KADERISASI DI KOMISARIAT PERSIAPAN PMII ADHI TAMA SURABAYA A. PENDAHULIUAN Komisariat Persiapan PMII Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya adalah komisariat baru yang terbentuk pada tanggal 10 November 2019 dan sampai bulan februari tahun 2020 hanya memiliki 30 kader. Dengan keterbatasan sumber daya manusia saat ini tentunya fokus utama bagi PMII Adhitama adalah kaderisasi karena tanpa adanya kaderisasi rasanya sulit dibayangkan PMII Adhi Tama mampu bergerak dan melakuakan tugas-tugas keorganisasiannya dengan baik dan dinamis. Model dan formulasi kaderisasi PMII yang dilaksanakan pada proses internalisasi nilai dan pembentukan karakter pada level basis kader memiliki karakteristik dan kultur yang berbedabeda menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan tipologi karakter mahasiswa pada tingkatan lembaga serta fakultatif tertentu. Berangkat dari kompleksitas kondisi tersebut, metode kaderisasi yang dijalankan sahabat-sahabat pengurus komisariat memiliki kultur karakteristik dan tantangan yang lebih kompleks. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi sahabat-sahabat pengurus PMII Adhi Tama untuk lebih inovatif dan progresif dalam menjalankan agenda kaderisasinya. B. PEMBAHASAN 1. Strategi Kaderisasi PMII Adhi Tama “Mahasiswa saat ini dapat dimengerti hanya apabila kita mampu menyelami cara berpikir mahasiswa, bukannya mahasiswa yang dipaksa untuk mengikuti cara berpikir PMII. Ini boleh jadi merupakan jalan primer untuk ditempuh sehingga PMII dapat diterima oleh mahasiswa. Dengan kalimat lain, bukan mahasiswa yang pertama – tama harus mengikuti jalan pikiran PMII melainkan PMII-lah yang pertama – tama mesti mengikuti jalan pikiran mahasiswa, ” (dalam Pendidikan Kritis Transformatif, PB PMII; 2002) strategi ini dinamai “ masuk dari pintu mereka keluar dari pintu kita”. Pertama, strategi rekruitmen. Jika ingin menguasai peperangan, kuasailah medannya. “Medan Perang” kita adalah kampus, bagaimana antropologi kampus kita ? Tentu kita yang lebih paham terkait kondisi kampus masing-masing. Tetapi, secara umum kampus terbagi dalam beberapa “spot. Koridor/taman, Masjid/Mushalla, Perpustakaan, Kantin, dll. Target kita adalah mahasiswa baru dengan beragam minat dan hobby, tempat yang nyaman bagi mereka untuk berlama-lama menghabiskan waktu menentukan minat dan hobby mereka,, tentu semuanya memilki potensi. Untuk memaksimalkan rekruitmen, pastikan semua “pengkader” tersebar di setiap spot yang ada di kampus sesuai dengan “jiwanya”. Kedua, Pelaksanaan Mapaba ataupun agenda kaderisasi formal. selain menanamkan nilai-nilai spiritual, juga melalui aktivitas-aktivitas di dalamnya. Secara dialektis diharapkan mampu membentuk pola pikir. Pola pikir itu lah yang menumbuhkan kesadaran mahasiswa akan tanggung jawabnya, di dalam kehidupan bemasyarakat, berbangsa, bernegara dan agama. Dan Insya’allah Komisariat PMII Adhi Tama akan menyelenggarakan agenda Mapaba pada tanggal 20 Maret 2020 di Pasuruan. Mapaba kali ini merupakan agenda kaderisasi formal pertama yang akan kami laksanakan. Ketiga, Pendampingan Kader. Pendampingan sendiri adalah proses handling yang didalamnya tercakup perencanaaan, controling, dan evaluasi untuk tercapainya suatu target. Namun demi tercapainya ekspektasi dari pendampingan itu sendiri diperlukan pengetahuan agar pendampingan yang dilakukan sesuai dengan upaya kita dalam mewujudkan misi, peran, dan fungsi baik dalam kehidupan organisasi, bermasyarakat, maupun bernegara.Seperti yang kita ketahui mahasiswa yang mengikuti MAPABA merupakan calon anggota dan kader PMII. Kader sendiri merupakan orang yang mampu menjalankan amanat, memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian, pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan organisasi. Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Keempat, strategi Follow Up. Untuk pelatihan non formal paska MAPABA yang pasti harus dibangun sistem monitoring anggota baru perjurusan, perfakultas dan perjenis kelamin. Agar anggota baru dapat terfasilitasi urusan perkuliahannya, kalau ada tugas kuliah bisa bertanya dan dibantu oleh mentor. Kalau perlu menginap di rumahnya pun bisa diterima oleh orang tuanya. Semangat kekeluargaan dalam proses mentoring harus terjalin. Jika diperlukan, buat kegiatan bersama anggot baru. Futsal, Renang, dst. Sesuai dengan minat hobby mereka. C. PENUTUP Pengkaderan PMII merupakan upaya untuk membentuk kesadaran mahasiswa sebagai Agent of change,Agent of control, dan agent of social, serta terbentuknya pribadi muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap, dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmu pengetahuannya serta komitmen atas perwujudan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Melalui proses pengkaderan tersebut kesadaran mahasiswa sebagai generasi pembawa tongkat estafet akan tumbuh. Sehingga kader dapat membantu orang lain dan dirinya sendiri untuk memperbaiki keadaan sekarang demi mewujudkan masa depan yang lebih baik sesuai dengan cita – cita yang diidealkan, nilai – nilai yang diyakini serta misi perjuangan yang diemban.