Pengembangan Sistem Kemudi Otomatis untuk Menjaga Mobil

advertisement
Pengembangan Sistem Kemudi Otomatis untuk Menjaga Mobil Tetap di Jalur
Written by
Tuesday, 10 February 2009 09:25
Minimalisasi Kecelakaan Berkendara karena Human Error
Meski sudah banyak rambu dipasang, angka kecelakaan masih tinggi. Human error menjadi
faktor utama. Liliek Wijayanti termotivasi membuat teknologi yang aman bagi mobil saat melaju
di jalanan.
i membuat teknologi yang aman bagi mobil saat melaju di jalanan.
Idenya Lili, sapaannya, berawal dari keprihatinan melihat banyak pengendara yang lalai
menjaga keselamatan di jalan. Tidak sedikit mobil yang menabrak markah jalan. Penyebabnya
pun beragam. Mulai mengantuk, mabuk, atau tak mematuhi rambu-rambu peringatan.
Bersama dosen pembimbingnya, Liliek Wijayanti memutuskan untuk membuat sistem line
keeping assistance. Alat tersebut bisa menjaga laju mobil agar tetap berada pada jalur. Lili
membuat prototipe dulu untuk mengaplikasikan sistem tersebut.
"Ini kan baru konsep dasar. Jadi, aku membuat mobil-mobilan sendiri dulu beserta semua
sistemnya," ungkap mahasiswa jurusan Teknik Elektro Universitas Surabaya itu. Dibutuhkan
waktu sekitar enam bulan untuk merakit semuanya, mulai konsep hingga jadi.
Mobil itu dibuat dengan motor DC sebagai penggerak. Lalu, kerja motor dihubungkan pada
potensiometer yang mengaktifkan sistem analog to digital untuk pemrosesan data di
mikroprosesor. Prototipe mobil tersebut juga dilengkapi webcam. Fungsinya menangkap citra
yang digunakan sebagai acuan kendali.
1/2
Pengembangan Sistem Kemudi Otomatis untuk Menjaga Mobil Tetap di Jalur
Written by
Tuesday, 10 February 2009 09:25
Baik kamera dan mikroprosesor pada mobil dihubungkan pada komputer kendali yang akan
memproses. Dari situ, akan dikirim perintah yang harus dilakukan mobil. Uji coba dilakukan di
lintasan dengan markah yang diberi warna merah. "Pemrosesan dalam komputer pakai
software C++ dan OpenCV untuk mendeteksi warna merah markah. Indetifikasi penghitungan
jalur yang tepat jadi tugas hough transform," imbuh Lili.
Urutan kerjanya dimulai dari input berupa gambar yang diterima webcam. Saat mobil berjalan
dan sistem dinyalakan penuh, webcam akan menangkap gambar lintasan. Gambar itu masuk
ke komputer dan difilter untuk menemukan warna merah markah jalan. Dengan program hough
transform, garis merah tersebut ditemukan sebagai pixel putih yang membentuk garis. Karena
markah ada di kanan dan kiri lintasan, muncul dua garis pixel.
Garis pixel dari hough transform dikembalikan ke gambar asli dari webcam. Di sana akan
diidentifikasi empat titik untuk menemukan jalan tengah. "Titik tengah ini yang bakal jadi acuan
mobil supaya tak menabrak markah," lanjut Liliek yang akan sidang Maret mendatang. Saat
mobil melewati lintasan berkelok-kelok, kamera menginputkan gambar dan langsung diproses
komputer. Jika titik tengah gambar lintasan tadi lebih ke kanan dari titik acuan, roda secara
otomatis bergerak ke kiri. Begitu juga sebaliknya. (puz/kkn)
dikutip dari Jawapos, 10 Pebruari 2009
[eko]
dikutip dari www.ubaya.ac.id
2/2
Download