PPT. Periklanan dan Etika, Pengantar Etika Bisnis K. Bertens

advertisement
ETIKA BISNIS
PERIKLANA DAN ETIKA
Dosen :
I.G.A Aju Nitya Dharmani,SE., MM
PERIKLANAN ATAU REKLAME
Periklanan atau reklame adalah bagian
tak terpisahkan dari bisnis modern. Iklan
dianggap sebagai cara ampuh untuk menonjol
dalam persaingan. Dalam perkembangan
periklanan, media komunikasi modern. media
cetak maupun elektronis, khususnya televisi
memegang peranan dominan. Fenomena
periklanan ini menimbulkan perbagai masalah
yang berbeda.
KASUS ETIKA PERIKLANAN DALAM
KONTEKS DI INDONESIA
1. Fungsi Periklanan
2. Periklanan dan kebenaran
3. Manipulasi dengan periklanan
4. Pengontrolan terhadap iklan
5. Penilaian etis terhadap iklan
6. Beberapa kasus etika periklanan
1. FUNGSI PERIKLANAN
Dalam buku-buku tentang manajemen
periklanan, iklan dipandang sebagai upaya
komunikasi. Iklan dilukiskan sebagai komunikasi
antara produsen dan pasaran, antara penjual dan
calon pembeli.
Iklan tentang produk baru biasanya
mempunyai unsur informasi yang kuat. Misalnya
iklan tentang tempat pariwisata dan iklan tentang
harga makanan di toko swalayan.
2. PERIKLANAN DAN KEBENARAN
Pada umumnya periklanan tidak mempunyai
reputasi baik sebagai pelindung atau pejuang
kebenaran. Sebaliknya, kerap kali iklan terkesan suka
membohongi, menyesatkan, dan bahkan menipu
publik.
Iklan mempunyai unsure promosi. Iklan merayu
konsumen, iklan ingin mengiming-iming calon
pembeli. Karena itu bahasa periklanan mempergunakan
retorika tersendiri.
3. MANIPULASI DENGAN PERIKLANAN
Masalah manipulasi terutama berkaitan
dengan segi persuasive dari iklan (tapi tidak terlepas
juga dari seg informatifnya). Karena dimanipulasi,
seseorang mengikuti motivasi yang tidak berasal
dari dirinya sendiri, tapi ditanamkan dalam dirinya
dari luar.
Dikhawatirkan bahwa periklanan-seperti
propaganda lain-bisa memanipulasi public. Tetapi
sekarang pada umumnya orang tidak begitu takut
lagi akan bahaya dimanipulasikan melalui
propaganda dan periklanan. Namun demikian, tetap
benar
juga
bahwa
periklanan
berusaha
mempengaruhi tingkah laku konsumen.
MANIPULASI DENGAN PERIKLANAN
Contohnya :
Iklan kosmetik selalu berusaha menciptakan
suatu suasana romantic yang khas, dan hasil riasan
yang
sempurna
dan
menawan
sehingga
menggiurkan untuk public konsumen.
ADA 2 CARA UNTUK MEMANIPULASI ORANG
DENGAN PERIKLANAN
1. Subliminal advertising
teknik periklanan yang sekilas menyampaikan suatu
pesan dengan begitu cepat, sehingga tidak
dipersepsikan dengan sadar, tapi tinggal di bawah
ambang kesadaran. Teknik ini bisa dipakai di bidang
visual maupun audio.
2. Iklan yang ditujukan kepada anak
Iklan seperti ini pun harus dianggap kurang etis,
Karena anak mudah dimanipulasi dan dipermainkan.
Iklan yang ditujukan langsung kepada anak tidak bisa
dinilai lain daripada manipulasi saja dan karena itu
harus ditolak sebagai tidak etis.
4. PENGONTROLAN TERHADAP IKLAN
Dalam bisnis periklanan, perlulah adanya kontrol
tepat yang dapat mengimbangi kerawanan
tersebut. Pengontrolan ini terutama harus
dijalankan dengan tiga cara berikut ini :
1. Kontrol oleh pemerinah
2. Kontrol oleh para pengiklan
3. Kontrol oleh masyarakat
5. PENILAIAN ETIS TERHADAP IKLAN
Ada empat faktor yang selalu harus
dipertimbangkan dalam menerapkan prinsipprinsip etis jika kita ingin membentuk penilaian
etis yang seimbang tentang iklan.
1. Maksud si pengiklan
2. Isi iklan
3. Keadaan publik yang tertuju
4. Kebiasaan di bidang periklanan
6. BEBERAPA KASUS ETIKA PERIKLANAN
1. Tiket gratis dari Bouraq
Pada tanggal 11 dan 18 Mei 1992, maskapai
Penerbangan Bouraq memasang iklan di sebuah harian
yang berbunyi : “tukarkan 10 lembar tiket bekas
penerbangan Bouraq dengan sebuah tiket gratis di
perwakilan Bouraq setempat”. Tidak diberi penjelasan
lain. Lalu seorang pengusaha di Banjarmasin kebetulan
menyimpan 50 tiket bekas dan berencana
menukarkannya dengan harapan memperoleh 5 tiket
gratis.
2. Iklan plaza senayan
Sangat disayangkan pada nyanyian dan tokoh
pelaku iklan plaza senayan. Begitu konsumtif degan
menggunakan helikopter belanja dan terkesan hurahura ditambah konteks nyanyian: “Hidup hanya
…..jangan sia-siakan” apakah betul yang hanya
sekali itu harus diisi dengan hura-hura belanja
penuh kemegahan
3. Iklan kijang
Mendengar iklan mobil Toyota Kijang di radio
maupun di televisi, yang melibatkan seorang anak
usia sekolah. Iklan itu secara ditdak langsung telah
mendidik anak dan keluarga untuk bergaya hidup
dan berbudaya konsumtif.
Sangat memrihatinkan, begitu banyak anak di
negeri ini yang jangankan liburan ke Bali dan naik
“Kijang”, untuk sekolah mereka tidak mampu dan
harus bekerja siang malam sekadar untuk makan 1
hari.
ETIKA BISNIS
Dalam periklanan kita tidak dapat lepas dari
etika. Dimana di dalam iklan itu sendiri mencakup
pokok-pokok bahasan yang menyangkut reaksi
kritis masyarakat Indonesia tentang iklan yang dapat
dipandang sebagai kasus etika periklanan .
Iklan mempunyai unsure promosi, merayu
konsumen, iklan ingin mengiming-iming calon
pembeli.
Karena
itu
bahasa
periklanan
mempergunakan retorika tersendiri. Masalah
manipu lasi yang utama berkaitan dengan segi
persuasive dari iklan (tapi tidak terlepas juga dari
seg informatifnya). Karena dimanipulasi, seseorang
mengikuti motivasi yang tidak berasal dari dirinya
sendiri, tapi ditanamkan dalam dirinya dari luar.
Download
Study collections