalian atau perawatan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan. Fungsi produksi merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang, mengubah sesuatu yang nilainya lebih rendah menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi dengan menggunakan sumber daya yang ada, seperti bahan baku, tenaga kerja, mesin dan sumbersumber lainnya, sehingga produk yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan pada konsumen. Dengan demikian untuk membuktikan apakah produksi tersebut telah berjalan atau tidak, maka diperlukan suatu pemeriksaan yaitu pemeriksaan manajemen. Sedangkan program pemeriksaan manajemen pada fiingsi produksi yang akan dilakukan adalah perencanaan dan pengendalian produksi, tenaga kerja produksi, fasilitas produksi, dan pelaksanaan proses produksi. Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan sifat perkaitan antara faktor-faktor produksi dengan tingkat produksi yang diciptakan. Faktor produksi juga dikenal dengan istilah input dan output. 13 Rumus fungsi produksi: Q = f (L, C, R, S) Q = tingkat produksi yang dihasilkan (output) L = tenaga kerja C = jumlah modal R = kekayaan alam S = kewirausahaan Atau Q = f (x1, x2, x3 …, xn) Q = Jumlah output yang dihasilkan. x1, x2, x3 …, xn = Faktor-faktor produksi (input) yang digunakan. Dalam faktor produksi dikenal the law of diminishing return (hukum hasil yang semakin berkurang) yang menjelaskan sifat pokok dari pertautan di antara tingkat produksi dan tenaga kerja yang digunakan. Bila suatu macam input ditambah penggunaannya sedangkan input-input lainnya tetap, maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tapi setelah mencapai suatu tingkat tertentu tambahan output akan semakin menurun bila input tersebut terus ditambah. Rumus produk rata-rata (AP) = TP/L AP = Produk rata-rata (Average product) L = Tenaga kerja (labour) TP = Produk keseluruhan (Total product) Adapun faktor produksi tersebut terdiri dari : a) Sumber daya alam Sumber daya alam, seperti tanah dan hasil dari tanah. Tanah merupakan tempat dilakukannya usaha. Bahan baku produksi pun berasal dari tanah. 14 b) Sumber daya manusia Seperti halnya tanah, manusia merupakan faktor produksi asli. Manusia berperan sebagai tenaga kerja dalam berbagai tingkatan. Mulai dari pimpinan puncak sampai tenaga pesuruh, manusia sangat menentukan baik-buruknya hasil produksi. c) Sumber daya modal Modal dengan berbagai bentuk dan sumbernya, juga menentukan keberhasilan suatu produksi. Mesin dan uang yang diperoleh dari pemilik atau pinjaman dan hibah pihak lain, sangat berguna untuk menghasilkan barang/jasa. d) Kewirausahaan (skill) Kewirausahaan atau keahlian dalam mengelola usaha sangat erat dengan penggunaan faktor produksi lainnya. Jiwa wirausaha dan keahlian dalam mengelola usaha yang dimiliki setiap individu dalam proses produksi sangat menunjang keberhasilan dalam menghasilkan barang dalam segi kuantitas dan kualitas Di samping faktor-faktor produksi di atas, teknologi dan sistem produksi yang digunakan pun akan menentukan kuantitas dan kualitas barang yang sering kita kenal dengan sebutan 6M, yang meliputi : i. Money Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena 15 segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari sesuatu organisasi. ii. Machine/ Tools Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat sesuatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets. 1. Man Merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan. 2. Material Material terdiri dari bahan setengah jdi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lbh baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki. Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lbh besar serta menciptakan efesiensi kerja. 16 3. Method Metode adalah sesuatu jalannya pekerjaan manajer. tata Sebuah cara kerja metode daat yang memperlancar dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja sesuatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kpd sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri. 4. Market Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen. Gambar 1.2 Bagan Kegiatan Produksi 17 b. Distribusi Kegiatan distribusi adalah usaha menyalurkan atau menyebarluaskan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Dalam hal ini peranan para pedagang sangat penting, karena penghubung antara produsen dengan konsumen, atau antara produsen dengan produsen lainnya. Kegiatan distribusi banyak dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran barang dan jasa. Contoh kegiatan distribusi adalah agen koran, agen tenaga kerja, agen makanan ringan. Secara ekonomi, kegiatan distribusi secara ekonomi merupakan suatu upaya untuk memberikan kegunaan waktu dan tempat. Dalam memutuskan saluran distribusi biasanya melibatkan : 1) Jumlah pedagang perantara yang akan dilibatkan 2) Bagaimana memelihara saluran-saluran komunikasai antara berbagai tingkat dari pedagang perantara 3) Seleksi pedagang perantara yang khusus 4) Penempatan menurut letak geografis dari persediaan barang 5) Lokasi dari pusat-pusat distribusi Berdasarkan intensitasnya, jenis saluran distribusi dapat dibagi dalam 3 jenis: a) Bentuk intensif, merupakan jenis saluran yang memanfaatkan banyak pedagang besar dan kecil b) Bentuk selektif, hanya memanfaatkan beberapa grosir dan sejumlah kecil pengecer (retailer). 18 c) Bentuk eksklusif, hanya melibatkan satu perantara dalam lingkungan masyarakat tertentu untuk menangani produk. Saluran distribusi terdiri dari : i. Distribusi langsung dari produsen ke konsumen Perpindahan atau pergerakan material dilakukan secara langsung dari produsen ke konsumen. Contohnya adalah peternak mengirimkan susu ternaknya langsung ke rumah konsumen atau melalui toko pengecer miliknya sendiri dan melalui pos. ii. Saluran tidak langsung 1. Produsen – pengecer – konsumen Contoh barang yang didistribusikan dengan cara semacam ini adalah alat-alat rumah tangga, furniture, dan alat-alat sekolah. Terkadang produsen membuat gudang-gudang cabang untuk memenuhi permintaan produk di daerah lain. 2. Produsen – grosir – pengecer Barang yang disitribusikan dengan cara ini adalah yang tahan lama dan mudah didapatkan seperti barang yang terbuat dari logam, obat-obatan, dan bahan makanan. c. Konsumsi Kegiatan konsumsi adalah pekerjaan atau kegiatan yang memakai atau menggunakan suatu produk barang atau jasa yang diprosuksi atau dibuat oleh produsen. Tujuan Konsumsi Kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Fungsi Konsumsi adalah untuk menjaga kelangsungan hidup, memenuhi semua kebutuhan yang dibutuhkan. Contoh kegiatan konsumsi adalah seperti 19 makan di warteg, potong rambut di tukang pangkas rambut, berobat ke dokter kandungan. Perilaku konsumen sejalan dengan hukum permintaan yang berbunyi: Bila harga suatu barang naik maka jumlah barang yang diminta konsumen terhadap barang tersebut akan turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka jumlah barang yang diminta akan naik. 1. Hukum tersebut berlaku bila syarat-syarat terpenuhi (cateris paribus). Dalam mempelajari perilaku konsumen dapat dilakukan melalui pendekatan marginal utility (pendekatan cardinal). Kepuasan bisa dinyatakan dengan angka-angka dan satuan ukuran kepuasannya yaitu utility (nilai guna). Ada dua konsep nilai guna, yakni: a) Nilai guna total, merupakan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu. b) Nilai guna marginal, merupakan pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dari pertambahan konsumsi satu unit barang tertentu. Setiap orang akan berupaya memaksimumkan nilai guna dari barang dan jasa yang dikonsumsinya. Syarat yang harus dipenuhi adalah setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberi nilai marginal yang sama besar. Hukum ini disebut hukum memeratakan guna marginal setiap rupiah. Rumusnya: MUx = MUy = MUn Px Py Pn 20 MU = Marginal utility x,y, …n = barang yang dibeli P = harga barang 2. Pendekatan indifference curve (pendekatan ordinal) Merupakan model pendekatan yang tidak memerlukan anggapan bahwa kepuasan konsumen bisa diukur. Indifference curve adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua jenis barang yang memperoleh tingkat kepuasan yang sama Sifat-sifat indifference curve: a) Turun miring dari kiri atas ke kanan bawah Hal ini disebabkan jika jumlah barang x ditambah maka jumlah barang yang akan dikurangi, dan sebaliknya. b) Cembung mengarah ke titik 0 atau origin Garis indifference curve yang bergerak dari kiri atas menuju ujung kanan bawah berarti pada awalnya konsumen lebih banyak mengkonsumsi barang y. Untuk mendapatkan tambahan barang x maka konsumen harus melepaskan barang y lebih besar daripada barang x yang diperlukan. Semakin sedikit barang y yang dikonsumsi maka semakin besar kesediaannya untuk melepas barang y untuk mendapatkan tambahan barang x. Proses pengurangan barang y tersebut bila dibuat grafik akan berbentuk cembung ke arah titik origin. Hal ini disebabkan perbandingan antara pertukaran barang y untuk mendapat tambahan barang x tidak konstan atau bertambah, melainkan berkurang. Tingkat kesediaan 21 konsumen untuk melepas suatu barang tertentu guna mendapat tambahan barang lain disebut marginal rate of substitution (MRS). c. Tidak saling memotong Indifference curve hanya berlaku untuk satu tingkat pendapatan tertentu. Jika tingkat pendapatan seseorang naik atau turun maka indifference curve yang dimiliki orang tersebut untuk suatu waktu dengan waktu yang lainnya akan berbeda, tidak hanya satu, tetapi banyak bergantung pada frekuensi kenaikan atau penurunan dari pendapatannya. Keadaan tersebut digambarkan sebagai indifference map. Kurva indifference-nya tidak mungkin berpotongan. 2.5 Pelaku Kegiatan Ekonomi Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pelaku atau subjek ekonomi. Secara garis besar para pelaku kegiatan ekonomi dapat digolongkan menjadi empat sektor atau kelompok besar yakni rumah tangga, para produsen, pemerintah, dan luar negeri. Adapun pelaku kegiatan ekonomi yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Rumah Tangga Produsen Rumah Tangga Produsen (RTP) merupakan salah satu pelaku ekonomi yang sangat dibutuhkan masyarakat, karena RTP berfungsi dan berperan memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga konsumen, pemerintah dan luar negeri. Dalam melakukan proses produksi, RTP memerlukan faktor produksi sebagai bahan/alat untuk menghasilkan barang dan jasa. 22 Rumah Tangga Produsen (RTP) disebut juga Rumah Tangga Perusahaan atau cukup disebut perusahaan. Rumah tangga ini melakukan kegiatan pokok sebagai berikut: 1) memproduksi barang dan jasa 2) mempergunakan faktor produksi dan memberikan imbalan jasa berupa sewa, upah, bunga modal dan laba/dividen kepada pemilik faktor produksi 3) membeli barang modal dari dalam dan luar negeri 4) membayar pajak kepada pemerintah 5) menjual barang/jasa kepada rumah tangga lain b. Rumah Tangga Konsumen Rumah Tangga Konsumen (RTK) atau biasa disebut rumah tangga merupakan sebuah keluarga yang terdiri dari suami, isteri dan anak serta anggota keluarga lainnya, yang setiap hari melakukan kegiatan ekonomi guna memenuhi kebutuhan keluarga. Pada dasarnya kita adalah konsumen yang setiap hari mulai dari bangun tidur sampai dengan tidur lagi bahkan ketika sedang tidur pun melakukan kegiatan konsumsi. Makan, mandi, berpakaian, berkerja, dan semua aktivitas kita pada dasarnya adalah konsumsi. Rumah tangga konsumen atau rumah tangga menjalankan peranan sebagai berikut: 1) menyediakan faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan skill) dan menjualnya kepada Rumah Tangga Produksi. 23 2) menerima penghasilan dari produsen sebagai balas jasa penjualan faktor produksi berupa sewa, upah, bunga modal dan laba. 3) membelanjakan penghasilan untuk membeli barang/jasa yang dihasilkan produsen. 4) membeli/meminta barang-barang impor. 5) membayar pajak kepada pemerintah. c. Rumah Tangga Pemerintah Pasal 33 UUD 1945 ayat (2) Berdasarkan isi pasal tersebut, berarti di negara kita, selain swasta, pemerintah pun boleh melakukan kegiatan ekonomi, terutama pada bidangbidang yang penting bagi kehidupan masyarakat banyak, seperti listrik, air, telekomunikasi dan pertambangan. Peranan rumah tangga pemerintah sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan perekonomian masyarakat suatu negara. Rumah tangga pemerintah mempunyai fungsi sebagai pengatur pembangunan perekonomian. Tujuan yang hendak dicapai dalam pembangunan ialah : 1) meningkatkan kesempatan kerja 2) mengendalikan tingkat inflasi 3) menstabilkan neraca pembayaran luar negeri 4) meningkatkan pertumbuhan ekonomi 5) menciptakan masyarakat adil dan makmur Apabila diklasifikasikan, peranan rumah tangga pemerintah guna mencapai tujuan nasional terdiri dari : 24 i. menciptakan investasi umum, seperti penyediaan sarana jalan raya dan jembatan ii. mendirikan perusahaan negara sebagai penyetabil kegiatan perekonomian iii. menarik pajak langsung dan tidak langsung iv. membelanjakan penerimaan negara untuk membeli barang-barang kebutuhan pemerintah v. menyewa tenaga kerja vi. melakukan kebijakan moneter d. Rumah Tangga Luar Negeri Dalam peradaban yang semakin mengglobal, setiap negara tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhannya hanya dengan kemampuannya sendiri. Setiap negara membutuhkan negara lain. Oleh karena itu, kegiatan ekonomi suatu negara perlu melibatkan kegiatan ekonomi negara lain. Keterlibatan perekonomian negara lain bertujuan untuk mencapai sasaran pembangunan dan pertumbuhan ekonomi sehingga suatu negara akan melakukan kerjasama dengan negara lain, baik di dalam satu kawasan maupun di kawasan internasional. Hubungan kerjasama dengan luar negeri dalam bidang ekonomi dapat berupa : 1) Perdagangan (Ekspor dan Impor) 2) Kerjasama Regional (satu kawasan) 3) Kerjasama Multilateral (dari berbagai kawasan) 25 Bentuk kerjasama antar negara selain ekspor dan impor, dapat juga berupa pertukaran tenaga kerja, kerjasama teknologi dan pertukaran tenaga ahli. 2.6 Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Para pelaku ekonomi (rumah tangga, masyarakat luar negeri, perusahaan, dan negara)mempunyai hubungan yang sangat erat. Pada dasarnya pelaku kegiatan ekonomi terdiri atas Rumah Tangga Konsumen (RTK) dan Rumah Tangga Produksi (RTP) seperti yang telah digambarkan oleh Francois Quesney (1694-1774) dalam bukunya yang berjudul “Tableua Economique” yang disebut sebagai “The Circular Flow of Economic Activity” meliputi arus barang dan arus uang. Hubungan antarpelaku ekonomi tersebut seperti pada diagram dibawah ini. Gambar 1.3 Arus Lingkaran Kegiatan Ekonomi Adapun penjelasannya sebagai berikut : a. Rumah tangga konsumsi sebagai penghasil faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan skill) menjualnya ke pasar faktor produksi. Dari pasar faktor produksi, rumah tangga produksi membeli/ menggunakan faktor produksi 26 b. Rumah tangga produksi memberikan/ membayar balas jasa faktor produksi dengan uang (berupa sewa, upah, bunga dan laba) c. Rumah tangga konsumsi akan menggunakan balas jasa yang diterimanya untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan rumah tangga produksi. d. Rumah tangga produksi akan menyerahkan barang/ jasa yang diproduksinya kepada rumah tangga konsumsi melalui pasar barang/jasa. Contoh peran perusahaan atau rumah tangga produksi dalam kegiatan perekonomian di masyarakat yaitu : 1) Produsen, yaitu berperan dalam menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan oleh rumah tangga konsumsi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya termasuk juga untuk dijual ke luar negeri. 2) Pengguna faktor produksi, yaitu menggunakan berbagai faktor produksi berupa sumber daya alam atau bahan baku, modal, tenaga kerja dan keahian. 3) Agen pembangunan, yaitu berperan membantu pemerintah dalam kegiatan pembangunan seperti membuka lapangan kerja, membangun infrastruktur, mensejahterakan karyawan, meningkatkan kualitas SDM dll. 4) Penyedia dan penyalur barang dan jasa, yaitu menghasilkan sekaligus menyalurkan barang dan jasa agar dapat dinikmati oleh konsumen. Contoh peran konsumen atau rumah tangga konsumsi dalam kegiatan perekonomian di masyarakat yaitu: 27 i. Konsumen, yaitu berperan mengkonsumsi barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. ii. Pemasok atau pemilik faktor produksi, yaitu sebagai pemilik dan pemasok faktor produksi yang dibutuhkan oleh rumah tangga produksi atau perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. iii. Ikut mempengaruhi mengenai apa yang akan diproduksi oleh perusahaan, artinya konsumen turut memberi pengaruh terhadap kecenderungan barang apa yang sebaiknya diproduksi oleh perusahaan agar sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen. Contoh peran pemerintah atau rumah tangga negara dalam kegiatan perekonomian di masyarakat yaitu: 1. Pengatur, yaitu bahwa pemerintah harus mengatur lalu lintas perekonomian dalam negeri untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya kekacauan dan hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian bagi rakyat banyak. Misalnya dengan membuat undangundang dan peraturan, melakukan pengawasan, menetapkan kebijakan fiskal dan moneter dll. 2. Konsumen, untuk melakukan tugasnya pemerintah juga memerlukan barang dan jasa. Misalnya untuk keperluan peralatan dan perlengkapan kantor, kepentingnan pertahanan dan keamanan Negara dll. 3. Sebagai produsen, pemerintah juga menjalankan perusahaan milik negara, khususnya produksi barang dan jasa yang vital bagi 28 kepentingan negara dan kesejahteraan masyarakat misalnya perusahaan air minum, listrik, tambang minyak, bank dll. 4. Pembuat dan pelaksana aturan main, yaitu pemerintah menjamin bahwa peserta pasar akan berlaku secara jujur dan mematuhi aturan main yang berisi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pasar. 5. Menjamin kompetisi, yaitu pemerintah menjamin iklim kompetisi yang baik dimana tidak ada praktik tidak terpuji seperti kolusi, monopoli dan penetapan harga yang berpotensi menyingkirkan pesaing dari pasar. 6. Menyediakan barang publik, yaitu pemerintah memilki kewenangan untuk menagih pajak untuk menyediakan barang publik seperti pertahanan negara dan keadilan. Contoh peran masyarakat luar negeri dalam kegiatan perekonomian di masyarakat yaitu: a. Sebagai pasar bagi produk yang dihasilkan, yaitu bahwa masyarakat luar negeri merupakan konsumen potensial dan memiliki daya beli yang tinggi b. Sebagai produsen, yaitu bahwa masyarakat luar negeri menghasilkan banyak sekali produk dan peralatan seperti mobil, komputer, mesin dll. c. Perdagangan luar negeri, yaitu perdagangan antar negara yang bisa menghasilkan devisa dan keuntungan yang sangat besar. d. Pertukaran tenaga kerja, yaitu pengiriman tenaga kerja dari suatu negara yang mengalami kelebihan tenaga kerja ke negara lain yang membutuhkan yang akan menghasilkan devisa. 29 e. Sebagai investor/ penanaman modal, yaitu penanaman modal ke negara lain untuk mengelola modalnya di negara lain tersebut agar memperoleh keuntungan. f. Pinjaman luar negeri, yaitu pemberian pinjaman dari luar negeri yang sangat berguna untuk mengatasi permasalahan ekonomi dalam negeri yang sudah mendesak. Bantuan luar negeri, yaitu pemberian bantuan dari negara lain atas terjadinya bencana alam dan perang. 2.7 Asumsi yang sering digunakan dalam Teori Ekonomi Teori ilmu ekonomi adalah teori di dasarkan pada kondisi nyata yang terjadi pada masyarakat yang disederhanakan terutama mengenai sifat-sifat hubungan ekonomi yang menyederhanakan kondisi itu disebut asumsi. Misalnya, permintaan suatu barang akan naik bila harga barang tersebut turun, sebaliknya permintaan akan turun bila harga akan naik, dengan asumsi penawaran dan pendapatan masyarakat tetap (dan semua factor yang berpengaruh terhadap permintaan). Asumsi itu sendiri hakekatnya yaitu semua ilmu pengetahuan pada dasarnya membutuhkan asumsi agar teorinya berlaku secara keilmuan. Tujuan dari asumsi dalam ilmu ekonomi untuk membatasi analisanya agar teori dan hukum-hukumnya dapat berlaku dengan baik. Misalnya penawaran suatu produk hanya akan meningkat bila harga suatu produk hanya akan meningkat bila harga produk tersebut naik dengan sebaliknya dengan asumsi ramalan dan selera masyarakat tidak berubah. Asumsi-asumsi yang di gunakan pada teori ekonomi yaitu antara lain : a. Asumsi Umum 30 Asumsi yang biasa di pakai oleh teori ekonomi mikro maupun kebanyakan teori ekonomi yang lainnya b. Asumsi Rasionalitas Asumsi ini berlaku untuk semua teori ekonomi. Pelaku ekonomi yang diasumsikan bersikap rasional biasa disebut juga homo ekonomikus atau economic man. Penggunaan asumsi ini pada teori konsumen terwujud dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga keluarga senantiasa berusaha memaksimumkan kepuasan ; yaitu yang dalam literatur terbiasa dengan sebutan utility maximization assumption. Sebaliknya dalam teori rumah tangga perusahaan, terdapat asumsi yang sama dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga perusahaan senantiasa berusaha memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Asumsi ini dalam literatur dikenal sebagai profit maximization assumption. c. Asumsi Penyederhanaan Meskipun abstraksi sudah banyak sekali mengurangi kompleksnya permasalahan, agar supaya permasalahannya lebih mudah dianalisa dan dipahami, sering-sering perlu adanya penyederhanaan persoalan lebih lanjut. d. Asumsi Ceteris Paribus Sebutan lain untuk asumsi ini ialah asumsi other things being equal atau lain-lain hal tetap sama atau lain-lain hal tidak berubah. Yang dikehendaki oleh asumsi ini adalah bahwa yang mengalami perubahan hanyalah variabel yang secara eksplisit dinyatakan berubah, sedangkan variabel lain yang tidak disebutkan berubah, sepanjang dalam model 31 analisa tidak diasumsikan sebagai variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain harus dianggap tidak berubah. g. Asumsi Khusus Ekonomi Mikro Sebenarnya tidak banyak asumsi yang dipergunakan oleh teori ekonomi mikro, dalam arti tidak dipergunakan sama sekali oleh teori ekonomi makro. Hal ini mudah dipahami bahwa yang membentuk perilaku perekonomian sebagai suatu keseluruhan tidak lain adalah perilaku para pelaku ekonomi itu sendiri, dengan demikian tidaklah mengherankan jika dijumpai bahwa teori ekonomi makro banyak menggunakan teori-teori atau kesimpulan-kesimpulan teoritik ekonomi mikro sebagai dasar analisanya. Oleh karena itulah maka yang kita maksud dengan asumsi khusus teori ekonomi mikro, hanyalah terbatas kepada asumsi-asumsi yang banyak dipakai oleh ekonomi mikro akan tetapi tidak selalu dipakai oleh teori ekonomi yang lain. Dengan menggunakan batasan ini kita dapat menyebut beberapa contoh asumsi khusus teori ekonomi mikro, antara lain yang penting ialah asumsi ekuilibrium parsial dan asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian. 1) Asumsi Ekuilibrium Parsial Mengasumsikan tidak adanya hubungan timbal balik antara perbuatanperbuatan yang dilakukan oleh pelaku ekonomi dengan perekonomian dimana pelaku ekonomi tersebut berada. Misalnya, sebagai akibat dari cita rasa, para konsumen tiba-tiba mengurangi pengeluaran konsumsinya. Kalau tidak digunakan asas akuibrium parsial, maka dalam pembuatan 32 analisa harus memperhitungkan pengaruh penurunan pengeluaran konsumsi tersebut pada pendapatan nasional, yang pada gilirannya akan berpengaruh juga terhadap pola pengeluaran para konsumen tersebut. 2) Asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian Misalnya, apabila harga suatu barang mengalami perubahan, maka berapapun kecilnya perubahan tersebut, selalu diasumsikan bahwa konsumen melaksanakan penyesuaian atau adjustment. Menurut kenyataan banyak hambatan-hambatan yang menyulitkan pelaksanaan penyesuaian tersebut. Faktor-faktor, seperti misalnya faktor psikologi, sosiologi, politik dan sebagainya, dapat merupakan penghambat terhadap penyesuaian tersebut. Misalnya, meskipun kita tahu bahwa dengan menurunnya harga barang Z, tingkat kepuasan akan meningkat dengan cara mengurangi konsumsi barang Y dan meningkatkan konsumsi barang Z, namun tidak dapat dijamin dalam pelaksanaan penyesuaian tersebut. Misalnya saja dikarenakan toko langganan kita tidak menjual barang Z, mungkin konsumen enggan untuk mengadakan penyesuaian tersebut. Dalam teori ekonomi mikro diasumsikan bahwa hambatan hambatan terhadap penyesuaian tersebut tidak ada. 33 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ilmu ekonomi adalah studi tentang kekayaan dan merupakan suatu bagian yang penting dari pada studi tentang manusia. Hal ini disebabkan karena sifat manusia yang tak terbatas dalam memenuhi kebutuhannya. Berdasarkan dari jenis analisanya ilmu ekonomi secar garis besar dapat digolongkan menjadi 3 yaitu : a. Ilmu ekonomi deskriptif b. Teori Ilmu Ekonomi (Teori Ekonomi) c. Teori Ekonomi Aplikasi Kegiatan ekonomi adalah kegiatan produksi, kegiatan distribusi dan kegiatan konsumsi. Kegiatan ekonomi yang utama tersebut adalah menghasilkan atau memproduksi (kegiatan produksi), menyalurkan (distribusi), dan menggunakan atau memakai (konsumsi). Pada kegiatan ekonomi juga diperlukan adanya pelaku kegiatan ekonomi, adapun pelaku kegiatan ekonomi yang dimaksud adalah sebagai berikut a. Rumah Tangga Produsen b. Rumah Tangga Konsumen c. Rumah Tangga Pemerintah d. Rumah Tangga Luar Negeri Pada dasarnya teori ilmu ekonomi adalah teori di dasarkan pada kondisi nyata yang terjadi pada masyarakat yang disederhanakan terutama mengenai sifat-sifat hubungan ekonomi yang menyederhanakan kondisi 34 itu disebut asumsi. Asumsi itu sendiri hakekatnya yaitu semua ilmu pengetahuan pada dasarnya membutuhkan asumsi agar teorinya berlaku secara keilmuan. 35 Daftar Pustaka Ayunitasari 2010 uny.ac.id. viewed 27 Februari2013, http://blog.student.uny.ac.id/ayunitasari/2010/12/23/pelaku-kegiatan-ekonomi/ Pustekkom Kemdiknas 2013 kemdiknas.go.id, Kementrian Pendidikan Nasional. viewed 27 Februari 2013, http://belajar.kemdiknas.go.id/index3.php?display=view&mod=script&cmd=Baha n%20Belajar/Modul%20Online/SMP/view&id=53&uniq=1923 DGMI 2012. viewed 27 Februari 2013, http://www.g-excess.com/5535/kegiatanekonomi-kegiatan-produksi-kegiatan-distribusi-dan-kegiatan-konsumsi/ Godam 2006, viewed 27 Februari 2013, http://id.scribd.com/doc/46576371/PeranPelaku-Kegiatan-Ekonomi viewed 27 Februari 2013, http://organisasi.org/jenis_macam_kegiatan_ekonomi_produksi_distribusi_dan_k onsumsi_definisi_pengertian_pendidikan_pengenalan_ekonomi_dasar viewed 27 Februari 2013, http://lissetyawati.wordpress.com/2010/06/04/aruslingkar-kegiatan-ekonomi-circular-flow/ http://lista.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/28337/Materi+1+Pendahuluan.p df (VIEWED: RABU, 27 FEBRUARI 2013 . 20.25 WIB) http://ips-mrwindu.blogspot.com/2012/01/kegiatan-ekonomi-dan-pelakunya.html “Ilmu Pengetahuan Sosial- Kegiatan Ekonomi dan Pelakunya” (viewed: Rabu, 27 februari 2013; 2030 WIB) 36 Sumber : http://www.docstoc.com/docs/78462604/DASAR-DASAR-ILMUEKONOMI-A Putong, Iskandar. 2005. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media. Sukirno, Sadono. 1997. Ekonomi Mikro. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hartono 2011 viewed 1 Maret 2013, http://hartonookey.wordpress.com/2011/11/09/fungsi-produksi/ http://www.managementaccountingsystems.com/18/alat-alat-toolsmanajemen.htm (viewed: 1 maret 2013. 20.50 WIB) judul: Alat-alat (Tools) Manajemen http://akupunmenulis.wordpress.com/2009/07/22/produksi-konsumsi-distribusidan-ekonomi-kerakyatan/ (viewed: 1 maret 2013, 20.12 WIB) judul: Produksi, Konsumsi, Distribusi, dan Ekonomi Kerakyatan . oleh: Nurvita Indarini Samuelson A. Paul and Nordhaus D. William. 1989. Economics. Singapore. McGraw Hill Book Co. Hartono 2011 viewed 1 Maret 2013, http://hartonookey.wordpress.com/2011/11/09/fungsi-produksi/ http://www.managementaccountingsystems.com/18/alat-alat-toolsmanajemen.htm (viewed: 1 maret 2013. 20.50 WIB) judul: Alat-alat (Tools) Manajemen 37 http://akupunmenulis.wordpress.com/2009/07/22/produksi-konsumsi-distribusidan-ekonomi-kerakyatan/ (viewed: 1 maret 2013, 20.12 WIB) judul: Produksi, Konsumsi, Distribusi, dan Ekonomi Kerakyatan . oleh: Nurvita Indarini Sukirno, Sudono. 1997. Pengantar Teori Mikroekonomi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Algifari. 2003. Ekonomi Mikro Teori dan Kasus. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta. Rosyidi, Suherman. 2002. Pengantar Teori Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 38