HAK-HAK PEMEGANG SAHAM

advertisement
HAK-HAK PEMEGANG SAHAM
(Transaksi Setelah Pendirian Perusahaan)
Materi 5 (Lanjutan-2)
Transaksi-transaksi yang dapat mengakibatkan perubahan di dalam Modal Saham :
1. Emisi Saham (pengeluaran saham baru)
2. Penarikan kembali saham yang beredar
3. Pertukaran saham yang beredar dengan jenis saham yang berbeda
HAK BELI SAHAM
Yaitu hak yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham untuk membeli saham baru yang
dikeluarkan oleh perusahaan. Hak Beli Saham ini biasanya dikeluarkan pada saat perusahaan mengadakan emisi
saham.
Hak Beli Saham dikeluarkan oleh perusahaan dalam bentuk Sertifikat Hak Beli Saham (Stock Right). Untuk
mendapatkan satu lembar Sertifikat Hak Beli Saham, seorang pemegang saham harus sudah mempunyai
beberapa lembar saham sesuai ketentuan perusahaan.
Sertifikat Hak Beli Saham berisi ketentuan-ketentuan mengenai :
a. Jumlah Sertifikat Hak Beli Saham yang diperlukan untuk dapat membeli Saham Baru
b. Harga penawaran Saham Baru
c. Jangka waktu berlakunya Sertifikat Hak Beli Saham
d. Ketentuan yang berhubungan dengan cara penggunaan / pertukaran Hak Beli Saham.
CONTOH SOAL
Pada akhir tahun 1999 Modal Saham yang dimiliki perusahaan terdiri atas 8000 lembar Saham Biasa dengan nilai
nominal Rp 1.000,- per lembar.
Pada awal tahun 2000 Perusahaan mengeluarkan Saham Biasa baru dengan nilai nominal Rp 1.100,- per lembar.
Bagi pemegang Saham yang lama diberikan satu lembar Sertifikat Hak Beli Saham untuk tiap-tiap satu lembar
saham yang dimiliki.
Para pemegang saham yang lama dapat membeli Saham Biasa baru dengan harga Rp 1.250,- dengan menunjukkan
5 lembar Sertifikat Hak Beli Saham. Harga Pasar Saham Biasa tersebut tanpa Hak Beli Saham Rp 1.500,- per
lembar. Diberikan waktu 1 minggu untuk membeli saham dengan HBS.
Dari informasi tersebut di atas, dapat dihitung nilai Sertifikat Hak Beli Saham per lembar, yaitu :
(Harga Saham tanpa HBS – Harga Saham dengan HBS)
--------------------------------------------------------------------------Jumlah Sertifikat HBS untuk membeli 1 lembar Saham baru
Rp 1.500,- - Rp 1.250,--------------------------------- = Rp 50,- per lembar
5 lembar
Jadi besarnya Nilai Sertifikat Hak Beli Saham yang Beredar :
8000 lembar x Rp 50,- per lembar = Rp 400.000,Jurnal untuk mencatat penerbitan Sertifikat Hak Beli Saham adalah sbb :
Laba Ditahan
Rp 400.000,Hak Beli Saham Biasa Beredar
Rp 400.000,Akuntansi Keuangan 2 – Modal Saham – Materi 5
Halaman 1
 Apabila seluruh Sertifikat Hak Beli Saham digunakan untuk membeli saham, maka perusahaan akan
membuat jurnal :
Kas
Rp 2.000.000,Hak Beli Saham Biasa Beredar
Rp 400.000,Modal Saham Biasa
Rp 1.760.000,Agio Saham Biasa
Rp 640.000,Perhitungan :

8000 lembar
Saham Biasa baru yang beredar dengan HBS = ----------------- = 1600 lembar
5 lembar

Kas diterima  1600 lembar x Rp 1.250,- = Rp 2.000.000,-

Modal Saham Biasa = 1600 lembar x Rp 1.100,- = Rp 1.760.000,-

Agio Saham Biasa = 1600 lembar x Rp 400,- = Rp 640.000,-
 Apabila hanya 5000 lembar Sertifikat Hak Beli Saham yang digunakan, maka perusahaan akan
membuat jurnal :
Kas
Rp 1.250.000,Hak Beli Saham Biasa Beredar
Rp 250.000,Modal Saham Biasa
Rp 1.100.000,Agio Saham Biasa
Rp 400.000,Perhitungan :

5000 lembar
Saham Biasa baru yang beredar dengan HBS = ----------------- = 1000 lembar
5 lembar

Kas diterima = 1000 lembar x Rp 1.250,- = Rp 1.250.000,-

Hak Beli Saham Biasa yang digunakan = 5000 lembar x Rp 50,- = Rp 250.000,-

Agio Saham Biasa = 1000 lembar x Rp 400,- = Rp 400.000,-
Jurnal untuk menghapus Hak Beli Saham Biasa yang tidak digunakan adalah sbb :
Hak Beli Saham Biasa Beredar
Rp 150.000,Modal – HBS tidak digunakan
Rp 150.000,Perhitungan  HBS tidak digunakan = Rp 400.000,- - Rp 250.000,- = Rp 150.000,-
TREASURY STOCK
Yaitu Saham sendiri yang telah dikeluarkan dan kemudian ditarik kembali dari peredaran untuk tujuan – tujuan
tertentu.
Beberapa alasan ditariknya kembali saham dari peredaran :
1. Mengurangi pemilikan dari salah satu atau beberapa pemegang saham.
2. Digunakan sebagai alat pelunasan hutang / kewajiban finansial lainnya.
3. Dibagikan sebagai deviden.
4. Untuk menaikkan pendapatan per lembar saham.
Akuntansi Keuangan 2 – Modal Saham – Materi 5
Halaman 2
5. Untuk menaikkan harga per lembar saham.
6. Untuk ditukarkan dengan surat berharga atau aktiva lainnya.
7. Untuk dibagikan sebagai bonus atau dijual kembali kepada karyawan perusahaan.
AKUNTANSI TERHADAP TREASURY STOCK
Terdapat dua alternatif metode pencatatan terhadap treasury stock yang dapat dipakai, yaitu :
1. Berdasar Nilai Nominal (Par Value Method)
2. Berdasar Harga Perolehan / Harga Beli (Cost Method)
CONTOH SOAL
Berikut ini adalah ikhtisar hak-hak para pemegang saham PT SDR :
Saham Biasa 10.000 lembar, nominal Rp 5.000,- per lembar
Agio Saham
Laba Yang Ditahan
Jumlah Hak-hak Pemegang Saham
Rp 50.000.000,Rp 5.000.000,Rp 20.000.000,Rp 75.000.000,-
Pembelian kembali saham sebagai treasury stock
 Pembelian kembali saham dengan harga di atas nilai nominal
Misal : Perusahaan menarik kembali 1000 lembar saham yang sudah beredar dengan harga Rp 5.750,- per
lembar.
Metode Nilai Nominal
Treasury Stock Rp 5.000.000,Agio Saham
Rp 500.000,Laba Ditahan
Rp 250.000,Kas
-
Rp 5.750.000,-
Perhitungan :
Treasury Stock = 1000 lembar x Rp 5.000,= Rp 5.000.000,-
Metode Harga Perolehan
Treasury Stock Rp 5.750.000,Kas
-
Rp 5.750.000,-
Perhitungan :
Treasury Stock dicatat sebesar harga penarikan
kembali saham
1000 lembar x Rp 5.750 = Rp 5.750.000,-
Agio Saham = 1000 lembar x Rp 500,= Rp 500.000,Laba Ditahan = 1000 lembar x Rp 250,= Rp 250.000,-

Pembelian kembali saham dengan harga di bawah nilai nominal
Misal : Perusahaan menarik kembali 1000 lembar saham yang sudah beredar dengan harga Rp 4.750,- per
lembar.
Metode Nilai Nominal
Metode Harga Perolehan
Treasury Stock
Rp 5.000.000,Agio Saham
Rp 500.000,Kas
Rp 4.750.000,Modal disetor dari TS
Rp 750.000,-
Treasury Stock Rp 4.750.000,Kas
-
Rp 4.750.000,-
Akuntansi Keuangan 2 – Modal Saham – Materi 5
Halaman 3
Penjualan Kembali Treasury Stock
 Penjualan kembali treasury stock dengan harga di atas nilai nominalnya / harga belinya.
Misal : 1000 lembar treasury stock yang dibeli dengan harga Rp 5.750,- per lembar, dijual kembali dengan
harga Rp 5.800,- per lembar.
Metode Nilai Nominal
Kas

Rp 5.800.000,Treasury Stock
Rp 5.000.000,Agio Saham (Penjualan
Kembali TS )
Rp 800.000,-
Metode Harga Perolehan
Kas
Rp 5.800.000,Treasury Stock
Rp 5.750.000,Agio Saham (penjualan
Kembali TS)
Rp
50.000,-
Penjualan kembali treasury stock dengan harga di bawah nilai nominal / harga belinya.
Misal : 1000 lembar Treasury Stock yang dibeli dengan harga Rp 5.750,- per lembar dijual dengan harga Rp
4.800,- per lembar
Metode Nilai Nominal
Kas
Disagio Saham
Treasury Stock
Rp 4.800.000,Rp 200.000,Rp 5.000.000,-
Metode Harga Perolehan
Kas
Rp 4.800.000,Laba Ditahan
Rp 950.000,Treasury Stock
-
Rp 5.750.000,-
CALLABLE STOCK
Yaitu saham yang sewaktu-waktu dapat dibatalkan / dilunasi / ditarik kembali dari peredaran secara formal atas
kehendak perusahaan sendiri yang sudah ditentukan sebelumnya setelah tanggal tertentu yang ditetapkan.
Apabila hal ini terjadi, biasanya kurs pelunasan saham itu telah ditetapkan sebelumnya. Besarnya kurs pelunasan
mungkin sama atau lebih besar dari nilai nominalnya, tetapi pada umumnya ditetapkan di atas harga jual semula.
Surat saham yang sewaktu-waktu dapat dibatalkan (Callable Stock) seperti ini, tidak boleh diklasifikasikan
sebagai Treasury Stock.
Pelunasan Callable Stock disertai dengan penghapusan / penutupan saldo rekening-rekening pembukuan yang
bersangkutan. Selisih lebih harga pelunasan di atas harga jual semula harus dibebankan kepada Saldo Laba yang
Ditahan (sebagai deviden likuidasi). Sedangkan selisih kurang harga pelunasan dari harga jual semula
diperlakukan sebagai modal yang disetor (Agio Saham) yang berasal dari pelunasan saham.
Apabila saham tersebut adalah Saham Prioritas dengan hak deviden yang kumulatif dan terdapat deviden yang
menunggak, maka deviden yang menunggak tersebut harus dibayarkan bersama pada waktu pelunasan saham.
CONTOH SOAL
PT ‘SDR’ mengeluarkan 1000 lembar saham prioritas dengan nilai nominal Rp 10.000,- per lembar. Saham yang
dijual dengan harga Rp 10.200,- per lembarnya tersebut merupakan ‘Callable Preferred Stock’ setelah beredar
dalam jangka waktu 5 tahun. Berikut ini adalah posisi permodalan perusahaan tersebut pada akhir tahun ke 5
sejak saham prioritas itu dikeluarkan:
Saham Prioritas 10%, sebanyak 1000 lembar @ Rp 10.000,Saham Biasa, sebanyak 5000 lembar @ Rp 5.000,Agio Saham Prioritas
Agio Saham Biasa
Laba Yang Ditahan
JUMLAH
Rp
Rp
10.000.000,25.000.000,200.000,1.250.000,13.550.000,50.000.000,-
Akuntansi Keuangan 2 – Modal Saham – Materi 5
Halaman 4
Pada akhir tahun ke 5 tersebut perusahaan menarik kembali (pembatalan secara formal) 500 lembar saham
prioritasnya.
Pencatatan transaksi pelunasan saham tersebut berdasar ketentuan yang berlaku adalah sebagai berikut :
1. Apabila kurs pelunasan yang ditetapkan adalah 102%
Modal Saham Prioritas (500 lembar x Rp 10.000,-)
Agio Saham Prioritas (500 lembar x Rp 200,-)
Kas
Rp 5.000.000,Rp 100.000,-
2. Apabila kurs pelunasan yang ditetapkan adalah 105%
Modal Saham Prioritas (500 lembar x Rp 10.000,-)
Agio Saham Prioritas (500 lembar x Rp 200,-)
Laba Yang Ditahan
Kas
Rp 5.000.000,Rp 100.000,Rp 150.000,-
Rp 5.100.000,-
Rp 5.250.000,-
3. Apabila saham prioritas adalah kumulatif, dan pada saat itu terdapat deviden untuk 2 tahun terakhir
yang belum dibayarkan, serta kurs pelunasan saham sesuai dengan yang telah ditetapkan adalah 101%
Modal Saham Prioritas (500 lembar x Rp 10.000,-)
Rp 5.000.000,Agio Saham Prioritas (500 lembar x Rp 200,-)
Rp 100.000,Laba Yang Ditahan (2 x 10% x Rp 5.000.000)
Rp 1.000.000,Kas
Rp 6.050.000,Agio Saham-Pelunasan Sham Prioritas
Rp
50.000,-
CONVERTIBLE STOCK
Yaitu saham yang dapat ditukar dengan saham yang lain atau obligasi dalam batas waktu dan rasio pertukaran
yang telah ditentukan.
CONTOH SOAL
PT ‘ANDA’ mengeluarkan 1000 lembar saham Prioritas yang dapat ditukar (convertible) dengan Saham Biasa.
Pertukaran saham tersebut ditentukan mulai awal tahun 1996. Berikut ini adalah posisi hak-hak para pemegang
saham menurut neraca pada akhir tahun buku 1995 :
Saham Prioritas 10%, sebanyak 1000 lembar @ Rp 10.000,Saham Biasa, sebanyak 2.500 lembar @ Rp 5.000,Agio Saham Prioritas
Agio Saham Biasa
Laba Yang Ditahan
JUMLAH
Rp
Rp
10.000.000,12.500.000,500.000,1.250.000,13.250.000,37.500.000,-
Pada bulan Januari 1996 pemegang saham prioritas sebanyak 250 lembar menggunakan hak pertukarannya.
Pencatatan transaksi tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah sebagai berikut :
1. Apabila 1 lembar saham prioritas bisa ditukar dengan 1 lembar saham biasa
Modal Saham Prioritas (250 lembar x Rp 10.000,-)
Rp 2.500.000,Agio Saham Prioritas (250 lembar x Rp 500,-)
Rp 125.000,Modal Saham Biasa (250 lembar x Rp 5.000,-)
Agio Saham Biasa
Rp 1.250.000,Rp 1.375.000,-
Akuntansi Keuangan 2 – Modal Saham – Materi 5
Halaman 5
2. Apabila 1 lembar saham Prioritas bisa ditukar dengan 2 lembar Saham Biasa
Modal Saham Prioritas (250 lembar x Rp 10.000,-)
Rp 2.500.000,Agio Saham Prioritas (250 lembar x Rp 500,-)
Rp 125.000,Modal Saham Biasa (500 lembar x Rp 5.000,-)
Agio Saham Biasa
Rp 2.500.000,Rp 125.000,-
3. Apabila 1 lembar saham Prioritas bisa ditukar dengan 3 lembar Saham Biasa
Modal Saham Prioritas (250 lembar x Rp 10.000,-)
Rp 2.500.000,Agio Saham Prioritas (250 lembar x Rp 500,-)
Rp 125.000,Laba Yang Ditahan
Rp 1.125.000,Modal Saham Biasa (750 lembar x Rp 5.000,-)
Rp 3.750.000,-
STOCK SPLIT
Yaitu perubahan nilai unit saham. Ada dua macam stock split, yaitu :
 Stock Split Ups
Yaitu perkecilan nilai unit saham dengan menerbitkan saham baru kepada para pemegang saham dalam jumlah
lembar saham sebanyak kelipatan jumlah lembar saham yang lama, dengan jumlah nilai nominal yang sama.
Kebijaksanaan ini biasanya ditempuh dengan tujuan :
- memperkecil nilai per unit saham
- tidak mengubah perbandingan pemilikan saham
- menaikkan jumlah saham yang beredar
- mencapai distribusi saham ke arah pasaran yang lebih luas

Stock Split Down
Yaitu perbesaran nilai unit saham dengan menerbitkan saham baru yang nilai nominalnya lebih besar dari nilai
nominal saham yang lama (kelipatan dari nilai nominal saham yang lama)
Baik Split Ups maupun Split Down keduanya tidak mengubah ‘Modal Statutair’ dan juga tidak mengakibatkan
perubahan di dalam elemen-elemen dan komposisi hak-hak para pemegang saham. Oleh sebab itu pencatatannya
cukup dalam bentuk catatan memo tentang perubahan jumlah saham yang beredar dan nilai nominal setiap
lembarnya. Tetapi apabila dikehendaki, diperkenankan untuk menutup rekening-rekening pembukuan yang
bersangkutan dengan saham lama dan membuka rekening-rekening pembukuan untuk saham yang baru.
*/\*/\*/\*/\*/\*/\*/\*/\
SOAL LATIHAN
Berikut ini adalah posisi hak-hak para pemegang saham PT’KITA’ pada akhir tahun buku 2000 :
Saham Prioritas A, 10%, 1000 lembar @ Rp 10.000,- (Convertible Stock)
Saham Prioritas B, 15%, 500 lembar @ Rp 10.000,- (Callable Stock)
Saham Biasa, sebanyak 5000 lembar @ Rp 5.000,Agio Saham Prioritas A
Agio Saham Prioritas B
Agio Saham Biasa
Laba Yang Ditahan
JUMLAH
Rp
Rp
10.000.000,5.000.000,25.000.000,200.000,100.000,1.250.000,13.450.000,55.000.000,-
Akuntansi Keuangan 2 – Modal Saham – Materi 5
Halaman 6
Transaksi yang terjadi yang berhubungan dengan modal selama tahun 2000 adalah sebagai berikut :
1.
Januari 2000
2.
Maret 2000
3.
Mei 2000
4.
September 2000
5.
Oktober 2000
6.
Desember 2000
Pemegang Saham Prioritas sebanyak 500 lembar menggunakan hak pertukarannya.
Ketentuan yang telah ditetapkan adalah setiap 1 lembar saham prioritas dapat
ditukar dengan 3 lembar saham Biasa.
Perusahaan menarik kembali Callable Stock-nya sebanyak 400 lembar saham
dengan kurs 105%. Diketahui bahwa saham-saham yang ditarik secara resmi
tersebut adalah saham Prioritas kumulatif, dan terdapat deviden yang belum
dibayarkan yaitu deviden tahun 1998 dan 1999.
Perusahaan menarik kembali 1000 lembar saham Biasa-nya sebagai Treasury
Stock dengan harga Rp 5.250,- per lembar. Metode pencatatan yang digunakan
perusahaan adalah metode nilai nominal.
Perusahaan menerbitkan Saham Biasa baru dengan nilai nominal Rp 5.000,- per
lembar. Bagi pemegang saham Prioritas dan Saham Biasa yang lama, diberikan
sertifikat Hak Beli Saham, dengan ketentuan sbb :
- Tiap 5 lembar Saham Biasa lama, berhak mendapatkan 1 lembar Sertifikat
Hak Beli Saham.
- Tiap 2 lembar Saham Prioritas lama, berhak mendapatkan 1 lembar
Sertifikat Hak Beli Saham.
Para memegang saham yang lama dapat membeli Saham Biasa baru tersebut
dengan harga Rp 5.300,- per lembar dengan menunjukkan 1 lembar Sertifikat
HBS. Harga Pasar Saham Biasa baru tersebut jika tanpa menunjukkan Sertifikat
HBS sebesar Rp 5.500,- per lembar.
Diberikan waktu hingga akhir bulan Oktober untuk membeli saham Biasa baru
dengan HBS.
Sampai dengan akhir bulan Oktober 2000 diketahui hanya 1000 lembar Sertifikat
HBS yang digunakan untuk membeli Saham Biasa baru.
Perusahaan menyusun Laporan Keuangan.
Berdasarkan informasi dan transaksi di atas, Anda, sebagai Staff Accounting di PT’KITA’ tersebut diminta
untuk membuat perhitungan dan jurnal sehubungan dengan transaksi yang menyangkut modal perusahaan,
kemudian menyusun posisi permodalan / hak-hak para pemegang saham yang akan dicantumkan dalam neraca
perusahaan pada Laporan Keuangan Tahun 2000.
================== 180202 ===================
Akuntansi Keuangan 2 – Modal Saham – Materi 5
Halaman 7
Download