fiPelet Usofl Dari Usus Dua Belas Jari Ayam

advertisement
Published on Fakultas MIPA (http://fmipa.uny.ac.id)
Home > “Pelet Uso” Dari Usus Dua Belas Jari Ayam
“Pelet Uso” Dari Usus Dua Belas Jari Ayam
Submitted bywitono on Mon, 2014-01-27 14:24
[1]
Mahasiswa FMIPA UNY yaitu Dwi Prihastuti dari Prodi Matematika, Miftahudin Nur Ihsan
(Pendidikan Kimia), dan Desiana Nur Fajari (kimia) dengan pembimbing Dr. Das Salirawati
berhasil membuat “Pellet Uso” dengan memanfaatkan limbah usus dua belas jari (Duodenum
) pada rumah potong ayam yang kaya akan Protein.
Ketua tim, Dwi Prihastuti menjelaskan, usaha lele konsumsi mempunyai prospek cukup
besar dalam dunia bisnis, sebab kebutuhan lele terus mengalami peningkatan. Menurut data
yang diperoleh dari asosiasi GPMT (Gabungan Pengusaha Makanan Ternak) kebutuhan
pakan ikan yang diperlukan oleh para pembudidaya ikan mencapai 100 ribu ton
setiap bulan. Harga pakan ikan lele di pasaran terus melambung akhir-akhir ini
mengancam keberlanjutan usaha para pembudidaya lele.
Untuk itu, perlu mencari alternatif pakan lele dengan memanfaatkan limbah usus dua
belas jari (Duodenum) ayam yang terbuang sia-sia pada rumah potong ayam.
Pemanfaatan limbah usus dua belas jari sebagai sumber protein merupakan salah satu
alternatif dalam rangka menyediakan sumber pangan kaya protein bagi lele sekaligus
mengurangi dampak buruk pencemaran lingkungan akibat dari pembuangan limbah usus dua
belas jari.
Dijelaskan, selama ini, pemanfaatan usus dua belas jari untuk pakan ikan dilakukan secara
langsung. Namun, hal ini kurang sehat karena dapat menurunkan kualitas dari air kolam
juga jika dilihat dari sisi estetika kurang baik. Apalagi banyak orang yang merasa jijik jika
langsung memberikan usus buntu tanpa pengolahan sebagai pakan ikan. Padahal, ikan dapat
tumbuh dengan baik jika mengonsumi usus buntu ayam.
Sementara itu, Ihsan mengungkapkan, bahan pembuatan Pellet USO yaitu duodenum ayam
(usus 12 jari, tepung terigu, tepung jagung, cangkang telur, ekstrak kangkung, dedak halus,
minyak ikan.
“Pembuatan Pellet USO yaitu mencampurkan semua bahan kemudian diblender sampai
halus. Kemudian tambahkan air panas 1,25 kali berat bahan baku dan aduk diatas api kecil.
Pengadukan adonan dilakukan sampai terjadi perubahan warna. Setelah itu masukkan
tepung kanji dengan perbandingan 1/3 dari bahan aduk terus sampai adonan mengental. Bola
perlu tambahkan sedikit lagi air panas. Kemudian dinginkan adonan,” lanjutnya.
Bahan baku yang atelah dingin dicetak dengan penggiling mie dan akan diperoleh bentuk
batangan-batangan. Batangan basah tersebut dipotong-potong sepanjang 3 cm atau menurut
selera. Pelet basah yang telah dipotong-potong dijemur sampai kadar airnya 10-20%. Setelah
itu dilakukan pengeringan. Pengeringan dapat juga memakai oven. Pengeringan dihentikan
apabila pellet kering, keras, dan mudah patah.
Dijelaskan juga bahwa, dalam penelitian ini, dibuat 5 variasi pellet, yaitu pellet USO dengan
perbandingan bahan utama dengan bahan tambahan sebesar 20%, 30%, 40%, 50%, 60% .
Ketiga variasi pellet ini kemudian diuji kadar proteinnya, sehingga dapat diketahui apakah
penambahan kadar Duodenum dapat meningkatkan kadar protein pellet.
Dari hasil pengujian, diperoleh kadar protein sebagai berikut: kadar 20 % bahan Duodenum
proteinnya 16,33%, kadar 30% proteinnya 18,43%, kadar 40% proteinnya 19,01%, kadar 50%
proteinnya 22,00%, dan kadar 60% proteinnya 24,02%. Oleh sebab itu dapat disimpulkan
bahwa keefektifan pellet USO dari limbah usus dua belas jari (Duodenum) sebagai alternatif
pakan lele dicapai saat dicampurkan 60% usus dua belas jari ayam ke dalam bahan baku
pellet ikan lele. (witono)
Source URL: http://fmipa.uny.ac.id/berita/%E2%80%9Cpelet-uso%E2%80%9D-dari-usus-dua-belas-jariayam.html?page=1
Links:
[1] http://fmipa.uny.ac.id/sites/fmipa.uny.ac.id/files/pelet%20jadi.jpg
Download