Sesi 1 - Poltekkes Medan

advertisement
KEGIATAN
BELAJAR 2
PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN PALPASI PADA IBU HAMIL
=====================================================
Waktu 100 menit ( 2 Jam)
Sekarang kita masuki Kegiatan Belajar 2, dalam kegiatan belajar ini
anda akan mempelajari tentang bagaimana cara melaksanakan pemeriksaan
palpasi pada ibu hamil
Palpasi juga disebut periksa raba. Periksa raba abdomen pada wanita
hamil dilakukan mulai pada umur kehamilan 36 minggu untuk kehamilan
normal, dan umur kehamilan 28 minggu bila pada pemeriksaan Mc Donald
ditemukan tingi fundus uteri lebih tinggi dari seharusnya.
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pembelajaran praktik ini, anda diharapkan mampu
melaksanakan pemeriksaan palpasi pada ibu hamil.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah melakukan kegiatan belajar praktikum anda diharapkan
dapat :
1. Melakukan persiapan alat untuk pemeriksaaan palpasi pada ibu hamil.
2. Melakukan langkah-langkah pemeriksaan palpasi pada ibu hamil.
3. Melakukan pemeriksaan palpasi pada ibu hamil secara efektif dan
efesien.
24
4. Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan palpasi pada buku
KIA atau status ibu hamil.
Pokok-Pokok Materi
1. Persiapan alat dan untuk pemeriksaan palpasi pada ibu hamil.
2. Langkah-langkah pemeriksaan palpasi pada ibu hamil.
3. Pemeriksaan palpasi dengan efektifdan efesien
4. Pendokumentasian hasil pemeriksaan palpasi pada buku KIA atau
status ibu hamil.
25
Uraian
materi
1. PEMERIKSAAN PALPASI DENGAN TEKNIK LEOPOLD
A. ASPEK PENGETAHUAN
Satu
jenis
pemeriksaan
menggunakan
sensasi
taktil
untuk
menemukan ciri-ciri satu organ (Lukmanto dkk.,2006).Palpasi juga disebut
periksa raba. Periksa raba abdomen pada wanita hamil dilakukan mulai pada
umur kehamilan 36 minggu untuk kehamilan normal, dan umur kehamilan
28 minggu bila pada pemeriksaan Mc Donald ditemukan tingi fundus uteri
lebih tinggi dari seharusnya. Tujuan teknik pemeriksaan palpasi ini adalah
menentukan umur kehamilan dan mengetahui presentasi janin.
Teknik pelakasanaan palpasi menurut Leopold ada 4 tahap:
1. Leopold I
Tujuan pemeriksaan :
a. Untuk mengetahui umur kehamilan berdasarkan tingginya
fundus uteri.
b. Menentukan bagian-bagian janin yang berada pada fundus uteri.
Cara pemeriksaa:
Sebelum diperiksa, ibu hamil dipersiapkan antara lain diberitahu maksud
dan tujuan pemeriksaan. Pakaian dalam yang mengahalangi pemeriksaan
dibuka, pakaian luar dilonggarkan, dan bila ketat diganti dengan pakaian
longgar untuk memudahkan pemeriksaan. Ibu hamil diperiksa dalam
keadaan tidur telentang, kedua lutut agak ditekuk. Pemeriksa berdiri
disebelah kanan ibu dan menghadap ke wajah ibu.
Suhu tangan pemeriksa disesuaikan dengan suhu ibu supaya uterus
tidak berkontraksi saat dilakukan palpasi dengan jalan: Bila cuaca dingin
pemeriksa mencuci tangan dengan air hangat, atau setelah mencuci tangan
kedua telapak tangan digosok-gosokkan sampai terasa hangat.
26
Mulai pemeriksaan dengan mendorong fundus uteri kebagian tengah
menggunakan tangan kiri, kemudian ditahan dengan tangan kanan, dengan
menggunakan jari-jari tangan kiri , tinggi fundus uteri diukur dari prosesus
xifoideus sampai pusat. Akan diperoleh tinggi fundus uteri beberapa jari
berada di bawah proseus xifoideus. Bila fundus uteri mendekati pusat,
tangan kiri pemeriksa menahan fundus uteri,tangan kanam mengukur tinggi
fundus uteri mulai dari pusat. Berdasarkan hasil pengukuran dari
pemeriksaan palpasi diperkirkan umur kehamilan disesuaikan pula dengan
hasil anamnesis hari pertama haid terakhir.
Setelah tinggi fundus uteri diukur, dilanjutkan meraba bagian-bagian
janin yang berada pada fundus uteri menggunakan tangan kanan dan tangan
kiri secara bergantian. Bila meraba dengan tangan kanan, tangan kiri
menahan demikian sebaliknya. Bila teraba bagian yang bulat, keras, dan bila
ditekan terasa lentingan, merupakan pertanda dari kepala janin. Bila kepala
janin berada pada fundus uteri, janin adalah presentasi bokong.
Perkembangan tinggi fundus uteri
Bila teraba bagian besar bulat lunak dan bila ditekan tidak
terasalentingan, merupakan pertanda dari bokong janin. Bila bokong janin
berada pada fundus uteri berarti janin presentasi kepala. Bila teraba bagian
27
yang datar melebar adalah pertanda dari punggung janin. Bila punggung
berada pada fundus uteri, berarti pasisi janin melintang. Bila teraba bagian
yang benjol-benjol kecil-kecil merupakan pertandadari bagian –bagian kecil
janin, seperti tangan dan kaki. Bila bagian-bagian kecil janin berada pada
fundus uteri berari janin juga posisinya melintang.
Bila pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold I kita menemukan
dua bagin besar janin, di fundus uteri itu merupakan pertanda dari
kehamilan ganda/kembar. Misalnya, dua bagian yang bulat dan keras, atau
satu bagian yang bulat dan keras, dan satu bagian yang besar dan lunak, dan
biasanya disertai dengan tinggi fundus uteri lebih tinggi dari umur
kehamilan apabila diperhitungkan berdasarkan hari pertama haid terakhir
2. Leopold II
Tujuan pemeriksaan:
Untuk mengetahui bagian-bagian jann yang berada pada bagian samping
kanan dan samping kiri uterus
Cara pemeriksaan:
Setelah meraba bagian-bagian janin pada fundus uteri padapemeriksaan
Leopold I, tangan kiri dipindahkan ke bagian kanan uterus ibu, dan tangan
kanan dipindahkan ke bagian kiri uterus ibu. Tangan kanan meraba bagian
janin yang ada di bagian samping kiri uterus, dan tangan kiri menahan
uterus pada bagian samping kanaan. Selanjutnya, tangan kiri meraba bagian
janin yang berada dibagian samping kiri uterus ibu. Bila yang dirasakan
bagian yang datar dan melebar adalah pertanda dari punggung janin, dan
bila dirasakan di bagian samping kiri uterus berarti posisi janin punggung
kiri , sedangkan apabila
dirasakan sebelah kanan berarti posisi janin
punggung kanan. Sebaliknya, bila ditemukan di samping kiri uterus bagian
yang keras dan bulat, mudah digerakkan dan ada lentingan, sebagai pertanda
kepala janin, dan di sebelah kanan ditemukan bagian yang besar, lunak dan
sulit digerakkan, sebagai pertanda bokong janin, berarti posisi janin
melintang dengan kepala di kiri. Demikian sebaliknya
28
3. Leopold III
Tujuan pemeriksaan:
a. Untuk menentukan bagian tubuh janin yang berada pada bagian
bawah uterus.
b. Untuk mengetahui apakah bagian tubuh janin yang berada pada
bagian bawah uterus sudah atau belum masuk ke pintu atas
panggul ibu.
Cara pemeriksaan:
Setelah meraba bagian samping kanan dan samping kiri uterus, tangan kiri
dipindahkan ke fundus uteri, tangan kanan ke bagian bawah uterus. Tangan
kiri menahan fundus uteri, tangan kanan meraba dan menggoyangkan
bagian janin yang berada di bagian bawah uterus. Apabila teraba keras dan
bila digoyangkan ada lentingan pertanda kepala janin, apabila teraba lunak,
dan bila digoyangkan tidak ada lentingan pertanda bokong janin. Pada saat
bagian terendah janin digoyangkan, apabila masih bisa digoyangkan berarti
bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul ibu.
4. Leopold IV
Tujuan pemeriksan:
a. Untuk memastikan apakah bagian terendah janin benar-benar
sudah masuk ke pintu atas panggul atau belum.
b. Untuk menentukan seberapa banyak bagian terendah janin sudah
masuk ke pintu atas panggul ibu.
Cara pemeriksaan:
Pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold IV dilaksanakan apabila pada
pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold III didapatkan bagian terendah
janin sudah masuk ke pintu atas panggul ibu.
Setelah melakukan pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold III,
pemeriksa mengubah posisi menghadap ke bagian kaki ibu. Ibu diminta
untuk meluruskan kakinyaatau tidak menekuk lutut. Tangan kiri pemeriksa
dipindahkan ke sebelah lateral kiri uterus ibu, dan tangan dipindahkan ke
sebelah lateral kanan uterus ibu, ujung jari tangan kanan dan kiri berada
29
pada tepi atas tulang simfisis pubis. Pertemukan kedua ibu jari dan ujungujung jari tangan kanan dan kiri bisa bertemu satu sama lain disebut
konvergen, berarti bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul
ibu. Apabila ibu jari dan ujung-ujung jari tangan kanan dan kiri sejajar,
berarti sebagian kecil bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas
panggul ibu. Sedangkan apabila kedua ibu jari dan ujung-ujung jari tangan
kanan dan tangan kiri tidak bisa tidak bisa dipertemukan disebut divergen,
berarti sebagian besar bagian terendah janin sudah masuk ke pintu rongga
panggul ibu.
B. ASPEK KETERAMPILAN
Pemeriksaan
palpasi
teknik
Leopold
dilaksanakan
setelah
melaksanakan pemeriksaan tinggi fundus uteri dengan teknik Mc Donald,
pada umur kehamilan 36 minggu, atau pada umur kehamilan 28 minggu
apabila hasil pemerikasaan tinggi fundus uteri dengan teknik Mc Donald
hasilnya lebih tinggi dari umur kehamilan berdasarkan data hari pertama
haid terakhir (HPHT).
30
Pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold
1. Menyiapkan alat. Persiapan alat dilaksanakan bersamaan dengan
pemeriksaan inspeksi.
2. Menyiapkan ibu:
a. Member tahu tujuan pemeriksaan dan proses pemeriksaan
yang akan menimbulkan perasaan geli atau tidak enak, tetapi
tidak membahayakan ibu dan janin.
b. Memposisikan ibu tidur telentang, memakai satu bantal di
kepala dan lutut agak ditekuk.
3. Melakukan langkah pemeriksaan:
a. Melakukan palpasi dengan teknik Leopold I

Pemeriksaan berdiri di sebelah kanan ibu menghadap ke
bagian wajah ibu.

Tangan kiri dan tangan kanan menentukan batas fundus
uteri, dan dengan sedikit mendorong fundus uteri ke
tengah-tengah. Bila fundus uteri berada di samping akan
di dorong ke tengah dengan tangan kiri, bila fundus uteri
berada di samping kiri di dorong dengan tangan kanan.

Tangan kanan menahan fundus uteri, tangan kiri
mengukur tinggi fundus uteri mulai dari atas fundus
sampai xifoideus, menggunakan jari telunjuk, jari tengah,
jari manis dan jari kelingking. Atau tangan kiri menahan
fundus uteri, tangan kanan mengukur tinggi fundus uteri
dari batas fundus sampai pusat

Meletakkan jari-jari tangan kanan dan tangan kiri pada
fundus uteri untuk merasakan bagian-bagian janin yang
berada pada fundus uteri, dengan jalan menekan secara
lembut dan menggeser tangan secara bergantian, bila
perlu sedikit menggoyangkan untuk mencari apakah ada
lentingandari bagian janin yang di raba.

Menganalisi hasil pemeriksaan. Bila dirasakan satu
bagian besar , bulat, keras, ada lentingan merupakan
31
pertanda kepala janin berada di fundus uteri, dan janin
tunggal. Bila dirasakan satu bagian besar bulat,lunak, dan
tidak ada lentingan merupakan pertanda bokong janin
berada pada fundus uteri dan janin tunggal. Bila
dirasakan bagian yang datar, melebar, merupakan
pertanda punggung janinberada pada fundus uteri , atau
meraba bagian kecil-kecil yang lunak sebagai pertanda
janin letak melintang. Apabila dirasakan pada fundus
uteri ada dua atau lebih bagian besar, atau satu bagian
besar dan satu bagian yang mendatar, merupakan
pertanda kehamilan jannin ganda atau lebih dari satu.
b. Melakukan palpasi dengan Leopold II

Menggese ujung jari tangan kiri yang dirapatkan
sehingga terletak pada dinding perut ibu di bagian
samping kanan, dan ujung jari ibu di bagian samping kiri,
sehingga posisi tangan kiri dan kanan sejajar pada
ketinggian yang sama.

Tangan kiri mendorong dinding perut kanan ibu dengan
lembut, jari tangan kanan yang dirapatkan meraba
dinding perut ibu di bagian janin yang terlerak pada
bagian samping kiri uterus ibu.

Menganalisis hasil pemeriksaan. Bila dirasakan bagian
yang rata, memanjang, dan ada tahanan merupakan
pertanda punggung janin. Bila dirasakan bagian kecil
lembut dan tidak ada tahanan merupakan pertanda
bagian-bagian kecil janin. Bila dirasakan bagian yang
bulat, keras dan melenting merupakan pertanda kepala
janin,
atau
bila
dirasakan
bagian
bulat
lunak
tidakmelenting merupakam pertanda bokong janin, ini
berarti janin letak lintang. Bila di bagian samping kanan,
samping kiri uterus, dan di bagian fundus dirasakan
32
masing-masing satu
bagian
besar
janin,merupakan
pertanda kehamilan janin ganda dengan posisi melintang
dan membujur.
c. Melakukan palpasi dengan teknik Leopold III

Menggeser tangan kiri ke bagian fundus uteri, kemudian
memfiksasi fundus uteri, tangan kanan digeser ke bagian
bawah uterus, ibu jari dan jari-jari lainnya meraba bagian
janin yang berada di uteris bagian bawah dan
menggoyangkan.

Menganalisis hasil pemeriksaan. Bila dirasakan bagian
yang keras dan ada lentingan meruppakan pertanda
kepala janin. Bila dirasakan bagian lunak tidak adaa
lentingan pertanda bokong janin. Bila dirasakan mendatar
dan di bawah kosong berarti pada bagian bawah
uteruspunggung atau bagian kecil janin. Bilabagian janin
yang berada pada bawah uterus bisa digoyangkan,
merupakan pertanda belum masuk pintu atas panggul,
sedagkan
bila
bagian
janin
yang
berada
pada
bagianbawah uterus tidak bisa digoyangkan merupakan
pertanda bahwa sudah masuk ke pintu atas panggul. Bila
bagian janin yang berada pada bagian bawah uterus susah
digoyangkan, tapi masih bisa digoyangkan merupakan
pertanda bahwa bagian janin
yang berada
pada
bagianbawah sudah mepet dengan tepi atas tulang
simfisis pubis.
d. Melakukan palpasi dengan teknik Leopold IV

Meminta ibu meluruskan kaki nya (lutut tidak di tekuk)

Pemeriksa menghadap ke bagian kaki ibu dengan
sebelumnya member tahu kepada ibu

Meletakkan tangan kiri di bagian samping kanan uterus
ibu. Ujung-ujung. Mempertemukan ibu jari kiri dan
33
kanan, kemudian merapatkan ujung-ujung jari tangan kiri
dan tangan kanan, dan dipertemukan.

Mengamati pertemuan ujung-ujung jari kedua tangan, bila
ujung-ujung jari kedua tangan bisa saling dipertemukan
disebut konvergen, merupakan pertanda bahwa bagian janin
yang berada di bawah uterus belum masuk pintu atas
panggul; bila ujung-ujung jari kedua tangan tidak dapat
saling dipertemukan disebut divergen, merupakan pertanda
bahwa bagian janin
yang berada di
bawah uterus
sudahmasuk pintu atas panggul.
4. Mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu
Setelah melakukan pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold, dilanjutkan
dengan pemeriksaan auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin.
C. ASPEK SIKAP
Sikap pemeriksa dalam melaksanakan palpasi dengan teknik Leopold:
1. Berhati-hati. Dalam melaksanakan pemeriksaan palpasi pada
kehamilan harus betul-betul berhati-hati, lakukanlah sentuhan
sehalus mungkin, hindarkan melakukan goyangan yang terlalu keras
pada bagian-bagian janin, supaya tidak sampai mengganggu
kesejahteraan janin yang ada di dalam kandungan. Usahakan
melakukan pemeriksaan palpasi pada saaat uterus ibu tidak dalam
keadaan berkontraksi sebab apabila uterus sedang berkontraksi
dinding rahim akan tegang, sehingga sulit meraba bagian-bagian
tubuh janin. Disamping itu, si ibu akan merasa kesakitan.lakukan
pemeriksaan palpasi pada saat letak janin sudah menetap pada
kehamilan normal, yaitu mulai umur kehamilan 36 minggu. Kecuali
apabila dari hasil pemeriksaan fundus uteri dengan teknik Mc
Donald ditemukan ukurannya lebih tinggi dari umur kehamilan bila
diperhitungkan berdasrkan hari pertama haid terakhir si ibu. Dalam
kondisi seperti ini kita bisa melakukan pemeriksaan palpasi pada
umur kehamilan 28 minggu ke atas. Pemeriksaan palpasi yang
34
dilakukan pada umur kehamilan sebelum 36 minggu pada kehamilan
normal di pandang sia-sia sebab letak janin kemungkinan masih bisa
berubah, bahkan dengan melakukan palpasi kita akan menganggu
kesejahteraan janin yang ada di dalam kandungan, oleh karena saat
melakukan palpasi kemungkinan kita memberi sentuhan yang kasar
secara tidak disadari, dan melakukan goyangan terhadap bagianbagian janin tubuh janin.
2. Cermat. Cermat dalam meraba bagian-bagian tubuh janin, supaya
betul-betul bisa dihayati tanda-tanda, bagian tubuh janin yang
diraskan. Ulangi meraba apabila ada keragu-raguan, bahkan kalau
perlu lakukan kolaborasi dengan sejawat apabila ad ketidakjelasan
hasil yang ditemukan.
3. Tanggap. Selama melakukan pemeriksaan palpasi pemeriksaan harus
tanggap terhadap reaksi ibu hamil yang sedang diperiksa. Amati
reaksi ibu apakah perabaan tangan kita menimbulkan rasa sakit,geli,
dan lain sebagainya. Kalau demikian rabaan tangan perlu lebih
diperhalus. Mungkin juga ibu yang pertama kali hamil merasa malu
perutnya di lihat. Semua reaksi ini hendaknya diamati dengan penuh
rasa tanggap dalam arti pemeriksaan hendaknya jangan dipaksakan,
tetapi kondisi ibu yang menjadi perhatian utama.
4. Melindungi
dan
menjaga
privasi.
Pemeriksaan
melakukan
pemeriksaan palpasi perlu melindungi ibu dari perasaan malu,
dengan menyiapkan tempat pemeriksaan yang terlindungi dari
pandangan orang lain selain pemeriksa. Menutupi bagian tubuh ibu
yang tidak diperiksa menggunakan pakaiannya atau selimut yang
disediakan pemeriksaan, dengan membuka pakaian dalam yang
menghalangi saat melakukan pemeriksaan, misalnya celana dalam
dan kutang/bra. Pakaian luar yang ketat diganti dengan yang
longgar. Dengan demikian, pemeriksa hendaknya perlu menyiapkan
baju atasan yang modelnya longgar dan kain panjang atau sarung
ibu.
35
PRAKTIKUM
MAHASISWA
Alat Dan Bahan
Sebelum melakukan praktikum pemeriksaan palpasi pada ibu hamill
anda harus menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan :
1. Persiapan alat dan bahan untuk pemeriksaan palpasi.
2. Langkah-langkah pemeriksaan palpasi pada ibu hamil.
3. Pemeriksaan palpasi dengan efektif dan efesien.
4. Pendokumentasian hasil pemeriksaan palpasi pada buku KIA dan status
ibu hamil.
Langkah-langkah Kegiatan
Praktikum pemeriksaan palpasi pada ibu hamil ini dapat anda
lakukan di laboratorium skill atau real setting klinik. Langkah awal yang
anda lakukan adalah : mempersiapkan alat dan bahan untuk pameriksaan
palpasi , mempersilahkan ibu hamil untuk naik ketempat tidur dan dan
melakukan pemeriksaan sesuai dengan penuntun belajar berikut ini.
36
FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
Nama mahasiswa
NIM
Kompetensi
Unit Kompetensi
Subunit Kompetensi
:
:
: Asuhan kebidanan ibu hamil
: Pengumpulan data objektif
: Melakukan palpasi dengan teknik Leopoid
A. ASPEK PENGETAHUAN
Standar
Kisi-kisi pengetahuan kritis
Nilai batas
lulus : 60
Bobot
20%
:
Nilai
Ket
1. Pengertian palpasi Leopold
2. Urutan palpasi Leopold
3. Tujuan melaksanakan palpasi
Leopold
4. Langkah-langkah
melaksanakan palpasi Leopold
B. ASPEK KETERAMPILAN
Standar
A s p e k K e t e r a m p i l a n ya n g
Dinilai
Nilai batas
lulus : 100
Bobot
60%
:
Keterampilan
Ya
Tidak
1 . M e n yi a p k a n
alat.
Persiapan
alat
dilaksanakan
bersamaan
dengan
persiapan
alat
untuk
melakukan
pemeriksaan inspeksi.
2 . M e n yi a p k a n i b u :
a. Memberitahu tujuan dan
proses pemeriksaan akan
menimbulkan perasaan geli
atau tidak enak, tetapi
t i d a k m e m b a h a ya k a n i b u
dan janin.
b. Memposisikan ibu
tidur
telentang, memakai satu
bantal di kepala dan lutut
agak ditekuk.
3. Melakukan
langkah
37
Ket
a.
b.
c.
d.
pemeriksaan :
Melakukan palpasi
teknik Leopold I
Melakukan palpasi
teknik Leopold II
Melakukan palpasi
teknik Leopold III
Melakukan palpasi
teknik Leopold IV
4. Mencatat
pemeriksaan
ibu.
5.
c. ASPEK SIKAP
Standar
Aspek sikap
yang dinilai
:
Bobot :
20%
dengan
dengan
dengan
hasil
status
Aspek sikap
Selalu
Nilai
batas
lulus
60
pada
dengan
Sering
Kadang
-kadang
Jarang
Tidak
pernah
1. Berhatihati
2. Tanggap
3. Cermat
4. Menjaga
privasi
38
Ket.
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN PALPASI DENGAN TEKNIK LEOPOLD
Nama mahasiswa
Nim
Tingkat/semester
Tanggal penilaian
:
:
:
:
Nilai setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :
0
1
: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau
tidak sesuai urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi raguragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya
diri
N /A : Langkah kerja atau kegitan tidak diperlukan dalam observasi ini
LANGKAH / TUGAS
KASUS
0
1
2
3
N/A
PERSIAPAN
1.
Menyiapkan alat.
Persiapan alat dilaksanakan bersamaan dengan
persiapan alat untuk melakukan pemeriksaan
inspeksi.
2.
Menyiapkan ibu :
a. Memberitahu tujuan dan proses pemeriksaan
akan menimbulkan perasaan geli atau tidak
enak, tetapi tidak membahayakan ibu dan
janin.
b. Memposisikan ibu tidur telentang, memakai
satu bantal di kepala dan lutut agak ditekuk.
Melakukan langkah pemeriksaan :
a. Melakukan palpasi dengan teknik Leopold I
b. Melakukan palpasi dengan teknik Leopold II
c. Melakukan palpasi dengan teknik Leopold
III
d. Melakukan palpasi dengan teknik Leopold
IV
3.
39
4. Mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu.
PENGAMBILAN RIWAYAT
1. Sambut ibu dengan baik ( sopan, dan ramah )
2. Persilahkan ibu untuk duduk atau tidur dengan
posisi yang nyaman dan memfasilitasi ibu untuk
didampingi dengan keluarga yang diinginkan ibu
3. Perkenalkan diri anda
4. Tanyakan apa yang dirasakan/keluhan ibu
5. Tanyakan mengenai usia kehamilan
6. Tanyakan mengenai usia kehamilan
7. Tanyakan mengenai usia kehamilan
8. Jelaskan kepada ibu tentang prosedur yang akan
dilakukan
9. Gali apakah ibu merasakan tanda-tanda bahaya
PEMERIKSAAN FISIK
1.
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2.
Jaga privacy ibu
3.
Kaji respon emosional ibu
4.
Periksa tanda-tanda vital
5.
Periksa adanya edema pada muka
6.
Periksa mata : conjungtiva dan sklera
7.
Periksa adanya pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar
getah bening dan peningkatan vena jugularis (jika ada
indikasi)
Bantu ibu untuk tidur dengan relaks dan hindari posisi
supine
8.
9.
Beritahu ibu bahwa
pemeriksaan abdomen
anda
akan
melakukan
10.



11.
Inspeksi abdomen,untuk melihat:
Bentuk
Ukuran
Luka bekas operasi
Ukur tinggi fundus dan nilai apakah sesuai dengan
40
usia kehamilan
12. Lakukan pemeriksaan abdomen, untuk
 Leopold (I s.d IV)
 Penurunan bagian terendah dengan perlimaan
 Kesejahteraan janin dengan memeriksa DJJ dan
pergerakan janin
13. Periksa kontraksi uterus
14. Catat semua temuan yang di dapatkan.tentukan kapan
harus melakukan pemeriksaan dalam kembali dan
kapan perkiraan pembukaan akan lengkap (lihat
penuntun belajar manajemen persalinan dengan
menggunakan partograf.
ASPEK SIKAP
1. Berhati-hati
2.
Tanggap
3.
Cermat
4. Menjaga Privasi
SKOR NILAI =
∑ NILAI X 100 =
141
TANGGAL
:
PARAF PEMBIMBING
:
TANDA TANGAN PRAKTIKAN :
41
RANGKUMAN
Selamat anada telah belajar melakukan pemeriksaan palapasi pada
ibu hamil dengan demikian anda sebagai calon bidan telah menguasai salah
satu kompetensi dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil. Halhal penting yang sudah anda pelajari dalam panduan praktik klinik ini
adalah sebagai berikut :
Pemeriksaan palpasi pada ibu hamil meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
a. Persiapan alat dan bahan, ruangan dan dokumentasi.
b. Pelaksanaan pemeriksaan palpasi meliputi teknik /conten aspek
sikap dan prilaku. Langkah pelaksanaan pemeriksaan fisik kebidanan
pada ibu hamil.
c. Evaluasi keseluruhan terhadap kegiatan palpasi, meliputi :
sistematika, efektif dan efesien. Perhatikan hal-hal yang
mempengaruhi bias pemeriksaan palpasi.
d. Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan palpasi pada buku
KIA dan status ibu hamil.
42
TUGAS MANDIRI
Lakukan latihan praktikum palpasi pada ibu hamil secara bertahap sebagai
berikut :
1. Latihan bersama teman anda dalam kelompok kecil pada setting
laboratorium skill dengan menggunakan panduan penuntun belajar
praktik, kemudian teman anda melakukan observasi dengan
menggunakan instruktur anda.
a. Lakukan latihan palpasi pada 5 orang ibu hamil di real setting lahan
praktik dengan menggunakan panduan penuntun belajar praktik serta
lakukan pendokumentasian hasil palpasi pada buku KIA atau status
ibu hamil.
b. Apabila menemui kesulitan, mintalah bimbingan instruktur anda
43
44
Download