7 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian

advertisement
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Koperasi
Berdasarkan kopindo (kopindo.co.id), Pengertian koperasi secara sederhana
berawal dari kata ”co” yang berarti bersama dan ”operation” (Koperasi operasi) artinya
bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja sama. Sedangkan pengertian umum
koperasi adalah : suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam
suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud mensejahterakan anggota.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang
berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi
merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD
1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai guru perekonomian nasional dan
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional. Sebagai salah
satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha
menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota.
Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dan dalam mengembangkan koperasi
harus mengutamakan kepentingan anggota, maka koperasi harus mampu bekerja se efisien
mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi dan kaidah-kaidah ekonomi.
Menurut Departemen Kementrian Koperasi, Koperasi adalah institusi (lembaga)
yang tumbuh atas dasar solidaritas tradisional dan kerjasama antar individu, yang pernah
berkembang sejak awal sejarah manusia sampai pada awal Revolusi Industrial di Eropa
pada akhir abad 18 dan selama abad 19, sering disebut sebagai Koperasi Historis atau
Koperasi Pra-Industri. Koperasi Modern didirikan pada akhir abad 18, terutama sebagai
jawaban atas masalah-masalah sosial yang timbul selama tahap awal Revolusi Industri.
Kemudian dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang berisi
kumpulan orang – orang yang memiliki tujuan sama, berasas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.
2.2 Sejarah Koperasi
Menurut Kementian Koperasi dan UKM (depkop.go.id) Sejarah singkat gerakan
koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang
tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh
7
8
dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang
ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang
penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh
penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk
menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang
memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena
pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik
untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.
Mengantisipasi perkembangan koperasi yang sudah mulai memasyarakat,
Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan perundangan tentang perkoperasian.
Pertama, diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu pada
tahun 1927 dikeluarkan pula Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur PerkumpulanPerkumpulan Koperasi bagi golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah HindiaBelanda menetapkan Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21,
Tahun 1933. Peraturan tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk
kepada tatanan hukum Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan
Bumiputra. Diskriminasi pun diberlakukan pada tataran kehidupan berkoperasi.
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan
peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915
dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927
Regeling Inlandschhe Cooperatieve.
Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan
usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia.
Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun
fungsinya berubah drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan
menyengsarakan rakyat Indonesia.
9
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di
Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini
kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sekaligus membentuk Sentral
Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya
(Bandung sebagai ibukota provinsi sedang diduduki oleh tentara Belanda).
2.3 Pemasaran
2.3.1 Pengertian Pemasaran
Menurut Chartered Institute of Marketing (2012), pemasaran adalah proses di
dalam manajemen yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, memuaskan, dan
mengantisipasi kebutuhan pelanggan untuk memperoleh keuntungan..
Menurut Kotler dan Armstrong (2008, p5), pemasaran adalah kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan untuk menjual produk maupun jasa mereka. Pemasaran adalah
suatu proses dimana perusahaan menciptakan nilai untuk konsumen dan membangun
hubungan yang kuat dengan konsumen guna memperoleh keuntungan. Dengan tujuan
pemasaran untuk memperluas penjualan dan memahami konsumen dengan baik agar
kepuasan konsumen dapat tercapai dan produk maupun jasa akan laku dengan sendirinya.
Kemudian dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan
oleh manajemen untuk menciptakan nilai dan membangun hubungan yang kuat dengan
konsumen sehingga kepuasan konsumen dapat tercapai dengan sendirinya.
2.3.2 Konsep Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2008, p10), konsep pemasaran (marketing
concept) merupakan falsafah manajemen yang menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan
organisasi tergantung pada penentuan dan kebutuhan serta keinginan pasar sasaran (target
market) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien.
2.4 Internet
Menurut Turban et al. (2005, p478), internet adalah sebuah jaringan komunikasi
publik dan global yang menyediakan hubungan langsung kepada seseorang melalui Local
Area Network (LAN) atau Internet Service Provider (ISP).
Menurut Chaffey et al. (2006, p16), Internet adalah jaringan fisik yang
menghubungkan komputer lintas dunia. Terdiri dari infrastruktur server jaringan dan
10
komunikasi area luas yang terhubung didalamnya, yang digunakan untuk menahan dan
menyebarkan sejumlah besar informasi pada internet.
2.4.1 Keuntungan bisnis yang dihasilkan oleh internet
1. Market penetration, Internet dapat digunakan untuk menjual lebih banyak
produk pada pasar yang ada.
2. Market development, Internet digunakan untuk menjual produk pada pasar
yang baru, mengambil keuntungan dari biaya yang rendah dari iklan
internasional.
3. Product development, Produk atau jasa baru yang dikembangkan dapat
dikirimkan oleh internet.
4. Disertivication, Produk baru yang dikembangkan, dapat dijual pada pasar
yang baru. Internet dapat digunakan untuk menguntungkan semua fungsi
pemasaran yang ada, misalnya :
1. Penjualan
Dicapai melalui peningkatan pengetahuan dari merk dan produk,
mendukung keputusan pembelian dan memungkinkan secara online.
2. Komunikasi pemasaran
Penggunaan dari website untuk komunikasi pemasaran, promosi dari
suatu website perusahan dengan mengunakan banner advertising dan
teknik lainnya.
3. Customer Service
Menambahkan operator telepon dengan informasi yang tersedia secara
online dan teknik lainnya.
4. Public relations
Internet dapat digunakan sebagai suatu saluran yang baru untuk Public
relations (PR) dan memberikan kesempatan untuk mengumumkan berita
terbaru mengenai produk, pasar dan orang-orang.
11
2.4.2 Manfaat Internet
Menurut Chaffey et.al (2006, p15) terdapat 5S atau 5 manfaat yang dapat
diperoleh lewat internet dalam bisnis, yaitu :
1. Sell – Grow sales
Internet dapat membantu untuk mencari peluang baru untuk jasa atau
produk yang ditawarkan dan juga membantu dalam memperluas pangsa
pasar maupun mencari pangsa pasar yang baru.
2. Serve – Add value
Dicapai dengan database interaktif yang memuat tentang stok dan
pertanyaan - pertanyaan mengenai layanan pelanggan.
3. Speak – Get closer to customers
Hal ini meliputi komunikasi dua arah dengan pelanggan, melalui email atau
media lainnya yang memungkinkan pelanggan berkomunikasi dengan
perusahaan.
4. Save - Save costs
Dapat dicapai melalui pengurangan kebutuhan untuk pemasaran yang
ditangani lewat telepon dan pengurangan biaya cetak dan distribusi materi
pemasaran, yang semuanya akan di tampilkan dalam situs web.
5. Sizzle – Extend the Brand online
Dapat menambah daya saing perusahaan dengan memperkenalkan Brand
perusahaan secara online, sehingga disaat bersamaan Brand perusahaan
terlihat akrab.
2.5 Website
Menurut O’Brien (2006, p262), Website merupakan sebuah fasilitas yang
menawarkan ruang bincang, e-mail, maupun pesan instan dimana para pengguna internet
dapat menjelajahi World Wide Web dengan menggunakan browser untuk mendapatkan
informasi.
12
Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa
disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk 19 menjadi sebuah
hirarki, meskipun, hyperlink yang ada dihalaman tersebut mengatur para pembaca dan
memberitahu mereka susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.
Penemu website adalah Sir Timothy John “Tim Berners-Lee”, sedangkan website yang
tersambung dengan jaringan, pertama kali muncul pada tahun 1991. Maksud dari Tim
ketika membuat website adalah untuk mempermudah tukar menukar dan memperbarui
informasi kepada sesama peneliti di tempat dia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993,
CERN menginformasikan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh semua orang.
Program aplikasi web dapat mengakses banyak layanan internet lain seperti
Gopher, Usenet News, transfer file, dan remote connectivity, program aplikasi web bahkan
memiliki akses khusus untuk data di jaringan lokal seperti mengakses basis data SQL dan
pemograman PHP untuk kebutuhan pengguna sendiri. web dapat digunakan sebagai media
presentasi lengkap untuk menyebarluaskan informasi mengenani perusahaan atau
informasi mengenai semua produk dan jasa.
Menurut O’Brien (2006, p262) Aplikasi yang paling popular di internet adalah
email, pesan instan, menjelajah situs di World Wide web melalui fasilitas website. Melalui
website kita dapat berpartisipasi dalam newsgroups dan ruang bincang atau chat rooms.
Pesan e-mail internet biasanya tiba dalam beberapa detik atau beberapa menit di beberapa
negara, dan dapat berupa file data, teks, fax, dan video. Software browser internet seperti
netscape navigator dan internet explorer memungkinkan jutaan pemakai untuk
berselancar di World Wide web dengan mengakses sumber informasi multimedia yang
tersimpan di berbagai halaman bisnis, pemerintah, dan situs web lain yang saling
berhubungan.Website merupakan salah satu wadah yang menawarkan informasi dan
hiburan, serta situs transaksi e-commerce antara bisnis dan pemasok serta pelanggan
2.6 E- Marketing
2.6.1 Pengertian E- Marketing
Menurut Mohammed, et al. (2003, p4) internet marketing adalah proses
membangun dan menjaga hubungan dengan pelanggan melalui aktifitas secara online
untuk memfasilitasi pertukaran ide – ide, produk dan layanan yang dapat memuaskan
tujuan dari kedua belah pihak.
13
Dari kedua teori diatas dapat disimpulkan bahwa e – marketing adalah proses
usaha dari perusahaan atau organisasi untuk membangun dan menjaga hubungan dengan
pelanggan melalui fasilitas internet dengan melakukan aktifitas secara online untuk
melakukan pertukaran ide, produk, dan layanan yang dapat memuaskan tujuan dari
perusahaan atau organisasi maupun pelanggan.
2.6.2 Komponen E- Marketing
Menurut Mohammed, et al. (2003, p4-5) internet marketing terdiri dari lima
komponen, yaitu:
1. Proses
Seperti halnya program pemasaran tradisional (offline), sebuah program
pemasaran internet juga meliputi suatu proses. Dalam pemasaran internet,
proses terdiri dari tujuh tahap yang saling berkaitan.
2. Membangun dan menjaga hubungan dengan pelanggan
Tujuan dari pemasaran adalah memabangun dan menciptakan hubungan
yang berlangsung lama dengan pelanggan. Ada tiga tahap dalam
membangun hubungan dengan pelanggan yaitu, kesadaran, eksplorasi, dan
komitmen.
3. Online
Internet Marketing berkaitan dengan sarana yang tersedia dalam dunia
internet. Suatu program pemasaran yang sukses juga didukung oleh
program pemasaran tradisional (offline).
4. Pertukaran
Inti utama dari program pemasaran online dan offline adalah konsep
pertukaran. Di dalam bisnis ekonomi yang melalui jaringan online,
perusahaan harus sangat peka terhadap pertukaran cross channel. Oleh
karena itu, program pemasaran online, harus dievaluasi dengan melihat
dampak dari pertukaran tersebut secara keseluruhan, bukan hanya melihat
pada dampaknya secara online.
14
5. Kepuasan tujuan dari kedua belah pihak
Untuk pertukaran yang berkelanjutan, maka pertukaran yang dilakukan
harus dapat memenuhi kebutuhan pelanggan maupun perusahaan atau
organisasi sehingga kedua belah pihak merasa puas.
2.7 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Stair and Reynolds (2010, p10), sistem informasi adalah seperangkat
komponen untuk mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, dan menyebarluaskan data
dan informasi, serta menyediakan metode umpan balik untuk memenuhi tujuan dan
sasaran.
Menurut Gelinas dan Dull (2010, p13), ”An information system is a man-made
system that generally consist of an integrated set of computer-based components and
manual componenets established to collect, store, and manage data to provide output
information to users” Yang artinya adalah sistem informasi adalah sistem yang dibuat
oleh manusia yang secara umum berisi sebuah komponen yang berbasis komputer dan
manual yang saling terintegrasi yang dibagun untuk mengumpulkan, menyimpan, dan
mengatur data untuk menyediakan informasi keluaran kepada pengguna.
Mengacu kepada pendapat Lianawati, Winarto, Sonny, dan Fernando (2010).
Sistem Informasi adalah suatu cara teroganisir (mengumpulkan, memasukkan, dan
memproses data, mengendalikan, dan menghasilkan informasi dengan berbasis proses
manual atau komputer untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi.
Kemudian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan
komponen yang saling berinteraksi dan berhubungan untuk mengumpulkan, menyimpan,
memanipulasi, dan menyebarluaskan data serta informasi kepada pengguna.
2.8 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Jones dan Rama (2008, p17), Sistem Informasi Akuntansi merupakan
subsistem dari Manajemen Information System (MIS) yang menyediakan informasi
mengenai akuntansi dan keuangan seperti informasi lain yang diperoleh dari pengolahan
rutin transaksi akuntansi.
Menurut Romney dan Steinbart (2006, p6), Sistem Informasi Akuntansi adalah
“An accounting information system (AIS) is a system that collects, stores, and processes
15
data to produce information for decision makers” yang dapat diartikan sebagai sistem
infromasi akuntansi adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, menyimpan, dan
memproses data untuk menghasilkan informasi yang dapat digunakan sebagai pendukung
pembuatan keputusan.
Menurut Gelinas dan Dull (2010, p14), Sistem Informasi Akuntansi adalah
subsistem yang berasal dari sistem yang berfungsi untuk mengumpulkan, memproses, dan
melaporkan informasi keuangan dari sebuah kejadian bisnis.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah subsistem
khusus yang berasal dari sistem yang berfungsi untuk mengumpulkan, menyimpan,
memproses, melaporkan untuk menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk
mendukung dalam pengambilan keputusan.
2.9 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Menurut Jones dan Rama (2008: 165), yang diterjemahkan oleh M. Slamet
Wibowo, siklus pendapatan terdiri dari berbagai jenis organisasi yang berbeda adalah
sama dan meliputi beberapa atau semua operasi berikut ini:
a. Merespon pertanyaan pelanggan. Pertanyaan pelanggan bisa ditangani oleh
tenaga penjual. Tenaga penjual memainkan peranan penting dalam membantu
para pelanggan untuk memahami suatu produk perusahaan dan memilih
produk yang sesuai untuknya.
b. Membuat perjanjian dengan para pelanggan untuk menyediakan barang dan
jasa di masa yang akan datang. Contoh dari perjanjian tersebut meliputi
pesanan pelanggan untuk produk atau jasa serta kontrak antara perusahaan
dengan pelanggan untuk penyerahan barang atau jasa di masa depan.
Karyawan penting di dalam fungsi ini adalah petugas pencatat pesanan dan
tenaga penjual.
c. Menyediakan jasa atau mengirim barang ke pelanggan.bIni sangat penting
dalam proses pendapatan. Untuk jasa, karyawan pentingnya adalah para
penyedia layanan. Untuk barang, petugas gudang dan pengiriman memainkan
peran yang aktif.
16
d. Mengakui klaim atas barang dan jasa yang disediakan. Pada kejadian ini,
perusahaan mengakui klaimnya terhadap pelanggan dengan mencatat piutang
dan menagih pelanggan.
e. Menerima kas. Pada suatu waktu dalam siklus pendapatan, kas diperoleh dari
pelanggan.
f. Menyetorkan kas ke bank. Agen yang terlibat di sini adalah kasir dan bank.
g. Menyusun laporan. Berbagai macam laporan mungkin dibuat untuk siklus
pendapatan. Contohnya mencakup daftar pesanan, daftar pengiriman, dan
daftar penerimaan kas.
2.10 Analisis Perancangan Internet Marketing
2.10.1 Analisis Seven Stages of Internet Marketing
Gambar 2.1 Seven Stages of Internet Marketing
Sumber: Mohammed Rafi (2003: 9)
17
2.10.2 Stage 1: Framing the Market Opportunity
Menurut Muhammad Rafi, et al. (2003, p8) tahapan pertama ini melibatkan
analisis dari peluang yang ada di pasar dan merupakan awal dari konsep bisnis seperti,
mengumpulkan data online dan offline yang cukup untuk membangun pembuktian
penilaian.
Menurut Muhammad Rafi, et al. (2003, p35) dalam tahapan pertama ketika
merancang internet marketing terdapat framework untuk menganalisis peluang dari pasar.
Didalam framework ini terdapat 6 langkah yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Step 1: Investigate opportunity in an existing or new value system.
Mengidentifikasi peluang dan analisis adalah dasar dalam menentukan
bidang yang telah ada atau merupakan bidang yang baru. Nilai dari sistem
dapat berdasar hasil pemikiran dari keseluruhan rantai seperti supplier,
distributors, pesaing, pembeli, dan perantara yang terlibat dalam market yang
telah ada.
Dalam step 1 terdapat Three Basic Value Types, dimana perusahaan
sebaiknya melihat dan menentukan nilai dari sistem termasuk kedalam bagian
yang mana dalam Three Basic Value Types.
a. Trapped Value, perusahaan dalam melakukan perluasan jaringan dari
ekonomi perusahaan dengan membuka kunci nilai yang terperangkap
dengan membuat pasar yang lebih efisien atau dengan nilai sistem yang
lebih efisien.
b. New-to-the-World-Value, dimana
perusahaan membuka
nilai yang
terperangkap dan membuat nilai dalam pasar yang baru untuk menciptakan
keuntungan yang baru. Keuntungan yang baru ini dapat meningkatkan nilai
dari penawaran yang baru, atau menjadi basis yang baru untuk penawaran
yang baru. Minimal ada 3 jalur yang dapat dilakukan perusahaan antara
lain, kostumisasi penawaran, membangun komunitas, dan memperkenalkan
nilai atas fungsi dan pengalaman baru.
c. Hybrid Value, keadaan dimana perusahaan tidak dapat membuka nilai yang
terperangkap dan membuat nilai yang baru secara bersamaan. Strategi ini
yang paling baik dalam mengkombinasikan membuka nilai yang
18
terperangkap dan nilai baru bagi pasar dapat digabungkan. Terdapat tiga
perbedaan mekanisme, antara lain: disrupting pricing, enabling ease of
access, or extending its market reach. Menurut Muhammad Rafi, et al.
(2004, p36-40)
2. Step 2: Identify unmet or undeserved needs.
Menurut Muhammad Rafi, et al. (2003, p41). Dalam step ini,
perusahaan mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan yang belum dapat
disediakan atau kebutuhan pelanggan yang belum bertemu dengan pemenuhan
kebutuhan yang baik. Pelanggan hanya akan mengganti kebiasaan hanya jika
perusahaan yang baru menawarakan hal yang lebih baik, dan bekerja dengan
lebih baik dalam memenuhi kebutuhan dan komunikasi yang efektif sesuai
dengan proporsi yang tepat.
3. Step 3: Determine target customer segments.
Menurut Muhammad Rafi, et al. (2003, p45). Tahapan ini membahas
mengenai bagaimana perusahaan dalam nilai dari sistem. Perusahaan
mengidentifikasikan spesifikasi pelanggan dalam memberikan penawaran.
Dalam mendesain segmen dari pelanggan terdapat 3 komponen antara lain:
pilihan dari segmen target pelanggan, seleksi dari keuntungan penawaran yang
akan disampaikan, alasan mengapa segmen tersebut yang dipilih secara
rasional.
Menurut Muhammad Rafi, et al. (2003, p47) terdapat beberapa
pendekatan dalam melakukan segmentasi pasar, antara lain:
a. Demografis, pendekatan demografis untuk individu dikelompokan
berdasarkan umur, jenis kelamin, pekerjaan, etnis, pendapatan, serta
status keluarga.
b. Geografis, pendekatan berdasar pada negara, wilayah, kota, ukuran
kota, dan domain ISP.
c. Behavioral, kebiasaan dalam online shopping, kebiasaan dalam
offline shopping. Penggunaan website, dan loyalti terhadap website.
19
d. Psychographic, gaya hidup, tipe personality dari pelanggan, afinitas
dari pelanggan.
e. Benefits, kenyamanan, ekonomi, kualitas, kecepatan, informasi dan
seleksi.
4. Step 4: Assess resource requirements to deliver the offering.
Menurut Muhammad Rafi, et al. (2003, p56-58), tahapan ini
perusahaan sebaiknya mengidentifikasikan pengalaman dan keuntungan apa
yang ditawarkan akan disediakan, dan kemampuan serta teknologi seperti apa
yang diperlukan untuk menyampaikan keuntungan yang ditawarkan.
Perusahaan juga mengidentifikasikan sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan, ada tiga klasifikasi dalam sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan yaitu Customer-Facing, Internal, dan Upstream.
5. Step 5: Assess competitive, technological, and financial attractiveness of
opportunity.
Menurut Muhammad Rafi, et al. (2003, p60). Terdapat 4 area penting
yang dapat digunakan untuk menentukan karakteristik dan besarnya peluang
yang ada.
a. Competitive Intensity, faktor yang berhubungan dengan keseluruhan
intensitas persaingan seperti: (a) jumlah dari pesaing yang ada, (b)
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki pesaing yang ada dalam
menyampaikan keuntungan untuk pelanggan.
b. Customer Dynamics, elemen yang menyusun keseluruhan dari
dinamika pelanggan di dalam pasar, seperti: (a) level dari
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi, jarak dengan peluang yang
tak terbatas. (b) level dari interaksi antara segmen pelanggan yang
besar. (c) kemungkinan dari pertumbuhan
c. Technology Vulnerability, kerentanan akan teknologi meliputi, (a)
pengaruh yang kuat dari awal penerapan teknologi. (b) pengaruh
yang kuat dari penerapan teknologi dalam proporsi nilai
perusahaan.
20
d. Microeconomics, Peluang dalam mikroekonomi meliputi, (a)
ukuran/volume dari pasar dan (b) tingkat profitabilitas.
6. Step 6: Conduct go/no-go assessment.
Menurut Muhammad Rafi, et al. (2003, p66) dalam tahapan ini
perusahaan melakukan analisis terakhir dalam tahapan pertama untuk
memutuskan go/no-go assessment dari perencanaan yang telah ada dengan
mempertimbangkan nilai positif dan negatif dari analisis yang pernah
dilakukan.
Dalam tahap ini, tim manajemen seharusnya memiliki gambaran yang
jelas dalam peluang pasar. Anggota dari manajemen sebaiknya mampu untuk
menggambarkan nilai dari sistem untuk industri dan memiliki pengertian yang
kuat atas intervensi ke dalam pasar.
Tim manajemen sebaiknya memiliki keahlian untuk membuat
opportunity story sebagai rencana kasar dari rencana bisnis. Opportunity story
sebaiknya mengikuti:
1. Penjelesan secara singkat mengenai segmen dari target di dalam nilai
dari sistem.
2. Mengartikulasikan nilai tinggi dari proporsisi.
3. Mengestimasi elemen dari keuntungan pelanggan.
4. Identifikasi kemampuan secara kritikal, dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk menyampaikan keuntungan dari pelanggan.
5. Merencanakan
alasan
yang
kritis
untuk
mempercayai
bahwa
kemampuan dan sumber daya yang telah diidentifikasikan akan
menjadi sumber dari keuntungan dalam persaingan.
6. Mengkategorisasikan kemampuan kritis dalam bidang seperti apa.
7. Menjelaskan bagaimana perusahaan memoneter kan peluang.
8. Menyediakan pemahaman atas besarnya peluang secara finansial untuk
perusahaan.
21
9. Identifikasi asumsi pengertian kritikal yang seharusnya benar dalam hal
peluang yang ada untuk me materialisasi marketplace
10. Identifikasi faktor resiko yang terasosiasi dengan meyakinkan peluang.
2.10.3 Stage 2: Fotmulating the Marketing Strategy
Menurut
Muhammad
Rafi,
et
al.
(2003,
p8),
tahapan
kedua
yaitu
memformulasikan strategi marketing, Strategi internet marketing berdasarkan pada
korporasi, unit bisnis, dan semua marketing program dalam sebuah perusahaan. Tujuan
dari strategi marketing, sumber daya, dan alur dari aktivitas harus berhubungan dengan
strategi unit bisnis. Pada akhirnya keseluruhan strategi marketing meliputi offline dan
online dari kegiatan marketing.
Corporate
Strategy
Business Unit
Strategy
Integrated
Marketing
Strategy for Unit
Internet
Marketing
Traditional
Marketing
Gambar 2.2: Strategi Marketing
Sumber: Mohammed Rafi (2003: 11)
Menurut Muhammad Rafi, et al. (2003, p99-113). Di dalam tahapan ini terdapat 3
hal yang menjadi fokus dalam merancang strategi internet marketing, antara lain:
1. Segmentation
Basis dari segmentasi pasar akan secara natural berubah kertika perusahaan
mulai untuk melihat pelanggan secara online melalui internet. Didalam segmentasi
dalam menentukan marketing strategi, terdapat 4 skenario seperti:
22
a. No change
Perusahaan menemukan bahwa online segmentation tidak
menunjukkan perubahan yang signifikan, dan tidak menunjukkan
komposisi yang berubah banyak dari ukuran segmen. Tidak ada
perubahan dalam segmen.
b. Market Expansion
Perusahaan menemukan karakteristik dari online segmen adalah
sama namun ukuran dari segmenlah yang berubah. Hal ini juga dapat
disebabkan karena hanya sedikit perusahaan yang berada dalam jenis
usaha yang sama yang telah menggunakan internet.
c. Market Reclassification
Lebih
menarik
dimana
online
segmen
dapat
berbeda
karakteristiknya dari offline segmen. Hal ini dapat dikarenakan pada
kemampuan Internet dalam menyampaikan apa yang ditawarkan oleh
perusahaan.
d. Reclassified-Expansion
Dslam tipe ini, terjadi perubahan segmen dimana ukuran serta
karakteristik dari segmen mengalami perubahan. Scenario yang lebih
kompleks ini menunjukkan bahwa internet marketing menjadi hal yang
sangat utama karena menjadi hal yang sangat penting dalam
perusahaan.
23
Market Expansion
Reclassified Expansion
No Change
Market Reclassification
Gambar 2.3: Segmentation Scenario
Sumber: Mohammed Rafi (2003: 108)
2. Targeting
Segmen harus tetap dapat dievaluasi secara baik seperti yang telah
disebutkan sebelumnya. Pemilihan segmen mengenai ukuran dan karakteristik
akan mempengaruhi targeting dari segmen yang dimiliki oleh perusahaan.
Terdapat 4 skenario dalam targeting segment:
a. Blanket Targeting
Strategi yang dilakukan oleh perusahaan adalah sama untuk semua
segmen yang ada dan perlakuan yang ditujukan untuk konsumen online
dan offline adalah sama.
b. Beachhead Targeting
Strategi yang digunakan oleh perusahaan hanya untuk bagian tertentu
dan perlakuan yang ditujukan untuk konsumen online dan offline adalah
sama.
c. Bleed-Over Targeting
Strategi yang dilakukan perusahaan hanya untuk suatu bagian segmen
tertentu dan perlakuan yang ditujukan untuk konsumen online dan offline
adalah berbeda.
24
d. New Opportunity Targeting
Strategi yang dilakukan oleh perusahaan adalah sama untuk semua
segmen yang ada tapi perlakuan yang ditujukan untuk konsumen online
dan offline adalah berbeda.
Gambar 2.4: Strategi Targeting
Sumber: Mohammed Rafi (2003: 110)
3. Positioning
Terdapat 4 skenario dalam menentukan strategi positioning dalam internet
marketing, antara lain:
1. Blanket Positioning
Strategi yang dilakukan oleh perusahaan adalah sama untuk konsumen
online dan offline. Strategi yang baik dalam positioning ini adalah dengan
meminjam strategi untuk konsumen offline dan diterapkan pada konsumen
online.
25
2. Beachhead Positioning
Strategi yang dilakukan oleh perusahaan adalah mirip untuk konsumen
online dan offline, tetapi hanya difokuskan pada konsumen online. Dalam
skenario ini dimana target segmen adalah subseksi dari offline segmen.
3. Bleed-over Positioning
Strategi yang dilakukan oleh perusahaan adalah mirip untuk konsumen
online dan offline. Dalam skenario ini diasumsikan bahwa target segmen
berasal dari konsumen lama maupun konsumen baru.
4. New Opportunity Positioning
Strategi yang dilakukan oleh perusahaan adalah berbeda untuk konsumen
online dan offline. Didalam tahapan ini perusahaan menciptakan segmen baru
dan membangun sebuah posisi baru untuk segmen baru tersebut.
Blanket Targeting
New Opportunity
Targeting
Beachhead Targeting
Bleed-Over
Targeting
Gambar 2.5: Strategi Positioning
Sumber: Mohammed Rafi (2003: 112)
2.10.4 Stage 3: Designing the Customer Experience
Menurut Muhammad Rafi, et al. (2003, p8-9). Perusahaan harus memahami tipe
dari pengalaman pelanggan dimana kebutuhan pelanggan harus dipenuhi untuk
26
menemukan peluang dari pasar. Pengalaman pelanggan seharusnya memiliki korelasi
dengan posisi perusahaan dan strategi marketing perusahaan.
Menurut Muhammad Rafi, et al. (2003, p135-142) Pada tahap ini terdapat 3 hal
yang perlu diperhatikan dalam merancang pengalaman pelanggan, antara lain:
1. Experience Functionality
Website dapat berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan fungsi –
fungsi yang ada dan tidak terjadi kesalahan dalam berjalannya website.
Terdapat 5 hal yang perlu diperhatikan dalam merancang experience
functionality, seperti kemudahan dalam navigasi, kecepatan website dalam
melakukan proses, kehandalan website, keamanan website, akses terhadap
media yang ada.
2. Experience Intimacy
Website menyediakan fasilitas yang diinginkan oleh konsumen yang
mencakup hal – hal seperti konstumisasi oleh konsumen, komunikasi dengan
konsumen, konsistensi dari website, tingkat kepercayaan, dan menjadikan
website sebagai aktivitas rutin yang dilakukan oleh konsumen.
3. Experience Evangelism
Website sudah memiliki hubungan yang sangat dekat dengan
konsumen, dimana dalam bagian ini akan mencakup hal – hal seperti,
konsumen mulai memperkenalkan website kepada orang lain dan mengajak
orang lain untuk berkunjung ke website, komunitas untuk konsumen, dan
website dapat menerima saran serta kritik dari konsumen.
2.10.5 Stage 4: Crafting the Customer Interface
Menurut Muhammad Rafi, et al. (2003, p9). Tahapan ini menunjukkan bahwa
internet merupakan perpindahan dari interakti pasar yang sebelumnya face-to-face
menjadi interaksi screen-to-face. Dalam merancang customer interface yang baik, terdapat
7Cs Framework yang dijadikan acuan dalam merancang interface.
Menurut Muhammad Rafi, et al. (2003, p161). 7Cs Framework terdiri atas:
27
1. Context
Tampilan customer interface pada layar, misalkan kombinasi warna dan letak
tombol (navigasi). Elemen contest terbagi menjadi dua dimensi, yaitu:
a. Function. Bagian ini berhubungan dengan cara penempatan link dalam sebuah
website, pembagian sebuah halaman website menjadi sub komponen dan alatalat yang dapat digunakan oleh user untuk perpindahan antar halaman didalam
website.
b. Aesthetics. Bagian ini berhubungan dengan visualisasi yang ditampilkan pada
halaman web seperti warna, gambar, tulisan dan objek visual lainnya.
2. Content
Elemen content terbagi menjadi empat dimensi, yaitu:
a. Offering Mix. Pada bagian ini, isi dari website berhubungan dengan produk,
informasi dan layanan yang ditawarkan.
b. Appeal Mix. Pada bagian ini, isi dari website berhubungan dengan daya tarik
yang diberikan melalui promosi dan pesan komunikasi dari perusahaan.
c. Multimedia Mix. Pada bagian ini, isi dari website berhubungan dengan mediamedia yang bervariasi seperti teks, gambar, video, animasi, dan grafik.
d. Content Type. Pada bagian ini, isi dari website terdiri dari dua jenis informasi
yaitu Highly Time-Sensitive, merupakan informasi yang perlu di-update
sesering mungkin dan Less Time-Sensitive, merupakan informasi yang tidak
harus selalu di-update.
3. Community
Sebuah jalinan hubungan yang dibangun berdasarkan kepentingan yang sama.
Kumpulan orang-orang dapat membentuk suatu hubungan yang kuat yang dapat
berkembang menjadi sebuah komunitas. Komunitas ini dapat membuat konsumen tertarik
kembali ke website ini
28
4. Customization
Elemen ini dibagi menjadi 2 dimensi yaitu Personalization, merupakan perubahan
terhadap website yang dilakukan oleh user, merupakan perubahan terhadap website yang
dilakukan oleh perusahaan.
5. Communication
Elemen ini dibagi menjadi 2 dimensi, yaitu Broadcast, merupakan pertukaran
informasi satu arah yang dilakukan oleh perusahaan kepada user dan Interactive,
merupakan pertukaran informasi dua arah yang dilakukan antara perusahaan dan user.
6. Connection
Merupakan link yang disediakan di dalam sebuah website untuk berhubungan dengan
website yang lain. Link ini dapat berupa kata, gambar, dan grafik.
7. Commerce
Suatu kapasitas transaksi yang terdapat pada suatu website yang terdiri dari beberapa
dimensi, antara lain:
a. Registration, hanya user yang terdaftar yang bisa melakukan transaksi.
b. Shopping Cairt, member dapat meletakkan lebih dari satu produk yang dibeli ke
dalam virtual shopping cart.
c. Security, website memberikan layanan sekuritas dalam melakukan transaksi
melalui teknologi authentication.
d. Order Tracking, user dapat mengetahui status pengiriman barangnya.
e. Delivery Option, user dapat memilih parameter pengiriman seperti harga dan
waktu pengiriman.
2.10.6 Stage 5: Designing the Marketing Program
Menurut Muhammad Rafi, et al. (2003, p10). Pada tahapan ini perusahaan telah
melewati 4 tahap sebelumnya. Dimana pada tahap ini, perusahaan seharusnya memiliki
program marketing yang jelas. Tahapan ini mendesain kombinasi penting dari berbagai
aksi marketing untuk memindahkan target dari hanya sekedar awareness menjadi
commitment. Framework yang digunakan adalah Marketspace Matrix.
29
Menurut Muhammad Rafi, et al. (2003, p212) Pada tahapan ini proses pemasaran
dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu sebagai berikut:
1. Customer Relationship
a. Awareness. Pada tahap ini terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan
untuk menciptakan pengenalan dan kesadaran terhadap produk kepada
masyarakat, antara lain melalui brand (merek) yang mudah diingat, brand
yang konsisten antara brand perusahaan dan brand website, serta promosi
melalui media online dan offline.
b. Exploration / Expansion. Pada tahap ini, konsumen mempertimbangkan
kemungkinan untuk melakukan transaksi. Tahap ini berfokus pada
beberapa hal yaitu:
a. Attraction. Konsumen tertarik untuk menjalin hubungan dengan
perusahaan karena perusahaan memberikan tawaran yang lebih
baik dibandingkan dengan perusahaan lainnya, misalnya dari sisi
harga, fungsi dan merek.
b. Relationship Norms. Norma-norma yang harus dipatuhi oleh pihak
perusahaan dan pihak konsumen.
c. Trust. Kepercayaan bahwa kata-kata atau janji suatu pihak dapat
diandalkan dan pihak tersebut akan memenuhi kewajibannya.
d. Satisfaction. Kepuasan adalah penilaian terhadap pemenuhan
kebutuhan konsumsi. Untuk mencapai kepuasan dan menghindari
ketidakpuasan, maka perusahaan harus memenuhi kebutuhan
konsumen.
c. Commitment. Pada tahap ini, pihak-pihal yang berhubungan memiliki
kewajiban dan tanggung jawab terhadap sesamanya.
d. Dissolution. Terjadi jika salah satu atau kedua belah pihak memutuskan
hubungan.
30
2. Internet Marketing Mix
a. Product. Merupakan sesuatu yang dibuat untuk tujuan transaksi, dimana
produk terbagi atas dua jenis, yaitu physical goods (barang) dan services
(layanan).
b. Pricing. Merupakan strategi pemberian harga yang dilakukan oleh
perusahaan di dalam web untuk menarik konsumen.
c. Communication. Merupakan strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mempromosikan web baik secara online maupun secara offline.
d. Community. Merupakan strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menciptakan suatu hubungan yang dibangun berdasarkan kepentingan yang
sama.
e. Distribution. Merupakan strategi yang dilakukan oleh perusahaan agar
produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat dicapai oleh konsumen.
f. Branding. Merupakan nama, tanda, simbol, atau desain atau kombinasinya
yang ditujukan untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari perusahaan dan
untuk membedakan mereka dari para pesaingnya.
g. Marketspace Matrix. Marketspace Matrix memiliki tujuan untuk
membantu perusahaan membuat pendekatan yang berfokus pada konsumen
yang terintegrasi dengan e-marketing. Marketspace Matrix ini meliputi dua
komponen penting yaitu customer relationship dan marketing mix.
2.10.7 Stage 6: Leveraging Customer Information through Technology
Menurut Muhammad Rafi, et al. (2003, p17). Dalam tahapan ini, perusahaan
wajib untuk membuat dan berlaku dalam 3 kunci keputusan.
a. Strategi untuk memilih pasar apa yang akan dikejar dengan melakukan
marketing research.
b. Mempelajari lebih dalam mengenai pelanggan dan merancang strategi untuk
mendapatkan target pelanggan. Dimana dengan membuat database marketing
yang baik, agar dapat digunakan dalam membangun hubungan yang baik
dengan pelanggan.
31
c. Menilai keuntungan dari pelanggan dalam masa yang panjang, dan menahan
kunci yang dimiliki oleh pelanggan. Membangun Customer Relationship
Management agar dapat memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan dan
dapat memberikan perkembangan yang baik bagi website yang ada.
2.10.8 Stage 7: Evaluating the Marketing Program
Menurut Muhammad Rafi, et al. (2003, p18), merupakan tahapan terakhir dalam
merancang internet marketing, yang meliputi evaluasi dari keseluruhan marketinh
program yang ada. Termasuk didalam nya fokus terhadap keseimbangan antara pelanggan
dan metrics dari keuangan.
2.11 Software dan bahasa pemrograman yang digunakan
2.11.1 Dreamweaver
Menurut McFarland (2011, p2), dreamweaver merupakan sebuah perangkat
lunak yang dikeluarkan oleh Adobe yang bertujuan untuk mengembangkan suatu
website yang lengkap dan manajemen program. Dreamweaver bekerja dengan teknologi
web seperti, HTML, XHTML, CSS, JavaScript, JSP dan PHP. Dreamweaver mencakup
banyak tools untuk mengelola website setelah membangun website tersebut. Tools yang
ada dapat memeriksalink yang rusak, menggunakan template untuk mempersingkat
perubahan halaman side-wide, dan mengorganisasikan kembali situs di dalam sebuah
flash dengan tool manajemen situs program.
2.11.2 MySQL
MySQL adalah relational database management sistem yang melakukan semua
pekerjaan untuk menyimpan, mengambil, mengelola, dan memanipulasi data. Berikut
adalah kelebihan dari MySQL (Forta, 2006, p13).
Karakteristik dari MySQL adalah :
1. Bersifat open source.
2. Kinerja yang cepat.
3. MySQL di pakai oleh banyak perusahaan atau organisasi.
4. Mudah di install, get up, dan run.
32
2.11.3 PHP
PHP adalah bahasa script open source HTML embedded yang mendukung banyak
web server, seperti Apache HTTP server dan Microsoft’s Internet Information Server.
Bertujuan agar web developer untuk mampu menulis banyak halaman dinamis secara
cepat (Connolly dan Begg, 2010, p1043).
PHP
adalah
bahasa
pemrograman
yang
paling
populer
yang
handal,
pengembangan platform yang dapat ditoleransi, mirip dengan apa yang sudah tersedia
untuk Java, Microsoft Visual Studio, dan Ruby. Platform sebagai lingkungan
pengembangan layanan juga dapat berfungsi sebagai situs penyebaran tanpa memerlukan
pengembang untuk melompat lebih jauh melalui lingkaran tambahan untuk membuat
aplikasi mereka terukur dan siap untuk digunakan produksi. PHP adalah kode sumber
terbuka dan salah satu bahasa yang paling banyak digunakan untuk aplikasi Web.
(Anonymous, 2011)
2.12 Overview Activity Diagram
Menurut Satzinger (2005, p144) Activity Diagram adalah sebuah tipe dari diagram
alur kerja yang menjelaskan aktivitas dari user atau sistem, orang yang melakukan
aktivitas yang disebutkan, dan alur dari aktivitas yang sequential.
Swimlane
Starting Activity
Transition Arrow
Activity
Ending Activity
Gambar 2.6: Activity Diagram
Sumber: Satzinger (2005:145)
33
2.13 User Interface
Menurut Satzinger (2005, p442) User Interface adalah bagian dari sebuah sistem
informasi yang melibatkan input dan ouput yang minimal membutuhkan campur tangan
manusia. Human Capital Interaction (HCI) adalah ilmu yang mempelajari setiap
aktivita end user dengan komputer.
Menurut Satzinger (2005, p444) Human Computer Interaction adalah ilmu yang
mempelajari interaksi end users dengan komputer. Aspek fisik dari user interface
termasuk semua alat yang biasanya disentuh oleh pengguna, termasuk keyboard, mouse,
touchscreen atau keypad. Bagian fisik lain dari interface seperti manual referensi,
dokumen yang dicetak, form masukan data, dan semua pekerjaan yang dilakukan
pengguna untuk menyelesaikan semua pekerjaan di komputer.
Merancang sebuah antarmuka yang sangat baik dalam satu bahasa di suatu
negara akan menawarkan banyak tantangan. Merancang user interface yang dapat
berhasil diterapkan untuk beberapa bahasa dan beberapa negara bahkan lebih sulit.
Sebuah user interface yang baik adalah user interface yang dapat dimengerti dari
berbagai bahasa dan daerah. (Menurut Purwati, Yenny, 2011, p77-87)
2.14 Akuntansi Manajemen
Menurut Hansen (2007, p7) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) perusahaan terdiri
dari 2 subsistem inti: Sistem Akuntansi Manajemen, dan Sistem Akuntansi Keuangan.
Sistem Akuntansi Manajemen menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk
memenuhi tujuan manajemen tertentu. Kegiatan yang dilakukan dalam akuntansi
manajemen adalah mengumpulkan, mengukur, menyimpan, menganalisa, melaporkan,
dan mengatur informasi. Informasi kejadian ekonomi diproses menjadi output yang
tepat sesuai dengan tujuannya. Output bisa berupa laporan khusus, biaya produk, biaya
pelanggan, anggaran, laporan kinerja, dan komunikasi pribadi.
Sistem Akuntansi Manajemen tidak dibatasi dengan ketentuan tetap yang
menjelaskan syarat proses, input, dan output. Kriteria selalu fleksibel den berdasarkan
tujuan dari manajemen. Sistem Akuntansi Manajemen mempunyai 3 tujuan umum:
1. Menyediakan informasi untuk menghitung biaya jasa, produk, dan hal lain
yang diinginkan pihak manajemen.
34
2. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengawasan, evaluasi, dan
perkembangan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Sistem Akuntansi Manajemen membantu perusahaan mengidentifikasi dan
menyelesaikan
masalah
serta
mengevaluasi
kinerja.
Sistem
Akuntansi
Manajemendisebut juga internal accounting. Hal ini dikarenakan akuntansi manajemen
menghasilkan laporan untuk internal perusahaan seperti manajer, eksekutif, dan pekerja.
Akuntansi Manajemen mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengelompokkan,
dan melaporkan informasi yang berguna bagi pengguna internal dalam perencanaan,
pengawasan, dan pengambilan keputusan.
2.15 Model Keputusan Investasi Modal, Cost Benefit Analysis Ratio
Menurut Hansen (2007, p564) keputusan investasi modal berhubungan dengan
perencanaan, penetapan tujuan, menyusun keuangan, dan menggunakan kriteria tertentu
untuk memilih asset jangka panjang. Keputusan investasi modal merupakan keputusan
penting yang harus dibuat manajer, karena menyangkut nominal dan resiko yang besar.
Proses pembuatan keputusan investasi modal sering disebut sebagai capital
budgeting. Terdapat 2 tipe dari proyek capital budgeting yang harus diperhatikan:
(1) independent projects adalah proyek yang bila diterima atau ditolak tidak
mempengaruhi arus kas proyek lain.
(2) mutually exclusive projects adalah proyek yang bila diterima bisa
mempengaruhi penerimaan proyek lain. Keputusan investasi modal ini
berhubungan dengan investasi aset modal jangka panjang. Dengan melakukan
penilaian, manajer dapat memutuskan proyek mana yang diterima serta
perbandingannya dengan yang lain.
Menurut Hansen (2007, p 566), terdapat 2 model keputusan investasi modal:
(1) model Nondiscounting, dan
(2) model Discounting.
35
Model Nondiscounting tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, sedang
model Discounting sebaliknya. Penggunaan model Nondiscounting telah meningkat
dari tahun ke tahun.
2.15.1 Model Nondiscounting: Payback Period
Menurut Hansen (2007, p566) model penilaian ini tidak memperhitungkan
nilai waktu dari uang. Salah satu model yang sering digunakan adalah model
payback period. Model ini menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan
perusahaan
untuk
mengembalikan
modal
awal
investasinya.
Model
penghitungannya sebagai berikut:
Original Investment
Payback Period=
Annual Cash Flow
Perusahaan menentukan berapa lama waktu maksimal yang diperlukan
untuk mengembalikan modal investasi awal. Bila setelah dihitung dengan payback
period, waktunya melebihi maka proyek akan ditolak. Semakin lama waktu yang
dibutuhkan untuk mengembalikan modal investasi awal, maka semakin berbahaya
juga investasi itu. Perusahaan yang bermasalah dengan likuiditasnya akan memilih
waktu pengembalian yang singkat.
2.15.2 Model Discounting – Net Present Value (NPV)
Menurut Hansen (2007, p569) model ini memperhitungkan nilai waktu dari
uang. Model ini juga menggabungkan konsep diskonto kas masuk dan kas keluar.
Model yang dipakai adalah Net Present Value (NPV). NPV adalah perbedaan nilai
sekarang dari kas masuk dan kas keluar. Model penghitungannya sebagai berikut:
NPV=
∑CFt
(1+i)t
-I
Dimana:
I = Nilai sekarang dari biaya proyek
CFt= Arus kas masuk yang diterima dalam periode t, dengan t = 1 . . n
36
n = Lama waktu hidup proyek
i = rate of return
t = Lama waktu
Menurut Weygandt (2010, p548) metode NPV merubah arus kas masuk ke
nilai sekarang. Kemudian dibandingkan dengan nilai investasi awal. Perbedaan
kedua nilai tersebut yang disebut sebagai Net Present Value (NPV). Suatu proyek
diterima bila NPV nya 0 atau lebih positif. Semakin tinggi nilai NPV, maka
semakin menarik investasi tersebut.
2.15.3 Metode Discounting – Internal Rate of Return (IRR)
Menurut Hansen (2007, p570) model discounting lainnya adalah metode
IRR. IRR didefinisikan sebagai tingkat suku bunga yang menentukan nilai arus kas
masuk proyek sekarang sama dengan nilai proyek sekarang. Dengan kata lain
adalah tingkat suku bunga yang membuat NPV proyek menjadi nol. Model
penghitungannya sebagai berikut:
I=
∑CFt
(1+i)t
Dimana:
CFt= Arus kas masuk yang diterima dalam periode t, dengan t = 1 . . n
n = Lama waktu hidup proyek
i = rate of return
t = Lama waktu
IRR dapat ditemukan dengan trial dan error. IRR adalah salah satu teknik
menilai investasi modal yang paling banyak digunakan. Menurut Weygandt (2010,
p558) metode IRR berbeda dengan NPV. IRR adalah tingkat suku bunga yang
membuat nilai sekarang investasi awal sama dengan nilai sekarang arus kas masuk
(NPV = 0).
37
2.16 Kerangka Berpikir
Melakukan Survey ke 3 contoh Koperasi di Jakarta
Menentukan metode analisis proses bisnis, rancangan dan
metode analisis investasi
Melakukan analisis terhadap proses bisnis pemasaran dari 3
contoh koperasi
Melakukan analisis internet marketing dengan menggunakan 3
tahap dari 7 tahap dalam menganalisis internet marketing
Melakukan analisis perancangan internet marketing dengan
menggunakan 4 tahap dari 7 tahap dalam merancang internet marketing
Menghitung nilai investasi dari proyek terkait
Membuat Simpulan dari proyek
Download