Legenda Periklanan Dunia

advertisement
Legenda Periklanan Dunia
Berikut ini nama-nama beberapa tokoh yang menjadi legenda periklanan dunia selain
volney palmer:
1. Leo Burnett; Leo Burnett Agency, Chicago Mendirikan biro iklan di Chicago.
Filosofi biro iklannya adalah “Gapailah ketinggian, karena dengan cara itu kita
tidak akan mengejar segenggam lumpur”. Prinsipnya yang paling terkenal
adalah “Ide Besar”. Menurutnya setiap kampanye harus mengandung ide yang
Akan bertahan selama bertahun-tahun dan memisahkannya dengan hal yang lain.
Beberapa karya periklanan Burnett bersumber pada nilai-nilai kemanusiaan
universal.
2. Rooser Reeves (1910-1984); Ted Bates & Co, New York Tokoh periklanan
pada tahun 1950-an di biro iklan Ted Bates New York. Ia menerbitkan buku
“Reality in Advertising” di tahun 1961 semasa aktif di Ted Bates dan menjadi
best-seller. Teorinya yang paling terkenal di dalam periklanan adalah USP atau
biasa disebut “ Unique Selling Proposition“ dan mengantarkan Rosser Reeves
menjadi terkenal di bidang periklanan. Ia menggambarkan USP di (dalam) tiga
komponen yang mengedepankan prinsip dari teknik menjual agresif.
Menurutnya tugas iklan adalah memasukkan merek sebanyak mungkin kedalam
kotak mental, dengan cara menjual ciri khas dari produk tersebut.
3. Bill Bernbach (1911-1982); Doyle Dane Bernbach, New York; ”Aku
memperingatkan kamu untuk melawan terhadap kepercayaan bahwa iklan
adalah suatu ilmu pengetahuan” Bernbach memimpin revolusi periklanan pada
dekade 1960-an dan menjadikannya salah satu kekuatan kreatif paling
berpengaruh di dalam sejarah periklanan. Di biro iklan Doyle Dane Bernbach
(DDB) New York, ia mempelopori iklan yang dibuat lebih jenaka, lebih cerdas
dan kadang sangat tidak sopan. Ia adalah seorang Adman yang banyak
mengilhami orang lain. Setelah kematian Bernbach pada Oktober 1982,
prinsipnya berdampak lebih besar pada kultur Amerika dibanding para Adman
lain yang telah lahir 133 tahun sebelumnya” 16 tahun kemudian, Dampak
Bernbach berlanjut dan tidak berkurang. Ia dianugrahi daftar kehormatan Iklan
abad 20 sebagai orang yang paling berpengaruh dalam periklanan. Pengaruhnya
masih hidup dan relevan untuk membantu memberi petunjuk untuk industri
periklanan sampai abad 21. Bagi penulis naskah dan pengarah seni muda yang
masih berkembang harus mempelajari kampanye klasik Bernbach karena banyak
dari apa yang diyakininya telah menjadi “hukum kreatif” bagi orang-orang iklan.
Prinsipnya yang palig terkenal adalah menempatkan iklan sebagai sebuah seni
bukan ilmu pengetahuan.” Iklan bukan suatu ilmu pengetahuan, Iklan adalah
bujukan. Dan bujukan adalah suatu seni.” – Bill Bernbach
4. David Ogilvy (1911-1999) Ogilvy & Mather Worldwide, New York; Ogilvy
adalah Adman yang terkenal di dunia. Ia adalah raksasa di dalam bisnis
periklanan selain nama besar Bill Bernbach, Leo Burnett, Ted Bates, Rosser
Reeves dan raksasa periklanan lain dalam bisnis itu. Pesaingnya Ed Ney, yang
memimpin Young & Rubicam mengatakan: “Ia mahluk cerdas yang sangat
Kompetitif. Ia membawa gaya kepada bisnis periklanan. Bernbach OK, tetapi
David adalah terbaik dari yang terbaik” Di tahun 1975, dia disebut sebagai “ahli
sihir yang paling dicari di dalam industri periklanan.” David menjadikan bisnis
periklanan sangat menarik dan mengundang banyak orang cerdas kedalamnya.
Bukunya Confessions of an Advertising Man adalah buku paling laris yang
diterbitkannya di tahun 1962, dan diterbitkan kembali di inggris lebih dari 40
tahun kemudian. Buku itu telah mempengaruhi pandangan dari banyak orang
tentang bisnis periklanan. Pendiri biro iklan Ogilvy & Mather ini filosofinya
banyak didasarkan pada hasil riset. Prinsipnya yang paling kontroversial dan jadi
perdebatan adalah “tidak seorangpun akan membeli sesuatu dari seorang
pelawak atau komedian dan bahwa tulisan putih di atas latar belakang hitam
akan sulit dibaca”. Namun prinsipnya bahwa “konsumen itu bukan orang yang
bodoh, ia adalah istri anda” merupakan prinsip yang sulit terbantahkan.
5. John Hegarty; Bartle Bogle Hegarty, New York. Menciptakan kampanye iklan
legendaris : levis, lego, audi John yang bertubuh mungil dan ceking, bersama
teman-temannya mendirikan BBH di tahun 1982 dan semenjak saat itu merebut
serangkaian penghargaan kreatif. Menurutnya untuk membuat iklan yang baik
craftsmanship merupakan hal yang penting karena saat ini kita hidup di budaya
visual. Orang lebih peduli pada pencitraan dibanding masa sebelumnya. Cara
kita berbusana, dalam hal yang kita kerjakan, bahkan makan. Semuanya bersifat
visually driven. Orang mengambil keputusan berdasarkan visual. Pakar
periklanan Amerika ini juga menyebutkan, globalisasi membuat produk-produk
memiliki kualitas yang hampir serupa. Sekarang industri lebih banyak bersaing
dengan menyentuh emosi dan gengsi konsumen. Hegarty mengatakan, saat ini
konsumen membeli barang bukan karena keunggulannya tapi karena produk
tersebut membuat sang konsumen percaya, merasa yakin, dan jatuh cinta. Itulah
yang disebut dengan Emotional Selling Proposition
6. Jean Marie Dru; TBWA Worldwide. Disturbtion adalah pendekatan
revolusioner terhadap periklanan yang dikembangkan oleh Jean Marie Dru dari
biro iklan TBWA Worldwide. Ia mengatakan jika perusahaan tidak menciptakan
perubahan maka perubahanlah yang akan menciptakan mereka. Dru percaya
bahwa iklan harus mengganggu kenormalan yang dapat diprediksi, sehingga
dapat masuk ke dalam koteks yang sama sekali baru
7. Jay Chiat; Chiat/Day, California: Pendiri biro iklan Chiat/Day yang sangat
berpengaruh di California, dan berhasil mengangkat derajat biro iklan yang tidak
berlokasi di Madison
Avenue. Jay adalah sosok
yang mempesona,
menghebohkan dan memiliki daya juang tinggi. Salah satu ungkapannya yang
terkenal adalah “How big can we get, before we get bad ?”.
Sumber:
http://advertising-bandung.tumblr.com/post/77033526014/berikut-adalah-7-oranglegenda-periklanan-dunia
Download