SCIENTIFIC CONFERENCE OF ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY IX - 2012 Advances in Agricultural and Municipal Waste Technology to Anticipate Food and Energy Crisis Surabaya, 10 July 2012 Adaptasi Genera Bacillus Pada Media Yang Mengandung Logam Timbal Adaptation of Genera Bacillus on Media Containing Lead (Pb) Yulianto Ade Prasetyaa*, Nengah Dwianita Kuswytasaria, Enny Zulaikaa a Jurusan Biologi-FMIPA, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 *e-mail: [email protected] Abstrak Bacillus merupakan bakteri berbentuk batang, Gram positif dan dapat membentuk endospora. Anggota species dari genera Bacillus menunjukkan kemampuan fisiologis yang luas sehingga dapat hidup di berbagai lingkungan termasuk lingkungan yang ekstrim seperti habitat yang tercemar logam timbal (Pb). Toksisitas Pb di dalam tubuh manusia dapat menyebabkan gangguan neurologi, ginjal, sistem reproduksi dan sistem hemopoitik. Genera Bacillus S1, SA1, S13, SS19, DA11 dan B. subtilis ATCC 6633 koleksi laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Jurusan Biologi FMIPA-ITS dapat hidup di media yang mengandung Pb sampai dengan 25 ppm. Tujuan dari penelitian adalah membandingkan daya adaptasi genera Bacillus terhadap cekaman logam Pb pada konsentrasi 10 - 25 ppm selama waktu pertumbuhan 24 jam. Media yang digunakan adalah media cair nutrien broth yang mengandung PbCl2 dengan konsentrasi 10 – 25 ppm. Pola pertumbuhan diukur dengan spektrofotometer pada λ 600 nm. Hasil pola pertumbuhan genera Bacillus hampir seragam pada konsentrasi perlakuan PbCl2, yaitu awal 0 - 2 jam merupakan fase adaptasi, jam ke 2 - 12 adalah fase eksponensial, jam ke 12 - 20 adalah fase stasioner dan setelah jam ke 20 menunjukkan fase kematian. Semua genera Bacillus menunjukkan daya adaptasi yang baik pada konsentrasi 15 ppm PbCl2 kecuali Bacillus DA11 dapat beradaptasi pada konsentrasi 20 ppm bahkan Bacillus S1 pada 25 ppm. Resistensi Bacillus terhadap logam Pb berhubungan dengan gen di dalam plasmid, transport aktif yang melibatkan ATP atau melalui fase pengikatan pada permukaan dinding sel yang mengandung eksopolisakarida. Kata kunci : adaptasi, Bacillus, pola pertumbuhan, timbal Abstract Bacillus is rod-shaped bacteria, Gram-positive and able to form an endospore. A member of a species of the genera Bacillus demonstrating ability of being physiologically broad so that individuals live in all sorts of environments of extreme as habitats that are polluted of lead (Pb). Genera Bacillus SA1, S13, SS19, DA11 and B. subtilis ATCC 6633 were collection of Laboratory Microbiologi and Biotechnology, Jurusan Biology FMIPA-IT. The purpose of the research is comparing resources adaptation genera Bacillus against stress metal Pb at concentrations 10 - 25 ppm. Medium used is nutrients broth containing PbCl2 by concentration of the 10 - 25 ppm. The pattern of growth is measured by the spectrophotometer at λ 600 nm. The result of a pattern of growth genera Bacillus nearly uniform at concentrations PbCl2, namely the beginning of 0 - 2 hours is a phase of an adaptation, 2 - 12 is a phase of an exponential, 12 - 20 is a phase stationary and up to 20 show phase death. All of the genera Bacillus show a good adaptation at concentrations 15 ppm PbCl2, except Bacillus DA11 be able to adapt at concentrations 20 ppm even Bacillus S1 on 25 ppm. Resistance Bacillus against metal Pb relating to genes in plasmid, transport active involving ATP or through phase the binding on the surface of a cell wall containing exopolisacharide. Keywords: adaptation, Bacillus, the pattern of growth, lead ISBN 978-602-95595-5-2 1 ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY SCIENTIFIC CONFERENCE IX - 2012 Advances in Agricultural and Municipal Waste Technology to Anticipate Food and Energy Crisis Surabaya, 10 July 2012 1. Pendahuluan Timbal (Pb) atau timah hitam (lead) merupakan salah satu logam berat yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan organisme lainnya. Kegiatan industri yang perpotensi sebagai sumber pencemaran Pb antara lain industri baterai, bahan bakar, kabel, pipa serta industri kimia, sisa pembakaran pada kendaraan bermotor dan proses penambangan. Semua sisa buangan yang mengandung Pb dapat masuk ke dalam lingkungan perairan dan menimbulkan pencemaran (Herman, 2006). Pb di dalam tubuh manusia dapat masuk secara langsung melalui air minum, makanan atau udara dan dapat menyebabkan gangguan pada syaraf, ginjal, sistem reproduksi, sistem haemopoitik serta sistem syaraf pusat. Selain itu Pb di dalam badan perairan dapat meracuni dan mematikan organisme, sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem (Santi, 2001). Konsentrasi Pb di dalam tanah antara 5 - 50 ppm (Juliawan et al., 2005), namun Pb adalah logam berat yang secara fisiologis tidak diperlukan tanaman maupun hewan (Hindersah et al., 2004). Berbagai macam perlakuan, baik secara fisik dan kimia atau gabungan keduanya, telah lama digunakan untuk menghilangkan logam Pb, tetapi dekade terakhir penggunaan sel bakteri sebagai bioserbent logam berat menawarkan suatu alternatif yang lebih potensial (Avery & Tobing, 1992; Gadd, 1990). Bakteri dapat tumbuh pada lingkungan yang tercemar logam berat dan bersifat renewable (Nakamura et al., 1990). Bacillus merupakan bakteri berbentuk batang, Gram positif dan dapat membentuk endospora. Anggota species dari genera Bacillus menunjukkan kemampuan fisiologis yang luas sehingga dapat hidup di berbagai lingkungan termasuk lingkungan yang ekstrim seperti habitat yang tercemar logam timbal (Pb). Kemampuan fisiologis bakteri mengatasi tekanan lingkungan yang tercemar logam Pb tergantung pada metabolisme selnya, dapat melalui adsorbsi pada dinding sel atau permukaan eksternal, kemudian diikuti dengan transport aktif yang tergantung pada metabolisme sel (Gadd, 1990). Resistensi dan adaptasi bakteri terhadap logam berat tergantung species dan konsentrasi logam berat yang terpapar di sekitar bakteri tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui adaptasi dan pola pertumbuhan genera Bacillus pada media yang mengandung Pb 2. Metode Penelitian Isolat yang digunakan adalah Bacillus S1, SA1, S13, SS19, DA11 dan B. subtilis ATCC 6633 koleksi laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Jurusan Biologi FMIPA-ITS. Media yang digunakan adalah media cair nutrien broth yang mengandung PbCl2 dengan konsentrasi 10, 15, 20 dan 25 ppm. Satu ose koloni Bacillus diinokulasikan ke dalam 20 ml media NB-10 ppm PbCl2 dalam Erlenmeyer 100 ml, dihomogenkan dan diinkubasi dalam suhu ruang selama 24 jam pada rotary shaker dengan kecepatan 100 rpm (sebagai stok kultur). Sebanyak 5 ml kultur kerja dimasukkan ke dalam 90 ml media NB-PbCl2 steril dan diinkubasi 24 jam. Satu ml kultur kerja diencerkan dengan 9 ml aquadest steril dan dihomogenkan, kemudian diukur kerapatan optik (Optical Density ; OD) dengan panjang gelombang 600 nm menggunakan spektofotometer (Boeco®S22). Pengukuran OD dilakukan mulai dari jam ke-0 sampai jam ke-24 dengan selang waktu 2 jam. Kemudian dibuat kurva pertumbuhan dengan sumbu x sebagai waktu (t) dan sumbu y sebagai absorbansi (a). 3. Hasil dan Pembahasan Pola pertumbuhan bakteri pada umumnya terdiri dari empat fase yaitu fase adaptasi, fase log/eksponensial, fase strasioner dan fase kematian. Kurva pertumbuhan genera Bacillus S1, SA1, S13, SS19, DA11 dan B. subtilis ATCC 6633 dalam media nutrien broth yang mengandung logam Pb disajikan pada gambar 1. 2 ISBN 978-602-95595-5-2 SCIENTIFIC CONFERENCE OF ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY IX - 2012 Advances in Agricultural and Municipal Waste Technology to Anticipate Food and Energy Crisis Surabaya, 10 July 2012 (a) (b) (c) (d) (e) (f) Gambar 1. Kurva pertumbuhan genera Bacillus pada medium NB-Pb Fase pertumbuhan awal atau fase adaptasi merupakan awal perkembangan bakteri menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Fase ini ditandai dengan perubahan komposisi kimiawi sel, penambahan ukuran bakteri, substansi seluler, dan waktu generasinya relatif panjang. Fase pertumbuhan eksponensial atau fase log merupakan fase pertumbuhan sel yang paling cepat dan paling aktif dengan metabolisme dan sintesa bahan sel yang sangat cepat. Kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh pH medium, kandungan nutrisi, suhu dan kelembapan udara. Fase stasioner merupakan kondisi stagnan dimana jumlah populasi sel yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati, karena nutrisi sudah mulai habis. Fase kematian merupakan fase dimana bakteri mulai kehabisan nutrisi untuk pertumbuhannya sehingga jumlahnya semakin menurun dan akhirnya semua mati. Pola pertumbuhan anggota genera Bacillus hampir seragam pada konsentrasi perlakuan PbCl2, yaitu fase adaptasi pada 0 - 2 jam pertama, diikuti fase eksponensial pada jam ke 2 - 12, fase stasioner jam ke 12 - 20 dan setelah jam ke 20 menunjukkan fase kematian. ISBN 978-602-95595-5-2 3 ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY SCIENTIFIC CONFERENCE IX - 2012 Advances in Agricultural and Municipal Waste Technology to Anticipate Food and Energy Crisis Surabaya, 10 July 2012 Semua genera Bacillus menunjukkan daya adaptasi yang baik pada konsentrasi 15 ppm kecuali Bacillus DA11 pada 20 ppm dan Bacillus S1 pada 25 ppm (Gambar1). Resistensi Bacillus terhadap logam Pb berhubungan dengan gen di dalam plasmid, transport aktif yang melibatkan ATP atau melalui ikatan ligan. Akumulasi ekstraseluler pada bakteri dapat terjadi karena ikatan ion logam dengan polimer ekstraseluler atau polisakarida ekstraseluler yang dihasilkan sel-sel mikroba, gabungan antara ion logam yang bermuatan positif dengan sisi reaktif pada permukaan sel yang bermuatan negatif (Oktaviana, 1995). Sedangkan akumulasi intraseluler pada bakteri dapat terjadi karena proses difusi yang melibatkan mekanisme enzimatis yang dikendalikan oleh gen resisten yang terletak di dalam plasmid, transposon atau kromosom (Nascimento & Charton- Souza, 2003) 4. Kesimpulan Pola pertumbuhan genera Bacillus pada media yang mengandung logam Pb hampir seragam, terdiri dari fase adaptasi pada 0 - 2 jam awal pertumbuhan, fase eksponensial pada jam ke 2 - 12, fase stasioner pada jam ke 12 - 20 dan fase kematian setelah jam ke 20. Semua genera Bacillus menunjukkan daya adaptasi yang baik pada konsentrasi 15 ppm PbCl2 kecuali Bacillus DA11 yang dapat beradaptasi pada konsentrasi 20 ppm dan Bacillus S1 pada 25 ppm. 5. Pustaka Avery, S.U. dan Tobing, J.S. (1992). Mechanism of Strontium up Take Laboratory and Brewing Starins of Saccharomyces cerevisial. Appl Environt MGadd, G.M. Metals and Microorganisms; A Problem of Definition. FEMS Microbiol. Lett., 100: 197 - 204. Herman D.Z. (2006). Tinjauan terhadap Tailing Mengandung Unsur Pencemar Arsen (As), Merkuri (Hg), Timbal (Pb), dan Kadmium (Cd) dari Sisa Pengolahan Biji Logam, Jurnal Geologi Indonesia, (Online), Vol. 1, No. 1 Hindersah, H., Kalay, M.A. dan Muntalif, S.B. (2004). Akumulasi Pb dan Cd pada buah tomat yang ditanam di tanah mengandung lumpur kering dari instalasi pengolahan air limbah domestic, Departemen Teknik Lingkungan FTSP ITB, Bandung: Ganesha. Juliawan, N., Widhiyatna, D. dan Jatim, J. (2005), Pendataan unsur Merkuri pada wilayah pertambangan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Hasil kegiatan subdit konservasi TA: Jakarta. Nakamura, K. Sakamato, M. Uchiyaama. (1990). Organomercurial Volotizing Bacterial in The Mercury Poented Sedimen of The Minamata Bey Japan. Appl Environ Microbial. Nascimento,A.M.A. and Charton-Souza, E. (2003). Operon mer : Bacterial Resistance to Mercury and Potential for Bioremediation of Contamined Environments. Journal Genetics and molecular Research, 2(1): 92-101 Okaviana, B. (1995). Sungai. Tesis Isolasi dan Karakteristik Bakteri Pengikat Merkuri Pada Perairan Santi, D.N. (2001). Pencemaran Udara oleh Timbal (Pb) serta Penanggulangannya, USU Digital Library. 4 ISBN 978-602-95595-5-2