Templat tugas akhir S1

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang memiliki karakteristik geografi sebagai
negara kepulauan dan negara kelautan. Secara geografis Indonesia diapit oleh dua
samudra yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik sehingga memiliki banyak
patahan lempeng tektonik yang dapat menyebabkan benca na tsunami dan gempa
bumi. Pada patahan lempeng tektonik tersebut, terdapat aktifitas inti bumi dengan
tekanan dan suhu yang sangat tinggi. Perubahan tekanan dan suhu tinggi tersebut
merupakan awal dari pembentukan gunung berapi. Oleh karena dari itu gunung
berapi di Indonesia menyebar searah patahan lempeng tektonik di setiap pulau
sehingga dikenal dengan istilah daerah Ring of Fire atau daerah cincin api.
Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang memiliki tingkat keaktifan
yang sangat dinamik dari waktu ke waktu sehingga tidak menutup kemungkinan
gunung berapi di Indonesia dapat meletus kapan saja secara tiba–tiba. Letusan
gunung berapi merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan
istilah erupsi yang menimbulkan terjadinya perubahan tekanan dan suhu yang
sangat tinggi berupa cairan pijar (magma), sehingga mampu melelehkan material
di sekitarnya. Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui
rekahan–rekahan mendekati permukaan bumi yang menghasilkan suatu muntahan
lahar dan lontaran batuan yang membawa bencana bagi kehidupan (Direktorat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi 2010 ).
Gunung Tangkuban Perahu adalah gunung berapi yang masih aktif. Secara
administrasi Gunung Tangkuban Perahu terdapat diantara Kabupaten Bandung
Barat dan Kabupaten Subang, Jawa Barat. Gunung Tangkuban Perahu merupakan
gunung aktif strato yang memiliki sembilan kawah dan aktifitas erupsi terjadi
pada Kawah Ratu. Menurut Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (2010),
Gunung Tangkuban Perahu mengalami peningkatan aktifitas tektonik terhitung
pada tanggal 1 Januari 2012 hingga 22 Agustus 2012, sehingga pada tanggal 23
Agustus 2012 status Gunung Tangkuban Perahu yang sebelumnya berstatus
normal (Level 1) menjadi berstatus waspada (Level 2) dan pada bulan Februari,
Maret, dan Oktober 2013 terjadi beberapa kali peningkatan aktifitas dan
memecahkan rekor baru dengan 11 kali letusan freatik dalam kurun waktu empat
hari pada 5-10 Oktober 2013.
Dalam status normal (Level 1), Gunung Tangkuban Perahu memiliki status
penggunaan lahan sebagai area wisata. Pengunjung mengakses Gunung
Tangkuban Perahu melalui akses yang sudah tersedia juga dengan akses alami
yang sering digunakan untuk kegiatan pendakian gunung. Penggunaan lahan
Gunung Tangkuban Perahu sebagai area wisata dalam tingkatan status
vulkanologi Gunung Tangkuban Perahu menimbulkan kekhawatiran akan
keselamatan pengunjung. Oleh karena itu dibutuhkan suatu upaya untuk
mengurangi dampak secara dini sebelum terjadinya bencana yang disebut
mitigasi. Pada dasarnya Gunung Berapi memiliki kawasan rawan bencana dengan
tiga kategori dari berbagai jangkauan bencana dan jenis bencana yang melanda.
Gunung Tangkuban Perahu memiliki jangkauan kawasan rawan bencana terjauh
dengan radius lima kilo meter dengan jenis bencana lontaran batu pijar dan hujan
2
abu lebat. Selain itu terdapat aliran lava yang dapat menyebar melalui sungai yang
memiliki tingkat bencana utama. Kawasan rawan bencana tersebut meliputi
kawasan fungsional Kabupaten Bandung Barat yaitu Kecamatan Lembang
sehingga dibutuhkan suatu tata ruang Kecamatan Lembang yang khusus untuk
upaya mitigasi demi keselamatan masyarakat Lembang dari bencana letusan
Gunung Tangkuban Perahu. Perencanaan tata ruang berbasis bencana ini akan
menuntun pihak pemerintah untuk memanfaatkan setiap lahan di Kecamatan
Lembang pada ruang yang aman dari resiko bencana letusan Gunung Tangkuban
Perahu.
Tujuan Penelitian
1. mengidentifikasi daerah kerentanan resiko bencana letusan Gunung Berapi
Tangkuban Perahu di kawasan Kecamatan Lembang;
2. mengklasifikasi daerah kerentanan resiko bencana letusan Gunung Berapi
Tangkuban Perahu terhadap tata ruang di kawasan Kecamatan Lembang; serta
3. menata ruang kawasan Kecamatan Lembang berbasis migitasi bencana.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak
Pemerintah Daerah mengenai penataan ruang kawasan di Kecamatan Lembang
yang berbasis dengan mitigasi bencana letusan Gunung Berapi Tangkuban
Perahu. Serta dapat meningkatkan kualitas kesadaran akan bencana melalui proses
mitigasi bencana letusan Gunung Berapi Tangkuban Perahu di kawasan
Kecamatan Lembang terhadap masyarakat Kecamatan Lembang.
Kerangka Pikir Penelitian
Kecamatan Lembang terletak di Kabupaten Bandung Barat. Aspek legal
yang mengatur mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah tertera pada Peraturan
Daerah (Perda) No. 2 Tahun 2012. Kecamatan Lembang dikenal sebagai daerah
yang rawan akan bencana letusan Gunung Tangkuban Perahu. Pada penelitian ini
akan dilakukan analisis secara spasial terhadap kondisi potensi bencana letusan
Gunung Tangkuban Perahu terhadap Kecamatan Lembang sehingga dapat
diketahui daerah mana saja yang rawan bencana. Analisis tersebut merupakan
analisis spasial dan analisis deskriptif mengenai tata ruang Kecamatan Lembang
berbasis bencana yang akan menghasilkan suatu peta komposit. Peta komposit
tersebut akan digunakan dalam proses sintesis untuk pembuatan peta blockplan.
Peta blockplan tersebut akan membantu dalam pembuatan konsep perencanaan
yang meliputi konsep dasar, konsep ruang, konsep sarana dan prasarana / fasilitas,
konsep aktivitas, konsep sirkulasi, dan konsep vegetasi. Konsep yang sudah di
tentukan akan menjadi acuan dalam membuat Perencanaan Tata Ruang
Kecamatan Lembang Berbasis Bencana Letusan Gunung Berapi Tangkuban
Perahu.
3
Kerangka pikir ini dibuat berdasarkan alur pemikiran secara skematis
mengenai rencana tata ruang di Kecamatan Lembang yang berbasis mitigasi.
Adapun kerangka pikir dari penelitian ini disajikan pada Gambar 1.
Kabupaten Bandung Barat
Perda No. 2
Tahun 2012
tentang Rencana
Tata Ruang
Wilayah
Kabupaten
Bandung Barat
Kecamatan Lembang
Kawasan Rawan Bencana Letusan
Gunung Tangkuban Perahu
Tata Ruang Kecamatan Lembang
Analisis data
spasial dan
deskiptif
AnalisisTata Ruang Kecamatan
Lembang berbasis Mitigasi
Bencana
Analisis data
spasial dan
deskiptif
Perencanaan Tata Ruang Kawasan Rawan
1 Kerangka
Bencana Gambar
Letusan Gunung
BerapiPikir
Tangkuban
Perahu berbasis Mitigasi Bencana
Gambar 1 Kerangka pikir
Download