PENGEMBANGAN DAN PENYEMPURNAAN JABATAN FUNGSIONAL DI KEMENKEU Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994, yang dimaksud dengan Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang PNS dalam suatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. Penataan kelembagaan yang selama ini menjadi salah satu pilar reformasi birokrasi sebenarnya memiliki kesamaan dengan tujuan pengembangan jabatan fungsional, yaitu agar organisasi dapat bekerja dengan efektif dan efisien sesuai beban kerja dan tanggung jawab masing-masing satuan organisasi dengan jumlah dan mutu pegawai yang memadai. Oleh karena itu pembentukan jabatan fungsional diharapkan bisa menjadi solusi bagi struktur organisasi Kementerian Keuangan yang semakin “menggelembung”. Saat ini Kementerian Keuangan memiliki 15 jenis Jabatan Fungsional sebagai berikut: No. Jabatan Fungsional Unit Pengguna Instansi Pembina Jumlah Pejabat DJP Kemenkeu 4.760 1. Pemeriksa Pajak, Penyuluh Pajak dan Penilai PBB 2. Pemeriksa Bea dan Cukai DJBC Kemenkeu 170 3. Widyaiswara BPPK LAN 141 4. Auditor Itjen BPKP 213 5. Peneliti BKF LIPI 20 6. Pranata Komputer Seluruh unit kecuali BKF, Bapepam dan DJPU BPS 154 7. Tenaga Kesehatan (Dokter, Dokter Gigi, Bidan, Perawat, Perawat Gigi, Asisten Apoteker, Pranata Laboratorium) Setjen, DJBC, DJP, dan BPPK Kemenkes 28 Beberapa upaya telah dilakukan oleh Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan (Biro Organta) dalam upaya pengembangan dan penyempurnaan Jafung di Kementerian Keuangan antara lain: Biro Organta terus menerus memberikan pemahaman kepada seluruh Unit Eselon I di Lingkungan Kementerian Keuangan agar masing-masing unit organisasi memiliki kesadaran dan pemahaman yang benar dan komprehensif tentang Jabatan Fungsional; Rapat Penyusunan Rencana Aksi Pengelolaan SDM Kementerian Keuangan pada tanggal 22 September 2011, dan Workshop Jabatan Fungsional pada tanggal 2 s.d. 4 November 2011 di Jakarta dengan melibatkan unit-unit pemilik Jafung di lingkungan Kementerian Keuangan dan instansi Pembina masing-masing Jafung. Pada tahun 2011, Biro Organta telah melakukan analisis terhadap kemungkinan pengembangan Jabatan-jabatan Fungsional Baru yang dapat digunakan di Kementerian Keuangan. Hal ini dilakukan sebagai respon atas arahan Menteri Keuangan untuk menciptakan jabatan fungsional baru agar sejalan dengan implementasi transformasi organisasi untuk lebih meningkatkan profesionalisme SDM di lingkungan Kementerian Keuangan. Arahan Menteri Keuangan sejalan dengan keinginan anggota DPR dan Kemenpan& RB. Hasil analisis tersebut telah disampaikan dalam roadshow pemaparan pengembangan Jabatan Fungsional di lingkungan Kementerian Keuangan. Sebagai tanggapan atas pelaksanaan roadshow, saat ini masing-masing unit eselon I sedang melakukan kajian atas jabatan fungsional yang telah diidentifikasi untuk dapat dikembangkan. Selain itu, sedang dilakukan pula proses penyempurnaan Jabatan Fungsional Pemeriksa Pajak, Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai serta sedang dilakukan analisa fisibilitas penggunaan Jabatan Fungsional Dosen pada STAN. Beberapa Nomenklatur Calon Jabatan Fungsional Baru Hasil Roadshow Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan ke Unit Eselon I di Lingkungan Kementerian Keuangan 1. Analis Anggaran (DJA) 11. Penilai Aset (DJKN) 2. Analis Potensi PNBP (DJA) 12. Analis Pengelolaan Kekayaan Negara (DJKN) 3. Penelaah Keberatan Pajak (DJP) 13. Pejabat Lelang (DJKN) 4. Analis Potensi Perpajakan (DJP) 5. Account Representative (DJP) 6. Investigator (DJP) 7. Agen Call Centre (DJP) 14. Penilai Akuntan Publik dan Jasa Penilai Publik (PPAJP) 15. Analis Pasar Keuangan, Pinjaman, dan Surat Utang Negara (DJPU) 16. Juru Sita (DJKN, DJP, DJBC) 17. Analis Pengembangan Pasar dan Instrumen SBSN (DJPU) 8. Analis Kepabeanan dan Cukai (DJBC) 18. Analis Keuangan Daerah (DJPK) 9. Analis Penyertaan Modal Negara (DJKN) 19. Analis Perbendaharaan (DJPb) 10. Pemeriksa Berkas Kasus Piutang Negara (DJKN) 20. Analis Ekonomi (BKF)