PERENCANAAN KEBUTUHAN PEGAWAI

advertisement
PERENCANAAN
KEBUTUHAN PEGAWAI ASN
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ASN
Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi
Bogor, 12 Maret 2015
KELEMBAGAAN PEMERINTAH
LEMBAGA
NEGARA
PRESIDEN
WAPRES
7
LEMBAGA
PENYIARAN
PUBLIK
LEMBAGA
NONSTRUKTURAL
2
SEKRETARIAT
LEMBAGA NEGARA
KEMENTERIAN
SEKRETARIAT
NEGARA
7
1
91
SEKRETARIAT
LNS
KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN
KOORDINATOR
3
TNI
KEMENTERIAN
(cluster 3)
KEMENTERIAN
(cluster 1&2)
10
20
POLRI
SETKAB
LPNK
28
KEJAGUNG RI
APARATUR NEGARA
2
Desember 2014 jumlah PNS 4.375.009 orang,
sedangkan periode yang sama 2013 tercatat
jumlahnya masih
4.467.982 orang atau
menyusut 92.973 orang atau sekitar 2,08%.
Januari 2013 jumlah PNS 4.467.982 orang,
sedangkan periode yang sama 2011 tercatat
jumlahnya masih 4.708.330 orang atau
menyusut 240.348 orang atau sekitar 5,1%.
KOMPOSISI ASN BERDASAR JABATAN
Guru
1.765.410
40,35 %
31.754
0,73 %
HONORER:
Medis
• 2005-2009 = 935.907
• 2013-2014 = 242.235
TOTAL HONORER:
1.178.142 (27% PNS NASIONAL)
Paramedis
303.754
6,94 %
JF Lainya
222.093
5,08 %
JF Umum
2.003.151
45,79 %
48.847
1,12 %
4.375.009
100, %
J Struktural
TOTAL
KOMPOSISI ASN BERDASAR JABATAN
Guru
Medis
Paramedis
JF
Profesional
JF Umum
J Struktural
1.765.410
40,35 %
31.754
0,73 %
303.754
6,94 %
222.093
5,08 %
2.003.151
45,79 %
48.847
1,12 %
TOTAL HONORER 2005-2014:
1.102.368 (25% PNS NASIONAL)
TH K-1 = 889.886 ORANG
TH K-2 = 209.119
DOKTER PTT = 3.363 ORANG
6
PROFIL BELANJA PEGAWAI
TERHADAP APBN
(juta)
SUMBER: SATYA-KEMENKEU, 2014
7
SUMBER: SATYA-KEMENKEU, 2014
8
PROVINSI
SUMBER: SATYA-KEMENKEU, 2014
KOTA
KABUPATEN
RASIO BELANJA PEGAWAI PADA APBD KABUPATEN/KOTA 2013
9
OPSI 2: Memperhitungkan Tunjangan Profesi Guru (TPG) & Tambahan Penghasilan Guru (TAMSIL)
20%
21%
31%
35%
12%
17%
32%
32%
: 82 Kab/Kota
: 158 Kab/Kota
: 154 Kab/Kota
: 97 Kab/Kota
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kab. Puncak
Kab. Tambrauw
Kab. Mamberamo Raya
Kab. Tana Tidung
Kab. Malinau
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Natuna
Kab. Kutai Barat
Kab. Kaimana
Kab. Mamberamo
10 Tengah
10.55%
11.67%
11.77%
12.88%
14.20%
14.80%
16.56%
17.50%
17.52%
17.72%
Sumber data: Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu 2014 (Surat No: S-71/PK/2014)
482
483
484
485
486
487
488
489
490
491
Kab. Wonogiri
Kab. Ngawi
Kab. Kuningan
Kab. Purworejo
Kab. Sragen
Kab. Minahasa
Kab. Karanganyar
Kab. Klaten
Kab. Simalungun
Kota Ambon
64.75%
64.79%
64.91%
65.07%
66.92%
67.97%
68.10%
68.51%
70.34%
71.51%
8 Area Perubahan 9 Program Percepatan RB
GRAND DESIGN
RB
PERPRES NO.
81/2010
ROAD MAP RB
PERMENPAN NO.
20/2010
1. Organisasi
2. Tata Laksana
3. Peraturan
Perundangundangan
4. SDM Aparatur
5. Pengawasan
6. Akuntabilitas
7. Pelayanan Publik
8. Pola Pikir dan
Budaya Kerja
1. Penataan Struktur
Birokrasi
2. Penataan Jumlah, Distribusi,
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
dan Kualitas PNS
Sistem Seleksi dan Promosi
secara Terbuka
Profesionalisasi PNS
Pengembangan Sistem
Elektronik Pemerintah (egovernment)
Penyederhanaan Perizinan
Usaha
Pelaporan Harta Kekayaan
Pegawai Negeri
Peningkatan Kesejahteraan
Pegawai Negeri
Efisiensi Penggunaan
Fasilitas, Sarana, dan
Prasarana Kerja Pegawai
Negeri
AUDIT/
EVALUASI
ORGANISASI
K/L
ANALISIS
BEBAN
KERJA
ORGANISASI
2014 Seluruh K/L Pusat
telah diaudit.
Rekomendasi
• Gabung TUPOKSI yg
terfragmentasi.
• Perampingan
• penghapusan
STRUKTUR
ORGANISASI
RIGHT SIZING
AUDIT/EVALUASI
ORGANISASI K/L
U U 8 TAHUN 1974
U U 43 TAHUN 1999
COMFORT ZONE
TO
COMPETITIVE ZONE
U U 5 TAHUN 2014
PERSETUJUAN RUU ASN OLEH DPR RI 19 DESEMBER 2013
UU NO. 5 THN 2014 TTG ASN
TGL 15 JANUARI 2014
REFORMASI MANAJEMEN ASN
SEBELUM UU ASN
 Rumit dan
membutuhkan
waktu lama
 Tidak transparan
 Membutuhkan waktu dan
biaya besar
 Mutasi dan promosi
tidak berdasarkan
kompetensi
 Rekrutmen tidak
berdasarkan kompetensi
 Tidak obyektif
 Penilain 900
 Sanksi tidak tegas dan
absensi dominan
UU ASN
1
PENETAPAN
KEBUTUHAN
2
PENGADAAN
3
PENGEMBANGAN
4
PENILAIAN
KINERJA
5
DISIPLIN
 ANJAB dan ABK dengan
e-formation
 Sistem registrasi On-line
 Seleksi menggunakan
CAT
 Berdasarkan
kualifikasi, kinerja dan
kompetensi
 open recruitment
 Diklat merupakan hak
 Berdasarkan SKP
 Penilaian 3600
Penjatuhan hukuman
disiplin kepada pegawai
SEBELUM UU ASN
 Masih berbentuk
pengabdian periode
tahunan
 Tidak berdasarkan
capaian kinerja
 Berdasarkan
pangkat &
golongan
UU ASN
6
PENGHARGAAN
7
PEMBERHENTIAN
8
PENGGAJIAN DAN
TUNJANGAN
9
 Pay as you go
Berdasarkan kinerja
JAMINAN
PENSIUN DAN
Tidak mencapai kinerja
 Beban kerja, tanggung jawab
dan resiko pekerjaan
 Tunjangan berbasis kinerja
individu setiap tahun
 Tingkat kemahalan sesuai
indeks wilayah
 Semagatnya fully
funded
JAMINAN HARI TUA
 Jaminan kesehatan masih
minim (prosesnya berbelit
dan kecil)
10
PERLINDUNGAN
 Sistem Jaminan Sosial
Nasional
 Bantuan HK
16
16
Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun
kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS
berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban
kerja.
Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis
jabatan PNS dilakukan untuk jangka waktu 5
(lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun
berdasarkan prioritas kebutuhan.
17
Penyusunan
kebutuhan
PPPK
dilakukan
bersamaan
dengan
penyusunan kebutuhan CPNS.
18
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
ANALISIS JABATAN
ANALISIS BEBAN KERJA
FORMASI EKSISTING
BELANJA PEGAWAI
TENAGA HONOR
BELANJA PEGAWAI (APBD).
JUMLAH PENDUDUK
LUAS WILAYAH
19
PROSES, METODE DAN TEKNIK UNTUK
MEMPEROLEH DATA JABATAN YG DIOLAH
MENJADI
INFORMASI
JABATAN
DAN
DISAJIKAN UNTUK KEPENTINGAN PROGRAM
KEPEGAWAIAN SERTA MEMBERIKAN UMPAN
BALIK BAGI ORGANISASI, TATA LAKSANA,
PENGAWASAN, DAN AKUNTABILITAS
ASPEK YANG DIANALISIS
20
Analisis jabatan pada hakekatnya adalah analisis
organisasi. Aspek pokok yang dianalisis adalah
pelaksanaan pekerjaan yang menjabarkan
fungsi yang ada di setiap unit kerja. Penjabaran
fungsi idealnya harus tercermin pelaksanaan
tugas oleh semua pegawai yang berada di unit
kerja tersebut.
Proses ANALISIS JABATAN
Mandat
Disain
Organisasi
Struktur
Organisasi
Proses
Bisnis
Analisis
Jabatan
Uraian
Jabatan
Spesifikasi
Jabatan
21
= Harmonis
1
x
x
Disain
Organisasi
Struktur
Organisasi
Proses
Bisnis
Analisis
Jabatan
Uraian
Jabatan
Spesifikasi
Jabatan
2
Mandat
x
Struktur
Organisasi
Proses
Bisnis
Analisis
Jabatan
Uraian
Jabatan
3
Mandat
Disain
Organisasi
x
x
Proses
Bisnis
Analisis
Jabatan
4
Mandat
Disain
Organisasi
Struktur
Organisasi
xx
5
Mandat
Disain
Organisasi
Struktur
Organisasi
6
Mandat
Disain
Organisasi
7
Mandat
Disain
Organisasi
=
Tidak
Efektif
Spesifikasi
Jabatan
=
Salah
Langkah
Uraian
Jabatan
Spesifikasi
Jabatan
= Frustasi
Analisis
Jabatan
Uraian
Jabatan
Spesifikasi
Jabatan
=
Proses
Bisnis
x
x
Uraian
Jabatan
Spesifikasi
Jabatan
= Bingung
Struktur
Organisasi
Proses
Bisnis
Analisis
Jabatan
xx
Spesifikasi
Jabatan
= “Chaos”
Struktur
Organisasi
Proses
Bisnis
Analis
Jabatan
Uraian
Jabatan
xx
=
Tidak
Terarah
Tidak
Efisien
PRAKTEK ANALISIS JABATAN YANG TIDAK BAIK
Praktek
Terbaik
Mandat
Disain
Organisasi
Struktur
Organisasi
Proses
Bisnis
Analisa
Jabatan
Uraian
Jabatan
Spesifikasi
Jabatan
22
= Harmonis
Kesenjangan
“lompatan proses”
Kondisi
Saat Ini
Mandat
?
Struktur
Organisasi
?
?
Uraian
Jabatan
Spesifikasi
Jabatan
=?
“lompatan proses”
1. Adanya “lompatan proses” pada praktek yang dilakukan selama ini;
2. Tanpa melakukan pemetaan binis proses dan analisis jabatan terlebih
dahulu, cenderung menghasilkan uraian jabatan yang “seragam”;
3. Uraian jabatan yang “seragam” akan menyulitkan dalam
mengidentifikasi indikator kinerja (KPI) secara spesifik dan terukur;
23
•
•
•
•
•
•
•
•
•
NOMEN KLATUR JABATAN
JENIS JABATAN
PETA JABATAN
URAIAN JABATAN
SYARAT JABATAN
RISIKO JABATAN
HARGA JABATAN
JENIS DAN SIFAT PEKERJAAN
BEBAN KERJA
PERHITUNGAN KEBUTUHAN ASN
ANALISIS
JABATAN
24
PERMENPAN NO. 33 TAHUN 2011
PETA
JABATAN
Pegawai setiap Tahun memiliki Jam Kerja Efektif
1250 Jam Kerja
ya
ANALISIS
BEBAN
KERJA
PERMENPAN NO. 26 TAHUN 2011
KEBUTUHAN
ASN
KEKURANGAN
5 Tahun
FORMASI
PNS
PPPK
SISTEM INFORMASI
25
DATA PEGAWAI NEGERI SIPIL …………..
KAB/KOTA
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
% Belenja Aparatur - APBD
26
: Kota ……
: ……………..
: …………….
: …….%
NO
NAMA SATUAN ORGANISASI
1
I
2
Sekretariat Daerah Kota ..........
Eselon II/ Pimpinan Tinggi Madya
Sekretaris Daerah Kota ..........
Eselon II/Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
Staf Ahli Walikota Bidang Hukum dan Politik
Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan
Staf Ahli Walikota Bidang Pembangunan
Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan SDM
Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi dan Keuangan
A Asisten Pemerintahan
Eselon III/Administrator
1 Kabag Administrasi Pemerintahan Umum
Eselon IV/ Pengawas
Kasubbag Otonomi Daerah dan
a Kerjasama Antar Daerah
1) Fungsional Umum/Pelaksna
a) pengadministrasian umum
b) operator komputer
b Kasubbag Pemerintahan Umum
1) Fungsional Umum/Pelaksna
a) pengadministrasian umum
b) operator komputer
REALI
PNS SASI
(ABK) TH CPNS
2013 TH
2013
4
3
5
RIIL PEGAWAI ASN
USUL
RIIL
PNS BUP, PINDAH, DLL
KEKURANGAN
KELEBI
FORMA
FORMA
PNS
HAN
SI
TH
TH
TH
TH
TH
TH
TH
TH
TH
TH
SI
(TH
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
2014)
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
5
1
1
1
1
1
1
0
5
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
-1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
2
2
3
3
0
0
0
0
3
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
-1
2
1
-1
2
1
-1
2
1
-1
2
1
-1
2
-1
1
-2
1
1
0
1
3
1
2
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1
1
0
2
1
1
0
2
1
1
0
2
1
1
0
2
1
1
0
-2
-1
-1
0
2
1
1
KUALIFIKASI
PENDIDIKAN
KET.
20
21
“lompatan proses”
Penyusunan formasi selama ini belum ada peta jabatan + belum ada ABK + Penempatan PNS belum jelas posisinya
26
KESEPAKATAN MANGGALA WANA BHAKTI
PADA RAPAT KOORDINASI FORMASI CPNS 27 PEBRUARI 2014
SURAT MENPAN NOMOR B-2156/M.PAN.RB/5/2014
A. Untuk menjamin efesiensi, efektifitas, dan akurasi pengambilan
keputusan dalam manajemen ASN:
1. diperlukan sistem informasi ASN kebijakan perencanaan pegawai
ASN.
2. K/L dan Pemerintah Daerah menyampaikan profil data masingmasing instansi melalui e-formasi.
Profil Data yang perlu disampaikan meliputi:
a. Peta jabatan (nama jabatan, ikhtisar jabatan, tugas jabatan,
kompetensi jabatan) melalui analisis jabatan;
b. Jumlah kebutuhan Pegawai dalam 5 tahun pada setiap unit
organisasi melalui analisis beban kerja ;
c. Jumlah riil pegawai pada setiap organisasi;
d. Jumlah pegawai yang akan mencapai batas usia pensiun 20142018.Perkiraan kekurangan /kelebihan pegawai pada setiap unit
organisasi.
B. Untuk perencanaan SDM Aparatur penyusunan
alokasi formasi ASN terlebih dahulu harus diajukan
melalui e-formasi, dan harus mendapat koreksi dari
TIM Kementerian PANRB.
C. Pelaksanaan Seleksi dengan CAT.
D. Pengangkatan Pegawai ASN harus sesuai alokasi
formasi.
E. Jabatan yang dapat ditetapkan sebagai alokasi
formasi CPNS.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MENJADI PERTIMBANGAN TAMBAHAN ALOKASI FORMASI
Pemerintah Daerah:
a. Rasio belanja pegawai;
b. Jumlah PNS yang mencapai batas usia pensiun;
c. Alokasi formasi CPNS tahun sebelumnya yang tidak
terlaksana;
d. Jumlah pegawai yang ada pada saat ini;
e. Perbandingan jumlah pegawai ASN dengan jumlah
penduduk.
f. Daerah baru pemekaran;
g. Alokasi formasi diutamakan jabatan fungsional;
h. Kebijakan yang mendukung percepatan pembangunan
nasional;
Pemerintah Pusat:
a. Jumlah PNS yang mencapai batas usia
pensiun;
b. Alokasi formasi CPNS tahun sebelumnya
yang tidak terlaksana;
c. Jumlah pegawai yang ada pada saat ini;
d. Jumlah lulusan Ikatan Dinas
e. Alokasi formasi diutamakan jabatan
fungsional;
f. Kebijakan yang mendukung percepatan
pembangunan nasional;
g. Ruang lingkup instansi.
HASIL RAKORNAS SOSIALISASI E-FORMASI ASN 17 NOPEMBER 2014
(SURAT PANRB NOMOR B/5548/M.PAN-RB/12/2014 17 DESEMBER 2014)
1. Masih ada K/L / Pemda yang sama sekali belum melakukan/ menyelesaikan e-
2.
3.
4.
5.
formasi (diberi batas wakt akhir April 2015).
Manfaat e-formasi antara lain untuk menentukan kebutuhan pegawai, kelas
jabatan dan menentukan sasaran kerja pegawai.
Tujuan e-formasi untuk mengetahui antara lain gambaran strutur organisasi, peta
jabatan, jumlah pegawai yang ada, jumlah pegawai yang dibutuhkan dan jumlah
kekurangan/kelebihan pegawai di K/L/pemda.
Dalam rangka mempersiapkan Nomenklatur jabatan pelaksana atau jabatan
fungsional diharapkan setiap instansi merumuskan jabatan yang ada di instansi
masing-masing sesuai dengan proses bisnis organisasi yang anatara lain memuat
nama jabatan, ikhtisar jabatan, butir kegiatan jabatan, dan syarat jabatan.
Untuk pengisian data dalam aplikasi e-formasi paling tidak dibutuhkan antara lain:
a. Jabatan struktural eselon I dan Eselon I dan Eselon II ( JPT Utama, madya, dan
Pratama );
b. Jabatan Fungsional tertentu yang saat ini berjumlah 142.
c. Analisis beban Kerja (ABK).
d. Jumlah PNS yang akan pensiun 2015-2019
e. Syarat jabatan
Alur Proses e-Formasi
KEMENPANRB
32
K/L dan PEMDA
BKN
Surat Pemberitahuan usul
formasi ASN
Tembusan Surat
Pemberitahuan Usulan
Formasi ASN
MULAI
Usulan melalui e-formasi
Sesuai dengan data (ter sistem)
tidak
usul
sudah
benar
Koreksi
usulan
ya
Dokumen Usulan
Cetak usulan dari Aplikasi e-formasi dan kirim Ke
KemPANRB, tembusan BKN
Revisi atau koreksi
Tembusan Usulan
Formasi ASN
sudah
benar
ya
Dokumen Usulan &
Pertek BKN
Terbitkan surat
Pertimbangan Teknis
Rapat Penetapan formasi
(KemPANRB, BKN dan
Instansi
Validasi Formasi oleh TIM
Dokumen Penetapan formasi ASN dan Informasi secara Online
selesai
RENCANA KEBUTUHAN PNS TAHUN 2015
A. FORMASI UMUM
• INSTANSI PUSAT = 30.000
• INSTANSI DAERAH = 70.000
34
B. FORMASI KHUSUS
1.
2.
3.
4.
5.
PUTRA/PUTRI TERBAIK DARI PTN
PUTRA/PUTRI DAERAH PAPUA
PENYANDANG DISABILITAS
PELATIH/ATLIT BERPRESTASI
TENAGA GURU DAERAH TERDEPAN,
TERLUAR, DAN TERPENCIL
35



IPDN
STAN
STTD
PERMASALAHAN
36
DALAM PENGUSULAN KEBUTUAAN SDM APARATUR 2014
1. Terdapat Instansi yang belum menyampaikan ANJAB dan ABK.
2. Belum semua instansi menyampaikan nama-nama jabatan fungsional yang
berlaku di instansi masing-masing.
3. Jabatan yang di usulkan belum tercantum dalam e Formasi.
4. Penyusunan formasi berdasarkan unit organisasi (seharusnya disusun per
Jabatan)
5. Jumlah rincian tidak sesuai dengan jumlah persetujuan prinsip.
6. Permohonan perubahan jabatan setelah pengumuman lamaran.
7. Usulan belum di tandatangan oleh PPK.
8. Usulan mundur dari jadwal yang ditentukan.
9. Permohonan perubahan syarat pendidikan
10.Jumlah yang diusulkan tidak selalu terpenuhi.
11.Permohonan perbedaan passing grade.
37


PP 97 Tahun 2000 tentang Formasi jo PP 54 Tahun 2003.
 Formasi Pusat untuk masing-masing satuan organisasi P
emerintah Pusat setiap tahun anggaran ditetapkan oleh
MENTERI PAN RB.
 Setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala BKN
dan persetujuan tertulis dari Menteri Keuangan.
Keputusan Presien 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan APBN.
 Pengadaan pegawai hanya diperkenankan dalam batas
formasi yang disahkan, dengan memberi prioritas antara
lain kepada siswa/mahasiswa ikatan dinas, setelah lulus
dari pendidikan.
38
 Bagi
siswa ikatan dinas alokasi formasinya
akan ditetapkan/disetujui setelah para siswa
dinyatakan lulus dari pendidikan.
 Pemerintah mulai tahun 2012 dalam
pengadaan CPNS menetapkan kebijakan
setiap peserta seleksi ikatan dinas wajib
mengikuti TKD (TKP, Tiu, dan TWK) dengan
CAT.
 Penetapan kelulusan berdasarkan passing
grade yang telah ditentukan.
KEBIJAKAN KEBUTUHAN SDM APARATUR

PENATAAN ORGANISASI

PENATAAN SDM APARATUR
PROFILING - K1-K2-K3

KEKURANGAN - DISTRIBUSI – REALOKASI – REKRUT BARU
PENYELENGGARAAN PEMERINTAH AN EFETIF EFISIEN
KEBUTUHAN
PENAMBAHAN
PEGAWAI
KEBUTUHAN
PENGURANGAN
PEGAWAI
1
Distribusi
pegawai tidak
merata
2
Belanja
aparatur terus
meningkat
3
Proporsi
Jabatan
Fungsional
Umum yg
tinggi
MORATORIUM
ASN
2015-2019
Zero Growth secara Nasional
Secara Instansional
menggunakan 3 pola:
Growth, Zero Growth, Minus
Growth
Penurunan
jumlah
pegawai sejak
2012
4
Batas Usia
Pensiun (BUP)
2014-2018
5
Peningkatan
kebutuhan
pelayanan
publik
6
PEMBUBARAN LEMBAGA NONSTRUKTURAL
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 176 TAHUN 2014
1. DEWAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL RI.
2. LEMBAGA KOORDINASI DAN PENGENDALIAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL PENYANDANG CACAT.
3. DEWAN BUKU NASIONAL.
4. KOMISI HUKUM NASIONAL.
5. BADAN KEBIJAKSANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN
PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN NASIONAL.
6. KOMITE ANTAR DEPARTEMEN BIDANG KEHUTANAN.
7. BADAN
PENGEMBANGAN
KAWASAN
PENGEMBANGAN
EKONOMI TERPADU.
8. KOMITE AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK
PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK .
9. DEWAN PENGEMBANGAN KAWASAN TIMUR INDONESIA.
10. DEWAN GULA INDONESIA.
Terima Kasih
Download