MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS ROLE & POSITIONING IN PR MANAGEMENT Fakultas Program Studi Tatap Muka Ilmu Komunikasi Program Studi Public Relations 01 Kode MK Disusun Oleh Dr. Ispawati Asri, MM Abstract Kompetensi Pada perkembangannya konsep Public Relations di Amerika dimulai sekitar tahun 1900 an yang dipelopori oleh Ivy Lee dengan " The Declaration of Principles". Ivy Lee dianggap sebagai " the father of Public Relations" Setelah mengikuti kuliah ini, diharapkan para mahasiswa menjelaskan kembali, menganalisis latar belakang peran dan fungsi, tugas & ruang lingkup manajemen Public Relations A. PERIODESASI DAN LATAR BELAKANG MANAJEMEN PR Pada perkembangannya konsep Public Relations di Amerika dimulai sekitar tahun 1900 an yang dipelopori oleh Ivy Lee dengan " The Declaration of Principles". Ivy Lee dianggap sebagai " the father of Public Relations" karena deklarasi asasnya itu, meskipun demikian sebetulnya konsep Public Relations di Amerika sudah ada sejak tahun 1850.( Broom, 2000; 102). Pada tahun 1906 terjadi pemogokan total buruh di industri pertambangan batu bara di Amerika Serikat. Akibatnya terancamnya kelumpuhan total industri batubara terbesar di negara tersebut. Pada saat itu muncul Ivy Lee yang mengajukan Manajemen Public Relations sebagai sebagai salah satu solusi atau sebagai jalan keluar untuk mengatasi krisis yang tengah terjadi di industri batubara di Amerika Serikat sebgai akibat pemogokan massal untuk meminta kenaikan upah. Untuk memecahkan masalah tersebut Ivy Lee mengajukan beberapa usulan atau persyaratan yang bersifat revolusioner dan merupakan terobosan besar dalam peranan PR/humas untuk mampu mengatasi masalah besar pada waktu itu melalui suatu konsepsi prinsip-prinsip dasar yaitu: Pertama : a. Membentuk Manajemen Public Relations untuk mengatur arus informasi/berita secara terbuka. b. Bekerjasama dengan pihak pers c. Duduk sebagai top pimpinan perusahaan dan langsung sebagai pengambil keputusan tertinggi (decision maker) dan (policy maker). Dalam hal ini Ivy Lee ditunjuk sebagai executive assistant to president director dalam struktur manajemen perusahaan. Kedua : Memiliki wewenang penuh dalam melaksanakan fungsi dan peranan sebagai pejabat humas untuk mengelola Manajemen Public Relations. Ketiga : Manajemen Public Relations yang notabene terkait dengan manajemen perusahaan industri pertambangan batubara tersebut, harus bersifat informasi terbuka (open communication), baik kepada khalayak/publik, pekerja, maupun pihak pers, dan mengacu pada Declaration of principles atau prinsip-prinsip dasar. 2012 2 Manajemen Public Relations Dr. Ispwatai Asri, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning Public Relations di Indonesia sendiri dimulai sejak tahun1950. Perkembangan hubungan masyarakat di Indonesia bergerak menyertai kondisi politik dan kenegaraan saat itu. Pada waktu itu pemerintah Indonesia menyadari perlunya rakyat Indonesia untuk mengetahui segala perkembangan yang terjadi sejak pengakuan kedaulatan Indonesia oleh kerajaan Belanda. Berawal dari pemikiran tersebut maka kegiatan kehumasan mulai dilembagakan dengan menyandang nama hubungan masyarakat karena kegiatan yang dilakukan lebih banyak untuk ke luar organisasi (Onong, 1991; 12) Pentingnya memahami sejarah perkembangan Public Relations adalah untuk mengawali pemahaman terhadap perkembangan PR di Indonesia. Jika dilihat dari sejarahnya sebetulnya, PR di Indonesia dimulai sangat jauh dari yang sudah dilakukan oleh pemikir-pemikir di Eropa atau Amerika bahkan Australia. PR di Indonesia dimulai di tahun 1950 an dengan konsep yang berbeda dengan konsep yang dianut di negara lain. Berdasarkan pengamatan peneliti dan juga seperti yang diungkapkan oleh Elizabeth Goenawan Ananta dalam Public Relations In Asia an Anthology, Public Relations di Indonesia belum terlalu pesat perkembangannya (Ananto, 2004; 265) Public Relations digunakan oleh pihak swasta di Indonesia pertama kali oleh PERTAMINA, sebuah perusahaan minyak. Public Relations di Indonesia memang sudah banyak digunakan baik itu di pihak pemerintah maupun swasta di berbagai sektor. Konsep Public Relations dipahami dan digunakan oleh pihak – pihak tersebut dengan berbagai macam pemahaman dan berbagai macam bentuk implementasinya. Dari hari ke hari PR di Indonesia mulai berkembang seiring dengan perkembangan PR di dunia atau Asia. Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya Manajemen PR disebutkan bahwa Public Relations digunakan untuk kepentingan usaha dalam bentuk seperti Olimpiade Korea Selatan, Glassnot Prestroika, Kasus Lemak Babi 1988,dll. Olimpiade yang diselenggarakan oleh tuan rumah Korea Selatan di tahun 1988 menggunakan salah satu jasa konsultan PR. Olimpiade adalah suatu event international yang waktu ini masih sangat greget dimana seluruh perhatian orang tertuju ke sana. Sebagai tuan rumah Korea Selatan ingin bangkit menunjukkan eksitensi dirinya yang memang salah satu keinginannya adalah membuka pasar di dunia untuk memasarakan produk – produknya. Konsep manajemen PR ini terbukti berhasil. Dengan publisitas yang intensif dan terbuka kepada publik melalui pembeitaan media, perusahaan itu akhirnya mendapat simpati public internal dan eksternal keterpurukan. 2012 3 Manajemen Public Relations Dr. Ispwatai Asri, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning serta terlepas dari B. PERAN DAN POSISI PUBLIC RELATIONS DALAM MANAJEMEN Pengertian Manajemen Dilihat dari asal katanya, kata manajemen atau management dalam bahasa Inggris berasal dari kata Italia, Meneggiare yang kurang lebih berarti menangani atau to handle. Dalam bahsa Latin, ada kata yang punya pengertian yang hampir sama, yakni kata manus, yang artinya tangan atau menangani, jadi kata manajemen pada dasarnya berarti menangani atau mengelola (Mc Farland, 1979) Manajemen adalah keseluruhan pergerakan tenaga manusia dan alat-alat dalam suatu organisasi sedemikian rupa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam perencanaan semula. (Sirait, 1970). Dalam penggunaan sehari-hari, kata manajemen bisa digunakan dalam empat pengertian yang berbeda : 1 Manajemen dipahami sebagai proses-proses pengorganisasian, pengarahan dan pengevaluasian. 2 Suatu karier, pekerjaan 3 Kelompok orang yang bertanggungjawab dalam menjalankan sebuah oraganisasi, sehingga ada kata manajemen perusahaan A dinilai gagal dalam meredam konflik internal perusahaan tersebut. 4 Ilmu atau seni tentang, perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian. Fungsi-fungsi dasar dalam manajemen : Secara umum fungsi-fungsi dasar dalam manajemen meliputi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Sedangkan menurut Dessler (1996) fungsi dasar manajemen meliputi perencanaan,, pengorganisasian, staffing, leading dan contolling. Planning : Perencanan meliputi penentuan tujuan dan tindakan, pengembangan aturan dan prosedur-prosedur, pengembangan rencana (baik untuk organisasi maupun bagio yang akan mengerjakan rencana) dan melakukan peramalan. 2012 4 Manajemen Public Relations Dr. Ispwatai Asri, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning Organizing : Pengorganisasian meliputi pemberian tugas kepada masing-masing bawahan, membuat bagian-bagian, mendelegasikan wewenang kepada bawahan, membuat jaringan komando dan mengkordinir pekerjaan bawahan. Staffing : Meliputi penentuan jenis karyawan yang harus direkrut, penyeleksian karyawan, penentuan kriteria penampilan, pelatihan dan pengembangan karyawan. Leading : Mencakup perintah agar pekerjaan diselesaikan, menjaga semangat dan memotivasio bawahan. Controlling : Menentukan standart, membandingkan penampilan, sesungguh-nya dengan standart tadi dan melakukan perbaikan apabila diperlukan.(Ngurah Putra, 1999). Pengertian Public Relations Beberapa definisi Public Relations : 1 J.C Seidel : Public relations adalah proses yang berkelanjutan dari usaha manajemen untuk memperoleh jasa baik dan pengertian dari para langganannya, pegawai-pegawainya dan public pada umumnya, ke dalam mengadakan analisa dan koreksi (perbaikan-perbaikan) terhadap diri sendiri, ke luar mengadakan pernyataan-pernyataan yang berarti (menguntungkan). 2 W. Emerson. Reck : Public relations adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, pelayanan, dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan jasa baik dari mereka, sedangkan pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan, dan sikap itu adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya. 3 Howard Bonham : Publik relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperbesar kepercayaan publik terhadap seseorang atau organisasi. 4 Cutlip and Center : Publik relations adalah suatu kegiatan komunikasi dan penafsiran, serta komunikasi-komunikasi dan gagasan-gagasan dari suatu lembaga kepada publiknya dan pengkomunikasian informasi, gagasan-gagasan dari suatu lembaga kepada publiknya itu kepada lembaga tadi, dalam usaha yang jujur untuk menumbuhkan kepentingan bersama sehingga dapat tercipta suatu 2012 5 Manajemen Public Relations Dr. Ispwatai Asri, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning persesuaian yang harmonis dari lembaga itu dengan masyarakatnya. (Suhandang, 2004) Berdasarkan beberapa definisi mengenai publik relations di atas dapat disimpulkan bahwa, semuanya memiliki tujuan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, jasa baik, kepercayaan, dan penghargaan kepada dan dari publik khususnya serta masyarakat umumnya. Usaha publik relations ditujukan bagi terwujudnya hubungan yang harmonis antara badan atau perusahaan itu dengan publiknya. Usaha untuk memperoleh opini publik yang menyenangkan, positif dan menguntungkan bagi kelangsungan hidup perusahaan itu. Adapun caranya adalah dengan sikap simpatik, terbuka dalam menerima saran, kritik, ataupun opini dari publik intern maupun ekstern. Management Public Relations Menurut L.F. Urwick dalam bukunya Element of Administration (1976), menjelaskan bahwa aktivitas public reletations sebagai salah satu fungsi manajemen organisasi melalui bentuk 3 (unsur) yang berkaitan dengan fungsi tersebut adalah sebagai berikut. 1. Manajemen mekanik Fungsi manajemen mekanik ini melalui dengan melakukan forecasting atau pengamatan (peramalan) dimasa mendatang, planning (perencanaan), dan organizing (pengorganisasian). 2. Manajemen dinamik Merupakan fungsi manajemen dinamik ini terdiri dari unsur-unsur, commanding and directing (komando dan pengarahan), coordination (koordinasi), dan controlling (pengawasan). 3. Manajemen relasi Sedangkan fungsi hubungan atau relasi publik (public relations) ini merupakan salah satu tugas manajemen public reletions yang utama dalam manajemen perusahaan, yaitu melaksanakan; a. Berupaya mendengarkan pendapat dan aspirasi publik, serta mampu untuk mengidentifikasi keinginan-keinginan publik khayalak sasarannya; 2012 6 Manajemen Public Relations Dr. Ispwatai Asri, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning b. Menyampaikan sumbang-saran dan ide atau gagasan kreatif tertentu yang positif kepada pimpinan organisasi demi manfaat bersama bagi perusahaan dan publik; c. Mampu menciptakan suasana iklim yang kondusif dan hubungan yang harmonis serta positif untuk kalangan internal perusahaan, mulai dari tingkat pimpinan ke bawahannya atau sebaliknya, dengan membangun hubungan baik bagi kedua belah pihak dalam suatu organisasi. Secara praktik lapangan, maka ketiga unsur fungsi utama manajemen PR tersebut di atas, belum berfungsi optimal yang dilaksanakan di berbagai perusahan, oleh karena banyak perusahaan kini belum menyadari tentang perlunya kerja sama, interaksi (hubungan) saling mempengaruhi dan interelasi (hubungan yang tergantung) antarkaryawan dengan pimpinan, atau antar perusahaan dengan publiknya yang pada akhirnya sebagai titik penentu tentang keberadaan lembaga tersebut di tengah-tengah masyarakatnya dalam membangun hubungan baik atau mampu menciptakan saling bermanfaat dan saling mendukung atau saling menghormati satu sama lainnya untuk menghindari konflik atau terjadi saling pertentangan kepentingan. Maka peran dan fungsi PR/Humas dalam manajemen perusahaan menurut Glenn (1975), merupakan suatu pilar kekuatan keempat dalam mendukung keberadaan manajemen organisasi. Menurut Glenn (1975), Publik relations merupakan suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menyatakan kebijaksanaan dan prosedur (tata laksana) seseorang atau suatu organisasi atas dasar kepentingan publik, dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan yang baik dari publik. Bagi publik intern, terutama para pegawainya, kegiatan public relations diperlukan untuk mewujudkan efisiensi kerja, dalam arti mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan menggunakan tenaga kerja yang sekecil-kecilnya, sehingga diperoleh profit yang sebanyak-banyaknya. Manajemen PR dapat dikatakan sebagai penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pensstaffan, pemimpinan dan evaluasi) dalam kegiatan kehumasan. McElreath (1993) menyatakan : ”Mengelola Public Relations berarti melakukan penelitian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap berbagai kegiatan yang disponsori oleh organisasi. Bentuk kegiatan komunikasi bisa berupa kegiatan sederhana seperti penerbitan brosur perusahaan, pertemuanpertemuan kelompok kecil sampai pada kegiatan yang sangat kompleks seperti konferensi pers dengan menggunakan satelit. Dengan demikian kegiatan Public 2012 7 Manajemen Public Relations Dr. Ispwatai Asri, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning Relations ( kehumasan ) dalam hal ini harus dilihat sebagai kegiatan komunikasi antara organisasi dan para publiknya. Manajemen PR bisa mencakup : (1) Manajemen terhadap seluruh kegiatan kehumasan yang dilakukan oleh organisasi; (2) Manajemen terhadap kegiatankegiatan kehumasan yang lebih spesifik atau yang berupa satuan-satuan kegiatan kehumasan. Misal, pengelolaan peristiwa khusus (special even), pengelolaan penerbitan internal, pengelolaan kunjungan perusahaan oleh para wartawan, pengelolaan konferensi pers, dan lain-lain. Pada prinsipnya secara struktural, fungsi PR/humas dalam organisasi merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari suatu kelembagaan atau organisasi. Humas terkait langsung dengan fungsi top manajemen. Fungsi kehumasan dapat berhasil secara optimal apabila berada langsung di bawah pimpinan atau mempunyai hubungan langsung dengan pimpinan tertinggi (pengambil keputusan) pada organisasi/instansi bersangkutan. B. PUBLIC RELATIONS SEBAGAI FUNGSI MANAJEMEN DAN FUNGSI KOMUNIKASI Public Relations Sebagai Fungsi Manajemen Public relations berkaitan dengan pemikiran-pemikiran pada tingkat manajemen, dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana sebuah organisasi menyusun kebijakan sehingga memperlihatkan sebuah kinerja yang bertanggungjawab. Ini berkaitan dengan kenyataan bahwa penampilan yang bertanggungjawab merupakan dasar penerimaan publik terhadap sebuah organisasi. Kinerja yang bertanggungjawab biasanya dicirikan dengan antara lain: 1 Perusahaan bertindak sesuai dengan kepentingan publik 2 Perusahaan harus benar secara hukum dan 3 Perusahaan harus berpedoman pada moralitas Jika salah satu dari unsur tersebut dilanggar oleh perusahaan, maka reputasi perusahaan berada dalam taruhannya. Masalah public relationship akan muncul manakala perusahaan melanggar salah satu unsur tersebut. Sehingga tidak salah bila ada yang mengatakan bahwa manajer perusahaan juga menjalankan kegiatan public 2012 8 Manajemen Public Relations Dr. Ispwatai Asri, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning relations. Public relations sebuah perusahaan tidak semata-mata menjadi tanggungjawab praktisi humas, ia harus menjadi tanggungjawab para pemimpin puncak sebuah perusahaan. Menurut Baskin dan Aronoff (1992), praktisi public relations sebagai fungsi manajemen harus membantu organisasi dalam membangun filosofi-filosofinya, mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan perusahaan, beradaptasi dengan lingkungannya dan bisa sukses dalam berkompetisi merebut sumber-sumber bagi kelangsungan hidup organisasi. Dalam konsep ini praktisi Public relations menjadi penasehat bagi manajemen sehingga menghasilkan kebijakan yang masuk akal dan bisa diterima oleh publik. Karena kebijakan dan tindakan organisasi sesuai dengan kepentingan publik. Public relations juga menjadi bagian penting dari pembuat keputusan pada tingkat korporat, yang ikut membantu perubahan organisasi. Dalam hal ini Public relations harus menjadi bagian dari manajemen puncak sebuah perusahaan. Kegiatan PR dimulai dari pembenahan organisasi internal PR/Humas hingga kegiatan bersifat membangun citra perusahaan (image coorporate building), citra cermin (mirror image), citra serbaneka lain sebagainya. Secara operatif PR/Humas merupakan fungsi khusus manajemen (specialized management function). Artinya PR/Humas memelihara aturan bermain bersama melalui saluran komunikasi ke dalam dan ke luar, agar tercapai saling pengertian atau kerjasama antara organisasi dan publiknya. Termasuk di dalamnya mengidentifikasikan dan menanggapi opini publik yang sesuai atau tidak dengan kebijaksanaan yang dilaksanakan oleh lembaga/organisasi bersangkutan. Dan juga membantu fungsi manajemen dalam mengantisipasi, memonitor, dan memanfaatkan berbagai kesempatan, serta tantangan atau perubahan yang terjadi di dalam masyarakat/publiknya. Sesungguhmya fungsi kehumasan dapat bertindak sebagai tanda bahaya (early warning system) yang berfungsi mendukung atau membantu pihak manajemen organisasi berjaga-jaga menghadapi kemungnkinan buruk yang terjadi terhadap organisasi. Mulai dari timbulnya isu berita negatif di berbagai media massa, meluasnya isu negatif yang kurang menguntungkan terhdapa produk atau nama perusahaan yang sedang bermasalah hingga penurunan citra, bahkan kehilangan citra yang dapat menimbulkan berbagai resiko yang menyangkut krisis kepercayaan maupun krisis manajemen. Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas maka PR/Humas 2012 9 Manajemen Public Relations Dr. Ispwatai Asri, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning menjalankan fungsinya yaitu kepentingan menjaga nama baik dan citra organisasi/perusahaan agar selalu dalam posisi yang menguntungkan. Konsep Public relations sebagai fungsi komunikasi penting dipahami bahwa kegiatan utama public relations adalah melakukan komunikasi. Public relations sebagai fungsi staff khusus yang melayani para pemimpin organisasi, khususnya dalam membantu organisasi berkomunikasi dengan publik-publiknya. Sebenarnya setiap manajer dalam organisasi terlibat dan bertanggung-jawab dalam komunikasi organisasi. Menurut Baskin dan Aronoff (1992), komunikasi dalam konteks ini menyangkut paling tidak empat langkah khusus sebagai berikut : 1. Ketrampilan : Seorang Public Relations menjadi “technician of communication”. Praktisi public relations terampil menulis dan berbicara sebagai kemampuan dasar serta terampil menggunakan alat teknologi komunikasi baru yang akan selalu muncul, Seorang praktisi public relations juga harus mampu mengembangkan ketrampilan lain seperti melakukan riset, merumuskan rencana dan mengevaluasi hasil. 2. Tugas-tugas : Berkaitan dengan tugas-tugas yang harus dijalankan oleh seorang praktisi humas seperti, pembuatan release, laporan tahunan, pembuatan majalah internal dan sebagainya. 3. Sistem : Public relations menciptakan system komunikasi, sebuah usaha yang sistematis untuk mengumpulkan informasi, membina hubungan dengan berbagai pihak dan menciptakan berbagai kelompok komunitas dan konsumen yang dapat dipakai sebagai cara untuk memperoleh masukan dan pandangan public. 4. Sistem operasi : Public relations berkaitan dengan usaha untuk membangun system komunikasi dua arah. Menurut Dozier (1992), peranan praktisi PR dalam organisasi merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman fungsi PR dan komunikasi organisasi. Peranan praktisi PR juga merupakan salah satu kunci untuk pegembangan pencapaian profesional dari praktisi PR. Artinya, hanya dengan menjalankan peran manajer realisasi humas yang profesional dapat tercapai. Pada mulanya, peranan PR dibagi ke dalam empat kategori yakni sebagai expert prescriber, communication facilitator, problem solving process facilitator dan 2012 10 Manajemen Public Relations Dr. Ispwatai Asri, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning communication technician. Sebagai seorang expert prescriber, praktisi PR membantu manajemen dengan pengalaman dan keterampilan mereka untuk mencari solusi bagi penyelesaian masalah PR yang dihadapi sebuah organisasi. Hubungan praktisi PR dengan manajemen sama halnya dengan hubungan dokter dan pasien. Manajemen percaya bahwa sebagai ahli, praktisi PR akan menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah PR yang sedang dihadapinya, sehingga manajemen pasif dan menerima apa yang telah diusulkan oleh praktisi PR (Dozier, 1992; Dozier dan Broom 1995). Komunikasi Dalam Manajemen Organisasi yang merupakan kerangka kerja (frame of work) dari suatu manajemen adalah sesuatu yang menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab yang jelas antara pimpinan dan bawahan dalam suatu suatu sistem manajemen modern. Jabatan pimpinan dalam manajemen/PR biasanya disebut manajer humas dan berfungsi sebagai pemimpin sekelompok karyawan. Manajer humas sebagai pimpinan puncak (top manajer) cukup melakukan komunikasi dengan para penanggungjawab atau ketua unitnya masing-masing. Komunikasi manajemen adalah yhal yang paling pokok atau nomor satu, hal ini sesuai dengan pendapat GR Terry “Management is a communication”, yaitu dalam hal penyampaian instruksi di astu pihak, dan pelaksanaan kewajiban di lain pihak. Dengan kata lain manajemen komunikasi adalah alat, bukan tujuan dari suatu organisasi. a) Komunikasi vertikal Yakni, komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas, adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada atasan secara timbal balik. Dalam komuniksi vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, penjelasan-penjelasan dan lain-lain kepada bawahannya. Sementara bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran, pengaduan-pengaduan kepada pemimpin. Pimpinan perlu mengetahui laporan, tanggapan, atau saran para karyawan sehingga suatu keputusan atau suatu kebijaksanaan dapat diambil dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi yang lancar, terbuka dan saling mengisi merupakan mencerminkan sikap kepemimpinan yang demokratis. 2012 11 Manajemen Public Relations Dr. Ispwatai Asri, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning Komunikasi dalam organisasi dapat ditijau dari dua aspek, yakni aspek manajemen komunikasi dan aspek hubungan antar manusianya.. Menurut Onong perusahan/organisasi bersifat tiga dimensi yaitu : b) Komunikasi Horizontal Komunikasi secara mendatar antara anggota staff dengan anggota staff, karyawan sesama karyawan dan sebagainya. Komunikasi ini seringkali berlangsung tidak formal, mereka berkomunikasi satu sama lain bukan pada waktu mereka sedang bekerja, melainkan pada saat istirahat atau waktu pulang kerja. Dalam situasi komunikasi seperti ini, desas-desus cepat sekali menjalar, dan yang didesas-desuskan seringkali mengenai hal-hal yang menyangkut pekerjaan atau tindakan pimpinan yang merugikan mereka. C) Komunikasi Eksternal Komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi, seperti instansi-instansi pemerintah, Departemen-departemen, jawatan-jawatan, perusahan-perusahan, dan lain-lain. Pola strategi komunikasi dan pelaksanaan fungsi manajemen dalam suatu organisasi berdasarkan plan, do, check and action, plan. 2012 12 Manajemen Public Relations Dr. Ispwatai Asri, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning Aktivitas komunikasi : Substansi komunikasi : - penyampaian informasi - Kebijaksanaan umum - pelaksanaan - Instruksi penugasan - Keputusan/peraturan perusahaan dan pimpinan TOP - penyampaian - motivasi - pelaksanaan - pembinaan MIDLE - pengenadalian - perubahan - Penyampaian - Pelaksanaan - melakukan tugas - pembinaan - pengendalian - pengawasan Karyawan/bawahan Sistem manajemen dan komunikasi manajemen 2012 13 Manajemen Public Relations Dr. Ispwatai Asri, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning Daftar Bacaan : 1. John Doorley, Helio Fred Garcia, Reputation Management: The Key to Successful Public Relations and Corporate Communication, Routledge, 2007. 2. Jerry A Hendrix, Public Relations Cases, Wadsworth, 2001. 3. Kim Harrison, Strategic Public Relations: A Practical Guide to Succes, second edition, Vineyard Publishing, 2001. 4. Sandra M Oliver, Handbook of Corporate Communication and Public Relations: Pure and Applied, Routledge, 2004. 5. Joep Cornelissen, Corporate Communications: Theory and practice, Sage, 2005. 6. Gary Davies, Rosa Chun, Rui Vinhas Dasilva, Stuart Roper, Corporate reputation and competitiveness, Routledge, 2003. 7. Dennis L. Wilcox, Glen T. Cameron, Public Relations Strategies and Tactics, edisi ke Sembilan, Pearson International Edition, 2009. 8. Andre Hardjana, Audit Komunikasi, PT Granada Media, Jakarta, 2001. 9. Alison Theaker, The Public Relations Handbook, Routledge, 2001 10. Soleh Soemirat, dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations. 2012 14 Manajemen Public Relations Dr. Ispwatai Asri, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning