NALIS BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MUHAMMAD SALAHUDDIN BIMA Jl. Sultan Muhammad Salahuddin Bima 84173, NTB Telp : (0374) 43215 Fax : (0374) 43123 Email : [email protected] BMKG ANALISIS KEJADIAN HUJAN ES DI DUSUN SORIUTU KECAMATAN MANGGALEWA KABUPATEN DOMPU ( TANGGAL 14 NOVEMBER 2016 ) INFORMASI Lokasi Desa Soriutu, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu TANGGAL Senin, 14 November 2016 ANALISIS INDIKATOR 1. SST dan Anomali KETERANGAN Data model analisis SST tanggal 14 November 2016 menunjukkan bahwa suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia termasuk perairan Pulau Sumbawa hangat berkisar antara 30 – 32°C. kondisi ini menunjukan adanya pasokan uap air yg cukup ke wilayah Pulau Sumbawa untuk pembentukan awan konvektif. Analisis anomali SST bernilai positif 1.0 s/d 2.0°C di perairan selatan dan utara Pulau Sumbawa. Nilai anomali ini menunjukan kondisi diatas normal, 2. 3. 4. 5. 6. memberikan peran dalam meningkatkan pertumbuhan awan konvektif yang aktif di wilayah pulau Sumbawa. Nilai Indeks Osilasi Selatan ( SOI ) tgl 14 November 2016 adalah -3.9, SOI DAN NINO 3.4 Enso dalam kondisi Netral, menunjukan bahwa potensi pembentukan awan konvektif di wilayah Indonesia timur rendah. Nino3.4 tgl 13 November 2016 adalah -0.40, Enso dalam kondisi netral, menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan awan konvektif di wilayah Indonesia. Madden Julian Osilasi tanggal 14 November 2016 berada pada kuadran MJO (Madden Julian Oscillation) 8. Menunjukan bahwa MJO tidak berperan dalam pembentukan awan konvektif di wilayah Indonesia. Data analisis medan tekanan 14 November 2016 jam 00.00 utc Pola Tekanan menunjukkan adanya beberapa tekanan rendah di Samudera Pasifik, Samudera Hindia dan beberapa di Benua Australia. Pada umumnya tekanan udara di BBU masih cenderung rendah sehingga massa udara masih bergerak dari BBS ke BBU. Berdasarkan analisis medan angin lapisan 3000 kaki tanggal 14 Pola Angin November 2016 jam 00.00 utc menunjukan adanya Pola sirkulasi Eddy disekitar Laut Jawa, kondisi tersebut membentuk konvergensi dan diatas wilayah Pulau Sumbawa. Adanya pumpunan massa udara ( Konvergensi ) menyebabkan pertumbuhan awan konvektif di wilayah pulau Sumbawa cukup aktif. Peluang adanya awan Cumulunimbus yang menghasilkan hujan lebat, angin kencang hujan hingga hujan es cukup tinggi. Analisis Labilitas udara tanggal 13 November 2016 jam 12.00 Indeks Stabilitas (SI, KI, dan LI) utc di wilayah pulau Sumbawa sebagai berikut : 1. Showalter Indeks menunjukan nilai 0 s/d -1. Kondisi tersebut merupakan kondisi atmosfer yang sedang tidak stabil dan berpeluang terjadinya pertumbuhan awan konvektif ( kemungkinan thunderstorm kuat). 2. K-Indeks menunjukkan nilai 30- 35. Kondisi tersebut menunjukkan berpotensi konveksi sedang. 3. Lifted Indeks menunjukkan nilai -2 s/d -3. Kondisi tersebut berpeluang terjadinya pengangkatan masa udara yang berpotensi terjadinya Petir (Thunderstrom). Analisisi Labilitas udara tanggal 14 November 2016 jam 12.00 utc di wilayah pulau Sumbawa sebagai berikut : 1. Showalter Indeks menunjukan nilai 0 s/d -1. Kondisi tersebut merupakan kondisi atmosfer yang sedang tidak stabil dan berpeluang terjadinya pertumbuhan awan konvektif ( kemungkinan thunderstorm kuat). 2. K-Indeks menunjukkan nilai 30- 35. Kondisi tersebut menunjukkan berpotensi konveksi sedang. 3. Lifted Indeks menunjukkan nilai -2 s/d -3. Kondisi tersebut berpeluang terjadinya pengangkatan masa udara yang berpotensi terjadinya Petir (Thunderstrom). Kondisi ketidakstabilan atmosfer sudah terlihat satu hari sebelum kejadian hujan Es di wilayah Kabupaten Dompu. 7. Kelembapan Relatif Berdasarkan data Kelembapan udara di Pulau Sumbawa tgl 14 November 2016 pada lapisan 850mb jam 00.00 - 06.00 utc bernilai 7090%, lapisan 700mb jam 00.00 - 06.00 utc bernilai 70-80%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi udara cukup basah hingga pada lapisan 700mb, sangat berpotensi untuk pertumbuhan awan hujan ( awan Cumulunimbus ) di wilayah tersebut . 8. Citra Satelit Cuaca Analisa citra satelit himawari diwilayah Pulau Sumbawa tanggal 14 November 2016 menunjukan bahwa pada pukul 05.20 UTC (13.20 Wita) terlihat adanya peningkatan pertumbuhan awan di sekitar wilayah Bima dan Dompu, suhu puncak awan berkisar antara -48 s/d 56°C . Kemudian pada jam 05.30 utc (13.30 wita) di wilayah Kabupaten Dompu suhu puncak awan semakin dingin -56 s/d -62°C , dan pada jam 05.40 utc – 06.10 utc ( 13.40-14.10 wita) suhu puncak awan mencapai – 69°C. Kondisi ini mengindikasikan adanya awan jenis Cumulunimbus diatas wilayah Kecamatan Manggalewa. Analisa citra radar tanggal 14 November 2016, produk yang 9. Citra Radar Stasiun Meteorologi M. digunakan adalah MAX dan VCUT. Pada citra radar pukul 05.10 utc Salahuddin Bima (13.10 wita) terlihat adanya peningkatan pertumbuhan awan di atas wilayah kecamatan Manggalewa, nilai reflektifitas pada saat ini 40-45 dbz. 05.20 utc. Pukul 05.20 wita terlihat liputan awan semakin berkembang dan meluas, hal ini ditandai dengan nilai refllektifitas yang meningkat mencapai 50-55 dbz pada ketinggian 2-6 km, dan lapisan permukaan terlihat reflektifitas berkisar 40-45 dbz. Kondisi ini terus berlanjut pada pukul 05.30 utc (13.30 wita) diatas wilayah Manggalewa tampak liputan awan dengan refletifitas tertinggi mencapai maksimum 60 dbz yang terlihat pada pada ketinggian 4-6 km yang ditandai dengan indikator warna merah tua, dan pada lapisan permukaan terlihat reflektifitas berkisar antara 50-55 dbz. Pukul 05.40 utc (13.40 wita) refletifitas awan menurun mencapai 50-55 dbz sedangkan pada lapisan permukaan terlihat refletifitas awan berkisar antara 45-50 dbz. Setelah itu pukul 05.50- 06.10 utc ( 13.50- 14.10 wita) terlihat liputan awan semakin berkurang hal ini ditandai dengan nilai refletifitas yang berangsur angsur menurun hingga mencapai minimum 35 dbz. Dilihat dari perkembangan nilai reflektifitasnya yang cukup tinggi hingga mencapai maksimum 55-60 dbz besar kemungkinan bahwa diwilayah tersebut telah terbentuk awan Cumulonimbus yang telah mencapai tahap matang yang berpotensi hujan es. Tingginya reflektifitas pada lapisan permukaan juga menunjukan bahwa pada saat hujan es terjadi, disertai hujan dengan intensitas sedang – lebat. I. KESIMPULAN 1. Tingginya pertumbuhan awan hujan di wilayah pulau Sumbawa pada tgl 14 November 2016 di pengaruhi oleh suhu muka luat yang cukup hangat dan adanya konvergensi diatas wilayah pulau Sumbawa. 2. Data citra satelit cuaca menunjukan bahwa pada saat kejadian suhu puncak awan diatas wilayah pulau sumbawa teridentifikasi mencapai -69 °c. 3. Data citra radar menunjukan bahwa pada saat kejadian hujan es di Kabupaten Manggalewa nilai reflektifitas tertinggi mencapai 60 dbz pada ketinggian 4-6 km, dan pada lapisan permukaan mencapai maksimum 50-55 dbz. Reflektifitas yang cukup tinggi mengindikasikan adanya awan jenis cumulunimbus di wilayah Kabupaten Manggalewa yang berpotensi menghasilkan hujan lebat dan hujan es. 4. Reflketifitas yang cukup tinggi pada lapisan permukaan yang terlihat mulai pukul 13.20 -13.40 wita mengindikasikan bahwa pada saat hujan es terjadi disertai hujan dengan intensitas sedang - lebat. II. PROSPEK KEDEPAN Untuk 1-3 hari ke depan, perlu di waspadai terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga Lebat di wilayah Bima dan Dompu, disertai petir dan angin kencang secara berdurasi singkat III. PERINGATAN DINI WAKTU ISI PERINGATAN DINI Peringatan Dini Cuaca Bima tgl 14 November 2016 pukul 13.00 Wita Potensi terjadi hujan Sedang - Lebat yang disertai petir pada pukul 13.00 WITA di wilayah Manggalewa, Kempo, Kilo, Dompu, Pajo, Woha, Langgudu, Lambu dan meluas ke wil. Madapangga, Monta. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 14.30 Wita. Prakirawan BMKG Bima LAMPIRAN : Gambar 1. Suhu Muka Laut tanggal 14 November 2016 Gambar 2 Anomali Suhu Muka Laut tanggal 12 November 2016 F Ga Gambar 3. indeks SOI (kiri) dan indeks NINO 3,4 (kanan) . Gambar 4. Analisis MJO tanggal 14 November 2016 jam 00.00 utc Gambar 4. Analisis MSLP tanggal 14 November 2016 jam 00.00 -12.00utc Gambar 6 Analisis angin Gradien tanggal 14 November 2016 jam 00.00 utc Gambar 7. SI (Kiri), KI (Kanan) dan LI (Bawah) tanggal 13 November 2016 jam 12.00 utc Gambar 8. SI (Kiri), KI (Kanan) dan LI (Bawah) tanggal 14 November 2016 jam12.00 utc Gambar 8. Kelembaban relatif lapisan 700 mb (kiri) dan 850mb (kanan) tgl 14 Nov 2016 jam 00.00 utc Gambar 8. Kelembaban relatif lapisan 700 mb (kiri) dan 850mb (kanan) tgl 14 Nov 2016 jam 06.00 utc a. 05.20 UTC (13.20 WITA) b. 05.30 UTC (13.30 WITA ) c. 05.40 UTC (13.40 WITA ) d. 06.00 UTC (14.00 WITA ) e. 06.10 UTC (14.10 WITA ) Gambar 9. Citra Satelit tgl 14 November 2016 Gambar 11 Citra Radar 05.10UTC (13.10Wita) (Kiri) dan 05.20UTC (13.20Wita) (Kanan) Gambar 12 Citra Radar 05.3 0UTC (13.30Wita) (Kiri) dan 05.40 ( 13.40 wita) Gambar 13 Citra Radar 05.50 UTC (13.30Wita) (Kiri) dan 06.00 utc (14.00 wita) ( kanan) Gambar 14 Citra Radar 06.10 UTC (14.10Wita) Bima, 16 November2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI M. SALAHUDDIN BIMA PRAKIRAWAN DARYATNO, SP, MP NIP. 196805021990031003 JUMRATUL AIDA NIP. 198703062008122001