Laporan Studi Pustaka (KPM 403) EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI TELEVISI DALAM PERUBAHAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SYIFA IBTISAMAH DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul “Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat di Televisi dalam Perubahan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku” benar-benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Saya juga menyatakan bahwa tulisan ini tidak mengandung bahan-bahan yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain kecuali sebagai bahan rujukan yang dinyatakan dalam naskah. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini. Bogor, Januari 2016 SYIFA IBTISAMAH NIM I34120123 ii ABSTRAK SYIFA IBTISAMAH. Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat di Televisi dalam Perubahan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku. Dibimbing oleh SUTISNA RIYANTO. Iklan layanan masyarakat (ILM) merupakan media massa yang berperan mengedukasi dan memersuasi khalayak mengenai sosialisasi program maupun mencegah dan mengatasi isu sosial di masyarakat, melalui ILM diharapkan mampu meningkatkan capacity building masyarakat. Tujuan studi pustaka ini untuk mempelajari mengenai efektivitas ILM terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat serta mengulas faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi efektivitas tersebut. Pengukuran efektivitas dapat menggunakan analisis EPIC, AIDCA, dan mengukur perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas dapat dilihat dari karakteristik iklan dan karakteristik individu. Karakteristik iklan meliputi kualitas pesan iklan, daya tarik iklan, dan frekuensi penayangan iklan. Karakteristik individu meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, budaya kelompok, kondisi demografis, dan geografis. Kata kunci : Iklan Layanan Masyarakat, Efektivitas, dan Faktor-faktor Efektivitas. ABSTRACT SYIFA IBTISAMAH. The Effectiveness of Public Service Announcement in Knowledge, Attitude, and Behavior Changes. Supervised by SUTISNA RIYANTO. Public service announcement (PSA) is a mass media which has a function to educate and to persuade people about program socialization and prevent or fix social issues in public. Through PSA hopefully can increase public’s capacity building. The aims of this literature summary are to learn about the effectiveness of PSA and to know what factors can affect the effectivity. Measuring the effectiveness can use EPIC model, AIDCA model, and measurement about knowledge, attitude, and behavior. Factors can affect the effectivity are Ad and individual characteristic. Ad characteristics include Ad message quality, Ad appeal, and the frequency Ad present. Indivudual characteristics include age, gender, education, group culture, demographic, and geographic. Keywords: Public Service Announcement, Effectivity, and Effectivity Factors. EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DALAM PERUBAHAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERAMPILAN Oleh Syifa Ibtisamah I34120123 Laporan Studi Pustaka Sebagai Syarat Kelulusan KPM 403 Pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016 iv LEMBAR PENGESAHAN Dengan ini menyatakan bahwa Studi Pustaka yang ditulis oleh: Nama : Syifa Ibtisamah Nomor Mahasiswa : I34120123 Judul : “Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat di Televisi dalam Perubahan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku” dapat diterima sebagai syarat kelulusan Mata Kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Disetujui oleh Ir. Sutisna Riyanto, MS. Dosen Pembimbing Diketahui oleh Dr. Ir. Siti Amanah, MSc Ketua Departemen Tanggal Pengesahan : ______________________ PRAKATA Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Studi Pustaka yang berjudul “Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat di Televisi dalam Perubahan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku” dengan baik. Laporan Studi Pustaka ini ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan Mata Kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Ir. Sutisna Riyanto, MS. sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan kritik dan saran selama proses penulisan hingga penyelesaian laporan Studi Pustaka ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada orang tua tercinta Pepen Effendi dan Nurlaela Effendi atas perhatian dan doa yang tidak pernah putus. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada keluarga dan rekan-rekan KPM 49, Kharin Faradiba, FIna Windayani, Fajarina Nurin, Nabila Rahma, Ade Wulandari, dan Nella Gabrielle yang memberikan bantuan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Semoga laporan Studi Pustaka ini bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Januari 2016 Syifa Ibtisamah NIM. I34120123 vi DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. vi PENDAHULUAN ........................................................................................................1 Latar Belakang ...........................................................................................................1 Tujuan ........................................................................................................................2 Metode .......................................................................................................................2 RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA .............................................................3 Peranan Media dalam Pembelajaran ..........................................................................3 Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat di Televisi.....................................................4 Peran Media Massa dan Fungsinya Sebagai Agen Sosialisasi Gender .....................5 Iklan Layanan Masyarakat tentang Cyberbullying untuk Membentuk Awareness Masyarakat .................................................................................................................7 Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat “Ayo Jadi Wirausaha” dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Wirausaha (Kasus RW 08 Kelurahan Cibadak Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor Provinsi Jawa Barat) ......................8 Penyampaian Iklan Layanan Masyarakat kepada Khalayak ......................................9 Peran Iklan Layanan Masyarakat .............................................................................10 dalam Sosialisasi Program Busway Oleh Pemprov DKI: Proses Sosialisasi Program Busway ......................................................................................................10 Studi Efek Iklan Layanan Masyarakat tentang Anjuran Membayar Pajak melalui Televisi TVRI Kaltim (Studi tentang Anjuran Membayar Pajak yang Dilakukan DISPENDA Kota Samarinda) ................................................................12 Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat di Televisi dalam Mempengaruhi Sikap Khalayak (Studi Pada Mahasiswa FISIP Universitas Indonesia Depok terhadap Iklan Layanan Masyarakat BKKBN Versi “Jangan Buru-Buru”) ...........................14 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat Bank Indonesia Versi Ingat 3D dan Pengaruhnya terhadap Sikap Khalayak Di Kota Semarang Pada Periode Januari Hingga Oktober 2010 .............15 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN ...................................................................17 Iklan Layanan Masyarakat .......................................................................................17 Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat.....................................................................17 Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas ..................................................................19 KESIMPULAN ..........................................................................................................21 Hasil Rangkuman dan Pembahasan .........................................................................21 Perumusan Masalah Penelitian Skripsi ....................................................................21 Usulan Kerangka dan Analisis Baru ........................................................................23 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................24 RIWAYAT HIDUP ...................................................................................................26 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Kerangka Analisis Baru ..............................................................................23 PENDAHULUAN Latar Belakang Media massa kini menjadi hal umum untuk diakses bahkan menjadi suatu kebutuhan apabila ingin mengikuti segala informasi yang beredar. Peran media massa dalam komunikasi antar manusia dalam Shahab (2013) menurut Effendy (1994) meliputi (a) menyampaikan informasi (to inform), (b) mendidik (to educate), (c) menghibur (to entertain), dan (d) mempengaruhi (to influence)1. Alasan mengapa media massa sangat diperlukan adalah untuk mempermudah penyampaian informasi dan pengertian, untuk menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata, serta mampu memunculkan kesan imajinatif. Media informasi yang baik adalah media massa yang mampu memberikan informasi atau pesan-pesan yang sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan. Kekuatan utama media massa yaitu dapat membentuk pengetahuan serta cara berpikir dan bertindak. Dalam survei yang dilakukan oleh Center for the study of Religion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mayoritas masyarakat Indonesia menonton televisi (94%), mendengarkan radio (30%) dan membaca koran (33%)2. Televisi merupakan media massa paling laris yang dikonsumsi oleh khalayak dibandingkan mendengarkan radio dan membaca koran. Sifat televisi yaitu dapat menjangkau khalayak luas, biaya murah, dan menarik. Dalam televisi terdapat iklan komersil dan non-komersil, maka televisi menjadi salah satu media penayangan iklan non-komersil (iklan layanan masyarakat). Indonesia pernah menghadapi masalah sosial seperti terjadinya ledakan penduduk dikarenakan angka kelahiran yang tinggi, persediaan gas yang menipis sehingga harus diberlakukannya perubahan penggunan gas elpigi 12 kg menjadi 3 kg, angka kecelakaan yang tinggi karena rendahnya kesadaran penduduk dalam tertib berlalu lintas, rendahnya kesadaran penduduk dalam membayar pajak, dan partisipasi perempuan dalam pemilu. Permasalahan sosial yang muncul karena ketidaksadaran (awareless) terhadap lingkungan sekitar berpotensi menimbulkan masalah. Jadi salah satu upaya pemerintah dalam menanggapi hal tersebut dengan membuat iklan layanan masyarakat yang memuat sosial message atau sosial champaign untuk mencegah, mengurangi, juga mengatasi permasalahan sosial. Berdasarkan Undang-Undang 32 tahun 2002 tentang penyiaran disebutkan bahwa siaran iklan layanan masyarakat adalah siaran iklan non komersial yang disiarkan melalui siaran radio atau televisi dengan tujuan memperkenalkan, memasyarakatkan dan atau mempromosikan gagasan, cita-cita, anjuran dan atau pesan-pesan lainya kepada masyarakat untuk mempengaruhi khalayak agar bertingkah laku sesuai dengan pesan iklan tersebut3. Iklan layanan masyarakat 1 Shahab, MR. 2013. Studi Efek Iklan Layanan Masyarakat tentang Anjuran Membayar Pajak Melalui TELEVISI TVRI Kaltim. 2013. Jurnal Ilmu Komunikasi. [Internet]. [Diunduh pada 10 November 2015]; 1(2): 311-323. Tersedia pada http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/06/jurnal%20asli%20(06-03-13-02-05-11).pdf 2 http://kpi.go.id/ 3 http://www.kpid-baliprov.go.id/ 2 (ILM) biasanya ditayangkan oleh lembaga non-profit karena ILM merupakan iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi persuasif atau mendidik khalayak yang bersifat sosial, agar masyarakat sebagai audience dapat bertambah pengetahuannya, kesadarannya, dan sikapnya, serta berubah perilakunya agar mempunyai pandangan positif dan kehidupan lebih baik. ILM memberikan respon sosial, di mana media massa dapat menanggapi fenomena dan situasi sosial atau keadaan sosial yang terjadi4. Pada tahun 1968 menjadi tahun pertama pembuatan ILM yang mengangkat masalah tentang pemasangan petasan. Pada tahun 1974 terdapat ILM yang mengangkat makna hubungan orang tua dan anak. Beberapa kampanye ILM yang dikenal luas di Indonesia diantaranya adalah kampanye tentang Keluarga Berencana, Aku Anak Sekolah, dan Pemilu Visi Anak Bangsa. Penilaian efektivitas dapat dikatakan sebagai cara mengevaluasi apakah tujuan dari penanyangan iklan tersebut sudah tercapai atau belum. Evaluasi perlu dilakukan guna perbaikan penyajian sosialisasi pada masa yang akan datang. Menurut Neonisa (2011) dalam penelitiannya mengenai sosialisasi penggunaan busway, pemprov DKI Jakarta hanya melakukan evaluasi terkait jalannya program sosialisasi tersebut, tanpa melakukan penelitian mengenai hasil dari program sosialisasi yang dilakukan, dikarenakan keterbatasan biaya, mereka melihat efektivitas iklan sosialisasi busway dari semakin banyaknya individu yang menggunakan busway. Maka dari itu perlu adanya pengukuran efektivitas ILM untuk mengetahui lebih lanjut mengenai efektivitas ILM sebagai media evaluasi lembaga pembuat iklan layanan masyarakat. Berdasarkan sifat, fungsi, dan perannya, ILM yang ditayangkan melalui televisi mampu menjadi agen dalam mempersuasi khalayak untuk mencegah atau mengatasi suatu masalah serta mempercepat program pembangunan yang diadakan oleh pemerintah. Berdasarkan pemaparan di atas mengenai ILM sebagai suatu upaya mempengaruhi publik, maka perlu ditelaah lebih lanjut mengenai bagaimana iklan layanan masyarakat mampu mempengaruhi perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku? Tujuan Tujuan penulisan studi pustaka ini untuk mempelajari efektivitas Iklan Layanan Masyarakat terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat serta mengulas faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas tersebut. Metode Metode yang digunakan dalam penulisan studi pustaka ini adalah metode analisis data sekunder yang relevan dengan topik studi pustaka. Bahan pustaka yang digunakan dalam penulisan studi pustaka ini berasal dari hasil penelitian berupa skripsi, jurnal ilmiah iklan layanan masyarakat, dan buku teks yang berkaitan dengan topik. Bahan pustaka yang sudah terkumpul kemudian dipelajari, diringkas, dan dianalisis sehingga menjadi suatu tulisan mengenai efektivitas iklan layanan masyarakat yang berisi rangkuman dan pembahasan dari masing-masing sumber pustaka. Studi pustaka ini menghasilkan kerangka pemikiran serta pertanyaan penelitian yang akan digunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya. 4 Pujiyanto. 2013. Iklan Layanan Masyarakat. Yogyakarta : Penerbit Andi. 3 RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA 1. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Jurnal Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi Tanggal diunduh : : : : : : : : : Peranan Media dalam Pembelajaran 2015 Jurnal Elektronik Rika Lisiswanti, Oktadoni Saputra, Indri Windarti. Jurnal Kesehatan Vol. 6/ No.1 ; 102-105 http://poltekkestjk.ac.id/ejurnal/index.php/JK/article/view/84/84 06 Oktober 2015 Ringkasan Keberadaan media mampu menunjang pembelajaran sehingga dapat meningkatkan perhatian pembelajaran serta meningkatkan pemahaman dan pengetahuan apabila didesain secara tepat. Tulisan ini bertujuan menguraikan bagaimana landasan penggunaan media, fungsi media, serta prinsip pemilihan media. Metode yang digunakan adalah mengumpulkan referensi atau pustaka tertulis seperti jurnal nasional maupun internasional. Penulis memaparkan pengertian media yaitu alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan materi pengajaran. Media memiliki beberapa manfaat untuk memperjelas pesan dan informasi yang ingin disampaikan kepada pembelajar sehingga mampu meningkatkan proses dan hasil belajar. Multimedia adalah media yang terdiri paling sedikit memenuhi dua unsur, misalnya unsur audio dan visual atau teks dan ilustrasi, penggunaannya untuk membantu manusia dalam berpikir. Ketika kata-kata atau gambar diberikan kepada pembelajar mereka mempunyai kesempatan untuk membangun verbal dan gambar serta dapat menguhubungkan antara keduanya. Multimedia dapat menjadi efektif implementasinya pada berbagai audiens jika diolah secara tepat. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu sistem, proses pembelajaran memerlukan suatu media dan merupakan posisi yang strategis dalam pembelajaran. Oleh sebab itu peran media dalam pembelajaran sangat penting. Media berpengaruh pada pembelajaran active learning (belajar aktif) dimana yang lebih berpengaruh pada active cognitive learning (kognitif) daripada behaviour activity (perilaku). Terdapat pula prinsip dalam pemilihan media dalam membantu proses pembelajaran (CREATE GUIDELINES) yaitu, Convenience berarti adanya kenyamanan, pembelajar dengan mudah dapat membaca dan memahami pesan, Relevance berarti terdapat kesesuaian antara materi dalam media juga dengan kurikulum, Evidence Based berarti up to date dalam pengembangan profesionalisme, Actively Involving The Learner berarti pembelajar dapat terlibat misalnya pembelajar dapat menggunakan aktivitas sehari-harinya sebagai contoh dari pembelajaran yang ia dapatkan, Technology berarti penggunaan teknologi pada setiap erkembangan ilmu pengetahuan, dan Educational Impact berarti media yang baik mampu memberikan feedback atau pengaruh yang mendidik serta berguna. 4 Analisis Hasil penulisan tersebut yaitu, media mampu menjadi akselerator dalam pembelajaran terutama pada masa perkembangan teknologi yang semakin canggih ini dengan syarat pemilihan media yang tepat serta konten media yang berguna dan bermanfaat. Prinsip pemilihan media dapat menggunakan CREATE GUIDELINES yaitu, Convenience, Relevance, Evidence, Actively Involving The Learner, Technology, dan Educational Impact Jurnal ini hanya membahas mengenai peran media untuk pembelajaran dan berfokus pada bagaimana memilih media untuk pembelajaran. Penulisan dibuat dengan merujuk beberapa pustaka, sebaiknya dilakukan pula percobaan penggunaan berbagai media untuk mengetahui media apa yang memilki pengaruh positif tinggi terhadap pembelajaran. Kekurangan dari penulisan ini yaitu, tidak disediakan kasus yang menjadi referensi penulisan jurnal tersebut dan tidak terdapat ulasan iklan sebagai media dan cara pengukuran efektivitasnya. 2. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Jurnal Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi : : : : : : : Tanggal diunduh : Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat di Televisi 2013 Jurnal Elektronik Sri Hastuti Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 2/ No. 2/ 67-72 http://download.portalgaruda.org/article.php?artic le=291444&val=2292&title=EFEKTIVITAS%20 IKLAN%20LAYANAN%20MASYARAKAT% 20DI%20TELEVISI 06 Oktober 2015 Ringkasan Adanya konversi penggunaan Gas LPG dari minyak tanah yang merupakan kebijakan yang dibuat pemerintah untuk menanggulangi kelangkaan minyak melatarbelakangi penayangan iklan layanan masyarakat di televisi mengenai cara aman menggunakan Gas LPG 3 Kg, dikarenakan pada saat pengkoversian tersebut muncul banyak berita mengenai meledaknya kompor gas LPG dikarenakan penggunaan yang belum sesuai aturan berlaku. Hal tersebut menjadi latarbelakang penulis untuk menganalisis efektivitas iklan layanan masyarakat. Agar iklan layanan masyarakat dapat menarik masyarakat yang melihat, iklan dibuat semenarik mungkin, bisa mempertimbangan pengunaan endorser selebritis, tokoh, atau atlet, dan pesannya yang humoris atau memiliki tema tertentu. Frekuensi penayangan iklan juga perlu diperhatikan, dengan mengulang akan memperkuat daya ingat penonton iklan. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas iklan layanan masyarakat Gas LPG 3 Kg di media televisi Kota Pekanbaru. Variabel yang digunakan adalah efektivitas iklan, kualitas pesan iklan, daya tarik iklan dan frekuensi penayangan iklan. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 100 orang responden menggunakan teknik wawancara serta angket kuesioner. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu ibu rumah tangga yang pernah 5 melihat iklan layanan masyarakat Gas LPG 3 Kg di televisi. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, analisis secara parsial dan simultan. Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan bahwa uji secara bersama-sama faktor kualitas pesan iklan, daya tarik iklan, dan frekuensi penayangan iklan memberikan hubungan yang positif dan signifikan terhadap efektivitas iklan layanan masyarakat Gas LPG 3 Kg di televisi. Ketika dilakukan uji secara parsial terbukti bahwa dari ketiga variabel (kualitas pesan iklan, daya tarik iklan dan frekuensi penayangan iklan) terbukti daya tarik iklan berpengaruh paling dominan terhadap efektivitas iklan layanan masyarakat Gas LPG 3 Kg di televisi. Responden menyatakan jingle/musik dalam iklan layanan masyarakat Gas LPG 3 Kg di televisi sesuai dan menarik, sehingga membuat pemirsa ingin melihat iklan dan mendengarkan jingle tersebut secara berulang. Terbukti bahwa iklan layanan masyarakat tersebut dapat mempengaruhi pengetahuan dan perilaku responden dikarenakan iklan yang menarik, endorser selebriti, frekuensi penayangan iklan, isi pesan, dan jingle yang digunakan. Analisis Hasil penelitian tersebut responden setuju bahwa iklan layanan masyarakat ditayangkan di televisi sangat komunikatif, sehingga masyarakat memperoleh informasi yang selama ini diinginkan mengenai cara aman dan benar menggunakan Gas LPG 3 Kg. Responden setuju bahwa iklan layanan masyarakat ditayangkan di televisi mmpu mempengaruhi perasaan pada saat menonton iklan agar pemirsa tertarik untuk bertindak sesuai dengan apa yang diarahkan dalam iklan tersebut. Responden cukup setuju bahwa iklan ini mampu memberikan dampak positif setelah menonton iklan, membuat masyarakat berpikir positif mengenai Gas LPG 3 Kg yang selama ini masyarakat berpikir kalau menggunakan Gas LPG 3 Kg hanya akan menimbulkan kerugian karena tidak aman digunakan. Responden setuju bahwa dengan menonton iklan layanan masyarakat Gas LPG 3 Kg yang ditayangkan di televisi mampu untuk mempengaruhi mereka untuk melakukan pembelian. Penelitian ini sudah sangat jelas dalam pemaparan iklan layanan masyarakat, pengukuran efektivitasnya menggunakan EPIC Model, yaitu Emphaty (Empati), Persuasion (Persuasi), Impact (Dampak), dan Communication (Komunikasi), serta mempertimbangkan kualitas pesan iklan, daya tarik iklan, dan frekuensi penayangan iklan sebagai faktor yang mempengaruhi. Kekurangannya adalah tidak mencantumkan saran untuk penelitian selanjutnya. 3. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Jurnal Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi : : : : : : : Peran Media Massa dan Fungsinya Sebagai Agen Sosialisasi Gender 2015 Jurnal Elektronik Eka Puspita Sari Jurnal Ilmu Berbagi Vol.2014/ No.3/ 1-9 http://jurnal.ilmuberbagi.or.id/index.php/jib/artic le/view/17/17 6 Tanggal diunduh : 06 Oktober 2015 Ringkasan Dalam interaksi antar manusia terdapat proses seseorang belajar menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat dan mempelajari suatu peran. Ada empat agen sosialisasi utama, yaitu keluarga, kelompok bermain, media massa, dan sistem pendidikan. Media massa menjadi agen yang menyebarkan informasi paling luas, semakin sering media massa menayangkan iklan akan menciptakan citra tersendiri dalam masyarakat yang kemudian berkembang menjadi stereotype, stereotype yang dimunculkan dapat bersifat bias gender (gender stereotype advertising). Media memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk konstruksi sosial dalam hal ini pembagian peran antara laki-laki dan perempuan pada masyarakat. Tujuan penulisan ini yaitu untuk menunjukkan bahwa media dapat menjadi agen sosialisasi gender. Salah satu contoh penggunaan media elektronik dalam perannya mengubah konstruksi gender dalam penelitian Sari (2015) mengutip Talantino (2010) mengenai efek program televisi pada anak-anak di Filipina, disebutkan bahwa beberapa program televisi menayangkan kisah-kisah dimana perempuan hanya dipandang sebagai pengasuh dari ras manusia saja dan jika menempatkan perempuan dalam posisi kepemimpinan tidak akan menghasilkan hasil yang dianggap diinginkan di masyarakat. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa media belum maksimal dengan perannya sebagai agen sosialisasi gender. Metode penulisan ini merujuk beberapa pustaka mengenai penyampaian fungsi media dan penggunaan media dalam sosialisasi gender. Hasil penulisan tersebut semakin berkembangnya jaringan media massa maka, akses komunikasi, informasi, dan edukasi pun semakin luas dan mudah. Namun, apabila ditemukan media massa yang menampilkan pesan bias gender, menjadikan media berperan sebagai agen sosialisasi gender. Sekalipun setiap orang telah mendapatkan manfaat akses media tersebut, setidaknya media juga dapat bertanggung jawab dan adil dalam memberikan informasi, berita, hiburan, dan pesan-pesan penting yang dapat diajarkan tanpa ada bias gender didalamnya. Analisis Penulisan ini menujukkan bagaimana peran media dalam membentuk konstruksi sosial dalam masyarakat. Namun, dalam penelitian ini tidak disebutkan apakah terdapat kasus mengenai bias gender yang disebabkan oleh pengemasan pesan dalam media tersebut sehingga belum diketahui apakah media yang menampilkan pesan bias geder ini disadari oleh masyarakat atau tidak dan memberikan pengaruh terhadap opini publik atau tidak. Kasus yang disinggung oleh penulis belum menjadi perhatian masyarakat. Penulis juga tidak menggunakan pengukuran efektivitas media sebagai agen sosialisasi gender. Sebaiknya dalam penulisan dicantumkan kasus yang terdapat pada masyarakat dan dapat mempengaruhi masyarakat, mencantumkan metode yang digunakan, serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi. 7 4. Judul : Tahun : Iklan Layanan Masyarakat tentang Cyberbullying untuk Membentuk Awareness Masyarakat 2013 Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka Nama Penulis : : Nama Jurnal : Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi Tanggal diunduh : : : Elektronik Dani Al Jafi, ST., Aryo Bayu Wibisono, ST., M.Med.Kom Jurnal Desain Komunikasi Visual UPN “Veteran” Jatim Vol. 2/ 1-7 http://eprints.upnjatim.ac.id/4236/1/03.PDF 06 Oktober 2015 Ringkasan Selain dampak positif terdapat pula dampak negatif yang ditimbulkan dalam mengakses informasi dalam media khususnya media online dan internet, media dapat disalahgunakan sebagai media untuk mencaci atau disebut cyberbullying. Cyberbullying berarti bentuk kejadian ketika seseorang dihina, diintimidasi, dan dipermalukan oleh orang lain melalui internet, tentu hal ini berakibat pada keadaan psikologis seseorang. Tapi, kesadaran masyarakat mengenai cyberbullying ini masih kurang. Tujuan dari penulisan ini untuk menunjukkan bahwa iklan layanan masyarakat menjadi salah satu media dalam penyampian pesan sosial maka diharapkan pemerintah dapat memberi perhatian lebih untuk kasus cyberbullying dan membuat iklan layanan masyarakat. Metode yang digunakan adalah metodologi desain dengan target remaja usia 16-24 tahun dengan karakteristik menyukai penggunaan gadget, menggunakan internet lebih dari 2 jam sehari, pengguna berat sosial media, cenderung menyukai cara berteman berkelompok, dan memiliki latarbelakang pengalaman kekerasan verbal oleh lingkungannya, serta responden tinggal di perkotaan atau metropolitan. Hasil dari penulisan ini yaitu berupa konsep desain iklan menggunakan “jarimu bagaikan pukulan” yang memiliki arti sebuah ejekan yan diketik dapat memukul para korban. Konsep ini didapat dengan cara menganalisa data-data yang didapatkan. Kasus cyberbullying memerlukan sebuah iklan layanan masyarakat yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dengan memerhatikan struktur iklan, AICDA, dan karakteristik media, sehingga dapat dihasilkan iklan yang sesuai segmen. Analisis Tulisan ini menggambarkan terdapat kasus cyberbullying atau kekerasan berupa hinaan atau intimidasi melalui internet, namun kesadaran masyarakat masih rendah, sehingga dibutuhkan sebuah iklan layanan masyarakat berkonsep “jarimu bagaikan pukulan” serta memperhatikan strutur iklan, karakteristik media, demografis (Usia, Jenis Kelamin, Agama, Pendidikan, Pendapatan), psikografis, dan geografis. Pengukurannya menggunakan metode AICDA yaitu, Attention 8 (Perhatian), Interest (Ketertarikan), Desire (Keinginan), Conviction (Keyakinan), dan Action (Tindakan). Kekurangan dalam tulisan ini tidak disebutkan dengan jelas data sekunder mengenai kasus cyberbullying, pembaca tidak mengetahui dengan jelas apakah kasus cyberbullying ini sangat memprihatinkan sehingga membutuhkan iklan layanan masyarakat serta tulisan tidak mencantumkan pengaruh cyberbullying terhadap variabel tertentu. Sebaiknya dicantumkan saran untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kekerasan remaja melalui media dan sebagainya. 5. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Alamat URL/doi : : : : : Tanggal diunduh : Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat “Ayo Jadi Wirausaha” dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Wirausaha (Kasus RW 08 Kelurahan Cibadak Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor Provinsi Jawa Barat) 2012 Skripsi Elektronik Lia Yulistiana Dewi http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456 789/59032/I12lyd.pdf?sequence=13&isAllowed=y 06 Oktober 2015 Ringkasan Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana hubungan antara karakteristik individu dengan tingkat keterdedahan terhadap iklan layanan masyarakat “Ayo Jadi Wirausaha”. Melalui komunikasi yang berperan untuk memberi informasi dan memersuasi orang, sekaligus untuk memperingati satu tahun Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) dan mempersuasi generasi muda untuk menjadi wirausahawan maka GKN membuat iklan layanan masyarakat bertajuk “Ayo Jadi Wirausaha”. Iklan Layanan Masyarakat sendiri merupakan suatu alat dari kegiatan kampanye yang termasuk kedalam konsep pemasaran sosial yang bertujuan mengubah perilaku masyarakat. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimental, terdapat pretest dan posttest. Tujuan dari iklan ini adalah untuk mengubah paradigma dari generasi muda yang berpikiran sebagai job seeker menjadi job creator agar jumlah wirausahawan muda di Indonesia meningkat. Dari hasil penelitian setelah penayangan iklan didapatkan hasil terdapat 94,3 persen responden dengan penilaian sikap yang positif dan 5,7 persen untuk responden dengan penilaian sikap yang negatif. Hasil dari pretest menunjukan bahwa penilaian sikap responden mengenai wirausaha sebesar 91,4 persen dan hasil dari posttest menunjukan bahwa penilaian sikap responden mengenai wirausaha meningkat menjadi 94,3 persen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa dengan penayangan iklan layanan masyarakat mampu mengubah jumlah responden dengan penilaian sikap yang positif sebesar 2,90 persen. Sebagian besar responden baik responden dengan tingkat pengetahuan yang rendah ataupun responden dengan tingkat pengetahuan yang tinggi menilai daya tarik iklan menarik. 9 Analisis Hasil penelitian ini menunjukkan responden dalam penelitian ini diantaranya yaitu, memiliki tingkat keterdedahan yang rendah terhadap tayangan iklan layanan masyarakat “Ayo Jadi Wirausaha”, yaitu satu sampai dua kali melihat tayangan iklan dalam seminggu. Karakteristik individu seperti jenis kelamin dan status pekerjaan tidak berhubungan nyata dengan tingkat keterdedahan responden. Tingkat pendidikan responden berhubungan nyata dengan tingkat keterdedahan. Semakin tinggi tingkat pendidikan responden maka semakin rendah tingkat keterdedahannya dan tidak menjadikan televisi sebagai sumber informasi khususnya tentang kewirausahaan, dapat pula menggunakan internet sebagai sumber informasi. Sikap responden sebagian besar positif terhadap wirausaha. Tingkat keterdedahan tidak berhubungan nyata dengan tingkat pengetahuan dan penilaian sikap responden mengenai wirausaha. Penayangan iklan tidak mampu meningkatkan pengetahuan responden secara signifikan. Kualitas endorser dan daya tarik pesan tidak berhubungan nyata dengan efektivitas iklan dalam aspek pengetahuan dan sikap. Serta daya tarik iklan dapat mengubah sikap responden tentang wirausaha. Penelitian ini sudah memaparkan latarbelakang, tujuan, dan hasil penelitian dengan sangat baik. Menggunakan pengukuran kognitif dan afektif serta karakteristik Individu (jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan) dan karakteristik Iklan (kualitas endorser, daya tarik iklan, dan daya tarik pesan iklan) sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas tersebut. 6. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Jurnal Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi : : : : : : : Tanggal diunduh : Penyampaian Iklan Layanan Masyarakat kepada Khalayak 2007 Jurnal Elektronik Fenni Khairifa Jurnal Harmoni Sosial Vol. 1/ No.3 ; 133-137 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/ 18645/1/har-mei2007-1%20(4).pdf 06 Oktober 2015 Ringkasan Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beragamnya siaran televisi baik dari negeri maupun swasta memuat iklan yang salah satunya adalah iklan layanan masyarakat, iklan tersebut disiarkan saat jeda suatu program di televisi. Dalam tulisan ini, penulis bertujuan melihat berapa persen penonton televisi yang pernah menonton iklan layanan masyarakat tentang kesehatan (penelitian 1) dan tentang keselamatan berlalu lintas (penelitian 2). Metode penelitian ini adalah metode survei dengan menyebar kuesioner dengan pemilihan responden secara purposive sampling ke 100 yang memenuhi kriteria secara acak. Dari kuesioner tersebut didapatkan hasil pada penelitian 1, 92% responden pernah menonton iklan layanan masyarakat mengenai penggunaan obat generic, 80% responden menonton iklan layanan masyarakat mengenai penggunaan alat kontrasepsi, dan 90% responden menonton iklan layanan 10 masyarakat mengenai bahaya merokok, namun responden menyebutkan bahwa mereka tidak sepenuhnya mengerti isi pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut. Pada penelitian 2, 96% responden menonton iklan layanan masyarakat mengenai penggunaan helm, 84% responden menonton iklan layanan masyarakat mengenai penggunaan jembatan penyebrangan, dan 92% responden menonton iklan layanan masayarakat mengenai penggunaan sabuk pengaman, namun isi pesan tersebut tidak terlalu digubris dibuktikan dengan sebagian responden menganggap penggunaan helm merupakan hal yang menyusahkan. Analisis Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa responden yang menonton televisi pernah menonton iklan layanan masyarakat namun tidak sepenuhnya memahami dan mengikuti isi pesan yang disampaikan. Hal tersebut dikarenakan faktor yang mempengaruhinya seperti, pesan iklan yang kurang dimengerti, frekuensi penayangan, serta penayangan iklan layanan masyarakat yang belum ditayangkan pada saat prime time. Namun, tidak diteliti mengenai efektivitas masing-masing dari iklan layanan masyarakat tersebut. 7. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Jurnal Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi : : : : : : : Tanggal diunduh : Peran Iklan Layanan Masyarakat dalam Sosialisasi Program Busway Oleh Pemprov DKI: Proses Sosialisasi Program Busway 2011 Jurnal Elektronik Didier Neonisa Jurnal Humaniora Vol. 2/ No.2 ; 1446-1466 http://researchdashboard.binus.ac.id/uploads/paper/document/p ublication/Proceeding/Humaniora/Vol.%202%2 0No.%202%20Oktober%202011/53_MCM%20%20Didier%20Neonisa.pdf 10 November 2015 Ringkasan Meningkatnya tingkat kemacetan di DKI Jakarta, sehingga Pemprov DKI Jakarta mengadakan fasilitas umum yaitu Busway untuk mengurangi tingkat kemacetan tersebut. Pemprov DKI Jakarta menggunakan iklan layanan masyarakat dalam upaya sosialisasi penggunaan Busway untuk mengurangi tingkat kemacetan tersebut. Penelitian bertujuan mengetahui bagaimana peran iklan layanan masyarakat sebagai sarana sosialisai program transportasi busway dan menganalisis bagaimana proses sosialisasi yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan wawancara dan dokumentasi sebagai metode pengumpulan data. Teori yang digunakan dalam penelitian ini 11 yaitu teori komunikasi massa yang mencakup media massa, televisi dan periklanan. Kemudian teori komunikasi persuasi dan proses Public Relations empat langkah sebagi teori pendukung. Evaluasi dan program, proses Public Relations selalu dimulai dari mengumpulkan fakta dan diakhiri pula dengan pengumpulan fakta. Untuk mengetahui prosesnya sudah selesai atau belum, seorang Public Relations perlu melakukan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil (pengukuran). Penulis mengunakan teori proses PR empat langkah untuk menganalisa bagaimana proses sosialisasi yang telah dilakukan oleh pemprov DKI Jakarta dalam mensosialisasikan transportasi busway dengan menggunakan iklan layanan masyarakat di media televisi. Sosialisasi program Busway dilakukan melalu media massa (televisi), agar sasaran yang dijangkau luas dengan biaya yang murah, sesuai dengan peran media massa sendiri yaitu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan proses komunikasi massa menurut penelitian Neonisa (2011) mengutip McQuail dalam Bungin (2007), “melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar, jadi proses komunikasi massa melakukan distribusi informasi kemasyarakatan dalam skala yang besar, sekali siaran, pemberitaan yang disebarkan dalam jumlah yang luas, dan diterima oleh massa yang besar pula”. Penuturan mengenai penggunaan iklan layanan masyarakat lebih diandalkan oleh pihak Pemprov DKI Jakarta, iklan televisi bisa ditayangkan beberapa kali dalam sehari dan dalam frekuensi yang cukup sehingga pengaruh iklan itu muncul. “Sekarang ini para pembuat iklan televisi tidak lagi membuat iklan yang panjangpanjang, mereka justru membuat iklan pendek dan menarik. Agar ketika ditayang ulang, pemirsa tidak cepat bosan”. Penulis menjelaskan fungsi media massa, penggunaan media televisi, dan pengertian iklan layanan masyaraat dengan sangat jelas. Sosialisasi program Busway ini ditayangkan pada channel TvOne dan Metro Tv selama dua bulan, hal ini didukung dengan program yang ditayangkan kedua televisi tersebut lebih banyak yang bersifat informatif daripada hiburan pada prime time. Penontonnya pun cenderung pada tingkat ekonomi menengah keatas, sedangkan masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi cenderung kelompok menengah keatas. Pesan yang disampaikan berupa ajakan kepada warga Jakarta khususnya untuk menggunakan Busway dalam ikut serta mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta. Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan production house dalam merencanakan storyboard dan akan diperiksa kembali oleh pihak Pemprov. Kemudian menggunakan artis atau public figure sebagai endorser bertujuan menarik perhatian dan memersuasi penonton iklan tersebut. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta menggunakan salah satu metode komunikasi persuasi dalam iklan yang ditayangkan, yaitu metode asosiasi, dalam metode ini penyajian suatu “message” yang dihubungkan dengan suatu peristiwa atau obyek yang popular, yang menarik perhatian publik. Analisis Penulis menganalisis bahwa Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan perencanan sosialisasi transportasi busway pada tahap mendefinisikan masalah sesuai dengan teori, Public Relations perlu melibatkan diri dalam penelitian dan pengumpulan fakta. Dalam penentuan stakeholder, Pemprov DKI Jakarta tidak melakukan riset terlebih dahulu. Pihak diskominofomas Pemprov DKI Jakarta 12 langsung menentukan stakeholder mereka dengan meminta bantuan pakar komunikasi dan kehumasan. Hal tersebut tidak sesuai dengan dengan pembahasan mengenai analisis stakeholder, dalam menganalisis stakeholder diperlukan sebuah riset atau penelitian. Pemprov DKI Jakarta hanya melakukan pemantauan opini melalui kliping berita dan tayang berita mengenai transportasi busway, tanpa melakukan penelitan langsung kepada masyarakat mengenai opini mereka terhadap kondisi transportasi busway. Setelah itu pemprov DKI Jakarta melakukan perencanaan dan pemograman. Hal ini sesuai dengan teori yang membahas mengenai langkah-langkah ini dirumuskan dalam bentuk rencana dan program, termasuk anggarannya. pemilihan media yang dilakukan oleh pemprov DKI Jakarta lebih kepada target audiens yang spesifik, yaitu masyarakat kelas menengah dan atas yang memiliki kendaraan. Penulis menarik kesimpulan bahwa pihak pemprov DKI Jakarta telah melakukan well-planned dalam proses perencanaan komunikasi mengenai program sosialisasi transportasi busway. Namun, proses sosialisasi dilakukan oleh pemprov DKI Jakarta terkait sosialisasi transportasi busway dengan menggunakan iklan layanan masyarakat di media televisi belum dilakukan secara tepat. Hal tersebut dikarenakan dalam proses identifikasi masalah dan evaluasi tidak dilakukan secara tepat dan menyeluruh, sehingga data yang didapat tidak akurat. Selain itu. anggaran yang terbatas menjadi salah satu hambatan pemprov DKI Jakarta dalam proses sosialisasi yang dilakukan. Namun, untuk mencapai tujuan perubahan perilaku, Pemprov DKI menyadari bahwa iklan layanan masyarakat belum dapat mengubah perilaku masyarakat untuk beralih dari menggunakan kendaran pribadi menjadi menggunakan busway, dilihat pada tingkat kemacetan yang belum berkurang secara signifkan. Dalam setiap program tentulah akan sangat baik apabila dilakukan evaluasi, program sosialisasi Busway ini hanya melakukan evaluasi terkait jalannya program sosialisasi tersebut, tanpa melakukan penelitian mengenai hasil dari program sosialisasi yang dilakukan. 8. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Jurnal Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi : : : : : : : Tanggal diunduh : Ringkasan Studi Efek Iklan Layanan Masyarakat tentang Anjuran Membayar Pajak melalui Televisi TVRI Kaltim (Studi tentang Anjuran Membayar Pajak yang Dilakukan DISPENDA Kota Samarinda) 2013 Jurnal Elektronik Muhammad Reyza Shahab Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 1/ No.2 ; 311-323 http://ejournal.ilkom.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/06/jurnal%20asli%20( 06-03-13-02-05-11).pdf 10 November 2015 13 Rendahnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak daerah karena minimnya pengetahuan dan informasi masyarakat tentang pajak daerah. Semakin maju masyarakat dan pemerintahannya, maka semakin tinggi kesadaran membayar pajaknya namun justru mereka semakin kritis dalam menyikapi masalah perpajakan. Maka dari itu diperlukan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak. Pemerintah, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) membuat iklan layanan masyrakat mengenai wajib membayar pajak di televisi. Tujuan penulis adalah untuk mengetahui efek iklan layanan masyarakat tentang anjuran membayar pajak melalui televisi TVRI Kaltim yang dilakukan DISPENDA Kota Samarinda. Manfaat penelitian diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah juga masyarakat dalam memerhatikan pesan yang disampaikan pemerintah atau institusi dalam iklan layanan masyarakat. Metode penelitian menggunakan jenis deskriptif kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan obyek berdasarkan fakta di lapangan. Berfokus pada perubahan kognitif, afektif, dan behavioral. Penulis menggunakan beberap teori dalam mengaitkan dan menjelaskan penelitian, diantaranya, Teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response) menurut teori ini pengaruh yang terjadi pada penerima merupakan dari proses komunikasi. Efek Komunikasi Massa, efek dapat dilihat dari perubahan yang terjadi dalam diri penerima yaitu, penerimaan informasi, perubahan perasaan atau sikap, dan perubahan perilaku. Iklan layanan masyarakat yaitu media yang dimanfaatkan pemerintah dalam menyebarluaskan program atau kesadaran nasional. Efek kogntif yang muncul yaitu, penerima memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenaik membayar pajak, namun belum memahami secara penuh sehingga kesadaran pun masih rendah. Efek afektif yang muncul yaitu terdapat perasaan bangga pada masyarakat apabila sudah taat dalam membayar pajak karena turut serta membangun negara, sebagian warga menginginkan adanya transparansi dalam pembayaran pajak sehingga akan muncul kepercayaan masyarakat tentang pengguanan uang pajak tersebut. Namun, iklan ini dinilai kurang menarik sehingga tidak sepenuhnya menghasilkan efek afektif. Efek behavioral yang muncul yaitu, pengaruh iklan layanan masyarakat terhadap perubahan perilaku masyarakat dinilai masih kurang karena iklan dianggap tidak menarik, tidak kreatif, dan terlalu singkat. Analisis Iklan layanan masyarakat tentang pajak memberikan efek kognitif, afektif, dan behavioral pada masyarakat di Kaltim. Efek kognitif yang cukup baik karena memberikan informasi kepada masyarakat, namun masyarakat masih belum memahami secara mendalam mengenai wajib pajak. Efek afektif yang timbul kurang baik, karena masyarakat mengarapkan trasparansi penggunaan pajak dalam pembangunan, dalam iklan ini tidak ditampilkan. Efek behavioral juga masih kurang baik, karena masih kurangnya pemahaman dan sikap terhadap wajib pajak, maka perilaku masarakat dalam membayar pajak juga masih rendah. Hal ini dikarenakan iklan yang kurang menarik, kurang kreatif, dan durasi yang sedikit. Iklan tersebut dnilai hanya ditujukan kepada kalangan pengusaha saja, tidak mewakili seluruh lapisan masyarakat. Penelitian ini memuat teori mengenai efek komunikasi massa berupa efek kognitif, afektif, dan behavioral yang dapat membantu pembaca dalam 14 memperkaya khazanah ilmu pengetahuannya. Namun tidak dicantumkan deskripsi iklan, atau dimana dapat mengakses iklan tersebut supaya pembaca dapat menonton iklan. 9. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Alamat URL/doi : : : : : Tanggal diunduh : Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat di Televisi dalam Mempengaruhi Sikap Khalayak (Studi Pada Mahasiswa FISIP Universitas Indonesia Depok terhadap Iklan Layanan Masyarakat BKKBN Versi “Jangan Buru-Buru”) 2012 Skripsi Elektronik Melizza Purnama Sari file:///D:/IPB/SKPM/Semester%207/Studi% 20Pustaka/20314172-S43762Efektivitas%20iklan.pdf 29 November 2015 Ringkasan Peran generasi muda adalah sebagai penerus bangsa untuk turut serta dalam memajukan bangsa. Namun, generasi muda kini memiliki banyak permasalahan dalam kesehatan reproduksi, maka pemerintah menayangkan iklan layanan masyarakat berjudul “Jangan Buru-Buru” versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Iklan tersebut menjelaskan untuk mengatur jarak dan waktu dalam perencanaan pernikahan serta perencanaan memiliki keturunan. Pengaturan tersebut dilakukan untuk mencegah penyakit bahkan penyebaran penyakit reproduksi yang lebih serius. Maka berdasarkan peran dan tujuan iklan layanan masyarakat, pemerintah (BKKBN) melakukan sosialisasi generasi berencana ini. Dengan tujuan menginformasikan dan mempengaruhi remaja tentang pentingnya pendewasaan usia perkawinan dan perencanaan keluarga. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penilaian khalayak terhadap pesan yang disampaikan, bagaimana sikap yang khalayak, bagaimana efektivitas iklan tersebut dalam mempengaruhi sikap, serta mengetahui dimensi iklan yang dapat mempengaruhi sikap. Penulis menggunakan metode angket dengan teknik accindental sampling pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Menggunakan pendekatan kuantitatif, metode deductive logic dengan pengamatan empiris, guna secara probabilistic menemukan hokum sebab-akibat untuk memprediksi pola-pola umum gejala sosial tertentu. Menggunakan pradigma-positivis karena ingin membuktikan hipotesis penulis, sifat penelitian ini kuantitatif eksplanatif. Hasil penelitian menunjukkan kefektivan iklan layanan masyarakat tersebut dikarenakan faktor dari iklan layanan masyarakat yang mudah dimengerti, menggunakan setting yang sesuai, dan model yang dipercaya oleh khalayak. Dalam pengukuran perubahan pengetahuan, sikap, dan konatifnya juga memiliki hasil positif, mayoritas responden menyetujui apa yang disampaikan iklan layanan masyarakat tersebut. 15 Analisis Penelitian ini menarik karena meneliti tentang bagaimana sikap remaja terhadap iklan layanan masyarakat generasi berencana yang ditayangkan oleh BKKBN. Pesan yang disampaikan dianggap mudah dimengerti oleh khalayak sasaran. Model yang digunakan dalam iklan mampu memberikan kepercayaan kepada khalayak. Setting dalam iklan juga telah menampilkan kesesuaian antara keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera, sehingga khalayak mampu mengerti isi pesan, menyadari pentingnya isi pesan yang disampaikan, yang selanjutnya akan mempengaruhi perilaku khalayak untuk melakukan perencanaan dalam perkawinan usia ideal. Ikan layanan masyarakat ini efektif dalam memberikan pengaruh keada pembentukan sikap yang terjadi dalam tahapan psikologis orang tersebut. Kelebihan penelitian ini yaitu, dengan jelas mencantumkan deskripsi iklan tersebut di setiap bagian sehingga memudahkan pembaca untuk mengingat iklan. Namun, dalam penulisannya banyak kata-kata yang tidak memakai spasi sehingga sulit untuk dibaca. Penulisan dalam subab rumusan masalah terlalu panjang sehingga pembaca masih harus mencerna sendiri apa inti dari rumusan masalah. Kerangka pemikiran penulis pun tidak mudah dibaca sehingga tidak mudah dimengerti oleh pembaca. Disebutkan pula oleh penulis bahwa dalam penelitian ini ditemu kesulitan yaitu, responden yang tidak ingat secara detail iklan tersebut, tidak dapat menjelaskan faktor lain selain yang menjadi variabel penelitian, sampel yang berada dalam satu lingkungan sehingga pola pikir antar responden cenderung sama, mengambil 98 responden karena tidak tersedianya sampling frame mengenai jumlah populasi dari objek yang ingin diteliti, dan menggunakan teknik penarikan sampel secara non-probabilita sehingga hasil penelitian yang didapatkan tidak dapat digeneralisir. 10. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Alamat URL/doi Tanggal diunduh : : : : : : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat Bank Indonesia Versi Ingat 3D dan Pengaruhnya terhadap Sikap Khalayak Di Kota Semarang Pada Periode Januari Hingga Oktober 2010 2011 Jurnal Elektronik Aryo Sudiantoro http://eprints.undip.ac.id/28818/1/Jurnal.pdf 29 November 2015 Ringkasan Iklan layanan masyarakat mengajak kepada konsumen, yang notabene merupakan masyarakat, untuk mengubah perilakunya sehubungan dengan tema tersebut. Iklan semacam ini menyajikan pesan-pesan sosial yang dimaksudkan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keserasian dan kehidupan umum. Iklan layanan masyarakat sendiri merupakan suatu tools dari kegiatan kampanye yang masuk dalam konsep pemasaran sosial yang bertujuan 16 mengubah perilaku masyarakat. Pemasaran sosial didefinisikan sebagai rancangan pelaksanaan dan pengawasan dari suatu program untuk mempengaruhi penerimaan ide atau gagasan sosial dan mencakup pertimbangan-pertimbangan dari perencanaan produk, harga, distribusi, komunikasi, dan riset pemasaran (Kotler dan Roberto 1989) dalam Sudiantoro (2011). Kampanye dilakukan sebagai salah satu cara untuk membuat masyarakat memahami perilaku atau kebiasaan yang lebih baik dari sebelumnya. Penayangan iklan layanan masyarakat “Ingat 3D” oleh Bank Indonesia (BI) menjadi salah satu upaya BI beranjak dari maraknya uang palsu yang beredar, makadari itu pihak BI bertujuan menayangkan iklan untuk menginformasikan cara membedakan uang palsu dan uang asli serta mengajak khalayak atau penonton iklan tersebut untuk melakukan pemeriksaan uang pada setiap transaksi menggunakan cara 3D yaitu, dilihat, diraba, dan diterawang. Penulis bertujuan melihat efektivitas adanya iklan layanan masyarakat ini dan mengetahui pengaruhnya terhadap perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku menggunakan variable tertentu. Variabel yang digunakan yaitu daya tarik iklan, daya tarik pesan, dan frekuensi penayangan iklan layanan masyarakat. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi daya tarik iklan semakin tinggi pula efektivitas iklan layanan masyarakat versi “Ingat 3D”, semakin tinggi kualitas pesan iklan maka semakin tinggi pula efektivitas iklan layanan masyarakat versi “Ingat 3D”, serta semakin tinggi efektivitas iklan maka semakin tinggi pula sikap terhadap iklan layanan masyarakat versi “Ingat 3D”. Analisis Dapat disimpulkan variabel yang digunakan penulis yaitu, daya tarik iklan dan daya tarik pesan signifikan dalam mempengaruhi efektivitas iklan, selanjutnya mempengaruhi sikap khalayak. Namun frekuensi penayangan iklan tidak mempengaruhi secara signifikan, karena BI menanyangkan iklan pada saat primetime yaitu pukul 19.00-23.00 WIB. Data mengenai temuan uang palsu di Indonesia sudah cukup jelas sehingga membuat pembaca tertarik untuk melihat efek apa yang terjadi setelah penayangan iklan layanan masyarakat versi “Ingat 3D”. Penulisan kerangka pemikiran yang sangat detail sehingga membuat pembaca dapat memahamai darimana kerangka pemikiran itu berasal. Dalam penelitian ini tidak dibahas apakah saat ditayangkannya iklan layanan masyarakat versi “Ingat 3D” ini mempengaruhi jumlah peredaran uang palsu. Namun, dalam penulisannya penelitian ini tidak mencantumkan nama jurnal, volume, dan edisi jurnal. 17 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN Iklan Layanan Masyarakat Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang ditayangkan oleh lembaga non-profit digunakan untuk menyampaikan informasi persuasif atau mendidik khalayak yang bersifat sosial, agar masyarakat sebagai audience dapat bertambah pengetahuannya, kesadarannya, dan sikapnya, serta berubah perilakunya agar mempunyai pandangan positif dan kehidupan lebih baik. Iklan layanan masyarakat memberikan respon sosial, di mana media massa dapat menanggapi fenomena dan situasi sosial atau keadaan sosial yang terjadi. Dalam penelitian Sri (2012) iklan layanan masyarakat atau Public Service Announcement merupakan bentuk program komunikasi massa untuk pengkomunikasian pesan dengan tujuan memberikan informasi, mempengaruhi atau mengingatkan kembali tentang gagasan-gagasan khusus yang menyangkut fakta dan latar belakang terjadinya suatu gejala sosial. Tidak jauh berbeda dengan penelitian Hastuti (2013) yang menyatakan bahwa iklan layanan masyarakat merupakan bagian dari kampanye social marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang 32 tahun 2002 tentang penyiaran disebutkan bahwa siaran iklan layanan masyarakat adalah siaran iklan non komersial yang disiarkan melalui siaran radio atau televisi dengan tujuan memperkenalkan, memasyarakatkan dan atau mempromosikan gagasan, cita-cita, anjuran dan atau pesan-pesan lainya kepada masyarakat untuk mempengaruhi khalayak agar bertingkah laku sesuai dengan pesan iklan tersebut5. Biasanya pesan Iklan Layanan Masyarakat berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau mengubah perilaku yang “tidak baik” supaya menjadi lebih baik, misalnya masalah kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap perbedaan pendapat, keluarga berencana, dan sebagainya. Iklan layanan masyarakat dapat dikampanyekan oleh organisasi profit atau non profit dengan tujuan sosial ekonomis yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Diperlukan adanya pengukuran efektivitas iklan layanan masyarakat untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan iklan tersebut, yang kemudian dapat menjadi acuan untuk menyempurnakan iklan layanan masyarakat selanjutnya. Pengukuran yang digunakan bermacam-macam, dalam penelitian Al Jafi D dan Wibisono (2013) keefektifan iklan layanan masyarakat dapat dianalisis menggunakan AIDCA yaitu attention, interest, desire, conviction, action. Perhatian (Attention), Iklan berhasil memenangkan perhatian dari penonton. Ketertarikan (Interest) yaitu, iklan itu berhasil meraih rasa ketertarikan mereka. Hal itu mungkin berlaku secara selektif dan pembaca tertentu akan merasa tertarik pada iklan tertentu, misalnya, iklan kosmetik, makanan, pakaian, perumahan, kendaraan bermotor, atau komputer. Rasa tertarik mungkin dapat dimunculkan dengan pewarnaan, gambar. Keinginan (Desire), selain membuat iklan dengan 5 http://www.kpid-baliprov.go.id/ 18 menarik, iklan didorong untuk menginginkan produk atau jasa yang diiklankan. Seperti menayangkan keuntungan apakah bila kita mampu menciptakan keinginan untuk membeli, memiliki atau menikmati produk atau jasa yang diiklankan dengan mencantumkan fakta-fakta. Tindakan (Action), perangkat-perangkat tertentu dapat digunakan untuk membuat pembaca melakukan tindakan, misalnya dengan mencantumkan kupon, undangan untuk mencoba sampel, dorongan untuk mengunjungi. Iklan bergantung pada apakah konsumen mengingat pesan yang disampaikan,memahami pesan tersebut, terpengaruh oleh pesan dan tentu saja pada akhirnya membeli produk yang diiklankan. Dalam penelitian Hastuti (2015) efektivitas iklan juga dapat diukur dengan menggunakan EPIC model (Bram, 2005). Epic Model mencakup empat dimensi kritis, yaitu empati (empathy), persuasi (persuasion), dampak (impact) dan komunikasi (communications). Selain itu penilaian keefektivan iklan layanan masyarakat dalam penelitian Shahab (2013) menurut Steven M. Chaffe efek yang disebabkan oleh pesan media massa dapat di lihat dari perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa, yaitu penerimaan informasi, perubahan perasaan atau sikap dan perubahan perilaku, atau dengan istilah lain, perubahan kognitif, afektif, dan behavioral. Jadi melalui pesan yang disampaikan Iklan Layanan Masyarakat tentang pajak diharapkan dapat menimbulkan respon yang baik bagi masyarakat. Seperti meningkatnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta pemahaman masyarakat akan pentingnya membayar pajak untuk kesejahteraan bersama. maka penelitian ini difokuskan sebagai berikut: 1. Efek Kognitif a. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang iklan layanan masyarakat b. Pemahaman masyarakat tentang pentingnya pesan yang disampaikan dalam iklan layanan masyarakat 2. Efek Afektif a. Perasaan bangga dan puas apabila melakukan hal yang dianjurkan dalam pesan iklan layanan masyarakat b. Tidak adanya keterpaksaan masyarakat dalam melakukan hal yang dianjurkan dalam pesan iklan layanan masyarakat 3. Efek Behavioral a. Kesadaran masyarakat untuk melakukan hal yang dianjurkan dalam pesan iklan layanan masyarakat b. Mengajak masyarakat untuk melakukan hal yang dianjurkan dalam pesan iklan layanan masyarakat Berdasarkan perubahan efek kognitif, afektif, dan behavioral dapat diketahui apakh terdapat pengembangan capacity building pada masyarakat. Dalam penelitian Damayanti E, et al. (2014) menurut Morison (2001) melihat capacity building sebagai suatu proses untuk melakukan serangkaian gerakan, perubahan multi-level di dalam individu, kelompok organisasi dan sistem dalam rangka rangka untuk memperkuat penyesuaian individu dan organisasi sehingga dapat tanggap terhadap perubahan lingkungan yang ada, sedangkan menurut Merilee S.Grindle (1997) dalam Damayanti E, et al. (2014), memfokuskan capacity building pada tiga dimensi, yaitu: 19 1. Development of the human resource, pengembangan sumberdaya manusia berkualitas yang dapat dimanfaatkan dapat diupayakan melalui training serta manajerial dan teknis. 2. Strengthening organization, memperkuat struktur keorganisasian, sumberdaya, dan gaya manajemennya. 3. Reformation of institutions, pengembangan kelembagaan dan struktur makro, contohnya perubahan kebijakan serta adanya reformasi konstitusi. Lebih lanjut lagi dalam Damayanti E, et al. (2014) menurut Riyadi (2006) mengungkapkan bahwa capacity building mempunyai dimensi dan tingkatan berikut: 1. Dimensi dan tingkatan pengembangan kapasitas pada individu, contohnya dapat mengembangkan keterampilan, pengetahuan, tingkah laku, pengelompokkan pekerjaan, motivasi dari pekerjaan orang lain di dalam organisasi. 2. Dimensi dan tingkatan pengembangan kapasitas pada organisasi, contohnya dapat mengembangkan struktur organisasi, proses pengambilan keputusan dalam organisasi, prosedur dan mekanisme pekerjaan, pengaturan sarana dan prasarana, hubungan dan jaringan organisasi. 3. Dimensi dan tingkatan pengembangan kapasitas pada sistem, contohnya mengembangkan kerangka kerja yang berhubungan dengan peraturan, kebijakankebijakan dan kondisi dasar yang mendukung pencapaian objektivitas kebijakan tertentu. Morison (2001) menjelaskan bahwa tujuan capacity building adalah pembelajaran yang berawal dari mengalirnya kebutuhan untuk mengalami suatu hal, mengurangi ketidaktahuan dalam hidup, dan mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi menghadapi perubahan yang terjadi setiap waktu. Dari tujuan tersebut melalui iklan layanan masyarakat yang bertujuan mengedukasi diharapkan pula dapat mengembangkan potensi sumber daya manusia, sehingga dapat berkontribusi terhadap pengembangan kemampuan diri atau organisasi yang mengharapkan kinerja lebih baik. Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas suatu iklan dapat dilihat dari karakteristik iklan dan karakteristik individu. 1. Iklan yang menarik mampu membuat penontonnya untuk menerima pesan yang disampaikan. Karakteristik iklan diantaranya, kualitas endorser, daya tarik iklan, dan daya tarik pesan iklan. Menurut penelitian Hastuti (2015) karakteristik iklan meliputi kualitas pesan iklan, daya tarik iklan dan frekuensi penayangan iklan, kualitas endorser, daya tarik iklan, dan daya tarik pesan iklan. Menurut penelitian Shahab (2013) faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas adalah daya tarik iklan, daya tarik pesan, dan isi pesan. Menurut Sari (2012) yaitu, pesan (struktur dan isi pesan), sumber model (karakteristik dan kredibilitas model), dan eksekusi iklan (video dan audio). Menurut Sudiantoro (2011) yaitu, daya tarik iklan (meaningful, distinctive, dan believable), kualitas pesan iklan (attention, interest, desire, dan action), dan frekuensi penayangan iklan (intensitas muncul, hari penayangan, dan pemilihan stasiun televisi). Dalam penelitian Al Jafi D dan Wibisono (2013) 20 faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas yaitu, struktur iklan seperti pesan verbal, pesan non-verbal, teks iklan, karakteristik media. Apabila iklan layanan masyarakat menggunakan endorser atau sumber model yang diketahui oleh khalayak dan sedang booming sebagai daya tarik iklan pada saat penayangan iklan, maka penonton akan lebih tertarik untuk menonton hingga iklan selesai. Jika pesan yang disampaikan dirasa penting, memiliki urgensi tinggi, dan dapat mempengaruhi penonton akan membuat penonton untuk memperhatikan dan memahami pesan tersebut. Iklan yang ditayangkan tiga kali atau lebih serta iklan yang menggunakan setting dan visualisasi menarik akan diingat lebih lama oleh penonton. Kesederhanaan kata-kata atau tagline yang ditempatkan pada posisi yang mudah dibaca juga akan mempengaruhi penonton untuk menangkap pesan tersebut. 2. Menurut penelitian Dewi (2012) terdapat karakteristik individu yang mempengaruhi efektivitas iklan layanan masyarakat yaitu, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan status. Menurut Hairifa (2007) yaitu, demografi dan budaya kelompok. Dalam penelitian Al Jafi D dan Wibisono (2013) faktorfaktor yang dapat mempengaruhi efektivitas yaitu, demografis atau karakteristik individu meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, agama, pendidikan, pendapatan, psikografis, dan geografis. Penonton dengan usia dan jenis kelamin berbeda tentu akan memilih menonton iklan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya, penonton dengan tingkat pendidikan tinggi (SMA/PT) akan lebih tertarik untuk melihat iklan baru atau ikan yang sesuai dengan interest-nya. Apabila individu berinteraksi dengan kelompoknya dan mendiskusikan mengenai iklan layanan masyarakat juga dapat mempengaruhi aspe pengetahuan, sikap, dan perilakunya, karena melalui diskusi akan timbul berbagai argumen yang menguatkan atau melemahkan pesan yang disampaikan dalam iklan layanan masyarakat. Disimpulkan bahwa karakteristik iklan yang dapat mempengaruhi efektivitas iklan layanan masyarakat diantaranya, daya tarik iklan, daya tarik pesan, dan isi pesan. Karakteristik individu yang dapat mempengaruhi efektivitas iklan layanan masyarakat yaitu, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan budaya kelompok. 21 KESIMPULAN Hasil Rangkuman dan Pembahasan Iklan layanan masyarakat biasanya ditayangkan oleh lembaga non-profit karena ILM merupakan iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi persuasif atau mendidik khalayak yang bersifat sosial, agar masyarakat sebagai audience dapat bertambah pengetahuannya, kesadarannya, dan sikapnya, serta berubah perilakunya agar mempunyai pandangan positif dan kehidupan lebih baik. Iklan layanan masyarakat memberikan respon sosial, di mana media massa dapat menanggapi fenomena dan situasi sosial atau keadaan sosial yang terjadi. Pengukuran efektivitas iklan layanan masyarakat dapat menggunakan analisis EPIC model, AIDCA model, dan analisis efek kognitif, afektif, dan behavioral. EPIC model mencakup empat dimensi kritis, yaitu empati (empathy), persuasi (persuasion), dampak (impact) dan komunikasi (communications). Analisis AIDCA yaitu attention, interest, desire, conviction, action. Analisis efek kognitif berupa perubahan pengetahuan dan pemahaman yang didapat, efek afektif berupa perubahan sikap dan perasaan tentang kemauan untuk berubah, dan efek behavioral berupa perubahan perilaku sesuai dengan isi pesan yang disampaikan, melalui iklan layanan masyarakat diharapkan dapat menumbuhkan perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan behavioral seseorang dengan disampaikannya pesan sosial. Dalam pengukuran tersebut menarik untuk diketahui apakah ada pengembangan capacity building pada diri penonton berupa pembelajaran memenuhi kebutuhan mengalami suatu hal, mengurangi ketidaktahuan dalam hidup, dan mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi menghadapi perubahan yang terjadi setiap waktu. Strategi capacity building memberikan gambaran untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia, sehingga dapat berkontribusi terhadap pengembangan kemampuan kolektif organisasi yang mengharapkan kinerja lebih baik. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas suatu iklan dapat dilihat dari karakteristik iklan dan karakteristik individu. Karakateristik iklan meliputi kualitas pesan iklan dan daya tarik iklan. Iklan yang menarik akan mampu mempengaruhi perilaku audien untuk bertindak sesuai dengan maksud iklan tersebut. Iklan layanan masyarakat yang baik akan membuat penonton mau dan mengaplikasikan pesan yang disampaikan. Karakteristik individu meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan budaya kelompok. Penerimaan, pemahaman, dan keputusan untuk bertindak sesuai pesan yang disampaikan pada iklan layanan masyarakat akan dipengaruhi oleh interest masing-masing penonton dan dari interaksinya bersama orang lain. Perumusan Masalah Penelitian Skripsi Iklan layanan masyarakat bertujuan memberikan edukasi agar masyarakat lebih mengetahui informasi seperti kebijakan pemerintah, pencegahan suatu penyakit, atau pengumuman tata cara mengurus dokumen bagi masyarakat. Penilaian efektivitas suatu iklan layanan masyarakat juga sebagai cara mengevaluasi apakah tujuan dari penanyangan iklan tersebut sudah tercapai atau belum. Evaluasi perlu dilakukan guna perbaikan penyajian sosialisasi pada masa yang akan datang. 22 Analisis efek kognitif berupa perubahan pengetahuan dan pemahaman yang didapat, efek afektif berupa perubahan sikap dan perasaan tentang kemauan untuk berubah, dan efek behavioral berupa perubahan perilaku sesuai dengan isi pesan yang disampaikan, melalui iklan layanan masyarakat diharapkan dapat menumbuhkan perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan behavioral seseorang dengan disampaikannya pesan sosial. Dalam pengukuran tersebut menarik untuk diketahui apakah ada pengembangan capacity building pada diri penonton berupa pembelajaran memenuhi kebutuhan mengalami suatu hal, mengurangi ketidaktahuan dalam hidup, dan mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi menghadapi perubahan yang terjadi setiap waktu. Strategi capacity building memberikan gambaran untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia, sehingga dapat berkontribusi terhadap pengembangan kemampuan kolektif organisasi yang mengharapkan kinerja lebih baik. Penelitian-penelitian efektivitas iklan layanan masyarakat sebagian besar tentang pemberian informasi dan himbauan dari pemerintah atau lembaga terkait kepada sasaran di perkotaan. Sedikit penelitian iklan layanan masyarakat tentang capacity building pada sasaran di pedesaan untuk melihat bagaimana pengaruhnya terhadap kemampuan atau kinerja individu. Penggunaan metode eksperimental juga masih sedikit digunakan dalam pengambilan data, padahal penggunaan metode tersebut akan mengatasi responden yang lupa dengan iklannya, dan membatasi sasaran dengan memberi control berupa penayangan iklan. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia kini disosialisasikan melalui gerakan nasional Revolusi Mental, gerakan tersebut merupakan usulan dari Pemerintahan Kabinet Presiden Joko Widodo untuk membenahi perilaku yang dipengaruhi memalui pemerintahan orde baru. Bukan hanya meningkatkan pembangunan fisik saja seperti infrastruktur negara, tetapi juga masyarakat Indonesia perlu meningkatkan kualitas mental diri (capacity building) untuk berubah menjadi pribadi yang bermartabat, sehingga perubahan yang dilakukan pun menyeluruh dan akan berdampak bagi keadilan dan kemakmuran seluruh warga negara. Gerakan Revolusi Mental ini mengajak warga Indonesia untuk memulai perubahan dari diri sendiri dan menghargai orang lain yang disampaikan melalui iklan layanan masyarakat di televisi. Maka dari itu diperlukan penelitian untuk mengetahui lebih lanjut mengenai efektivitas iklan layanan masyarakat melalui pengukuran efek kognitif, afektif, juga behavioral dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan variabel karakteristik individu yaitu, jenis kelamin, usia, pendidikan dan karakteristik iklan yaitu, daya tarik iklan, isi pesan, serta frekuensi penayangan iklan pada masyarakat desa dalam proses capacity building-nya, sehingga nantinya akan bermanfaat sebagai media evaluasi lembaga pembuat iklan layanan masyarakat. Berdasarkan pemaparan di atas mengenai iklan layanan masyarakat sebagai suatu upaya mempengaruhi publik, maka rumusan masalah penelitian skripsi yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Bagaimana efektivitas iklan layanan masyarakat Gerakan Revolusi Mental dalam perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku? 2. Menganalisis sejauh mana efektivitas iklan layanan masyarakat Gerakan Revolusi Mental mempengaruhi capacity building? 3. Faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat meningkatkan capacity building? 23 Usulan Kerangka dan Analisis Baru Berdasarkan variabel karakteristik individu (1) usia, (2) jenis kelamin, (3) pendidikan dan variabel karakteristik iklan yaitu, (1) daya tarik iklan dan (2) isi pesan. Pengukuran efektivitas iklan layanan masyarakat melalui (1) pengukuran efek kognitif, (2) efek afektif, juga (3) efek behavioral, akan mempengaruhi individu dalam memahami pesan yang disampaikan melalui iklan layanan masyarakat. Diharapkan timbulnya perubahan pada aspek pengetahuan, sikap, dan perilaku melalui iklan layanan masyarakat tersebut sehingga membuat individu mau dan mengaplikasikan pesan yang disampaikan. Gambar 1 Kerangka Analisis Baru Karakteristik Iklan 1. Daya tarik iklan 2. Isi pesan Karakteristik Individu 1. Usia 2. Jenis Kelamin 3. Pendidikan Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Keterdedahan Iklan Layanan Masyarakat Situasi 1. Budaya kelompok Keterangan : mempengaruhi Perubahan dalam aspek : 1. Kognitif 2. Afektif 3. Behavioral 24 DAFTAR PUSTAKA Al Jafi D, Wibisono BA. 2013. Iklan Layanan Masyarakat tentang Cyberbullying untuk Membentuk Awareness Masyarakat. Jurnal Desain Komunikasi Visual UPN “Veteran” Jatim. [Internet]. [Diunduh pada 06 Oktober 2015]; 2: 1-7. Tersedia pada http://eprints.upnjatim.ac.id/4236/1/03.PDF Damayanti E, Soeaidy MS, Ribawanto H. 2014. Strategi Capacity Building Pemerintah Desa dalam Pengembangan Potensi Kampoeng Ekowisata Berbasis Masyarakat Lokal (Studi di Kampoeng Ekowisata, Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Publik. [Internet]. [Diunduh pada 07 Januari 2016]; 2(3): 464-470. Tersedia pada http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/dow nload/408/292 Dewi YL. 2012. Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat “Ayo Jadi Wirausaha” dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Wirausaha (Kasus RW 08 Kelurahan Cibadak Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor Provinsi Jawa Barat). [Skripsi]. [Internet]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. [Diunduh pada 06 Oktober 2015]. Tersedia pada http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/59032/I12lyd.pdf?s equence=13&isAllowed=y Hairifa F. 2007. Penyampian Iklan Layanan Masyakarat kepada Khalayak. Jurnal Harmoni Sosial. [Internet]. [Diunduh pada 06 Oktober 2015]; 1(3): 133137. Tersedia pada http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18645/1/har-mei20071%20(4).pdf Hastuti Sri. 2013. Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat di Televisi. Jurnal Ilmu Komunikasi. [Internet]. [Diunduh pada 06 Oktober 2015]; 2(2): 67-72. Tersedia pada http://download.portalgaruda.org/article.php?article=291444&val=2292&t itle=EFEKTIVITAS%20IKLAN%20LAYANAN%20MASYARAKAT% 20DI%20TELEVISI KPI. 2015. Mempersempit paham radikalisme di layar kaca. http://kpi.go.id/index.php/lihat-terkini/38-dalam-negeri/32985mempersempit-paham-radikalisme-di-layar-kaca Lisiswanti R, Saputra O, Windarti I. 2015. Peranan Media dalam Pembelajaran. Jurnal Kesehatan. [Internet]. [Diunduh pada 06 Oktober 2015]; 6(1): 102105. Tersedia pada http://poltekkestjk.ac.id/ejurnal/index.php/JK/article/view/84/84 Muliarta IN. 2015. ILM dalam kungkungan kepentingan industri penyiaran di Bali. http://www.kpid-baliprov.go.id/index.php/baca-artikel/9/ILMDalam-Kungkungan-Kepentingan-Industri-Penyiaran-di-Bali Neonisa D. 2011. Peran Iklan Layanan Masyarakat dalam Sosialisasi Program Busway Oleh Pemprov DKI: Proses Sosialisasi Program Busway. Jurnal Humaniora. [Internet]. [Diunduh pada 10 November 2015]; 2(2): 14461466. Tersedia pada http://researchdashboard.binus.ac.id/uploads/paper/document/publication/Proceeding/Hu 25 maniora/Vol.%202%20No.%202%20Oktober%202011/53_MCM%20%20Didier%20Neonisa.pdf Pujiyanto. 2013. Iklan Layanan Masyarakat. Yogyakarta : Penerbit Andi. Sari EP. 2015. Peran Media Massa dan Fungsinya Sebagai Agen Sosialisasi Gender. Jurnal Ilmu Berbagi. [Internet]. [Diunduh pada 06 Otober 2015]; 2014(3): 1-9. Tersedia pada http://jurnal.ilmuberbagi.or.id/index.php/jib/article/view/17/17 Sari MP. 2012. Efektivitas Iklan Layanan Masyarakt Di Televisi dalam Mempengaruhi sikap khalayak (Studi pada Mahasiswa FISIP Universitas Indonesia Depok Terhadap Iklan Layanan Masayarakat BKKBN versi “Jangan buru-buru”). [Skripsi]. [Internet]. Bogor [ID]: Universitas Indonesia. [Diunduh pada 29 November 2015]. Tersedia pada file:///D:/IPB/SKPM/Semester%207/Studi%20Pustaka/20314172S43762-Efektivitas%20iklan.pdf Shahab MR. 2013. Studi Efek Iklan Layanan Masyarakat tentang Anjuran Membayar Pajak Melalui TELEVISIRI Kaltim. 2013. Jurnal Ilmu Komunikasi. [Internet]. [Diunduh pada 10 November 2015]; 1(2): 311323. Tersedia pada http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/06/jurnal%20asli%20(06-03-13-02-05-11).pdf Sudiantoro A. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat Bank Indonesia Versi Ingat 3d Dan Pengaruhnya Terhadap Sikap Khalayak Di Kota Semarang Pada Periode Januari Hingga Oktober 2010. Jurnal. [Internet]. [Diunduh pada 29 November 2015]. Tersedia pada http://eprints.undip.ac.id/28818/1/Jurnal.pdf 26 RIWAYAT HIDUP Syifa Ibtisamah dilahirkan di Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada 30 Oktober 1994. Penulis adalah putri kedua dari Bapak Pepen Effendi dan Ibu Nurlaela Effendi. Penulis mengawali pendidikannya di TKIT Nurul Maghfiroh pada tahun 1999-2000. Melanjutkan pendidikannya di SD Amaliah pada tahun 2001-2006, setelah itu melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Bogor pada tahun 20062009. Melanjutkan pendidikan lagi di SMA Negeri 3 Bogor pada tahun 20092012 dan lolos SNMPTN Tulis di Institut Pertanian Bogor, Fakultas Ekologi Manusia, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada tahun 2012-2016. Penulis aktif di organisasi dan kepanitiaan diantaranya pada tahun 2009 sebagai Reporter TRIPLE Magazine SMAN 3 Bogor. Pada tahun 2011 sebagai Penanggung jawab rubrik TRIPLE Magazine SMAN 3 Bogor. Pada tahun 2011 sebagai Editor TRIPLE Magazine SMAN 3 Bogor. Pada tahun 2012 sebagai Kadiv Danus Inagurasi MAX!!9. Pada tahun 2013 sebagai Anggota Divisi Sponsorship ACRA 2013. Pada tahun 2013 sebagai Anggota Divisi PDD Temu Perdana KPM 50. Pada tahun 2014 sebagai Bendahara Divisi Jurnalistik HIMASIERA. Pada tahun 2014 sebagai Sekretaris Divisi Event Organizer MAX!!. Pada tahun 2014 sebagai Kepala Divisi General Affair 4th ACRA. Pada tahun 2014 lolos di Program Wirausaha Mandiri (PMW). Pada tahun 2014 sebagai Bendahara KPM Gabung Antar Angkatan, dan pada tahun 2015 sebagai HUMAS 2nd CONNECTION. Saat ini penulis aktif mengembangkan usaha mandirinya “Sister Story” melalui social media.