Gunung Meletus •Gunung api merupakan satu lubang yang muncul dari permukaan bumi dari persediaan dalam jumlah besar batuan yang mencair didalam kerak bumi yang disebut magma. •Gunung meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini • Berbagai Tipe Gunung Berapi • Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano) • Gunung berapi perisai (shield volcano) • Gunung berapi maar Ciri-ciri gunung berapi akan meletus • Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain • Suhu di sekitar gunung naik. • Mata air menjadi kering • Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa) • Tumbuhan di sekitar gunung layu • Binatang di sekitar gunung bermigrasi Jika terjadi Letusan gunung Berapi * Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar * Di tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas * Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan * Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya * Gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau lainnya * Jangan memakai lensa kontak * Pakai masker atau kain menutupi mulut dan hidung * Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan Setelah terjadinya Letusan Gunung Berapi * jauhi wilayah yang terkena hujan abu * Bersihkan atap dari timbunan Abu, karena beratnya bisa merusak ataun meruntuhkan atap bangunan * Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin motor, rem, persneling hingga pengapian Bahan material yang keluar akibat letusan gunung berapi 1.Leleran lava Leleran lava gunung berapi merupakan cairan lava yang pekat dan panas sehingga merusak segala kehidupan serta sarana dan prasarana yang dilaluinya. Kecepatan aliran lava sangat tergantung pada kekentalan magma dalam perut gunung. Semakin rendah kekentalannya maka semakin jauh jangkauan alirannya. Suhu lava pada saat dierupsikan atau dimuntahkan berkisar antara 800°1.200°C. Di Indonesia leleran lava yang dimuntahkan gunung berapi berkomposisi menengah dan bergerak cukup lamban sehingga kita dapat menghindari dari terjangannya. 2. Aliran piroklasik (awan panas) Aliran piroklasik dapat terjadi akibat runtuhan asap erupsi, letusan langsung ke satu arah, guguran kubah lava atau lidah lava, dan aliran pada permukaan tanah. Aliran piroklasik sangat dipengaruhi oleh gravitasi dan cenderung mengaliri melalui daerah rendah atau lembah. Kecepatan aliran piroklasik mampu mencapai 150-250 km/jam dan alirannya mampu menjangkau jarak puluhan kilometer walaupun bergerak di atas air laut. 3. Jatuhan piroklasik (hujan abu vulkanik) jatuhan piroklasik atau hujan abu terjadi dari letusan gunung berapi yang membentuk asap cukup tinggi. Ketika energi letusan habis, abu akan menyebar sesuai arah angin kemudian jatuh lagi di permukaan bumi. Hujan abu ini tidak hanya menjadi bahaya langsung bagi manusia tetapi endapan abunya akan merontokkan daun-daun dan pada ketebalan tertentu dapat merobohkan atap rumah. Sebaran abu di udara dapat menggelapkan angkasa beberapa saat dan membahayakan jalur udara serta transportasi darat maupun laut. 4. Letusan lahar Umumnya lahar letusan terjadi pada gunung berapi yang mempunyai danau kawah. Apabila volume air kawah cukup besar maka akan menjadi ancaman langsung bagi kehidupan makhluk hidup ketika terjadi letusan dengan menumpahkan lumpur panas. 5. Gas vulkanik beracun Ternyata letusan gunung berapi bisa menyebabkan munculnya gas beracun. Gas ini umumnya muncul pada gunung berapi aktif, berbentuk gas CO, CO2, HCN, H2S, atau SO2. Pada konsentrasi di atas ambang batas gas ini dapat menimbulkan kematian jika terisap. Selain mengakibatkan dampak secara langsung, saat atau setelah terjadi letusan gunung berapi juga dapat menyebabkan hal-hal berikut. a. Lahar hujan Lahar hujan akan terjadi jika endapan material yang lepas hasil erupsi atau letusan gunung berapi yang diendapkan di puncak dan lereng terbawa oleh hujan atau air permukaan. Aliran lahar ini berbentuk aliran lumpur yang sangat pekat sehingga dapat mengangkut material berbagai ukuran. Lahar hujan ini juga dapat mengubah topografi (bentuk) sungai yang dilaluinya dan merusak sarana yang lain. b. Banjir bandang Letusan gunung berapi juga dapat mengakibatkan banjir bandang. Banjir ini disebabkan longsoran laterial vulkanik lama pada lereng gunung berapi dan dipicu oleh curah hujan cukup tinggi. Aliran lumpur ini tidak begitu pekat seperti lahar tetapi cukup membahayakan penduduk yang bekerja di sungai jika tiba-tiba terjadi banjir lumpur. c. Longsoran vulkanik Longsoran vulkanik dapat terjadi akibat letusan gunung berapi, eksplosi uap air, alterasi batuan pada tubuh gunung berapi sehingga menjadi rapuh atau terkena gempa bumi berkekuatan tinggi. Longsoran vulkanik ini jarang terjadi di gunung berapi secara umum sehingga dalam peta kawasan rawan Manfaat letusan gunung berapi bagi kehidupan manusia. • - Gunung berapi mampu menghasilkan panas bumi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga bagi pembangkit listrik. - Menghasilkan bahan-bahan bermanfaat berikut. • Abu vulkanik dapat menyuburkan tanah di sekitar gunung. • Bahan yarosit dan belerang dapat dipakai untuk bahan kimia. • Bahan tawas dapat dipakai sebagai penjernih air dan pasir. • Pasir, kerikil dan batuan dapat digunakan sebagai bahan bangunan. • - Panorama keindahan gunung dapat untuk menarik wisatawan. - Gunung yang memiliki kawasan hutan dapat digunakan sebagai pengatur tata air dan sumber mata air. Beberapa gunung meletus yang masih aktif diIndonesia 1. Gunung Sinabung (Karo, Sumut) 2. Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta 3. Gunung Kaba (Bengkulu) 4. Gunung Kerinci (Jambi) 5. Gunung Anak Krakatau (Lampung) 6. Gunung Papandayan (Garut, Jabar)