detikcom - Media Harus Memberi Manfaat Kemanusiaan dalam Kera

advertisement
detikcom - Media Harus Memberi Manfaat Kemanusiaan dalam Kera...
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/t...
::Ticketbox | Mobile 3845 | I-ring 808 ::
detikNews | detikFinance | detikHot | detiki-Net | detikSport | detikFood | Sepakbola
detikFoto | detikTV | detikPortal | PialaEropa | detikSurabaya | detikBandung | detikPublishing
detikForum | Suara Pembaca | Surat dari Buncit | Makan Enak (MEOK) | Iklan | Indeks
03/06/2008 16:08 WIB
Laporan dari Amsterdam
Media Harus Memberi Manfaat
Kemanusiaan dalam Keragaman
Eddi Santosa - detikcom
Amsterdam - Persoalan inter- dan
antarkeyakinan serta kebudayaan merebak
di mana-mana. Dalam tensi meninggi, media
seharusnya menunjukkan tanggung
jawabnya dengan memberi manfaat damai.
Hal itu mengemuka dalam 6th ASEF
Journalists' Colloquium di De Balie,
Amsterdam, 1-2 Juni 2008, di mana
koresponden detikcom untuk Belanda dan
Uni Eropa, Eddi Santosa, berpartisipasi
sekaligus satu-satunya partisipan mewakili
media dari Indonesia. Partisipan lainnya dari Austria, Bulgaria, Denmmark,
Prancis, Jerman, Belanda, Spanyol, Portugal, Cina, Pakistan, Filipina,
Singapura, dan Thailand.
Kecenderungan terakhir terlihat bahwa media sering memberikan informasi
tidak sebagaimana mestinya seperti telah disepakati dan ditetapkan dalam
standar profesi. Tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga hampir di semua
negara Asia seperti Filipina, Thailand, Malaysia, dan Cina.
Kalau selama ini orang Asia memandang media Barat lebih profesional,
ternyata itu juga keliru. Otto Friedrich (Austria) mengungkapkan peristiwa nyata
di negaranya mengenai kerja sekelompok wartawan yang meliput khotbah
seorang imam tentang peran Yesus (Isa) dalam Islam. Para wartawan itu telah
meninggalkan tempat, sebelum khotbah selesai. Esoknya muncul di headline
media mereka bahwa sang imam melontarkan pernyataan-pernyataan
1 of 3
25/06/2008 12:34
detikcom - Media Harus Memberi Manfaat Kemanusiaan dalam Kera...
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/t...
antichrist.
Hal serupa juga terjadi Italia, seperti diceritakan Maria-Paz Lopez,
koresponden di Italia untuk koran Spanyol, La Vanguardia. Radio Maria di Italia
tetap menyiarkan content yang bernada antisemit dan bertolak belakang
dengan aspirasi umat moderen lainnya. Hal serupa juga didapati pada
berbagai koran setempat.
Akibat dari itu timbul dampak sosiopolitik yang tidak memberi kontribusi positif
pada perdamaian umat manusia. Perbedaan-perbedaan dalam masyarakat
plural semakin meruncing dan membesar. Tidak jarang hal ini memanifestasi
dalam bentuk benturan atau konflik terbuka antarkelompok. Secara kebetulan
pada hari pertama, meledak bentrokan di Monas, Jakarta, yang langsung atau
tidak langsung media ikut berperan.
Kasus-kasus besar yang meledak hingga skala global, seperti telah terjadi di
Denmark dan Belanda, juga jelas memiliki tautan ke media. Pengedepanan
kebebasan berekspresi dan bersuara kurang mempertimbangkan dampaknya
pada sekelompok masyarakat, yang menjadi bagian dari sendi kehidupan
bersama.
Sebagian media berdalih bahwa kebebasan berekspresi adalah hak asasi, hak
paling mendasar yang harus diperjuangkan, dijaga dan dipertahankan. Publik
umum sering terkecoh dan mengamini, lalu mengambil posisi. Padahal
kebebasan berekspresi itu untuk media sendiri tidak absolut.
Kode Etik Bordeaux, yang ditetapkan dalam kongres di Bordeaux, Prancis
(April 1954) dan diamandemen pada 1986 jelas membingkai kebebasan
berekspresi media. Butir ke-7: Wartawan harus sadar bahaya diskriminasi yang
disebarkan oleh media dan melakukan upaya semaksimal mungkin untuk
mencegah diskriminasi itu berdasarkan ras, kelamin, kecenderungan seksual,
bahasa, agama, politik atau pendapat yang berlainan, dan asal-usul
kebangsaan atau sosial.
Media ibarat pedang bermata dua. Anda bisa menggunakannya untuk
kebaikan atau sebaliknya menebarkan angkara murka, mengadu-domba umat
manusia dan menebarkan malapetaka. Pilihan ada di tangan Anda.
( es / es )
detikNews
25/06/2008 11:27 WIB
FPPP Misterius, FPKS &
FPAN Komunikasi
dengan FKB-FPDIP
Komentar terkini (1 Komentar)
Baca Komentar
Kirim Komentar
Disclaimer
detikNews
25/06/2008 11:25 WIB
Demo Rusuh DPR
Dilarang Dampingi
Mahasiswa, Tim Advokasi
Protes Polisi
detikNews
Baca juga:
Laporan dari Amsterdam
Konflik Keyakinan Membesar, Tanggung Jawab Media, Bagaimana?
25/06/2008 11:23 WIB
detikForum
Protes Australia, Nelayan
Sulsel Bakar Sampan di
Depan DPRD
Terbaru
detikNews
25/06/2008 11:22 WIB
Tali Geni Tak Berniat
Membuat Tragedi
Semanggi III
Pake Paket unlimeted...
nomade88
malah tersendat-sendat...
andreacute
German vs Turkey Live Sem...
Reformis
Register | Today's Posts
Teraktif
PNS Abdi Negara Yang Buka...
anata broder
Yang Sewot Sama P L N Mas...
Ken-A-Rock
Transjakarta [Merger Thre... mel
detikNews
25/06/2008 11:20 WIB
Obama Minta
Pendonornya Bantu
Hillary Lunasi Utang
Informasi Pemasangan Iklan Banner:
Elin Ultantina
Email : [email protected]
Telepon. 62-21-7941177 ext.520,526
SMS Iklan
cara praktis olah sampah rumah jakarta dg komposter elektrik, kunj
kencanaonline.com & klik juga kencanaonlne\\\'s videos channel
(628157002935)
2 of 3
25/06/2008 12:34
Download