Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI 1 KOMUNIKASI DOSEN DAN MAHASISWA dr. Ahmad Aulia Jusuf, PhD Departemen Histologi / Departemen Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2009 PENDAHULUAN Aristoteles, seorang filosof Yunani mengatakan bahwa manusia adalah Zoon Politicon artinya manusia adalah mahluk sosial yang hidup bermasyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat ini manusia selalu mempunyai keinginan untuk selalu berhubungan satu sama lain. Dengan adanya keinginan tersebut, maka komunikasi merupakan bagian yang hakiki dan tidak terpisahkan dari kehidupan sehari hari. Komunikasi merupakan kegiatan manusia untuk berhubungan satu sama lain yang terjadi tidak secara otomatis, melainkan terbentuk melalui proses pembelajaran, sehingga sering terlupakan bahwa ketrampilan berkomunikasi merupakan hasil proses belajar manusia. Dalam proses pembelajaran komunikasi antara dosen dan mahasiswa memegang peran yang sangat penting baik pada kegiatan kuliah, diskusi kelompok, praktikum, latihan ketrampilan klinis dan sebagainya. Komunikasi yang baik antara dosen dan mahasiswa akan meningkatkan kualitas atmosfir akademik, meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, memudahkan proses pembelajaran dan pada akhirnya akan meningkatkan mutu atau hasil kegiatan belajar-mengajar secara keseluruhan. Tulisan ini akan menguraikan secara singkat pengertian tentang komunikasi, komponen komunikasi, proses komukasi, faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi, proses persuasi dan model proses persuasi. Uraian ini juga akan membahas secara singkat fungsi seorang pengajar dan beberapa metoda guna mendapatkan umpan balik dalam proses belajar mengajar. Komunikasi Dosen-Mahasiswa Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI 2 DEFINISI Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communicare yang berarti memberitahukan, berpartisipasi, menjadikan milik bersama. Komunikasi dapat didefinisikan1 sebagai kegiatan manusia untuk memberitahukan atau menyebarluaskan informasi, berita, pesan, pengetahuan, pikiran, nilai-nilai dengan tujuan untuk menggugah partisipasi orang yang diajak berkomunikasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik bersama. KOMPONEN KOMUNIKASI DAN PROSES KOMUNIKASI Ada 3 komponen utama yang penting dalam komunikasi yaitu 1. Komunikator (pemberi informasi) dan komunikan (penerima informasi) 2. Informasi, berita atau pesan itu sendiri 3. Media, alat, saluran, metoda atau cara penyampaian informasi Ketiga komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dalam proses komunikasi. Keberhasilan suatu komunikasi seringkali ditentukan oleh adanya keserasian atau keselarasan antara ketiga komponen tersebut. Proses komunikasi dibedakan atas 2 macam yaitu 1. Proses primer (komunikasi langsung) 2. Proses sekunder (komunikasi tidak langsung) atau mediated communication Komunikasi primer (komunikasi langsung) adalah proses komunikasi tanpa penggunaan alat (media) yang dapat melipat gandakan jumlah penerima pesan. Pada komunikasi primer ini komunikasi berbentuk bahasa, gerakan, gerakan yang mempunyai arti khusus dan pengguanan aba-aba. Komunikasi sekunder (komunikasi tidak langsung) adalah komunikasi dengan menggunakan media tertentu untuk melipat gandakan jumlah penerima pesan ataupun untuk menghadapi hambatan-hambatan tertentu seperti hambatan geografis dan hambatan waktu/zaman yang dapat diatasi dengan penggunaan media seperti radio, televisi, tilpun radiogram, piringan hitam dan buk-buku yang memungkinkan orang berkomunikasi dengan generasi selanjutnya. Pengertian komunikasi langsung tidak sama dengan pengertian komunikasi tatap muka (face-to face communication). Dalam ilmu psikologi komunikasi tatap muka Komunikasi Dosen-Mahasiswa Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI 3 diartikan sebagai proses komunikasi dalam suatu kelompok yang terikat secara psikologis dan mengadakan interaksi dan proses pengaruh mempengaruhi satu sama lain secara intens. Dengan demikian komunikasi langsung mungkin dapat dan mungkin juga tidak dapat disamakan sebagai komunikasi tatap muka karena dalam komunikasi langsung proses saling mempengaruhi bisa terjadi bisa juga tidak. Perbedaan antara kedua pengertian tersebut terletak pada proses saling pengaruh mempengaruhi secara intens dan adanya keterikatan psikologis. Dalam pengertian komunikasi tatap muka dikenal juga istilah komunikasi dua arah (two-way-communication) dan komunikasi satu arah (one way communication). Pada komunikasi 2 arah terjadi komunikasi dan proses saling mempengaruhi antara komunikator dengan komunikan sehingga dalam proses komunikasi ini akan tejadi konsensus bersama yang berarti adanya konsensus pendapat atau pikiran antara komunikator dan komunikan, sehingga berita atau pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat berubah dan menjadi sesuatu yang baru yang kemudian menghasilkan konsensus apabila terjadi kesepahaman atau malahan konflik manakal terjadi ketidakm sepahama. Pada komunikasi satu arah komunikan hanya mendengarkan atau menerima pesan/informasi saja dan cenderung bersifat indoktrinasi. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI Keberhasilan komunikasi dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut 1. Unsur manusia dengan segala pengaruh kompleksitas dan latar belakang sosial budayanya. 2. kebutuhan, minat, relevansi, informasi, berita, atau pesan bagi komunikan. 3. ketepatan atau kesesuaian penggunaan media, alat, saluran dan metoda/cara penyampaian informasi berita, atau pesan dari komunikator. Harold D. Lasswell2 menyatakan secara lengkap komponen-komponen itu tersebut sebagai : Siapa (who) mengatakan apa (says what) dalam saluran mana (in which channel) kepada siapa (to whom) dengan pengaruh bagaimana (with what effect)? Hal yang terpenting untuk diperhatikan dalam mengukur keberhasilan proses komunikasi adalah bagaimana efek /pengaruhnya kepada komunikan (with what effect). Komunikasi Dosen-Mahasiswa Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI 4 Hasil suatu komunikasi sering ditentukan pula oleh beberapa faktor seperti situasi (subyektif dan obyektif), kebutuhan pribadi (personal needs) komunikator dan komunikan dan tuntutan (harapan) masyarakat terhadap seseorang (social needs). Situasi obyektif adalah keseluruhan kekuatan pengaruh dalam masysrakat yang merupakan akibat hubungan kekuasaan antar manusia dan tatanan nilai-nilai yang tumbuh di dalam masyarakat tersebut. Situasi subyektif adalah cara seseorang melihat dirinya dalam situasi masyarakat tersebut. Situasi subyektif kadang dapat berimpit dengan situasi obyektif, kadang pula tidak. Hal ini tergantung kepada daya analisis dan obyektivitas penilai. Dalam menyusun strategi komunikasi faktor situasi ini harus dipertimbangkan secara berhati-hati agar tujuan komunikasi dapat tercapai dengan baik. PROSES PERSUASI Pengertian Persuasi bukan hanya berarti membujuk. Persuasi adalah penggunaan dan pemanfaatan pengetahuan tentang situasi psikologis dan sosial dari komunikan dan mengaitkannya dengan isi pesan yang diharapkan akan diterimanya. Cultip dan Center (1971) dalam Effective Public Relation mengatakan ”to motivate a person one must emphasize the benefits and statisfactions he (the communican) will gain, not the benefit to your organization (Cultip dan Center, 1971). Model psikodinamika berkembang atas dasar teoritis maupun empiris. Teori-teori mengenai motivasi, persepsi bahkan psikoanalisis merupakan landasan pembentukan sikap, opini, rasa takut, konsepsi diri dan variable lain yang berhubungan dengan persuasi. Model psikoanalisa berpangkal dari teori perbedaan individu ( The individual Differences Theory) yang beranggapan bahwa setiap individu tidak sama perhatiannya, kepentingannnya, kepercayaan dan nilai-nilainya. Pengaruh media terhadap individu berbeda satu sama lain disebabkan adanya perbedaan psikologi antar individu. Model lain adalah model sosial budaya yang berpendapat bahwa pola perilaku individu tidak dapat ditafsirkan hanya semata-mata oleh variabel perilaku individu, tetapi juga dipengaruhi oleh sikap masyarakat. Dalam komukasi dikenal 2 model proses persuasi yaitu model psikodinamik dan model sosial budaya. Menurut model psikodinamik pesan-pesan komunikasi akan efektif dalam persuasi bila pesan tersebut memiliki kemampuan mengubah minat komunikan Komunikasi Dosen-Mahasiswa Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI 5 secara psikologis dengan cara sedemikian rupa, sehingga individu akan akan menanggapi pesan-pesan komuikasi sesuai dengan kehendak komunikator. Kunci keberhasilan persuasi terletak pada kemampuan memodifikasi struktur psikologis internal individu sehingga hubungan psikodinamik antara proses internal (motivasi, sikap) dengan perilaku yang diwujudkan akan sesuai dengan kehendak komunikator. Menurut model sosial budaya ini, dalam masyarakat terdapat penggolongan sosial yang luas yang didasarkan pada tingkat penghasilan, pendidikan, tempat tinggal maupun agama. Golongan sosial yang sama akan membentuk sikap yang sama dalam menghadapi rangsangan tertentu. Persamaan dalam orientasi serta sikap akan mempengaruhi tanggapan terhadap pesan komunikasi yang disampaikan. KOMUNIKASI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Pada proses komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan adanya perbedaan komunikan (peserta didik) satu sama lain dalam banyak hal. Faktorfaktor yang harus diperhatikan adalah 1. Faktor kemampuan komunikan untuk memperoleh informasi Kemampuan komunikan dalam memperoleh atau menerima informasi dapat digolongkan kedalam 3 tipe yaitu a. tipe visual yaitu komunikan yang mudah menerima tanggapan tentang sesuatu melalui indera penglihatan b. tipe auditif yaitu komunikan yang mudah menerima tanggapan tentang sesuatu melalui indera pendengaran c. tipe motoris yaitu komunikan yang mudah menerima tanggapan tentang sesuatu melalui indera motorik (indera gerak) 2. Cara atau metode memperoleh umpan balik Umpan balik diperlukan untuk mengecek atau mengetahui sejauh mana penerimaan tentang hal-hal yang telah dikomunikasikan. Hal ini penting untuk dilakukan dalam rangka mengevaluasi suatu proses belajar mengajar. Evaluasi hasil proses belajar mengajar tidak hanya dilakukan dengan menyelenggrakan test, ujian, ulangan, dan sebagainya baik secara tertulis maupun secara lisan pada waktu-waktu tertentu, tetapi juga dapat dilakukan langsung setiap selesai proses Komunikasi Dosen-Mahasiswa Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI 6 belajar mengajar dengan menggunakan metoda tertentu. Umpan balik dapat diperoleh dengan menggunakan metoda a. metoda tanya jawab metoda ini umumnya dilakukan setelah ceramah atau kuliah selesai diberikan. Ada 2 makna penggunaan metoda ini yaitu memberi kesempatan bertanya yang berarti mengandung unsur latihan, kemauan, dan keberanian bertanya dari peserta didik dan sebagai alat ukur tingkat pemahaman komunikan terhadap pelajaran yang telah diberikan. b. metoda diskusi dan seminar Dengan kegiatan ini komunikator dapat langsung mengamati kemampuan dan kelemahan peserta didik sekaligus belajar dari peserta didik. Ada 7 bentuk kegiatan metoda diskusi dan seminar, yaitu 1. Controlled Discussion yaitu diskusi yang direncanakan dan diarahkan secara tegas oleh pengajar 2. Bizz Discussion yaitu diskusi yang dilakukan 2-6 orang secara informal dengan memanfaatkan waktu yang pendekdan did ala/tengahtengah pelajaran. 3. Case discussion Suatu cara pembahasan terhadap problem yang nyata guna dianalisis secara terpernci, dengan memberikan saran pemecahan /keputusan 4. Free group discussion yaitu suatu situasi belajar yang ditumbuhkan dengan tema dan arahnya dilakukan oleh peserta didik dan pengajar hanya sebagai pengamat atau pengawas saja. 5. Brainstorming yaitu suatu diskusi intensif yang dilakukan secara bebas dan spontan untuk menelorkan ide pemecahan terhadap problem tanpa kristalisasi. Ca ini bermanfaat untuk memperoleh ide baru (kreativitas), pemecahan problem dan sebagai cara awal untuk pengambilan keputusan. 6. Seminar yaitu suatu cara diskusi dengan penyajian paper atau karya tulis. Cara ini berguna untuk menumbuhkan daya piker kritis, mengetengahkan argument dan “adu” argument. Komunikasi Dosen-Mahasiswa Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI 7 7. Metode sindikat yaitu suatu cara pengajaran/pengkajian dengan kelompok dalam kelas yang terdiri atas sekitar enam orang anggota, bekerja dengan ruang lingkup masalah yang sama sebagai tugasnya dan menuliskan laporan bersama untuk mendapatkan penilaian kritis dari seluruh anggota kelas. c. Metoda tugas yaitu suatu cara pengajaran dengan pemberian tugas kepada peserta didik dalam bentuk-bentuk seperti membuat ikhtisar bacaan, mengerjakan pemecahan terhadap suatu problem tertentu, observasi singkat dan menulis laporan serta analisisnya. Dengan cara ini peserta didik dapat mempraktekkn pengetahuan yang diperolehnya dan mengembangkan sikap kritis dalam melihat hubungan atau relevansi antara teori dan realitas disamping mendorong peserta didik agar lebih menguasai pelajaran yang telah diterimanya d. Simulasi dan Permainan yaitu suatu cara pengajaran dengan situasi yang yang sesungguhnya atau bagian-bagian yang dari suatu pengajaran atau peristiwa dicerminkan dalam bentuk permainan. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan kesadaran diri, simpati, perubahan sikap, dan kepekaan RUJUKAN 1. Susanto, Astrid.S., Komunikasi dan Media, Dalam Prisma, 1974, No.3 2. Lasswell HD. ” The structure and function of communication in society”, dalam Schram dan Roberts (Eds). The process and effects of mass communication, edisi Revisi. University of Illinois Press, 1971. 3. Cutlip & Center. Effective Public Relations (4 th ed.). Englewood Cliff s, New Jersey: Prentice-Hall, 1971 4. Depari, E. & Mc Andrews.C, Peranan komunikasi massa dalam pembangunan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1978 5. Barnes M, Neiger BL, Thackeray R, Health Communicator dalamBensley RJ and Fisher JB (Eds.), Community Health Education Methods, 2nd edition, Jones and Bartlett Publisher, 2003 Komunikasi Dosen-Mahasiswa Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI 8 6. Amin Z and Eng KH, Teaching communication skills dalam Basics in medical Education, World scientific, 2006. Komunikasi Dosen-Mahasiswa