DIAGNOSING ORGANISASI PUBLIK PERBAIKAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN Pendekatan dalam menilai efektivitas organisasi adalah : Pendekatan pada desain struktur organisasi Pendekatan pada perilaku dalam organisasi Proses Diagnosis : – Tahap pengamatan sistem manajemen atau tahap pengumpulan data. Dalam tahap ini konsultan mengamati sistem dan prosedur yang berlaku di organisasi termasuk elemen elemen di dalamnya seperti struktur, manusianya, peralatan, – Data utama yang diperlukan adalah : • • • • Fungsi utama tiap unit organisasi Peran masing masing unit dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi Proses pengambilan keputusan serta pelaksanaan tindakan dalam masing masing unit Kekuatan dalam organisasi yang mempengaruhi perilaku antar – kelompok dan antar individu dalam organisasi Tahap diagnosis – Ada beberapa kriteria yang umum digunakan dalam mengevaluasi kualitas elemen elemen tersebut, diantaranya : • Kemampuan beradaptasi, yaitu kemampuan mengarahkan kegiatan dan tenaga dalam memecahkan masalah yang dihadapi • Tanggung jawab : kesesuaian antara tujuan individu dan tujuan organisasi • Identitas : kejelasan misi dan peran masing masing unit • Komunikasi ; kelancaran arus data dan informasi antar-unit dalam organisasi • Integrasi ; hubungan baik dan efektif antar-pribadi dan antarkelompok, terutama dalam mengatasi konflik dan krisis • Pertumbuhan ; iklim yang sehat dan positif, yang mengutamakan eksperimen dan pembaruan , serta yang selalu menganggap pengembangan sebagai sasaran utama Bagaimana Diagnosa pada organisasi publik ( manajemen Pemerintahan ) Tuntutan Reformasi birokrasi adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen internal instansi secara benar dengan melakukan evaluasi atas prestasi kerja (evaluasi kinerja) Selama ini untuk evaluasi kinerja organisasi/unit kerja organisasi pemerintahan telah diterbitkan berbagai kebijakan/peraturan yaitu kebijakan penerapan anggaran berbasis kinerja (ABK) dan penyusunan rencana instansi (Rencana Strategis dan Rencana Kerja atau Rencana Kinerja). Sejalan dengan kebijakan tersebut, dan juga untuk mendukungnya, perlu disusun semacam instrumen untuk melakukan diagnosis guna mengetahui ; Kondisi manajemen organisasi/unit kerja pemerintahan yang difokuskan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan/sasaran dan atau pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi/unit kerja tersebut. Metode atau instrumen untuk mendiagnosis kondisi organisasi ini difokuskan pada faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil kerja (realisasi dari RenstraRenja dimaksud). Sistem Manajemen Akuntabilitas Kinerja untuk Pemerintahan (SMAK-UP) yang antara lain diinspirasikan oleh model yang dikembangkan oleh Malcom Balridge. Instrumen SMAK-UP dikembangkan atau dimodifikasi dengan berpegang pada prinsip sederhana, akurat, dan bermanfaat (SAB) untuk dapat menggambarkan kondisi manajemen organisasi dan menentukan rekomendasi tindak lanjut perbaikannya. Ada 8 (delapan) faktor atau kategori yang PERLU DIDIAGNOSIS, yaitu: 1) hasil kerja (prestasi pelaksanaan Renstra/Renja), 2) kepemimpinan, 3) perencanaan, 4) perbaikan yang berkelanjutan, 5) fokus kepada stakeholders, 6) proses pelaksanaan, 7) SDM, dan 8) sumber daya lain dan informasi; sebagaimana POLA PIKIR SMAK-UP