PT.04 MPSS

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program dan dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen
perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai kelembagaan terkait, juga merupakan
hasil sinkronisasi dan koordinasi pada tingkat Kabupaten Lebong, maupun Kementerian / Lembaga
untuk periode Jangka Menengah. Dari sisi penganggaran, dokumen ini juga memuat rancangan dan
komitmen pendanaan untuk implementasinya, baik komitmen alokasi penganggaran pada tingkat
Kabupaten Lebong, Pusat maupun dari sumber pendanaan lainnya.
Untuk sumber penganggaran dari sektor Pemerintah, keseluruhan komitmen dalam dokumen ini
akan menjadi acuan dalam tindak lanjutnya melalui proses penganggaran formal tahunan.
Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain:

Pemrograman telah mempertimbangkan komitmen bersama antara kemampuan Anggaran
Pendapatan dan Belanja (APBD) Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong dan pendanaan
Pemerintah Pusat maupun partisipasi dari sektor pendanaan lain yang peduli sanitasi.

Program dan anggaran untuk 5 (lima) tahun ke depan sudah diketahui, sehingga perencanaan lebih
optimal dan matang.

Memorandum program investasi Kabupaten Lebong merupakan rekapitulasi dari semua dokumen
perencanaan sanitasi dan telah disusun dengan mempertimbangkan kemampuan Kabupaten
Lebong dari aspek teknis, biaya dan waktu.

Memorandum program investasi ini dilengkapi dengan kesepakatan pendanaan yang diwujudkan
melalui persetujuan dan tanda tangan dari Bupati/ Gubernur selaku kepala daerah.

Program investasi sektor Sanitasi ini telah disusun berdasarkan prioritas menurut kebutuhan
kabupaten Lebong untuk memenuhi sasaran dan rencana pembangunan kabupaten Lebong.

Penyusunan rencana program investasi ini telah ditekankan aspek keterpaduan antara
pengembangan wilayah/ kawasan dengan pengembangan sektor bidang yang terkait kesanitasian,
yang mencakup: koordinasi pengaturan, integrasi perencanaan, dan sinkronisasi program
berdasarkan skala prioritas tertentu atau yang ditetapkan yang paling sesuai dalam rangka
menjawab tantangan pembangunan.
DOKUMEN MPS KABUPATEN LEBONG
Memorandum Program ini dilengkapi dengan tabel-tabel rencana investasi program,
rencana
pelaksanaan periode sampai akhir 5 (lima) tahun ke depan, dan peta-peta pokok yang
dapat menjelaskan arah pengembangan dan struktur ruang kotanya.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan MPS (Memorandum Program Sanitasi) Kabupaten Lebong adalah
tersusunnya dokumen rencana strategi dan komitmen pendanaan oleh pemerintah Kabupaten
Lebong dan pihak terkait untuk implementasi pembangunan sektor sanitasi yang komprehensif
Jangka Menengah. Secara umum MPS ini secara spesifik bersifat sebagai “Expenditure Plan” –
khususnya untuk program pembangunan sektor sanitasi.
Sedangkan tujuan dari penyusunan MPS Kabupaten Lebong adalah :
1. MPS diharapkan dapat dijadikan pedoman penganggaran untuk implementasi pelaksanaan
pembangunan sanitasi mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 yang telah tercantum
dalam dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK).
2. Dapat memberikan gambaran tentang kebijakan pendanaan untuk implementasi
pembangunan sanitasi Kabupaten Lebong selama 5 (lima) tahun yaitu tahun 2013 sampai
dengan tahun 2018.
3. Dipergunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Operasional tahapan pembangunan
sanitasi di Kabupaten Lebong.
4. Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat dan pihak
swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan
sanitasi Kabupaten Lebong.
Gambar 1.1 – Skema Proses Perencanaan PPSP
DOKUMEN MPS KABUPATEN LEBONG
1.3 Wilayah Perencanaan
1.3.1
Gambaran Umum
Kabupaten Lebong secara historis memiliki sejarah yang cukup panjang dalam catatan sejarah Indonesia,pada
masa hindia Belanda Suku Rejang sangat memegang teguh adatnya,pada masa keresidenan inggeris di
Bengkulu Tahun 1775 - 1779.Sehingga sebutan Kota Lebong sebagai Kota Tua dapat dilihat dengan
adanya peninggalan penambangan emas dari jaman penjajahan Belanda.
Kabupaten Lebong merupakan pemekaran dari Kabupaten Rejang Lebong yang dibentuk berdasarkan UndangUndang nomor 39 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Lebang dan Kabupaten Kepahiang di Propinsi
Bengkulu.
Secara Administratif Kabupaten Lebong terletak pada posisi 101o sampai dengan 102o Bujur Timur dan
02o65’ sampai 03o60’ Lintang Selatan,dengan batas-batas :




Sebelah Utara Berbatasan dengan Propinsi Jambi
Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kabupaten Rejang Lebong
Sebelah Timur Berbatasan dengan Propinsi Sumatera Selatan
Sebelah Barat Berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Utara
Berdasarkan Peraturan Daerah nomor 14 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Lebong Tahun 2012 - 2032,
Luas wilayah Kabupaten Lebong kurang lebih 253.215 ha yang terdiri dari 13 kecamatan 100 Desa dan 11
Kelurahan. ±40 persen luas wilayah Kabupaten Lebong adalah kawasan hutan dengan berbagai status
hutan,khusus kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dengan luas 140.563 ha ,ini sesuai
dengan RTRW Kabupaten Lebong di pasal 7 strategi penataan ruang wilayah Kabupaten Lebong. Wilayah
Kabupaten Lebong didominasi oleh kawasan hutan lindung dan hutan konservasi mencapai 40% dari luas
wilayah Kabupaten Lebong.
Kondisi fisik Kabupaten Lebong ditinjau dari sisi geologi ( ilmu tanah ) adalah sebagai berikut :
Jenis tanah di wilayah Kabupaten Lebong cukup beragam, secara umum Litologi daerah Kabupaten Lebong
terdiri dari 6 formasi batuan serta 5 batuan beku dalam (batuan trobosan), Luas wilayah Kabupaten Lebong
berdasarkan jenis tanah dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu tekstur tanah halus, tekstur tanah sedang dan
tekstur tanah kasar. Tekstur tanah menggambarkan sifat fisik tanah yang menyatakan kasar halusnya tanah.
Menurut drainase tanahnya, wilayah Kabupaten Lebong dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu tergenang
sepanjang tahun, kondisi tanah demikian sama sekali tidak ada air yang dialirkan sebagai limpasan air, baik
yang berasal dari air hujan maupun dari tempat yang lebih tinggi di sekitarnya. Jenis kedua adalah sedang
artinya air di permukaan tanah mengalir dengan kecepatan relatif lambat, dan yang ketiga tidak tergenang atau
sangat cepat, kondisi ini hampir semua air hujan di alirkan dengan kecepatan yang relatif tinggi di permukaan
tanah. Tekstur tanah di Kabupaten Lebong terdiri dari: tekstur tanah halus seluas 105.454 ha, tanah sedang
76.837 ha dan tanah kasar 10.633 ha Sedangkan menurut jenis tanahnya, terdiri dari: jenis tanah Andosol
seluas 60.330 ha, Alluvial 703 ha, Rogosol 7.747 ha, Latasol 16.109 ha, Padsolik Merah Kuning/Latosol Andosol
22.508 ha, Komplek Padsolik Merah Kuning Litosol Latosol 10.424 ha dan Komplek Padsolik Coklat Padsol
Latosol 155.171 ha. (sumber data RTRW Kabupaten Lebong).
Untuk wilayah administrasi kabupaten Lebong dapat dilihat pada peta 1.1.
DOKUMEN MPS KABUPATEN LEBONG
Peta 1.1. Peta Administrasi dan Cakupan Wilayah Kajian Kabupaten Lebong
DOKUMEN MPS KABUPATEN LEBONG
1.3.2
Arah Pengembangan Kota
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lebong di dasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten
Lebong Nomor 14 Tahun 2012 tentang Rencana tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebong
Periode 2012 – 2032.
RTRW Kabupaten Lebong berfungsi :
1. Acuan dalam penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah(RPJPD)
2. Acuan dalam pemanfaatan ruang / pengembangan wilayah
3. Acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan wilayah kabupaten
4. Acuan lokasi investasi dalam wilayah kabupaten
5. Pedoman penyusunan rencana rinci tata ruang kabupaten.
6. Acuan pembangunan seluruh sektor.
A. Pusat kegiatan Lokal ( PKL )
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lebongditetapkan bahwa ada 1 (satu)
Pusat Kegiatan Lokal (PKL) di Kabupaten Lebong yang melayani semua wilayah di Kabupaten
Lebong,sebagai pusat pelayanan primer berada di Kota Tubei.
Kota Tubei Fungsi sebagai pusat perkantoran Kabupaten yang melayani seluruh kecamatan
yang ada di Kabupaten Lebong, pusat primer ini memiliki fungsi pelayanan pemerintahan yang
berada di Kecamatan Pelabai sebagai pusat pelayanan pemerintahan.
Beberapa fasilitas yang mendukung Tubei sebagai PKL pusat primer dengan fungsi jasa dan
pemerintahan meliputi :
 Kawasan Perkantoran Pemerintahan,yaitu seluruh instansi tingkat kabupaten.
 Fasilitas Jasa Pelayanan Perkantoran
 Terminal Type C diperlukan bagi kebutuhan transportasi pelayanan publik baik untuk para
pegawai negeri maupun masyarakat yang mempunyai kepentingan di perkantoran
kabupaten.
B. Pusat Pelayanan Kawasan ( PPK )
Merupakan pusat kegiatan yang melayani wilayah skala Kecamatan. Pada tingkat pusat
pelayanan kawasan ini, Kabupaten Lebong terdiri dari 4 pusat, yaitu Ketenong 1 di Kecamatan
Pinang Belapis ,Embong Panjang di Kecamatan Lebong Tengah,Rimbo pengadang di Kecamatan
Rimbo Pengadang serta Padang Bano di Kecamatan Padang Bano.Beberapa fasilitas yang
dibutuhkan utnuk mendukung Pusat Pelayanan Kawasan meliputi :






Pemerintahan seluruh instansi tingkat kecamatan.
Perdagangan yaitu : pusat grosir,pusat pertokoan dan warung.
Tranportasi yaitu : sistem transportasi yang melayani transportasi antar wilayah.
Pendidikan yaitu : Jenjang pendidikan sampai SMA.
Kesehatan yaitu : Fasilitas Puskesmas,poliklinik dan rumah sakit bersalin.
Fasilitas-fasilitas yang berfungsi untuk pelayanan dengan skala wilayah kecamatan.
DOKUMEN MPS KABUPATEN LEBONG
PPK di Kabupaten Lebong di tempatkan pada lima ibukota kecamatan yaitu :





Pasar Muara Aman di Kecamatan Lebong Utara.
Ketenong 1 di Kecamatan Pinang Belapis.
Embong Panjang sebagai ibukota Kecamatan Lebong Tengah.
Rimbo Pengadang sebagai ibukota Kecamatan Rimbo Pengadang.
Padang Bano sebagai ibukota Kecamatan Padang Bano.
C. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
Pusat Pelayanan Lingkungan berperan memberikan pelayanan pada beberapa kawasan/desa
sekitar.Di Kecamatan Lebong Atas berdasarkan hasil perhitungan analisis Skalogram
merupakan PPL dimana hanya melayani kebutuhan kecamatan sendiri,kemudian PPL di
Kabupaten lebong ditetapkan pada :
 Kota Amen di Kecamatan Amen
 Kota Bentangur di Kecamatan Uram Jaya
 Kota Taba Baru di Kecamatan Lebong Atas
 Kota Bungin di Kecamatan Bingin Kuning .
 Kota Ujung Tanjung 1 di kecamatan Lebong Sakti
 Kota Topos di Kecamatan Topos.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta Struktur Ruang dan Pola Ruang Kabupaten Lebong
pada Gambar Peta 1.2 berikut ini:
DOKUMEN MPS KABUPATEN LEBONG
Peta 1.2. Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Lebong
DOKUMEN MPS KABUPATEN LEBONG
Berdasarkan Pasal 15 Peraturan Daerah Lebong nomor 14 tahun 2012 tentang penataan ruang,
pemerintah kabupaten Lebong menyusun rencana tata ruang dengan visi “Terwujudnya Kabupaten
Lebong yang lebih maju berbasis pada pemerataan pertumbuhan ekonomi wilayah dengan bertumpu pada sumberdaya
manusia yang kompetitif sehingga tercapainya masyarakat yang adil dan sejahtera dengan berlandaskan Iman dan Taqwa”
dan untuk mencapai visi tersebut beberapa misi yang ditetapkan:
1.
Mengembangkan wilayah-wilayah yang mempunyai potensi untuk dijadikan pusat pertumbuhan,dalam kerangka
Kabupaten Konservasi.
2.
Menyediakan prasarana infrastruktur fasilitas fablik dan perumahan yang memadai, sehingga
dapat meningkatkan mobilitas dan alokasi sumber daya dalam kegiatan produksi dan
distribusi barang dan jasa
3.
Menyelenggarakan pemerintahan dengan prinsip- prinsip Good Governance dan Clean Governence. Pelayanan
kepada masyarakat akan menjadi prioritas utama tanpa membedakan ras,agama,suku,kedudukan dan lainnya.
1.4.
Metodologi
1.4.1. Metodologi Penyusunan Dokumen
Metode penyusunan MPS adalah sebagai berikut:
1.
Review SSK
2.
Internalisasi
3.
Konsultasi dengan pokja provinsi dan satker APBN di provinsi
4.
Akses sumber pendanaan non pemerintah
5.
Pengawalan program dan kegiatan kedalam mekanisme penganggaran
Proses penyusunan MPS terdiri dari beberapa tahapan yang tidak dapat terlepas antara satu
dengan lainnya, antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan review SSK khususnya untuk Kerangka Logis, Program, Kegiatan dan
Penganggaran serta prioritas program
2. Melakukan konsultasi kepada SKPD terkait di kabupaten
3. Melakukan konsultasi teknis keada pokja provinsi dan satker terkait
4. Melakukan pertemuan dengan sumber-sumber alternatif non pemerintah ditingkat
kabupaten
5. Melakukan pengawalan kepada mekanisme penganggaran
1.4.2. Sistematika Penyajian
DOKUMEN MPS KABUPATEN LEBONG
Sistematika dokumen MPS terdiri dari 5 bab yaitu sebagai berikut:
Bab pertama berisi pendahuluan yang menggambarkan tentang latar belakang, maksud dan
tujuan penyusunan MPS, metode penyusunan dan sistematika dokumen.
Bab kedua menyajikan hasil review SSK yang menyangkut kondisi eksisting sanitasi, Prioritasi
Program, kerangka logis.
Bab ketiga berisi tentang rencana implementasi program dan kegiatan, perhitungan volume
kebutuhan infrastruktur dan non infrastruktur.
Bab keempat berisi tentang rencana kebutuhan biaya untuk implementasi dan sumber pendanaan
bagi masing-masing kegiatan. Disamping itu dalam bab ini juga menguraikan rencana antisipasi
bilamana terjadi funding gap.
Bab kelima berisi inventarisasi status kesiapan dari masing-masing kegiatan, langkah-langkah
dan tindak lanjut yang harus dilakukan bagi kegiatan yang belum memenuhi kriteria kesiapan dan
rencana Monev.
DOKUMEN MPS KABUPATEN LEBONG
Download