II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank 2.1.1 Pengertian

advertisement
5
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bank
2.1.1
Pengertian Bank
Bank dalam usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi.
Sehubungan dengan fungsi penghimpunan dana ini, bank sering
disebut sebagai lembaga kepercayaan. Sejalan dengan karakteristik
usahanya tersebut, maka bank merupakan suatu segmen usaha yang
kegiatannya banyak diatur oleh pemerintah. Pengaturan secara ketat
oleh pengusaha moneter terhadap kegiatan perbankan tidak terlepas
dari perannya dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank dapat
mempengaruhi jumlah uang beredar yang merupakan salah satu
sasaran pengaturan oleh penguasa moneter dengan menggunakan
berbagai piranti kebijakan moneter (Siamat, 2005).
2.1.2
Fungsi Bank
Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana
dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat
untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara
lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of
development, dan agent of service.
1. Agent of trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan
(trust), baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran
dana. Masyarakat akan menitipkan dananya di bank apabila
dilandasi adanya unsur kepercayaan bahwa uangnya akan
dikelola dengan baik. Pihak bank sendiri akan menempatkan
atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila
dilandasi adanya unsur kepercayaan bahwa debitur tidak akan
menyalahgunakan pinjamannya, mengelola dana dengan baik,
mempunyai kemampuan untuk membayar pada saat jatuh
6
tempo, dan debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan
pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo.
2. Agent of development
Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan
di sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut
selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Kegiatan bank
berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan
bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan
bank tesebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan
investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang
dan jasa. Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-konsumsi ini
tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu
masyarakat.
3. Agent of service
Di samping melakukan kegiatan penghimpunan
dan
penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa
perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan
bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian
masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa
pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan
bank, dan penyelesaian tagihan (Triandaru dan Budisantoso
2007).
2.2. Sumber Dana Bank
Menurut Sinungan dalam Dendawijaya (2005), dana-dana bank yang
digunakan sebagai alat bagi operasional suatu bank bersumber dari danadana sebagai berikut:
2.2.1
Dana Pihak Kesatu (Dana dari Modal Bank Sendiri)
Dana dari modal bank sendiri adalah dana yang berasal dari
pemilik bank atau para pemegang saham. Dalam neraca bank, dana
modal sendiri tertera dalam rekening modal dan cadangan yang
tercantum pada sisi pasiva (liabilities). Dana modal sendiri terdiri
atas beberapa bagian (pos), yaitu:
7
1. Modal disetor. Modal disetor adalah uang yang disetor secara
efektif oleh pemegang saham pada saat bank didirikan yang
dipergunakan bank untuk penyediaan sarana perkantoran seperti
tanah atau gedung, peralatan kantor, dan promosi untuk menarik
minat masyarakat.
2. Agio saham. Dana ini merupakan nilai selisih jumlah uang yang
dibayarkan oleh pemegang saham baru dibandingkan dengan
nilai nominal saham.
3. Cadangan-cadangan. Sebagian laba bank yang disisihkan dalam
bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang digunakan
untuk menutup kemungkinan timbulnya risiko di kemudian hari.
4. Laba ditahan. Laba ini adalah laba milik para pemegang saham
yang diputuskan oleh mereka sendiri melalui Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) untuk tidak dibagikan sebagai
deviden, tetapi dimasukkan kembali dalam modal kerja untuk
operasional bank.
2.2.2 Dana Pihak Kedua
Dana Pihak Kedua merupakan dana pinjaman yang berasal dari
pihak luar, yang terdiri atas dana-dana sebagai berikut:
1. Call Money
Call money adalah pinjaman dari bank lain yang berupa pinjaman
harian antar bank. Pinjaman ini diminta bila ada kebutuhan
mendesak yang diperlukan bank, jangka waktu call money
biasanya tidak lama, yaitu sekitar satu minggu, satu bulan, dan
bahkan hanya beberapa hari saja.
2. Pinjaman Biasa Antar Bank
Pinjaman ini berupa pinjaman biasa dengan jangka waktu relatif
lebih lama. Pinjaman ini umumnya terjadi jika antar bank
peminjam dan bank yang memberikan pinjaman kerja sama
dalam bantuan keuangan dengan persyaratan-persyaratan tertentu
yang disepakati kedua belah pihak, jangka waktunya bersifat
menengah atau panjang dengan tingkat bunga relatif lebih lunak.
8
3. Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
Pinjaman ini terutama terjadi ketika lembaga-lembaga keuangan
tersebut berstatus LKBB. Pinjaman dari LKBB ini lebih banyak
berbentuk surat berharga yang dapat diperjualbelikan dalam
pasar uang sebelum jatuh tempo daripada berbentuk kredit.
4. Pinjaman dari Bank Sentral (BI)
Pinjaman dari bank sentral adalah pinjaman (kredit) yang
diberikan Bank Indonesia kepada bank untuk membiayai usahausaha masyarakat yang tergolong berprioritas tinggi, seperti
kredit-kredit program. Pinjaman dari Bank Indonesia untuk jenisjenis sektor tersebut dikenal dengan istilah Kredit Likuiditas
Bank Indonesia (KLBI).
2.2.3
Dana Pihak Ketiga
Dana Pihak Ketiga adalah dana yang dihimpun dari masyarakat
yang merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh
bank. Dana dari masyarakat terdiri atas beberapa jenis, yaitu:
1. Giro (demand deposit)
Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro,
dan surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindahbukuan.
2. Deposito (time deposit)
Deposito atau simpanan jangka berjangka adalah simpanan pihak
ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam
jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian. Menurut Siamat
dalam Dendawijaya (2005) dilihat dari sudut biaya dana, dana
bank yang bersumber dari simpanan dalam bentuk deposito
merupakan dana yang relatif mahal dibandingkan dengan sumber
dana lainnya, misalnya giro atau tabungan. Kelebihan sumber
dana ini adalah sifatnya yang dapat dikategorikan sebagai sumber
dana semi tetap, karena penarikannya dapat diperkirakan dengan
9
berdasarkan tanggal jatuh temponya sehingga fluktuasinya dapat
diantisipasi.
3. Tabungan (saving)
Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat
tertentu.
2.3. Pengertian Dasar Stuktur Modal
Menurut Keown (2010) struktur modal adalah campuran sumbersumber dana jangka panjang yang digunakan perusahaan. Struktur modal
yang optimal adalah saat campuran sumber dana tersebut tepat dengan
memperhitungkan biaya modal jangka panjang komposit. Sumber dana yang
meningkatkan biaya pendanaan tetap (hutang jangka panjang dan saham
preferen) harus dikombinasikan dengan saham biasa dalam proporsi yang
paling sesuai dengan pasar investasi.
Apabila campuran ini dapat dipertemukan, dengan menganggap yang
lainnya konstan, harga saham perusahaan bisa dimaksimalkan. Struktur
modal korporat dapat dipandang sebagai jumlah dolar absolut, masalah
struktur modal yang sebenarnya adalah menyeimbangkan sumber-sumber
dana dengan tepat.
2.4. Struktur Modal dalam Perbankan
2.4.1
Pengertian Modal Bank
Modal bagi bank yang didirikan dan berkantor pusat di
Indonesia terdiri dari:
1. Modal Inti
Modal inti diperhitungkan dengan faktor pengurang berupa pos
goodwill. Modal inti terdiri dari modal disetor dan cadangan
tambahan modal.
2. Modal Pelengkap
Modal pelengkap hanya dapat diperhitungkan setinggi-tingginya
sebesar 100% dari Modal Inti. Modal pelengkap terdiri dari
cadangan revaluasi aktiva tetap, cadangan umum, modal
10
pinjaman, pinjaman subordinasi, peningkatan nilai penyertaan
modal.
Modal minimum untuk mendirikan sebuah bank umum
ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar Rp 3,00 Triliun. Dalam
mengelola modalnya, bank dapat melakukan kegiatan penyertaan
modal yaitu menanamkan dana bank dalam bentuk saham pada
perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Kegiatan penyertaan
modal oleh bank merupakan salah satu bagian dari kegiatan
penanaman dana bank untuk memperoleh pendapatan disamping
kegiatan lainnya seperti penyaluran kredit, penanaman dana dalam
bentuk surat-surat berharga, dan kegiatan pasar uang antar bank.
Kegiatan tersebut selain mendatangkan keuntungan, namun
memiliki potensi risiko, oleh karena itu Bank Indonesia menetapkan
peraturan mengenai prinsip kehati-hatian dalam kegiatan penyertaan
modal pada PBI nomor 10/15/PBI/2008 tentang Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Begitu pula dalam
penyertaan modal pada pemberian kredit, harus dilakukan setinggitingginya sebesar Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
(Siamat, 2005).
2.4.2
Fungsi Modal Bank
Menurut Dahlan Siamat (2005), modal bank sekurangkurangnya memiliki tiga fungsi utama yaitu: fungsi operasional,
fungsi perlindungan, fungsi pengamanan dan peraturan. Keseluruhan
fungsi modal bank dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Memberikan perlindungan kepada nasabah.
2.
Mencegah terjadinya kejatuhan bank.
3.
Memenuhi kebutuhan gedung kantor dan inventaris.
4.
Memenuhi ketentuan permodalan minimum.
5.
Meningkatkan kepercayaan masyarkat.
6.
Menutupi kerugian aktiva produktif bank.
7.
Sebagai indikator kekayaan bank.
8.
Meningkatkan efisiensi operasional bank.
11
2.5. Parameter Struktur Modal Bank
Terdapat tiga parameter dalam struktur modal dalam industri
perbankan (Widodo, 1995):
1. Capital Ratio (CR)
Perbandingan antara ekuitas dan penghapusan penyisihan kredit yang
diberikan dengan total kredit yang diberikan. Ini menujukkan
kemampuan struktur modal bank dalam menutup kemungkinan tidak
kembalinya kredit.
2. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Tingkat kecukupan modal bank dinyataka dengan suatu rasio yang
disebut rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR).
Parameter ini merupakan unsur utama dalam pengukuran struktur modal
bank. Penetapan CAR untuk perbankan Indonesia didasarkan dengan
membandingkan jumlah modal yang dimiliki bank (modal inti dan modal
pelengkap) dengan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).
ATMR aktiva neraca didapat dengan cara mengalikan nilai-nilai nominal
item neraca dengan bobot risiko. Perhitungan ATMR tidak hanya
menghitung aktiva yang tercantum pada neraca tetapi juga pada aktiva
yang bersifat administratif.
Standar CAR yang berlaku secara internasional ditetapkan oleh
Bank for International Settlement (BIS) di Basle, Switzerland. Menurut
kesepakatan tersebut ditetapkan bahwa setiap bank harus memenuhi
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 8%. Namun
demikian
setiap
negara
diperkenankan
melakukan
penyesuaian-
penyesuaian dalam penerapannya dengan memperhatikan kondisi
perbanan di negara yang bersangkutan. Sejalan dengan standar yang
ditetapkan oleh BIS, Indonesia juga menetapkan peraturan mengenai
permodalan perbankan
yaitu
Peraturan
Bank
Indonesia Nomor
10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang CAR sebesar 8%
dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).
12
3. Rasio Ekuitas dan Aktiva Produktif (REA)
Perbandingan antara modal ekuitas dengan aktiva produktif merupakan
seluruh aktiva yang memiliki oleh bank dan digunakan untuk
memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Aktiva ini terdiri dari
kredit yang diberikan, penempatan dana pada deposito berjangka pada
bank lain, penempatan dana pada call money, penanaman dana dalam
surat-surat berharga yang meliputi surat-surat berharga jangka pendek
yang digunakan sebagai cadangan sekunder dan surat berharga jangka
panjang yang dimaksudkan untuk meningkatkan profitabilitas bank,
penempatan dana pada bank lain dan penyertaan modal yang merupakan
penanaman dana dalam bentuk saham secara langsung pada bank atau
lembaga keuangan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri.
2.6. Profitabilitas
Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran
dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan
mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Angka
profitabilitas dinyatakan antara lain dalam angka laba sebelum atau sesudah
pajak, laba investasi, pendapatan per saham, dan laba penjualan. Nilai
profitabilitas menjadi norma ukuran bagi kesehatan bank.
Adapun rasio yang dapat mengukur profitabilitas yaitu rasio
profitabilitas. Rasio ini dapat mengukur efektivitas manajemen secara
keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang
diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin
baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan
tingginya perolehan keuntungan perusahaan (Fahmi, 2011).
2.7. Laporan Keuangan
Menurut Sudjaja dan Barlian (2003), laporan keuangan adalah suatu
laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan
sebagai alat komunikasi antar data keuangan/aktivitas perusahaan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data/aktivitas tersebut.
Laporan
keuangan
bertujuan
untuk
menyediakan
informasi
yang
13
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan
dalam pengambilan keputusan secara ekonomi. Laporan keuangan dalam
industri perbankan dapat menunjukkan kinerja manajemen bank per periode.
1. Laporan Neraca
Menurut Jumingan (2006) neraca adalah suatu laporan yang
sistematis tentang aktiva (assets), utang (liabilities), dan modal sendiri
(owner’s equity). Biasanya dibuat pada saat buku ditutup, yakni akhir
bulan, akhir triwulan, atau akhir tahun.
Menurut Keown (2004), neraca memberikan gambaran sesaat
posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu, menyajikan
kepemilikan aktiva, kewajiban, serta ekuitas pemegang saham dari para
pemilik. Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan suatu
perusahaan yang dihasikan pada suatu periode akuntansi yang
menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tertentu.
Aktiva menggambarkan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan,
sedangkan kewajiban dan ekuitas pemegang saham menunjukkan
bagaimana sumber dana itu dibiayai. Dalam dunia perbankan, neraca
adalah laporan yang menunjukkan posisi aktiva (harta) dan pasiva
(kewajiban dan ekuitas) keuangan bank pada tanggal tertentu.
Adapun yang disebut dengan aktiva produktif adalah bentuk
penyediaan dana bank untuk memperoleh penghasilan, dalam bentuk
kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, tagihan akseptasi,
tagihan atas surat berharga yang di beli dengan janji dijual kembali
(reverse repurchase agreement), tagihan derivatif, penyertaan, transaksi
rekening administratif serta bentuk penyediaan dana lainnya yang dapat
dipersamakan dengan itu (PBI No. 7/2/PBI/2005)
2. Laporan Laba Rugi
Laporan
laba
rugi
adalah
laporan
keuangan
bank
yang
menggambarkan pendapatan dan biaya operasional dan non-operasional
bank serta keuntungan bersih bank untuk suatu periode tertentu. Dalam
laporan
ini
tergambar
jumlah
pendapatan
dan
sumber-sumber
14
pendapatan serta jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan
serta jumlah biaya dan jenis-jenis biaya yang dikeluarkan (Dendawijaya,
2005).
2.8. Hasil Penelitian Terdahulu
Pada penelitian Kukuh Indah Lestari (2005) dengan judul Pengaruh
Sturktur Modal Terhadap Laba Bersih Pada Bank Rakyat Indonesia (periode
2000-2004). Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa ketiga parameter
struktur modal perbankan yaitu CR, CAR dan REA berpengaruh terhadap
laba bersih secara tidak nyata. Struktur modal yang paling efektif terhadap
laba bersih adalah Rasio Ekuitas dan Aktiva Produktif (REA).
Pada penelitian Joko W. Widodo (1995) dengan judul Pengaruh
Struktur Modal Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan pada Bank
Internasional Indonesia Periode 1992-1994. Penelitian ini menggambarkan
keadaan struktur modal dengan parameter struktur modal perbankan yaitu
CR, CAR, dan REA, serta menganalisis komponen struktur modal yaitu
ekuitas dan aktiva produktif terhadap ROE dan nilai perusahaan. Hasil dari
penelitian ini menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas. Ekuitas memberikan pengaruh negatif terhadap ROE,
sementara aktiva produktif berpengaruh positif. Kedua faktor tersebut
merupakan unsur inti dari struktur modal.
Download