aya seorang wanita berusia 39 tahun. Kadang-kadang di dada sebelah kiri saya terasa nyut-nyutan. Tapi hal itu tidak sering terjadi dan sayapun hanya rnengabai-kannya saja. Yang ingin saya tanyakan apakah sakit jantung itu selalu ditandai dengan rasa nyeri dada sebelah kiri ? dan apakah apa yang saya rasakan itu bisa mengarah ke penyakit jantung? Sebenarnya apa gejala yang dirasakan bila orang sakit jantung ? Dina - Depok Apakah penyakit jantung itu selalu ditandai dengan nyeri dada sebelah kiri? Posisi jantung dalam rongga dada memangdisebelah kiri, tapi bukan berarti kalau nyeri dada sebelah kiri pasti dari jantung dan juga bukan berarti sebaliknya kalau nyeri dada sebelah kiri pasti bukan dari jantung. Kalau kita perhatikan dada kita dari luar ke dalam, bagian paling luar adalah kulit di bawah kulit terdapat otot dan tulang, kemudian pleura (selaput pernbungkus paru), perikardium (selaput pembungkus jantung), esofagus, pembuluh darah. Di uluhati ada bagian bawah jantung, lambung dan kantong empedu. Semua ini bisa menimbulkan nyeri, rasa tak enak, nyesak, yang manifesta-sinya terasa didada, baik sebelah kiri, tengah, ataupun diuluhati. Nyeri dada memang merupakan hal menakutkan kalau itu terjadi, mungkin karena kita sudah sering mendengar orang yang tiba-tiba meninggal setelah nyeri dada. Saya akan coba uraikan sedikit apa saja kemungkinannya kalau ada nyeri dada. Serangan jantung (infark miokard akut): Sebuah serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke arteri yang memasok jantung (arteni koroner) tersumbat. Dengan berkurangnya aliran darah, otot jantung tidak menerima cukup oksigen. Mai ni dapat menyebab-kan kerusakan, dan kematian sel otot jantung. Angina: Angina adalah nyeri dada yang berhubungan dengan ketidak-seimbangan antara kebutuhan oksigen jantung dan jumlah oksigen yang diberikan melalui darah. Hal ini dise- babkan oleh penyempitan pembuluh darah yang memasok darah ke jantung. Kalau pembuluh darah yang sempit ini tersumbat terjadilah serangan jantung (infark miokard akut). Diseksi aorta; aorta adalah pembuluh darah utama yang memasok darah ke organ vital tubuh, seperti otak, jantung, ginjal, paruparu, dan usus pastinya seluruh tubuh. Diseksi aorta maksudnya terjadi robekan pada lapi-san dalam dinding aorta. Saat terjadi robekan itu timbul nyeri yang hebat. Emboli paru: adanya bekuan darah yang menyumbat salah satu pembuluh darah utama paru,merupakan salah satu penyebab nyeri dada yang mengancam nyawa, tetapi tidak terkait dengan jantung. Perikarditis akut: adalah suatu peradangan perikardium (kantung pembungkus jantung) Prolaps katup mitral: prolaps katup mitral adalah abnormalitas katup jantung, di mana daun katup mitral jantung menonjol ke belakang saat jantung kontraksi (memompakan darah). Pneumonia; Pneumonia adalah infeksi jaringan paru-paru. Sakit pada dada terjadi karena adanya peradangan pada pleura (selaput pembungkus paru). Gangguan kerongkongan: gang-guan dada karena nyeri di esofagus dapat menjadi gejala mengkhawatirkan karena sering meniru nyeri dada karena serangan jantung. Asam lambung yang berlebihan dapat naik keesofagus dan kerongkongan, reaksi dihasilkan kadang-kadang dialami sebagai nyeri dada. Esofagitis adalah peradangan esofagus. Reaksi yang timbul dirasakan sebagai nyeri dada. Otot dada yang kejang juga bisa Orang yang mempunyai faktor risiko untuk penyakit jantung koroner akan mempunyai kemungkinan lebih besar untuk terkena penyakit jantung koroner menimbulkan sensasi nyeri dada Herpes zoster: adalah reaktivasi infeksi virus. Pada herpes zoster, ruam terjadi, biasanya hanya pada satu bagian kecil dari tubuh. Rasa sakit, seringkali sangat hebat, biasanya terba-tas pada daerah ruam. Rasa sakit dapat mendahului ruam 4-7 hari. Apakah yang saya rasakan ttu hha mengarah k@ penyakit jantung? Saudari Dina, informasi nyeri dada yang anda sampaikan kurang lengkap. Tapi mengingat anda seorang wanita dan masih muda, kecil kemungkinan-nya untuk terkena penyakit jantung koroner. Tapi kemungkinan penyakit jantung yang lain perlu pemeriksaan lebih lanjut. Saran saya, sebaiknya anda berkonsultasi dengan ahli jantung dan pembuluh darah. Sebenarnya apa gejala yang dira-sakan bila orang sakit jantung? Begitu banyak jenis penyakit jantung, gejalanya tergantung dari jenis penyakit jantung yang diderita. Secara umum biasanya penderita penyakit jantung bisa merasa sesak nafas, nyeri dada, debardebar, lemas, cepat lelah, pingsan, biru pada bibir dan kuku. ■ ohon penjelasan apakah penyakit jantung merupa-kan penyakit menurun? Bila penyakit menurun, seberapa besar kemungkinan menurun kepada anak laki-laki atau perempuan? Walaupun tidak ada keturunan apakah bisa terkena penyakit jantung ? Apa yang bisa kita lakukan agar terhindar dari sakit jantung ? Andi Odang - Jakarta Saudara Andi, penyakit jantung itu banyak jenisnya, atau mungkin yang saudara maksud adalah penyakit jantung koroner. Orang yang mempunyai faktor risiko untuk penyakit jantung koroner akan mempunyai kemungkinan lebih besar untuk terkena penyakit jantung koroner. Adapun faktor risiko penyakit jantung koroner sebagai berikut: Faktor risiko yang tak dapat diubah: Umur: dengan meningkatnya umur akan lebih besar kemungkinan terkena penyakit jantung koroner. Jenis kelamin: laki-laki akan lebih besar kemungkinan terkena penyakit jantung koroner dibanding perempuan. Setelah menopause perempuan juga lebih mudah terkena. Riwayat keluarga: anak dari orang tua yang terkena penyakit jantung koroner kemungkinan terkena juga lebih besar. Faktor risiko yang dapat diubah atau dapat dikendalikan: Merokok: kemungkinan lebih besar untuk terkena penyakit jantung koroner. Kholesterol darah yang tinggi: kemungkinan lebih besar terkena penyakit jantung koroner. Terlebih Iagi kalau ada hipertensi dan pero-kok. Hipertensi, Obesitas dan kele-bihan berat badan, Kurang aktifitas fisik, Diabetes Melitus kemungkinan lebih besar terkena penyakit jantung koroner. Faktor yang lain termasuk stress, minum alkohol Kalau seseorang mempunyai faktor risiko lebih dari satu, kemungkinan terkena juga semakin besar. Untuk mencegahnya dengan gaya hidup sehat, olah raga teratur, kendalikan faktor risiko yang dapat diubah jika ada. Salam. IN FOCUS Hipertensi Primer DJENISKELAMIN: Umumnya laki-laki memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk menderita tekanan darah tinggi daripada wanita. kemungkinan ini bervariasi sesuai dengan umur dan kelompok etnis. HMEROKOK: Meningkatkan tekanan darah io-20mmHg B Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembu-luh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Meskipun penyebab spesifik tidak diketahui, ada faktor yang dapat berkontribusi untuk menimbulkan tekanan darah tinggi. Faktor-faktor yang berkontribusi: UMUR: Meningkatnya umur semakin D besar kemungkinan bahwa ia akan mengalami tekanan darah tinggi, terutama tekanan darah sistolik. Hal ini terutama disebabkan oleh arte-riosklerosis atau "kekakuan dinding pembuluh darah". Sebelum usia 50 tahun kejadian hipertensi pada wanita lebih rendah dari pria, setelah menopause kejadian hipertensi pada wanita meningkat dengan cepat melebihi pria. B RAS: Afrika Amerika memiliki tekanan darah tinggi lebih dari 40% mempun-yai hipertensi dibandingkan hanya 25% orang kulit putih menderita hipertensi. Mereka mengalami tekanan darah tinggi pada usia muda dan mengalami komplikasi yang lebih berat dan cepat. H KELUARGA: Kecenderungan untuk memiliki tekanan darah tinggi muncul pada riwayat dalam keturunan kelu-arga. OBESITAS.-Obesitas didefinisikan sebagai memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih dari 30 kg /m2. Sebuah BMI 2530 kg / m3 dianggap kelebihan berat badan). Kelebihan berat badan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Orang dengan obesitas 2-6 kali lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan dengan kisaran berat badan yang sehat. Tidak hanya tingkat obesitas yang penting, tetapi juga cara di mana akumulasi kelebihan lemak tubuh. Beberapa orang mendapatkan timbunan lemak sekitar perut mereka, lebih dari 50 % semua penderit hipertensi akibat obesitas. B SENSITIVITASTERHADAP NATRIUM (GARAM): Beberapa orang memiliki sensiti-vitas tinggi terhadap natrium (garam), dan meningkatkan tekanan darah jika mereka menggunakan garam. Men-gurangi asupan natrium cenderung menurunkan tekanan darah mereka. Orang Amerika mengkonsumsi 10-15 kali lebih dari yang mereka butuhkan. Makanan cepat saji mengandung jum-lah tinggi natrium. Baca label makanan dan lihat kandungan garam dalam makanan dan produk lain sebagai lang-kah awal yang sehat untuk rnengurangi asupan garam. B MENGGUNAKAN ALKOHOL: Minum lebih dari 3 minuman beralkohol cenderung meningkatiS-tekanan darah pada mereka yarg sensitif terhadap alcohol, B KURANGNYA LATIHAN. (AKTIVITAS PISIK): Sebuah gaya hidup yang rr-e—berikan kontribusi pada berkemc£-=-nya obesitas. Dan banyak hal lain yang ber-hubungan dengan hormonal dar a-t-fitas sistim syaraf, mempunyai koriir -busi untuk berkembangnya hipe-:~~: Hipertensi sekunder Hipertensi yang penyebabnys diketahui, maka disebut hiperters sekunder. Biasanya muncul akibat ada nya penyakit, dan jumlahnya saftgst sedikit kurang dari 8 %. Pada sekHar 5% penderita hipertensi, penyebahc i adalah penyakit ginjal. Pada sek":c- *-2%, penyebabnya adalah kelaina~z-monal atau pemakaian obat terte-:_ (misalnya pil KB). Beberapa penyebab terjadirys hipertensi sekunder: 1. PenyakitGinjal • Stenosis arteri renalis • Pielonefritis • Glomerulonefntis • Tumor-tumor ginjal • Penyakit ginjal polikista (biase-. a diturunkan) 2. Kelainan Hormonal • Hiperaldosteronism • Sindroma Cushing • Feokromositoma 3. Obat-obatan • Pil-KB • Kortikosteroid • Penyalahgunaan alkohol 4. Penyebab Lainnya • Koartasio aorta • Preeklamsi pada kehamilan 6'■. Apa gejala hipertensi Tekanan darah tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala. Orang y&ng menderita tekanan darah tinggi biasanya tidak mengetahuinya sam-pm tekanan darah mereka diukur. Secara i sak sengaja beberapa gejala terjadi rs'samaan dan dipercaya berhubungan -sngan tekanan darah tinggi (padahal msngkin tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit spala.^pusing, dan kelelahan; yang bisa =aja terjadi baik pada penderita hiper-tsrsi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal. Jika hipertensinya berat atau mena-- jn dan tidak diobati, bisa timbul gejala ^&rikut: • Sakit kepala • Kelelahan •Mual • Muntah • Sesak nafas • Gelisah ' Pandangan menjadi kabur Hal ini bisa terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung z3r\ ginjal. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran ran bahkan koma yang memerlukan csnanganan segera. Orang sering tidak mencari pera--■atan medis sampai mereka memiliki zsjala yang timbul dan kerusakan organ -=ng disebabkan oleh hipentensi kronis terusmenerus, jangka panjang). Jenis carikut kerusakan organ yangsenng rsrlihat pada tekanan darah tinggi kronis: Jantung Gagal jantung, serangan antung, stroke atau serangan iskemik ransient (TIA), gagal ginjal dengan •srusakan mata kehilangan pengliha-'3~. progresif, penyakit arteri perifer —enyebabkan rasa sakit saat berjalan -audikasio), aneunisma aorta. Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastoltk Normal Pre- <l20mmHg hipertensi 120-139 mmHg atau 8O-89 mmHg Stadium 1 140-159 mmHg atau 90-99 mmHg Stadium 2 >= 160 mmHg atau dan < 80 mmHg > 100 mmHg kan sebagai tes skrining untuk ukuran jantung, bentuk aorta, dan untuk menilai paru-paru. Pemeriksaan lain oleh ahli jantung dan pembuiuh darah seperti i Klasifikasi Klasifikasi Tekanan Darah Pada Orang Dewasa dapat dilihat pada tabel di atas; Pemeriksaan tambahan yang diperlukan Pemeriksaan ini diperlukah untuk menilai faktor yang menyokong terjadi-nya hipertensi serta mencari komplikasi hipertensi. Pemeriksaan darah, ini termasuk hitung darah lengkap, elektrolit, urea nitrogen darah dan kreatinin dan GFR (glomerular filtration rate) untuk mengu-kur fungsi ginjal. Profil lipid puasa akan mengukur kolesterol dan trigliserida dalam darah. Jika perlu, tes darah lebih spesifik dapat dipertimbangkan untuk mengetahui penyebab tekanan darah tinggi, termasuk fungsi kelenjar tiroid atau adrenal yang abnormal. Foto sinar-X dada dapat diguna- Elektrokardiogram (EKG) dapat membantu mengevaluasi denyut jantung dan irama. Ini adalah tes skrining untuk membantu menilai ketebalan otot jantung. Jika hipertensi sudah lama, otot jantung menjadi hipertropi (menebal), karena memompa darah melawan peningkatan tekanan darah dalam tubuh. Ekokardiogram merupakan pemeriksaan ultrasonografi yang digunakan untuk mengevaluasi anatomi jantung dan fungsi jantung. Seorang ahli jantung IN FOCUS dan pembuluh darah akan menafsir-kan pemeriksaan ini, mengevaluasi pergerakan otot jantung dan menentu-kan seberapa tebal. Kalau jantung sudah menjadi dilatasi (melar), dinilai sudah berapa besar, karena ini berpengaruh pada kekuatan pompanya. Menilai gerakan dinding jatung bagaimana efisien pompa jantung untuk dapat mendorong darah ke seluruh tubuh. Ekokardiogram katup jantungjuga dapat menilai, men-cari penyempitan (stenosis) dan bocor katup jantung (insufisiensi atau regurgi-tasi) akibat hipertensi. Doppler USG digunakan urituk memeriksa aliran darah melalui arteri pada titik denyut nadi di tangan dan kaki. Ini adalah cara yang akurat untuk Penanganan Hipertensi P engendalian tekanan darah harus dilakukan seumur hidup. Hipertensi dapat berkembang selama ber-tahun-tahun, dan penanganannya mungkin perlu disesuaikan dari waktu ke waktu. Untuk mengontrol tekanan darah mungkin melibatkan pendekatan bertahap dimulai dengan perubahan gaya hidup, mengatur makan, menu-runkan berat badan, dan akhimya menambahkan obat-obatan yang diperlukan. Dalam beberapa situasi, obat mungkin dianjurkan segera Dokter dan pasien bekerja sama sebagai sebuah tim untuk menyusun rencana pengobatan yang akan dilakukan. Mengubah gaya hidup Menurunkan (mengontrol) berat badan merupakan tugas berat yang harus dilakukan untuk meningkatkan derajat kes-ehatan Anda. Dokter Anda dapat membantu Anda menghitung target berat badan yang sehat. Bahkan sejumlah kecil penu-runan berat badan dapat membuat perbedaan besar dalam mengurangi atau mencegah hipertensi. Anda harus membakar kalon yang berlebih untuk menurunkan berat badan. Obat penurun berat badan beberapa juga membawa risiko besar dan disarankan hati-hati dalam menggunakan obat-obatan. Makan makanan yang banyak mengandung sayut dan buahbuahan serta renadah Iemak akan menurunkan tekanan darah. Orang dengan Tekanan Darah Sistolik 120-139 mmHg atau Tekanan Darah Diastolik 80-89 mmHg dipertimbangkan sebagai prehipertensi yang membutuhkan perubahan gaya hidup untuk meningkatkan kesehatan, menurunkan tekanan darah dalam rangka mencegah hipertensi dan Penyakit Jantung Koroner. Latihan fisik (olah raga) Meningkatkan aktivitas fisik akan menurunkan kolesterol total dan kolesterol jahat (low density lipoprotein atau LDL) serta meningkatkan kolesterol baik (high density lipoprotein atau HDL). Aktivitas fisik selama 30 menit 3-5 hari dalam seminggu. Aktivitas fisik meliputi banyak kegia-tan sehari-hari seperti berjalan. Atau kegiatan lain termasuk kebiasaan menggunakan tangga daripada lift atau eskalator, berjalan untuk bekerja dari pada mengendarai mobil, dan ber-partisipasi dalam olahraga atau kegiatan sosial. mendeteksi penyakit pembuluh darah perifer, yang dapat dikaitkan dengan tekanan darah tinggi. Hal ini juga dapat mengukur aliran darah di arteri untuk kedua ginjal. USG ginjal, CT scan abdomen, atau keduanya dapat dilakukan untuk menilai kerusakan ginjal dan pembesaran kelenjar adrenal.* Tindak lanjut Terakhir bagian yang paling penting dalam penanganan tekanan darah tinggi adalah evaluasi dan tindak lanjut. Pemeriksaan tekanan darah secara rutin penting untuk memantau dan memutuskan rencana pengobatan. Dengan meningkatnya usia perkembangan alamiah dari pengerasa^ arteri, tekanan darah sistolik dapat meningkat dari waktu K& waktu. Obat yang dulu pernah bekerja dengan baik mungkin tidak lagi bekerja, pengobatan Anda mungkin perlu diubah. Pemeriksaan fisik rutin dan tes darah mungkin dianjurkan untuk membantu memantau keberhasilan pengelolaan tekanan darah. Tindak lanjut yang paling penting adalah memantau faktor risiko yang relevan, seperti kolesterol tinggi, berhenti meiokok, dan mengatasi obesitas. Apa yang alcan terjadi bila hipertensi tidak dikontrol Hipertensi bersama dengan faktor risiko penyakit pembuluh darah yang lain akan mempercepat pembentukan p<s< (timbunan lemak) pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan pada lumen pembuluh darah. Plak ini dapat terjadi di pembuluh darah jantung, pembuluh darah otak, pembuluh darah leher, kaki dan ginjal, hingga menimbulkan penyempitan pada pembuluh darah tersebuv. Kalau terjadi penyumbatan pada pembuluh darah yang sempit tersebut, maka organ yang terkena tidak mendapat aliran darah sehingga sel-selnya menjadi mati. Kalau organ yang mengalami penyumbatan adalah jantung maka sering disebut serangan jantung (infark jantung), kalau yang terkena otak disebut stroke (infark otak),d||. Selain itu pada pembuluh darah bisa menyebabkan per-darahan, dihidung, mata, otak Pada jantung tekanan darah yang tinggi dalam waktu lama akan menyebabkan otot jantung mengalami hipertropi (menebal) sesuai dengan peningkatan umur, otot yang tebai akan kehilangan elastisitasnya sehingga pompa jantung bisa terganggu, akibatnya cepat lelah, kaki bengkak dll. Pada otot jantug yang sudah menebal kalau tekanan darah masih tetap tinggi, maka jantung menjadi dilatasi (melar), kalau sudah begini efisiensi fungsi pompa jantung mulai berkurang, akibat nya kalau jalan sesak nafas, cepat lelah, kaki bengkak, tidak bisa tidur telentang (karena sudah ada gagal jantung).*