HASIL DISKUSI BAHASA ARAB

advertisement
RUMUSAN HASIL DISKUSI DAN REKOMENDASI
FORUM DISKUSI BAHASA ARAB DITJEN BADILAG
26 APRIL 2010
I.
RUMUSAN HASIL DISKUSI
Forum Diskusi Bahasa Arab perdana dengan judul “Urgensi Bahasa Arab dalam Meningkatkan
Kapasitas Hakim di Lingkungan Peradilan Agama” menekankan pada beberapa point utama antara
lain adalah sebagai berikut:
1.
Tugas utama Hakim Pengadilan Agama adalah memutus perkara berdasarkan ketentuan
perundangan yang bersumber dari Syari’ah Islam.
2.
Untuk dapat memahami syariat islam dengan baik , hakim perlu memahami sumber-sumber
hukum syariah, terutama dari Al Quran dan Hadist serta berbagai referensi pendukung lain yang
mayoritasnya menggunakan bahasa Arab.
3.
Pemahaman seorang hakim terhadap bahasa Arab akan sangat mendukung tugas-tugasnya
dalam menyelesaikan perkara sesuai dengan ketentuan hukum berdasarkan syariah dengan
melalui proses ijtihad yang didasarkan pada pengetahuan yang luas dari berbagai sumber
referensi primer dan sekunder. Hal ini dikuatkan dengan adanya consensus para imam madzhab
(Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal) bahwa seorang hakim wajib untuk berijtihad.
4.
Untuk dapat melakukan ijtihad yang benar, seorang hakim dituntut untuk menguasai
permasalahan dan menggali hukum dari berbagai referensi primer dan sekunder yang mayoritas
berbahasa Arab. Oleh karena itu, dalam menunjang kinerja dalam mewujudkan keadilan yang
bersumberkan dari hukum-hukum yang bernafaskan Syariah, menjadi suatu keharusan bagi
seorang hakim untuk mendalami bahasa ini. Dalam kaidah Usul fiqh dikatakan “ ‫ما ال يتم الواجب إال‬
"‫ به فهو واجب‬.
5.
Diantara hal-hal yang dapat mendukung percepatan penguasaan bahasa Arab adalah
terwujudnya bi’ah/ lingkungan yang kondusif serta adanya ‘azimah wal iradah (keinginan dan
semangat) yang tinggi dan berkesinambungan untuk terus belajar.
6.
Urgensi bahasa Arab bagi para Hakim di lingkungan peradilan Agama, selain sebagai sarana
untuk menggali hukum dari referensi-referensi primer dan sekunder, juga dapat menjadi bahasa
keilmuan khususnya dalam mendalami berbagai referensi dari hakisl karya pemikiran para pakar
hukum islam kontemporer terkait kewenangan-kewenangan baru Pengadilan Agama seperti
ekonomi syariah.
II.
Rekomendasi
Setelah melalui proses diskusi interaktif, para peserta sepakat untuk merumuskan beberapa
rekomendasi, antara lain:
1.
Perlunya dilakukan diskusi-diskusi berbahasa Arab dilingkungan Peradilan Agama secara
berkesinambungan baik di pusat maupun di daerah dalam rangka membangun bi’ah/ lingkungan
yang kondusif bagi pengembangan potensi SDM Peradilan Agama dalam berbahasa Arab. Untuk
rekomendasi ini, disepakati Forum Diskusi Bahasa Arab di Badilag akan diadakan setiap 2 bulan
sekali.
2.
Menghadirkan Native Speaker/ Penutur Asli dari Arab seperti dari kalangan akademisi Arab yang
berada di Indonesia ataupun para diplomat Negara-negara Arab (Mesir, Sudan, Saudi Arabia,
Qatar dll) di Indonesia dalam rangka mempercepat proses pembelajaran.
3.
Mengadakan kajian-kajian keilmuan kontemporer dengan menggunakan bahasa Arab dalam
rangka memperdalam bahasa dan keilmuan.
4.
Menghimbau kepada para hakim Pengadilan Agama untuk mengembangkan kemampuan dalam
berbahasa Arab dan menjadi salah satu kualifikasi bagi hakim yang berprestasi.
5.
Memaksimalkan persyaratan bahasa Arab dalam rekrutmen para calon hakim baru.
Jakarta, 26 April 2010
Download