KEGIATAN KOPRI KOTA BANDUNG Nama Kegiatan : TRAINING OF FASILITATOR ISLAM DAN GENDER Tema Kegiatan : “Mencetak Kader Fasilitator Pergerakan Berperspektif Adil Gender” Waktu : PWNU, 20-21 Juni 2015 Tujuan Kegiatan : ToF ini bertujuan untuk menciptakan sejumlah kader fasilitator yang berkualitas dari, oleh, dan untuk PMII, khususnya dalam isu Islam dan gender Outsput Kegiatan : Lahirnya pelopor kader fasilitator pergerakan yang : 1. mendalami isu Islam dan gender; 2. memahami managemen pelatihan; dan 3. terampil menggunakan teknik fasilitasi Metode : ToF ini dilaksanakan dengan pendekatan partisipatoris dan dialogis mengkuti prinsip pendidikan orang dewasa. Semua peserta diposisikan sebagai narasumber sangat berharga dan bermakna dalam proses pembelajaran. Pengalaman dan pengetahuan peserta menjadi bahan penting pembelajaran selama ToF ini, yang akan dikelola oleh Tim Fasilitator. Narasumber hanya memberi asupan sebagai masukan dan pengayaan materi ToF. Materi : 1. Review Kajian Islam dan Gender Konsep Dasar Gender, Seks, dan Seksualitas Bentuk-bentuk Ketidakadilan dan Pembakuan Gender Relasi Gender dalam Kajian Tafsir al-Qur’an Relasi Gender dalam Kajian Hadits Relasi Gender dalam Kajian Fiqh dan Hukum Positif 2. Managemen Pelatihan Filosofi dan Paradigma Pendidikan Kritis Pendekatan Pendidikan Orang Dewasa KORPS PMII PUTERI CABANG KOTA BANDUNG Perancangan, Persiapan, dan Penyelenggaraan Pelatihan Monitoring dan Evaluasi Pelatihan 3. Metode Fasilitasi Konsep Dasar Fasilitator, Panitia, dan Narasumber Prinsip-prinsip Dasar Fasilitasi Teknik-teknik Fasilitasi Narasumber : Narasumber dan tim fasilitator ToF ini Dr. KH Marzuki Wahid, MA dan Lolly Suhenty, S.Sos.I Peserta : Peserta Kegiatan adalah refresentatif Pengurus Rayon dan atau Komisariat KOPRI Cabang Kota Bandung sebanyak 24, 1 orang dari Kota Bogor dan 1 orang dari Cirebon Penyelenggara : Penyelenggara adalah Pengurus KOPRI Cabang Kota Bandung. Penanggungjawab adalah Nurul Bahrul Ulum (Ketua KOPRI Cabang Kota Bandung) : 082115513224 (WA), alamat email : [email protected] dan Dini Suryani (Ketua Pelaksana): 08216797793, alamat email : [email protected]. Term of Reference : MENGAPA PERLU TOF? Sebagaimana diketahui bahwa isu Islam dan gender di kalangan PMII, khususnya KOPRI, telah melekat dalam denyut nadi pengkaderannya. Tidak saja masuk ke dalam kurikulum dan kesadaran kritis dalam pengelolaannya, isu gender dan Islam bahkan telah menjadi suatu pelatihan tersendiri yang wajib diikuti oleh seluruh kader KOPRI, yakni SKK (Sekolah Kader KOPRI). Lebih dari itu, KOPRI Kota Bandung telah menginisiasi penyelenggaraan Kursus Islam dan Gender (KIG) untuk kader PMII. Isu Islam dan gender semakin menemukan signifikansinya dalam diskursus PMII. Tidak saja karena keseharian kita bersentuhan dengan relasi gender dan wacana keislaman, problem sosial-politik-ekonomi-budaya terkait gender masih menumpuk, bahkan kian blunder. Problem ini tentu membutuhkan sentuhan intelektual dan spiritual dari cendekiawan Muslim atau tunas-tunas cendekiawan Muslim. KORPS PMII PUTERI CABANG KOTA BANDUNG Walhasil, Islam dan gender telah menjadi bagian dari kehidupan PMII. Hanya saja problem mendasar yang dihadapi adalah ketersediaan kader PMII yang ahli dalam bidang Islam dan gender serta ketersediaan tim fasilitator yang mampu mendisain, mengelola, dan memfasilitasi pengkaderan PMII, khususnya dalam isu Islam dan gender. Kebutuhan fasilitator untuk pengkaderan PMII semakin mendesak. Selain kebutuhan praktis, ketersediaan fasilitator juga menjadi kebutuhan strategis jangka panjang bagi produksi kader yang dikelola dari oleh dan untuk PMII sendiri. Atas dasar inilah, KOPRI Kota Bandung memandang penting untuk menyelenggarakan Training of Facilitator on Islam and Gender (Pelatihan untuk Fasilitator tentang Islam dan Gender). MENGAPA ISLAM DAN GENDER? Kemerdekaan yang sesungguhnya adalah kebebasan berpikir dan berekspresi. Akan tetapi, dalam kenyataannya kebebasan itu tidak sepenuhnya dirasakan oleh seluruh manusia. Kemiskinan merajalela. Perang antaretnik belum reda. Kerusuhan antaragama meletus di mana-mana. Kelaparan dan pengangguran belum terselesaikan. Masih banyak lagi problem yang dihadapi oleh negeri ini. Faktanya, pihak yang paling merasakan problem ini adalah mayoritas kaum perempuan. Perempuan menjadi objek terbesar yang didiskriminasi, dimarjinalisasi, menjadi sasaran kekerasan, menjadi sasaran pemuas seksual, dan memperoleh beban ganda dalam urusan domestik. Dalam hal ini perempuan belum merdeka sebagai manusia yang utuh. Berangkat dari nilai tauhid yang ajarannya menggelorakan semangat rahmatan lil ‘alamin, Islam membawa sistem berpikir yang rasional dan objektif demi keadilan kemanusiaan. Kehadiran Islam sebenarnya untuk menyelesaikan problem kemanusiaan, menyuarakan keadilan (al-‘adalah), kebebasan (al-hurriyah), kesetaraan (al-musawah), dan kemaslahatan (almashlahah). Korp PMII Putri (KOPRI) sebagai wadah kader perempuan PMII menyadari perannya sebagai khalifatullah fil al-ardl dan keberadaannya akan menjadi rahmat bagi segenap alam. Karenanya, keberadaan KOPRI harus mampu mengambil posisi dalam problem kaum perempuan saat ini. Untuk maksud itu, penguatan intelektual organisasi kader diharapkan mampu membangun kapasitas kader, mendidik komitmen dan loyalitas yang tinggi kepada organisasi demi terwujudnya kesejahteraan Indonesia. KORPS PMII PUTERI CABANG KOTA BANDUNG Sekolah Islam dan Gender adalah program kaderisasi KOPRI di level rayon dan komisariat. Sekolah Islam dan Gender adalah salah satu bentuk kreatifitas anggota untuk terus melakukan penguatan intelektual dan wawasan keadilan gender bagi anggota PMII. Sekolah ini dilakukan dengan konsep dari, oleh dan untuk anggota PMII, baik laki-laki maupun perempuan, dengan metode belajar yang partisipatif, menyenangkan, dan tepat sasaran. Bandung, 23 Juni 2015 PANITIA TRAINING OF FACILITATOR ISLAM DAN GENDER KETUA PELAKSANA SEKRETARIS DINI SURYANI ICHA SITI KHODIJAH MENGETAHUI : PENGURUS KORP PMII PUTERI CABANG KOTA BANDUNG Nurul Bahrul Ulum KETUA