Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 DAFTAR ISI GAMBARAN UMUM WILAYAH ...................................................................................................................................................................2 2.1. Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik ....................................................................................................................2 2.1.1. Letak Geografis .................................................................................................................................................................2 2.1.2. Administratif .....................................................................................................................................................................2 2.1.3. Topografi .............................................................................................................................................................................7 2.1.4. Geologi .................................................................................................................................................................................7 2.1.5. Hidrologi ..............................................................................................................................................................................8 2.1.6. Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) .......................................................................................................................9 2.1.7. Tinggi Muka air Tanah ..................................................................................................................................................9 2.1.8. Wilayah Pasang Surut ................................................................................... Error! Bookmark not defined. 2.2. Demografi ................................................................................................................................................................................... 10 2.2.1. Perkembangan dan Proyeksi Jumlah Penduduk ............................................................................................ 10 2.3. Keuangan dan Perekonomian Daerah ........................................................................................................................... 13 2.4. Tata Ruang Wilayah ............................................................................................................................................................... 15 2.4.1. Rencana Pusat Layanan Kabupaten ..................................................................................................................... 15 2.4.2. Rencana Pola Ruang Kabupaten ............................................................................................................................ 19 2.4.3. Wilayah Rawan Bencana dan Kebijakan di Wilayah Perbatasan ............................................................ 21 2.5. Sosial dan Budaya ................................................................................................................................................................... 21 2.5.1. Fasilitas Pendidikan .................................................................................................................................................... 21 2.5.2. Jumlah Penduduk Miskin .......................................................................................................................................... 22 2.6. Kelembagaan Pemerintah Daerah ................................................................................................................................... 23 i Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 BAB 2 1.1. GAMBARAN UMUM WILAYAH Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik 1.1.1. Letak Geografis Kabupaten Kolaka Timur merupakan salah satu daerah di jazirah tenggara pulau Sulawesi dan secara geografis terletak pada bagian barat Propinsi Sulawesi Tenggara memanjang dari utara ke selatan berada diantara 2o00’ – 5o00’ Lintang Selatan dan membentang dari barat ke timur diantara 120o45’ – 124o06’ Bujur Timur. Batas daerah Kabupaten Kolaka Timur adalah sebagai berikut: Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kolaka Utara yang merupakan pecahan dari Kabupaten Kolaka. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kolaka. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bombana. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan. Dari 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Kolaka Timur, wilayah kecamatan dengan luas terbesar yaitu Kecamatan Uluiwoi sedangkan wilayah kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Loea. Untuk wilayah kajian dipilih semua kecamatan, yang memiliki luas terbesar yaitu Kecamatan Uluiwoi dengan luas 2.154,25 Km2 sedangkan yang memiliki luas terkecil yaitu Kecamatan Loea dengan luas 69,27 Km2. 1.1.2. Administratif Kabupaten Kolaka Timur mencakup jazirah daratan dan kepulauan yang memiliki wilayah daratan seluas ± 691.838 ha, dan wilayah perairan (laut) diperkirakan seluas ± 15.000 Km2. Dari luas wilayah tersebut Kabupaten Kolaka Timur dibagi dalam 12 (dua belas) kecamatan, yaitu: Kecamatan Ladongi, Kecamatan Lalolae, Kecamatan Lambandia, Kecamatan Loea, Kecamatan Mowewe, Kecamatan Poli-polia, Kecamatan Tinondo, Kecamatan Tirawuta, Kecamatan Uluiwoi, Kecamatan Dangia, Kecamatan Aere dan Kecamatan Ueesi. Dari 12 kecamatan tersebut, Kabupaten Kolaka Timur terbagi menjadi 133 desa dan kelurahan, masing-masing 126 Desa dan 7 Kelurahan. Kecamatan yang memliki jumlah desa/kelurahan yang paling banyak adalah Kecamatan Tirawuta, dengan rincian 14 desa dan 2 kelurahan. Sedangkan kecamatan yang memiliki Desa/Kelurahan yang paling sedikit adalah Kecamatan Lalolae yaitu 5 desa. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 Tabel 1.1-1 Luas Wilayah Kabupaten Kolaka Timur Menurut Kecamatan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kecamatan Ladongi Lambandia Tirawuta Mowewe Uluiwoi Poli-Polia Lalolae Loea Tinondo Dangia Aere Ueesi Luas Wilayah (km2) 183.00 226.57 381.14 92.75 2306.58 162.56 81.93 107.94 203.25 Prosentase (%) 2.65 3.27 5.51 1.34 33.34 2.35 1.18 1.56 2.94 Keterangan Pemekaran Kec. Ladongi Pemekaran Kec. Tirawuta Pemekaran Kec. Tirawuta Pemekaran Kec. Mowewe Total 100.00 -* Wilayah Kajian Buku Putih Sanitasi Kab. Kolaka Timur 2013 Sumber: Kabupaten Kolaka Timur Dalam Angka 2013 Wilayah kajian untuk Kabupaten Kolaka Timur mencakup semua Kecamatan yaitu: Kecamatan Ladongi dengan luas wilayah 183,00 Km2, Kecamatan Lambandia dengan luas wilayah 226,57 Km2, Kecamatan Tirawuta dengan luas wilayah 381,14 Km2, Kecamatan Mowewe dengan luas wilayah 92,75 Km2, Kecamatan Uluwoi dengan luas wilayah 2.306,58 Km2, Kecamatan Poli-polia dengan luas wilayah 162,56 Km2, Kecamatan Lalolae dengan luas wilayah 81,93 Km2, Kecamatan Loea dengan luas wilayah 107,94 Km2, Kecamatan Tinondo dengan luas wilayah 203,25 Km2, Kecamatan Dangia dengan luas wilayah 203,25 Km2, Kecamatan Aere dengan luas wilayah 203,25 Km2 dan Kecamatan Ueesi dengan luas wilayah 203,25 Km2. Total luas wilayah kajian 1.561 Km2 yang terdiri dari 59 desa/kelurahan. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 Tabel 1.1-2 Pembagian Daerah Administrasi Kabupaten Kolaka Timur No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Kecamatan Ibukota Σ Desa Ladongi Atula 9 Lambandia Penanggo Jaya 19 Tirawuta Rate-Rate 12 Mowewe Inebenggi 5 Uluiwoi Sanggona 12 Poli-Polia Poli-Polia 6 Lalolae Lalolae 6 Loea Loea 6 Tinondo Tinondo 8 Dangia Aere Ueesi Kabupaten Kolaka Timur Sumber: Kabupaten Kolaka Timur Dalam Angka 2013 ΣKelurahan Jumlah 4 1 1 3 1 0 2 2 0 13 20 13 8 13 6 8 8 8 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 Peta 1.1-1 Orientasi Wilayah Kabupaten Kolaka Timur 5 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 Peta 1.1-2 Wilayah Administratif dan Wilayah Kajian Buku Putih Kabupaten Kolaka Timur 6 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 1.1.3. Topografi Kabupaten Kolaka Timur memanjang dari Utara Barat Laut ke Tenggara dengan topografi yang sangat kontras antara bagian barat dengan bagian Timur. Berdasarkan bentuk bentang alamnya (morfologinya) Kabupaten Kolaka Timur dibagi menjadi 3 (tiga) wilayah yaitu pedataran di bagian barat (bagian pesisir), bergelombang dibagian tengah dan pegunungan di bagian Timur. Ketiga bentuk bentang alam tersebut juga memanjang dari Utara Barat Laut ke Tenggara. Kondisi demikian tidak lepas dari proses pembentukan Pulau Sulawesi khususnya bagian timur yang berupa obduksi (tumbukan). Kondisi topografi yang demikian ini pula mengakibatkan banyak terdapat sungai kecil yang mengalir dari wilayah topografi perbukitan di Timur ke wilayah pedataran di Barat. Kemiringan lahan diklasifikasikan dalam empat kelas lereng yaitu 0 – 8%, 8 – 25%, 25% – 40% dan lebih dari 40 %. Kemiringan tanah yang paling dominan adalah di atas 40% meliputi sebagian besar wilayah Kabupaten Kolaka Timur dengan luas 510.976 ha atau 74%. Sedangkan daerah datar dengan kemiringan 0 % - 8% menempati areal seluas 90.545 ha atau 13%. Daerah dengan kelerengan 8 – 25% dan 25 – 40% masingmasing menempati 6% dari luas Kabupaten Kolaka Timur. Kemudian unsur topografi lainnya adalah ketinggian tempat dari permukaan laut. Ketinggian suatu tempat dari permukaan laut sangat erat kaitannya dengan suhu (temperatur) udara dan curah hujan. Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut akan semakin rendah suhunya. Di dataran rendah rata-rata suhu tahunannya berkisar 26°C, angka rata-rata ini berkurang 0,6°C dengan kenaikan setiap 100 meter. Ketinggian tempat dari permukaan laut di Kabupaten Kolaka Timur di bedakan dalam empat segmen yaitu : a. b. c. d. 1.1.4. Ketinggian 0 - 7 meter, umumnya terletak di pesisir pantai Watubangga hingga Tanjung Pakar dan di Pantai Wolo hingga Tanjung Ladongi. Daerah ini terdapat hutan bakau, tambak dan areal perkampungan. Ketinggian 7 - 25 meter dari permukaan laut membujur dari kecamatan Watubangga ke arah barat. Bentangan kontur mengikuti lekukan sepanjang jalan arteri. Daerah yang di lalui selain hutan bakau dan perkampungan juga kawasan budidaya seperti tambak, sawah,dan kebun campuran. Daerah dengan ketinggian 25 - 100 meter mengikuti dataran agak terjal dengan fungsi budidaya, dan sebagian besar hutan produksi dan perkebunan. Daerah dengan ketinggian > 100 meter, merupakan daerah terjal kearah kawasan perlindungan dan pelestarian, termasuk kawasan khusus dengan perlindungan daerah aliran. Geologi Kondisi geologi di Provinsi Sulawesi Tenggara termasuk didalamnya Kabupaten Kolaka Timur umumnya berada pada kondisi geologi yang rumit. Kerumitan ini dicerminkan dari litologi yang beragam dengan kontak litologi umumnya berupa kontak struktur. Sedangkan jika dilihat dari jenis batuannya maka wilayah ini juga disusun oleh batuan yang rumit dan mulai dari yang sangat tua (Jura) hingga yang paling muda (Holosen). Satuan batuan tersebut masih dirinci kedalam satuan batuan yang lebih spesifik, dirinci dengan simbol dan warna masing-masing satuan. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 Berdasarkan peta geologi lembar Lasusua – Kolaka Timur Sulawesi dan peta geologi lembar Kolaka Timur Sulawesi dengan skala 1:250.000 yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G), Dirjen Geologi dan Sumberdaya Mineral, Bandung 1993, serta kompilasi peta oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sulawesi Tenggara (2005) wilayah Kabupaten Kolaka Timur tersusun oleh beberapa jenis batuan yang dapat dijelasakan sebagai berikut (Penjelasan dari batuan yang tertua ke batuan yang termuda): a. Kompleks Mekongga (Pzm); Formasi batuan ini termasuk di dalamnya marmer Paleozoikum (Pzmm). Kompleks batuan ini terdiri atas batuan metamorf berupa sekis, geneis dan kuarsit. Sedangkan Pzmm sendiri merupakan batuan metamorf hasil ubahan dari batu gamping (mammer). b. Formasi Tolala (TRJt); Formasi ini tersusun oleh batu gamping dengan sisipan batu pasir, serpih dan napal. c. Formasi Meluhu (TRJm; Formasi ini terdiri atas perselingan batu pasir, serpih, batu gamping dan lanau. d. Batuan Beku Ultrabasa (Ku); Batuan ini terdiri atas peridotit, hazburgit, gabro, dunit dan serpentinit. e. Kompleks Pompangeo (MTpm) merupakan kompleks batuan metamorf yang terdiri dari sekis, rijang dan marmer serta metagamping. f. Formasi Langkawa (Tml) merupakan batuan sedimen berupa konglomerat, batupasir, serpih dan batugamping. g. Formasi Boepinang (Tmpb) terdiri dari batu pasir yang diselingi oleh lempung pasiran dan napal pasiran. h. Aluvial (Qa) adalah endapan termuda dan hingga kini masih berlanjut. Material penyusunnya berupa kerikil, pasir, kerakal, lempung dan unsur organik yang terendapkan bersama. Sebarannya sangat terbatas yaitu berupa endapan sungai dan pantai 1.1.5. Hidrologi Wilayah daerah basah dengan curah hujan lebih dari 1788.70 mm per tahun berada pada wilayah sebelah utara jalur Kolaka Timur meliputi Kecamatan Kolaka Timur, Kecamatan Latambaga, Kecamatan Wolo, Kecamatan Samaturu, Kecamatan Mowewe, Kecamatan Uluiwoi dan Kecamatan Tinondo dengan bulan basah sekitar 5 sampai 9 bulan dalam setahun. Berdasarkan data curah hujan, dapat ditetapkan rata-rata hujan tahunan wilayah kabupaten Kolaka Timur sebagaimana disajikan pada Tabel berikut : Tabel 1.1-3 Curah Hujan di Kabupaten Kolaka Timur dan Sekitarnya No 1 2 3 4 5 6 7 8 Bulan Januari Februari Maret Apri Mei Juni Juli Agustus Hari Hujan Curah Hujan (mm) 22 16 19 21 21 16 11 5 106.30 160.80 190.40 216.90 271.10 93.20 153.20 23.10 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 No Bulan Hari Hujan 9 September 7 10 Oktober 10 11 Nopember 14 12 Desember 20 Kabupaten Kolaka Timur 182 Sumber: Kabupaten Kolaka Timur Dalam Angka 2013 1.1.6. Curah Hujan (mm) 2.10 108.50 220.10 243.00 1788.70 Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Prasarana sumberdaya air adalah prasarana pengembangan sumberdaya air untuk memenuhi berbagai kepentingan, utamanya untuk air bersih dan air irigasi. Pengembangan prasarana sumberdaya air diarahkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber air permukaan, sumber air tanah dan sumber mata air. Pengembangan sistem irigasi dalam rangka peningkatan pelayanan irigasi diarahkan pada pengelolaan DAS yang terdapat di wilayah Kabupaten Kolaka Timur adalah DAS Pakue, DAS Lapao-Pao, DAS Kolaka dan DAS Huko-huko yang mampu menyediakan air dengan debit 105 liter/detik. Kabupaten Kolaka Timur memiliki beberapa sungai yang tersebar pada beberapa Kecamatan. Sungai tersebut pada umumnya memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai sumber tenaga, kebutuhan industri, kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan irigasi serta pariwisata. Tabel 1.1-4 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota Nama DAS DAS Konaweha Luas (Ha) 311.67 Debit (m3/dtk) Data tidak tersedia Sumber Peta Rupabumi Tahun 2001 RakepPres dan hasil analisa 1.1.7. Tinggi Muka air Tanah Air permukaan umumnya berupa rawa, sungai dan sumur dangkal yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kolaka Timur. Kedalaman sumur berkisar antara 2 m hingga 15 m. Kondisi air tanah tergambar dari sumur-sumur penduduk, pada beberapa lokasi kedalaman air tanah mencapai 20 m. Kualitas air umumnya baik, sehingga air tanah dapat membantu untuk kebutuhan keluarga. Berdasarkan data RePPProt (Regional Physical Planning Project for Transmigration) tahun 1988 menunjukkan kualitas air tanah bervariasi dan bahkan di beberapa kecamatan sudah ada yang mengalami intrusi air laut. Wilayah persebaran air payau dengan kondisi saline (>4000 ppm NaCl) dan brackish (>4000 ppm NaCl) adalah wilayah pantai. Namun secara umum kondisi air tanahya masih berupa air tawar (<250 ppm NaCl) dengan persebaran adalah daratan yang menuju ke perbukitan. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 1.2. Demografi Jumlah penduduk Kabupaten Kolaka Timur tahun 2010 adalah 314.812 jiwa. Kecamatan yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak yakni di Kecamatan Kolaka Timur berjumlah 35.977 jiwa. Dengan distribusi penduduk mencapai 11,43% dari seluruh penduduk di Kabupaten Kolaka Timur. Tabel 1.2-1 Nama, Luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah Kelurahan Nama Kecamatan Jumlah Kelurahan / Desa Ladongi Lambandia Tirawuta Mowewe Uluiwoi Tinondo Lalolae Poli-Polia Loea Dangia Aere Ueesi Total Luas Wilayah (Ha) (%) thd total 183,00 2,65 226,57 3,27 381,14 5,51 92,75 1,34 2.306,58 33,34 203,25 2,94 81,93 1,18 162,56 2,35 107,94 1,56 13 20 13 8 13 8 5 8 8 Sumber : Kabupaten Kolaka Timur dalam Angka 2013 1.2.1. Perkembangan dan Proyeksi Jumlah Penduduk Perkiraan jumlah penduduk ini penting dalam suatu perencanaan, karena kependudukan merupakan salah satu penentu dalam mengkondisikan perkembangan suatu wilayah baik dari segi fisik maupun non fisik. Dengan mengetahui perkembangan suatu penduduk di suatu wilayah maka akan dapat diketahui prediksi dari kebutuhan akan fasilitas dan utilitas penunjang serta perkiraan kebutuhan ruangnya. Dengan mengetahui prediksi akan kebutuhan fasilitas, utilitas dan ruangnya maka akan relatif lebih mudah untuk memberikan arahan perkembangan sehingga akan didapat keteraturan secara fisik dan non fisik. Untuk menentukan proyeksi perhitungan sebagai berikut : jumlah Rumus Rasio Pertumbuhan Penduduk: Pt t r= -1 Po Rumus Pertambahan Penduduk: PP = r x Pt penduduk diperoleh dengan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 Rumus Proyeksi Penduduk: Proyeksi Penduduk n+1 =Jumlah Penduduk x Pertambahan penduduk Keterangan : r = rasio pertumbuhan; PP = Pertumbuhan Penduduk Pt = Jumlah penduduk tahun n; n = Tahun Berjalan Po = jumlah penduduk tahun n-1; Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 Tabel 1.2-2 Tabel Jumlah Penduduk dan Proyeksinya kurun waktu 5 tahun Nama Kecamatan Jumlah Penduduk Tahun 2012 2013 2010 2011 2014 2015 Ladongi 23.813 26.423 26.929 33.541 38.309 44.131 Lambandia 28.034 31.771 37.135 44.156 53.147 64.615 Tirawuta 12.483 13.069 13.721 14.440 15.224 16.077 Mowewe 7.538 8.107 8.735 9.427 10.190 11.030 Uluiwoi 7.242 6.362 5.700 5.173 4.736 4.365 Tinondo 7.119 7.396 7.731 8.127 8.587 9.116 Lalolae 3.542 3.693 3.864 4.056 4.271 4.511 10.606 11.816 13.487 15.632 18.297 21.556 6.174 6.783 7.562 8.543 9.771 11.308 Poli-Polia Loea 2010 2011 Jumlah KK Tahun 2012 2013 6.020 6.198 6.570 6.764 6.964 7.170 2.085 2.610 3.206 3.912 4.768 5.823 7.198 7.411 7.856 8.089 8.328 8.574 1.509 3.737 5.364 7.020 8.991 11.468 2.879 2.964 3.142 3.234 3.330 3.428 518 586 652 718 785 853 1.764 1.816 1.925 1981 2.040 2.100 516 569 628 692 763 841 1.915 1.972 2.091 2.153 2.217 2.283 -1.227 -880 -662 -528 -437 -371 1.640 1.690 1.795 1.849 1.906 1.964 221 227 335 396 460 529 819 843 893 919 946 974 132 151 171 192 215 240 2.876 2.962 3.142 3.236 3.332 3.432 725 1.210 1.671 2.145 2.665 3.259 1.614 1.662 1.762 1.815 1.869 1.924 460 609 779 981 1.228 1.537 2014 2015 2010 Tingkat Pertumbuhan Tahun 2011 2012 2013 2014 Dangia Aere Ueesi 12 Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan penanaman modal Kab. Kolaka Timur Tahun 2013 2015 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 1.3. Keuangan dan Perekonomian Daerah Belanja modal sanitasi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kolaka Timur, terdapat pada tabel berikut: Tabel 1.3-1 Ringkasan Realisasi APBD 5 Tahun Terakhir No. Anggaran 2007 2008 Tahun 2009 2010 2011 A. Pendapatan 1. Pendapatan Asli daerah (PAD) 20.209.047.937,53 24.698.876.540,06 35.356.172.843,29 32.529.383.052,22 37.472.899.476,04 2. Dana Perimbangan (Transfer) 456.315.164.648,82 521.928.394.918,98 469.038.638.565,00 460.143.365.055,00 538.472.757.421,00 3. Lain-lain Pendapatan yang Sah 25.184.331.546,87 10.106.616.000,00 43.713.411.843,00 111.597.443.614,00 141.816.268.022,00 501.708.544.133,22 556.733.887.459,04 548.108.223.251,29 604.270.191.721,22 717.761.924.919,04 Jumlah Pendapatan B. Belanja 1. Belanja Tidak Langsung 201.332.309.622,00 243.882.613.589,00 264.366.895.792,00 326.345.264.177,00 389.642.608.690,00 2. Belanja Langsung 292.227.740.602,00 327.167.735.560,00 331.997.132.662,00 283.580.393.952,00 286.378.904.710,16 493.560.050.224,00 571.050.349.149,00 596.364.028.454,00 609.925.658.129,00 676.021.513.400,16 8.148.493.909,22 (14.316.461.689,96) (48.255.805.202,71) (5.655.466.407,78) 41.740.411.518,88 Jumlah Belanja Surplus/(Defisit) Anggaran Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan penanaman modal Kab. Kolaka Timur Tahun 2012 Pada kurun waktu 2007-2011 APBD Kabupaten Kolaka Timur mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Struktur pendapatan Kabupaten Kolaka Timur sekitar 84,29 % bersumber dari dana perimbangan, sedangkan selebihnya sekitar 10,61 % berasal dari lain-lain pendapatan yang sah dan 5,10 % dari pendapatan asli daerah. Dari struktur pendapatan tersebut dapat diketahui bahwa pembangunan di Kabupaten Kolaka Timur masih sangat tergantung dari dana perimbangan. Belanja APBD Kabupaten Kolaka Timur terdiri dari belanja langsung dan belanja tidak langsung. Pada kurun waktu 2007-2009, porsi belanja langsung lebih besar dibanding belanja tidak langsung. Sedangkan pada kurun waktu 2010-2011 porsi belanja langsung lebih kecil dibanding belanja tidak langsung. Pada kurun waktu tersebut APBD Kabupaten Kolaka Timur mengalami defisit, kecuali pada tahun 2007 dan tahun 2011 mengalami surplus. Surplus APBD Kabupaten Kolaka Timur pada tahun 2011 mencapai Rp. 41 milyar lebih. 13 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 Tabel 1.3-2 Ringkasan Sanitasi dan Belanja Modal Sanitasi per Penduduk 5 Tahun terakhir No. Sub Sektor Tahun 2007 1. Air Limbah 2. Sampah 3. Drainase 4. Aspek PHBS (Pelatihan, Sosialisasi) Total Belanja Sanitasi (1 s/d 4) Total Belanja APBD Proporsi Belanja Modal Sanitasi Terhadap Total Belanja APBD (%) 2008 - 2009 134.882.500 2010 441.557.500 5.874.510.500 4.027.563.500 1.239.737.000 1.711.806.000 484.362.500 6.700.847.007 2011 640.000.000 273.188.000 3.720.263.000 4.513.230.100 1.844.610.000 2.530.155.440 1.857.006.688 72.435.000 37.225.000 144.575.000 169.650.801 7.733.492.500 6.253.362.000 6.833.183.000 6.544.493.440 6.813.075.589 493.560.050.224 571.050.349.149 596.364.028.454 609.925.658.129 676.021.513.400 589.384.319.871 1,36 1,35 1,05 1,12 0,97 4.632.465.500 1.958.725.000 109.656.507 4.311.348.000 149.500.000 Rata-Rata Pertumbuh an (%) 73,92 (2,82) 11,57 124,11 0,33 8,31 Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan penanaman modal Kab. Kolaka Timur Tahun 2012 Rata-rata belanja sanitasi per kapita Kabupaten Kolaka Timur mencapai Rp. 22.324 per kapita per tahun, hal ini masih jauh dari belanja sanitasi per kapita ideal nasional yang mencapai Rp. 47.000 per kapita per tahun. (Studi Bappenas, 2008) Tabel 1.3-3 Data Mengenai Ruang Fiskal Kabupaten Kolaka Timur 5 Tahun Terakhir TAHUN INDEKS KEMAMPUAN FISKAL / RUANG FISKAL 2007 0,3855 2008 0,3430 2009 0,4087 2010 0,3509 2011 0,1944 14 Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan penanaman modal Kab. Kolaka Timur Tahun 2012 Kapasitas fiskal adalah gambaran kemampuan keuangan masing-masing daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum APBD Kabupaten (tidak termasuk dana alokasi khusus, dana darurat, dana pinjaman lama, dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk membiayai pengeluaran tertentu) untuk membiayai tugas pemerintahan setelah dikurangi belanja pegawai dan dikaitkan dengan jumlah penduduk miskin. Pada tahun 2011, kapasitas fiskal Kabupaten Kolaka Timur sebesar 0,1944 yang dikategorikan “rendah”. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 Tabel 1.3-4 Data Perekonomian Umum Daerah 5 Tahun Terkhir TAHUN NO. 1. 2. 3. DESKRIPSI PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Rp) Pendapatan Perkapita (Rp) Upah Minimum Regional (Rp) 2007 2008 2009 2010 2011 2.510.712.300.000 2.565.243.840.000 2.615.466.220.000 2.929.707.400.000 3.312.711.080.000 9.004.488 8.565.317 8.501.987 9.293.813 10.303.730 640.000 700.000 770.000 860.000 930.000 4. Inflasi (%) 7,53 15,28 3,31 3,87 5,09 5. Pertumbuhan Ekonomi (%) 9,23 2,17 1,96 12,01 13,07 Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan penanaman modal Kab. Kolaka Timur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah pada periode tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDRB Kabupaten Kolaka Timur baik atas dasar harga konstan selama tahun 2007-2011 menunjukkan pertumbuhan positif meskipun dengan kisaran yang bervariasi. Pendapatan per kapita merupakan salah satu ukuran indikator kesejahteraan penduduk dan sering digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk di suatu wilayah. Selama kurun waktu 2007-2011, pendapatan per kapita Kabupaten Kolaka Timur juga mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kolaka Timur selama periode 2007-2011 mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Selama periode 2007-2009 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kolaka Timur mengalami perlambatan, tetapi mulai periode 2010-2011 pertumbuhan ekonomi kembali menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. 1.4. Tata Ruang Wilayah 1.4.1. Rencana Pusat Layanan Kabupaten Penetapan fungsi perkotaan di Kabupaten Kolaka Timur dilihat dari adanya keterkaitan kawasan perkotaan satu dengan lainnya bertujuan untuk memperkuat kelompok kawasan-kawasan perkotaan yang terdapat di Kabupaten Kolaka Timur. Mengingat kawasan-kawasan perkotaan sangat strategis peranannya dalam pengembangan wilayah secara keseluruhan, maka kawasan-kawasan perkotaan perlu diarahkan ke pertumbuhan dan pengembangannya agar mampu saling berinteraksi melalui keterkaitannya dan keteraturan fungsi-fungsi pengembangannya. Pengembangan sistem ini diwujudkan melalui pusat-pusat perdesaan yang diberikan peluang untuk tumbuh dan berkembang secara bersama-sama, sehingga pembangunan perkotaan akan saling dukung dengan pembangunan perdesaan. Dalam mendorong pengembangan kawasan-kawasan perkotaan yang demikian ini, maka peran sistem prasarana wilayah dan kawasan perkotaan perlu diarahkan untuk tidak saja memperkuat hubungan keterkaitan antara kota sekitar dengan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 kawasan perkotaan induknya, akan tetapi juga dengan kawasan perkotaan sekitarnya. Berikut akan dijelaskan mengenai wilayah perkotaan maupun perdesaan yang mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda sesuai dengan potensi yang dimiliki, yaitu : 1. Ibukota Kabupaten Kolaka Timur berada di Kecamatan Tirawuta berada di Kelurahan Rate-rate dan Desa Lalingato yang berkembang menjadi pusat pemerintahan. Dan Ibukota Kabupaten Kolaka Timur ini menjadi Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). Untuk pembangunan Kota Kolaka Timur Ibukota Kabupaten Kolaka Timur ini, harus ditunjang oleh kegiatan yang berskala lebih besar sebagai pusat perdagangan dan jasa, kesehatan, pendidikan, peribadatan, dan pelayanan umum dalam skala kabupaten, termasuk diantaranya adalah sarana transportasi skala kabupaten. 2. Ibukota Kecamatan yang berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp), terdiri atas: Kecamatan Tirawuta. Adapun fungsi dan perannya adalah; a. Sebagai pusat pelayanan umum bagi kecamatan-kecamatan yang menjadi wilayah pengaruhnya. b. Sebagai pusat perdagangan dan jasa maupun koleksi dan distribusi hasil-hasil sumber daya alam dari kecamatan-kecamatan yang menjadi wilayah pengaruhnya. c. Untuk mendukung adanya peran dan fungsi tersebut maka fasilitas yang harus ada adalah, fasilitas kesehatan serta perdagangan dan jasa skala kecamatan dan ditunjang oleh sarana dan prasarana transportasi yang memadai. 3. Ibukota Kecamatan yang berfungsi sebagai ibukota kecamatan atau disebut PPK (Pusat Pelayanan Kawasan), dimana PPK merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) di Kabupaten Kolaka Timur meliputi beberapa kecamatan meliputi: Kecamatan Ladongi. Adapun fungsi dari masing-masing PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) tersebut adalah ; a. Pusat pelayanan umum, dan pemerintahan bagi desa-desa yang berada di wilayah administrasinya. b. Pusat perdagangan dan jasa bagi desa-desa yang berada di wilayah administrasinya. c. Fasilitas yang harus ada diantaranya adalah fasilitas pendidikan, kesehatan, pemerintahan, peribadatan maupun perdagangan dan jasa skala kecamatan. Kajian terhadap sistem struktur perkotaan ini meliputi : rencana hierarki (besaran) perkotaan, rencana sistem dan fungsi perwilayahan. Struktur ini akan menggambarkan keterkaitan antar kawasan perkotaan dan perkotaan dengan perdesaan secara keseluruhan. 4. Ibukota Kecamatan yang berfungsi sebagai ibukota kecamatan atau disebut PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan), dimana PPL merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan) di Kabupaten Kolaka Timur meliputi beberapa kecamatan meliputi: Kecamatan Mowewe, Kecamatan Uluiwoi, Kecamatan Tinondo, Kecamatan Poli-polia, Kecamatan Lalolae, Kecamatan Loea. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 Sesuai dengan tujuan penataan ruang yaitu adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan, arahan kebijakan pengembangan kawasan perlu diarahkan untuk kebijakan pengembangan pola pemanfaatan ruang berupa pemanfaatan kawasan lindung, kawasan budidaya (termasuk dengan pertahanan dan keamanan) dan kawasan tertentu beserta arah kebijakan pengembangan struktur ruang berupa sistem perkotaan, sistem transportasi, dan sistem infrastruktur wilayah pendukung lainnya. Adapun kebijakan penataan ruang Kabupaten Kolaka Timur diarahkan untuk : 1. Pelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan hidup dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan daya dukung lingkungan hidup; 2. Peningkatan kegiatan perkebunan yang disertai dengan pengembangan kegiatan industri perkebunan yang inovatif dalam rangka memberi nilai tambah bagi perekonomian wilayah; 3. Peningkatan produktsi pertanian dan perikanan dengan pengelolaan yang ramah lingkungan berkelanjutan; 4. Pengembangan dan peningkatan kegiatan pendukung dan/ atau kegiatan turunan pertambangan yang berwawasan lingkungan berkelanjutan untuk menunjang pengembangan sektor unggulan lainnya; 5. Pengembangan sistem prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas sebagai pemicu perkembangan wilayah yang merata di seluruh kabupaten; 6. Pengembangan dan peningkatan pusat-pusat ekonomi sebagai sentra pertumbuhan wilayah kabupaten; 7. Pengembangan sistem jaringan transportasi darat dan udara; 8. Pengembangan mutu dan jangkauan pelayanan untuk sistem jaringan energi, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air dan sistem pengelola lingkungan; 9. Pengendalian dan pelestarian kawasan lindung; 10. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara. 11. Pengembangan dan peningkatan kegiatan pertambangan dan kegiatan pendukungnya yang berwawasan lingkungan berkelanjutan. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 Peta 1.4-1 Pusat Layanan di Kabupaten Kolaka Timur 18 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 1.4.2. Rencana Pola Ruang Kabupaten Rencana pola ruang wilayah meliputi kawasan lindung dan kawasan budaya. Kawasan lindung terdiri atas: 1. Kawasan hutan lindung. Kawasan hutan lindung terdapat di Kecamatan Ladongi, Lalolae, Lambandia, Loea, Mowewe, Poli-polia, Tinondo, Tirawuta, Uluiwoi dengan luasan kurang lebih 291.745 Ha. 2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, yaitu kawasan resapan air yang tersebar pada kawasan hutan di Kecamatan Ladongi, Lalolae, Lambandia, Loea, Mowewe, Poli-polia, Tinondo, Tirawuta, dan Uluiwoi. 3. Kawasan perlindungan setempat, terdiri dari: kawasan sempadan sungai, dan ruang terbuka hijau. 4. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya, terdiri atas: Kawasan Cagar Alam yaitu Cagar Alam Lamedai, Kawasan Taman Nasional yaitu Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, Kawasan Taman Wisata Alam yaitu Taman Wisata Alam Mangol, Kawasan Taman Wisata Alam Laut yaitu di Kepulauan Padamarang dan Kawasan cagar Budaya yaitu Situs Kompleks Makam Raja-Raja, Tambang Nikel Peninggalan Jepang, Situs Gua. 5. Kawasan rawan bencana 6. Kawasan lindung geologi, terdiri atas: Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi (Kawasan rawan gempa bumi ditetapkan pada jalur patahan (sesar) yaitu pada wilayah yang dilalui sesar naik dan turun terdapat di Kecamatan Poli-polia; Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 Peta 1.4-2 Rencana Pola Ruang Kabupaten Kolaka Timur 20 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 1.4.3. Wilayah Rawan Bencana dan Kebijakan di Wilayah Perbatasan Kawasan rawan bencana adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam. Kerawanan bencana di Kabupaten Kolaka Timur dapat dibagi atas: tanah longsor, gerakan tanah, banjir, erosi, tsunami, dan gas beracun. Tabel 1.4-1 Wilayah Rawan bencana di Kabupaten Kolaka Timur Kecamatan Potensi Bencana Tirawuta Tanah Longsor, Banjir, erosi Mowewe Banjir Sumber : Bappeda dan PM Kab. Kolaka Timur Tahun 2013 1.5. Sosial dan Budaya 1.5.1. Fasilitas Pendidikan Dalam pelaksanaan pembangunan sosial, pemerintah telah mengupayakan berbagai usaha guna terciptanya kesejahteraan masyarakat di bidang sosial yang lebih baik. Usaha tersebut meliputi kegiatan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, keluarga berencana, keamanan dan ketertiban masyarakat, serta urusan sosial lainnya. Sasaran pembangunan pendidikan dititikberatkan pada peningkatan mutu dan perluasan kesempatan belajar di semua jenjang pendidikan, dimulai dari kegiatan prasekolah (Taman Kanak-Kanak) sampai dengan Perguruan Tinggi. Upaya peningkatan mutu pendidikan yang ingin dicapai tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan manusia berkualitas. Sedangkan perluasan kesempatan belajar dimaksud agar penduduk usia sekolah yang setiap tahun mengalami peningkatan sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk dapat memperoleh kesempatan belajar yang seluas-luasnya. Pelaksanaan pembangunan pendidikan di Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Indikator yang dapat mengukur tingkat perkembangan pembangunan pendidikan di Sulawesi Tenggara seperti banyak-nya sekolah dan guru, perkembangan berbagai rasio dan sebagainya. Pembangunan kesehatan di Kolaka Timur dititik beratkan pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat. Demikian pula pelaksanaan Program Nasional Keluarga Berencana bertujuan menurunkan dan mengendalikan pertumbuhan penduduk dan membudayakan suatu norma yang dikenal dengan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Untuk mencapai sasaran pembangunan, baik di bidang kesehatan maupun di bidang program keluarga berencana tersebut, maka sejak tahun 1993 pemerintah daerah telah menggiatkan pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dan keluarga berencana sampai ke pelosok pedesaan. Pembangunan di bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa diarahkan untuk menciptakan keselarasan hubungan antar manusia dengan manusia, manusia dengan penciptanya serta dengan alam sekitarnya. Indikator pembangunan bidang agama, digambarkan dengan pembangunan sarana peribadatan, pembinaan umat beragama, dan berbagai kegiatan keagamaan di Sulawesi Tenggara. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 Tabel 1.5-1 Fasilitas Pendidikan Yang tersedia di Kabupaten Kolaka Timur Nama Kecamatan Ladongi Lambandia Tirawuta Mowewe Uluiwoi Tinondo Lalolae Poli-Polia Loea Dangia Aere Ueesi Jumlah Sarana Pendidikan SD 24 33 15 9 15 12 6 12 8 Umum SLTP 6 8 4 3 4 4 2 2 2 SLTA 2 2 2 1 2 1 1 1 1 SMK - MI 2 3 1 1 1 1 Agama MTs 3 2 1 1 2 1 3 1 MA 1 1 1 1 1 - Sumber: Dikmudora, Kab. Kolaka Timur 2013 1.5.2. Jumlah Penduduk Miskin Kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan yang ditandai oleh pengangguran dan keterbelakangan, yang kemudian meningkat menjadi ketimpangan. Masyarakat miskin pada umumnya lemah dalam kemampuan berusaha dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi lebih tinggi. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 Jumlah penduduk miskin tersebar di wilayah Kabupaten Kolaka Timur. Prosentase jumlah Keluarga miskin terhadap jumlah rumah yang ada yaitu: Untuk wilayah Kecamatan Mowewe sebesar 29,52%, Kecamatan Tinondo sebesar 21,54%, Kecamatan Tirawuta sebesar 20,92%, Kecamatan Uluiwoi sebesar 18,15%, Kecamatan Samaturu sebesar 15,50%, Kecamatan Lambandia sebesar 14,60%, Kecamatan Ladongi sebesar 14,20%, Kecamatan Poli-Polia sebesar 11,14%, Kecamatan Lalolae sebesar 10,20%, Kecamatan Loea sebesar 10,17%, Kecamatan Dangia sebesar 8,00%, Kecamatan Aere sebesar 7,41%, dan Kecamatan Ueesi sebesar 3,84%. Tabel 1.5-2 Jumlah penduduk Miskin Per Kecamatan NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Nama Kecamatan Mowewe Jumlah Rumah 1.816 Tinondo 1.690 Uluiwoi 1.972 Lalolae 843 Tirawuta 2.964 Loea 1.662 Ladongi 6.198 Poli-Polia 2.962 Lambandia 7.411 Dangia Aere Ueesi Jumlah Sumber : BPMD Kab. Kolaka Timur 2013 Jumlah Keluarga Miskin (KK) 536 364 358 86 620 169 880 330 1.082 Pesatnya pertumbuhan penduduk terutama di perkotaan, yang umumnya berasal dari urbanisasi tidak selalu dapat diimbangi oleh kemampuan pelayanan kota sehingga berakibat pada semakin meluasnya lingkungan perumahan dan permukiman kumuh. Di kabupaten Kolaka Timur masih terdapat lingkungan perumahan dan permukiman kumuh yang kualitasnya semakin menurun dan perlu segera ditangani. Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur bersedia mengalokasikan dana APBD untuk kelancaran pelaksanaan penanganan lingkungan perumahan dan permukiman kumuh yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan mulai tahun anggaran 2012 sampai dengan tuntasnya penanganan. 1.6. Kelembagaan Pemerintah Daerah Nama Satuan Kerja Perangkat Daerah pemerintah Kabupaten Kolaka Timur yang masuk dalam Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi adalah sebagai berikut : Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur, Dinas Pekerjaan Umum (Bidang Pengairan dan Bidang Cipta Karya) Kabupaten Kolaka Timur, Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Kolaka Timur, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal (BAPPEDA & PM ) Kabupaten Kolaka Timur, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 Gambar 1.6-1Struktur Kelembagaan Pemerintah Daerah DPRD BUPATI WAKIL BUPATI SEKRETARIAT DAERAH INSTANSI VERTIKAL - DINAS DAERAH Dinas Pendidikan, Pemuda danVERTIKAL Olah Raga Dinas Sosial Dinas Kesehatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Perhubungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pekerjaan Umum Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Pertanian Hortikultura dan Peternakan Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Pertambangan dan Energi BADAN DAERAH VERTIKAL - Inspektorat - Badan Pengelola Keuangan dan Aset daerah - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal - Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat - Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan - Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa - Badan Perpustakaan ,Arsip, Komunikasi dan Informatika - Badan Kepegawaian Daerah - Badan Ketahanan Pangan - Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan - Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu - Rumah Sakit Umum Daerah SEKRETARIAT DPRD KECAMATAN KELURAHAN 24 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 SKPD YANG MASUK DALAM POKJA SANITASI : BUPATI BAPPEDA & PENANAMAN MODAL BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA Bidang Prasarana Wilayah & Lingkungan Bidang Sosial Budaya Masyarakat BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN - Bidang Persampahan - Bidang Tata Lingkungan DINAS KESEHATAN DINAS PEKERJAAN UMUM Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Bidang Cipta Karya Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi dari masing-masing SKPD terkait sektor sanitasi di Kabupaten Kolaka Timur, maka terdapat lima SKPD yang masuk dalam kelompok kerja sanitasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari kelompok kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) yang ada di Kabupaten Kolaka Timur. SKPD tersebut masing-masing adalah Bappeda dan PM, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemerintahan Desa, Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Kesehatan dan Dinas Pekerjaan Umum. Bappeda dan PM bertugas untuk menghimpun seluruh data terkait sektor sanitasi yang direkam oleh SKPD lain yang selanjutnya Bappeda dan PM bersama-sama dengan seluruh SKPD terkait melakukan analisa data untuk menentukan posisi pengelolaan sanitasi di Kabupaten Kolaka Timur, Hasil justifikasi tersebut selanjutnya menjadi kesepakatan masing-masing pihak yang dituangkan dalam Strategi Sanitasi Kabupaten yang akan diterjemahkan menjadi program dan kegiatan di masing-masing SKPD terkait. 25 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 1.7. Komunikasi dan Media