JENIS-JENIS PAKAN BUATAN SITI ASLAMYAH Pakan ikan : pakan alami dan pakan buatan Pakan buatan : pakan yang dibuat dengan formulasi tertentu berdasarkan pertimbangan pembuatannya Pertimbangan pembuatannya : Intesifikasi usaha budi daya •Penyediaan makanan dalam jumlah yang cukup •Tepat waktu •Berkesinambungan •Memenuhi syarat gizi •Pencernaan dan selera ikan •Ketersediaan (Pakan alami tergantung pada faktor lingkungan) •Kebutuhan nutrien ikan •Kualitas bahan baku •Nilai ekonomis •Kemudahan penyimpanan dan distribusi Pakan lengkap (complete feed) Berdasarkan tingkat kebutuhannya pakan buatan dapat menjadi 3 kelompok -Pakan tambahan : pakan yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan karena ketersedian pakan alami tidak memadai agar organisme dapat tumbuh -Pakan suplemen : pakan yang sengaja dibuat untuk menambah komponen (nutrisi) tertentu yang tidak mampu disediakan pakan alami -Pakan utama : pakan yang sengaja dibuat untuk menggantikan sebagian besar atau keseluruhan pakan alami Jenis-jenis pakan buatan Berdasarkan bentuknya • Tepung • Pasta/ Cake • Cairan/emulsi • Pellet : serpihan (flake) remah (crumble) pellet porous pellet panjang (spaghetti pellets) Tepung kering : • Digunakan pada ikan tahap pendederan I • Kelemahan : sering mengendap didasar kolam sehingga tidak termakan • Pencegahan : bahan baku diayak agar mempunyai bentuk yang seragam dan tercapur secara merata, selanjutnya campuran disemprot dengan minyak, tepung yang kental dapat memantulkan cahaya, menolak air, dan merangsang partikel halus untuk bergabung membentuk partikel yang lebih besar Pasta/cake •Diberikan pada ikan pada stadia benih pada spesies sidat, mas, dan sebagian besar ikan laut yang dipelihara, serta sebagai pakan ikan hias, •Dapat terbentuk karena kemampuan mengikat dari komponen protein atau karbohidrat Cairan/emulsi • Diberikan pada ikan pada stadia larva dan beberapa ikan hias yang berukuran kecil • Contoh : dibuat dari kuning telur, atau dari bahan pakan berbentuk pasta yang ditambah air selanjutnya disaring sehingga membentuk suspensi koloid Pellet [serpihan (flake), remah (crumble), pellet porous,pellet panjang (spaghetti pellets)] • Memudahkan penyimpanan, transfortasi, dan penyaluran dalam mesin pakan (automatic feeder dan self feeder) • Berbagai jenis pellet dibedakan berdasarkan ukuran dan juga akan diberikan pada berbagai spesies ikan budidaya pada berbagai ukuran ikan karena perbedaan ukuran bukaan mulutnya, kemampuan lambung untuk menyimpan makanan, aktivitas peristaltik, dan kemampuan enzimatik untuk mencerna pakan • Serpihan (flake) dan remah (crumble) biasanya merupakan pecahan pellet, biasanya digunakan pada ikan tahap pendederan II dan untuk pakan ikan hias • Pellet porous dan pellet panjang (spaghetti pellets) adalah pakan untuk tahap pembesaran pada berbagai spesies ikan, ukurannya berbeda tergantung bukaan mulut ikan Pakan buatan berbentuk pellet dapat dibagi menjadi 2 golongan besar : Pellet keras : • Pembuatan dengan mixer berkecepatan tinggi • Penambahan 4 - 6% air dalam bentuk uap untuk memudahkan dalam penekanan dan ekstrusi pada mesin pencetak pellet • Pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air hingga 13% • Cocok untuk ikan lele, sidat, tilapia, mas, udang • Kelemahannya beberapa spesies ikan kurang mampu menerima secara berlebihan karena akan mengalami pembengkakan dan kerusakan lambung, proses pencernaan tidak efisien atau pakan cukup lama berada dalam lambung (karena tidak segera dicerna) sehingga terjadi proses fermentasi, gas hasil fermentasi menyebabkan ikan terapung dalam posisi terbalik sehingga menderita karena serangan matahari atau serangan predator Pellet lunak • Pembuatan dengan mesin pencetak pellet bertekanan tinggi • Kadar air pellet 18 -19% • Ada penambahan lemak dan lesitin • Harus segera dikonsumsi setelah dibuat atau disimpan pada suhu rendah atau ditambah fungisida pada waktu pembuatan untuk mencegah tumbuhnya jamur Mesin pencetak pellet skala besar/industri Mesin pencetak pellet skala kecil Masin pencetak pellet vertikel untuk pellet kering Masin pencetak pellet mengapung, dilengkapi mesin steamer, cetak pelet granul dan mesin rottary dryer ( pengering) Mesin pencampur bahan pakan Pakan buatan berdasarkan kandungan air dan bahan pembuatnya` Wet pellets • Kadar air 50 - 70% • Dibuat dari bahan-bahan segar atau ikan yang dibekukan, pengolahan ikan-ikan buangan, dan silase (ikan yang diawetkan dengan proses pengawetan asam/fermentasi) Moist pellets • Kadar air 35 – 40% • Dibuat dari kombinasi antara wet dan dry dengan proporsi bervariasi dari 90 : 10 sampai 50 : 50 Dry pellets • Kadar air ± 10% • Dibuat dari kombinasi berbagai bahan pakan sumber protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Dry pellets berdasarkan teknik pembuatan dengan steam Compressed pellets • Kadar air 15 - 20% • Menggunakan steam/uap panas suhu 70 – 85°C atau dengan tekanan dingin • Meningkatkan kualitas fisik dan dari tahapan akhir pembuatan pakan Expanded pellets • Menggunakan steam/uap panas suhu 120°C dan kondisi tekanan yang tinggi 20 – 30 bar/cm2 • Tujuan untuk meningkatkan kekerasan dan daya tahan Extruded pellets • Kadar air 20 – 30% • Menggunakan steam/uap panas suhu 80 - 200°C dan tekanan • Meningkatkan kandungan DE (digestible energy) dengan mengcoating/melapis pakan dengan minyak, meningkatkan kualitas fisik pakan, menurunkan kadar abu dan ketajaman, dan meningkatkan water stability pakan Bentuk pakan larva Mikropellet Emulsi Mikro-enkapsulasi Micro-partikulat diet Pengkayaan pakan alami Mikropellet Mulai diadaptasikan dari hari ke-15 sampai dengan hari ke-45. Dapat diberikan bersamaan dengan pemberian pakan alami. Berukuran mulai dari 200 sampai dengan 2000 mikron Diberikan dengan dosis 1-2 ppm dapat diformulasi dari bahan baku lokal, namun kualitas bahan tetap menjadi perhatian. Dan jumlahnya ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan. Pada saat pemberian artemia dihentikan mikropelet diberikan dengan metoda sampai ikan kenyang. Emulsi Telur 1 butir Air 200 cc tepung kedelai 40 gr tepung sagu 5 gr Vitamin 1 gr dicampur kemudian dipanaskan sambil terus di aduk sampai mengental seperti lem didinginkan 10 menit pakan tersebut siap diberikan kepada larva ikan. Pakan tersebut diberikan 3-5 kali sehari dengan cara disemprotkan secara merata di atas permukaan air. Mikro-enkapsulasi Microbound Microcoated Microencapsulated Pakan buatan dengan ukuran yang sangat kecil / mikro yang dibungkus dengan suplemen tertentu (ex. minyak ikan yang mengandung vitamin, putih telur untuk mengcoating suplemen agar tidak mudah larut dalam air, gelatin, agar) Ukuran partikel pakan buatan untuk beberapa spesies ikan dan crustacea sepanjang siklus hidupnya bervariasi antara : 50 μm sampai 20 mm Mikro-enkapsulasi Micro-encapsulation adalah sebuah proses di mana partikel atau tetesan kecil dikelilingi oleh lapisan untuk memberikan kapsul kecil untuk melindungi lapisan inti. Mikro-enkapsulasi Alasan untuk enkapsulasi Agar nutrient pakan tetap terjaga sampai dapat dikonsumsi oleh ikan memperbaiki sifat-sifat penanganan bahan yang lengket mengisolasi inti yang reaktif dari bahan kimia. Penyusun In ti bahan yang diperangkap Penyalut/pembungkus bahan yang dapat memerangkap bahan inti dalam proses mikroenkapsulasi. Kebanyakan memiliki diameter antara beberapa mikrometer dan beberapa milimeter. penggunaan bahan penyalut dalam proses mikroenkapsulasi bertujuan mempertahankan dan menyaluti komponen aktif minyak ikan terhadap perlakuan panas selama proses pengeringan serta mempermudah atau mempercepat proses pengeringan. Bahan penyalut yang umum digunakan gelatin, kasein, isolate protein kedele dan whey protein isolate. karbohidrat ataupun protein mengandung satu macam zat makanan yaitu Prosedur pembuatan Larutan bahan penyalut dan minyak ikan dicampur dan dihomogenisas i selama 10 menit diaduk selama 15 menit pada suhu 40-500C menimbang bahan-bahan alternative yang digunakan sebagai bahan penyalut lesitin kedele 2,5 % dari berat minyak ikan dilarutkan dalam air Minyak ikan sebanyak 25 % dari berat bahan penyalut selanjutnya dikeringkan dengan pengering semprot pada suhu inlet 180oC dan suhu outlet 900C. Micro-partikulat diet sumber protein terdiri dari protein hydrosylate dan dipisahkan kuning telur atau bubuk kuning telur; yang mengikat bahan sumber lipid; vitamin ; dan mineral. protein hadir dalam jumlah yang sekurang-kurangnya 40% dari total berat kering produk pakan. Sumber protein = protein ikan hydrosylate, kasein, kuning telur, bubuk kuning telur dan campuran semuanya Lanjutan….. Sumber bahan mengikat dipilih dari kelompok terdiri dari alginate, beras pati, lesitin kedelai, gandum dan lain-lain. Bahan pengikat hadir dalam jumlah sekurang-kurangnya 4% dari total berat kering produk pakan. Langkah-langkah pembuatan Mencampur protein Produk pakan memiliki kadar air sebesar 62-65% dan memiliki ukuran partikel paling sedikit 800 μm ke dalam wadah yang berisi air Menyaring campuran dari autoclaved untuk membentuk partikulat produk pakan. Menghomogenk an campuran di autoclave Menambahkan bahan pengikat dan dihomogenkan Menambah kan vitamin Menambahk an mineral PENGKAYAAN PENGKAYAAN Teknik Pengayaan asam lemak (n-3)HUFA Kultur mikroalga Spesies kaya EPA Nannochloropsis occulata Spesies kaya DHA Isochrysis galbana Dosis 5 x 106 alga/mL Pakan terformulasi Produk komersial DHA-SuperSelco peningkatan kadar DHA dan HUFA sebanyak tiga kali lipat. Metode Emulsi Lemak Wadah 25 L Emulsi lemak 20 mL + ragi roti 5 g + air laut 100 mL Nauplius Artemia 100 –200 ind/mL Durasi pengayaan 3 –6 jam Pemberian aerasi Teknik Pengayaan protein Protein Selco Konsentrasi 125 mg/L air laut Interval setiap 3-4 jam