penanggalan-tahun-qamariyah

advertisement
PENANGGALAN TAHUNAN QAMARIAH
(LUNAR YEAR)
10/5. DIA-lah yang menjadikan Surya sumber menerangi dan
Bulan bersinar serta menentukan
orbitnya agar kamu ketahui bilangan tahun dan
perhitungan. ALLAH tidak menciptakan itu
kecuali dengan hal logis. DIA jelaskan Ayat-ayat
pada kaum yang berilmu.
10/6. Bahwa pada pertentangan malam dan siang, dan apa
yang ALLAH ciptakan di planet-planet
dan Bumi, dan Ayat-ayat bagi kaum yang insyaf.
22/47. Mereka meminta segerakan siksa, ALLAH tidak
memungkiri janji-NYA, bahwa hari pada TUHANmu seperti seribu tahun dari yang kamu hitung.
41/10. Dan DIA jadikan padanya batang-batang magnet dari
atasnya dan memberkahi padanya serta
menentukan waktu-waktunya dalam empat hari,
bersamaan bagi (analisa) orang-orang yang
bertanya.
ALLAH menciptakan semua benda angkasa secara logis,
menempatkan batang magnet pada masing-masingnya dengan
sistem dan daya tarik yang berlainan. Satelit yang
mengitari planet seperti Bulan kita ditentukan ALLAH
bersistem Spot hingga dia tidak berputar tetapi senantiasa
mengorbit: Bintang yang menjadi pusat Tata Surya bersistem
Regular hingga dia selalu berputar di sumbunya, mengorbit
keliling Galaxy, tetap bergolak tak akan pernah mendingin,
beradiasi lewat gelombang sinar untuk menimbulkan panas
bagi kehidupan makhluk hidup konkrit; Planet yang mengitari
bintang bersistem Simple, permukaannya cepat membeku,
berotasi di sumbunya untuk mewujudkan pergantian siang dan
malam. Itulah sebahagian dari Rawasia atau batang magnet
yang ditempatkan selaku wujud penting dalam kehidupan.
Walaupun manusia Bumi mempergunakannya untuk berbagai
keperluan,
namun
belum
memahaminya
menurut
keadaan
sesungguhnya.
Orang-orang berilmu akan mengetahui betapa logis
kelangsungan ciptaan ALLAH jika mereka menganalisakan Ayatayat Alquran tentang mana teori evolusi menemui jalan
buntu, sementara perbedaan sistem dan daya tarik Rawasia
tadi dapat menjadi petunjuk bagi orang-orang insyaf untuk
menempatkan diri dalam kehidupan yang diredhai ALLAH.
Seringkali orang memperbincangkan masalah Ruang dan
Waktu, berbagai interpretasi dapat dibaca dalam buku-buku
terutama yang memuat uraian mereka namakan “falsafah.”
Umumnya berupa hasil pemikiran dan pendapat tanpa dasar,
bahkan kadang-kadang berbentuk susunan kalimat berputar
belit dengan kata-kata semu bersilat lidah. Padahal jika
orang sudi memperhatikan Ayat-ayat Alquran, dia akan
mendapat penjelasan pasti bahwa Ruang ialah kekosongan
antara benda-benda. Tanpa benda, akan tiadalah istilah
ruang. Benda yang senantiasa berputar menimbulkan Waktu,
dan tanpa putaran benda, akan tiadalah waktu. Putaran 360
derajat dinamakan satu hari, maka bahagian dan bilangan
hari inilah yang disebut Waktu.
ALLAH menciptakan semesta raya selama enam hari. Pada
dua hari pertama benda-benda angkasa masih mengambang,
belum memadat, dan beberapa planet terpecah menjadi kecil
seperti Mars, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto menjadi
lebih kecil daripada seharusnya, sementara yang mengorbit
di bawah Jupiter benar-benar hancur menjadi asteroids dan
meteorites. Pada empat hari berikutnya, semua benda angkasa
itu mulai berfungsi menurut wajarnya. Bulan-bulan tanpa
rotasi
mengorbit
keliling
planet,
dan
planet-planet
berotasi sembari beredar keliling Galaxy yang juga berputar
di sumbunya sewaktu bergerak keliling semesta raya.
Gerak rotasi dan orbit itulah yang dimaksud dengan
waktu-waktu pada Ayat 41/10, yaitu waktu yang menjadi
bahagian
dan
bilangan
hari
tersebut
tadi.
Semuanya
diberkahi ALLAH dengan penjagaan agar berfungsi terus tanpa
halangan, disimpulkan dalam Ayat Suci yang maksudnya:
41/12.
Lalu DIA laksanakan mereka jadi tujuh planet (di
atas orbit Bumi) dalam dua hari, dan
DIA wahyukan pada setiap Tata Surya urusannya, dan
Kami hiasi angkasa dunia dengan
bintang-bintang
berapi
dan
penjagaan.
Itulah
ketentuan Yang Mulia mengetahui.
Tetapi satu hari di atas ini bukanlah terdiri dari 24 jam
melainkan satu hari Tata Surya yang berputar di sumbunya
selama 1.000 Lunar Year atau 360 derajat. Muntaha selaku
planet terpinggir bergerak keliling Surya. Satu hari di
Bumi 24 jam, di Mercury 25 jam, di Jupiter 9 jam 50 menit,
di Surya 600 jam, di Tatasurya 1.000 tahun, karena selama
itulah masing-masingnya berputar 360 derajat di sumbunya.
Bahkan hari semesta raya dinyatakan 50.000 tahun Qamariah
pada Ayat 70/4 karena sekian tahun pula lamanya semesta
raya ini berputar komplit 360 derajat.
Pentingkah semua itu diterangkan ALLAH dalam Alquran
untuk diketahui umum? Jawabnya, Ya, penting sekali.
Semuanya telah ditentukan ALLAH rotasi dan orbitnya agar
orang mengetahui gerak sesungguhnya dari benda angkasa
untuk dipakai jadi bilangan tahun secara wajar, dan agar
orang mengetahui perhitungan hidup.
Banyak orang menganggap bahwa istilah HISAAB, yang
tercantum pada Ayat 10/5 dan 17/12, sebagai perhitungan”
astronomis belaka, hingga timbul istilah “ahli hisab” dalam
masyarakat diberikan kepada penyusun kalender tahunan.
Padahal dalam kedua Ayat Suci itu dan banyak lainnya,
istilah
“hisaab”
ditujukan
kepada
perhitungan
hidup
seluruhnya pada setiap pribadi di dunia kini. Jadi
pemakaian “ahli hisaab” bagi para astronom
atau penyusun
kalender sebanarnya tidaklah tepat, karena dalam tugas itu
mereka hanyalah peramal tentang orbit benda angkasa atau
hanya sekedar penyusun kalender tahunan.
Namun
ALLAH
mendekatkan
bilangan
tahun
dengan
perhitungan hidup dalam Ayat 10/5 dan 17/12 selaku pertanda
betapa pentingnya pengetahuan tentang orbit dan rotasi
benda-benda angkasa dalam kehidupan kini di mana setiap
diri bermukim dan membiak berketurunan. Rotasi Bumi di
sumbunya telah menimbulkan pergantian siang malam malam
selama 24 jam yang disebut satu hari. Dan orbitnya keliling
Surya menyebabkan adanya tahun terdiri dari sejumlah hari.
Dengan begitu dapatlah dicatat berapa lama sesuatu telah
berlaku, masa hidup seseorang, dan sejarah manusia sudah
berlangsung. Demikian sudah terjadi tanpa rubah semenjak
Adam sampai topan Nuh, bahkan sampai kini dan masa
mendatang. Lama rotasi dan orbit Bumi sebelum topan Nuh
masih bersamaan dengan keadaan yang berlaku kini, begitu
pula lama hari dan tahun. Tentang ini ALLAH menyatakan yang
artinya sebagai berikut:
9/36. Bahwa bilangan bulan pada ALLAH duabelas bulan dalam
ketetapan ALLAH pada hari DIA
ciptakan planet-planet dan Bumi, diantaranya ada
empat bulan terlarang. Itulah agama
kukuh maka jangan zalimi dirimu padanya. Perangilah
orang-orang musryik seluruhnya
sebagaimana
mereka
memerangi
kamu
seluruhnya,
ketahuilah bahwa ALLAH bersama orang-orang
insyaf.
Bilangan bulan di atas ini ialah untuk masing-masing tahun,
baik dulu kala maupun kini, setiap bulan ditandai dengan
timbulnya Hilal atau Bulan sabit di ufuk barat setelah
Magrib, keesokannya tampak semakin jelas dan berupa Bulan
Penuh setelah 14 hari, selanjutnya menyusut berupa Hilal
terbalik dan menghilang di angkasa fajar setelah 29 hari
untuk timbul kembali bagi bulan berikutnya.
Tetapi kenapa 12 dan kenapa tidak 10, 14, 19 dan lainlainnya? Disinilah terdapat salah satu di antara berbagai
bukti lain yang menyatakan kepalsuan teori di luar Islam.
Mereka tidak memiliki dasar untuk menentukan 12 bulan dalam
setahun kecuali meniru jumlahnya dari ajaran Islam. Mereka
berbulan baru tidak pada waktu Hilal Bulan, begitupun
bertahun baru tanpa dasar. ALLAH menentukan jumlah bulan
yang 12 itu berdasarkan orbit Bumi dalam lingkaran oval di
mana ada titik Perihelion dan titik Aphelion. 345 derajat
gerak Bumi keliling Surya, di mana ada kedua titik tadi,
dinamakan 1 tahun yang terdiri dari 12 bulan. Jadi 12 bulan
menurut Ayat 9/36 adalah lama waktu yang dipakai Bumi dalam
mengorbit dari Perihelion ke Aphelion dan sampai kembali di
Perihelion, dalam masa mana berlangsung 12 kali orbit Bulan
keliling Bumi. Kini penanggalan demikian dinamakan orang
dengan Qamariah berdasarkan orbit Bulan sekalipun di
dalamnya orbit Bumi juga memegang peranan penting.
Nama ke-12 bulan itu ialah Muharram, Shafar, Rabi’ul
Awwal, abi’ul Akhir, Jumadil Awwal, Jumadil Akhir, Rajab,
Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Zulkaedah, Zulhijah. Diantaranya
ada empat dinamakan bulan terlarang yaitu Zulkaedah,
Zulhijah, Muharram dan Rajab. Selama bulan terlarang itu,
orang dilarang berperang kecuali kalau diserang, juga
dilarang membunuh binatang darat buruan untuk menjamin
kelangsungan kehidupan makhluk yang kini disebut orang
suaka margasatwa; disebutkan pada Ayat 2/217, 9/2 dan 5/96.
Empat bulan terlarang tadi tentulah juga sudah berlaku
semenjak purbakala sampai pada zaman Nuh, Ibrahim, Musa dan
masa kini hingga menjadi tradisi berkelanjutan, dan kita
tidak mengetahui alasan penamaannya, tetapi adanya dapat
difahami dari beberapa Ayat Suci, di antara lain ialah Ayat
2/197 yang menerangkan pelaksanaan ibadah Haji. Penamaan
keempat bulan itu telah kita terima sambung bersambungan
selaku Uswah Hasanah.
Dalam Alquran, tahun penanggalan yang berhubungan
dengan orbit Bulan keliling Bumi dan orbit Bumi keliling
Surya dinamakan dengan SANAH yang kini disebut tahun
Qamariah, sementara yang berhubungan dengan musim dinamakan
dengan ‘AAM yang kini disebut tahun Syamsiah atau Solar
Year.
Tahun Qamariah atau Lunar Year yang menjadi dasar
penanggalan Hijriah adalah tahun yang panjang waktunya
tidak pernah berkurang. Ini dapat difahami jika orang sudi
memperhatikan sejarah dan keadaannya:
1. Orbit Bumi keliling Surya bukanlah berupa lingkaran
bundar karena lingkaran begini akan
menggambarkan
jarak
Bumi
dari
Surya
selalu
sama
sepanjang tahun, padahal pengukuran dengan
sistem parallax menyatakan ada kalanya Bumi sejauh 90
juta mil dari Surya dan ada kalanya
sejarak 94 juta mil. Sekiranya orbit bundar itu
terlaksana maka Bumi akan kekurangan daya
layangnya keliling Surya, dan aktifitas Sunspot di
permukaan Surya tetap stabil, bersamaan,
padahal perubahan aktifitas itu selalu ada karena
ditimbulkan oleh tarikan Surya pada
planet-planet yang kadang-kadang mendekat dan kadangkadang menjauh.
2. Orbit Bumi keliling Surya bukan pula berupa lingkaran
elips atau lonjong karena lingkaran
begini akan membentuk dua titik perihelion dan dua titik
aphelion orbit. Jika ini memang
berlaku maka susunan Tatasurya akan kacau balau dengan
akibat yang susah diramalkan. Dan
dengan pemikiran logis, orbit demikian dapat dikatakan
tidak mungkin terjadi dalam tarikmenariknya Surya dengan Bumi, karena setiap kali Bumi
berada pada titik perihelion orbitnya,
dia harus tertarik untuk membelokkan arah layangnya ke
kiri beberapa derajat mendekati Surya
yang dikitari.
3. Orbit berbentuk lingkaran OVAL adalah satu-satunya yang
dilakukan Bumi, memiliki satu
perihelion yaitu titik di mana Bumi paling dekat pada
Surya sembari melayang cepat, dan satu
titik aphelion yaitu titik terjauh dari Surya waktu mana
Bumi melayang lambat. Dengan orbit
OVAL
begini
terwujudlah
daya
layang
berkelanjutan
menurut ketentuan ALLAH, begitu pun jarak
relatif antara 90 juta mil, dan aktifitas Sunspots yang
berubah sepanjang tahun untuk
mewujudkan perubahan cuaca di muka Bumi.
Keadaan orbit planet demikian dinyatakan ALLAH dengan
istilah SIDRAH pada Ayat 53/14 dan 53/16. Arti Sidrah yaitu
TERATAI, bunga mengambang di atas permukaan air sementara
uratnya terhunjam di tanah. Di waktu pasang naik, teratai
itu ikut naik dan ketika pasang surut dia pun ikut turun.
Demikian pula Bumi bergerak keliling Surya dalam orbit Oval
yang kemudian dipakai orang pada roda dengan sistem piston
untuk penambah daya dorong pada mesin bertenaga besar.
Lingkaran oval berbentuk telur di mana ada bujur besar
dengan titik aphelion, dan bujur kecil dengan titik
perihelion. Sewaktu Bumi berada pada titik perihelion ini,
tarik-menariknya sangat kuat dengan Surya hingga ketika itu
gelombang laut tampak lebih besar daripada biasanya, dan
mulailah penanggalan Muharram selaku bulan pertama Lunar
Year. Karena keadaan Bumi serius sekali, melayang cepat dan
paling dekat dari Surya, lalu dinyatakan Muharram selaku
bulan terlarang yaitu Syahrul Haraam yang sering pula
diartikan dengan “Bulan Mulia.”
Kemudian itu Bumi mulai melayang lambat dan paling
lambat sewaktu berada di titik aphelion yaitu bulan
betujuh, maka bulan Rajab itu pun dinamakan bulan terlarang
karena Bumi ketika itu paling jauh dari Surya dalam keadaan
serius. Pada tanggal 27 bulan itu dulunya Muhammad
dimi’rajkan ALLAH dari Bumi ke planet Muntaha.
Setelah itu Bumi mulai pula melayang cepat karena
ditarik oleh Surya hingga mencapai bulan kesebelas dan
lebih cepat pada bulan kedua belas, yaitu bulan Zulkaedah
dan Zulhijah, semakin dekat pada Surya, lalu kedua bulan
itu juga dinamakan bulan terlarang karena nyatanya Bumi
dalam keadaan serius. Pada tanggal 29 Zulhijah, Bumi telah
menyelesaikan satu orbitnya 345 derajat Surya, yaitu satu
tahun Lunar Year.
Itulah sebabnya kenapa Muharram, Rajab, Zulkaedah,
dan Zulhijah dinamakan empat bulan terlarang, pada bulanbulan itu Bumi sedang mengalami tarikan kuat dari Surya dan
juga mengalami tarikan lemah hingga manusia Bumi bagaikan
diberi peringatan tentang planet yang didiami terutama
mereka yang mengetahui hisaab atau perhitungan nasib diri.
Namun keadaannya mengandung ilmu astronomi yang harus
dipelajari setiap diri. Dalam pada itu Rabi’ul Awwal waktu
mana Muhammad lahir dan meninggal dunia, begitu pun
Ramadhan selaku bulan turunnya Alquran, keduanya tidak
dinyatakan bulan terlarang, karenanya teranglah Islam tidak
mengandung kultus individu. Alquran tidak memberikan data
tentang hari kelahiran Ibrahim dan Muhammad walaupun yang
pertama dinyatakan IMAM bagi manusia dan pendiri Ka’bah,
dan yang keduanya dinyatakan penyampaian Alquran dan Nabi
terakhir.
Satu kali orbit Bumi keliling Surya bukan 360 derajat
tetapi 345 derajat dilaluinya selama 354 hari
8 jam
48
menit dan 36 detik. Dalam satu bulan Qamariah, Bumi
bergerak sejauh 28 45’ atau dalam satu hari sejauh 0 58’
28’’,4.
Perlu dicatat bahwa Bulan mengorbit keliling Bumi
sejauh 331 15’, selama 29 hari 12 jam 44,04 menit. Dia
bergerak dalam satu hari sejauh 11 12’. Jadi keliling 360
- 331 15’ = 28 45’ kalau dikalikan 12 bulan Qamariah maka
satu tahun Islam adalah 354 hari 8 jam 48 menit dan 36
detik atau 345 derajat gerak edar Bumi keliling Surya.
Untuk mengitari Surya 360 derajat
memakai waktu selama 370 hari sejauh
hari 6 jam. Hal ini dapat dibuktikan
bintang-bintang di angkasa pada waktu
setiap tahunnya sejauh 4 48’.
keliling, maka Bumi
355 12’ selama 365
dengan terlambatnya
tertentu yang sama
Jadi menurut tahun musim atau Solar Year, maka Bumi
bergerak keliling Surya sejauh 355 12’ yaitu 4 48’ sebelum
mencapai titik lingkaran penuh, hingga 360 - 355 12’ = 4
48’ jika dikalikan dengan 75 tahun musim menjadi 360
barulah Bumi berada pada posisi pertama selaku awal
tahunnya. Ketika itu bintang-bintang di angkasa mungkin
berada kembali pada posisi tertentu pada waktu bersamaan
dengan 75 tahun yang lampau, karena Bumi sendiri bukan
berada pada titik perihelion orbit semula.
Namun jika dihitung menurut tahun Hijrah atau Lunar
Year, ternyata Bumi memulai orbitnya dari titik perihelion
pada tanggal 1 Muharram, lalu bergerak 345 derajat keliling
Surya yaitu 15 sebelum mencapai titik lingkaran 360 penuh.
Setelah 24 tahun kemudiannya, Bumi berada kembali pada
posisi bermula, yaitu 360 - 345 sama dengan 15 x 24 tahun
= 360. Waktu itu setiap bintang di angkasa berada kembali
pada posisi tertentu bersamaan dengan posisinya pada waktu
tertentu 24 tahun yang lampau, dan Bumi juga berada kembali
pada titik perihelion orbitnya bermula.
Nama
Jarak dari
Surya
1. Mercury
2. Venus
5. Jupiter
6. Saturnus
7. Uranus
8. Neptunus
9. Pluto
88
Tidak ada
hari
67.690.000
mil
4. Mars
Bulan
yang
dimiliki
43.380.000
mil
3. Bumi
Lama
keliling
Surya
(musim)
94.510.000
mil
154.860.000
mil
507.170.000
mil
936.580.000
mil
1855.760.000
mil
2819.980.000
mil
4561.100.000
mil
225
2
1
1
hari
tahun
1
hari
11
hari
26
hari
84
hari
164
hari
248
hari
th
322
2
th
314
12
th
165
9
7
4
th
280
2
th
150
2
th
10. Muntaha sebagai planet kesepuluh dan terpinggir bahkan
terbesar sebagai planet ketuuh di atas orbit Bumi sudah
lama dinyatakan adanya tetapi belum diketahui posisinya dan
belum pernah dilihat penduduk Bumi.
Waktu pergantian musim tidak praktis dijadikan dasar
penanggalan di Bumi, apalagi di planet-planet lain yang
panjang waktu pergantian musimnya sangat berbeda. Untuk
jelasnya, di bawah ini dikutipkan catatan dari Encyclopedia
Americana 1975 tentang daftar planet pada mana “lama
keliling Surya” harus difahami dengan ‘lama satu tahun
musimnya”, dan satu hari berarti 24 jam.
Pergantian musim di Mercury hanya berlangsung komplit
dalam 88 hari sementara di Pluto ternyata selama 248
setengah tahun, menurut perhitungan tahun musim di Bumi,
karenanya tentu tidak mungkin dijadikan dasar penanggalan.
Pada setiap planet tersebut hanya Lunar Year yang praktis
dijadikan penanggalan, semetara untuk Mercury sendiri harus
ditunggu kabar tentang adanya Bulan yang dimilikinya.
Sebaliknya, karena masing-masing planet itu memiliki Bulan
lebih dari satu, haruslah ditunggu pula penemuan baru
tentang
Bulan
mana
yang
orbitnya
dijadikan
dasar
penanggalan di sana. Karena berdasarkan Ayat 9/36 didapat
ketentuan bahwa disemua planet itu haruslah dipakai
penanggalan Lunar Year seperti di Bumi ini sendiri satusatunya planet yang memiliki satu Bulan. Hal ini menjadi
tugas Astronomi Muslim masa depan hingga Umat Tengah yang
tercantum pada Ayat 2/143 menjadi kenyataan, begitupun
Pemberi
bukti
yang
termuat
dalam
Ayat
22/78
dapat
terlaksana.
Penanggalan Lunar Year dimulai dari Gerhana Surya
dengan pengetahuan bahwa sorenya pasti ada Hilal Bulan di
ufuk barat. Sekiranya tanggal 1 Muharram, yaitu bulan
pertama, bertepatan dengan tanggal 21 Maret atau 22
September pada abad 20 Masehi, tentulah terjadi gerhana
penuh di tempat tertentu pada ekuator Bumi. Hal ini memang
telah berlaku pada tanggal 21 Maret 1901 waktu mana Umbra
atau gerhana penuh terjadi. Kemudian 1 Muharram tercatat
tanggal 20 Maret 1935 dan tanggal 19 Maret 1969, waktu itu
terdapat Penumbra atau gerhana tidak penuh di Sumatra
Tengah, tegasnya di Bukit Tinggi, dan hal itu juga menjadi
bukti bahwa Bumi dalam orbit ovalnya keliling Surya melalui
garis zigzag atau melenggang ke utara dan ke selatan garis
Ekliptik sesudah topan Nuh sampai kini.
Karena itulah garis Umbra gerhana penuh pada tanggal
23 Desember sampai dengan 21 Juni melengkung arah ke utara
permukaan Bumi karena waktu itu Bumi bergerak ke selatan
garis Ekliptik keliling Surya, lalu bayangan Bulan tampak
bergerak ke utara. Sebaliknya jika gerhana itu berlaku pada
tanggal 22 Juni sampai dengan 22 Desember, Umbra tampak
melengkung arah ke selatan selaku bayangan Bulan karena
waktu itu Bumi bergerak ke utara.
Namun gerhana Surya pada tanggal 21, 20, 19 Maret tadi
telah kita pergunakan selaku bahan penyusunan Kalender
Nuclear untuk satu abad Hijriah dan Masehi, diterbitkan
lalu diedarkan pada masyarakat umum. Dengan perhitungan
atas orbit Bumi dan orbit Bulan sebagai di atas tadi, kita
memperoleh ketentuan bahwa:
1. Ramadhan memiliki 29 hari tetapi 30 hari pada tahun
ketiga, atau seperti yang dicatatkan di
bawah.
2. Satu tahun Qamariah terdiri dari 354 hari, tetapi 355
hari pada tahun ketiga.
3. Tahun
Hijriah
1403
1404
1405
1406
1407
1408
1409
1410
1411
Tgl. 1
Ramadhan
Senen
Jum’at
Selasa
Ahad
Kamis
Senen
Saptu
Rabu
Ahad
Hari
Ramadhan
29
29
30
29
29
30
29
29
30
Tgl. 10
Zulhijah
hari
hari
hari
hari
hari
hari
hari
hari
hari
Ahad
Kemis
Selasa
Saptu
Rabu
Senen
Jum’at
Selasa
Ahad
Bilamana tercatat tanggal 1 Ramadhan hari Senen maka
tanggal 10 Zulhujah hari Ahad pada
tahun tersebut. Tetapi jika Ramadhan terdiri dari 30
hari maka tangal 1 Ramadhan dan tanggal
10 Zulhijah berlaku pada hari bersaman.
4.
Setiap seperempat abad jumlah hari
Ramadhan seperti di bawah ini untuk
selanjutnya:
Ramadhan
Tahun:
1400
1401
1402
1403
1404
1405
1406
1407
Jumlah
Harinya:
................
................
................
................
................
................
................
................
30
29
30
29
29
30
29
29
Ramadhan
Tahun:
1443
1444
1445
1446
1447
1448
1449
1450
yang
dimiliki
Jumlah
Harinya:
................
................
................
................
................
................
................
................
29
29
30
29
29
30
29
30
1408
1409
1410
1411
1412
................
................
................
................
................
30
29
29
30
29
1451
1452
1453
1454
1455
................
................
................
................
................
29
30
29
29
30
1413
1414
1415
1416
1417
1418
1419
1420
1421
1422
1423
................
................
................
................
................
................
................
................
................
................
................
29
30
29
29
30
29
29
30
29
29
30
1473
1474
1475
1476
1477
................
................
................
................
................
30
29
30
29
30
1424
1425
1426
1427
1428
................
................
................
................
................
29
30
29
30
29
1498
1499
1500
................
................
................
30
29
30
1429
1430
1431
1432
1433
................
................
................
................
................
29
30
29
29
30
1501
1502
................
................
29
30
1523
1524
................
................
30
29
1434
1435
1436
1437
1438
................
................
................
................
................
29
29
30
29
29
1525
1526
1527
................
................
................
30
29
30
1548
................
30
1439
1440
1441
1442
................
................
................
................
30
29
29
30
1549
1550
1551
1552
................
................
................
................
29
30
29
30
5. Di bawah ini disusunkan Kalender Lunar Year dari tahun
1351 sampai dengan 1450 Hijriah.
Ramadhan terdiri dari 29 hari, tetapi pada angka tahun
didahului tanda tambah (+)
Ramadhannya 30 hari, dan Syawal, Zulkaedah, Zulhijah
tahun itu dimundurkan satu hari:
............................ 1351
56
53 +55 +52
57
54
59
+61 +58
63
60
65
62 +64
69
66
71
68 +70 +67
72
+77
74
79 +73 ... +75 ...
85
82
87
76
81
78 +80
93
90 +92 +89 +86 +83
88
+98 +95 ...
97
94
91
96
... ... ... ... ...
99 ...
... ... 1400 ... ... ... ...
01
06
13 +05 +02
07
04
09 +11 +08
13
10
15
12
+14
19
16
21
18 +20 +17
22 +27
24
29 +23 ... +25
+30
35
32
37
26
31
28
38
43
40 +42 +39 +36 +33
46 +48 +45 +50
47
44
49
N
U
hari
C
L
hari
L
E
hari
A
R
hari
N
U
hari
U
C
hari
L
E
hari
E
A
hari
R
N
29/30 hari
N
U
hari
U
C
hari
L
E
hari
C
L
E
A
R
Muharram
30
E
A
R
N
U
Syafar
29
A
R
N
U
C
R. Awal
30
N
U
C
L
E
R. Akhir
30
C
L
E
A
R
J. Awal
29
L
E
A
R
N
J. Akhir
30
A
R
N
U
C
Rajab
29
R
N
U
C
L
Sya’ban
30
U
C
L
E
A
Ramadhan
C
L
E
A
R
Syawal
29
L
E
A
R
N
Zulkaedah
30
A
R
N
U
C
Zulhijah
29
N
U
Ah.
1
8
15
22
29
Ah.
7
14
21
Sn.
2
9
16
23
30
Sn.
1
8
15
22
Sl.
3
10
17
24
31
Sl.
2
9
16
23
Rb.
4
11
18
25
Rb.
3
10
17
24
28
29
30
31
Km.
Jm.
Sb.
5
6
7
12
13
14
19
20
15
26
27
28
Km.
Jm.
Sb.
4
5
6
11
12
13
18
19
20
C
25
26
27
L
Ah.
6
13
20
27
Ah.
5
12
19
Sn.
7
14
21
28
Sn.
6
13
20
7
14
21
26
27
Sl.
1
8
15
22
29
Sl.
Rb.
2
9
16
23
30
Rb.
1
8
15
22
Km.
3
10
17
24
31
Km.
2
9
16
23
Jm.
4
11
18
25
Jm.
3
10
17
24
Sb.
5
12
28
29
30
31
19
26
Sb.
4
11
18
E
24
25
A
Ah.
31
Sn.
4
11
18
25
Ah.
3
10
17
5
12
19
26
Sn.
4
11
18
Sl.
6
13
20
27
Sl.
5
12
19
Rb.
7
14
21
28
Rb.
6
13
20
7
14
21
25
26
27
Km.
1
8
15
22
29
Km.
Jm.
2
9
16
23
30
Jm.
1
8
15
22
Sb.
3
10
17
24
31
Sb.
2
9
16
23
28
29
30
R
Ah.
Sn.
Sl.
Rb.
Km.
Jm.
Sb.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Di bawah ini dimuatkan pula Kalender solar Year dari
th. 1920 sampai dengan 2020 Masehi, angka tahun yang
didahului tanda silang (x) maka Februari-nya terdiri dari
29 hari, dan kolom Januari dan Februari-nya juga ditandai
dengan x.
X
1920
21
22
23
x
24
25
26
27
28
29
30
31
x
32
34
35
x
36
37
38
x
40
41
42
43
x
45
46
47
x
48
49
51
x
52
53
54
55
56
57
58
59
x
60
62
63
x
64
65
66
x
68
69
70
71
x
73
74
75
x
76
77
79
x
80
81
82
83
84
85
86
87
x
88
90
91
x
92
93
94
x
96
97
98
99
x
01
02
03
x
04
05
07
x
08
09
10
11
12
13
14
15
x
16
18
19
x 2020
...
...
x
33
39
44
50
x
61
67
72
78
x
89
95
2000
06
x
17
...
Januari
31 hari
U
C
L
E
A
R
Pebruari
28 hari
E
A
R
N
U
C
March
31 hari
E
A
R
N
U
C
April
30 hari
N
U
C
L
E
A
May
31 hari
C
L
E
A
R
N
N
L
L
R
U
June
30 hari
A
R
N
U
C
L
July
31 hari
N
U
C
L
E
A
August
31 hari
L
E
A
R
N
U
September
30 hari
R
N
U
C
L
E
October
31 hari
U
C
L
E
A
R
November
30 hari
E
A
R
N
U
C
December
31 hari
R
N
U
C
L
E
E
R
C
A
N
L
A
Penanggalan Hijriah 1351 sampai dengan 1450 dan penanggalan
Masehi 1920 sampai dengan 2020 di atas dapat dijadikan
berhadapan dalam satu halaman di mana kolom N U C L E A R
memberikan keterangan tentang nama hari pada setiap bulan.
Manusia purbakala semenjak Adam sampai topan Nuh
senantiasa memakai penanggalan musim. Yang demikian cocok
sekali dengan maksud Ayat 9/36. Tetapi setelah topan Nuh,
terjadilah pergantian musim karena Bumi melenggang zigzag
ke selatan dan ke utara garis ekliptik sewaktu mengorbit
pada lingkaran oval keliling Surya. Pergantian musim
tersebut nyata mempengaruhi sosial ekonomi penduduk yang
mendiami Temperatur Zone, maka penduduk Mesirlah yang
pertama kali menjadikan pergantian musim untuk penanggalan
sesuai dengan jadwal pertanian waktu itu, ditandai dengan
bintang Sirius bersamaan terbitnya dengan Surya di ufuk
timur. Menurut keterangan yang kita dapati, hal yang
bersamaan juga berlaku pada bangsa Maya di Mexico, semenjak
kira-kira 580 tahun sebelum Masehi.
Sewaktu Julius Caesar berada di Mesir, dia dapat
mempelajari penanggalan musim, dan dengan pertolongan
seorang astronom Greek bernama SOSIGENES, lalu berubah
tradisi bangsa Roma yang ketika itu memakai Qamariah dengan
penanggalan musim ditukar dengan July untuk kehormatan
Caesar. Dia dilahirkan pada tahun 116 sebelum Masehi dan
meninggal tahun 44 sebelum Masehi, sedangkan penanggalan
musim itu mulai disyahkannya pada tahun 45 sebelum Masehi,
yaitu satu tahun sebelum kematiannya.
Sewaktu penanggalan itu diuji ternyata cocok dengan
pergantian musim yang satu tahunnya terdiri dari 365 hari 6
jam, mulailah bangsa lain, yang mulanya memakai Lunar Year,
mengikuti penanggalan musim. The 1973 World Almanac And
Book of Facts menyatakan bahwa penganut Protestan barulah
memakai penanggalan musim pada permulaan abad 18 Masehi,
Perancis pada tahun 1793, Jepang tahun 1873, China tahun
1912, Greek tahun 1924, dan Turkey tahun 1927.
Setelah enam belas abad, ternyata penanggalan musim
yang disahkan Julius Caesar itu tidak tepat lagi sebagai
tahun musim, karena memang lenggang Bumi ke utara dan ke
selatan telah semakin berkurang sesuai dengan berkurangnya
gerak pendulum bebas. Daerah kutub yang diliputi es semakin
meluas sesuai dengan ketentuan Ayat 13/41 dan 21/44 hingga
pernah dikatakan “Bumi jadi semakin dingin”, musim dingin
lebih cepat datangnya daripada waktu lampau.
Maka Paus Georgery VIII memperpendek penanggalan
tersebut dan menetapkan tanggal 4 oktober 1582 jadi tanggal
15 oktober, yaitu memperpendek sebelas hari, didasarkan
pada pergantian musim yang berlaku tidak cocok lagi dengan
penanggalan Julius Caesar, dan bahwa waktu dalam tahun
musim telah semakin berkurang. Tepatnya waktu itu ialah 365
hari 5 jam 48 menit 46 detik. Penanggalan inilah yang masih
dipakai sampai pada abad 20 Masehi di antara berbagai
bangsa.
Sebagai akibat dari kalender Georgery ini, maka
Inggris dan daerah kolonialnya di Amerika merubah tanggal 3
September 1752 jadi tanggal 14 September, hingga kelahiran
George Washington yang mulanya dicatat tanggal 11 Pebruari
1731 harus dirubah menjadi tanggal 22 Pebruari 1731.
Sementara itu timbul pula perbedaan pendapat mengenai hari
kelahiran Jesus yang dinyatakan 25 Desember, ada yang
menyatakan 4 tahun sebelum tahun Masehi yang berlaku,
hingga tahun 1990 kini haruslah ditulis tahun 1994.
Namun Julius Caesar telah benar di zamannya, begitupun
Georgery VIII
di zamannya, keduanya menyusun
penanggalan musim yang cocok pada zaman masing-masing,
tetapi waktu pergantian itu sendiri yang telah berkurang.
Dan benarlah pula pernyataan Encyclopedia Americana 1975
jilid 9 halaman 588 bahwa penyimpangan ekuator Bumi dari
garis ekliptik keliling Surya tercatat 23 27’ pada tahun
1975, dan berkurang terus menerus 0 75’ setiap seratus
tahun.
Paus
Penanggalan musim yang disebut dengan tahun Masehi
kini bukanlah didasarkan atas edaran Bumi keliling Surya,
karena Julius Caesar dan Paus Georgery VIII sendiri masih
menyangka bintang-bintang mengitari Bumi dan mereka belum
mengetahui
keadaan
Bumi
sebenarnya.
Tetapi
anehnya
masyarakat manusia kini masih berpegang pada penanggalan
musim tersebut bahkan mengira bahwa orbit Bumi keliling
Surya adalah menjadi dasar dan cocok dengan penanggalan
itu.
Suatu hal yang selama ini kurang diperhatikan penduduk
Bumi yaitu penanggalan musim itu hanyalah menguntungkan
penduduk Temperatur Zone belahan utara, sembari merugikan
penduduk belahan selatan, terutama mengenai masa libur.
Mereka bertahun baru tanpa dasar tertentu, dan berbulan
baru sewaktu Bulan di angkasa purnama raya.
Di bawah
2400 disusun
Observactory:
kita kutipkan pula Kalender
oleh G.M Clemence, United
Masehi sampai
States Naval
Kalender tahun 1 sampai dengan 2400 Masehi
Huruf
berganda
dipakai
untuk
tahun
kabisat,
huruf
pertamanya bagi January dan February, sedangkan huruf
keduanya bagi bulan-bulan lain. Sebagai contoh, misalnya
tanggal 4 July 1960, pertama kali tariklah angka 1900 ke
bawah dan angka 60 ke kanan, di titik persekutuan didapat
huruf CB. Bawalah huruf B ini ke kolom tengah setantang
dengan bulan July, lalu pada kolom yang tepat di bawah B
ini tercantum Senen, tanggal 4 July 1960 yang dicari.
Kalender Julius Caesar diperbaiki Paus Georgery VIII
setelah 16 abad, dan perbaikan itu sudah berlangsung 4
abad, karenanya sekarang wajar sekali timbul pendapat yang
menyatakan pergantian musim tidak cocok lagi dengan
penanggalan Masehi. Penanggalan inilah yang dimaksud ALLAH
pada Ayat Suci:
9/37.
Bahwa pengunduran (dengan kalender musim) ialah
penambahan dalam kekafiran. Dengannya
disesatkan orang-orang kafir. Mereka menghalalkannya
pada satu musim dan mengharamkannya
pada satu musim untuk menguasai bilangan yang ALLAH
haramkan, lalu menghalalkan yang
ALLAH haramkan. Dihiasi untuk mereka kejahatan amal
mereka dan ALLAH tidak menunjuki
kaum kafir.
Kalender
Kalender Paus Geogery VIII
Tahun
:
1500
:
0
:
1
:
2
:
3
:
4
:
29
30
31
32
..
57
F
58
E
59
D
60
CB
Julius
100
200
300
1600 1700 1800 1900
700
800
900
1000
2000 2100 2200 2300
1400 1500
DC
ED
FE
MF
BA
C
E
N
85
B
C
D
E
M
B
D
F
86
A
B
C
D
F
A
C
E
87
M
A
B
C
E
M
B
D
88
FE
MF
AM
BA
DC
FE
AM
CB
Caesar
400
500
600
1100
1200
1300
AM
BA
CB
F
M
A
E
F
M
D
E
F
CB
DM
ED
5
:
6
:
7
:
8
:
9
:
10
:
11
:
12
:
13
:
14
:
15
:
16
..
17
:
18
:
19
..
20
:
21
:
22
:
23
:
24
:
25
:
26
:
27
:
28
:
33 61
A
34 62
M
35 63
F
36 64
ED
37 65
C
38 66
B
39 67
A
40 68
MF
41 69
E
42 70
D
43 71
C
44 72
..
45 73
..
46 74
..
47 75
..
48 76
..
49 77
..
50 78
..
51 79
..
52 80
..
53 81
..
54 82
C
55 83
B
56 84
AM
89
D
B
90
D
C
A
91
C
B
M
92
B
AM
FE
93
AM
F
D
94
F
E
C
95
E
D
B
96
D
CB
AM
97
DB
A
F
98
A
M
E
99
M
F
D
..
F
ED
ED
..
C
A
..
ED
C
B
M
B
..A
A
F
A
..
MF
ED
MF
..
E
C
E
..
D
B
D
..
C
A
C
..
BA
MF
BA
..
M
E
M
..
F
D
F
..
E
C
E
..
DC
BA
DC
E
D
D
E
C
D
BA
CB
M
A
F
M
E
F
DC
ED
B
C
A
B
M
A
FE
MF
D
E
C
D
B
C
AM
BA
F
M
E
F
D
E
CB
DC
A
B
M
A
F
M
ED
FE
F
A
E
M
D
F
CB
ED
A
C
M
B
F
A
ED
MF
C
E
B
D
A
C
MF
BA
E
D
D
F
C
A
BA
DC
M
B
F
A
E
M
DC
FE
B
D
A
C
M
B
FE
AM
M
A
B
C
F
M
A
B
E
F
M
A
DC
ED
FE
MG
B
C
D
E
A
B
C
D
M
A
B
C
FE
MF
AM
BA
D
E
F
M
C
D
E
F
B
C
D
E
AM
CB
CB
DC
F
M
A
B
E
F
M
A
D
E
F
M
CB
DC
ED
FE
A
B
C
D
M
A
B
C
F
M
A
B
ED
FE
MF
AM
C
D
E
F
B
C
D
E
A
B
C
D
MF
AM
BA
CB
Bulan
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
January, October
………………………………………………………………………A
D
E
F
M
Pebruary, March, November
………………………………………………D
M
A
B
D
April, July
……………………………………………………………………………………M
C
D
E
F
May
…………………………………………………………………………………………………………B
E
F
M
A
June
………………………………………………………………………………………………………E
A
B
C
D
August
…………………………………………………………………………………………………C
F
M
A
B
September, December
………………………………………………………………F
B
C
D
E
B
C
E
F
A
B
C
D
F
M
D
E
M
A
Hari
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
1
Km.
2
Jm.
3
Sb.
4
Ah.
5
Sn.
6
Sl.
7
Rb.
8
15
22
29
Rb. Sl. Sn.
9
16
23
30
Km. Rb. Sl.
10 17
24
31
Jm. Km. Rb.
11 18
25
..
Sb. Jm. Km.
12 19
26
..
Ah. Sb. Jm.
13 20
27
..
Sn. Ah. Sb.
14 21
28
..
Sl. Sn. Ah.
Ah.
Sb.
Jm.
Sn.
Ah.
Sb.
Sl.
Sn.
Ah.
Rb.
Sl.
Sn.
Km.
Rb.
Sl.
Jm.
Km.
Rb.
Sb.
Jm.
Km.
Ingatlah bahwa sesudah tanggal 4 Oktober 1582 harus ditulis
tanggal 15 Oktober 1582 dan selanjutnya.
ALLAH melarang orang memakai penanggalan didasarkan atas
pergantian musim, karena tidak permanen bahkan selalu makin
berkurang waktunya, menguntungkan penduduk belahan utara
untuk sementara tetapi merugikan penduduk di selatan untuk
selamanya, apalagi di daerah kutub di mana satu tahunnya
terdiri dari satu siang dan satu malam. Penanggalan itu
menghilangkan nilai empat bulan terlarang yang pada awal
abad 15 Hijriah hampir tidak dihiraukan oleh orang-orang
Islam sendiri karena masih melakukan buruan di daratan Bumi
pada bulan-bulan itu. Dan yang paling terkesan ialah bahwa
penanggalan musim itu telah memperbanyak hari libur di
antara masyarakat Islam, ditambah dengan wajib puasa pada
bulan Ramadhan.
Dinyatakan
bahwa
penanggalan
musim
itu
selaku
pengunduran yaitu mengundurkan jumlah hari setahun dari 355
menjadi 365 pada abad 15 Hijriah, dan dinyatakan penambahan
dalam kekafiran karena penanggalan itu menyebabkan tanggaltanggal penting dalam Islam jadi tidak menentu, tida ada
kepastian. Penanggalan itu juga yang menyebabkan orang
berlibur mingguan terbukti dengan nama Friday dan Sunday
yaitu hari untuk libur lainnya waktu mana hukum Islam sulit
terlaksana. Akhirnya pemakai penanggalan musim menghalalkan
yang secara jelas diharamkan ALLAH itulah penambahan dalam
kekafiran.
ALLAH menyatakan agar penanggalan didasarkan pada
orbit Bumi dan orbit Bulan seperti pada Ayat 9/36, dan
lebih jelas pada Ayat Suci yang artinya:
2/189.
Mereka bertanya padamu tentang hilal, katakanlah
“Dia adalah penentuan waktu bagi
manusia dan Haji, dan tiada kebaikan bahwa kamu
mendatangi rumah-rumah (penanggalan)
dari belakangnya, tetapi kebaikan itu ialah siapa
yang menginsyafi. Datangilah rumahrumah dari pintu-pintunya. Insyaflah pada ALLAH
semoga kamu menang.
2/197.
Haji itu pada bulan-bulan tertentu. Siapa yang
telah wajib Hajji dalamnya, maka tiada
lagi
jimak
dan
tiada
kefasikan
juga
tiada
perbantahan dalam Hajji. Apapun yang kamu
lakukan dari kebaikan, ALLAH mengetahuinya. Dan
tambahlah, maka tambahan yang baik
ialah
keinsyafan,
dan
insyaflah
pada-KU
hai
penyelidik.
Hilal yaitu bulan baru atau Bulan sabit yang waktunya
ditentukan ALLAH 12 kali dalam satu tahun, dinyatakan dalam
Ayat 10/5 dan 9/36. Itulah yang harus dijadikan dasar
penanggalan. Selama 12 bulan itu ada 4 bulan terlarang
waktu mana wajib Hajji berlaku bagi siapa yang menyanggupi.
Kewajiban ini kita bicarakan insya Allah pada lain waktu.
Tetapi dari maksud Ayat 2/189 tadi dapat diketahui bahwa
orang tidak boleh mendatangi rumah-rumah dari belakangnya
tetapi hendaklah mendatangi rumah dari pintu-pintunya, dan
tiada seorang sehat yang memasuki rumah dari belakang yang
tidak berpintu. Tetapi yang dimaksud ALLAH dalam Ayat Suci
itu, sekalipun tampaknya wajar dan lumrah saja, adalah
mendatangi atau memasuki bulan penanggalan setiap tahun
mesti dari Hilal Bulan yang dinyatakan pada awal Ayat 2/189
itu sendiri.
Hendaklah orang berbulan baru di waktu Hilal Bulan
mulai ada di ufuk barat di senja hari yang berlaku pada
penanggalan Qamariah, tetapi orang yang memakai penanggalan
musim tidak memperdulikan Hilal Bulan itu bahkan mereka
sering berbulan baru di waktu Bulan telah purnama. Hal ini
dinyatakan ALLAH sebagai mendatangi rumah dari belakang
tidak berpintu, dan pada Ayat 9/37 dinyatakan sebagai
menambah pada kekafiran.
Jika penangalan musim tidak didasarkan pada orbit Bumi
keliling Surya dan tidak pula pada orbit Bulan keliling
Bumi, disusun hanya untuk keuntungan pertanian penduduk
belahan utara buat sementara, dan selalu merugikan penduduk
belahan selatan, maka penanggalan Qamariah didasarkan atas
orbit kedua benda angkasa tadi secara logis dan adil bahkan
menguntungkan semua orang.
Dengan memakai penanggalan Qamariah, akan berlaku:
1. Ibadah puasa bulan Ramadhan untuk 18 tahun berlangsung
pada musim semi dan musim panas di
setiap Temperatur Zone, dan 18 tahun kemudiannya
berlangsung pada musim gugur dan musim
dingin secara bergantian. Sekiranya bulan Ramadhan itu
diganti dengan July atau January maka
keadilan tadi tidak akan berlaku. Demikian pula ibadah
Hajji ke Makkah.
2. Penanggalan dengan mudah dapat diketahui setiap hari,
berdasarkan keadaan Bulan di angkasa
dan berlaku permanen pada tanggal tertentu setiap bulan,
hal mana tidak mungkin diketahui
pada penanggalan musim.
3. 31 bulan pada Lunar Year sama dengan 30 bulan Solar
Year, hal mana menguntungkan pekerja
bulanan dan orang-orang yang digaji menurut penanggalan.
4. Penanggalan Qamariah sifatnya tetap tanpa perubahan di
Bumi, demikian pula di planet-planet
lain menurut Ayat 9/36. Nanti akan diketahui apakah
kecepatan orbit Bulannya sama dengan
kecepatan Bulan kita atau tidak, tetapi jelas sekali
bahwa pergantian musim di setiap planet
tidak wajar dijadikan dasar penanggalan.
Download