Perubahan Sosial Budaya

advertisement
Sumber bahan kajian dan analisa untuk Presentasi dengan
tema Masalah dan Perubahan Sosial Ekonomi
sebagai nilai Ujian Akhir Semester
Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya yang cenderung terdapat pada :
A. Dalam bidang Komunikasi
B. Dalam bidang Transportasi
C. Dalam bidang Teknologi
D. Sosial budaya
Berikut ini adalah definisi beserta contoh dari masing-masing bidang:
A. Dalam bidang Komunikasi
Perubahan yang terjadi di bidang komunikasi yang sangat terlihat kita amati yaitu pada penggunaan
Telepon genggam atau biasa disebut dengan HP yang paling lama hingga yang terbaru dan yang kita
perhatikan dari zaman ke zaman semakin canggih. Namun ada ketidakmampuan masyarakat untuk
berusaha mengendalikan/menyaring efek perubahan yang cenderung memberikan dampak
negative, sebagai contoh :

Penggunaan ponsel dengan fitur chating yang serba canggih hingga biasanya menimbulkan
sikap malas, terutama pada pelajar untuk belajar dan sikap menuntut yang berlebihan
kepada orang tua yang biasanya harus segera dipenuhi, dan jika tidak umumnya akan
berpengaruh ke pendidikan yang sedang dijalani, yaitu tidak mau sekolah atau sering disebut
bolos. Pada umumnya anak seperti ini tidak ingin disebut Gaptek, atau tidak up to date oleh
temannya.

Penyalahgunaan fitur-fitur canggih yang ada dalam ponsel/computer yang memanfaatkan
memory sebanyak mungkin untuk menyimpan file-file dari Blue Film atau lebih dikenal
dengan BF.

Ketergantungan dengan fitur-fitur dunia maya, seperti Facebook, twiter, yahoo, dll.

Penggunaan HP saat jam belajar-mengajar.
B. Dalam bidang Transportasi
Perubahan sosial dalam bidang Transportasi sangat mudah untuk diamati, contoh untuk perubahan
sosial di Bidang transportasi ini adalah orang yang awalnya menggunakan sepeda akhirnya beralih ke
sepeda motor karena selain lebih mudah dan cepat, ia juga takut dikucilkan dari pergaulan. Namun
selain dampak positive, dampak negative yang ditimbulkan juga cukup menakutkan dan biasanya
dilakukan oleh kalangan generasi muda, berikut adalah contoh yang saya amati langsung selaku
anggota kelompok :

Aksi balapan liar atau yang sering disebut trek-trekan biasanya dilakukan oleh kalangan
muda yang kurang pengetahuan akan bahayanya mengadakan kegiatan tersebut, selain
karena melanggar hukum, juga karena membahayakan orang lain dan mengganggu
ketertiban masyarakat, kegiatan tersebut juga mengancam jiwanya sendiri.
1




Pemberian aksesoris pada motor yang berlebihan sehingga mengganggu ketertiban
masyarakat terutama pada malam hari.
Menggunakan kecepatan tinggi/ngebut dan ugal-ugalan di jalan-jalan yang tidak sesuai
karena terobsesi oleh pembalap moto GP.
Bolos atau tidak mau sekolah karena tidak dibelikan motor.
Dari data yang diperoleh, ternyata dicantumkan umur korban kecelakaan dan umumnya
lebih dari 50% dilakukan oleh orang berumur 16-17thn,yang artinya korban kecelakaan
didominasi oleh golongan pelajar.
C. Dalam bidang Teknologi
Pertumbuhan teknologi yang sangat cepat tetapi tidak diiringi oleh iman yang kuat akhirnya
menciptakan Kejahatan yang bertumbuh sangat cepat seiring dengan pertumbuhan teknologi
informasi. Selain itu, terdapat dampak positive dan negative teknologi yaitu mulai memudarnya
budaya/tradisi atau permainan tradisional yang mulai ditinggalkan, tetapi memberikan dampak
positive bagi beberapa kalangan.
Berikut sebagai contoh :
 Penggunaan teknologi computer untuk menggantikan mesin tik atau menulis secara manual
menggunakan tangan sehingga lebih cepat dan efektif.
 Selain itu ada juga dampak negative teknologi dalam skala global, berikut contohnya:
 Manusia menciptakan suatu senjata yang dapat membunuh jutaan umat manusia yaitu
NUKLIR, dan biasanya digunakan oleh Negara-negara besar pada zaman perang dunia ke-2
untuk menakut-nakuti bahkan mengancam Negara lain.
 Anak-anak sekarang lebih memilih untuk bermain konsol game seperti Playstation 2
daripada melakukan aktivitas outdoor seperti bermain layangan. Mereka biasa bermain di
tempat perentalan Playstation
 Penggunaan bomb untuk membunuh.
 Penggunaan, akses, modifikasi dan pengaturan hardware, software, data, atau sumber daya
jaringan tanpa izin atau secara tidak sah, atau sering disebut dengan penggunaan software
crack dan sudah banyak dilakukan.
 Pemberian informasi secara tidak sah (ilegal).
 Pembuatan Copy Software secara tidak sah (ilegal)
 Pencurian rekening bank dengan cara memasang detector untuk meng-copy kartu ATM
serta pin yang digunakan oleh nasabah
D. Perubahan sosial budaya
Definisi perubahan sosial adalah sebagai berikut :
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup berbeda dari
sebelumnya yang telah diterima masyarakat karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan
material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru
dalam masyarakat.
Contoh perubahan tersebut adalah :
 Masyarakat lebih senang menggunakan barang-barang luar negeri.
 Orang lebih senang mencari sebuah bahan untuk tugas yang awalnya di buku menjadi
internet.
 Perubahan mode pakaian yang biasanya semakin terbuka akibat televisi.
Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial
2
1. Cara Berkomunikasi
Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan yang besar dalam cara
kita berkomunikasi. Dulu kita sering melakukan surat-menyurat, dikirim terus menunggu balasan,
kalau apes mungkin surat kita kekirim ke orang lain. Kalau sekarang sangat mudah, pakai
smartphone ataupun Komputer kita bisa berkomunikasi secara kilat dengan berbagai media aplikasi.
2. Pakaian
Karena pengaruh modernisasi dan globalisasi, masyarakat mulai mengubah cara berpakaian mereka.
Tadinya masyarakat kerap memakai baju tradisional atau baju adat daerah masing-masing, kalau
sekarang mereka memakai baju bisa karena mengikuti trend atau sekedar ingin mengenakan sesuai
selera mereka.
3. Gaya Hidup
Gaya hidup kebanyakan orang juga berubah, ada yang menjadikan sebagai gaya hidup yang baik
seperti vegetarian. Namun ada pula yang sesat seperit mengkonsumsi narkoba.
4. Pertanian
Ada petani yang cerdas memanfaatkan perubahan sosial budaya dengan cara meningkatkan
produktifitas kerjanya dengan teknologi yang sudah berkembang namun ada pula yang tidak. Selain
itu kasus di Indonesia bisa dibilang dalam sektor pertanian sangat menurun karena cenderung suka
membeli produk dari negara lain dibandingkan dengan produk lokal.
5. Westernisasi
Westernisasi atau kebarat-baratan sudah bukan hal langka untuk dijumpai, bahkan di Indonesia
sendiri sudah lama terjangkit seperti masuknya budaya Halloween maupun Valentine yang
kontroversial.
6. Ekonomi
Dalam faktor ekonomi, hampir menyinggung seperti ekonomi. Contoh saja masyarakat lebih memilih
berlibur ke luar negri dibanding dalam negri. Membeli barang merk luar negeri dibanding negara
sendiri.
7. Kepercayaan (Religi)
Contoh nyata, dahulu orang Indonesia berpegang teguh pada ajaran nenek moyang atau leluhur
mereka yang telah tiada, namun sekarang mereka mengedepankan logika dan dengan bukti-bukti
yang telah ada.
8. Pola Hidup
Semakin kesini masyarakat lebih memilih membeli sesuatu dibanding membuat sesuatu, mungkin
saja karena kita terlena dengan teknologi yang ada.
9. Perilaku
Dalam kasus ini banyak contoh anak yang suka membantah kepada orang tua mereka.
10. Emansipasi Wanita
Emansipasi wanita semakin berkembang, di Indonesia tempo dulu wanita hanya berperan sebagai
pendukung rumah tangga yang kerjaanya di rumah terus. Sekarang mereka bisa bekerja sesuai
kemampuan mereka.
11. Masyarakat Semakin Kritis
3
Teknologi informasi semakin berkembang, berbagai media cetak online maupun offline banyak
beredar. Namun kita harus bisa mengolah informasi yang ada dengan fakta yang memang benarbenar valid.
12. Model Rambut
Banyak pelajar yang suka mencontoh artis idola mereka sehingga menimbulkan efek "hitz" dalam
pergaulan mereka. Namun juga harus dalam pengawasan yang pas supaya apa yang mereka lakukan
tidak berlebihan.
13. Kesenian
Karena banyaknya berbagai kesenian yang masuk dari luar negeri, beberapa kesenian asli dari
Indonesia sudah jarang ditemukan. Namun tetap saja masih ada yang populer dan dilestarikan
hingga saat ini.
14. Permainan
Dalam hal permainan juga ditemukan banyak kasus permainan asli Indonesia yang hilang. Adminpun
sudah tidak menjumpai permainan congklak ataupun sundamanda di daerah sini, lebih banyak yang
memilih bermain online game seperti DOTA ataupun game console.
15. Bahasa
Contoh perubahan sosial budaya yang lainnya ialah penggunaan bahasa. Di Indonesia sendiri banyak
masyarakat yang sudah kurang peduli terhadap bahasa daerah mereka, bisa buktiin sendiri deh
berapa orang yang bisa pelajaran bahasa daerah di sekolamu.
16. Industri
Munculnya revolusi industri membawa perubahan besar, banyak ketimpangan, pengangguran dan
gerakan sosialis juga masih banyak lainnya.
17. Pendidikan
Contoh simplenya seperti sekarang, kalian yang sedang belajar di Eduspensa.com atau media online
lainnya. Pembelajaran juga tidak usah dari sekolah langsung, referensi banyak bertebaran. Di
sekolah-sekolah tertentu juga biasanya tersedia komputer untuk pembelajaran.
18. Budaya
Sudah banyak contoh budaya yang berubah akibat perubahan sosial budaya, dari perayaan yang
sebelumnya tidak ada di Indonesia seperti valentine, budaya merayakan ulang tahun dan
sebagainya. Selain itu banyak anak muda yang suka budaya Jejepangan seperti Cosplay.
4
Permasalahan dalam Bidang Ekonomi, Sosial, Budaya dan Masyarakat
1. Masalah Kemiskinan
Pada akhir tahun 2000, jumlah penduduk miskin turun sedikit menjadi sebesar 37,3 juta jiwa atau
sekitar 19% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia.
Dari segi distribusi pendapatan nasional, penduduk Indonesia berada dalam kemiskinan. Sebagian
besar kekayaan banyak dimiliki kelompok berpenghasilan besar atau kelompok kaya Indonesia.
Solusi: penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya program IDT
(Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT
(Program Kawasan Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar
2. Masalah Keterbelakangan
Masalah yang dihadapi adalah rerndahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya
pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat,
renddahnya tingkat keterampilan, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal,
produktivitas kerja, lemahnya manajemen usaha.
Solusi: Untuk mengatasi masalah ini pemerintah berSolusi meningkatkan kualitas SDM, pertukranan
ahli, transper teknologi dari Negara maju.
3. Masalah Pengangguran dan kesempatan kerja
Masalah pengangguran timbul karena terjadinya ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan
kesempatan kerja yang tersedia.
Solusi: Untuk mengatasi masalah ini pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga
tenaga kerja memeiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan investasi
baru, terutama yang bersifat padat karya, pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja.
4. Masalah Kekurangan Modal
Kekurangan modal adalah suatu cirri penting setiap Negara yang memulai proses pembangunan.
Kekurangan modal disebabkan tingkat pendapatan masyarakat yang rendah yang menyebabkan
tabungan dan tingkat pembentukan modal sedikit.
Solusi: Cara mengatasinya melalui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi
lebih produktif.
5. Krisis Nilai Tukar
Krisis mata uang yang telah mengguncang Negara-negara Asia pada awal tahun 1997, akhirnya
menerpa perekonomian Indonesia sampai sekarang. Nilai tukar rupiah yang semula dikaitkan dengan
dolar AS secara tetap mulai diguncang spekulan yang menyebabkan keguncangan pada
perekonomian yang juga sangat tergantung pada pinjaman luar negeri sektor swasta.
Solusi: Pemerintah menghadapi krisis nilai tukar ini dengan melakukan intervensi di pasar untuk
menyelamatkan cadangan devisa yang semakin menyusut. Pemerintah menerapkan kebijakan nilai
tukar yang mengambang bebas sebagai pengganti kebijakan nilai tukar yang mengambang
terkendali.
6. Kesejahteraan
Kesejahteraan ini adalah lawan kata dari kemiskinan.masalah ini tergolong popular Karen pada
hakikatnya manusia selalu ingin kaya, makmur, dan banyak uang.
5
Solusi: untuk mencapai kesejahteraan tersebut maka itu tergantung pada diri kita sendiri yang
menjalani kehidupan, dan juga sesuai Undang-Undang Pemerintah juga bertanggung jawab akan
kesejahteraan rakyatnya.
7. Profit Ekonomi
Ilmu Ekonomi selalu membahas tentang masalah yang satu ini dimanaini berhubungan denan
penghasilan laba. Dimana kita harus sebisa mungkin menaikkan laba dengan modal yang sedikitdikitnya.
Solusi: masalah ini tergantung pada kita yang menjalankan usaha. Dimana kita harus bisa dapat
keuntungan/ laba dengan seminim mungkin mengeluarkan modal.
8. Kebodohan yang Merajalela
Kebodohan ini masih sering dijumpai di daerah pelosok, dimana orang tua tidak bisa membaca dan
menulis, bahkan anak-anak yang seharusnya mendapat pendidikan ternyata hanya jadi
pengangguran, tukang rosok, pengemis, dll
Solusi: sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita saling membantu, dimana kita harus bisa
menyadarkan orang tersebut bagaimana pentingnya sekolah, agar tidak bertmbah masalah
kebodohan ini. Sehingga bangsa kita tidak gampang ditipu oleh orang luar.
9. Inflasi
Masalah yang satu ini bisaanya dialami oleh orang-orang yang bergelut dilingkungan makro. Secara
sederhana inflasi bisa diartikan dimana harga selalu mengalalmi kenaikan.
Solusi: dengan timbulnya masalah ini maka orang-orang yang mengalalmi masalah tersebut harus
bisa mengontrol dan selalu memperhatikan naik turunnya harga. Dengan adanya kurs mata uang,
maka kenaikan harga ini bisa selalu dipantau dan diantisipasi.
10. Hutang Piutang
Banyak Negara-negara di lain selain di Indonesia yang mengalalmi masalah hutang. Dan itu mungkin
sudah lazim atau wajar. Bahkan Ilmu Ekonomi mengenal istilah Dept Trap ( Perangkap Hutang ),
sebuah analisis masalah untuk mengetahui apakah Negara pengutang tersebut terjerat kedalam
masalah hutang.
Solusi : pemerintah seharusya membatasi hutang keluar negeri, baik hutang uang atau hutang bahan
mentah seperti minyak, impor beras dll, Indonesia kan Negara subur, seharusnya mampu mencukupi
kebutuhan rakyatnya.
11. Tingkat Pendidikan Rendah
Masih banyak kita jumpai anak-anak yang sekolah hanya samapi tingkat SD. Sedangkan pemerintah
mewajibkan Wajib Belajar 9 tahun, ya semuanya ini berhubungan dengan kesadaran meraka sendiri
dan orang tua. Kemampuan ekonomi keluarga juga sangat berpengaruh dalam masalah ini.
Solusi : kesadaran dari masing-masing orang sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ini.
Pemerinth juga menukungnya dengan diadakannya beasiswa bagi anak-anak yang lebih beruntung.
12. Masalah Kesehatan dan Gizi Buruk pada anak anak
Masalah gizi buruk ini juga masih banyak dijumpai di kalangan masyarakat kecil dan kurang mampu.
Dimana anak-anak tersebut hidup kurang beruntung karena hanya mendapat asupan gizi yang
kurang memadai. Masalah ini juga berhubungan dengan penghasilan, kemiskinan, dll.
Solusi : tingkat kesadaran orang tua sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Dimana mereka
harus sadar agar anakny nanti hidup layak sehat dll. Pemerintah memberikan pengobatan gratis
untuk masyarakat kurang mampu.
6
13. Tindakan Kriminal, Pencurian, Perampokan
Tindakan ini sangat rawan sekali terjadi, dimana akibat kurangnya kesadaran, dan kurang mampunya
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya maka orang terpaksa atau sengaja melakukan tindakan yang
jelas-jelas melanggar hukum yang berlaku.
Solusi: banyak orang masuk penjara gara-gara mencuri, merampok dll. Hukum harus selalu
ditegakkan. Kesadaran dii juga penting agar tidak terjadi tindakan yang melanggar hukum ini.
14. Kesenjangan Sosial Pada Masyarakat
Adanya masyarakat yang mengucilkan orang lain dengan alasan-alasan tertentu, dikucilkan dari
orang-orang yang berbeda kulit, ras, budaya, dll.
Solusi : Adat berhubungan antar masyarakat harus selalu terjaga agar tidak terjadi kesenjangan
sosial. Selalu menjaga kerukunan antar umat beragama, selalu menjaga hubungan baik dengan
sesama.
15. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja sangat sering terjadi di masyarakat. Kenakalan remaja ini terjadi karena banyak
pengaruh dari lingkungan uar yang berbeda moral dengan moral di Indonesia khususnya di
masyarakat sekitar.
Solusi : membatasi masuknya budaya luar yang masuk ke Indonesia. Pembatasan masuknya budaya
ini sangat berpengaruh dengan perilaku anak muda jaman sekarang.
16. Konflik Etnik
Masyarakat Papua tidak homogen melainkan heterogen (terdiri dari berbagai suku dan ras). Ada
sekitar 1 juta pendatang (migran) Indonesia tersebar di seluruh Papua. Konflik antara masyarakat
pribumi dan pendatang semakin meningkat walaupun sejauh ini masih dalam bentuk psikhologis.
Diskriminasi dan frustrasi dapat saja menyulut konflik etnis dan pecahnya kekerasanbentrokan
(clash) yang menimbulkan mengungsinya kaum migran dan memberikan kesempatan bagi TNI untuk
melakukan arestasi secara serampangan serta menganiaya masyarakat sipil yang tak berdosa.
Solusi: berhubungan baik antar sesama, dan saling menjaga kerukunan sangat penting untuk
memecahkan masalah ini.
17. Perilaku Remaja Yang Menyimpang
Perilaku yang ditunjukkan remaja saat ini berbeda jauh dengan adat istiadat budaya di Indonesia.
Budaya sopan santun dan ramah tamah seringkali ditinggalkan karena kesadaran untuk menjaga
adat itu sudah lemah.
Solusi : selalu meningkatkan kesadaran diri dalam menjaga perilaku, selalu Kontrol diri.
18. Klaim Hak Milik Budaya Daerah
Belum lama bangsa Indonesia mendapat klaim dari Malaysia karena pengakuan hak milik
budaya.contohnya reog, angklung, batik, tarian budaya
Solusi : selalu mengambangkan budaya tersebut dan menjaga agar kelestarian budaya itu. Sehingga
hak paten kepemililkan budaya daerah itu bisa dipegang sepenuhnya oleh masyarakat.
19. Seks bebas dan Pornografi
Seks bebas dan pornografi sudah merajalela dalam kehidupan masyarakat.orang yang melakukan
seks bebas dan pornografi ini masih dipengaruhi oleh budaya luar yang memperbolehkan seks bebas
di masyarakat.
Solusi : kita sebagai remaja yang baru menginjak dewasa harus sudah bisa membedakan mana yahng
baik dilakukan dan mana juuga yang tidak boleh dilakukan. Dan sebagai manusia yang beragama kita
harus selalu ingat kepada yang menciptakan kita.
7
20. Perbedaan Kepentingan, Pendapat, dan Pandangan
Perbedaan ini sangat mencolok dalam masyarakat, contohnya pandangan dalam masalah beragama.
Banyak yang masih mempergunakan masalah ini sebagai ujung tombak / senjata demi kepentingan
politik.
Solusi : seharusnya kita bisa membedakan dimana kepentingan, pendapat dan pandangan itu dibawa
dan dilaksanakan. Tidak hanya mementingkan kepentingan pribadi.
21. Perselingkuhan yang berujung Kekerasan
Akibat tidak ada kesepahaman dalam berumah tangga, tidak adanya keharmonisan dalam berumah
tangga,bisa jadi suami ataupun dengan istri selingkuh dengan orang lain. Ada yang gak terima semua
itu terjadi ujung-ujungnya kekerasan dalam rumah tangga.
Solusi : selalu menjaga hubungan baik suami istri dalam berumah tangga agar keharmonisan data
tercapai.
22. Perkelahian / Tawuran antar Golongan Tertentu
Masalah ini masih sering terjadi dilingkungan masyarakat bahkan anak sekolah pun tidak luput dari
tawuran ini.masalah ini berawal dari hal yang sepele ataupun juga besar. Biasanya berawal dari
masalah salah satu orang kemudian membawa teman-temannya untuk berkelahi.
Solusi : seharusnya hal ini tidak terjadi kalau masalah dengan orang yang bersangkutan bisa
dibicarakan dengan musyawarah dan diambil jalan damai. Perkelahian ini bukan jalan untuk
memeahkan masalah.
23. Penyakit yang Menular
Banyak sekali penyakit di masyarakat yang bisa menular ke orang lain. Ini mungkin akibat dari
kecerobohan atau kurang menyadari bagaimana penting kesehatan dalam bermasyarakat.
Solusi : membudayakan hidup bersih dalam lingkunganbermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Karena kebersihan itu sebagian dari iman.
24. Perbankan dan Kredit Macet
Pada akhir-akhir ini banak masalah tentang kredit perbankan dan kredit macet. Contohnya dari
utang piutang luar negeriyang mengakibatkan masalah system perbankan. Banyak usaha macet
karena meningkatnya beban utang masyarakat dan makin banyak kredit macet.makin banyaknya
bank yang mengalami likuiditas. Sehingga bank banyak yang bermasalah.
Solusi : masalah likuiditas daripada bank tersebut peerintah membantu dengan memberikan
bantuan.
25. Konflik Atas Nama SARA
Konflik ini akan merusak persatuan dan kesatuan yang dimana sudah mendarah daging sejak jaman
dahulu.
Solusi : perlunya pembinaan moral dan pendidikan pancasila agar masyarakat mengerti arti
keseragaman yang ada di Indonesia.
26. Pudarnya Kedisiplinan yang di Indonesia
Kedisiplinan itu harus selalu dijaga dan diperkuat, kedisiplinan harus selalu tertanam di diri pribadi
kita. kurangnya kedisiplinan dapat merugikan diri kita sendiri.
Solusi : kedisiplinan itu harus kita tanamkan sejak dini.
27. Monopoli
Monopoli dalam hal ini mengakibatkan mempersempitnya peluang usaha dalam hal berusaha.
Solusi : praktek monopoli ini diatur dalam Undang Undang No. 5 tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
8
28. Pembangunan yang Tidak Efektif
Makin banyaknya pembangunan yang kurang memadai yang belum tentu besar manfaatnya.
Solusi : Sebaiknya dikurangi pembangunan yang mungkin tidak perlu dibangunan. Seperti sekarang
ini DPR mau membangun kolam renang di Gedung DPR, itu memerlukan biaya yang tidak sedikit,dan
biaya itu seharusnya diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu dan lebih membutuhkan.
29. Penyebaran Listrik yang Belum Menjangkau ke Pelosok Desa
Masalah ini harus segera diantisipasi dimana listrik sangat dibutuhkan di desa-desa terpencil. Sangat
besar manfaatnya.
Solusi : pemerintah seharusnya memperhatikan penyebaran listrik tersebut. Sehingga listrik tersebut
merata ke seluruh pelosok desa.
30. Krisis BBM
Makin banyak masalah yang timbul akibat BBM ini. Banyak daerah yang kekurangan pasokan BBM.
Hingga harga BBM ini bisa melambung tinggi dari harga normal.
Solusi : pemerintah makin gencar-gencarnya memperhatikan masalah krisis BBM ini. Memberikan
subsidi BBm bagi masyarakat menengah. Memberikan pelayanan yang lebih untuk kesejahteraan
masyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur
kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi
bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat
dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan
bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah
masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni
antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Di era global ini, masalah sosial semakin bertambah dan menjadi suatu problema serius. Masalah
sosial antara lain adalah pengangguran, kriminalitas, dll.
Untuk mengatasinya, yang paling diperlukan adalah kesadaran dari diri kita sendiri. Jika tiap orang
memiliki kesadaran sosial, maka masalah sosial dapat dikurangi hingga seminim mungkin.
Tentunya hal itu belum cukup, kita harus menghimbau orang lain agar peduli pada masalah sosial
yang sudah terjadi dimana-mana. Tidak cukup hanya dengan himbauan berupa teori, namun juga
praktek, misalnya saja dengan memberikan penyuluhan narkoba di sekolah-sekolah sebagai wujud
kepedulian terhadap masalah sosial yang berkaitan dengan narkotika.
Walaupun pada awalnya hanya sedikit orang yang peduli, namun jika dilakukan terus-menerus,
perlahan tapi pasti, akan menghasilkan sesuatu yang positif. Hal-hal itu harus dimulai dari diri kita
9
sendiri dan dari lingkungan sekitar kita, contohnya menanam pohon untuk masalah global warming.
Orang-orang akan bertanya dan kita harus menjelaskan tentang masalah itu sehingga mereka juga
akan tertarik untuk mengatasi masalah tersebut.
Jadi, kita semua harus bekerja sama dalam mengatasi masalah sosial yang sudah menjadi sorotan
dunia internasional ini. Dengan bersama, masalah akan lebih cepat selesai. Apalagi dengan disertai
prakek-praktek yang nyata, akan semakin banyak orang sadar akan kehidupan sosial ini.
1. Faktor Ekonomi. Ini adalah faktor klasik yang paling besar pengaruhnya pada masalahmasalah lain yang terjadi. faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial.
Apalagi setelah terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa memicu
tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan.
2. Faktor Budaya. Bicara soal budaya maka sangat erat hubungannya dengan attitude atau
perilaku manusianya. Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit
dihilangkan karena remaja sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak negatif
seperti narkoba, padahal remaja adalah aset terbesar suatu bangsa merekalah yang
meneruskan perjuangan yang telah dibangun sejak dahulu.
3. Faktor Biologis. Biologis berarti hubungannya dengan fisik, yang paling berkaitan adalah
penyakit penular. Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut
sudah menyebar disuatu wilayah atau menjadi pandemik.
4. Faktor Psikologis. Faktor ini hubungannya dengan masalah pola pikir suatu masyarakat atau
pribadi tertentu yang bersinggungan dengan tatanan kehidupan sosial. Aliran sesat sudah
banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak yang
ditangkap dan dibubarkan tapi aliran serupa masih banyak bermunculan di masyarakat
sampai saat ini.
Masalah sosial menemui pengertiaannya sebagai sebuah kondisi yang tidak diharapkan dan
dianggap dapat merugikan kehidupan sosial serta bertentangan dengan standar sosial yang telah
disepakati. Keberadaan masalah sosial ditengah kehidupan masyarakat dapat diketahui secara
cermat melalui beberapa proses dan tahapan analitis, yang salah satunya berupa tahapan diagnosis.
Dalam mendiagnosis masalah sosial diperlukan sebuah pendekatan sebagai perangkat untuk
membaca aspek masalah secara konseptual. Eitzen membedakan adanya dua pendekatan yaitu
person blame approach dan system blame approach.
Person blame approach merupakan suatu pendekatan untuk memahami masalah sosial pada level
individu. Diagnosis masalah menempatkan individu sebagai unit analisanya. Sumber masalah sosial
dilihat dari faktor-faktor yang melekat pada individu yang menyandang masalah. Melalui diagnosis
tersebut lantas bisa ditemukan faktor penyebabnya yang mungkin berasal dari kondisi fisik, psikis
maupun proses sosialisasinya.
Sedang pendekatan kedua system blame approach merupakan unit analisis untuk memahami
sumber masalah pada level sistem. Pendekatan ini mempunyai asumsi bahwa sistem dan struktur
sosial lebih dominan dalam kehidupan bermasyarakat. Individu sebagai warga masyarakat tunduk
dan dikontrol oleh sistem. Selaras dengan itu, masalah sosial terjadi oleh karena sistem yang berlaku
10
didalamnya kurang mampu dalam mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi, termasuk
penyesuaian antar komponen dan unsur dalam sistem itu sendiri.
Dari kedua pendekatan tersebut dapat diketahui, bahwa sumber masalah dapat ditelusuri dari
”kesalahan" individu dan "kesalahan" sistem. Mengintegrasikan kedua pendekatan tersebut akan
sangat berguna dalam rangka melacak akar masalah untuk kemudian dicarikan pemecahannya.
Untuk mendiagnosis masalah pengangguran misalnya, secara lebih komprehensif tidak cukup dilihat
dari faktor yang melekat pada diri penganggur saja seperti kurang inovatif atau malas mencari
peluang, akan tetapi juga perlu dilihat sumbernya masalahnya dari level sistem baik sistem
pendidikan, sistem produksi dan sistem perokonomian atau bahkan sistem sosial politik pada tingkat
yang lebih luas.
Anak jalanan: Dilema? Sebenarnya istilah anak jalanan pertama kali diperkenalkan di Amerika
Selatan atau Brazilia yang digunakan bagi kelompok anak-anak yang hidup dijalanan umumnya sudah
tidak memiliki ikatan tali dengan keluarganya.Anak-anak pada kategori ini pada umumnya sudah
terlibat pada aktivitas-aktivitas yang berbau criminal. Kelompok ini juga disebut dalam istilah
kriminologi sebagai anak-anak dilinguent. Istilah ini menjadi rancu ketika dicoba digunakan di negara
berkembang lainnya yang pada umumnya mereka masih memiliki ikatan dengan keluarga. UNICEF
kemudian menggunakan istilah hidup dijalanan bagi mereka yang sudah tidak memiliki ikatan
keluarga, bekerja dijalanan bagi mereka yang masih memiliki ikatan dengan keluarga. Di Amerika
Serikat juga dikenal istilah Runauay children yang digunakan bagi anak-anak yang lari dari orang
tuanya.
Walaupun pengertian anak jalanan memiliki konotasi yang negatif di beberapa negara, namun pada
dasarnya dapat juga diartikan sebagai anak-anak yang bekerja dijalanan yang bukan hanya sekedar
bekerja di sela-sela waktu luang untuk mendapatkan penghasilan, melainkan anak yang karena
pekerjaannya maka mereka tidak dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik secara jasmnai,
rohani dan intelektualnya. Hal ini disebabkan antara lain karena jam kerja panjang, beban pekerjaan,
lingkungan kerja dan lain sebagainya.
Anak jalanan ini pada umumnya bekerja pada sector informal. Phenomena munculnya anak jalanan
ini bukanlah karena adanya transformasi system social ekonomi dan masyarakat pertanian ke
masyarakat pra-industri atau karena proses industrialisasi. Phenomena ini muncul dalam bentuk
yang sangat eksploratif bersama dengan adanya transformasi social ekonomi masyarakat
industrialsasi menuju masyarakat yang kapitalistik.
Kaum marjinal ini selanjutnya mengalami distorsi nilai, diantaranta nilai tentang anak. Anak, dengan
demikian bukan hanya dipandang sebagai beban, tetapi sekaligus dipandang sebagai factor ekonomi
yang bisa dipakai untuk mengatasi masalah ekonomi keluarga. Dengan demikian, nilai anak dalam
pandangan orang tua atau keluarga tidak lagi dilihat dalam kacamata pendidikan, tetapi dalam
kepentingan ekonomi. Sementara itu, nilai pendidikan dan kasih saying semakin menurun. Anak
dimotivasi untuk bekerja dan menghasilkan uang.
Dalam konteks permasalahan anak jalanan, masalah kemiskinan dianggap sebagai penyebab utama
timbalnya anak jalanan ini. Hal ini dapat ditemukan dari latar belakang geografis, social ekonomi
anak yang memang datang dari daerah-daerah dan keluarga miskin di pedesaan maupun kantong
11
kumuh perkotaan. Namun, mengapa mereka tetap bertahan, dan terus saja berdatangan sejalan
dengan pesatnya laju pembangunan?
Ada banyak teori yang bisa menjelaskan kontradiksi-kontradiksi antara pembangunan dan keadilanpemerataan, desa dan kota, kutub besar dan kutub kecil, sehingga lebih jauh bia terpetakan lebih
jela persoalan hak asasi anak. Meskipun demikian, kemiskinan bukanlah satu-satunya factor
penyebab timbulnya masalah anak jalanan. Dengan demikian, adanya sementara anggapan bahwa
masalah anak jalanan akan hilang dengan sendirinya bila permasalahan kemiskinan ini telah dapat
diatasi, merupakan pandangan keliru.
Di Indonesia sendiri terjadi banyak masalah social yang tidak kunjung terselesaikan, salah satunya
adalah masalah kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk
miskin di Indonesia tahun 1996 masih sangat tinggi, yaitu sebesar 17,5 persen atau 34,5 juta orang.
Hal ini bertolak belakang dengan pandangan banyak ekonom yang menyatakan bahwa pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pada akhirnya mengurangi
penduduk miskin.
Perhatian pemerintah terhadap pengentasan kemiskinan pada pemerintahan reformasi terlihat lebih
besar lagi setelah terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Meskipun demikian,
berdasarkan penghitungan BPS, persentase penduduk miskin di Indonesia sampai tahun 2003 masih
tetap tinggi, sebesar 17,4 persen, dengan jumlah penduduk yang lebih besar, yaitu 37,4 juta orang.
Bahkan, berdasarkan angka Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun
2001, persentase keluarga miskin (keluarga prasejahtera dan sejahtera I) pada 2001 mencapai 52,07
persen, atau lebih dari separuh jumlah keluarga di Indonesia. Angka- angka ini mengindikasikan
bahwa program-program penanggulangan kemiskinan selama ini belum berhasil mengatasi masalah
kemiskinan di Indonesia.
Pada dasarnya ada dua faktor penting yang dapat menyebabkan kegagalan program
penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Pertama, program- program penanggulangan kemiskinan
selama ini cenderung berfokus pada upaya penyaluran bantuan sosial untuk orang miskin.Hal itu,
antara lain, berupa beras untuk rakyat miskin dan program jaring pengaman sosial (JPS) untuk orang
miskin. Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada karena sifat
bantuan tidaklah untuk pemberdayaan, bahkan dapat menimbulkan ketergantungan.
Program-program bantuan yang berorientasi pada kedermawanan pemerintah ini justru dapat
memperburuk moral dan perilaku masyarakat miskin. Program bantuan untuk orang miskin
seharusnya lebih difokuskan untuk menumbuhkan budaya ekonomi produktif dan mampu
membebaskan ketergantungan penduduk yang bersifat permanen. Di lain pihak, program-program
bantuan sosial ini juga dapat menimbulkan korupsi dalam penyalurannya. Hal ini lah yang menjadi
penyebab lambannya pengetasan kemiskinan di Indonesia.
12
Masyarakat Dan Negara :
Parillo menyatakan, kenyataan paling mendasar dalam kehidupan sosial adalah bahwa masyarakat
terbentuk dalam suatu bangunan struktur. Melalui bangunan struktural tertentu maka
dimungkinkan beberapa individu mempunyai kekuasaan, kesempatan dan peluang yang lebih baik
dari individu yang lain (hlm. 191). Dari hal tersebut dapat dimengerti apabila kalangan tertentu
dapat memperoleh manfaat yang lebih besar dari kondisi sosial yang ada sekaligus memungkinkan
terpenuhinya segala bentuk kebutuhan, sementara dipihak lain masih banyak yang kekurangan.
Masalah sosial sebagai kondisi yang dapat menghambat perwujudan kesejahteraan sosial pada
gilirannya selalu mendorong adanya tindakan untuk melakukan perubahan dan perbaikan. Dalam
konteks tersebut, upaya pemecahan sosial dapat dibedakan antara upaya pemecahan berbasis
negara dan berbasis masyarakat. Negara merupakan pihak yang sepatutnya responsif terhadap
keberadaan masalah sosial. Perwujudan kesejahteraan setiap warganya merupakan tanggung jawab
sekaligus peran vital bagi keberlangsungan negara. Di lain pihak masyarakat sendiri juga perlu
responsif terhadap masalah sosial jika menghendaki kondisi kehidupan berkembang ke arah yang
semakin baik.
Salah satu bentuk rumusan tindakan negara untuk memecahkan masalah sosial adalah melalui
kebijakan sosial. Suatu kebijakan akan dapat dirumuskan dengan baik apabila didasarkan pada data
dan informasi yang akurat. Apabila studi masalah sosial dapat memberikan informasi yang lengkap
dan akurat maka bararti telah memberikan kontribusi bagi perumusan kebijakan sosial yang baik,
sehingga bila diimplementasikan akan mampu menghasilkan pemecahan masalah yang efektif.
Upaya pemecahan sosial sebagai muara penanganan sosial juga dapat berupa suatu tindakan
bersama oleh masyarakat untuk mewujudkan suatu perubahan yang sesuai yang diharapkan. Dalam
teorinya Kotler mengatakan, bahwa manusia dapat memperbaiki kondisi kehidupan sosialnya
dengan jalan mengorganisir tindakan kolektif. Tindakan kolektif dapat dilakukan oleh masyarakat
untuk melakukan perubahan menuju kondisi yang lebih sejahtera.
13
GEJALA MASALAH SOSIAL EKONOMI
Pendahuluan
Pengertian gejala sosial adalah segala peristiwa yang kerap terjadi pada suatu lapisan masyarakat
baik masyarakat yang berpola kehidupan tradisional maupun modern. Gejala-gejalanya beraneka
ragam mengikuti perkembangan zaman dari yang kecil sampai besar, yang singkat sampai
berkepanjangan, baik dari hal yang lumrah terjadi sampai yang tidak. Kesenjangan antara orang kaya
dan orang miskin yang saat ini terjadi dapat membuat keadaan sosial suatu negara menjadi buruk
karena munculnya kecemburuan sosial antar masyarakat.
Sedangan menurut Usman Kolip Gejala sosial adalah semua peristiwa yang dibuat dan dilakukan
oleh manusia.
Latar Belakang Masalah
Contoh dari Gejala Sosial Ekonomi:
Kemiskinan adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup memilihara dirinya sendiri
sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental
maupun fisik dalam kelompok tersebut .Kemiskinan sebagai suatu fenomena sosial yang tidak hanya
dialami oleh Negara-negara yang sedang berkembang tetapi juga terjadi di Negara-negara yang
sudah mempuyai kemapanan di bidang ekonomi.
Pembahasan
Kemiskinan merupakan permasalahan yang di akibatkan oleh kondisi nasional suatu negara dan
situasi global. Dengan adanya globalisasi ekonomi dan ketergantungan antar negara dapat
memberikan tantangan dan kesempatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan suatu negara
dan juga memberikan resiko ketidakpastian perekonomian dunia. Indonesia menghadapi masalah
yang cukup besar di berbagai bidang baik di bidang ekonomi, kependudukan maupun lingkungan
hidup. Pada umumnya semuanya akibat kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada
peningkatan kesejahteran rakyat.
Dampak dari berbagai kebijakan tersebut adalah masih banyaknya penduduk miskin di Indonesia.
Adapun beberapa factor penyebab kemiskinan sebagai berikut:
1.
Kurangnya lapangan pekerjaan
2.
Tingkat pendidikan yang rendah
3.
Kurangnya modal
4.
Tidak memiliki skill
5.
Banyaknya jumlah anggota keluarga
Dampak yang disebabkan oleh kemiskinan diantaranya adalah:
Kesejahteraan masyarakat sangat jauh dan sangat rendah, Ini berarti dengan adanya tingkat
kemiskinan yang tinggi banyak masyarakat Indonesia yang memiliki pendapatan yang mencukupi
kebutuhan hidup
•
Tingkat kematian meningkat
Banyak yang mengalami kematian akibat kelaparan atau melakukan tindakan bunuh diri karena tidak
kuat dalam menjalani kemiskinan yang dihadapi.
•
Banyak keluarga yang kelaparan karena tidak mampu untuk membeli kebutuhan akan
makanan yang mereka makan sehari-hari.
14
•
Tidak bersekolah (tingkat pendidikan yang rendah) menyebabkan tidak mempunyai ilmu yang
cukup untuk memperoleh pekerjaan dan tidak mempunyai keterampilan yang cukup untuk
memperoleh pendapatan.
•
Tingkat kriminalitas meningkat, untuk memperoleh pendapatan tindakan kejahatan sering
dipake untuk memperolehnya. Karena dengan cara yang baik mereka tidak mempunyai kemampuan
maupun ilmu yang mempuni.
Kesimpulan dan Alternatif Solusi Pemecahan Masalah (Saran)
Penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui:
Persoalan kemiskinan dan kesenjangan sosial masih menjadi masalah besar di negara Indonesia
terutama didaerah pedesaan. Persoalan kemiskinan dan kesenjangan sosial dapat menjadi konflik
untuk itu harus mencari alternatif penanggulanan kemiskinan. Salah satu upaya dalam
penanggulangan kemiskinan adalah dengan pemberdayaan, misalnya pemberdayaan lingkungan dan
pembedayaan kewirausahaan.
Pemberdayaan adalah suatu proses yang mengembangkan dan memperkuat kemampuan
masyarakat untuk terus terlibat dalam proses pembangunan yang secara dinamis sehingga
masyarakat dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi serta dapat mengambil keputusan.
Pemberdayaan merupakan program komprehensif dan terpadu dalam rangka peningkatan mutu
Sumber Daya Manusia, human capital, yang sekaligus diarahkan untuk mencapai Millenium
Development Goals (MDGs) yang tujuan utamanya penghapusan kemiskinan dan peningkatan mutu
manusia yang berbudaya dan demokratis.
Pemerintah pun telah banyak mengeluarkan program kebijakan yang digunakan untuk
menanggulangi kemiskinan contohnya : PKPS BBM yang terdiri dari program bagi-bagi uang atau
BLT, P2KP yang kemudian diganti menjadi PNPM dengan aneka ragam jenis PNPM, program BOS,
RASKIN, Askeskin, Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menurut Roger Harris dalam bukunya yang berjudul information and communication technologies
for poverty alleviation (2004), Strategi penanggulangan kemiskinan, antara lain:
- Mendistribusikan informasi yang relevan untuk pembangunan.
- Memberdayakan masyarakat yang kurang beruntung (disadvantaged) dan terpinggirkan
(marginalized).
- Mendorong usaha mikro (fostering micro entrepreneurship)
- Meningkatkan layanan informasi kesehatan jarak jauh (telemedicine).
- Memperbaiki pendidikan melalui e-learning dan pembelajaran seumur hidup (life long learning)
- Mengembangkan perdagangan melalui ecommerce.
- Menciptakan ketataprajaan yang lebih efesien dan transparan melalui e-govermence.
- Mengembangkan kemampuan.
- Memperkaya kebudayaan.
- Menunjang pertanian
- Menciptakan lapangan kerja, dan mendorong mobilisasi social
15
TUGAS PAPER & PRESENTASI
Mata Kuliah: SOSIOLOGI
Kelompok
: 2 orang
Materi
: Studi kasus Perubahan Sosial dan Masalah Sosial di Masyarakat
(Indonesia atau di Negara lain)
Sistematika Penulisan :
1. Judul
2. Pendahuluan
3. Latar Belakang Masalah
4. Pembahasan
5. Kesimpulan dan Alternatif Solusi Pemecahan Masalah (Saran)
 Dikumpulkan Paper-nya pada 20 Mei 2016 (di print dan email ke
[email protected])
 Presentasi di kelas dalam bentuk powerpoint maks. 20 halaman
Materi presentasi diharapkan dalam bentuk gambar/visual/video
 Paper font Arial/Calibri, font size 12
Jika ada yang ingin ditanyakan bisa hub.
HP Ibu Elistia: 08561054106 atau email ke [email protected]
16
Download