SALINAN -1- PUTUSAN Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi yang memeriksa Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015 tentang Laporan Keterlambatan Pemberitahuan terkait Dugaan Pelanggaran Pasal 29 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Jo Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 dalam Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp., yang dilakukan oleh: -----------Terlapor, LG International Corp. yang beralamat di Kantor Pusat di LG Twin Tower, 128, Yeoui-daero, Yeongdeungpo-gu, Seoul, 150-721, Korea Selatan dan beralamat Kantor Perwakilan Jakarta di The City Center Tower One, Batavia Building, 18 Floor, Suite 03-05, Jalan K.H. Mas Mansyur Kavling 126, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia (selanjutnya disebut “Terlapor”). -------------------------------------------------------------------------------telah mengambil keputusan sebagai berikut: --------------------------------------Majelis Komisi: -------------------------------------------------------------------------Setelah membaca Laporan Keterlambatan Pemberitahuan. ---------------Setelah membaca Tanggapan Terlapor terhadap Laporan Keterlambatan Pemberitahuan. -------------------------------------------------------------------Setelah mendengar Keterangan dari Terlapor. -------------------------------Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Investigator. -----Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Terlapor.----------Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini. ------------------------------------------------------------------------------------ TENTANG DUDUK PERKARA 1. Menimbang bahwa Komisi Pengawas Persaingan Usaha (“Komisi”) telah melakukan penyelidikan terhadap pemberitahuan yang dilaporkan oleh LG International Corp. berkaitan dengan Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi.----------------------------------------------------------- 2. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Penyelidikan diidentifikasi keterlambatan pemberitahuan pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. ---------------------------------3. Menimbang bahwa Komisi membuat Laporan Keterlambatan Pemberitahuan yang disampaikan dan disetujui dalam Rapat Komisi. --4. Menimbang bahwa berdasarkan Rancangan Dugaan Pelanggaran Pasal 29 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Jo Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 dalam Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp., Rapat Komisi menyetujui Rancangan Laporan Dugaan Pelanggaran tersebut menjadi Laporan Dugaan Pelanggaran. ---------------------------------------- 5. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Dugaan Pelanggaran tersebut, Ketua Komisi Penetapan menetapkan Komisi 44/KPPU/Pen/XII/2015 Pemeriksaan Pengawas tanggal Pendahuluan Persaingan 28 Desember melalui Usaha Nomor 2015 tentang Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015 terkait Dugaan Pelanggaran Pasal 29 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Jo Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 dalam Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp., dan menetapkan LG International Corp. sebagai Terlapor (vide bukti A1).----------------------------------------------------------6. Menimbang bahwa berdasarkan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan tersebut, Ketua Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi dan menugaskan Panitera yang akan membantu Majelis Komisi untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya. --------------------------------------- 7. Menimbang bahwa berdasarkan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan tersebut, Ketua Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi melalui Keputusan Komisi Nomor 21/KPPU/Kep.3/III/2016 tanggal 08 Maret 2016 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015 (vide bukti A2). ---------------------------------------------------------------------------8. Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Komisi menerbitkan Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015, yang menetapkan jangka waktu Pemeriksaan Pendahuluan paling lama 07 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanggal 17 Maret 2016 sampai dengan tanggal 28 Maret 2016 (vide bukti A4). ---------------------------------------------------------------------------- 9. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan Pemeriksaan Pendahuluan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan, Petikan Surat Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan, dan Surat Panggilan Sidang Majelis Komisi yang dilampiri Laporan Keterlambatan Pemberitahuan kepada Terlapor (vide bukti A5, A6, A7, A8). -------------------------------------------10. Menimbang bahwa pada tanggal 17 Maret 2016 yang dihadiri oleh Investigator dan Terlapor, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi I Pemeriksaan Pendahuluan dengan agenda (vide bukti B1):-----10.1. Pembacaan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan oleh Investigator kepada Terlapor. ------------------------------------------10.2. Penyerahan dan/atau Pembacaan Tanggapan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan oleh Terlapor disertai penyerahan daftar saksi dan/atau ahli beserta alat bukti dari Investigator dan Terlapor kepada Majelis Komisi. ---------------------------------11. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi tanggal 17 Maret 2016, Investigator membacakan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti I.1): ------------A. Dugaan Pelanggaran ----------------------------------------------------------11.1. Objek Perkara adalah Laporan Keterlambatan Pemberitahuan terkait Dugaan Pelanggaran Pasal 29 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Jo Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 dalam Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. -------------------------------------------------11.2. Dugaan Pelanggaran: Pasal 29 ayat (1) dan (2) UndangUndang Nomor 5 Tahun 1999. ------------------------------------- Pasal 29 (1) Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 yang berakibat nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu, wajib diberitahukan kepada Komisi, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penggabungan, peleburan atau pengambilalihan tersebut. (2) Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur dalam Peraturan Pemerintah. Juncto Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 --------(1) Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai aset dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis kepada Komisi paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif secara yuridis Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan. ------------------------------- (2) Jumlah tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: ----------------------------------------------------------------------------------------a. nilai aset sebesar Rp 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah); dan/atau ---------------------------------------------b. nilai penjualan sebesar Rp 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah). -------------------------------------------------------------------------------- (3) Bagi Pelaku Usaha di bidang perbankan kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku jika nilai aset melebihi Rp 20.000.000.000.000,00 (dua puluh triliun rupiah). ---------------(4) Nilai aset dan/atau nilai penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dihitung berdasarkan penjumlahan nilai aset dan/atau nilai penjualan dari: -----------------------------------a. Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih; dan ---- b. Badan Usaha yang secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih. ------------------------------------- Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 ---------------Dalam hal Pelaku Usaha tidak menyampaikan pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat (3), Pelaku Usaha dikenakan sanksi berupa denda administratif sebesar Rp 1.000.000.000,00 keterlambatan, (satu dengan miliar ketentuan rupiah) denda untuk setiap administratif hari secara keseluruhan paling tinggi sebesar Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah). -------------------------------------------------------------------------1. Bahwa LG International Corp. diduga melakukan keterlambatan pemberitahuan pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi, yang pada pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. memenuhi kriteria pemberitahuan yang wajib dilaporkan kepada KPPU. -------b. Bahwa kewajiban tersebut harus telah dilaksanakan selambat-lambatnya terhitung 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal efektif yuridis pengambilalihan saham.--------c. Bahwa pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. telah berlaku efektif secara yuridis sejak tanggal 12 Juni 2014 berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-13441.40.22.2014 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Binsar Natorang Energi. Oleh karena itu, LG International Corp. wajib untuk melakukan pemberitahuan selambatlambatnya pada tanggal 24 Juli 2014. -------------------------d. Bahwa LG International Corp. baru melakukan pemberitahuan kepada KPPU pada tanggal 27 Agustus 2014 dan telah didaftarkan dengan nomor register A13714. ------- e. Bahwa dengan demikian, LG International Corp. telah melakukan keterlambatan selama 20 (dua puluh) hari kerja. 2. Tentang Latar Belakang Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp.----------------------a. Bahwa sebelum LG International Corp. melakukan pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi, PT Binsar Natorang Energi memilki pinjaman dari PT Energy Jaya Persada, PT Bumi Sinergi Internasional, dan LG International Corp. yang dipergunakan untuk pembiayaan pengembangan awal proyek seperti Studi Kelayakan, Perijinan, dan Kegiatan Survey yang dilakukan oleh PT Binsar Natorang Energi (vide bukti penyelidikan B3).-------b. Bahwa terkait dana yang dipinjamkan oleh PT Energy Jaya Persada, PT Bumi Sinergi Internasional, dan LG International Corp., selanjutnya PT Binsar Natorang Energi mengkonversi hutang tersebut menjadi saham sebagaimana diperjanjikan sebelumnya dalam suatu perjanjian (vide bukti penyelidikan B3, C116). -----------------------------------c. Bahwa karena ketertarikan LG International Corp. kepada bisnis dari PT Binsar Natorang Energi yang sedang mempersiapkan power plant Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Hasang di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, maka LG International Corp. membeli sejumlah saham baru yang diterbitkan oleh PT Binsar Natorang Energi (vide bukti penyelidikan B1, B3). -----------------------d. Bahwa ketertarikan LG International Corp. sesuai dengan keinginan PT Binsar Natorang Energi untuk mendapatkan mitra bisnis dalam pengembangan bisnis Pembangkit Listrik Tenaga Air di Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara (vide bukti penyelidikan B3). -----------------------------e. Bahwa pengembangan PLTA Hasang 2014-2019 telah dimasukkan kedalam pembiayaan proyek LG International Corp. (vide bukti penyelidikan B3). -----------------------------f. Bahwa yang dimaksud dari pembiayaan proyek (project funding) adalah rencana pembiayaan melalui pinjaman bank BUMN Korea Selatan tetapi dengan syarat proyek tersebut sudah dimiliki oleh LG International Corp. (vide bukti penyelidikan B3). -------------------------------------3. Tentang Transaksi Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi --------------------------------------------------------------------a. Bahwa sebelum pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp., saham dari PT Binsar Natorang Energi sejumlah 95.000 lembar saham atau setara dengan Rp. 9.500.000.000 (sembilan miliar lima ratus juta rupiah) dimiliki oleh PT Energy Jaya Persada dan 5000 lembar saham atau setara dengan Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) dimiliki oleh PT Bumi Sinergi Internasional (vide bukti penyelidikan C116). -----------------b. Bahwa total saham sebelum pengambilalihan saham sebanyak 100.000 (seratus ribu) saham dengan total nominal setara Rp. 10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) (vide bukti penyelidikan C116). ----------------------------------c. Bahwa dengan demikian komposisi pemegang saham dari PT Binsar Natorang Energi sebelum pengambilalihan saham oleh LG International Corp. adalah 95% (sembilan puluh lima persen) saham dimiliki oleh PT Energy Jaya Persada dan 5% (lima persen) saham dimiliki oleh PT Bumi Sinergi Internasional (vide bukti penyelidikan B3, C116). ------------d. Bahwa pada tanggal 17 April 2014, PT Binsar Natorang Energi meningkatkan modal dasar dari Rp. 10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) menjadi Rp. 106.573.500.000 (seratus enam miliar lima ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) (vide bukti penyelidikan C116). -----------e. Bahwa peningkatan modal dasar sebesar Rp. 106.573.500.000 (seratus enam miliar lima ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) terbagi atas 1.065.753 (satu juta enam puluh lima ribu tujuh ratus lima puluh tiga) lembar saham yang masing-masing saham bernilai Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah) (vide bukti penyelidikan C116). ------------------------------------------------f. Bahwa peningkatan modal dasar sebesar Rp. 106.573.500.000 (seratus enam miliar lima ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) dilakukan oleh PT Binsar Natorang Energi dengan menerbitkan saham baru sebesar 965.735 (sembilan ratus enam puluh lima ribu tujuh ratus tiga puluh lima) untuk diambil bagian oleh LG International Corp. dan para pemegang saham dengan rincian sebagai berikut (vide bukti penyelidikan C116): ------ LG International Corp. sejumlah Rp. 54.352.500.000 (lima puluh empat miliar tiga ratus lima puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) yang terdiri dari 543.525 (lima ratus empat puluh tiga ribu lima ratus dua puluh lima) lembar saham. ------------------------------------------------- - PT Energy Jaya Persada sejumlah Rp. 37.392.300.000 (tiga puluh tujuh miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus ribu rupiah) yang terdiri dari 373.923 (tiga ratus tujuh puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh tiga) lembar saham. ----------------------------------- - PT Bumi Sinergi Internasional sejumlah Rp. 4.828.700.000 (empat miliar delapan ratus dua puluh delapan juta tujuh ratus ribu rupiah) yang terdiri dari 48.287 (empat puluh delapan ribu dua ratus delapan puluh tujuh) lembar saham. --------------g. Bahwa dari modal dasar sebesar Rp. 106.573.500.000 (seratus enam miliar lima ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) disetor atau ditempatkan penuh kepada persero oleh masing masing pemegang saham perseroan dengan cara sebagai berikut (vide bukti penyelidikan C116): - Rp. 10.000.000.000 (sepuluh miliyar rupiah) merupakan setoran lama pemegang saham Perseroan; - Rp. 37.392.300.000 (tiga puluh tujuh miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus ribu rupiah) merupakan setoran saham hasil konversi utang berdasarkan perjanjian tanggal 16 April 2014 antara Perseroan dan PT Energi Jaya Persada. ------------------- Rp. 4.828.700.000 (empat miliar delapan ratus dua puluh delapan merupakan juta setoran tujuh saham ratus hasil ribu konversi rupiah) utang berdasarkan perjanjian tanggal 16 April 2014 antara Perseroan dan PT Bumi Sinergi Internasional. ----------- - Rp. 6.598.900.000 (enam miliar lima ratus sembilan puluh delapan merupakan juta setoran sembilan saham ratus ribu hasil konversi rupiah) utang berdasarkan perjanjian tanggal 17 April 2014 antara Perseroan dan LG Internasional Corp. --------------------- Rp. 47.753.600.000 (empat puluh tujuh miliar tujuh ratus lima puluh tiga juta enam ratus ribu rupiah) merupakan setoran tunai kedalam rekening Perseroan oleh LG International Corp. ---------------------------------- h. Bahwa komposisi kepemilikan saham perseroan setelah pengambilalihan saham oleh LG International Corp. dan pemegang saham lainnya sebagai berikut (vide bukti penyelidikan B1, B3, C116): --------------------------------------- LG International Corp. sejumlah 543.525 (lima ratus empat puluh tiga ribu lima ratus dua puluh lima) saham dengan nilai nominal Rp. 54.352.500.000 (lima puluh empat miliar tiga ratus lima puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) atau sejumlah 51% (lima puluh satu persen). ---------------------------------------------------------- - PT Energy Jaya Persada sejumlah 468.923 (empat ratus enam puluh delapan ribu sembilan ratus dua puluh delapan ribu sembilan ratus dua puluh tiga) saham dengan nilai nominal Rp. 46.892.300.000 (empat puluh enam miliar delapan ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus ribu rupiah) atau sejumlah 44% (empat puluh empat persen). -------------------------- PT Bumi Sinergi Internasional sejumlah 53.287 (lima puluh tiga ribu dua ratus delapan puluh tujuh) saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 5.328.700.000 (lima miliar tiga ratus dua puluh delapan juta tujuh ratus ribu rupiah) atau sejumlah 5% (lima persen). i. Bahwa dengan memiliki saham sebesar 51% (lima puluh satu persen), maka LG International Corp. menjadi pengendali baru dari PT Binsar Natorang Energi. ------------- 4. Tentang Badan Usaha Pengambilalih -------------------------------a. Bahwa LG International Corp. merupakan badan usaha yang melakukan pengambilalihan saham dengan dikuasainya 51% (lima puluh satu persen) saham dari PT Binsar Natorang Energi (vide bukti penyelidikan B1, B3). --b. Bahwa LG International Corp. merupakan perusahaan yang didirikan pada tanggal 1 November 1953 berdasarkan Hukum Negara Republik Korea Selatan (vide bukti penyelidikan B3, C115). -------------------------------------------c. Bahwa LG International Corp. terdaftar dalam bursa efek Korea Selatan pada bulan Januari 1976 sebagai perusahaan perdagangan umum berdasarkan peraturan pemerintah Korea Selatan pada tanggal 12 November 1976. LG International Corp. melakukan bisnis di bidang ekspor impor, natural resources, pengembangan bisnis, energy, dan kegiatan usaha lainnya (vide bukti penyelidikan B3, C115). d. Bahwa susunan Direksi dan Komisaris dari LG International Corp. saat ini terdiri dari 3 (tiga) Komisaris dan 6 (enam) Direktur (vide bukti penyelidikan B3). ---------e. Bahwa komposisi Pemegang Saham dari LG International Corp. adalah (vide bukti penyelidikan B3, C114, C115): ----1. Pemegang Saham Umum (public shareholders) sebesar 60,32%. ----------------------------------------------------------2. Pemegang Saham Individual (Individual Major Shareholders) sekitar 27,95%. -------------------------------3. Dana Pensiun Nasional (National Pension Services) sebesar 11,73%.------------------------------------------------f. Bahwa terkait Pemegang Saham Individual, seluruh pemegang saham individual sebesar 27,95% dikuasai oleh keluarga pemilik LG Group (vide bukti penyelidikan B3). ---- g. Bahwa pengambilan keputusan perusahaan diserahkan sepenuhnya kepada rapat pemegang saham dan setiap saham memiliki hak suara yang sama (vide bukti penyelidikan B3). ---------------------------------------------------h. Bahwa total aset dan penjualan dari LG International Corp. secara global dirinci sebagai berikut (vide bukti penyelidikan B3, C19, C20, C21): -------------------------------Total Aset Penjualan i. 2011 2012 2013 38.737.502.720.000 44.766.423.660.000 56.304.999.635.000 109.656.778.560.000 115.527.616.680.000 139.379.159.870.000 Bahwa LG International Corp. melakukan kegiatan usaha di Indonesia sebelum mengakuisisi PT Binsar Natorang Energi melalui anak perusahaan (vide bukti penyelidikan B3, C19, C20, C21, C114): ---------------------------------------------------1. PT Batubara Global Energy. ----------------------------------2. PT Mega Global Energy. ---------------------------------------3. PT Megaprima Persada. ----------------------------------------4. PT Ganda Alam Makmur. -------------------------------------5. PT Green Global Lestari.---------------------------------------6. PT Parna Argomas. ---------------------------------------------7. PT Indonesia Renewable Resources. -------------------------8. PT Tutui Batubara Utama. ------------------------------------- j. Bahwa share saham yang dikuasai LG International Corp. dari anak perusahaan yang berdomisili dan melakukan kegiatan bisnis di Indonesia adalah (vide bukti penyelidikan B3, C19, C20, C21):------------------------------------------------Perusahaan PT Batubara Global Energy PT Mega Global Energy PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Equity Interest (31 Des 2011) 100% Equity Interest (31 Des 2012) 100% Equity Interest (31 Des 2013) 100% 100% 100% 100% 75% 75% 75% Belum anak perusahaan 60% 60% Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama 100% 100% 100% 95% 95% 95% 100% 100% 100% 75% 75% 75% k. Bahwa sebagai informasi, PT Tutui Batubara Utama telah dijual setelah LG International Corp. mengambilalih saham PT Binsar Natorang Energi (vide bukti penyelidikan B3). ---l. Bahwa kepemilikan saham oleh LG International Corp. terhadap 8 (delapan) perusahaan tersebut yang melebihi 50%, menunjukkan LG International Corp. adalah sebagai Pengendali. ----------------------------------------------------------- m. Bahwa nilai aset dan penjualan LG International Corp. secara global berdasarkan Laporan Keuangan Consolidated LG International Corp. and Its Subsidiaries adalah (vide bukti penyelidikan B4, B5, B6, B7, B8, C19, C20, C21, C121, C122, C123): -----------------------------------------------2011 Asset 356.139.840.000 Revenue 3.282.780.480.000 341.714.240.000 1.067.564.960.000 800.330.720.000 1.807.143.520.000 0 0 PT Green Global Lestari 178.979.360.000 0 PT Parna Argomas 473.614.400.000 29.423.520.000 PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama Total 449.702.400.000 19.262.880.000 67.557.280.000 91.406.560.000 2.668.038.240.000 6.297.581.920.000 Perusahaan PT Batubara Global Energy PT Mega Global Energy PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur Perusahaan PT Batubara Global Energy 2012 Asset 302.405.670.000 Revenue 3.091.149.600.000 PT Mega Global Energy 240.062.550.000 0 PT Megaprima Persada 707.301.840.000 1.942.813.530.000 4.033.773.240.000 0 PT Green Global Lestari 462.706.230.000 0 PT Parna Argomas 709.559.340.000 40.734.330.000 PT Indonesia Renewable 445.919.460.000 26.593.350.000 53.918.130.000 33.672.870.000 6.955.646.460.000 5.134.963.680.000 PT Ganda Alam Makmur Resources PT Tutui Batubara Utama Total 2013 Perusahaan Asset PT Batubara Global Revenue 661.794.035.000 3.456.215.105.000 PT Mega Global Energy 59.976.275.000 0 PT Megaprima Persada 973.670.665.000 1.997.689.075.000 5.602.014.985.000 0 PT Green Global Lestari 592.258.500.000 0 PT Parna Argomas 815.227.085.000 4.231.565.760.000 PT Indonesia Renewable 220.093.880.000 25.803.075.000 39.807.160.000 0 8.964.842.585.000 9.711.273.015.000 Energy PT Ganda Alam Makmur Resources PT Tutui Batubara Utama Total n. Bahwa Rp. total penjualan 4.231.565.760.000 PT Parna diklarifikasi Argomas karena senilai terdapat kesalahan input dalam form notifikasi ke KPPU menjadi Rp. 421.715.760.000 berdasarkan laporan keuangan yang sudah diaudit (vide bukti penyelidikan B3, C19, C20, C21); o. Bahwa nilai aset dan penjualan LG International Corp. yang dihitung berdasarkan laporan keuangan masing masing anak perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di Indonesia (vide bukti penyelidikan B4, B5, B6, B7, B8, C22, C31, C32, C33, C34, C35, C42, C43, C44, C45, C49, C50, C69, C74, C75, C79, C80, C83, C84, C87, C88, C89, C90, C94, C95, C103, C104, C107, C121, C122, C123): ----------2011 Perusahaan PT Batubara Global Energy PT Mega Global Energy PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama Total Asset Revenue 458.409.091.000 3.311.800.393.000 280.904.744.000 1.088.881.891.000 779.416.411.000 1.827.350.736.000 299.635.910.000 0 572.771.818.000 0 475.292.513.000 29.685.379.000 446.784.665.960 19.432.384.511 67.798.589.746 92.214.008.173 3.381.013.742.706 6.369.364.791.684 2012 Perusahaan PT Batubara Global Energy PT Mega Global Energy PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama Total Asset Revenue 462.212.561.000 2.842.110.260.000 56.713.038.000 0 696.200.729.000 1.786.288.444.000 838.160.204.000 0 774.356.733.000 0 707.272.266.000 37.452.028.000 446.892.487.791 24.446.963.226 47.436.739.736 30.960.482.516 4.029.244.758.527 4.721.258.177.742 2013 Perusahaan Asset Revenue PT Batubara Global Energy PT Mega Global Energy PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama Total p. Bahwa terdapat 634.611.472.000 2.852.965.828.000 58.995.956.000 0 840.093.246.000 1.637.393.127.000 494.244.749.000 0 829.381.333.000 0 817.521.015.000 345.274.303.000 223.286.014.313 21.128.629.614 39.902.724.590 0 3.936.036.509.903 4.856.761.887.614 perbedaan nilai aset dan/atau nilai penjualan dari LG International Corp. berdasarkan Laporan Keuangan Consolidated LG International Corp. and Its Subsidiaries dengan Laporan Keuangan masing masing anak perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di Indonesia. -----------------------------------------------------------5. Tentang Badan Usaha yang Diambilalih ----------------------------a. Bahwa PT Binsar Natorang Energi adalah pelaku usaha sebagai Badan Usaha yang diambilalih (vide bukti penyelidikan B1, B3, C116). --------------------------------------b. Bahwa PT Binsar Natorang Energi merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 10 tanggal 06 Maret 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Rusnaldy, S.H. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan Nomor AHU-21249.AH.01.01 tertanggal 25 April 2008 (vide bukti penyelidikan C111). ---c. Bahwa Anggaran Dasar perusahaan PT Binsar Natorang Energi telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir melalui Akta Notaris Nomor 44 tanggal 14 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Jose Dimas Satria, S.H., M.Kn (vide bukti penyelidikan C112, C116).---- d. Bahwa kegiatan usaha PT Binsar Natorang Energi adalah Pembangunan Konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Air di Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara (vide bukti penyelidikan C111). ------------------------------------------------e. Bahwa nilai penjualan dan aset PT Binsar Natorang Energi tahun 2011–2013 yang dinyatakan dalam rupiah adalah sebagai berikut (vide bukti penyelidikan B1, C11, C17): ----Total 2011 2012 2013 Aset 19.461.497.632 45.020.033.643 67.972.486.971 0 0 0 Penjualan f. Bahwa skema kepemilikan saham perusahaan PT Binsar Natorang Energi sebelum diambilalih adalah sebagai berikut (vide bukti penyelidikan C10): ------------------------------------ PT GLOBAL MULTI INVESTAMA 99,98% PT GREEN VIEW INDONESIA 99,99% PT TITAN MULTI POWER PT BUMI TOBASA HIDRO 91,6% 8,4% PT BUMI SINERGI INTERNASIONAL PT ENERGY JAYA PERSADA 5% 95% PT BINSAR NATORANG ENERGI 6. Tentang Badan Usaha Yang Terafiliasi dengan LG International Corp. ----------------------------------------------------------------------a. PT Batubara Global Energy ---------------------------------------- Bahwa PT Batubara Global Energy merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 12 tanggal 09 Agustus 2007 yang dibuat di hadapan Notaris Marlon Silitonga, S.H. Anggaran dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor AHU-00974.AH.01.01 tanggal 8 Januari 2008 (vide bukti penyelidikan C41, C70, C71). --------------------------------- Bahwa Akta PT Batubara Global Energy telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan melalui Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Batubara Global Energy Nomor 01 tanggal 03 Februari 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Yunita Neni Susiandari, S.H., M.Kn. Perubahan akta tersebut telah dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah diberitahukan melalui surat No: AHU-AH.01.10-05903 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Batubara Global Energi tertanggal 20 Februari 2014 (vide bukti penyelidikan C38, C39). -------- Bahwa komposisi pemegang saham PT Batubara Global Energi pada tahun 2007 adalah 99,9% dikuasai oleh LG International Corp. dan 0,1% dikuasai Young Jung Moon, sedangkan untuk tahun 2014, komposisi pemegang saham PT Batubara Global Energi menjadi 99,99% dikuasai oleh LG International Corp. dan 0,01% dikuasai oleh LG International Singapore Pte. Ltd (vide bukti penyelidikan C41, C70, C121).------------------------b. PT Mega Global Energy --------------------------------------------- Bahwa PT Mega Global merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 05 tanggal 08 Januari 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Marlon Sitonga S.H. dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan tanggal 15 Februari 2008 Nomor AHU-07585.AH.01.01. (vide bukti penyelidikan C65, C101, C102). ------------------------------ Bahwa Anggaran Dasar PT Mega Global Energy telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan anggaran dasar yang terakhir adalah melalui Akta Nomor 31 tanggal 17 Maret 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Makmur Tridharma, S.H. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Nomor AHU-AH.01.10-15297 (vide bukti penyelidikan C62, C63). ---------------------------------------- Bahwa dalam akta perubahan No. 35 tertanggal 27 Oktober 2011 yang dbuat dihadapan Notaris H. Yunardi, S.H., pemegang saham PT Mega Global Energy adalah PT Batubara Global Singapura PTE., Energy LTD 99,95%, sebesar LG 0,05% Intenational (vide bukti penyelidikan B4, C99).------------------------------------------ Bahwa PT Batubara Global Energi dikendalikan oleh LG International Corp. dengan penguasaan saham sebesar 99,99%. ----------------------------------------------------------- c. PT Megaprima Persada --------------------------------------------- Bahwa PT Megaprima Persada merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 24A tanggal 22 Desember 2006 yang dibuat di hadapan Notaris Dinah, S.H. dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor W7-05178.HT.01.01TH.2007 tanggal 08 Mei 2007 (vide bukti penyelidikan C59, C60, C96). -------------------------------------------------- - Bahwa anggaran dasar tersebut telah mengalami beberapa perubahan, perubahan terakhir melalui Akta Nomor 03 tanggal 02 April 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Makmur Tridharma, S.H. (vide bukti penyelidikan C58).----------------------------------------------- Bahwa Pemegang Saham PT Megaprima Persada Energy sebelum pertengahan tahun 2014 (sebelum akuisisi PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp.) adalah PT Batubara Global Energy 75% dan PT Multi Mining Utama 24,08%, serta Soebali Sudjie 0,02% berdasarkan akta Notaris No. 64 tanggal 26 Agustus 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Surjadi, S.H. (vide bukti penyelidikan B5, C97). ---------------------------- - Bahwa PT Batubara Global Energi dikendalikan oleh LG International Corp. dengan penguasaan saham sebesar 99,99%. ----------------------------------------------------------- d. PT Ganda Alam Makmur ------------------------------------------- Bahwa PT Ganda Alam Makmur merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 01 tanggal 03 Januari 2005 yang dibuat dihadapan Notaris Linaswati, S.H. Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan Nomor C10451 HT.01.01.TH.2005 tanggal 18 April 2005 (vide bukti penyelidikan C23, C25, C91).-------------------- Bahwa Anggaran Dasar PT Ganda Alam Makmur telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan melalui Akta Notaris Nomor 05 tanggal 04 April 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Arsin Effendy, S.H. (vide bukti penyelidikan C24). --------------------------- - Bahwa Pemegang Saham PT Ganda Alam Makmur adalah LG International Corp. sebanyak 60% dan PT Titan Minning Indonesia sebanyak 40% berdasarkan Akta No. 22 tertanggal 19 Juli 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Engawati Gazali. S.H. (vide bukti penyelidikan B6, C92).------------------------------------------ e. PT Green Global Lestari -------------------------------------------- Bahwa PT Green Global Lestari merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 65 tanggal 15 Desember 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Robert Purba, S.H. Anggaran dasar tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 11 Januari 2010 Nomor AHU-01374.AH.01.01. (vide bukti penyelidikan C30, C66). --------------------------------------------------------------- - Bahwa Anggaran Dasar PT Green Global Lestari telah mengalami beberapa perubahan, perubahan terakhir melalui Akta Nomor 105 tanggal 20 Desember 2011 yang dibuat dihadapan Notaris H. Warman, S.H. (vide bukti penyelidikan C67).----------------------------------------------- - Bahwa komposisi pemegang saham PT Green Global Lestari pada tahun pendirian 2009 adalah 99,95% dikuasai oleh LG International Corp. dan 0,05% dikuasai oleh Yong Won Lee. Sedangkan komposisi pemegang saham pada tahun 2014 berubah menjadi 99,99% dikuasai oleh LG International Corp. dan 0.01% dikuasai oleh Song Kwang Ryun (vide bukti penyelidikan C67, C122). ------------------------------------------------------------f. PT Parna Agromas --------------------------------------------------- Bahwa PT Parna Agromas yang sebelumnya dikenal dengan PT Patriot Andalas merupakan perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 82 tanggal 12 November 1986 yang dibuat dihadapan Notaris SP. Henny Shidki, S.H. Akta pendirian tersebut telah disahkan Indonesia oleh tanggal Menteri 18 Mei Kehakiman 1987 Nomor Republik C2-3770- HT.01.01.TH.1987 (vide bukti penyelidikan C57, C86). --- Bahwa PT Patriot Andalas berubah nama menjadi PT Parna Agromas berdasarkan Akta Notaris Nomor 92 tanggal 12 November 2004 yang dibuat dihadapan Notaris Esther Mercia Sulaiman, S.H. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan Nomor C- 02741.HT.01.04.TH.2005 tanggal 01 Februari 2005 dan diumumkan dalam Berita Negara Nomor 98, Tambahan Nomor 12670 tanggal 09 Desember 2005 (vide bukti penyelidikan C55, C56). ---------------------------------------- Bahwa Anggaran Dasar PT Parna Agromas telah mengalami beberapa perubahan, perubahan terakhir dilakukan melalui Akta Notaris Nomor 01 tanggal 03 Maret 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Tanti Lena, S.H., MKn. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan Nomor AHU-00690.40.20.2014 tanggal 17 April 2014 (vide bukti penyelidikan C51, C52). - Bahwa Pemegang Saham PT Parna Argomas di tahun 2014 (sebelum akuisisi PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp) adalah PT Green Global Lestari sebanyak 95% dan nyonya Young Ly Hong sebanyak 5% berdasarkan Akta nNotaris No. 119 tertanggal 30 November 2011 yang dibuat dihadapan Notaris H. Warman, S.H. (vide bukti penyelidikan B7, C85). ---------- Bahwa PT Green Global Lestari dikendalikan oleh LG International Corp. dengan penguasaan saham sebesar 99,99%. ----------------------------------------------------------- g. PT Indonesia Renewable Resources ------------------------------ Bahwa PT Indonesia Renewable Resources didirikan pada tanggal 13 Oktober 2009 berdasarkan Akta Notaris Nomor 48 yang dibuat dihadapan Notaris Robert Purba, S.H. dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 11 November 2009 dengan Surat Keputusan Nomor AHU-54783.AH.01.01 (vide bukti penyelidikan C82). --------------------------------------------------------------- - Bahwa Akta PT Indonesia Renewable Resources telah mengalami beberapa perubahan, perubahan terakhir dilakukan melalui Akta Notaris Nomor 29 tanggal 21 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Arsin Effendy, S.H. (vide bukti penyelidikan C81). --------------------------------- - Bahwa Pemegang Saham PT Indonesia Renewable Resources pada tahun 2014 (sebelum akuisisi PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp.) adalah LG International Corp. sebesar 99,9%, dan Kim Sang Hwi sebesar 0,1% berdasarkan Akta Notaris Arsin Effendi, S.H. No. 29 tanggal 21 Mei 2014 (vide bukti penyelidikan B8, C81). ---------------------------------------------------------h. PT Tutui Batubara Utama ----------------------------------------- Bahwa PT Tutui Batubara Utama adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 12 tanggal 09 Juli 2007 yang dibuat dihadapan Notaris Marlon Silitonga, S.H. dan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan Nomor W7-0972.HT.01.01.TH2007 tanggal 05 September 2007 (vide bukti penyelidikan C47, C76, C77). - Bahwa Akta PT Tutui Batubara Utama telah mengalami beberapa perubahan, perubahan terakhir dilakukan melalui Akta Notaris Nomor 36 tanggal 05 April 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Mala Mukti, S.H., LL.M. (vide bukti penyelidikan C78). --------------------------------- - Bahwa komposisi pemegang saham PT Tutui Batubara Utama pada tahun pendirian 2007 adalah 60% dikuasai oleh PT Kimco Energy Utama dan 40% dikuasai LG International Corp., sedangkan untuk tahun 2014, komposisi pemegang saham PT Tutui Batubara Utama menjadi 75% dikuasai oleh LG International Corp. dan 25% dikuasai oleh PT Kimco Energy Utama berdasarkan Akta Notaris Nomor 36 tanggal 05 April 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Mala Mukti, S.H., LL.M (vide bukti penyelidikan C78, C123).------------------------- 7. Tentang Analisis Syarat Pemberitahuan Pengambilalihan kepada Komisi-----------------------------------------------------------a. Batasan Nilai --------------------------------------------------------- Bahwa Batasan Nilai untuk melakukan pemberitahuan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan Komisi sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57/2010 adalah: ------------------------------------------------ Nilai aset badan usaha hasil penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan melebihi Rp. 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah); dan/atau ---------------------------------- Nilai penjualan (omzet) badan usaha hasil penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan melebihi Rp. 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah). -------------------------------------------------------- Bahwa nilai penjualan dan/atau aset hasil Penggabungan atau Peleburan atau Pengambilalihan adalah jumlah nilai penjualan dan/atau aset yang dihitung berdasarkan penjumlahan nilai penjualan dan/atau aset tahun terakhir yang telah diaudit dari masing masing pihak yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan ditambah dengan nilai penjualan dan/atau aset dari seluruh badan usaha yang secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh Badan Usaha yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). ------------------------------------------ Bahwa dengan demikian, nilai aset dan/atau nilai penjualan tidak hanya meliputi nilai aset dan/atau nilai penjualan dari perusahaan yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan, tetapi juga nilai aset dan/atau nilai penjualan dari perusahaan yang terkait secara langsung dengan perusahaan yang bersangkutan secara vertikal, yaitu induk perusahaan sampai dengan Badan Usaha Induk Tertinggi dan anak perusahaan sampai dengan anak perusahaan yang paling bawah (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). -------------- Bahwa nilai aset dan/atau nilai penjualan Badan Usaha Tertinggi yang dihitung adalah nilai aset dan/atau nilai penjualan seluruh anak perusahaan. Hal ini dikarenakan secara ekonomi, nilai aset anak perusahaan merupakan nilai aset dari induk perusahaan (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). ------------------------------------------ Bahwa nilai aset yang dihitung adalah nilai aset yang berlokasi di wilayah Indonesia. Sama halnya dengan nilai penjualan, yang dihitung adalah nilai penjualan di wilayah Indonesia (tidak termasuk export), baik yang berasal dari dalam maupun penjualan yang bersumber dari luar wilayah Indonesia. Dalam hal ini, nilai aset atau nilai penjualan yang dihitung adalah nilai aset atau nilai penjualan seluruh anak perusahaan secara langsung atau tidak langsung dari Badan Usaha Induk Tertinggi (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). ------------------- Bahwa dalam hal salah satu pihak yang melakukan Penggabungan, memiliki Peleburan, perbedaan yang dan Pengambilalihan signifikan antara nilai penjualan dan/atau nilai aset tahun terakhir dengan nilai penjualan dan/atau aset tahun sebelumnya (terdapat selisih lebih besar dari 30%), maka nilai penjualan dan/atau asetnya dihitung berdasarkan rata rata nilai penjualan dan/atau aset 3 (tiga) tahun terakhir (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). ------------------------------- Bahwa total nilai aset dan/atau nilai penjualan 3 tahun terakhir dari LG International Corp yang dihitung berdasarkan penjumlahan nilai aset dan/atau nilai penjualan yang dinyatakan dalam rupiah dari anak perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di Indonesia adalah (vide bukti penyelidikan B4, B5, B6, B7, B8, C22, C31, C32, C33, C34, C35, C42, C43, C44, C45, C49, C50, C69, C74, C75, C79, C80, C83, C84, C87, C88, C89, C90, C94, C95, C103, C104, C107, C121, C122, C123): --------------------------------------------2011 Perusahaan PT Batubara Global Energy PT Mega Global Energy PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama Total Asset Revenue 458.409.091.000 3.311.800.393.000 280.904.744.000 1.088.881.891.000 779.416.411.000 1.827.350.736.000 299.635.910.000 0 572.771.818.000 0 475.292.513.000 29.685.379.000 446.784.665.960 19.432.384.511 67.798.589.746 92.214.008.173 3.381.013.742.706 6.369.364.791.684 2012 Perusahaan PT Batubara Global Energy PT Mega Global Energy PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama Total Asset Revenue 462.212.561.000 2.842.110.260.000 56.713.038.000 0 696.200.729.000 1.786.288.444.000 838.160.204.000 0 774.356.733.000 0 707.272.266.000 446.892.487.791 37.452.028.000 24.446.963.226 47.436.739.736 30.960.482.516 4.029.244.758.527 4.721.258.177.742 2013 Perusahaan Asset Revenue PT Batubara 634.611.472.000 Global Energy PT Mega Global 58.995.956.000 Energy PT Megaprima 840.093.246.000 Persada PT Ganda Alam 494.244.749.000 Makmur PT Green Global 829.381.333.000 Lestari PT Parna Argomas 817.521.015.000 PT Indonesia 223.286.014.313 Renewable Resources PT Tutui Batubara 39.902.724.590 Utama Total 3.936.036.509.903 - 2.852.965.828.000 0 1.637.393.127.000 0 0 345.274.303.000 21.128.629.614 0 4.856.761.887.614 Bahwa total nilai aset dan/atau nilai penjualan tahun terakhir dari PT Binsar Natorang Energi yang dinyatakan dalam rupiah adalah sebagai berikut (vide bukti penyelidikan B1, C11, C17): ----------------------------------- Total Aset 2011 2013 19.461.497.632 45.020.033.643 67.972.486.971 0 0 0 Omset - 2012 Bahwa perbedaan antara nilai penjualan dan/atau nilai aset tahun terakhir dengan nilai penjualan dan/atau aset tahun sebelumnya tidak signifikan (tidak terdapat selisih lebih besar dari 30%) dari badan usaha pengambilalih LG International Corp. -----------------------Perbedaan 2012-2013 - Aset Penjualan 2,26% 2,87% Bahwa perbedaan antara nilai penjualan dan/atau nilai aset tahun terakhir dengan nilai penjualan dan/atau aset tahun sebelumnya signifikan (terdapat selisih lebih besar dari 30%) dari badan usaha yang diambil alih PT Binsar Natorang Energi. ---------------------------------------Perbedaan 2012-2013 - Bahwa Aset Penjualan 50,98 % 0 dengan demikian nilai penjualan dan/atau asetnya dihitung berdasarkan rata rata nilai penjualan dan/atau aset 3 (tiga) tahun terakhir dari badan usaha pengambilalih dengan badan usaha yang diambilalih. ---- Bahwa rata rata nilai aset dan/atau nilai penjualan 3 (tiga) tahun terakhir dari Badan Usaha Pengambilalih LG International Corp. adalah: ------------------------------------ Rata Rata Aset 3 Tahun Terakhir Anak Perusahaan PT Batubara Global Energy 518.411.041.333 PT Mega Global Energy 132.204.579.333 362.960.630.333 PT Megaprima Persada 771.903.462.000 1.750.344.102.333 PT Ganda Alam Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas 544.013.621.000 0 725.503.294.667 0 666.695.264.667 137.470.570.000 PT Indonesia Renewable Resources 372.321.056.021 21.669.325.784 51.712.684.691 41.058.163.563 3.782.765.003.712 5.315.794.952.347 PT Tutui Batubara Utama Total - Rata Rata Penjualan 3 Tahun Terakhir 3.002.292.160.333 Bahwa rata rata nilai aset dan/atau nilai penjualan 3 (tiga) tahun terakhir dari Badan yang diambilalih PT Binsar Natorang Energi adalah: ------------------------------Rata Rata Aset 3 Tahun Terakhir PT. Binsar Natorang Rata Rata Penjualan 3 Tahun Terakhir 44.151.339.415 0 Energi - Bahwa nilai penjualan gabungan dari badan usaha pengambilalih dengan badan usaha yang diambilalih sebesar Rp. 5.315.794.952.347 (lima triliun tiga ratus lima belas miliar tujuh ratus sembilan puluh empat juta sembilan ratus lima puluh dua ribu tiga ratus empat puluh tujuh penjualan rupiah) Rp. telah melebihi batasan 5.000.000.000.000,00 (lima nilai triliun rupiah). ----------------------------------------------------------- Bahwa nilai aset gabungan dari badan usaha pengambilalih dengan badan usaha yang diambilalih sebesar Rp. 3.826.916.343.127 (tiga triliun delapan ratus dua puluh enam miliar sembilan ratus enam belas juta tiga ratus empat puluh tiga ribu seratus dua puluh tujuh rupiah) telah melebihi batasan nilai aset Rp. 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah. ------------------------------------------------------------ Total Aset LG International Corp. PT Binsar Natorang Energi Total - Total Penjualan 3.782.765.003.712 5.315.794.952.347 44.151.339.415 0 3.826.916.343.127 5.315.794.952.347 Bahwa dengan adanya frasa kata hubung “dan atau” pada batasan nilai sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57/2010 memiliki arti bersifat kumulatif maupun sifat fakultatif yang berati bisa keduanya atau salah satunya. -------------------------------- - Bahwa dengan melebihinya nilai aset dan/atau nilai penjualan gabungan dari badan usaha pengambilalih dengan badan usaha yang diambilalih dari batasan nilai, maka LG International Corp. memiliki kewajiban untuk melakukan pemberitahuan Pengambilalihan saham kepada KPPU. ---------------------------------------------------b. Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilaihan antara Perusahaan yang tidak Terafiliasi -------------------------------- Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 57/2010 diatur bahwa kewajiban 7 PP Nomor menyampaikan pemberitahuan secara tertulis tidak berlaku bagi Pelaku Usaha yang melakukan Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham antarperusahaan yang terafiliasi. ----------------------------- Bahwa berdasarkan penjelasan Pasal 7 PP Nomor 57/2010, yang dimaksud dengan “terafiliasi” adalah: ---a. hubungan maupun antara tidak perusahaan, langsung, baik langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut. -------------b. hubungan antara dikendalikan, baik 2 (dua) langsung perusahaan maupun yang tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau --------------------c. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. ------------------------------------------------------------------ Bahwa dengan demikian perlu terlebih dahulu untuk diuraikan apakah ketentuan kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis ini berlaku atau tidak bagi LG International Corp. ------------------------------------------ Bahwa komposisi Pemegang Saham dari Badan Usaha Pengambilalih LG International Corp. adalah (vide bukti penyelidikan B3, C114, C115): -------------------------------1. Pemegang Saham Umum (public shareholders) sebesar 60,32%. -------------------------------------------2. Pemegang Saham Individual (Individual Major Shareholders) sekitar 27,95%.---------------------------3. Dana Pensiun Nasional (National Pension Services) sebesar 11,73%. -------------------------------------------- - Bahwa LG International Corp. melakukan kegiatan usaha di Indonesia sebelum mengakuisisi PT Binsar Natorang Energi melalui anak perusahaan (vide bukti penyelidikan B3, C19, C20, C21, C114): -------------------1. PT Batubara Global Energy. -----------------------------2. PT Mega Global Energy. ----------------------------------3. PT Megaprima Persada. ----------------------------------4. PT Ganda Alam Makmur. --------------------------------5. PT Green Global Lestari. ---------------------------------6. PT Parna Argomas. ----------------------------------------7. PT Indonesia Renewable Resources.--------------------8. PT Tutui Batubara Utama. -------------------------------- - Bahwa komposisi Pemegang Saham dari Badan Usaha yang diambilalih PT Binsar Natorang Energi sebelum pengambilalihan adalah (vide bukti penyelidikan B3, C116): ------------------------------------------------------------1. PT Bumi Sinergi International sebesar 5%. -----------2. PT Energi Jaya Persada sebesar 95%. ------------------ - Bahwa berdasarkan komposisi kepemilikan saham dari kedua perusahaan tersebut tidak ditemukan hubungan afiliasi sebelum pengambilalihan saham (vide bukti penyelidikan B3, C116). ---------------------------------------- - Bahwa dengan demikian maka kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada KPPU berlaku bagi Badan Usaha Pengambilalih. ---------- d. Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilaihan pada perusahaan Joint Venture ----------------------------------------- Bahwa dalam hal terjadi perubahan pengendali baik dari nilai saham dan atau jumlah pengendali perusahaan Joint Venture yang dikarenakan adanya tindakan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan, maka tindakan tersebut tidak dikecualikan dari PP Nomor 57/2010. ---------------------------------------------------------- Bahwa PT Binsar Natorang Energi bukan merupakan perusahaan Joint Venture dari LG International Corp. maupun anak perusahaannya (vide bukti penyelidikan C116). ------------------------------------------------------------- e. Analisis Waktu Pemberitahuan ----------------------------------- Bahwa pelaku usaha harus melakukan pemberitahuan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan telah berlaku efektif secara yuridis (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). -------------------------------------------------------------- Bahwa Tanggal Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan telah berlaku efektif secara yuridis untuk badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas, sesuai dengan ketentuan dalam pasal 133 UU Nomor 40/2007 pada bagian penjelasan adalah tanggal (Perkom Nomor 2 Tahun 2013): ----------------------------------------- Persetujuan Menteri atas perubahan Anggaran Dasar dalam terjadi Penggabungan. ------------------- Pemberitahunan diterima Menteri baik dalam hal terjadi perubahaan Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3) UU Nomor 40/2007 maupun yang tidak disertai perubahaan Anggaran Dasar; dan -------------------------------------- Pengesahaan Menteri atas Akta Pendirian Perseroan Terbatas dalam hal terjadi Peleburan. ------------------ - Bahwa jika salah satu pihak yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan adalah perseroan terbatas dan pihak lain adalah perusahaan non-perseroan terbatas, maka pemberitahuan dilakukan paling lambat 30 (tiga ditandatanganinya puluh) hari pengesahan sejak tanggal Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan oleh para pihak. Adapun tanggal pengesahaan adalah tanggal efektif suatu badan usaha bergabung, melebur dan beralihnya kepemilikan salah di perusahaan yang diambilalih (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). ------------------------------------------------------ Bahwa terkait layanan permohonan badan hukum di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM digolongkan menjadi (vide bukti penyelidikan B2):-----------------------------------------1. Pengesahan untuk pendirian baru. ----------------------2. Perubahan anggaran dasar tertentu, berdasarkan UU Nomor 40 tahun 2007 pasal 21 ayat (1) dan ayat (2). Perubahan anggaran dasar tertentu harus mendapat persetujuan Menteri. ---------------------------------------3. Pemberitahuan anggaran dasar selain pasal 21 ayat (2) UU Nomor 40 tahun 2007, pemberitahuan anggaran dasar ini cukup diberitahukan kepada Menteri jadi tidak diperlukan persetujuan Menteri dan perubahan data (Direksi/Komisaris, pengalihan saham). -------------------------------------------------------4. Pembubaran. ------------------------------------------------- Bahwa berdasarkan pasal 21 ayat 2 UU Nomor 40 tahun 2007 persetujuan oleh Menteri tersebut meliputi (vide bukti penyelidikan B2):-----------------------------------------1. Nama perseroan, dan atau tempat kedudukan perseroan. ----------------------------------------------------2. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan. 3. Jangka waktu berdirinya perseroan. --------------------4. Besarnya modal dasar.-------------------------------------5. Pengurangan modal ditempatkan dan disetor.---------6. Status perseroan yang ditutup menjadi perseroan terbuka atau sebaliknya. ----------------------------------selain perubahan anggaran dasar tertentu tersebut di atas, cukup diberitahukan kepada Menteri.--------------------------- - Bahwa pemberlakuan secara efektif untuk pengesahan, pendirian baru, perubahan anggaran dasar tertentu, perubahan anggaran dasar selain Pasal 21 ayat 2 UU Nomor 40 tahun 2007, diatur sejak pengesahan atau persetujuan Menteri sedangkan untuk perubahan data perusahaan tidak diatur secara jelas dalam undangundang tersebut. Namun dalam Pasal 29 UU Perseroan Terbatas diatur bahwa Menteri mempunyai kewajiban mengelola daftar perseroan (nama Pemegang Saham, Direksi/Komisaris) dan dalam Pasal 56 ayat (3) UU Perseroan Terbatas, Direktur wajib melaporkan kepada Menteri Hukum dan HAM terkait perubahan tersebut. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa berlaku efektif perubahan data perseroan berlaku sejak diterbitkannya surat penerimaan pemberitahuan perubahaan data perseroan terbatas oleh Menteri Hukum dan HAM (vide bukti penyelidikan B2). ----------------------------------------- Bahwa berdasarkan Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor AHU-13441.40.22.2014 tanggal 12 Juni 2014 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Bahwa perubahaan akta karena akuisisi saham masuk dalam kategori perubahan data perusahaan karena terdapat perubahan saham dari perusahaan tersebut (vide bukti penyelidikan B2). -------- Bahwa data Perseroan PT Binsar Natorang Energi, diketahui bahwa pengambilalihan saham perusahaan PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. berlaku efektif secara yuridis pada tanggal 12 Juni 2014 (vide bukti penyelidikan C4). ---------------------------------- - Bahwa LG Pemberitahuan International secara tertulis Corp. ke melakukan KPPU terkait pengambilalihan saham perusahaan PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. pada tanggal 27 Agustus 2014 (vide bukti penyelidikan C17). --------------- Bahwa berdasarkan penghitungan hari kalender, pemberitahuan pengambilalihan saham perusahaan PT Binsar Natorang Energi seharusnya diberitahukan kepada Komisi paling lambat pada tanggal 23 Juli 2014. Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 - Tanggal/ Bulan 12/Juni 13/Juni 16/Juni 17/Juni 18/Juni 19/Juni 20/Juni 23/Juni 24/Juni 25/Juni Hari ke 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Tanggal/ Bulan 26/Juni 27/Juni 30/Juni 1/Juli 2/Juli 3/Juli 4/Juli 7/Juli 8/Juli 9/Juli Hari ke 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Tanggal/ Bulan 10/Juli 11/Juli 14/Juli 15/Juli 16/Juli 17/Juli 18/Juli 21/Juli 22/Juli 23/Juli Bahwa LG International Corp. terlambat melakukan pemberitahuan kepada KPPU selama 20 (dua puluh) hari kerja. -------------------------------------------------------------- - Hari ke 1 Tanggal/Bulan Hari ke Tanggal/Bulan 24/Juli 11 14/Agustus 2 25/Juli 12 15/Agustus 3 4/Agustus 13 18/Agustus 4 5/Agustus 14 19/Agustus 5 6/Agustus 15 20/Agustus 6 7/Agustus 16 21/Agustus 7 8/Agustus 17 22/Agustus 8 11/Agustus 18 25/Agustus 9 12/Agustus 19 26/Agustus 10 13/Agustus 20 27/Agustus Bahwa sebagai catatan terdapat libur hari raya Idul Fitri pada tanggal 28–29 Juli 2014 dan cuti bersama tanggal 30–31 Juli 2014 dan 01 Agustus 2014.---------------------- - Bahwa penghitungan 30 (tiga puluh) hari kerja didasarkan pada Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013, Nomor 335 Tahun 2013 Nomor 05/SKB/MENPAN- RB/08/2013 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2014 (vide bukti penyelidikan C124). ---8. Tentang Analisis Pemenuhan Unsur -------------------------------a. Bahwa untuk membuktikan bahwa LG International Corp. melanggar Pasal 29 UU Nomor 5/1999 jo. Pasal 6 PP Nomor 57/2010, terlebih dahulu dilakukan analisis pemenuhan Pasal.------------------------------------------------ b. Bahwa unsur-unsur Pasal 29 ayat (1) UU Nomor 5/1999 adalah sebagai berikut: ----------------------------------------- Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau pengambilalihan saham. ------------------------------------- Nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu.--------------------------------------------------------- Wajib diberitahukan lambatnya 30 penggabungan, (tiga kepada puluh) peleburan Komisi hari atau selambat- sejak tanggal pengambilalihan tersebut. -------------------------------------------------------c. Unsur “Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha, atau pengambilalihan saham” ---------------------------------------- Bahwa dalam unsur ini terdapat kata hubung “atau”. - Bahwa dengan demikian, maka dalam unsur ini, cukup salah “Peleburan satu Badan dari: Usaha”, “Penggabungan”, atau atau “Pengambilalihan saham” terpenuhi, maka telah terpenuhi unsur ini. ---- Bahwa pada tanggal 27 Agustus 2014, KPPU menerima pemberitahuan melakukan dari LG International Pengambilalihan saham Corp. (akuisisi) yang PT Binsar Natorang Energi (vide bukti penyelidikan C17). - Bahwa dengan demikian unsur pengambilalihan saham telah terpenuhi.--------------------------------------d. Unsur “nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu” --------------------------------------------------- Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 29 ayat (2) UU Nomor 5/1999, diatur bahwa Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tersebut diatas, diatur dalam Peraturan Pemerintah. ---------------------------------------------------- Bahwa sebagai peraturan pelaksana dari ketentuan Pasal 29 UU Nomor 5/1999 tersebut di atas, Pemerintah telah menerbitkan PP Nomor 57/2010 yang didalamnya memuat mengenai nilai aset dan/atau nilai penjualan yang melebihi jumlah tertentu. ---------------- Bahwa nilai aset dan atau nilai penjualan melebihi jumlah tertentu diatur dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57/2010 yang menentukan: -------------------------------- nilai aset sebesar Rp.2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah); dan/atau ----------- nilai penjualan sebesar Rp.5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah). --------------------------------------- Bahwa nilai aset dan/atau nilai penjualan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57/2010 tersebut di atas dihitung berdasarkan penjumlahan nilai aset dan/atau nilai penjualan dari: Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih; dan ---------------------------- Badan Usaha yang secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih.----------------------------------- Bahwa penghitungan nilai aset dan/atau nilai penjualan tersebut di atas untuk mengetahui apakah nilai aset dan atau nilai penjualan melebihi jumlah tertentu. -------------------------------------------------------- Bahwa nilai aset dan atau nilai penjualan tersebut menjadi hal menentukan apakah Pelaku Usaha wajib atau tidak wajib untuk melaporkan ke KPPU.------------ Bahwa dengan adanya frasa kata hubung “dan atau” memiliki arti memiliki sifat kumulatif maupun sifat fakultatif yang berarti bisa keduanya atau salah satunya.--------------------------------------------------------- Bahwa dengan demikian, yang menjadi faktor utama dari unsur ini adalah melebihi atau tidak melebihi jumlah tertentu yang telah ditentukan tersebut di atas. - Bahwa berdasarkan ketentuan penghitungan nilai aset dan/atau nilai penjualan diperoleh fakta-fakta bahwa nilai aset dan/atau nilai penjualan badan usaha pengambilalih dengan badan usaha yang diambilalih sebesar Rp. 3.826.916.343.127 untuk nilai aset dan Rp. 5.315.794.952.347 untuk nilai penjualan.----------- Bahwa dengan demikian pengambilalihan saham oleh LG International Corp. telah melebihi jumlah tertentu sebagaimana diatur dalam Pasal 5 PP Nomor 57/2010. - Bahwa dengan demikian unsur “nilai aset melebihi jumlah tertentu” dan unsur “nilai penjualan melebihi jumlah tertentu” telah terpenuhi. ----------------------------- e. Unsur “wajib diberitahukan kepada Komisi selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penggabungan, peleburan atau pengambilalihan tersebut” - Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (1) PP Nomor 57/2010 diatur bahwa pemberitahuan Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai aset dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis kepada KPPU paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif secara yuridis Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan. --------------- Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut, maka pemberitahuan wajib dilakukan: -------------------------- secara tertulis. --------------------------------------------- paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak berlaku efektif. berlaku efektif secara yuridis. ---------------------------- Bahwa LG International Corp. memberitahukan secara tertulis kepada KPPU pada tanggal 27 Agustus 2014 terkait Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi (vide bukti penyelidikan C17). ---------------------- Bahwa memiliki dengan arti adanya frasa penghitungan kata 30 “sejak” maka (tiga puluh) hari dihitung sejak tanggal berlaku efektif secara yuridis. - Bahwa berdasarkan ketentuan UU Nomor 40/2007, tanggal telah berlaku efektif secara yuridis adalah 12 Juni 2014 sejak diterbitkannya Surat Kementerian Hukum dan Hak 13441.40.22.2014 Asasi tanggal Manusia Nomor 12 2014 Juni AHUperihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Binsar Natorang Energi (vide bukti penyelidikan C4). -------------------------------------------------------------- Bahwa berdasarkan telah berlaku efektif secara yuridis perubahan data perseroan PT Binsar Natorang Energi, maka Terlapor harus sudah melaporkan kepada KPPU selambat-lambatnya pada tanggal 23 Juli 2014. -------- Bahwa LG International Corp. terlambat melakukan pemberitahuan kepada KPPU selama 20 (dua puluh) hari kerja.------------------------------------------------------Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tanggal/Bulan 24/Juli 25/Juli 4/Agustus 5/Agustus 6/Agustus 7/Agustus 8/Agustus 11/Agustus 12/Agustus 13/Agustus Hari ke 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Tanggal/Bulan 14/Agustus 15/Agustus 18/Agustus 19/Agustus 20/Agustus 21/Agustus 22/Agustus 25/Agustus 26/Agustus 27/Agustus - Bahwa dengan demikian unsur “wajib diberitahukan kepada Komisi selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Penggabungan, Peleburan atau Pengambilalihan tersebut” tidak dipenuhi oleh LG. International Corp. -------------------------------------------f. Bahwa Pasal 6 PP Nomor 57/2010 berbunyi sebagai berikut: “Dalam hal Pelaku Usaha tidak menyampaikan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) dan ayat (3), Pelaku Usaha dkenakan sanksi berupa denda administratif sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) untuk setiap hari keterlambatan, dengan ketentuan denda administratif secara keseluruhan paling tinggi sebesar Rp. 25.000.000.000,00 (dua puluh lima milyar rupiah)”. g. Bahwa Pasal 6 PP Nomor 57/2010 mengatur mengenai sanksi terhadap pelaku usaha yang melakukan keterlambatan pemberitahuan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan kepada KPPU. -------------------------------h. Bahwa berdasarkan analisis sebagaimana dijabarkan diatas, LG International Corp. telah melakukan pelanggaran terhadap Pasal 29 UU Nomor 5/1999, oleh karena itu Pasal 6 PP Nomor 57/2010 telah dapat dikenakan kepada LG International Corp. ------------------12. Menimbang bahwa pada tanggal 28 Maret 2016 yang dihadiri oleh Investigator dan Terlapor, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi II Pemeriksaan Pendahuluan dengan agenda Penyerahan Tanggapan Terlapor atas Laporan Keterlambatan Pemberitahuan serta mengajukan daftar alat bukti berupa nama Saksi, nama Ahli, dan/atau dokumen lainnya (vide bukti B2): ----------------------------------------------13. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi tanggal 28 Maret 2016, Terlapor menyerahkan Tanggapan terhadap Laporan Keterlambatan Pemberitahuan yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti T1.3): -------------------------------------------------------------------------1. Bahwa LG International Corp. adalah perusahaan yang menggunakan brand dan merek LG yang telah dikenal secara luas dan telah mendunia. Dalam menjalankan bisnisnya, LG International Corp. telah membuat aturan disiplin internal (code of conduct) yang sangat ketat yang mewajibkan seluruh elemen dan personal LG International Corp. untuk tunduk dan patuh atas setiap hukum dan peraturan yang berlaku. Hal ini dikenal dengan sebutan manajemen “Jeong-Do” (atau dalam terjemahan bahasa Inggris adalah manajemen “Right Way”) yang mengatur seluruh kegiatan manajemen LG International Corp. tanpa mempertaruhkan integritas manajemen LG International Corp. dalam mencapai dan mengejar prinsip pokok manajemen LG International Corp.. Sebagai pelaksanaan nilai-nilai dari manajemen Jeong-Do, LG International Corp. telah sukses dan berhasil melalui pengembangan kemampuan secara konstan dan berkesinambungan berdasarkan manajemen yang beretika. LG International Corp. telah berupaya secara maksimal untuk memajukan manajemen yang mandiri serta memiliki tanggung jawab yang melekat. Perlu kami tekankan bahwa manajemen LG International Corp. sangat menghargai dan menghormati hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia dan berusaha keras untuk selalu mematuhi dan mengikuti setiap peraturan yang ada termasuk dalam hal ini Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang implementasi dan pelaksanaannya diawasi oleh KPPU. 2. Bahwa pada tahun 2014, manajemen LG International Corp. diundang dan LG International Corp. tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. LG International Corp. melihat bahwa PT Binsar Natorang Energi (“BNE”) dengan Hasang Hydro Power Project (“Hasang Project”) adalah salah satu perusahaan yang potensial mewujudkan cita-cita LG International Corp.. Keputusan LG International Corp. untuk berpartisipasi di Proyek Hasang didasari oleh adanya peluang bisnis dan untuk berkontribusi atas kesejahteraan nasional dan perkembangan sosial di Indonesia melalui pengembangan bisnis yang rasional dan berkelanjutan dengan menyediakan sumber daya listrik yang stabil dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia. Proyek Hasang adalah salah satu program percepatan (fast track) Pemerintah Republik Indonesia dimana kewajiban PLN terhadap BNE berdasarkan PPA akan dijamin dan didukung penuh oleh Kementrian Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Jaminan Kelayakan Usaha (SKJU)/Business Viability Guarantee Letter (BVGL). Sehubungan dengan kewajiban pemberitahuan terkait akuisisi, pada awalnya, LGI berpandangan bahwa transaksi pengambilalihan saham BNE tidak memenuhi batasan nilai (threshold) yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. LG International Corp. keliru memahami ketentuan mengenai batasan nilai (threshold) yang ditentukan untuk dilaporkan kepada KPPU. Pada saat LG International Corp. menyadari bahwa LG International Corp. wajib untuk mengajukan pemberitahuan kepada KPPU, hal tersebut telah terlambat. Namun, LG International Corp. dengan itikad baik tetap berupaya melakukan seluruh upaya terbaiknya untuk tunduk dan patuh pada peraturan tersebut meskipun terlambat. Perlu LG International Corp. tekankan bahwa LG International Corp. tidak memiliki agenda tersembunyi, niatan dan tujuan tertentu untuk dengan sengaja melakukan pemberitahuan kepada KPPU dengan terlambat. Akan tetapi, LG International Corp. tetap tunduk dan patuh kepada peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia dengan mengajukan pemberitahuan ke KPPU walaupun terlambat menyampaikan pemberitahuan tersebut. Apabila LG International Corp. sebagai pihak yang berupaya mematuhi hukum, dihukum untuk membayar denda keterlambatan secara maksimal oleh KPPU hal ini akan berdampak serius terhadap kemampuan finansial LG International Corp. dalam mendukung BNE membangun Proyek Hasang secara utuh dan menyeluruh. benar-benar ingin sekali mencapai LG International Corp. kesuksesan dan tanpa hambatan dalam bentuk apapun dalam melaksanakan Proyek Hasang yang merupakan salah satu program fast track pemerintah Indonesia. Secara singkat, Terlapor perlu sampaikan pembelaan dan alasan penyampaian LG International pemberitahuan Corp. ke yang KPPU terlambat sehubungan dalam dengan pengambilalihan saham BNE, antara lain LG International Corp.:--1. Bahwa dengan tidak sengaja terlambat menyampaikan laporan atas pengambilalihan saham BNE. LG International Corp. dengan itikad baik tetap melakukan pemberitahuan kepada KPPU setelah pengambilalihan BNE berlaku efektif. -------------2. Bahwa LG International Corp. memiliki kendala waktu yang tidak sedikit dalam mempersiapkan dan melengkapi dokumen yang disyaratkan oleh KPPU sehubungan dengan pemberitahuan, termasuk daripadanya untuk mempersiapkan Surat Kuasa yang harus dibuat dihadapan Notaris dan dikonsularisasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Korea Selatan. -----------------------------------------------------------Hal-hal di atas akan LG International Corp. uraikan secara rinci di bawah ini. Lebih lanjut, LG International Corp. memiliki alasan yang khusus dan sah untuk memohon pengesampingan sanksi atau sanksi yang sangat minimum kepada LG International Corp. karena LG International Corp. berkontribusi dalam program fast track pembangkit listrik yang didukung oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk menyediakan kebutuhan energi nasional dan secara langsung telah berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal dan Indonesia. --------------------------------------------------------------------------1. Alasan Pertama --------------------------------------------------------------a. Bahwa LG International Corp. dengan tidak sengaja terlambat mengajukan pemberitahuan atas pengambilalihan saham BNE namun LG International melakukan Corp. dengan pemberitahuan itikad kepada baik tetap KPPU setelah pengambilalihan BNE berlaku efektif. --------------------------------b. Bahwa LG International keterlambatan LG Corp. dapat sampaikan International Corp. dalam bahwa melakukan pemberitahuan pengambilalihan saham BNE kepada KPPU bukanlah hal yang disengaja. LG International Corp. tidak memiliki intensi tersembunyi atau apapun sehubungan dengan keterlambatan ini. Pada awalnya LG International Corp. menganggap bahwa penyampaian pemberitahuan kepada KPPU sehubungan dengan pengambilalihan saham BNE tidak wajib karena LG International Corp. beranggapan bahwa batasan nilai (threshold) transaksi yang diwajibkan untuk diberitahukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tidak terpenuhi. -----------------------------------------------------------------c. Bahwa awalnya, LG International Corp. berpandangan batasan nilai akuisisi dihitung dari aset dan/atau turnovers nasional dari BNE sebagai perusahaan target yang merupakan satu-satunya anak perusahaan LG International Corp. yang bergerak dibidang usaha pembangkit tenaga listrik dan tidak harus memperhitungkan jumlah aset nasional dari anak perusahaan LG International Corp. lainnya di Indonesia atau BNE dan anak perusahaannya. Harap dicatat bahwa anak perusahaan lain LG International Corp. di Indonesia tidak bergerak di bidang usaha pembangkit tenaga listrik. Dengan perkataan lain, LG International Corp. pada awalnya tidak memahami batasan nilai akuisisi yang wajib untuk diberitahukan kepada KPPU. ----------d. Bahwa walaupun LG International Corp. telah mengambil alih 51% saham BNE dari total saham yang diterbitkan BNE, perlu dicatat bahwa LG International Corp. tidak mengontrol BNE secara penuh. BNE secara bersama-sama dikelola oleh LG International Corp. dan Titan Group sebagai mitra bisnis LG International Corp. dan pemegang saham lainnya dari BNE. ----e. Bahwa terlebih lagi, LG International Corp. adalah pemain baru di bisnis pembangkit listrik dan BNE tidak memiliki pasar yang dominan di bisnis pembangkit tenaga listrik di Indonesia. Setelah transaksi akuisisi terjadi, LG International Corp. dan pemegang saham yang sudah ada juga masih menjalankan bisnis dan kegiatan operasional perusahaan secara bersamasama. Akuisisi ini bukan merupakan akuisisi dimana pihak pengakuisisi memiliki kontrol mutlak atas bisnis dan operasi dari BNE. Akuisisi BNE tidak menyebabkan atau memicu monopoli atau praktik usaha tidak sehat dalam bentuk apapun berdasarkan hukum persaingan usaha Indonesia. ----------------f. Bahwa LG International Corp. terlambat menyadari bahwa meskipun akuisisi BNE tidak menyebabkan atau memicu tindakan monopoli atau praktik usaha tidak sehat di Indonesia batasan nilai (threshold) akuisisi pemberitahuan tetap berlaku dan penghitungannya bukan hanya berlaku atas aset nasional dan/atau turnovers dari BNE saja, sangat disayangkan jangka waktu pemberitahuan sepanjang 30 (tiga puluh) hari kerja setelah akuisisi efektif telah lewat waktu. ---------------------------2. Alasan Kedua -----------------------------------------------------------------a. Bahwa LG International Corp. membutuhkan waktu yang tidak sedikit dalam mempersiapkan dan melengkapi dokumen yang disyaratkan oleh KPPU sehubungan dengan pemberitahuan.----b. Bahwa sedangkan LG International Corp. juga memiliki kendala dalam mempersiapkan seluruh dokumen-dokumen pendukung sebagai lampiran pendukung formulir pemberitahuan kepada KPPU. Intinya, LG International Corp. memerlukan waktu dalam mengumpulkan, mengkonsolidasikan dan melengkapi dokumen yang sangat banyak dan kompleks yang diperlukan dalam melakukan pemberitahuan kepada KPPU, termasuk daripadanya Laporan Keuangan BNE, anak-anak perusahaan tertentu dan surat kuasa. ----------------------------------------------c. Bahwa berdasarkan alasan-alasan di atas, sebagaimana yang akan kami mohonkan juga pada akhir surat jawaban ini, kami memohon kepada Majelis Komisi untuk mengesampingkan denda atas keterlambatan pemberitahuan ke KPPU atau setidaktidaknya memberikan denda yang sangat minimum sehubungan dengan keterlambatan pemberitahuan atas akuisisi BNE. -------Permohonan LG International Corp. untuk pengenyampingan atau permohonan untuk denda minimum adalah berdasarkan: ----------------1. Alasan Pertama atas Pengesampingan Denda atau Permohonan Denda Minimum --------------------------------------------------------------a. Bahwa LG International Corp. telah berkontribusi dalam mendukung program percepatan pembangunan tenaga listrik guna memenuhi kebutuhan energi nasional dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. --------------------------------------b. Bahwa LG International Corp. mohon perhatian Majelis Komisi KPPU bahwa LG International Corp. sangat mendukung penuh program Pemerintah Republik Indonesia dalam program percepatan pembangunan pembangkit listrik yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Proyek Hasang yang dikerjakan oleh BNE adalah salah satu program prioritas pemerintah sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Daftar Proyek-Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara dan Gas Serta Transmisi Terkait, dimana Proyek Hasang termasuk dalam daftar pembangunan pembangkit listrik yang harus dipercepat dan menggunakan energi terbarukan. Hal ini dikuatkan dan sejalan dengan Pendapat Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 23/KPPU/PDPT/X/2015 tertanggal 22 September 2015 tentang Penilaian Atas Pemberitahuan Pengambilalihan Saham Perusahaan PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. (“Pendapat KPPU”) pada halaman 8-10. Selain itu, program ini akan menopang pembangunan dan memacu pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia dengan tingkat pertumbuhan sebesar 6% pertahunnya. -----------------------------c. Bahwa sebagai pelaku usaha yang mendukung program pemerintah Indonesia, LG International Corp. berhak didukung dan berhak atas perlindungan hukum karena LG International Corp. telah melakukan kewajiban hukum yang ditentukan di dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. -----------------------------------------------------------------d. Bahwa LG International Corp. melalui anak perusahaannya telah melakukan aksi yang konkrit untuk membantu perekonomian setempat, antara lain: (i) merekrut tenaga kerja lokal yang akan ditempatkan di sekitar pembangkit listrik, dan (ii) membeli dan menggunakan bahan baku pendukung dari masyarakat setempat atau supplier lokal guna mendukung perekonomian setempat. ------------------------------------------------e. Bahwa LG International Corp. tidak sengaja terlambat dalam melakukan pemberitahuan kepada KPPU. Lebih lanjut sangat tidak logis LG International Corp. untuk sengaja membuangbuang uang yang seharusnya dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan bisnis pembangkit listrik di Indonesia untuk membayar denda keterlambatan pemberitahuan. ------------------- 2. Alasan Kedua atas Pengesampingan Denda atau Permohonan Denda Minimum -----------------------------------------------------------------------a. Bahwa Pendapat KPPU terkait konsultasi dan pemberitahuan yang disampaikan Terlapor menyatakan tidak terdapat dugaan praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat yang diakibatkan oleh pengambilalihan saham BNE. --------------------b. Bahwa perlu LG International Corp. sampaikan bahwa KPPU telah melakukan penelitian dan kajian terhadap transaksi pengambilalihan saham BNE oleh LG International Corp. sesuai dengan Pendapat KPPU. Penilaian KPPU pada intinya menyatakan bahwa pengambilalihan saham BNE oleh LG International Corp. tidak terdapat dugaan praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat. Untuk menghindari keragu-raguan ijinkan kami kutip pendapat KPPU pada pada halaman 11 sebagai berikut: -------------------------------------------- “IX. KESIMPULAN -----------------------------------------------------------------------9.5 Bahwa dengan adanya Power Purchase Agreement antara PT Binsar Natorang Energi dengan PT PLN (Persero) yang menyatakan seluruh energi listrik yang dihasilkan oleh PT Binsar Natorang Energi dijual seluruhnya kepada PT PLN (Persero) dengan harga yang telah disepakati menunjukkan PT Binsar Natorang Energi tidak memiliki kekuatan untuk melakukan praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat. -------------------------------------------------------------------------- X. PENDAPAT KOMISI -------------------------------------------------Berdasarkan kesimpulan di atas, Komisi berpendapat tidak terdapat dugaan praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat yang diakibatkan oleh pengambilalihan saham perusahaan PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp.” -------------------------------------------------------------- c. Bahwa berdasarkan pendapat KPPU di atas, jelas terbukti pengambilalihan saham BNE oleh LG International Corp. tidak terdapat dugaan praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat. Corp. Hal ini penting dicatat, bahwa LG International adalah pelaku usaha yang beritikad menjalankan bisnisnya di Indonesia. baik dalam Hal ini dapat dilihat berdasarkan penilaian KPPU yang berpendapat bahwa transaksi yang LG International Corp. lakukan tidak melanggar hukum persaingan usaha. -------------------------------------------------------d. Bahwa sifat persaingan dalam industri pembangkit listrik adalah competition for the market dimana LG International Corp. dan pelaku usaha lain akan bersaing ketat untuk masuk ke pasar pembangkit listrik. -------------------------------------------------------3. Putusan-putusan KPPU mempertimbangkan alasan-alasan pelaku usaha yang terlambat melakukan pemberitahuan dalam memutuskan jumlah denda keterlambatan ------------------------------a. Bahwa sangat adil dan beralasan Majelis Komisi mempertimbangkan alasan-alasan LG International Corp. yang terlambat akuisisi melakukan BNE. Apabila pemberitahuan Majelis sehubungan Komisi dengan menghukum dan menjatuhkan denda kepada LG International Corp. dengan perhitungan maksimal sebesar Rp 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah) per hari dikalikan jumlah hari keterlambatan LG International Corp., maka sudah dapat dipastikan bahwa LG International Corp. akan mengalami kerugian yang besar dan tidak dapat berkompetisi dengan pelaku usaha lainnya dengan optimal. Dana International yang Corp. seharusnya untuk dapat membantu dimanfaatkan memperkuat LG aspek finansial perusahaan BNE dalam melakukan aksi korporasi akan teralokasi untuk membayar denda keterlambatan. Hal ini tentu akan mengurangi kemampuan LG International Corp. dalam bersaing dengan pesaing lainnya di bisnis ini. -------------b. Bahwa sebagaimana International Corp. telah kami sampaikan di atas, LG sama sekali tidak memiliki niat dan kesengajaan dalam mengajukan pemberitahuan kepada KPPU melewati tenggat waktu yang ditentukan berdasarkan ketentuan yang berlaku, namun LG International Corp. tetap beritikad baik untuk mengajukan pemberitahuan kepada KPPU, karena LG International Corp. pada dasarnya berupaya keras untuk tunduk dan patuh atas setiap ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia termasuk hukum persaingan usaha. Kami mohon agar Majelis Komisi KPPU Yang Terhomat dapat mempertimbangkan upaya dan itikad baik LG International Corp.. ----------------------------------------------------------------------c. Bahwa LG International Corp. mencatat bahwa KPPU dalam beberapa putusannya dapat memberikan pertimbangan alasan pelaku usaha dan memberikan denda yang tidak maksimal. Dalam putusan Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 antara PT Muarabungo Plantation dan KPPU, transaksi akuisisi berlaku efektif pada tanggal 15 Oktober 2012 dan kemudian PT Muarabungo melaporkan kepada KPPU atas transaksi akuisisi tersebut pada tanggal 18 Maret 2013. Sehingga total hari keterlambatan adalah sebanyak 76 (tujuh puluh enam) hari kerja. Dalam putusannya, KPPU menghukum PT Muarabungo Plantation sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah). ------ d. Bahwa selanjutnya, KPPU dalam Putusan Case Nomor 07/KPPU-M/2014, antara PT Tiara Marga Trakindo dan KPPU, dimana KPPU menghukum PT Tiara Marga Trakindo sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah) meskipun total hari keterlambatan mencapai 41 (empat puluh satu) hari kerja. ------e. Bahwa dalam hal ini LG International Corp. terbukti telah beritikad baik tetap melakukan pemberitahuan setelah transaksi efektif, mendukung program pemerintah di bidang energi dan total keterlambatan hari jauh di bawah para pihak yang disebut di atas. Dengan demikian, sangat beralasan untuk KPPU memberikan pengesampingan denda atau keringanan denda kepada LG International Corp.. ----------------------------------------- f. Bahwa berdasarkan putusan-putusan KPPU di atas, jelas bahwa KPPU dapat memberikan keringanan denda yang tidak maksimal kepada pelaku usaha yang telah beritikad baik, dalam hal ini, LG menyampaikan International Corp. pemberitahuan telah kepada beritikad KPPU baik meskipun terlambat. -----------------------------------------------------------------4. LG International Corp. bersikap baik dan kooperatif selama proses pemeriksaan -------------------------------------------------------------------a. Bahwa LG International Corp., BNE dan anak-anak perusahaan LG International Corp. sangat bersikap kooperatif dan baik dalam memenuhi panggilan KPPU dan dalam setiap tahapan proses pemeriksaan oleh Investigator KPPU. Direktur maupun perwakilannya yang sah dari LG International Corp., BNE dan anak-anak perusahaan LG International Corp. selalu hadir dalam setiap proses pemeriksaan yang dijadwalkan okeh KPPU. Selanjutnya, LG International Corp., BNE dan anak-anak perusahaan LG International Corp. telah memenuhi seluruh permintaan Investigator KPPU atas dokumen-dokumen pendukung tertulis, informasi dan data yang diperlukan oleh KPPU dalam Laporannya. melengkapi proses pemeriksaannya dan Bahkan LG International Corp. secara aktif menghubungi KPPU untuk menanyakan dokumen tambahan apalagi yang diperlukan oleh KPPU sehubungan dengan pemeriksaan ini. ---------------------------------------------------------b. Bahwa selanjutnya, Terlapor mencadangkan hak-haknya untuk mengajukan bukti, saksi maupun ahli yang diperlukan dalam proses pemeriksaan perkara ini. Jumlah maupun nama saksi atau ahli akan kami sampaikan kemudian (apabila ada). --------- 5. PETITUM -----------------------------------------------------------------------a. Menerima seluruh alat bukti yang diajukan oleh Terlapor dalam pemeriksaan perkara. ---------------------------------------------------b. Memohon KPPU pengesampingan denda atau memberikan keringanan denda atau tidak memberikan denda secara maksimal sehubungan dengan keterlambatan LG International Corp. dalam melakukan pemberitahuan kepada KPPU terkait akuisisi PT Binsar Natoran Energi. -----------------------------------c. Apabila Majelis Komisi KPPU Yang Terhormat berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono). ------------ 14. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan, Majelis Komisi menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan yang disampaikan kepada Rapat Komisi. -------------------------------------15. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, Rapat Komisi memutuskan untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan terhadap Perkara Nomor 16/KPPUM/2015. ----------------------------------------------------------------------------16. Menimbang bahwa berdasarkan Keputusan Rapat Komisi, selanjutnya Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Nomor 14/KPPU/Pen/III/2016 tanggal 29 Maret 2016 tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015 (vide bukti A11). --------------------------------------------17. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan, Komisi menerbitkan Keputusan Komisi Nomor 22/KPPU/Kep.3/III/2016 tanggal 29 Maret 2016 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 16/KPPUM/2015 (vide bukti A12). --------------------------------------------------------18. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 16/KPPUM/2015 menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor 21/KMK/Kep/III/2016 tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015, yaitu dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak tanggal Pemeriksaan Lanjutan dimulai, terhitung sejak tanggal 29 Maret 2016 sampai dengan tanggal 15 April 2016 (vide bukti A14). -------------------------------------------------19. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan Pemeriksaan Lanjutan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Lanjutan, Petikan Surat Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan, dan Surat Panggilan Sidang Majelis Komisi kepada para Terlapor (vide bukti A15, A16, A17, A18, A19, A20). --------20. Menimbang bahwa pada tanggal 31 Maret 2016, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda pemeriksaan Terlapor (vide bukti B3). ---------------------------------------------------------21. Menimbang bahwa pada tanggal 04 April 2016, Majelis Komis melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda pemeriksaan Alat Bukti berupa surat dan atau dokumen (Enzage) (vide bukti B4). ---------22. Menimbang bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan alat-alat bukti berupa surat dan atau dokumen yang diajukan oleh pihak Investigator sebagai berikut;--------------------------------------------------------------------22.1. Berita Acara Penyelidikan PT Binsar Natorang Energi sebagai Alat Bukti 1 (vide bukti B1). -------------------------------------------- 22.2. Berita Acara Penyelidikan PT Mega Global Energy sebagai Alat Bukti 2 (vide bukti B4). -------------------------------------------------- 22.3. Berita Acara Penyelidikan PT Megaprima Persada sebagai Alat Bukti 3 (vide bukti B5). -------------------------------------------------- 22.4. Berita Acara Penyelidikan PT Ganda Alam Makmur sebagai Alat Bukti 4 (vide bukti B6). -------------------------------------------------- 22.5. Berita Acara Penyelidikan PT Parna Agromas sebagai Alat Bukti 5 (vide bukti B7). ---------------------------------------------------------- 22.6. Berita Acara Penyelidikan PT Indonesia Renewable Resources sebagai Alat Bukti 6 (vide bukti B8). ----------------------------------- 22.7. Berita Acara Penyelidikan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagai Alat Bukti 7 (vide bukti B2). ---------- 22.8. Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang Persetujuan Perubahan Badan Hukum Perseroan Terbatas PT Binsar Natorang Energi Nomor AHU-03918.40.20.2014 sebagai Alat Bukti 8 (vide bukti C1). -------------------------------------------------22.9. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Binsar Natorang Energi Nomor AHU-02949.40.21.2014 sebagai Alat Bukti 9 (vide bukti C2). ----------------------------------22.10. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan data perseroan PT Binsar Natorang Energi Nomor AHU-13441.40.22.2014 sebagai Alat Bukti 10 (vide bukti C3). ------------------------------------------- 22.11. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan data perseroan PT Binsar Natorang Energi Nomor AHU-13441.40.22.2014 sebagai Alat Bukti 11 (vide bukti C4). ------------------------------------------22.12. Surat Keputusan Menteri hukum dan HAM tentang Persetujuan Perubahan Badan Hukum Perseroan Terbatas PT Binsar Natorang Energi Nomor AHU-03918.40.20.2014 sebagai Alat Bukti 12 (vide bukti C5). ------------------------------------------------22.13. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Binsar Natorang Energi Nomor AHU-02949.40.21.2014 sebagai Alat Bukti 13 (vide bukti C6). -------------------------------22.14. Ringkasan Eksekutif Pengambilalihan Sebagian Besar Saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. sebagai Alat Bukti 14 (vide bukti C7). -----------------------------------------------22.15. Profil Perusahaan PT Binsar Natorang Energi sebagai Alat Bukti 15 (vide bukti C8). ------------------------------------------------------22.16. Skema Kepemilikan Badan Usaha Tertinggi (BUIT) PT Binsar Natorang Energi (setelah Akuisisi oleh LG International Corp.) sebagai Alat Bukti 16 (vide bukti C9). --------------------------------22.17. Skema Kepemilikan Badan Usaha Induk Tertinggi (BUIT) PT Binsar Natorang Enenrgi (sebelum Akuisisi oleh LG International Corp.) sebagai Alat Bukti 17 (vide bukti C10). ----------------------22.18. Laporan Keuangan PT Binsar Natorang Energi Tahun 2011-2013 sebagai Alat Bukti 18 (vide bukti C11).-------------------------------22.19. The Seoul Civil District Court Commercial Registration Office sebagai Alat Bukti 19 (vide bukti C12).-------------------------------22.20. Skema Kepemilikan Badan Usaha Tertinggi (BUIT) LG International sebagai Alat Bukti 20 (vide bukti C13). --------------22.21. Skema Kepemilikan Badan Usaha Induk Tertinggi (BUIT) LG International Corp. dan Anak Perusahaan di Indonesia sebagai Alat Bukti 21 (vide bukti C14). ----------------------------------------22.22. Domestic Sales of LG International Corp. in Indonesia sebagai Alat Bukti 22 (vide bukti C15). ----------------------------------------22.23. Hasang HEPP Project Business Plans 2014-2019 sebagai Alat Bukti 23 (vide bukti C16). ----------------------------------------------22.24. Formulir Pemberitahuan Pengembilalihan Saham Perusahaan (Form A1) sebagai Alat Bukti 24 (vide bukti C17). ------------------- 22.25. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Ganda Alam makmur Nomor AHU-06164.40.22.2014 sebagai Alat Bukti 25 (vide bukti C18).-----------------------------------------22.26. Laporan Keuangan LG International Corp. 31 Desember 2011 sebagai Alat Bukti 26 (vide bukti C19).-------------------------------22.27. Laporan Keuangan LG International Corp. 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 27 (vide bukti C20). ------------------22.28. Laporan Keuangan LG International Corp. 31 Desember 2013 dan 2014 sebagai Alat Bukti 28 (vide bukti C21). ------------------22.29. Laporan Keuangan PT Ganda Alam Makmur Tahun 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 29 (vide bukti C22).------------------------22.30. Akta Pendirian PT Ganda Alam Makmur Nomor 01 sebagai Alat Bukti 30 (vide bukti C23). ----------------------------------------------22.31. Akta Pernyataan Keputusan (Resolusi) Para Pemegang Saham PT Ganda Alam Makmur Nomor 05 sebagai Alat Bukti 31 (vide bukti C24). -----------------------------------------------------------------------22.32. Surat Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Menteri Hukum dan HAM Nomor C-10451 HT.01.01.TH.2005 sebagai Alat Bukti 32 (vide bukti C25). ----------------------------------------22.33. Salinan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Green Global Lestari Nomor 04 sebagai Alat Bukti 33 (vide bukti C26). 22.34. Salinan Akta Jual Beli Saham Nomor 05 sebagai Alat Bukti 34 (vide bukti C27). ----------------------------------------------------------22.35. Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang Persetujuan Perubahan Badan Hukum Perseroan Terbatas PT Green Global Lesta Nomor AHU-06724.40.20.2014 sebagai Alat Bukti 35 (vide bukti C28). ----------------------------------------------------------------22.36. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Green Global Lestari Nomor AHU-24995.40.22.2014 sebagai Alat Bukti 36 (vide bukti C29). ----------------------------------------------22.37. Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Green Global Lestari Nomor 65 sebagai Alat Bukti 37 (vide bukti C30). ------------------22.38. Laporan Keuangan PT Green Global Lestari Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 38 (vide bukti C31).------------------------22.39. Laporan Keuangan PT Green Global Lestari Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 39 (vide bukti C32).------------------------- 22.40. Laporan Keuangan PT Indonesia Renewable Resources Akhir Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 40 (vide bukti C33). 22.41. Laporan Keuangan PT Indonesia Renewable Resources Akhir Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 41 (vide bukti C34). 22.42. Laporan Keuangan PT Indonesia Renewable Resources Akhir Desember 2011 dan 2010 sebagai Alat Bukti 42 (vide bukti C35). 22.43. Akta Pernyataan Keputusan (Resolusi) para Pemegang Saham PT Indonesia Renewable Resources Nomor 29 sebagai Alat Bukti 43 (vide bukti C36). ----------------------------------------------------------22.44. Akta Pendirian Perusahaan PT Indonesia Renewable Resources Nomor 48 sebagai Alat Bukti 44 (vide bukti C37). ------------------22.45. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Batubara Global Energy Nomor 01 sebagai Alat Bukti 45 (vide bukti C38). ----------------------------------------------------------------22.46. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Batubara Global Energy Nomor AHU-AH.01.10-05903 sebagai Alat Bukti 46 (vide bukti C39). ----------------------------------------22.47. Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan Nomor AHU-0097.AH.01.01 Tahun 2008 sebagai Alat Bukti 47 (vide bukti C40).-------------------------------22.48. Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Batubara Global Energy Nomor 12 sebagai Alat Bukti 48 (vide bukti C41). ------------------22.49. Consolidated Financial Statements PT Batubara Global Energy and Subsidiaries 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 49 (vide bukti C42). ------------------------------------------------------22.50. Laporan Keuangan PT Batubara Global Energy 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 50 (vide bukti C43). -----------22.51. Financial Statements and Independent Auditor Report PT Tutui Batubara Utama, for the Ended December 31, 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 51 (vide bukti C44).-------------------------------22.52. Financial Statements and Independent Auditor Report PT Tutui Batubara Utama, for the Ended December 31, 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 52 (vide bukti C45).-------------------------------22.53. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Tutui Batubara Utama Nomor 105 sebagai Alat Bukti 53 (vide bukti C46). ------------------------------------------------------------------------ 22.54. Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Tutui batubara Utama Nomor 12 sebagai Alat Bukti 54 (vide bukti C47). ------------------22.55. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Tutui Batubara Utama Nomor AHU-11576.40.22.2014 sebagai Alat Bukti 55 (vide bukti C48). ----------------------------------------22.56. Laporan Keuangan PT Parna Argomas 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai Alat Bukti 56 (vide bukti C49).------------------------22.57. Laporan Keuangan PT Parna Argomas 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 57 (vide bukti C50).------------------------22.58. Salinan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Parna Argomas Nomor 01 sebagai Alat Bukti 58 (vide bukti C51). ------22.59. Surat Persetujuan Perubahan Badan Hukum Perseroan Terbatas PT Parna Agromas Nomor AHU-00690.40.20.2014 sebagai Alat Bukti 59 (vide bukti C52). ----------------------------------------------22.60. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Parna Argomas Nomor AHU-03430.40.22.2014 sebagai Alat Bukti 60 (vide bukti C53). ----------------------------------------------22.61. Lampiran Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang Persetujuan Perubahan Badan Hukum PT Parna Argomas Nomor AHU-00690.40.20.2014 sebagai Alat Bukti 61 (vide bukti C54).-22.62. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Patriot Andalas Nomor 92 sebagai Alat Bukti 62 (vide bukti C55).-------------------------------22.63. Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Menteri Hukum dan HAM Nomor C-0271 HT.01.04.TH.2005 sebagai Alat Bukti 63 (vide bukti C56). ------------------------------------------------------22.64. Salinan Akta PT Patriot Andalas Nomor 82 sebagai Alat Bukti 64 (vide bukti C57). ----------------------------------------------------------22.65. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Mega Prima Persada Nomor 03 sebagai Alat Bukti 65 (vide bukti C58). ------------------22.66. Akta Pendirian PT Megaprima Persada Nomor 24A sebagai Alat Bukti 66 (vide bukti C59). ----------------------------------------------22.67. Surat Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Menteri Hukum dan HAM Nomor W7-05178 HT.01.01-TH.2007 sebagai Alat Bukti 67 (vide bukti C60). ----------------------------------------- 22.68. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Megaprima Persada Nomor AHU-01688.40.22.2014 sebagai Alat Bukti 68 (vide bukti C61). ----------------------------------------------22.69. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Mega Global Energy Nomor AHU-AH.01.10.15297 sebagai Alat Bukti 69 (vide bukti C62). ----------------------------------------------22.70. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Mega Global Energy Nomor 31 sebagai Alat Bukti 70 (vide bukti C63). ------------------22.71. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Mega Global Energy Nomor AHU-AH.01.10-8074 sebagai Alat Bukti 71 (vide bukti C64). ----------------------------------------------22.72. Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Mega Global Energy Nomor 05 sebagai Alat Bukti 72 (vide bukti C65). ------------------22.73. Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Green Global Lestari Nomor 65 sebagai Alat Bukti 73 (vide bukti C66). ------------------22.74. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Green Global Lestari Nomor 105 sebagai Alat Bukti 74 (vide bukti C67);. ---------------22.75. Laporan Keuangan PT Green Global Lestari 31 Desember 2014 sebagai Alat Bukti 75 (vide bukti C68).-------------------------------22.76. Laporan Keuangan PT Green Global Lestari 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 76 (vide bukti C69). ------------------22.77. Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Batubara Global Energy Nomor 12 sebagai Alat Bukti 77 (vide bukti C70). ------------------22.78. Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan PT Batubara Global Energy Nomor AHU-00974.AH.01.01 Tahun 2008 sebagai Alat Bukti 78 (vide bukti C71). ----------------------------------------------------------------22.79. Akta Keputusan Para Pemegang Saham PT Batubara Global Energy Nomor 144 sebagai Alat Bukti 79 (vide bukti C72). -------22.80. Surat Penerimaan PT Batubara Global Energy Nomor AHU39412.40.22.2014 sebagai Alat Bukti 80 (vide bukti C73). -------22.81. Laporan Keuangan PT Batubara Global Energy 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 81 (vide bukti C74). -----------22.82. Laporan Keuangan PT Batubara Global Energy 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 82 (vide bukti C75). -----------22.83. Akta Pendirian Perusahaan PT Tutui Batubara Utama Nomor 12 sebagai Alat Bukti 83 (vide bukti C76).-------------------------------- 22.84. Surat Kemenkum HAM Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Tutui Batubara Utama Nomor W7-09772 HT.01.01TH.2007 sebagai Alat Bukti 84 (vide bukti C77). -------------------22.85. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Tutui Batubara Utama Nomor 36 sebagai Alat Bukti 85 (vide bukti C78). -----------------------------------------------------------------------22.86. Laporan Keuangan PT Tutui Batubara Utama 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 86 (vide bukti C79). ------------------22.87. Laporan Keuangan PT Tutui Batubara Utama 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 87 (vide bukti C80). ------------------22.88. Akta Pernyataan Keputusan (Resolusi) Para Pemegang Saham PT Indonesia Renewable Resources Nomor 29 sebagai Alat Bukti 88 (vide bukti C81). ----------------------------------------------------------22.89. Akta Pendirian PT Indonesia Renewable Resources Nomor 48 sebagai Alat Bukti 89 (vide bukti C82).-------------------------------22.90. Laporan keuangan PT Indonesia Renewable Resources 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 90 (vide bukti C83). 22.91. Laporan Keuangan PT Indonesia Renewable Resources 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 91 (vide bukti C84). 22.92. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Prana Argomas Nomor 119 sebagai Alat Bukti 92 (vide bukti C85).-------------------------------22.93. Akta Perseroan Terbatas PT Patriot Andalas Nomor 82 sebagai Alat Bukti 93 (vide bukti C86). ----------------------------------------22.94. Laporan Keuangan PT Parna Argomas 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 94 (vide bukti C87).------------------------22.95. Laporan Keuangan PT Parna Argomas 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 95 (vide bukti C88).------------------------22.96. Laporan Keuangan PT Ganda Alam Makmur 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 96 (vide bukti C89). ------------------22.97. Laporan Keuangan PT Ganda Alam Makmur 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 97 (vide bukti C90). ------------------ 22.98. Akta Pendirian PT Ganda Alam Makmur Nomor 01 sebagai Alat Bukti 98 (vide bukti C91). ---------------------------------------------- 22.99. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Ganda Alam Mandiri Nomor 22 sebagai Alat Bukti 99 (vide bukti C92). ------- 22.100. Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Nomor AHU-39928.AH.01.01 Tahun 2012 sebagai Alat Bukti 100 (vide bukti C93). ---------------------------------------------------------------22.101. Laporan Keuangan PT Megaprima Persada 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 101 (vide bukti C94). ---------------22.102. Laporan Keuangan PT Megaprima Persada 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai Alat Bukti 102 (vide bukti C95). ---------------22.103. Akta Perseroan Terbatas PT Megaprima Persada Nomor 24A sebagai Alat Bukti 103 (vide bukti C96).----------------------------22.104. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Megaprima Persada Nomor 64 sebagai Alat Bukti 104 (vide bukti C97). ---------------------------------------------------------------22.105. Surat Keputusan Kemenkum HAM Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Nomor AHU-45225.AH.01.02 Tahun 2011 sebagai Alat Bukti 105 (vide bukti C98).---------------------22.106. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Mega Global Energy Nomor 35 sebagai Alat Bukti 106 (vide bukti C99). -----22.107. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan data perseroan PT Mega Global Energy Nomor AHU-AH.01.10-40740 sebagai Alat Bukti 107 (vide bukti C100). ------------------------------------22.108. Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Mega Global Energy Nomor 05 sebagai Alat Bukti 108 (vide bukti C101). -------------22.109. Surat Keputusan Pengesahan Badan Menteri Hukum Hukum dan Perseroan HAM Nomor tentang AHU- 07585.AH.01.01.Tahun 2008 sebagai Alat Bukti 109 (vide bukti C102).---------------------------------------------------------------------22.110. Laporan Keuangan PT Mega Global Energy 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 110 (vide bukti C103).--------------22.111. Laporan Kuangan PT Mega Global energy 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai Alat Bukti 111 (vide bukti C104).--------------22.112. Laporan Keuangan LG International Corp. dan Anak Perusahaan 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 112 (vide bukti C105). -------------------------------------------------22.113. Laporan Keuangan LG International Corp. dan Anak Perusahaan 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 113 (vide bukti C106). -------------------------------------------------22.114. Summary Of Financial Statement from LGI Entities on 20112013 (in IDR) sebagai Alat Bukti 114 (vide bukti C107). ---------- 22.115. Kurs Transaksi Bank Indonesia 2013 sebagai Alat Bukti 115 (vide bukti C108). -------------------------------------------------------22.116. Kurs Transaksi Bank Indonesia 2012 sebagai Alat Bukti 116 (vide bukti C109). -------------------------------------------------------22.117. Kurs Transaksi Bank Indonesia 2011 sebagai Alat Bukti 117 (vide bukti C110). -------------------------------------------------------22.118. Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Binsar Natorang Energi Nomor 10 sebagai Alat Bukti 118 (vide bukti C111). -------------22.119. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Binsar Natorang Energi Nomor 44 sebagai Alat Bukti 119 (vide bukti C112). ------------------------------------22.120. Ringkasan Anak Perusahaan LG Internasional sebagai Alat Bukti 120 (vide bukti C113). ------------------------------------------22.121. Corporate Profile LG International sebagai Alat Bukti 121 (vide bukti C114). -------------------------------------------------------------22.122. Articles of Incorporation LG International Corp. 2010 sebagai Alat Bukti 122 (vide bukti C115). ------------------------------------22.123. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Binsar Natorang Energi Nomor 44 sebagai Alat Bukti 123 (vide bukti C116). ------------------------------------22.124. Surat Kuasa LG International kepada ABNR untuk Melakukan Notifikasi sebagai Alat Bukti 124 (vide bukti C117). --------------22.125. Surat PT Batubara Global Energy sebagai Alat Bukti 125 (vide bukti C121). -------------------------------------------------------------22.126. Surat PT Green Global Lestari sebagai Alat Bukti 126 (vide bukti C122). -------------------------------------------------------------22.127. Surat LG International Corp. sehubungan dengan PT Tutui Batubara Energy sebagai Alat Bukti 127 (vide bukti C123); dan 22.128. Berita Acara Penyelidikan Terlapor LG International Corp. sebagai Alat Bukti 129 (vide bukti B3). -----------------------------23. Menimbang bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan alat-alat bukti berupa surat dan atau dokumen yang diajukan oleh Terlapor sebagai berikut: -----------------------------------------------------------------------------23.1. Notarial Certificate (Surat Kuasa) President Director LG International Corp. (Chi-Ho Song) kepada Manager (Seong-Wook Kwon) (vide bukti T1). ---------------------------------------------------- 23.2. Notarial Certificate (Surat Kuasa) President Director LG International Corp. (Chi-Ho Song) kepada Para Advokat dan Pengacara pada Ali Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro Law Firm (Chandrawati Dewi, S.H., Herry Nuryanto Kurniawan, S.H., Teuku Ridzky F. Amin, S.H., LL.M, Bilal Anwari, S.H., LL.M, M.E. Renintha Karina Widyaputri, S.H., Andhika Indrapraja, S.H., Rainer Faustine Jonathan, S.H.) (vide bukti T2). ------------23.3. Tanggapan LG International Corp. (Terlapor) dalam Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015 atas Laporan Dugaan Pelanggaran Pasal 29 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Juncto Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 (vide bukti T3). ------------------------------------------------------------ 24. Menimbang bahwa pada tanggal 06 April 2016, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Penyerahan Kesimpulan Hasil Persidangan yang diajukan baik dari pihak Investigator maupun pihak Terlapor (vide bukti B5). -----------------------1. Menimbang bahwa Investigator menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang pada pokoknya memuat hal-hal sebagai berikut (vide bukti I5): -----------------------------------------------------------------I. OBYEK PERKARA -----------------------------------------------------------Bahwa LG International Corp. diduga melakukan keterlambatan pemberitahuan pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi, yang pada pokoknya sebagai berikut: --------------------------1. Bahwa pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. memenuhi kriteria pemberitahuan yang wajib dilaporkan kepada KPPU. --------------------------------------2. Bahwa kewajiban tersebut harus telah dilaksanakan selambatlambatnya terhitung 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal efektif yuridis pengambilalihan saham. -----------------------------3. Bahwa pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. telah berlaku efektif secara yuridis sejak tanggal 12 Juni 2014 berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 13441.40.22.2014 Republik Indonesia perihal Penerimaan Nomor: AHU- Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Binsar Natorang Energi. Oleh karena itu, LG International Corp. wajib untuk melakukan pemberitahuan selambat-lambatnya pada tanggal 24 Juli 2014. 4. Bahwa LG International Corp. baru melakukan pemberitahuan kepada KPPU pada tanggal 27 Agustus 2014 dan telah didaftarkan dengan nomor register A13714. -----------------------5. Bahwa dengan demikian, LG International Corp. telah melakukan keterlambatan selama 20 (dua puluh) hari kerja. --II. DUGAAN PELANGGARAN --------------------------------------------------LG International Corp. diduga telah melakukan pelanggaran Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang berbunyi: (1) Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 yang berakibat nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu, wajib diberitahukan kepada Komisi, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penggabungan, peleburan atau pengambilalihan tersebut. -------(2) Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur dalam Peraturan Pemerintah. Pejelasan Pasal: -------------------------------------------------------------(1) Cukup jelas. ---------------------------------------------------------------------------- (2) Cukup jelas. ---------------------------------------------------------------------------- Jo. Pasal 6 PP Nomor 57/2010 yang berbunyi: ------------------------Dalam hal Pelaku Usaha tidak menyampaikan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) dan ayat (3), Pelaku Usaha dikenakan sanksi berupa denda administratif sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) untuk setiap administratif hari keterlambatan, secara keseluruhan dengan paling ketentuan tinggi denda sebesar Rp. 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah). ------------------Pejelasan Pasal: ------------------------------------------------------------Cukup jelas. ---------------------------------------------------------------------------------III. FAKTA PERSIDANGAN ----------------------------------------------------1. Tentang Latar Belakang Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. --------------------1.1. Bahwa sebelum LG International Corp. melakukan pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi, PT Binsar Natorang Energi memilki pinjaman dari PT Energy Jaya Persada, PT Bumi Sinergi Internasional, LG International Corp. (vide bukti B1). -------------------1.2. Bahwa terkait dana yang dipinjamkan oleh PT Energy Jaya Persada, PT Bumi Sinergi Internasional, dan LG International Corp., selanjutnya PT Binsar Natorang Energi mengkonversi hutang tersebut menjadi saham (vide bukti B1, C116). ---------------------------------------- 1.3. Bahwa karena ketertarikan LG International Corp. kepada bisnis dari PT Binsar Natorang Energi yang sedang mempersiapkan power plant Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Hasang di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, maka LG International Corp. membeli sejumlah saham baru yang diterbitkan oleh PT Binsar Natorang Energi (vide bukti B1, C116). -------------------- 2. Tentang Transaksi Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi -------------------------------------------------------2.1. Bahwa sebelum pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp., saham dari PT Binsar Natorang Energi sejumlah 95.000 lembar saham atau setara dengan Rp. 9.500.000.000 (sembilan miliar lima ratus juta rupiah) dimiliki oleh PT. Energy Jaya Persada dan 5000 lembar saham atau setara dengan Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) dimiliki oleh PT Bumi Sinergi Internasional (vide bukti C116). ----------------------------------------------------------- 2.2. Bahwa total saham sebelum pengambilalihan saham sebanyak 100.000 (seratus ribu) saham dengan total nominal setara Rp. 10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) (vide bukti C116).------------------------------------ 2.3. Bahwa dengan demikian komposisi pemegang saham dari PT Binsar Natorang Energi sebelum pengambilalihan saham oleh LG International Corp. adalah 95% (sembilan puluh lima persen) saham dimiliki oleh PT Energy Jaya Persada dan 5% (lima persen) saham dimiliki oleh PT Bumi Sinergi Internasional (vide bukti B1, C116). ----------------------- 2.4. Bahwa pada tanggal 17 April 2014, PT Binsar Natorang Energi meningkatkan modal dasar dari Rp. 10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) menjadi Rp. 106.573.500.000 (seratus enam miliar lima ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) (vide bukti C116). ---------------------------------------------------2.5. Bahwa peningkatan modal dasar sebesar Rp. 106.573.500.000 (seratus enam miliar lima ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) terbagi atas 1.065.735 (satu juta enam puluh lima ribu tujuh ratus tiga puluh lima) lembar saham yang masing masing saham bernilai Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah) (vide bukti C116).-----------------------------------2.6. Bahwa peningkatan modal dasar sebesar Rp. 106.573.500.000 (seratus enam miliar lima ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) dilakukan oleh PT Binsar Natorang Energi dengan menerbitkan saham baru sebesar 965.735 (sembilan ratus enam puluh lima ribu tujuh ratus tiga puluh lima) untuk diambil bagian oleh LG International Corp. dan para pemegang saham dengan rincian sebagai berikut (vide bukti C116): ---------------------------------------------------- 1. LG International Corp. sejumlah Rp. 54.352.500.000 (lima puluh empat miliar tiga ratus lima puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) yang terdiri dari 543.525 (lima ratus empat puluh tiga ribu lima ratus dua puluh lima) lembar saham. ------------------------------2. PT Energy Jaya Persada sejumlah Rp. 37.392.300.000 (tiga puluh tujuh miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus ribu rupiah) yang terdiri dari 373.923 (tiga ratus tujuh puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh tiga) lembar saham. ---------------------------------------------3. PT Bumi Sinergi Internasional sejumlah Rp. 4.828.700.000 (empat miliar delapan ratus dua puluh delapan juta tujuh ratus ribu rupiah) yang terdiri dari 48.287 (empat puluh delapan ribu dua ratus delapan puluh tujuh) lembar saham. -----------2.7. Bahwa dari modal dasar sebesar Rp. 106.573.500.000 (seratus enam miliar lima ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) disetor atau ditempatkan penuh kepada persero oleh masing masing pemegang saham perseroan dengan cara sebagai berikut (vide bukti C116): ---------------------------------------------------1. Rp. 10.000.000.000 merupakan setoran (sepuluh lama miliyar rupiah) pemegang saham Perseroan. --------------------------------------------------2. Rp. 37.392.300.000 (tiga puluh tujuh miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus ribu rupiah) merupakan setoran saham hasil konversi utang berdasarkan perjanjian tanggal 16 April 2014 antara Perseroan dan PT. Energi Jaya Persada.------3. Rp. 4.828.700.000 (empat miliar delapan ratus dua puluh delapan juta tujuh ratus ribu rupiah) merupakan setoran saham hasil konversi utang berdasarkan perjanjian tanggal 16 April 2014 antara Perseroan dan PT. Bumi Sinergi Internasional. ------- 4. Rp. 6.598.900.000 (enam miliar lima ratus sembilan puluh delapan juta sembilan ratus ribu rupiah) merupakan setoran saham hasil konversi utang berdasarkan perjanjian tanggal 17 April 2014 antara Perseroan dan LG Internasional Corp. -----------------5. Rp. 47.753.600.000 (empat puluh tujuh miliar tujuh ratus lima puluh tiga juta enam ratus ribu rupiah) merupakan setoran tunai ke dalam rekening Perseroan oleh LG International Corp. -----------------2.8. Bahwa komposisi kepemilikan saham perseroan setelah pengambilalihan saham oleh LG International Corp. dan pemegang saham lainnya sebagai berikut (vide bukti B1, C116): ---------------------------------------1. LG International Corp. sejumlah 543.525 (lima ratus empat puluh tiga ribu lima ratus dua puluh lima) saham dengan nilai nominal Rp. 54.352.500.000 (lima puluh empat miliar tiga ratus lima puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) atau sejumlah 51% (lima puluh satu persen). ---------------------------------------2. PT Energy Jaya Persada sejumlah 468.923 (empat ratus enam puluh delapan ribu sembilan ratus dua puluh delapan ribu sembilan ratus dua puluh tiga) saham dengan nilai nominal Rp. 46.892.300.000 (empat puluh enam miliar delapan ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus ribu rupiah) atau sejumlah 44% (empat puluh empat persen). ----------------------3. PT Bumi Sinergi Internasional sejumlah 53.287 (lima puluh tiga ribu dua ratus delapan puluh tujuh) saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 5.328.700.000 (lima miliar tiga ratus dua puluh delapan juta tujuh ratus ribu rupiah) atau sejumlah 5% (lima persen). ------------------------------------------2.9. Bahwa dengan memiliki saham sebesar 51% (lima puluh satu persen), maka LG International Corp. menjadi pengendali baru dari PT Binsar Natorang Energi. ---------------------------------------------------------- 3. Badan Usaha Pengambilalih ----------------------------------------3.1. Bahwa LG International Corp. merupakan badan usaha yang melakukan pengambilalihan saham dengan dikuasainya 51% (lima puluh satu persen) saham dari PT Binsar Natorang Energi (vide bukti B1). ----------3.2. Bahwa LG International Corp. merupakan perusahaan yang didirikan pada tanggal 1 November 1953 berdasarkan Hukum Negara Republik Korea Selatan (vide bukti C115). ----------------------------------------------3.3. Bahwa LG International Corp. terdaftar dalam bursa efek Korea Selatan pada bulan Januari 1976 sebagai perusahaan perdagangan umum berdasarkan peraturan pemerintah Korea Selatan pada tanggal 12 November 1976. LG International Corp. melakukan bisnis di bidang ekspor impor, natural resources, pengembangan bisnis, energi, dan kegiatan usaha lainnya (vide bukti B1, C115). -------------------------------------------------------- 3.4. Bahwa komposisi Pemegang Saham dari LG International Corp. adalah (vide bukti C114, C115): ----1. Pemegang Saham Umum (public shareholders) sebesar 60,32%. -------------------------------------------2. Pemegang Saham Individual (Individual Major Shareholders) sekitar 27,95%.---------------------------3. Dana Pensiun Nasional (National Pension Services) sebesar 11,73%. -------------------------------------------3.5. Bahwa total aset dan penjualan dari LG. International Corp. secara global dirinci sebagai berikut (vide bukti B1, C19, C20, C21): ------------------------------ Total Aset Penjualan 3.6. 2011 2012 2013 38.737.502.720.000 44.766.423.660.000 56.304.999.635.000 109.656.778.560.000 115.527.616.680.000 139.379.159.870.000 Bahwa LG International Corp. melakukan kegiatan usaha di Indonesia sebelum mengakuisisi PT Binsar Natorang Energi melalui anak perusahaan (vide bukti B1, C19, C20, C21, C114): -----------------------------------1. PT Batubara Global Energy. -----------------------------2. PT Mega Global Energy. ----------------------------------3. PT Megaprima Persada. ----------------------------------4. PT Ganda Alam Makmur. --------------------------------5. PT Green Global Lestari. ---------------------------------6. PT Parna Argomas. ----------------------------------------7. PT Indonesia Renewable Resources.--------------------8. PT Tutui Batubara Utama. -------------------------------- 3.7. Bahwa share saham yang dikuasai LG International Corp. dari anak perusahaan yang berdomisili dan melakukan kegiatan bisnis di Indonesia adalah (vide bukti B1, C19, C20, C21): ------------------------------------Perusahaan Equity Interest (31 Des 2011) 100% Equity Interest (31 Des 2012) 100% Equity Interest (31 Des 2013) 100% PT Mega Global Energy PT Megaprima Persada 100% 100% 100% 75% 75% 75% PT Ganda Alam Makmur Belum anak perusahaan 60% 60% PT Green Global Lestari PT Parna Argomas PT Indonesia Renewable Resources 100% 100% 100% 95% 95% 95% 100% 100% 100% PT Tutui Batubara Utama 75% 75% 75% PT Batubara Global Energy 3.8. Bahwa kepemilikan saham oleh LG International Corp. terhadap 8 (delapan) perusahaan tersebut yang melebihi 50%, menunjukkan LG International Corp. adalah sebagai Pengendali. --------------------------------------------- 3.9. Bahwa nilai aset dan penjualan LG International Corp. secara global berdasarkan Laporan Keuangan Consolidated LG International Corp. and Its Subsidiaries adalah (vide bukti B1, C19, C20, C21, C121, C122, C123): ------------------------------------------------------------2011 Asset 356.139.840.000 Revenue 3.282.780.480.000 341.714.240.000 1.067.564.960.000 800.330.720.000 1.807.143.520.000 0 0 PT Green Global Lestari 178.979.360.000 0 PT Parna Argomas 473.614.400.000 29.423.520.000 PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama Total 449.702.400.000 19.262.880.000 67.557.280.000 91.406.560.000 2.668.038.240.000 6.297.581.920.000 Perusahaan PT Batubara Global Energy PT Mega Global Energy PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur Perusahaan PT Batubara Global 2012 Asset 302.405.670.000 Revenue 3.091.149.600.000 Energy PT Mega Global Energy 240.062.550.000 0 PT Megaprima Persada 707.301.840.000 1.942.813.530.000 4.033.773.240.000 0 PT Green Global Lestari 462.706.230.000 0 PT Parna Argomas 709.559.340.000 40.734.330.000 PT Indonesia Renewable 445.919.460.000 26.593.350.000 53.918.130.000 33.672.870.000 6.955.646.460.000 5.134.963.680.000 PT Ganda Alam Makmur Resources PT Tutui Batubara Utama Total Perusahaan PT Batubara Global 2013 Asset 661.794.035.000 Revenue 3.456.215.105.000 Energy PT Mega Global Energy 59.976.275.000 0 PT Megaprima Persada 973.670.665.000 1.997.689.075.000 5.602.014.985.000 0 PT Green Global Lestari 592.258.500.000 0 PT Parna Argomas 815.227.085.000 4.231.565.760.000 PT Indonesia Renewable 220.093.880.000 25.803.075.000 39.807.160.000 0 8.964.842.585.000 9.711.273.015.000 PT Ganda Alam Makmur Resources PT Tutui Batubara Utama Total 3.10. Bahwa total penjualan PT Parna Argomas senilai Rp. 4.231.565.760.000 diklarifikasi karena terdapat kesalahan input dalam form notifikasi ke KPPU menjadi Rp. 421.715.760.000 berdasarkan laporan keuangan yang sudah diaudit (vide bukti C19, C20, C21). ----------3.11. Bahwa nilai aset dan penjualan LG International Corp. yang dihitung berdasarkan laporan keuangan masing masing anak perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di Indonesia (vide bukti B1, C22, C31, C32, C33, C34, C35, C42, C43, C44, C45, C49, C50, C69, C74, C75, C79, C80, C83, C84, C87, C88, C89, C90, C94, C95, C103, C104, C107, C121, C122, C123) : ------------Perusahaan 2011 Asset Revenue PT Batubara Global Energy 458.409.091.000 3.311.800.393.000 PT Mega Global Energy PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara 280.904.744.000 1.088.881.891.000 779.416.411.000 1.827.350.736.000 299.635.910.000 0 572.771.818.000 0 475.292.513.000 446.784.665.960 29.685.379.000 19.432.384.511 67.798.589.746 92.214.008.173 Utama Total 3.381.013.742.706 Perusahaan 6.369.364.791.684 2012 Asset Revenue PT Batubara Global Energy PT Mega Global Energy 462.212.561.000 2.842.110.260.000 56.713.038.000 0 PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama Total 696.200.729.000 1.786.288.444.000 838.160.204.000 0 774.356.733.000 0 707.272.266.000 446.892.487.791 37.452.028.000 24.446.963.226 47.436.739.736 30.960.482.516 4.029.244.758.527 4.721.258.177.742 Perusahaan 2013 Asset Revenue 634.611.472.000 2.852.965.828.000 PT Mega Global Energy 58.995.956.000 0 PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur 840.093.246.000 1.637.393.127.000 494.244.749.000 0 PT Batubara Global Energy PT Green Global 829.381.333.000 Lestari PT Parna Argomas 817.521.015.000 PT Indonesia 223.286.014.313 Renewable Resources PT Tutui Batubara 39.902.724.590 Utama Total 3.936.036.509.903 0 345.274.303.000 21.128.629.614 0 4.856.761.887.614 3.12. Bahwa terdapat perbedaan nilai aset dan/atau nilai penjualan dari LG International Corp. berdasarkan Laporan Keuangan Consolidated LG International Corp. and Its Subsidiaries dengan Laporan Keuangan masing masing anak perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di Indonesia. --------------------------------------------- 4. Badan Usaha yang Diambilalih -------------------------------------4.1. Bahwa PT Binsar Natorang Energi adalah pelaku usaha sebagai Badan Usaha yang diambilalih (vide bukti B1, C116). ------------------------------------------------------------- 4.2. Bahwa PT Binsar Natorang Energi merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 10 tanggal 6 Maret 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Rusnaldy, S.H. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan Nomor AHU-21249.AH.01.01 tertanggal 25 April 2008 (vide bukti C111). ----------------------------------------------4.3. Bahwa Anggaran dasar perusahaan PT Binsar Natorang Energi telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir melalui Akta Notaris Nomor 44 tanggal 14 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Jose Dimas Satria, S.H., M.Kn (vide bukti C112, C116). - 4.4. Bahwa Kegiatan usaha PT Binsar Natorang Energi adalah pembangunan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Air di Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara (vide bukti C111). ----------------------------------------------- 4.5. Bahwa nilai penjualan dan aset PT Binsar Natorang Energi tahun 2011–2013 yang dinyatakan dalam rupiah adalah sebagai berikut (vide bukti B1, C11, C17): Total 2011 2012 2013 Aset 19.461.497.632 45.020.033.643 67.972.486.971 0 0 0 Penjualan 4.6. Skema kepemilikan saham perusahaan PT Binsar Natorang Energi sebelum diambilalih adalah sebagai berikut (vide bukti C10). --------------------------------------- PT GLOBAL MULTI INVESTAMA 99,98% PT GREEN VIEW INDONESIA 99,99% PT TITAN MULTI POWER PT BUMI TOBASA HIDRO 91,6% 8,4% PT BUMI SINERGI INTERNASIONAL PT ENERGY JAYA PERSADA 5% 95% PT BINSAR NATORANG ENERGI 5. Badan Usaha Yang Terafiliasi dengan LG International Corp. -5.1. PT Batubara Global Energy ----------------------------------5.1.1. Bahwa PT Batubara Global Energy merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 12 tanggal 9 Agustus 2007 yang dibuat di hadapan Notaris Marlon Silitonga, S.H. Anggaran dasar tersebut Hukum dan telah Hak disetujui Asasi oleh Manusia Menteri Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor AHU-00974.AH.01.01 tanggal 8 Januari 2008 (vide bukti C41, C70, C71). -------------------------5.1.2. Bahwa Akta PT Batubara Global Energy telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan melalui Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Batubara Global Energy Nomor 1 tanggal 3 Februari 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Yunita Neni Susiandari, S.H., M.Kn. Perubahan akta tersebut telah dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah diberitahukan melalui surat No: AHU-AH.01.10-05903 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Batubara Global Energi tertanggal 20 Februari 2014 (vide bukti C38, C39). -------------------------- 5.1.3. Bahwa komposisi pemegang saham PT Batubara Global Energi pada tahun 2007 adalah 99,9% dikuasai oleh LG International Corp. dan 0,1% dikuasai Young Jung Moon, sedangkan untuk tahun 2014, komposisi pemegang saham PT Batubara Global Energi menjadi 99,99% dikuasai oleh LG International Corp. dan 0,01% dikuasai oleh LG International Singapore Pte. Ltd. (vide bukti C41, C70, C121). ------------------------------5.2. PT Mega Global Energy ---------------------------------------5.2.1. Bahwa PT Mega Global merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 5 tanggal 8 Januari 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Marlon Sitonga S.H. dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan tanggal 15 Februari 2008 Nomor AHU-07585.AH.01.01 (vide bukti C65, C101, C102). ------------------------------------5.2.2. Bahwa anggaran dasar PT Mega Global Energy telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan anggaran dasar yang terakhir adalah melalui Akta Nomor 31 tanggal 17 Maret 2014 yang dibuat Tridharma, tersebut dihadapan S.H. telah Notaris Perubahan diterima Makmur anggaran dan dicatat dasar oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Nomor AHUAH.01.10-15297 (vide bukti C62,C63). ------------5.2.3. Bahwa dalam akta perubahan No. 35 tertanggal 27 Oktober 2011 yang dbuat dihadapan Notaris H. Yunardi, S.H., pemegang saham PT Mega Global Energy adalah PT Batubara Global Energy 99,95%, LG Intenational Singapura PTE., LTD sebesar 0,05% (vide bukti C99). --------------------- 5.2.4. Bahwa PT Batubara Global Energi dikendalikan oleh LG International Corp. dengan penguasaan saham sebesar 99,99%. ------------------------------5.3. PT Megaprima Persada ----------------------------------------5.3.1. Bahwa PT Megaprima Persada merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 24A tanggal 22 Desember 2006 yang dibuat di hadapan Notaris Dinah, S.H. dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor W7- 05178.HT.01.01-TH.2007 tanggal 8 Mei 2007 (vide bukti C59, C60, C96). -------------------------5.3.2. Bahwa anggaran dasar tersebut telah mengalami beberapa perubahan, perubahan terakhir melalui Akta Nomor 03 tanggal 2 April 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Makmur Tridharma, S.H (vide bukti C58).---------------------------------------5.3.3. Bahwa Pemegang Saham PT Megaprima Persada Energy sebelum pertengahan tahun 2014 (sebelum akuisisi PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp.) adalah PT Batubara Global Energy 75% dan PT Multi Mining Utama 24,08%, serta Soebali Sudjie 0,02% berdasarkan akta Notaris No. 64 tanggal 26 Agustus 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Surjadi, S.H (vide bukti C97).---------------------------------------5.3.4. Bahwa PT Batubara Global Energi dikendalikan oleh LG International Corp. dengan penguasaan saham sebesar 99,99%. ------------------------------5.4. PT Ganda Alam Makmur -------------------------------------5.4.1. Bahwa PT Ganda Alam Makmur merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 1 tanggal 3 Januari 2005 yang dibuat dihadapan Notaris Linaswati, S.H. Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan Nomor C-10451 HT.01.01.TH.2005 tanggal 18 April 2005 (vide bukti C23, C25, C91). ------------5.4.2. Bahwa anggaran dasar PT Ganda Alam Makmur telah mengalami perubahan beberapa terakhir kali dilakukan perubahan, melalui Akta Notaris Nomor 5 tanggal 4 April 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Arsin Effendy, S.H. (vide bukti C24).---------------------------------------5.4.3. Bahwa Pemegang Saham PT Ganda Alam Makmur adalah LG International Corp. sebanyak 60% dan PT Titan Minning Indonesia sebanyak 40% berdasarkan Akta No. 22 tertanggal 19 Juli 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Engawati Gazali. S.H. (vide bukti C92). -----------------------5.5. PT Green Global Lestari ---------------------------------------5.5.1. Bahwa PT Green Global Lestari merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 65 tanggal 15 Desember 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Robert Purba, S.H. Anggaran dasar tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 11 Januari 2010 Nomor AHU01374.AH.01.01 (vide bukti C30, C66). -----------5.5.2. Bahwa anggaran dasar PT Green Global Lestari telah mengalami beberapa perubahan, perubahan terakhir melalui Akta Nomor 105 tanggal 20 Desember 2011 yang dibuat dihadapan Notaris H. Warman, S.H. (vide bukti C67). ----------------------------------------------------5.5.3. Bahwa komposisi pemegang saham PT Green Global Lestari pada tahun pendirian 2009 adalah 99,95% dikuasai oleh LG International Corp. dan 0,05% dikuasai oleh Yong Won Lee. Sedangkan komposisi pemegang saham pada tahun 2014 berubah menjadi 99,99% dikuasai oleh LG International Corp. dan 0.01% dikuasai oleh Song Kwang Ryun (vide bukti C67, C122). -------5.6. PT Parna Agromas ---------------------------------------------5.6.1. Bahwa PT Parna Agromas yang sebelumnya dikenal dengan PT Patriot Andalas merupakan perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 82 tanggal 12 November 1986 yang dibuat dihadapan Notaris SP. Henny Shidki, S.H. disahkan Akta oleh pendirian Menteri tersebut Kehakiman telah Republik Indonesia tanggal 18 Mei 1987 Nomor C2-3770HT.01.01.TH.1987 (vide bukti C57, C86). --------5.6.2. Bahwa PT Patriot Andalas berubah nama menjadi PT Parna Agromas berdasarkan Akta Notaris Nomor 92 tanggal 12 November 2004 yang dibuat dihadapan Notaris Esther Mercia Sulaiman, S.H. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan 02741.HT.01.04.TH.2005 Nomor tanggal 1 C- Februari 2005 dan diumumkan dalam Berita Negara Nomor 98, Tambahan Nomor 12670 tanggal 9 Desember 2005 (vide bukti C55, C56). ------------5.6.3. Bahwa anggaran dasar PT Parna Agromas telah mengalami beberapa perubahan, perubahan terakhir dilakukan melalui Akta Notaris Nomor 01 tanggal 3 Maret 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Tanti Lena, S.H., MKn. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan Nomor AHU-00690.40.20.2014 tanggal 17 April 2014 (vide bukti C51, C52). -----5.6.4. Bahwa Pemegang Saham PT Parna Argomas di tahun 2014 (sebelum akuisisi PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp.) adalah PT Green Global Lestari sebanyak 95% dan nyonya Young Ly Hong sebanyak 5% berdasarkan Akta nNotaris No. 119 tertanggal 30 November 2011 yang dibuat dihadapan Notaris H. Warman, S.H. (vide bukti C85). -----------------5.6.5. Bahwa PT Green Global Lestari dikendalikan oleh LG International Corp. dengan penguasaan saham sebesar 99,99%. ------------------------------5.7. PT Indonesia Renewable Resources -------------------------5.7.1. Bahwa PT didirikan Indonesia pada Renewable tanggal 13 Resources Oktober 2009 berdasarkan Akta Notaris Nomor 48 yang dibuat dihadapan Notaris Robert Purba, S.H. dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 11 November 2009 dengan Surat Keputusan Nomor AHU-54783.AH.01.01 (vide bukti C82). ---------------------------------------------5.7.2. Bahwa Akta PT Indonesia Renewable Resources telah mengalami perubahan terakhir beberapa perubahan, dilakukan melalui Akta Notaris Nomor 29 tanggal 21 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Arsin Effendy, S.H. (vide bukti C81).---------------------------------------5.7.3. Bahwa Pemegang Saham PT Indonesia Renewable Resources pada tahun 2014 (sebelum akuisisi PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp.) adalah LG International Corp. sebesar 99,9%, dan Kim Sang Hwi sebesar 0,1% berdasarkan Akta Notaris Arsin Effendi, S.H. Nomor 29 tanggal 21 Mei 2014 (vide bukti C81). ----------------------------------------------------5.8. PT Tutui Batubara Utama ------------------------------------5.8.1. Bahwa PT Tutui Batubara Utama adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 12 tanggal 9 Juli 2007 yang dibuat dihadapan Notaris Marlon Silitonga, S.H. dan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Keputusan Republik Indonesia Nomor dalam Surat W7-0972.HT.01.01.TH2007 tanggal 5 September 2007 (vide bukti C47, C76, C77). ----------------------------------------------------5.8.2. Bahwa Akta PT Tutui Batubara Utama telah mengalami beberapa perubahan, perubahan terakhir dilakukan melalui Akta Notaris Nomor 36 tanggal 5 April 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Mala Mukti, S.H., LL.M. (vide bukti C78). 5.8.3. Bahwa komposisi pemegang saham PT Tutui Batubara Utama pada tahun pendirian 2007 adalah 60% dikuasai oleh PT Kimco Energy Utama dan 40% dikuasai LG International Corp., sedangkan untuk tahun 2014, komposisi pemegang saham PT Tutui Batubara Utama menjadi 75% dikuasai oleh LG International Corp. dan 25% dikuasai oleh PT Kimco Energy Utama berdasarkan Akta Notaris Nomor 36 tanggal 5 April 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Mala Mukti, S.H., LL.M. (vide bukti C78, C123). ---------------------------------------------------IV. ANALISIS DUGAAN PELANGGARAN------------------------------------1. Analisis Syarat Pemberitahuan Pengambilalihan Kepada Komisi -------------------------------------------------------------------1.1. Batasan Nilai ---------------------------------------------------1.1.1. Batasan Nilai untuk melakukan pemberitahuan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan Komisi sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57/2010 adalah:----------------------(1) Nilai aset badan usaha hasil penggabungan atau peleburan melebihi Rp. atau pengambilalihan 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah dan/atau. --(2) Nilai penjualan (omzet) badan usaha hasil penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan melebihi Rp. 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah). 1.1.2. Nilai penjualan dan/atau Penggabungan atau aset hasil Peleburan atau Pengambilalihan adalah jumlah nilai penjualan dan/atau aset penjumlahan yang nilai dihitung penjualan berdasarkan dan/atau aset tahun terakhir yang telah diaudit dari masing masing pihak yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dengan dan nilai Pengambilalihan penjualan dan/atau ditambah aset dari seluruh badan usaha yang secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh Badan Usaha yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). --------------------1.1.3. Dengan demikian, nilai aset dan/atau nilai penjualan tidak hanya meliputi nilai aset dan/atau nilai penjualan dari perusahaan yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan, tetapi juga nilai aset dan/atau nilai penjualan dari perusahaan yang terkait secara langsung bersangkutan dengan secara perusahaan vertikal, yaitu yang induk perusahaan sampai dengan Badan Usaha Induk Tertinggi dan anak perusahaan sampai dengan anak perusahaan yang paling bawah (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). -------------------------------1.1.4. Nilai aset dan/atau nilai penjualan Badan Usaha Tertinggi yang dan/atau perusahaan. dihitung nilai Hal adalah penjualan ini nilai seluruh dikarenakan aset anak secara ekonomi, nilai aset anak perusahaan merupakan nilai aset dari induk perusahaan. (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). ----------------------------------------1.1.5. Nilai aset yang dihitung adalah nilai aset yang berlokasi di wilayah Indonesia. Sama halnya dengan nilai penjualan, yang dihitung adalah nilai penjualan di wilayah Indonesia (tidak termasuk export), baik yang berasal dari dalam maupun penjualan yang bersumber dari luar wilayah Indonesia. Dalam hal ini, nilai aset atau nilai penjualan yang dihitung adalah nilai aset atau nilai penjualan seluruh anak perusahaan secara langsung atau tidak langsung dari Badan Usaha Induk Tertinggi (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). ---------------------------------------------------1.1.6. Dalam hal salah satu pihak yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan memiliki perbedaan yang signifikan antara nilai penjualan dan/atau nilai aset tahun terakhir dengan nilai penjualan dan/atau aset tahun sebelumnya (terdapat selisih lebih besar dari 30%), maka nilai penjualan dan/atau asetnya dihitung berdasarkan rata rata nilai penjualan dan/atau aset 3 (tiga) tahun terakhir (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). -------------------------------1.1.7. Bahwa total nilai aset dan/atau nilai penjualan 3 (tiga) tahun terakhir dari LG International Corp. yang dihitung berdasarkan penjumlahan nilai aset dan/atau nilai penjualan yang dinyatakan dalam rupiah dari anak perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di Indonesia adalah (vide bukti B1, C22, C31, C32, C33, C34, C35, C42, C43, C44, C45, C49, C50, C69, C74, C75, C79, C80, C83, C84, C87, C88, C89, C90, C94, C95, C103, C104, C107, C121, C122, C123): ----Perusahaan 2011 Asset Revenue 458.409.091.000 3.311.800.393.000 PT Mega Global 280.904.744.000 Energy PT Megaprima Persada 779.416.411.000 PT Ganda Alam 299.635.910.000 Makmur 1.088.881.891.000 PT Batubara Global Energy 1.827.350.736.000 0 PT Green Global 572.771.818.000 Lestari PT Parna Argomas 475.292.513.000 PT Indonesia 446.784.665.960 Renewable Resources PT Tutui Batubara 67.798.589.746 Utama Total 3.381.013.742.706 Perusahaan 0 29.685.379.000 19.432.384.511 92.214.008.173 6.369.364.791.684 2012 Asset Revenue PT Batubara Global Energy 462.212.561.000 2.842.110.260.000 PT Mega Global Energy 56.713.038.000 0 PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas PT Indonesia Renewable Resources 696.200.729.000 1.786.288.444.000 838.160.204.000 0 774.356.733.000 0 707.272.266.000 446.892.487.791 37.452.028.000 24.446.963.226 PT Tutui Batubara Utama Total 47.436.739.736 30.960.482.516 4.029.244.758.527 4.721.258.177.742 Perusahaan 2013 Asset Revenue PT Batubara Global Energy 634.611.472.000 2.852.965.828.000 PT Mega Global Energy PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama Total 58.995.956.000 0 840.093.246.000 1.637.393.127.000 494.244.749.000 0 829.381.333.000 0 817.521.015.000 223.286.014.313 345.274.303.000 21.128.629.614 39.902.724.590 0 3.936.036.509.903 4.856.761.887.614 1.1.8. Bahwa total nilai aset dan/atau nilai penjualan tahun terakhir dari PT Binsar Natorang Energi yang dinyatakan dalam rupiah adalah sebagai berikut (vide bukti B1, C11, C17): -----------------Total 2011 2012 2013 Aset 19.461.497.632 45.020.033.643 67.972.486.971 0 0 0 Penjualan 1.1.9. Bahwa perbedaan antara nilai penjualan dan/atau nilai aset tahun terakhir dengan nilai penjualan dan/atau aset tahun sebelumnya tidak signifikan (tidak terdapat selisih lebih besar dari 30%) dari badan usaha pengambilalih LG International Corp. -----------------------------------perbedaan 2012-2013 aset penjualan 2,26% 1.1.10. Bahwa 2,87% perbedaan antara nilai penjualan dan/atau nilai aset tahun terakhir dengan nilai penjualan dan/atau aset tahun sebelumnya signifikan (terdapat selisih lebih besar dari 30%) dari badan usaha yang diambilalih PT Binsar Natorang Energi. --------------------------------------perbedaan 2012-2013 aset penjualan 50,98 % 0 1.1.11. Bahwa dengan demikian nilai penjualan dan/atau asetnya dihitung berdasarkan rata rata nilai penjualan dan/atau aset 3 (tiga) tahun terakhir dari badan usaha pengambilalih dengan badan usaha yang diambilalih. ---------------------1.1.12. Bahwa rata rata nilai aset dan/atau nilai penjualan 3 (tiga) tahun terakhir dari Badan Usaha Pengambilalih LG International Corp. adalah: --------------------------------------------------- PT Batubara Global Energy 518.411.041.333 Rata Rata Penjualan 3 Tahun Terakhir 3.002.292.160.333 PT Mega Global Energy 132.204.579.333 362.960.630.333 PT Megaprima Persada 771.903.462.000 1.750.344.102.333 PT Ganda Alam Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas 544.013.621.000 0 725.503.294.667 0 666.695.264.667 137.470.570.000 PT Indonesia Renewable Resources 372.321.056.021 21.669.325.784 51.712.684.691 41.058.163.563 3.782.765.003.712 5.315.794.952.347 Rata Rata Aset 3 Tahun Terakhir Anak Perusahaan PT Tutui Batubara Utama Total 1.1.13. Bahwa rata rata nilai aset dan/atau nilai penjualan 3 (tiga) tahun terakhir dari Badan yang diambilalih PT Binsar Natorang Energi adalah: --------------------------------------------------Rata Rata Aset 3 Tahun Terakhir 44.151.339.415 PT. Binsar Natorang Energi Rata Rata Penjualan 3 Tahun Terakhir 0 1.1.14. Bahwa nilai penjualan gabungan dari badan usaha pengambilalih dengan badan usaha yang diambilalih sebesar Rp. 5.315.794.952.347 (lima triliun tiga ratus lima belas miliar tujuh ratus sembilan puluh empat juta sembilan ratus lima puluh dua ribu tiga ratus empat puluh tujuh rupiah) telah melebihi batasan nilai penjualan Rp. 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah). -1.1.15. Bahwa nilai aset gabungan dari badan usaha pengambilalih dengan badan usaha yang diambilalih sebesar Rp. 3.826.916.343.127 (tiga triliun delapan ratus dua puluh enam miliar sembilan ratus enam belas juta tiga ratus empat puluh tiga ribu seratus dua puluh tujuh rupiah) telah melebihi batasan nilai aset Rp. 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah. ------------------------------------------- Total Aset LG International Corp PT. Binsar Natorang Energi Total Total Penjualan 3.782.765.003.712 5.315.794.952.347 44.151.339.415 0 3.826.916.343.127 5.315.794.952.347 1.1.16. Bahwa dengan adanya frasa kata hubung “dan atau” pada batasan nilai sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57/2010 memiliki arti bersifat kumulatif maupun sifat fakultatif yang berati bisa keduanya atau salah satunya. ------------------------------------------------1.1.17. Bahwa dengan melebihinya nilai aset dan/atau nilai penjualan gabungan dari badan usaha pengambilalih diambilalih dengan dari badan batasan usaha nilai, maka yang LG International Corp. memiliki kewajiban untuk melakukan pemberitahuan Pengambilalihan saham kepada KPPU.---------------------------------1.2. Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan antara perusahaan yang tidak terafiliasi ---------------------------1.2.1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 PP Nomor 57/2010 diatur bahwa kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis tidak berlaku bagi Pelaku Usaha yang melakukan Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham antar perusahaan yang terafiliasi. -----------------------------------------------1.2.2. Bahwa berdasarkan penjelasan Pasal 7 PP Nomor 57/2010, yang dimaksud dengan “terafiliasi” adalah: --------------------------------------------------a. hubungan antara perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut. -------b. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama atau. --------c. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. --------------------------------------1.2.3. Bahwa dengan demikian perlu terlebih dahulu untuk diuraikan apakah ketentuan kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis ini berlaku atau tidak bagi LG International Corp. --1.2.4. Bahwa komposisi Pemegang Saham dari Badan Usaha Pengambilalih LG International Corp. adalah (vide bukti C114, C115): --------------------1. Pemegang Saham Umum (public shareholders) sebesar 60,32%. ------------------------------------2. Pemegang Saham Individual (Individual Major Shareholders) sekitar 27,95%. -------------------3. Dana Pensiun Nasional (National Pension Services) sebesar 11,73%. ------------------------1.2.5. Bahwa kegiatan LG International usaha di Corp. melakukan Indonesia sebelum mengakuisisi PT Binsar Natorang Energi melalui anak perusahaan (vide bukti B1, C19, C20, C21, C114): ---------------------------------------------------1. PT Batubara Global Energy. ----------------------2. PT Mega Global Energy. ---------------------------3. PT Megaprima Persada. ---------------------------4. PT Ganda Alam Makmur. -------------------------5. PT Green Global Lestari. --------------------------6. PT Parna Argomas. ---------------------------------7. PT Indonesia Renewable Resources. ------------8. PT Tutui Batubara Utama. -----------------------1.2.6. Bahwa komposisi Pemegang Saham dari Badan Usaha yang diambilalih PT Binsar Natorang Energi sebelum pengambilalihan adalah (vide bukti B1, C116):---------------------------------------1. PT Bumi Sinergi International sebesar 5%. ----2. PT Energi Jaya Persada sebesar 95%. ----------1.2.7. Bahwa berdasarkan komposisi kepemilikan saham dari kedua perusahaan tersebut tidak ditemukan hubungan afiliasi sebelum pengambilalihan saham (vide bukti B1, C116). --1.2.8. Bahwa dengan demikian maka kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada KPPU berlaku bagi Badan Usaha Pengambilalih. -----------------------------------------1.3. Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan pada perusahaan Joint Venture------------------------------------1.3.1. Bahwa dalam hal terjadi perubahan pengendali baik dari nilai pengendali saham perusahaan dan Joint atau jumlah Venture yang dikarenakan adanya tindakan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan, maka tindakan tersebut tidak dikecualikan dari PP Nomor 57/2010. -----------------------------------------------1.3.2. Bahwa PT Binsar Natorang Energi bukan merupakan perusahaan Joint Venture dari LG International Corp. maupun anak perusahaannya (vide bukti C116). -----------------2. Analisis Waktu Pemberitahuan------------------------------------2.1. Bahwa pelaku usaha harus melakukan pemberitahuan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan telah berlaku efektif secara yuridis (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). ------------------------------------------------------------2.2. Bahwa Tanggal Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan telah berlaku efektif secara yuridis untuk badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas, sesuai dengan ketentuan dalam pasal 133 UU Nomor 40/2007 pada bagian penjelasan adalah tanggal (Perkom Nomor 2 Tahun 2013): ----------------------------- Persetujuan Menteri atas perubahan Anggaran Dasar dalam terjadi Penggabungan. ------------------- Pemberitahunan diterima Menteri baik dalam hal terjadi perubahaan Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3) UU Nomor 40/2007 maupun yang tidak disertai perubahaan Anggaran Dasar dan. ------------------------------------- Pengesahaan Menteri atas Akta Pendirian Perseroan Terbatas dalam hal terjadi Peleburan. -----------------2.3. Bahwa jika salah satu pihak yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan adalah perseroan terbatas dan pihak lain adalah perusahaan non-perseroan terbatas, maka pemberitahuan dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal ditandatanganinya Peleburan, dan pengesahan Penggabungan, Pengambilalihan oleh para pihak. Adapun tanggal pengesahaan adalah tanggal efektif suatu badan usaha bergabung, melebur dan beralihnya kepemilikan salah di perusahaan yang diambilalih (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). -----------------------------2.4. Bahwa terkait layanan permohonan badan hukum di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM digolongkan menjadi: --1. pengesahan untuk pendirian baru. --------------------2. perubahan anggaran dasar tertentu, berdasarkan UU Nomor 40 tahun 2007 pasal 21 ayat (1) dan ayat (2). Perubahan anggaran dasar tertentu harus mendapat persetujuan Menteri.-------------------------3. pemberitahuan anggaran dasar selain pasal 21 ayat (2) UU Nomor 40 tahun 2007, pemberitahuan anggaran dasar ini cukup diberitahukan kepada Menteri jadi tidak diperlukan persetujuan Menteri dan perubahan data (Direksi/Komisaris, pengalihan saham).------------------------------------------------------4. pembubaran. -----------------------------------------------2.5. Bahwa berdasarkan pasal 21 ayat 2 UU No. 40 tahun 2007 persetujuan oleh Menteri tersebut meliputi: -------1. nama perseroan, dan atau tempat kedudukan perseroan. --------------------------------------------------2. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan. 3. jangka waktu berdirinya perseroan.--------------------4. besarnya modal dasar. ------------------------------------ 5. pengurangan modal ditempatkan dan disetor. -------6. status perseroan yang ditutup menjadi perseroan terbuka atau sebaliknya. ---------------------------------selain perubahan anggaran dasar tertentu tersebut di atas, cukup diberitahukan kepada Menteri. --------------2.6. Bahwa pemberlakuan secara efektif untuk pengesahan, pendirian baru, perubahan anggaran dasar tertentu, perubahan anggaran dasar selain Pasal 21 ayat 2 UU Nomor 40 tahun 2007, diatur sejak pengesahan atau persetujuan Menteri sedangkan untuk perubahan data perusahaan tidak diatur secara jelas dalam undangundang tersebut. Namun dalam Pasal 29 UU Perseroan Terbatas diatur bahwa Menteri mempunyai kewajiban mengelola daftar perseroan (nama Pemegang Saham, Direksi/Komisaris) dan dalam Pasal 56 ayat (3) UU Perseroan Terbatas, Direktur wajib melaporkan kepada Menteri Hukum dan HAM terkait perubahan tersebut. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa berlaku efektif perubahan data perseroan berlaku sejak diterbitkannya surat penerimaan pemberitahuan perubahaan data perseroan terbatas oleh Menteri Hukum dan HAM.------2.7. Bahwa perubahaan akta karena akuisisi saham masuk dalam kategori perubahan data perusahaan karena terdapat perubahan saham dari perusahaan tersebut. -2.8. Bahwa berdasarkan Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi tanggal Manusia nomor Juni 2014 12 AHU-13441.40.22.2014 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Binsar Natorang Energi, diketahui bahwa pengambilalihan saham perusahaan PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. berlaku efektif secara yuridis pada tanggal 12 Juni 2014 (vide bukti C4). ----------------------2.9. Bahwa LG Pemberitahuan International secara tertulis Corp. ke melakukan KPPU terkait pengambilalihan saham perusahaan PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. pada tanggal 27 Agustus 2014 (vide bukti C17). ----------------------------- 2.10. Bahwa berdasarkan penghitungan hari kalender, pemberitahuan pengambilalihan saham perusahaan PT Binsar Natorang Energi seharusnya diberitahukan kepada Komisi paling lambat pada tanggal 23 Juli 2014. -----------------------------------------------------------Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tanggal/ Bulan 12/Juni 13/Juni 16/Juni 17/Juni 18/Juni 19/Juni 20/Juni 23/Juni 24/Juni 25/Juni Hari ke 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Tanggal/ Bulan 26/Juni 27/Juni 30/Juni 1/Juli 2/Juli 3/Juli 4/Juli 7/Juli 8/Juli 9/Juli Hari ke 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Tanggal/ Bulan 10/Juli 11/Juli 14/Juli 15/Juli 16/Juli 17/Juli 18/Juli 21/Juli 22/Juli 23/Juli 2.11. Bahwa LG International Corp. terlambat melakukan pemberitahuan kepada KPPU selama 20 (dua puluh) hari kerja.------------------------------------------------------Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tanggal/Bulan Hari ke 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 24/Juli 25/Juli 4/Agustus 5/Agustus 6/Agustus 7/Agustus 8/Agustus 11/Agustus 12/Agustus 13/Agustus Tanggal/Bulan 14/Agustus 15/Agustus 18/Agustus 19/Agustus 20/Agustus 21/Agustus 22/Agustus 25/Agustus 26/Agustus 27/Agustus 2.12. Bahwa sebagai catatan terdapat libur hari raya Idul Fitri pada tanggal 28 – 29 Juli 2014 dan cuti bersama tanggal 30 – 31 Juli 2014 dan 1 Agustus 2014.---------2.13. Bahwa penghitungan 30 (tiga puluh) hari kerja didasarkan pada Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja Negara Pendayagunaan dan Transmigrasi, Aparatur Menteri Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013, Nomor 335 05/SKB/MENPAN-RB/08/2013 Tahun 2013 tentang Nomor Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2014 (vide bukti C124). ----------------------------------------------------------- V. Analisis Pemenuhan Unsur---------------------------------------------1. Bahwa untuk membuktikan bahwa LG International Corp. melanggar Pasal 29 UU Nomor 5/1999 jo. Pasal 6 PP Nomor 57/2010, terlebih dahulu dilakukan analisis pemenuhan Unsur Pasal. ----------------------------------------------------------2. Bahwa unsur-unsur Pasal 29 ayat (1) UU Nomor 5/1999 adalah sebagai berikut: ---------------------------------------------2.1. Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau pengambilalihan saham. ------------------------------------- 2.2. Nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu.--------------------------------------------------------- 2.3. Wajib diberitahukan lambatnya 30 penggabungan, (tiga kepada puluh) peleburan Komisi hari atau selambat- sejak tanggal pengambilalihan tersebut. -------------------------------------------------------3. Unsur “Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha, atau pengambilalihan saham” -------------------------------------------3.1. Bahwa dalam unsur ini terdapat kata hubung “atau”. - 3.2. Bahwa dengan demikian, maka dalam unsur ini, cukup salah “Peleburan satu Badan dari: Usaha”, “Penggabungan”, atau atau “Pengambilalihan saham” terpenuhi, maka telah terpenuhi unsur ini. ---3.3. Bahwa pada tanggal 27 Agustus 2014, KPPU menerima pemberitahuan melakukan dari LG International Pengambilalihan saham Corp. (akuisisi) yang PT Binsar Natorang Energi (vide bukti C17). ----------------3.4. Bahwa dengan demikian unsur pengambilalihan saham telah terpenuhi.--------------------------------------4. Unsur “nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu” -----------------------------------------------------4.1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 29 ayat (2) UU Nomor 5/1999, diatur bahwa Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tersebut diatas, diatur dalam Peraturan Pemerintah. ---------------------------------------------------- 4.2. Bahwa sebagai peraturan pelaksana dari ketentuan Pasal 29 UU Nomor 5/1999 tersebut di atas, Pemerintah telah menerbitkan PP Nomor 57/2010 yang didalamnya memuat mengenai nilai aset dan/atau nilai penjualan yang melebihi jumlah tertentu. ---------------4.3. Bahwa nilai aset dan atau nilai penjualan melebihi jumlah tertentu diatur dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57/2010 yang menentukan: --------------------------------a. nilai aset sebesar Rp.2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah) dan/atau. -----------b. nilai penjualan sebesar Rp.5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah). --------------------------------------- 4.4. Bahwa nilai aset dan/atau nilai penjualan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57/2010 tersebut diatas dihitung berdasarkan penjumlahan nilai aset dan/atau nilai penjualan dari: a. Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih dan. ----------------------------b. Badan Usaha yang secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih.----------------------------------4.5. Bahwa penghitungan nilai aset dan/atau nilai penjualan tersebut di atas untuk mengetahui apakah nilai aset dan atau nilai penjualan melebihi jumlah tertentu.--------------------------------------------------------4.6. Bahwa nilai aset dan atau nilai penjualan tersebut menjadi hal menentukan apakah Pelaku Usaha wajib atau tidak wajib untuk melaporkan ke KPPU.------------ 4.7. Bahwa dengan adanya frasa kata hubung “dan atau” memiliki arti memiliki sifat kumulatif maupun sifat fakultatif yang berarti bisa keduanya atau salah satunya.--------------------------------------------------------- 4.8. Bahwa dengan demikian, yang menjadi faktor utama dari unsur ini adalah melebihi atau tidak melebihi jumlah tertentu yang telah ditentukan tersebut di atas. 4.9. Bahwa berdasarkan ketentuan penghitungan nilai aset dan/atau nilai penjualan diperoleh fakta-fakta bahwa nilai aset dan/atau nilai penjualan badan usaha pengambilalih dengan badan usaha yang diambilalih sebesar Rp. 3.826.916.343.127 untuk nilai aset dan Rp. 5.315.794.952.347 untuk nilai penjualan.----------- 4.10. Bahwa dengan demikian pengambilalihan saham oleh LG International Corp. telah melebihi jumlah tertentu sebagaimana diatur dalam Pasal 5 PP Nomor 57/2010. 4.11. Bahwa dengan demikian unsur “nilai aset melebihi jumlah tertentu” dan unsur “nilai penjualan melebihi jumlah tertentu” telah terpenuhi. -------------------------5. Unsur “wajib diberitahukan kepada Komisi selambat- lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penggabungan, peleburan atau pengambilalihan tersebut” ----------------------5.1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (1) PP Nomor 57/2010 diatur bahwa pemberitahuan Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai aset dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis kepada KPPU paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif secara yuridis Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan. --------------5.2. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut, maka pemberitahuan wajib dilakukan: --------------------------a. secara tertulis. ---------------------------------------------b. paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak berlaku efektif. c. berlaku efektif secara yuridis. ---------------------------5.3. Bahwa LG International Corp. memberitahukan secara tertulis kepada KPPU pada tanggal 27 Agustus 2014 terkait Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi (vide bukti C17). -------------------------------------- 5.4. Bahwa memiliki dengan arti adanya frasa penghitungan 30 kata “sejak” maka (tiga puluh) hari dihitung sejak tanggal berlaku efektif secara yuridis. --5.5. Bahwa berdasarkan ketentuan UU Nomor 40/2007, tanggal telah berlaku efektif secara yuridis adalah 12 Juni 2014 sejak diterbitkannya Surat Kementerian Hukum dan Hak 13441.40.22.2014 Asasi tanggal Manusia Nomor 12 2014 Juni AHUperihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Binsar Natorang Energi (vide bukti C4). --------------5.6. Bahwa berdasarkan telah berlaku efektif secara yuridis perubahan data perseroan PT Binsar Natorang Energi, maka Terlapor harus sudah melaporkan kepada KPPU selambat-lambatnya pada tanggal 23 Juli 2014. -------- 5.7. Bahwa LG International Corp. terlambat melakukan pemberitahuan kepada KPPU selama 20 (dua puluh) hari kerja.------------------------------------------------------Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 5.8. Tanggal/Bulan 24/Juli 25/Juli 4/Agustus 5/Agustus 6/Agustus 7/Agustus 8/Agustus 11/Agustus 12/Agustus 13/Agustus Hari ke 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Tanggal/Bulan 14/Agustus 15/Agustus 18/Agustus 19/Agustus 20/Agustus 21/Agustus 22/Agustus 25/Agustus 26/Agustus 27/Agustus Bahwa dengan demikian unsur “wajib diberitahukan kepada Komisi selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Penggabungan, Peleburan atau Pengambilalihan tersebut” tidak dipenuhi oleh LG International Corp. -------------------------------------------- 6. Bahwa Pasal 6 PP Nomor 57/2010 berbunyi sebagai berikut: “Dalam hal Pelaku Usaha tidak menyampaikan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) dan ayat (3), Pelaku Usaha dkenakan sanksi berupa denda administratif sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) untuk setiap hari keterlambatan, dengan ketentuan denda administratif secara keseluruhan paling tinggi sebesar Rp. 25.000.000.000,00 (dua puluh lima milyar rupiah)”. ---------------------------------------------------------------7. Bahwa Pasal 6 PP Nomor 57/2010 mengatur mengenai sanksi terhadap pelaku usaha yang melakukan keterlambatan pemberitahuan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan kepada KPPU. -----------------------------------8. Bahwa berdasarkan analisis sebagaimana dijabarkan diatas, LG International Corp. telah melakukan pelanggaran terhadap Pasal 29 UU No. 5/1999, oleh karena itu Pasal 6 PP Nomor 57/2010 telah dapat dikenakan kepada LG International Corp. --------------------------------------------------VI. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ----------------------------------Berdasarkan fakta-fakta selama pemeriksaan, alat-alat bukti, dan analisis terhadap fakta-fakta sebagaimana diuraikan tersebut di atas maka Tim Investigator menyimpulkan dan menyatakan: --------------------------------------------------------------1. Terlapor telah terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 29 UU Nomor 5/1999 jo. Pasal 6 PP Nomor 57/2010.-------------------------------------------------------------2. Meminta kepada Yang Mulia Majelis Komisi Perkara KPPU Nomor 16/KPPU-M/2015 untuk memberikan sanksi kepada Terlapor sebagaimana diatur dalam UU Nomor 5/1999 jo. Pasal 6 PP Nomor 57/2010 sesuai Ketentuan Pasal 47 UU Nomor 5/1999. -----------------------------------------------------atau Apabila Majelis Komisi Yang Terhormat berpendapat lain, maka kami mohon putusan seadil-adilnya (ex aequo et bono). -----------1. Menimbang bahwa Terlapor menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang pada pokoknya memuat hal-hal sebagai berikut (vide bukti T4): --------------------------------------------I. RINGKASAN HASIL PEMERIKSAAN LANJUTAN TERHADAP PIHAK TERLAPOR ------------------------------1. Pada hari Kamis, 31 Maret 2016, KPPU memanggil LG International Corp. untuk menghadap Majelis Komisi KPPU dalam rangka proses pemeriksaan LG International Ringkasan Corp. dari sebagai proses Pihak Terlapor. pemeriksaan silang sebagaimana dinyatakan dalam bukti B-3 yang terlampir dalam berkas perkara pada intinya sebagai berikut:------------------------------------------------------1.1. Komposisi pemegang saham pada PT Binsar Natorang Energi (“BNE atau “Binsar”) sebelum transaksi akuisisi adalah: (i) PT Energi Jaya Persada dengan kepemilikan saham sebesar 95%; dan (ii) PT Bumi Sinergi Internasional dengan kepemilikan saham sebesar 5%. Pihak Terlapor telah mengakuisisi saham sebesar 51% dengan cara menyetorkan sejumlah uang yang merubah komposisi pemegang saham saat itu. Setelah akuisisi, PT Energi Jaya Persada dan PT Bumi Sinergi Internasional masing-masing memiliki saham sebesar 44% dan 5% pada BNE. ---------------------------------------------------1.2. Sebelum tanggal 12 Juni 2014, sebagai tanggal berlaku efektifnya akuisisi, Pihak Terlapor tidak memiliki saham pada BNE. Pihak Terlapor, LG International Corp. dan anak-anak perusahaannya di Indonesia, tidak memiliki saham baik secara langsung maupun tidak langsung pada BNE serta tidak ada hubungan afiliasi.-------------------------------------------------1.3. Pihak Terlapor menyadari bahwa penyampaian pemberitahuan mengenai akusisi merupakan suatu keharusan jauh setelah diterbitkannya surat keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 12 Juni 2014. -------------------1.4. Alasan utama mengapa LG International Corp. terlambat melakukan pemberitahuan mengenai akuisisi BNE kepada KPPU karena: --------------1.4.1. Pertama, LGI tidak mengetahui dengan baik batasan pemberitahuan nilai (threshold) sebagaimana diatur berdasarkan Peraturan KPPU. Ini merupakan pengalaman pertama bagi LG International investasi di Corp. melakukan bidang infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia dan serta melaksanakan persiapan dan pengajuan notifikasi ke KPPU sehubungan dengan akuisisi. Pada awalnya, Pihak Terlapor menganggap bahwa akuisisi atas BNE tidak memenuhi batasan nilai (threshold) yang dipersyaratkan dan LG International Corp. percaya bahwa LG International praktek mempelajari terkait, Corp. tidak melakukan anti-monopoli. Setelah lebih Pihak lanjut Terlapor peraturan berpendapat batasan nilai (threshold) tersebut telah terlewati. Segera setelah LG International Corp. menyadari kondisi ini, LG International Corp. kemudian sesegera seluruh mungkin mempersiapkan dokumen pendukung yang dipersyaratkan untuk pemberitahuan. -1.4.2. Kedua, terdapat hari libur nasional Idul Fitri yang panjang di Indonesia dan di Korea pada tersebut. saat-saat Akibatnya, yang Pihak penting Terlapor kesulitan untuk mempersiapkan dan mengumpulkan seluruh dokumen yang dipersyaratkan yang sangat banyak untuk penyampaian pemberitahuan ke KPPU, seperti laporan perusahaan-perusahaan keuangan terkait yang telah diaudit, Surat Kuasa, dan lain-lain. 1.5. Pihak Terlapor penyelesaian (“Proyek sedang Hasang Hasang”). dalam Hydro Oleh fase Power karenanya, awal Project Pihak Terlapor Komisi memohon untuk kebijaksanaan memberikan Majelis pengesampingan denda atau keringanan denda berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut: --------------------1.5.1. LG International Corp. tidak memiliki agenda terselubung sehubungan dengan keterlambatan menyampaikan pemberitahuan kepada KPPU. ------------1.5.2. Proyek Hasang didukung oleh Pemerintah Indonesia sebagai salah satu proyek percepatan. LG International Corp. telah menandatangani Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (Power Purchase Agreement atau “PPA”) dengan PLN dan Usaha Surat Jaminan diperkirakan Kelayakan akan segera diperoleh. ------------------------------------1.5.3. LG International Corp. berharap dapat mencapai kesuksesan dalam melaksanakan Proyek Hasang dengan BNE tanpa adanya halangan. ------------1.5.4. Kemudian, LG International Corp. telah melakukan upaya terbaiknya untuk memenuhi seluruh ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia pada setiap waktu dan tetap dengan itikad baik menyampaikan pemberitahuan sekalipun telah terlambat. ----------------2. Berdasarkan alasan dan argumen di atas yang kami sampaikan kepada Majelis Komisi dalam perkara ini, terbukti bahwa Pihak Terlapor memohon kepada Majelis terhormat untuk memberikan berhak Komisi KPPU untuk yang pengesampingan denda atau untuk menjatuhkan denda minimum atas keterlambatan penyampaian pemberitahuan mengenai akusisi BNE. ------------------------------------ II. KESIMPULAN SECARA LENGKAP --------------------------Berdasarkan tanggapan yang diajukan oleh Pihak Terlapor dan Penyidik KPPU, keterangan para pihak yang diberikan selama proses pemeriksaan, dan buktibukti yang diajukan selama proses persidangan, dapat disimpulkan sebagai berikut: --------------------------------1. LG International Corp. adalah perusahaan yang menggunakan brand dan merek LG yang telah dikenal secara luas dan telah mendunia. Dalam menjalankan bisnisnya, LG International Corp. telah membuat aturan disiplin internal (code of conduct) yang sangat ketat yang mewajibkan seluruh elemen dan personal LGI untuk tunduk dan patuh atas setiap hukum dan peraturan yang berlaku. Hal ini dikenal dengan sebutan manajemen “Jeong-Do” (atau dalam terjemahan bahasa Inggris adalah manajemen “Right Way”) yang mengatur seluruh kegiatan manajemen LG International Corp. tanpa mempertaruhkan integritas elemen LG International Corp. dalam mencapai dan mengejar prinsip pokok manajemen LG International Corp.. --------------------2. Sebagai pelaksanaan nilai-nilai dari manajemen Jeong-Do, LG International Corp. telah sukses dan berhasil melalui pengembangan kemampuan secara konstan dan berkesinambungan berdasarkan manajemen yang beretika. LG International Corp. telah berupaya secara maksimal untuk memajukan manajemen yang mandiri serta memiliki tanggung jawab yang melekat. Perlu kami tekankan bahwa manajemen LG International Corp. sangat menghargai dan menghormati hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan berusaha keras untuk selalu mematuhi dan mengikuti setiap peraturan yang ada termasuk dalam hal ini Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang implementasi dan pelaksanaannya diawasi oleh KPPU. -------------------3. Sebagai latar belakang, manajemen LG International Corp. diundang dan LG International Corp. tertarik untuk berinvestasi di Indonesia pada tahun 2014. LG International Corp. melihat bahwa BNE dengan Proyek Hasang adalah salah satu perusahaan yang sangat potensial mewujudkan cita-cita LG International Corp.. ---------------------------------------4. Keputusan LG International Corp. untuk berpartisipasi di Proyek Hasang didasari oleh adanya peluang bisnis dan untuk berkontribusi atas kesejahteraan nasional dan perkembangan sosial di Indonesia Indonesia melalui pengembangan bisnis yang rasional dan berkelanjutan dengan menyediakan sumber daya listrik yang stabil dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.------------5. Terbukti bahwa Proyek Hasang adalah salah program percepatan yang didukung oleh pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2010 tentang Pembangunan Daftar Proyek-Proyek Pembangkit Tenaga Percepatan Listrik Yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara Dan Gas Serta Transmisi Terkait (“Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1 Tahun 2012”). Lebih lanjut, BNE dan PLN telah menetapkan kerjasama mereka dengan menandatangani PPA. Selanjutnya, Proyek tersebut akan dijamin dan didukung penuh oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Jaminan Kelayakan Usaha (SJKU)/Business Viability Guarantee Letter (BVGL), yang diperkirakan akan segera diterbitkan. ----------------------------------------- 6. Pada awalnya, LG International Corp. berpandangan bahwa transaksi akuisisi BNE tidak memenuhi batasan nilai (threshold) yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. International Corp. Setelah mempelajari LG lebih lanjut ketentuan mengenai batas nilai (threshold) yang ditentukan untuk dilaporkan kepada KPPU, LG International Corp. pemberitahuan mengenai diwajibkan. Pada menyadari saat akuisisi LG bahwa atas BNE International Corp. menyadari bahwa LG International Corp. wajib untuk mengajukan pemberitahuan kepada KPPU, hal tersebut telah sangat terlambat. Namun, LG International mencoba Corp. dengan memberikan itikad upaya baik terbaiknya tetap untuk tunduk, patuh, dan taat pada peraturan tersebut dengan mengajukan formulir pemberitahuan dan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan pada tanggal 27 Agustus 2014 kepada KPPU meskipun telah terlambat. --------------------------------------------7. Terbukti bahwa LG International Corp. tidak memiliki agenda, niatan, dan tujuan tersembunyi tertentu untuk menyampaikan dengan sengaja pemberitahuan terlambat kepada KPPU sehubungan dengan akuisisi BNE. Akan tetapi, LG International Corp. tetap tunduk dan patuh kepada peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia dengan mengajukan pemberitahuan ke KPPU walaupun terlambat menyampaikan pemberitahuan tersebut. ----------------------------------------------------8. Kemampuan finansial LG International Corp. untuk secara utuh dan menyeluruh mendukung BNE membangun Proyek Hasang akan secara signifikan terpengaruh jika Yang Terhormat Majelis Komisi KPPU memutuskan untuk menghukum LG International Corp. untuk membayar denda yang besar. LG International Corp. benar-benar ingin sekali mencapai kesuksesan dan tanpa hambatan dalam bentuk apapun dalam melaksanakan Proyek Hasang yang merupakan salah satu program fast track pemerintah Indonesia. -----------------------------9. Secara singkat, LG menyampaikan International pembelaan Corp. dan perlu alasan keterlambatan dalam menyampaikan pemberitahuan ke KPPU sehubungan dengan akuisisi BNE, antara lain fakta bahwa LG International Corp.:--------------(i) dengan tidak sengaja terlambat menyampaikan laporan atas akuisisi saham BNE. LG International Corp. dengan itikad baik tetap melakukan pemberitahuan kepada KPPU setelah akuisisi BNE berlaku efektif. ------------------------(ii) LG International Corp. memiliki kendala waktu yang tidak sedikit dalam mempersiapkan dan melengkapi KPPU dokumen yang sehubungan disyaratkan dengan oleh proses pemberitahuan, termasuk daripadanya untuk mempersiapkan International laporan Corp. keuangan dan LG anak-anak perusahaannya yang telah diaudit, BNE dan anak-anak perusahaannya, Surat Kuasa yang harus dibuat dihadapan notaris dan dikonsularisasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia pendukung di Korea Selatan, lainnya.Apalagi dan dokumen terdapat libur panjang di Indonesia dan Korea Selatan di saat yang penting pada waktu yang bersamaan. ------Hal-hal di atas akan LG International Corp. uraikan secara rinci di bawah ini. Lebih lanjut, LG International Corp. juga perlu untuk menegaskan alasan khusus dan sah mereka untuk memohon Majelis Komisi KPPU Yang Terhormat untuk mengesampingkan denda atau untuk menjatuhkan sanksi yang sangat minimum karena LG International Corp. telah memberikan kontribusi yang signifikan untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam program percepatan (fast track) di bidang ketenagalistrikan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional dan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. --------------------------------------------ALASAN PERTAMA --------------------------------------------------------LGI TIDAK SENGAJA MENGAJUKAN ATAU TIDAK BERNIAT PEMBERITAHUAN ATAS PENGAMBILALIHAN SAHAM BNE TERLAMBAT NAMUN LG INTERNATIONAL CORP. DENGAN ITIKAD BAIK TETAP MELAKUKAN PEMBERITAHUAN KEPADA KPPU SETELAH PENGAMBILALIHAN BNE BERLAKU EFEKTIF -----------------1. Terbukti bahwa keterlambatan LG International Corp. dalam melakukan pemberitahuan kepada KPPU mengenai akuisisi saham BNE bukanlah hal yang disengaja. memiliki LG agenda sehubungan International atau dengan intensi Corp. tidak tersembunyi keterlambatan ini. Pada awalnya LG International Corp. menganggap bahwa penyampaian pemberitahuan kepada KPPU sehubungan dengan pengambialihan saham BNE tidak wajib karena LG International Corp.beranggapan bahwa batasan nilai (threshold) transaksi tidak terpenuhi. ------------------------------2. LG International Corp. berpandangan batasan nilai akuisisi dihitung dari aset dan/atau turnovers nasional dari BNEI sebagai perusahaan target yang merupakan satu-satunya anak perusahaan LG International Corp. yang bergerak di bidang usaha pembangkit tenaga listrik), dan tidak harus memperhitungkan jumlah aset nasional dari anak perusahaan LG International Corp. lainnya di Indonesia atau BNE dan anak perusahaannya. Harap dicatat bahwa anak perusahaan lain LG International Corp. di Indonesia tidak bergerak di bidang usaha pembangkit tenaga listrik. Dengan perkataan lain, LG International Corp. pada awalnya tidak memahami batasan nilai akuisisi yang wajib untuk diberitahukan kepada KPPU. -------------------3. Walaupun LG International Corp. telah mengakuisisi 51% saham BNE dari total saham yang diterbitkan BNE, perlu dicatat bahwa LG International Corp. tidak mengontrol BNE secara penuh, BNE secara bersama-sama dikelola oleh LG International Corp. dan Titan group sebagai mitra bisnis LG International Corp. dan pemegang saham lainnya dari BNE. ---------------------------------------------------4. Terlebih lagi, LG International Corp. adalah pemain baru di bisnis pembangkit listrik dan BNE tidak memiliki pasar yang dominan di bisnis pembangkit tenaga listrik di Indonesia. Setelah transaksi akuisisi terjadi, LG International Corp. dan pemegang saham yang sudah ada juga masih menjalankan bisnis dan kegiatan operasional perusahaan secara bersamasama. Akuisisi ini bukan merupakan akuisisi di mana pihak pengakuisisi memiliki kontrol mutlak atas bisnis dan operasi dari BNE. Akuisisi BNE tidak menyebabkan atau memicu monopoli atau praktik usaha tidak sehat dalam bentuk apapun berdasarkan hukum persaingan usaha Indonesia. --5. LG International Corp. terlambat menyadari bahwa meskipun akuisisi BNE tidak menyebabkan atau memicu tindakan monopoli atau praktik usaha tidak sehat di Indonesia batasan nilai (threshold) akuisisi pemberitahuan tetap berlaku dan penghitungannya bukan hanya berlaku atas aset nasional dan/atau turnovers dari BNE saja tetapi untuk seluruh perusahaan yang dikendalikan, sangat disayangkan bahwa pengajuan pemberitahuan ke KPPU harus dilakukan lebih dari 30 hari kerja sejak tanggal efektif transaksi akuisisi. --------------------------------- ALASAN KEDUA ------------------------------------------------------------LG INTERNATIONAL CORP. MEMBUTUHKAN WAKTU YANG TIDAK SEDIKIT DALAM MEMPERSIAPKAN DAN MELENGKAPI DOKUMEN YANG DISYARATKAN OLEH KPPU SEHUBUNGAN DENGAN PEMBERITAHUAN-----------1. Terbukti bahwa LG International Corp. menghadapi kendala dalam mengumpulkan dan mempersiapkan seluruh dokumen pendukung untuk menyampaikan pemberitahuan kepada KPPU. Pada dasarnya, LG International Corp. mengumpulkan, memerlukan waktu mengkonsolidasikan dalam dan melengkapi dokumen yang sangat banyak dan kompleks yang diperlukan dalam melakukan pemberitahuan kepada KPPU, termasuk daripadanya laporan keuangan BNE yang telah diaudit, dan laporan keuangan LG International Corp. dan anakanak perusahaannya yang telah diaudit, dan surat kuasa yang harus dinotarisasi di hadapan notaris publik dan dikonsulerisasi oleh KBRI Indonesia di Korea Selatan. Pada waktu yang bersamaan, terdapat hari libur nasional Idul Fitri yang panjang di Indonesia dan di Korea Selatan. Tidak mungkin LG International Corp. dapat mengumpulkan dan mempersiapkan dokumen-dokumen tersebut dalam kurun waktu tersebut. -----------------------------------2. Berdasarkan alasan-alasan di atas, sebagaimana yang akan kami mohonkan juga pada akhir surat jawaban ini, kami memohon kepada Majelis Komisi untuk memberikan pengesampingan denda atas keterlambatan pemberitahuan ke KPPU atau untuk menjatuhkan denda yang sangat minimum sehubungan dengan keterlambatan pemberitahuan ke KPPU mengenai akuisisi BNE. ------------------------ Permohonanan kami untuk pengenyampingan denda atau permohonan untuk denda minimum adalah berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut: --------------ALASAN PERTAMA ATAS PENGESAMPINGAN DENDA ATAU PERMOHONAN DENDA MINIMUM -------------------------LG INTERNATIONAL CORP. TELAH BERKONTRIBUSI MENDUKUNG PROGRAM PEMERINTAH INDONESIA TERKAIT PERCEPATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK GUNA NASIONAL MEMENUHI DAN KEBUTUHAN MENINGKATKAN ENERGI PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA----------------------------------------------------1. LG International Corp. terbukti mendukung penuh program Pemerintah Republik Indonesia program percepatan pembangunan dalam pembangkit listrik yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Proyek Hasang yang dikerjakan oleh BNE adalah salah satu program prioritas pemerintah Indonesia dan diatur berdasarkan Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 Tahun 2012 sebagaimana disebutkan di atas, dimana Proyek Hasang pembangunan dipercepat termasuk pembangkit dan dalam listrik menggunakan daftar yang harus energi yang terbarukan. Hal ini telah dikuatkan dan sejalan dengan Pendapat Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 23/KPPU/PDPT/X/2015 tertanggal 22 September 2015 Tentang Penilaian Atas Pemberitahuan Pengambilalihan Saham Perusahaan PT Binsar Natorang Energi Oleh LG International Corp. (“Pendapat KPPU”) pada halaman 8-10. Selain itu, program ini akan menopang pembangunan dan memacu pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia dengan tingkat pertumbuhan sebesar 6% per tahunnya. ---------------------------------------------------- 2. Bahwa sebagai pelaku usaha yang mendukung program pemerintah Indonesia, LG International Corp. berhak didukung dan berhak atas perlindungan hukum karena LGI telah melakukan kewajiban hukum yang ditentukan di dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. ---------------------------------------------------3. Terbukti bahwa LG International Corp. melalui anak perusahaannya telah melakukan aksi yang konkrit untuk membantu perekonomian setempat, antara lain: (i) merekrut tenaga kerja lokal yang akan ditempatkan disekitar pembangkit listrik; atau (ii) membeli dan menggunakan bahan baku pendukung dari masyarakat setempat atau supplier lokal guna mendukung perekonomian setempat. -----------------4. Terbukti bahwa LG International Corp. tidak sengaja terlambat dalam melakukan pemberitahuan kepada KPPU. Lebih lanjut sangat tidak logis bagi LG International Corp. untuk sengaja agar membayar denda dimana dana tersebut dapat dimanfaatkan dan dialokasikan untuk mengembangkan bisnis pembangkit listrik di Indonesia. ------------------------ALASAN KEDUA ATAS PENGESAMPINGAN DENDA ATAU PERMOHONAN DENDA MINIMUM -----------------------------------PENDAPAT KPPU PEMBERITAHUAN TERKAIT YANG KONSULTASI DISAMPAIKAN DAN TERLAPOR MENYATAKAN TIDAK TERDAPAT DUGAAN PRAKTIK MONOPOLI DAN/ATAU PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT YANG DIAKIBATKAN OLEH PENGAMBILALIHAN SAHAM BNE ------------------------------------------------------------------ . 1. Terbukti bahwa penilaian di Pendapat KPPU pada intinya menyatakan bahwa akuisisi saham BNE oleh LG International Corp. tidak terdapat dugaan praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat. Untuk menghindari keragu-raguan ijinkan kami kutip pendapat KPPU pada halaman 11 sebagai berikut: --------------------------------------------“IX. KESIMPULAN -----------------------------------------------------9.5 Bahwa dengan adanya Power Purchase Agreement antara PT Binsar Natorang Energi dengan PT PLN (Persero) yang menyatakan seluruh energy listrik yang dihasilkan oleh PT Binsar Natorang Energi dijual seluruhnya kepada PT PLN (Persero) dengan harga yang telah disepakati menunjukkan PT Binsar Natorang Energi tidak memiliki kekuatan untuk melakukan praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat. ---------------------------------------------------X. PENDAPAT KOMISI ----------------------------------------------Berdasarkan kesimpulan di atas, Komisi berpendapat tidak terdapat dugaan praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat yang diakibatkan oleh pengambilalihan saham perusahaan PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp.” ------------Berdasarkan Pendapat KPPU di atas, terbukti bahwa akuisisi saham BNE oleh LG International Corp. bukan merupakan praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat. Hal ini penting dicatat, bahwa LG International Corp. adalah pelaku usaha yang beritikad baik dalam bisnisnya di berdasarkan bahwa Indonesia. penilaian transaksi yang Hal KPPU LG ini menjalankan dapat yang dilihat berpendapat International Corp. lakukan tidak melanggar hukum persaingan usaha. Juga, sekalipun telah terlambat, LG International Corp. tetap dengan sukarela menyampaikan pemberitahuan kepada KPPU mengenai akuisisi BNE. ---------------------------------------------------------- Putusan-Putusan KPPU Mempertimbangkan AlasanAlasan Pelaku Usaha Yang Melakukan Pemberitahuan Dalam Memutuskan Jumlah Denda Keterlambatan -----1. Sangat adil dan beralasan apabila Majelis Komisi KPPU mempertimbangkan alasan-alasan LG International Corp. di atas. Apabila Majelis Komisi KPPU memutuskan menghukum dan menjatuhkan sanksi kepada LG perhitungan International maksimal Corp. denda dengan sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah) per hari dikalikan dengan jumlah hari keterlambatan LG International Corp., maka sudah dapat dipastikan LG International Corp. akan mengalami kerugian yang besar dan tidak dapat berkompetisi dengan pelaku usaha lainnya dengan optimal di Indonesia. Dana yang seharusnya dapat dimanfaatkan dan dialokasikan oleh LG International Corp. untuk memperkuat aspek finansial perusahaan BNE dan pengembangan akan teralokasi untuk sepenuhnya membayar denda yang timbul dari keterlambatan penyampaian pemberitahuan. Hal ini tentu akan mengurangi kemampuan LG International Corp. untuk bersaing dengan pesaing lainnya di bisnis ini. 2. Sebagaimana telah kami sampaikan di atas, LG International Corp. sama sekali tidak memiliki niat atau agenda tersembunyi untuk dengan sengaja terlambat mengajukan pemberitahuan kepada KPPU melewati tenggat waktu yang ditentukan. Namun demikian, LG menyampaikan karena LG International Corp. tetap pemberitahuan kepada KPPU, International Corp. pada dasarnya berupaya keras untuk tunduk, patuh, dan taat pada setiap ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. Kami mohon agar Majelis Komisi KPPU Yang Terhormat dapat mempertimbangkan upaya dan itikad baik LG International Corp.. ---------------------- 3. LG International Corp. mencatat bahwa KPPU dalam beberapa putusannya dapat memberikan pertimbangan atas alasan pelaku usaha dan tidak menjatuhkan denda maksimal. Sebagai rujukan, KPPU dalam Putusan Perkara Nomor 01/KPPUM/2014 antara PT Muarabungo Plantation sebagai Terlapor dan KPPU, transaksi akuisisi berlaku efektif pada tanggal 15 Oktober 2012 dan kemudian PT Muarabungo Plantation melaporkan kepada KPPU atas transaksi akusisi tersebut pada tanggal 18 Maret 2013. Sehingga total hari keterlambatan adalah sebanyak 76 (tujuh puluh enam) hari kerja. Dalam putusannya KPPU menghukum PT Muarabungo Plantation sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah). --------------------------------------4. KPPU dalam putusan Perkara Nomor 07/KPPUM/2014 tertanggal 3 Juni 2014 antara PT Tiara Marga Trakindo sebagai Terlapor dan KPPU, dimana KPPU menghukum PT Tiara Marga denda sebesar Rp.1.000.0000.0000 (satu miliar Rupiah) meskipun total hari keterlambatan mencapai 41 (empat puluh satu) hari kerja. --------------------------------------------5. Keterlambatan LG International Corp. jauh dibawah total hari keterlambatan perusahaan-perusahaan tersebut di atas. Sehingga sangat berdasar dan beralasan bagi Majelis Komisi untuk mengabulkan permohonan LG International Corp. atas pengesampingan denda atau denda yang sangat minimum.---------------------------------------------------6. Dalam hal ini LG International Corp. terbukti telah telah beritikad baik tetap melakukan pemberitahuan setelah transaksi efektif secara hukum. Sebagaimana disampaikan di atas, LG International Corp. mendukung program pemerintah dibidang energi dan total keterlambatan hari jauh di bawah para pelaku usaha yang disebut di putusan atas. Dengan demikian, sangat beralasan dan sah untuk LG International Corp. memohon kepada KPPU untuk memberikan pengesampingan denda, atau keringanan denda kepada LG International Corp.. --7. Berdasarkan putusan-putusan KPPU di atas, jelas bahwa KPPU dapat memberikan keringanan denda yang tidak maksimal kepada pelaku usaha yang telah beritikad baik, dalam hal ini, LG International Corp. telah beritikad baik menyampaikan pemberitahuan kepada KPPU meskipun terlambat. -LG International Corp. bersikap baik dan kooperatif selama proses pemeriksaan ----------------------------------1. LG International perusahaan Corp., mereka BNE sangat dan bersikap anak-anak kooperatif dalam setiap tahapan proses pemeriksaan oleh Penyidik KPPU. Direktur maupun perwakilannya yang sah dari LG International Corp., BNE dan anak-anak perusahaan LG International Corp. selalu hadir dalam dijadwalkan setiap proses oleh KPPU. pemeriksaan yang Selanjutnya, LG International Corp., BNE dan anak-anak perusahaan LG International Corp. telah memenuhi seluruh persyaratan Penyidik KPPU untuk menyampaikan dokumen-dokumen pendukung tertulis, informasi dan data yang diperlukan oleh KPPU dalam melengkapi proses pemeriksaannya dan Laporannya. Bahkan LG International Corp. secara aktif menghubungi KPPU untuk menanyakan dokumen tambahan apalagi yang diperlukan oleh KPPU sehubungan dengan pemeriksaan ini. -----------------2. LG International Corp. tidak mempersulit dan berbelit-belit proses pemeriksaan perkara dan LG International Corp. mengakui kesalahan yang terlambat menyampaikan pemberitahuan dan hal ini secara tegas dan jelas telah diapresiasi oleh Ketua Majelis Komisi Yang Terhormat di proses persidangan. -----------------------------------------------3. LG International Corp. hendak menyimpulkan bahwa sangat wajar dan berdasar bila Majelis Komisi memberikan pengesampingan keterlambatan penyampaian denda atas pemberitahuan mengenai akuisisi BNE atau untuk menjatuhkan denda minimum berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:------------------------------------------------------3.1. Pertama, LG International Corp. tidak memiliki maksud untuk terlambat menyampaikan pemberitahuan mengenai akuisisi saham BNE. LG International Corp. telah dengan itikad baik tetap mencoba menyampaikan pemberitahuan kepada KPPU sekalipun akuisisi tersebut telah berlaku efektif. ---------------------------------------3.2. Kedua, LG International Corp. menghadapi kendala dalam mempersiapkan dan melengkapi dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh KPPU sehubungan tersebut, dengan termasuk pemberitahuan mempersiapkan laporan keuangan LG International Corp. dan anakanak perusahaannya yang telah diaudit, BNE dan anak-anak perusahaannya, Surat Kuasa yang harus dikonsulerisasi oleh KBRI Indonesia di Korea Selatan, dan dokumen pendukung lainnya.------------------------------------------------3.3. Ketiga, Pihak Terlapor mengalami kesulitan untuk mempersiapkan seluruh dokumen yang dipersyaratkan untuk penyampaian pemberitahuan ke KPPU karena pada saat itu terdapat hari libur nasional Idul Fitri yang panjang di Indonesia dan di Korea Selatan pada saat yang bersamaan. ------------------------------3.4. Keempat, mengetahui LG International dengan baik Corp. tidak batasan nilai (threshold) pemberitahuan sebagaimana diatur berdasarkan Peraturan KPPU karena ini merupakan kali pertama LG International Corp. melakukan investasi pada infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia.--------------------3.5. Kelima, LG International Corp. tidak melakukan praktik anti-monopoli apapun berdasarkan Pendapat KPPU. -------------------------------------3.6. Keenam, LG International Corp. sangat kooperatif selama proses pemeriksaan di KPPU. 3.7. Ketujuh, LG International Corp. mendukung Pemerintah Indonesia dalam program percepatan di Bidang Energi. ----------------------Berdasarkan alasan-alasan sebagaimana telah diuraikan di atas, LG International Corp. mohon kepada Majelis Komisi KPPU Yang Terhormat untuk memutus perkara berdasarkan hal-hal berikut ini: ------------------III. PETITUM --------------------------------------------------------1. Menerima setiap alat bukti yang diajukan oleh Pihak Terlapor dalam perkara ini. ------------------------------2. Memohon Majelis Komisi KPPU untuk memberikan pengesampingan denda atau memberikan keringanan denda atau tidak memberikan denda secara maksimal sehubungan dengan keterlambatan LG International Corp. dalam melakukan pemberitahuan kepada KPPU terkait akuisisi saham BNE. ---------------------------------------------------------Atau Apabila Majelis Komisi KPPU Yang Terhormat berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono). ---------------------------------------------2. Menimbang bahwa setelah berakhirnya jangka waktu Pemeriksaan Lanjutan, Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Nomor 21/KPPU/Pen/IV/2016 tanggal 18 April 2016 tentang Musyawarah Majelis Komisi Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015 (vide bukti A22). -----------------------------3. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Musyawarah Majelis Komisi, Komisi menerbitkan Keputusan Komisi Nomor 30/KPPU/Kep.3/IV/2016 tanggal 18 April 2016 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Musyawarah Majelis Komisi Perkara Nomor 16/KPPUM/2015 (vide bukti A23). -----------------------------------------4. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan Musyawarah Majelis Komisi dan Petikan Penetapan Musyawarah Majelis kepada Terlapor (vide bukti A25, A26). ------------------------------------------------------------ 5. Menimbang bahwa setelah melaksanakan Musyawarah Majelis Komisi, Majelis Komisi menilai telah memiliki bukti dan penilaian yang cukup untuk mengambil putusan. ------- TENTANG HUKUM Setelah mempertimbangkan Tanggapan Terlapor terhadap Laporan Laporan Keterlambatan Keterlambatan Pemberitahuan, Pemberitahuan, keterangan Terlapor, surat-surat dan atau dokumen, Kesimpulan Hasil Persidangan yang disampaikan baik oleh Investigator maupun Terlapor (fakta persidangan), Majelis Komisi menilai, menganalisis, menyimpulkan dan memutuskan perkara berdasarkan alat bukti yang cukup tentang telah terjadi atau tidak terjadinya pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang diduga dilakukan oleh para Terlapor dalam Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015. Dalam melakukan penilaian dan analisis, Majelis Komisi menguraikan dalam beberapa bagian, yaitu: --------------------------------------1. Tentang Terlapor. ------------------------------------------------------------------- 2. Tentang Dugaan Pelanggaran. --------------------------------------------------- 3. Tentang Aspek Formil. ------------------------------------------------------------- 4. Tentang Nilai Aset dan Nilai Penjualan setelah Pengambilalihan Saham. 5. Tentang Keterlambatan Melakukan Pemberitahuan Kepada Komisi. ------ 6. Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. --------------------------------------------------------------------------------- Berikut uraian masing-masing bagian sebagaimana tersebut di atas:---------1. Tentang Terlapor -------------------------------------------------------------------------Terlapor, LG International Corp., yang beralamat di Kantor Pusat di LG Twin Tower, 128, Yeoui-daero, Yeongdeungpo-gu, Seoul, 150-721, Korea Selatan dan beralamat Kantor Perwakilan Jakarta di The City Center Tower One, Batavia Building, 18 Floor, Suite 03-05, Jalan K.H. Mas Mansyur Kavling 126, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia. LG International Corp. terdaftar dalam bursa efek Korea Selatan pada bulan Januari 1976 sebagai perusahaan perdagangan umum berdasarkan peraturan pemerintah Korea Selatan pada tanggal 12 November 1976. LG International Corp. melakukan bisnis di bidang ekspor impor, natural resources, pengembangan bisnis, energi, dan kegiatan usaha lainnya. -----------------------------------------------------------2. Tentang Dugaan Pelanggaran ---------------------------------------------------Dugaan Pelanggaran Pasal 29 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang dilakukan oleh Terlapor adalah Keterlambatan Pemberitahuan terkait Dugaan Pelanggaran Pasal 29 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Jo Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 dalam Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp.. ---------------------------------3. Tentang Aspek Formil ------------------------------------------------------------3.1. Ketentuan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 diatur bahwa pemberitahuan penggabungan, peleburan atau pengambilalihan saham yang berakibat nilai aset dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis kepada Komisi paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal berlaku efektif secara yuridis. ------------------------------------3.2. Berdasarkan Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010, dalam hal tidak menyampaikan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), dikenakan sanksi berupa denda administratif sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) untuk setiap hari keterlambatan, dengan ketentuan denda administratif secara keseluruhan paling tinggi sebesar Rp. 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah). ---------------3.3. Bahwa berdasarkan komposisi pemegang saham dari Badan Usaha yang diambilalih PT. Binsar Natorang Energi dan Badan Usaha Pengambilalih LG International Corp. tidak ditemukan hubungan afiliasi sebelum pengambilalihan saham, dengan demikian maka kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada KPPU berlaku bagi Badan Usaha Pengambilalih. -----------------------4. Tentang Nilai Aset dan Nilai Penjualan Pengambilalihan Saham ---------4.1. Berdasarkan Pasal 5 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 menyatakan bahwa batasan nilai aset dan/atau nilai penjualannya untuk melakukan pemberitahuan Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan saham perusahaan lain kepada Komisi apabila: ---------------------------------4.1.1. Nilai aset sebesar Rp 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah); dan atau -------------------------------------4.1.2. Nilai penjualan sebesar Rp 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah). -------------------------------------------------------4.2. Nilai aset atau nilai penjualan yang dihitung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 di atas dihitung berdasarkan nilai aset atau nilai penjualan dari: 4.2.1. Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih; dan ---4.2.2. Badan Usaha yang secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambillalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih. ------------------------------4.3. Nilai penjualan dan/atau aset hasil Penggabungan atau Peleburan atau Pengambilalihan adalah jumlah nilai penjualan dan/atau aset yang dihitung berdasarkan penjumlahan nilai penjualan dan/atau aset tahun terakhir yang telah diaudit dari masing masing pihak yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan ditambah dengan nilai penjualan dan/atau aset dari seluruh badan usaha yang secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan Penggabungan, oleh Peleburan, Badan dan Usaha yang Pengambilalihan melakukan diatur dalam Perkom Nomor 2 Tahun 2013. ---------------------------------------------4.4. Dengan demikian, nilai aset dan/atau nilai penjualan tidak hanya meliputi nilai aset dan/atau nilai penjualan dari perusahaan yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan, tetapi juga nilai aset dan/atau nilai penjualan dari perusahaan yang terkait secara langsung dengan perusahaan yang bersangkutan secara vertikal, yaitu induk perusahaan sampai dengan Badan Usaha Induk Tertinggi dan anak perusahaan sampai dengan anak perusahaan yang paling bawah diatur dalam Perkom Nomor 2 Tahun 2013. -------------------------------------------------------------------4.5. Nilai aset dan/atau nilai penjualan Badan Usaha Tertinggi yang dihitung adalah nilai aset dan/atau nilai penjualan seluruh anak perusahaan. Hal ini dikarenakan secara ekonomi, nilai aset anak perusahaan merupakan nilai aset dari induk perusahaan diatur dalam Perkom Nomor 2 Tahun 2013. -------------------------------------4.6. Nilai aset yang dihitung adalah nilai aset yang berlokasi di wilayah Indonesia. Sama halnya dengan nilai penjualan, yang dihitung adalah nilai penjualan di wilayah Indonesia (tidak termasuk export), baik yang berasal dari dalam maupun penjualan yang bersumber dari luar wilayah Indonesia. Dalam hal ini, nilai aset atau nilai penjualan yang dihitung adalah nilai aset atau nilai penjualan seluruh anak perusahaan secara langsung atau tidak langsung dari Badan Usaha Induk Tertinggi diatur dalam Perkom Nomor 2 Tahun 2013. ---------------------------------------------------------------------------4.7. Dalam hal salah satu pihak yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan memiliki perbedaan yang signifikan antara nilai penjualan dan/atau nilai aset tahun terakhir dengan nilai penjualan dan/atau aset tahun sebelumnya (terdapat selisih lebih besar dari 30%), maka nilai penjualan dan/atau asetnya dihitung berdasarkan rata rata nilai penjualan dan/atau aset 3 (tiga) tahun terakhir diatur dalam Perkom Nomor 2 Tahun 2013. ---4.8. Bahwa rata-rata nilai aset 3 (tiga) tahun terakhir dari Badan Usaha Pengambilalih LG International Corp. adalah sebesar Rp. 3.782.765.003.712,00 (tiga triliun tujuh ratus delapan puluh dua miliar tujuh ratus enam puluh lima juta tiga ribu tujuh ratus dua belas rupiah) dan nilai penjualan 3 (tiga) tahun terakhir dari Badan Usaha Pengambilalih LG International Corp. adalah sebesar Rp. 5.315.794.952.347,00 (lima triliun tiga ratus lima belas miliar tujuh ratus sembilan puluh empat juta sembilan ratus lima puluh dua ribu tiga ratus empat puluh tujuh rupiah). -------------------------4.9. Bahwa rata-rata nilai aset 3 (tiga) tahun terakhir dari Badan Usaha yang diambil alih PT Binsar Natorang Energi adalah sebesar Rp. 44.151.339.415,00 (empat puluh empat miliar seratus lima puluh satu juta tiga ratus tiga puluh sembilan ribu empat ratus lima belas rupiah). -----------------------------------------------------------4.10. Bahwa perhitungan nilai aset dan/atau nilai penjualan gabungan diperoleh fakta-fakta bahwa nilai aset dan/atau nilai penjualan Badan Usaha Pengambilalih dengan Badan Usaha yang diambil alih sebesar Rp. 3.826.916.343.127,00 (tiga triliun delapan ratus dua puluh enam miliar sembilan ratus enam belas juta tiga ratus empat puluh tiga ribu seratus dua puluh tujuh rupiah) untuk nilai aset dan Rp. 5.315.794.952.347,00 (lima triliun tiga ratus lima belas miliar tujuh ratus sembilan puluh empat juta sembilan ratus lima puluh dua ribu tiga ratus empat puluh tujuh rupiah) untuk nilai penjualan. ---------------------------------------------------------------------4.11. Bahwa Majelis Komisi berpendapat nilai aset dan nilai penjulan gabungan setelah Terlapor melakukan pengambilalihan saham telah memenuhi batas minimal nilai aset dan nilai penjualan gabungan yang wajib dilaporkan kepada Komisi, sesuai dengan ketentuan Pasal 29 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 juncto Pasal 5 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010. 5. Tentang Keterlambatan Melakukan Pemberitahuan Kepada Komisi---5.1. Berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 diatur bahwa pemberitahuan penggabungan, peleburan atau pengambilalihan saham yang berakibat nilai aset dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis kepada Komisi paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal berlaku efektif secara yuridis. --------- 5.2. Bahwa LG International Corp. memberitahukan secara tertulis kepada KPPU pada tanggal 27 Agustus 2014 terkait pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi (vide bukti C17). --------------------5.3. Bahwa berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, tanggal telah berlaku efektif secara yuridis adalah 12 Juni 2014 sejak diterbitkannya Surat Kementerian Hukum 13441.40.22.2014 dan tanggal Hak 12 Asasi Juni Manusia 2014 Nomor perihal AHU- Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan PT Binsar Natorang Energi (vide bukti C4). ----------------------------------------------------------------------5.4. Bahwa berdasarkan telah berlaku efektif secara yuridis perubahan data perseroan PT Binsar Natorang Energi, maka Terlapor harus sudah melaporkan kepada KPPU selambat-lambatnya pada tanggal 23 Juli 2014. ------------------------------------------------------------------5.5. Bahwa Investigator dalam Kesimpulannya menyatakan terdapat keterlambatan pemberitahuan pengambilalihan penggabungan, seham PT Binsar peleburan Natorang Energi dan oleh LG International Corp. kepada Komisi, selama 20 (dua puluh) hari kerja sebagaimana ditunjukkan dalam tabel berikut di bawah ini: ---------Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tanggal/Bulan 24/Juli 25/Juli 4/Agustus 5/Agustus 6/Agustus 7/Agustus 8/Agustus 11/Agustus 12/Agustus 13/Agustus Hari ke 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Tanggal/Bulan 14/Agustus 15/Agustus 18/Agustus 19/Agustus 20/Agustus 21/Agustus 22/Agustus 25/Agustus 26/Agustus 27/Agustus 5.6. Bahwa Terlapor dalam Keterangannya pada Sidang Majelis Komisi tanggal 31 Maret 2016 dan Kesimpulannya telah mengakui terjadi Keterlambatan Pemberitahuan atau notifikasi kepada Komisi yaitu pada tanggal 27 Agustus 2014 dan mengakui dugaan pelanggaran sebagai dimaksud dalam Laporan Dugaan Pelanggaran (vide bukti B3 dan T5). --------------------------------------------------------------------5.7. Bahwa Majelis Komisi sependapat dengan Kesimpulan Investigator dan Kesimpulan Terlapor mengenai adanya keterlambatan pemberitahuan penggabungan, peleburan dan pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. kepada Komisi selama 20 (dua puluh) hari kerja. -----------------------6. Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 29 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999--------------------------------------------------------------------------------------------6.1. Menimbang bahwa Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 berbunyi sebagai berikut: ---------------------------------------------------(1) “Penggabungan atau Peleburan badan Usaha, atau pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 yang berakibat nilai asset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu, wajib selambat-lambatnya 30 memberitahukan (tiga puluh) kepada Komisi sejak tanggal hari penggabungan, peleburan, atau pengambilalihan tersebut)” -------(2) “Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.---------------------------6.2. Unsur Pengambilalihan Saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. -------------------------------6.2.1. Bahwa Pasal 28 ayat (2) menyatakan ”Pelaku usaha dilarang melakukan pengambilalihan saham perusahaan lain apabila tindakan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat”. ----------------6.2.2. Bahwa pasal 28 ayat (3) menyatakan “Ketentuan lebih lanjut mengenai penggabungan atau peleburan badan usaha yang dilarang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dan ketentuan mengenai pengambilalihan saham perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur dalam peraturan pemerintah”.----------------------------------------------6.2.3. Bahwa yang dimaksud peraturan pemerintah adalah Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010. -----------------6.2.4. Bahwa yang dimaksud dengan pengambilalihan berdasarkan Pasal 1 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2010 adalah “perbuatan hukum yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk mengambilalih saham badan usaha yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas badan usaha tersebut. ---------------------------------------------------------------- 6.2.5. Bahwa berdasarkan uraian pada butir 4 tentang hukum, telah terjadi pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi oleh Terlapor yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas PT Binsar Natorang Energi berdasarkan pemberitahuan kepada KPPU pada tanggal 27 Agustus 2014 (vide bukti C17). -----------------------------------------------------6.2.6. Bahwa dengan demikian unsur pengambilalihan saham terpenuhi. ------------------------------------------------------------6.3. Unsur Nilai Aset atau Nilai Penjualan yang Melebihi Jumlah Tertentu. -----------------------------------------------------------------------6.3.1. Bahwa berdasarkan pasal 29 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, ketentuan tentang penetapan nilai asset dan atau nilai penjualan sebagaimana dimaksud serta tatacara dalam ayat (1) pemberitahuan diatur dalam Peraturan Pemerintah. ----------------------------------------------6.3.2. Bahwa sebagai peraturan pelaksana dari ketentuan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tersebut di atas, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 yang didalamnya memuat mengenai nilai aset dan/atau nilai penjualan yang melebihi jumlah tertentu. 6.3.3. Bahwa nilai aset dan atau nilai penjualan melebihi jumlah tertentu diatur dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57/2010 yang menentukan: ---------------------------------------------------a. Nilai aset sebesar Rp. 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah); dan/atau --------------------------b. Nilai penjualan sebesar Rp. 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah). ---------------------------------------------------6.3.4. Bahwa nilai aset dan/atau nilai penjualan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 tersebut di atas dihitung berdasarkan penjumlahan nilai aset dan/atau nilai penjualan dari: -------a. Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih; dan -------------------------------------------------b. Badan Usaha yang secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih. ----6.3.5. Bahwa berdasarkan ketentuan penghitungan nilai aset dan/atau nilai penjualan penggabungan diperoleh faktafakta bahwa nilai aset dan/atau nilai penjualan badan usaha pengambilalih dengan badan usaha yang diambilalih sebesar Rp. 3.826.916.343.127 (tiga triliun delapan ratus dua puluh enam miliar sembilan ratus enam belas juta tiga ratus empat puluh tiga ribu seratus dua puluh tujuh rupiah) untuk nilai aset dan Rp. 5.315.794.952.347 (lima triliun tiga ratus lima belas miliar tujuh ratus sembilan puluh empat juta sembilan ratus lima puluh dua ribu tiga ratus empat puluh tujuh rupiah) untuk nilai penjualan. ------------------------------------6.3.6. Bahwa dengan demikian unsur nilai aset dan atau nilai penjualan yang melebihi jumlah tertentu terpenuhi. ---------6.4. Unsur Keterlambatan Melakukan Pemberitahuan kepada Komisi. --6.4.1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (1) PP Nomor 57/2010 diatur bahwa pemberitahuan Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai aset dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis kepada KPPU paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif secara yuridis Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan. -------------6.4.2. Bahwa LG International Corp. memberitahukan secara tertulis kepada KPPU pada tanggal 27 Agustus 2014 terkait Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi (vide bukti C17). ------------------------------------------------------------6.4.3. Bahwa berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, tanggal telah berlaku efektif secara yuridis adalah 12 Juni 2014 sejak diterbitkannya Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-13441.40.22.2014 tanggal 12 Juni 2014 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Binsar Natorang Energi (vide bukti C4). ---------- 6.4.4. Bahwa berdasarkan telah berlaku efektif secara yuridis perubahan data perseroan PT Binsar Natorang Energi, maka Terlapor harus sudah melaporkan kepada KPPU selambatlambatnya pada tanggal 23 Juli 2014. ---------------------------6.4.5. Bahwa berdasarkan analisis sebagaimana dijabarkan di atas, LG International Corp. telah melakukan pelanggaran terhadap Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, oleh karena itu Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 telah dapat dikenakan kepada LG International Corp., dengan demikian unsur keterlambatan melakukan pemberitahuan kepada Komisi terpenuhi. ----------------------7. Tentang Pertimbangan Majelis Komisi Sebelum Memutus ---------------Menimbang bahwa dalam mengenakan sanksi denda bagi Terlapor, Majelis Komisi memperhitungkan hal-hal sebagai berikut: ------------------7.1. Bahwa berdasarkan Pasal 36 huruf l dan Pasal 47 ayat (1) UndangUndang Nomor 5 Tahun 1999, Komisi berwenang menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. --------7.2. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 berbunyi sebagai berikut: “Dalam hal Pelaku Usaha tidak menyampaikan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) dan ayat (3), Pelaku Usaha dikenakan Rp. sanksi 1.000.000.000,00 keterlambatan, dengan berupa denda (satu miliar ketentuan administratif rupiah) denda untuk sebesar setiap administratif hari secara keseluruhan paling tinggi sebesar Rp. 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah)”. -----------------------------------------------------------7.3. Bahwa menurut Pedoman Pasal 47 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 (selanjutnya disebut “Pedoman Pasal 47”) tentang Tindakan Administratif, denda merupakan usaha untuk mengambil keuntungan yang didapatkan oleh pelaku usaha yang dihasilkan dari tindakan anti persaingan. Selain itu denda juga ditujukan untuk menjerakan pelaku usaha agar tidak melakukan tindakan serupa atau ditiru oleh calon pelanggar lainnya. ------------------------- 7.4. Bahwa Majelis Komisi menetapkan lamanya hari keterlambatan pemberitahuan pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. adalah selama 20 (dua puluh) hari. -----7.5. Bahwa Pasal 6 PP Nomor 57/2010 mengatur “Dalam hal Pelaku Usaha tidak menyampaikan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) dan ayat (3), Pelaku Usaha dikenakan Rp. sanksi 1.000.000.000,00 berupa denda (satu miliar administratif rupiah) untuk sebesar setiap hari keterlambatan. ---------------------------------------------------------------------------------7.6. Bahwa atas dasar ketentuan tersebut, maka LG International Corp. dapat dikenakan denda atas keterlambatan pemberitahuan pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. sebesar: ------------------------------------------------- (20 hari x Rp. 1.000.000.000,00 = Rp 20.000.000.000,00) 7.7. Bahwa oleh karena Majelis Komisi menilai Terlapor telah bersikap kooperatif, beritikad baik dan mengakui terjadinya keterlambatan melakukan pemberitahuan kepada Komisi maka Majelis Komisi memberikan keringanan denda berupa pengurangan jumlah denda yang dikenakan sebesar 60% (enam puluh persen). --------------------8. Tentang Diktum Putusan dan Penutup --------------------------------------Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta, penilaian, analisis dan kesimpulan di atas, serta dengan mengingat Pasal 43 ayat (3) UndangUndang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi:--------------------------------MEMUTUSKAN 1. Menyatakan bahwa Terlapor terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 juncto Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010. -------------------2. Menghukum Terlapor membayar denda sebesar Rp. 8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah) yang harus disetor secara langsung atau melalui bagian dari kelompok usaha Terlapor yang berada di Indonesia, ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha). -----------------------------------------------------------------3. Memerintahkan Terlapor melakukan pembayaran denda, melaporkan dan menyerahkan salinan bukti pembayaran denda tersebut ke KPPU. Demikian putusan ini ditetapkan melalui musyawarah dalam Sidang Majelis Komisi pada hari Jumat tanggal 22 April 2016 oleh Majelis Komisi yang terdiri dari Kamser Lumbanradja, M.B.A. sebagai Ketua Majelis Komisi; Dr. Drs. Chandra Setiawan, M.M., Ph.D., dan Dr. Sukarmi, S.H., M.H. masing-masing sebagai Anggota Majelis Komisi, dan dibacakan di muka persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 26 April 2016, dengan dibantu oleh Ita Damayanti Wulansari, S.E., Febby Kristantri, S.Sos, M.E. dan Rosanna Sarita, S.H. masing-masing sebagai Panitera. Ketua Majelis Komisi, Ttd Kamser Lumbanradja, M.B.A. Anggota Majelis Komisi, Anggota Majelis Komisi, Ttd Ttd Dr. Drs. Chandra Setiawan, M.M., Ph.D. Dr. Sukarmi, S.H., M.H. Panitera, ttd Ita Damayanti Wulansari, S.E. Ttd Ttd Febby Kristantri, S.Sos, M.E. Rosanna Sarita, S.H. Salinan sesuai dengan aslinya, SEKRETARIAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Direktur Persidangan M. Hadi Susanto