BIDANG ILMU PENDIDIKAN

advertisement
Lampiran
II
BIDANG ILMU
DESKRIPSI, TUJUAN,
STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR
DAN SARANA PENUNJANG
BIDANG ILMU
1.
Agama
2.
Humaniora
3.
Sosial
4.
Ekonomi
5.
Hukum
6.
Sains
7.
Teknologi
8.
Pertanian
9.
Pendidikan
10.
Kesehatan
1
BIDANG AGAMA
A. Deskripsi (Umum)
Di negara Indonesia yang falsafah dan dasar negaranya adalah Pancasila,
kedudukan dan peran agama sangatlah penting dan mendasar dalam kehidupan pribadi,
keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. NKRI dengan Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945 memberikan perhatian yang amat besar kepada
pengembangan dan pembinaan kehidupan beragama bagi seluruh warga bangsa
Indonesia. Kehidupan yang bahagia, sejahtera, berkeadilan dan bermartabat dapat
dinikmati dalam kehidupan beragama yang konsisten dan bertoleransi.
Kajian dalam bidang Agama di perguruan tinggi difokuskan pada pembahasan
tentang (1) agama sebagai doktrin Ketuhanan Yang Maha Esa, (2) agama sebagai
respon dan perangkat kehidupan umat beragama berkenaan dengan agamanya itu, yaitu
tentang hal yang diimani, dipikirkan, diamalkan dan dikembangkan, serta (3)
sekumpulan ilmu pengetahuan dari hasil ijtihad/pemikiran yang mendalam yang
bersumber dari ajaran agama untuk kemaslahatan dan kemartabatan kehidupan.
B. Tujuan (Umum)
Perguruan
tinggi
tertentu
menjadikan
bidang
Agama
sebagai
fokus
penggarapannya. Arah penggarapan bidang Agama tersebut adalah dimantapkannya
keyakinan terhadap doktrin Ketuhanan Yang Maha Esa, pengembangan dan penerapan
konsep-konsep ilmu agama sebagai respon dan perangkat kehidupan serta sebagai
landasan moral spiritual dalam kehidupan. Tujuan umum bidang Agama di perguruan
tinggi adalah:
1. Memantapkan keyakinan terhadap agama yang dianut sebagai doktrin Ketuhanan
Yang Maha Esa;
2. Memantapkan konsep-konsep ilmu agama sebagai respon dan perangkat
kehidupan, tentang apa yang diimani, dipikirkan, diamalkan dan dikembangkan
untuk kehidupan kemanusiaan;
2
3. Memantapkan dan menerapkan ilmu agama sebagai hasil pemikiran atau ijtihad
manusia sebagai landasan moral spiritual dan sumber pemecahan masalah dalam
kehidupan manusia yang berkondisi multi agama.
C. Standar Kompetensi (Umum)
Standar kompetensi lulusan pendidikan tinggi bidang Agama adalah kemampuan:
1. Meyakini agama yang di antaranya sebagai doktrin kebenaran Ketuhanan Yang
Maha Kuasa;
2. Menguasai konsep-konsep ilmu agama sebagai respon dan perangkat kehidupan
umat beragama terhadap agamanya, yaitu apa yang diimani, dipikirkan, diamalkan
dan dikembangkan dalam kehidupan yang membahagiakan dan mensejahterakan;
3. Menerapkan ilmu agama sebagai hasil pemikiran atau ijtihad manusia sebagai
landasan moral spiritual dan sumber pemecahan masalah dalam:
3.1. Kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan yang berkondisi multi agama dan
berbhinneka-tunggal-ika.
3.2. Pengembangan diri dan ilmu/teknologi/seni yang dipelajari.
D. Kompetensi Dasar (Umum)
Kompetensi dasar yang diperlukan untuk mencapai standar kompetensi di atas
adalah dimilikinya:
1. Keyakinan yang mantap tentang doktrin kebenaran Ketuhanan Yang Maha Esa
dalam agama yang dianutnya;
2. Pemahaman penguasaan bahasa dan kaidah-kaidah penafsiran isi kitab suci agama
yang dianutnya;
3. Pemahaman/penguasaan filsafat agama;
4. Pemahaman/penguasaan ilmu hermeneutika dan metodologi agama;
5. Pemahaman/penguasaan
tentang
lahir
dan
perkembangan pemikiran dan peradapan beragama;
3
perkembangan
agama
serta
6. Pemahaman dan penerapan kehidupan beragama dengan toleransi yang tinggi
dalam kondisi masyarakat dan bangsa yang berbhinneka-tunggal-ika;
7. Pemahaman tentang relevansi agama dan ilmu agama dengan ilmu/teknologi/seni
yang terkait.
E. Perangkat (Umum)
Perangkat bagi terselenggaranya pendidikan tinggi bidang Agama adalah:
1. Program studi untuk stara program pendidikan :
1.1. Pendidikan akademik (S1, S2, dan S3) bidang Agama
1.2. Pendidikan vokasi (D-I, D-II, D-III dan D-IV) bidang Agama
2. Prasarana dan sarana untuk pengembangan kemampuan bidang Agama (sebagai
mana diatur dalam Standar Prasana dan Sarana yang disusun tersendiri).
4
BIDANG HUMANIORA
A. Deskripsi (Umum)
Inti istilah humaniora terletak pada kata dasar human yang berarti manusia.
Istilah-istilah dengan kata dasar human secara khusus diberi makna sebagai bidang
ilmu atau kajian atau garapan yang menjadikan manusia atau aspek-aspek kemanusiaan
tertentu sebagai fokus kegiatannya.
Sebagai bidang studi pada umumnya, terutama di perguruan tinggi, humaniora
meliputi bidang yang sangat luas, seluas segenap aspek kehidupan kemanusiaan
dikurangi aspek-aspek kealaman-organik-biologisnya. Bidang-bidang kajian filsafat,
logika, agama, bahasa dan sastra, seni-budaya, ideologi-politik, ekonomi-sosial,
kesejahteraan dan keamanan, psikologi, kurikulum dan pendidikan semuanya termasuk
ke dalam klasifikasi bidang kajian humaniora. Setelah dikurangi bidang-bidang ilmu
sosial, agama, ekonomi, hukum dan pendidikan, karena masing-masing bidang itu
dibahas tersendiri, kajian tentang humaniora pada bagian ini dibatasi sehingga hanya
meliputi kajian tentang filsafat, psikologi, bahasa/sastra dan/atau seni/budaya.
Sejumlah perguruan tinggi menjadikan bidang kajian yang dimaksudkan itu sebagai
fokus kegiatannya.
B. Tujuan (Umum)
Bidang
humaniora
mengarah
kepada
pengembangan
dan
pemantapan
pemahaman, penghayatan dan perwujudan hakikat, makna dan fungsi filsafat,
psikologi, bahasa/sastra dan/atau seni/budaya dalam rangka peningkatan kualitas
kehidupan pribadi, masyarakat, bangsa dan negara dengan menjunjung tinggi jati diri
dan budaya multikultural bangsa yang maju, modern, berdaya saing tinggi dan
bermartabat. Dalam hal ini tujuan umum penggarapan bidang humaniora melalui
pendidikan tinggi adalah mengembangkan dan meningkatkan kemampuan:
1. Daya cipta, sikap dan produktifitas dalam bidang ilmu/teknologi/seni filsafat,
psikologi, bahasa/sastra dan/atau seni/budaya;
2. Perwujudan dan pengharmonisasian fungsi dan aktualisasi bidang filsafat,
psikologi, bahasa/sastra dan/atau seni/budaya dalam kehidupan;
5
3. Analisis
fenomena
dan
karya
keilmuan/teknologi/seni
filsafat,
psikologi,
bahasa/sastra dan/atau seni/budaya dalam dimensi filosofis, historis, politis,
sosiologis, dan estetis (baik secara tekstual maupun kontekstual) dan memanfaatkan
hasil-hasilnya untuk berkehidupan yang berkualitas dan bermartabat.
C. Standar Kompetensi (Umum)
Standar kompetensi lulusan perguruan tinggi dalam bidang Humaniora adalah
kemampuan:
1. Memaknai dan menghayati hakikat, makna dan fungsi, keilmuan/teknologi/seni
filsafat, psikologi, bahasa/sastra dan/atau seni/budaya bagi kehidupan;
2. Menerapkan makna dan fungsi keilmuan/teknologi/seni filsafat, psikologi,
bahasa/sastra dan/atau seni/budaya dalam berkehidupan;
3. Menciptakan dan menyajikan budaya seni dengan pertanggungjawaban etik, estetik
dan akademik.
4. Menganalisis hasil karya keilmuan/teknologi/seni filsafat, psikologi, bahasa/sastra
dan/atau seni/budaya dalam dimensi filosofis, historis, politis, sosiologis, dan
estetis (baik secara tekstual maupun kontekstual) untuk peningkatan kualitas
kemanfaatan karya-karya tersebut bagi kehidupan kemanusiaan.
D. Kompetensi Dasar (Umum)
Standar kompetensi bagi dicapainya kompetensi standar di atas adalah
dikuasainya:
1. Pemaknaan dan penghayatan yang tinggi dalam keilmuan/teknologi/seni filsafat,
psikologi, bahasa/sastra dan/atau seni/budaya pada umumnya dan kondisi
Nusantara khususnya;
2. Daya cipta kreatif, responsif, adaptif dan produktifitas yang tinggi objek/produk
seni dan dalam keilmuan/teknologi/seni filsafat, psikologi, bahasa/sastra dan/atau
seni/budaya;
3. Pemahaman dan penghayatan karya seni yang memperkaya pengalaman jiwa.
6
4. sikap toleran dan saling menghargai, rukun dan damai, beradap dan bermartabat
dalam tataran masyarakat yang multikultural.
5. Kepedulian dan dengan analisis yang tinggi terhadap karya dan/atau fenomena
kefilsafatan, ketatabahasaan/sastra, psikologi, dan/atau kesenian/kebudayaan dalam
kaitannya dengan kondisi global umumnya, dan kondisi Nusantara khususnya.
E. Perangkat (Umum)
Perangkat bagi terselenggaranya program pendidikan tinggi dalam bidang
Humaniora adalah:
1. Program studi untuk strata program pendidikan:
1.1
Pendidikan akademik (S1, S2, dan S3) bidang filsafat, psikologi,
bahasa/sastra dan/atau seni budaya.
1.2
Pendidikan Profesi (seperti : Pendidikan Profesi Psikolog).
1.3
Pendidikan Diploma (D-I, D-II, D-III, dan D-IV) dalam bidang bahasa/sastra
atau seni/budaya.
2. Prasarana dan sarana untuk pengembangan ilmu/teknologi/seni dalam bidang
filsafat, bahasa/sastra dan/atau seni/ budaya (sebagai mana diatur dalam Standar
Prasana dan Sarana yang disusun tersendiri).
7
BIDANG SOSIAL
A. Deskripsi (Umum)
Istilah sosial mengacu kepada hubungan atau kebertautan antara individu dalam
kehidupan manusia. Dimensi kesosialan kehidupan manusia, di samping kehidupan
keindividualannya, berkembang dan dapat dikembangkan dalam berbagai ragam yang
kesemuanya terarah bagi kemaslahatan dan kebermartabatan kehidupan yang
dimaksud. Dengan dimensi kesosialannya manusia mampu mengembangkan diri dan
memenuhi kebutuhannya.
Bidang studi ilmu-ilmu sosial meliputi kawasan yang cukup luas, termasuk di
dalamnya sosiologi, ekonomi, hukum, sejarah, antropologi, politik. Ilmu pemerintahan
dan kewarganegaraan termasuk ke dalam ilmu-ilmu sosial dimaksud. Bagian ini
mengutarakan aspek-aspek pokok tertentu ilmu-ilmu sosial dimaksud kecuali ilmu
hukum dan ekonomi yang secara khusus diuraikan tersendiri.
B. Tujuan (Umum)
Perguruan tinggi tertentu menjadikan bidang ilmu sosial, seperti sosiologi,
sejarah, antropologi, politik, pemerintahan dan kewarganegaraan sebagai fokus
kajiannya. Kajian yang dimaksudkan itu searah dengan kajian bidang-bidang
humaniora
lainnya,
yaitu
perwujudan
hakikat,
makna
dan
fungsi
keilmuan/teknologi/seni bidang-bidang yang dimaksud dalam rangka peningkatan
kualitas kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara mengacu kepada
budaya bangsa dan pengembangan global yang semakin kompleks. Dengan demikian
tujuan umum pendidikan ilmu-ilmu sosial di perguruan tinggi adalah:
1. Mengembangkan dan meningkatkan pemahaman teori dan praksis ilmu-ilmu sosial
yang dimaksud dan penerapannya dalam kehidupan yang membahagiakan dan
mensejahterakan;
2. Mewujudkan dan mengharmonisasikan fungsi dan aktualisasikan ilmu-ilmu sosial
yang dimaksud sesuai dengan aspek-aspek keilmuan/teknologi/seninya dalam
kehidupan sosial kemasyarakatan;
8
3. Menganalisis dan mensinkronisasi serta mencari solusi atas fenomena kehidupan
sosial dalam berbagai kondisi (variasi waktu, tempat, dan sistem) dan
memanfaatkannya untuk pengembangan/peningkatan kualitas kehidupan.
C. Standar Kompetensi (Umum)
Standar kompetensi lulusan perguruan tinggi dalam ilmu-ilmu sosial adalah
kemampuan:
1. Memahami dan menghayati hakikat, makna dan fungsi keilmuan teknologi/seni
teori dan praksis ilmu-ilmu sosial dalam kaitannya dengan kehidupan sosial
kemasyarakatan;
2. Menerapkan makna dan fungsi teori dan praksis ilmu-ilmu sosial dalam praktik
kehidupan bersama dalam format keluarga, masyarakat, bangsa dan negara serta
kehidupan global;
3. Menganalisis, mensinkronisasi dan memberikan solusi atas berbagai kondisi
kehidupan sosial-budaya untuk pengembangan dan peningkatan kualitas kehidupan
bersama.
D. Kompetensi Dasar (Umum)
Kompetensi dasar bagi tercapainya kompetensi standar di atas adalah dimilikinya:
1. Pemahaman dan penghayatan yang tinggi atas teori dan praksis ilmu-ilmu sosial
pada umumnya, khususnya dalam kondisi Indonesia;
2. Penerapan teori dan praksis ilmu-ilmu sosial yang dimaksud sesuai dengan budaya
dan masyarakat Indonesia dengan memperhatikan perkembangan kehidupan sosialkemasyarakatan global;
3. Kepedulian dan daya analisis yang tinggi terhadap kondisi dan fenomena sosial
yang dihadapi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas dan kemaslahatan
kehidupan sosial kemasyarakatan.
9
E. Perangkat (Umum)
Perangkat bagi terselenggaranya program pendidikan tinggi bidang ilmu-ilmu
sosial adalah:
1. Program studi untuk strata program pendidikan :
1.1 Pendidikan akademik (S1, S2, dan S3) ilmu-ilmu sosial.
1.2 Pendidikan vokasi (D-I, D-II, dan D-III) ilmu-ilmu sosial.
2. Prasarana dan sarana untuk pengembangan ilmu-ilmu Sosial yang dimaksud
(sebagai mana diatur dalam Standar Prasana dan Sarana yang disusun tersendiri).
10
BIDANG EKONOMI
A. Deskripsi (Umum)
Salah satu bidang dalam studi ilmu-ilmu sosial adalah ilmu ekonomi. Ilmu
ekonomi pada dasarnya mempelajari upaya manusia baik sebagai individu maupun
masyarakat dalam rangka melakukan pilihan penggunaan sumber daya yang ada dan
terbatas guna memenuhi kebutuhan (yang pada dasarnya bersifat tidak terbatas)
manusia akan barang dan jasa.
Bidang studi ilmu ekonomi mengkaji pemanfaatan aset, kekayaan, dan sumber
daya secara efektif, efisien dan etis untuk kepentingan peningkatan kesejahteraan
individu, keluarga dan masyarakat. Kondisi ekonomi masyarakat seringkali terkait
dengan kondisi budaya masyarakat yang dimaksud.
B. Tujuan (Umum)
Perguruan tinggi tertentu menjadikan bidang ilmu ekonomi tertentu seperti
manajemen, keuuangan, akuntansi, pemasaran sebagai fokus kajiannya. Arah kajian
yang dimaksudkan itu adalah peningkatan kemampuan dalam merencanakan,
mengorganisasi, melaksanakan, dan mengendalikan aset, kekayaan, dan sumber untuk
kepentingan peningkatan kesejahteraan, kemandirian, dan daya saing bangsa. Dalam
hal ini tujuan umum penggarapan bidang ekonomi melalui pendidikan tinggi adalah:
1. Mengembangkan dan meningkatkan pemahaman teori dan praksis ilmu-ilmu
ekonomi yang dimaksud dan penerapannya dalam kehidupan nyata yang
membahagiakan dan mensejahterakan;
2. Mewujudkan dan mengharmonisasikan fungsi dan aktualisasikan ilmu-ilmu
ekonomi yang dimaksud dalam konteks budaya bangsa dan perkembangan global;
3. Menganalisis, mensinkronisasikan dan mencari solusi atas fenomena kehidupan
ekonomi masyarakat dalam berbagai kondisi (variasi waktu, tempat, dan sistem)
dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk pengembangan/peningkatan kualitas
kehidupan rakyat bangsa dan masyarakat pada umumnya sesuai dengan budaya
bangsa menuju daya saing bangsa yang tinggi dan kehidupan yang maju, modern,
mandiri, dan bermartabat.
11
C. Standar Kompetensi (Umum)
Standar kompetensi lulusan perguruan tinggi dalam ilmu-ilmu ekonomi adalah
kemampuan:
1. Memahami dan menghayati hakikat, makna, fungsi dan hukum-hukum dalam ilmu
ekonomi terkait dengan kehidupan ekonomi dan kehidupan masyarakat pada
umumnya, termasuk kebijakan pembangunan ekonomi;
2. Menerapkan makna dan fungsi teori dan praksis ilmu-ilmu ekonomi dalam praktik
kehidupan bersama yang membahagiakan, adil dan sejahtera dalam format
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara serta kehidupan global;
3. Menganalisis, mensinkronisasi, mendesain dan memberikan solusi atas berbagai
fenomena atau kondisi kehidupan perekonomian yang ada, termasuk pengelolaan
aset, kekayaan dan sumber daya untuk pengembangan dan peningkatan kualitas
kehidupan bersama yang membahagiakan, mensejahterakan dan bermartabat.
D. Kompetensi Dasar (Umum)
Kompetensi dasar bagi tercapainya kompetensi standar di atas adalah dimilikinya:
1. Pemahaman atas konsep dasar ekonomi mikro dan makro serta hukum-hukumnya;
2. Pemahaman dan penghayatan yang tinggi atas teori dan praksis ilmu-ilmu ekonomi
pada umumnya, khususnya dalam kondisi masyarakat dan budaya Indonesia;
3. Pemahaman atas kebijakan dan prioritas pembangunan ekonomi nasional, dan
perkembangan ekonomi global;
4. Kemampuan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan
pembangunan ekonomi masyarakat;
5. Penerapan teori dan praksis ilmu-ilmu ekonomi yang dimaksud sesuai dengan
budaya dan masyarakat Indonesia dengan memperhatikan perkembangan
kehidupan sosial-kemasyarakatan global;
6. Kepedulian dan daya analisis yang tinggi terhadap kondisi dan fenomena ekonomi
yang dihadapi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas dan kehidupan
ekonomi ke masyarakat;
7. Jiwa pionir mandiri, wirausaha, daya saing, dan sikap industrius;
12
8. Jiwa berkreasi yang membahagiakan dan mensejahterakan kehidupan bersama.
E. Perangkat (Umum)
Perangkat bagi terselenggaranya program pendidikan tinggi bidang ilmu-ilmu
ekonomi adalah:
1. Program studi untuk strata program pendidikan:
1.1 Pendidikan akademik (S1, S2, dan S3) ilmu-ilmu ekonomi.
1.2 Pendidikan vokasi (D-I, D-II, D-III, dan D-IV) ilmu-ilmu ekonomi.
1.3 Pendidikan profesi: (seperti : Pendidikan Profesi Akuntan) dengan memenuhi
komponen trilogi profesinya.
2. Prasarana dan sarana untuk pengembangan ilmu-ilmu sosial yang dimaksud
(sebagai mana diatur dalam Standar Prasana dan Sarana yang disusun tersendiri).
13
BIDANG HUKUM
A. Deskripsi (Umum)
Salah satu bidang dalam studi ilmu-ilmu sosial adalah ilmu hukum. Ilmu hukum
sesuai dengan namanya adalah bidang kajian yang mempelajari hukum. Hukum pada
dasarnya merupakan aturan, ukuran, nilai atau nama yang secara resmi dianggap
mengikat seperti undang-undang, peraturan, adat, yang dikukuhkan oleh penguasa atau
pemerintah. Pada prinsipnya hukum merupakan kenyataan dan/atau pernyataan yang
beraneka ragam, misalnya hukum pidana, perdata, kewarganegaraan, keuangan,
kehidupan berkeluarga, pemerintahan, pertanahan, dan lain-lain, untuk menjamin
adanya penyesuaian kebebasan dan kehendak seseorang dengan orang lain.
Berdasarkan asumsi ini pada dasarnya hukum mengatur hubungan antara manusia di
dalam masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip yang beraneka ragam pula.
B. Tujuan (Umum)
Bidang ilmu hukum mengarah kepada penjaminan adanya penyesuaian
kebebasan dan kehendak seseorang dengan orang lain atau pengaturan hubungan antara
manusia di dalam masyarakat berdasar prinsip-prinsip tertentu. Dalam hal ini tujuan
umum pendidikan bidang Hukum di perguruan tinggi adalah:
1. Mengembangkan dan meningkatkan pemahaman tentang peraturan yang dibuat
oleh penguasa atau pemerintah seperti: undang-undang, peraturan, adat istiadat,
peraturan yang ada dan berlaku pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya.
2. Mewujudkan dan mengharmonisasikan antara hukum yang berlaku dan kebebasan
dan kehendak manusia dalam kehidupan hukum kemasyarakatan.
3. Menganalisa dan mensinkonisasikan serta mencari solusi atas fenomena kehidupan
sosial yang bertabrakan antara keinginan manusia dan hukum yang berlaku dan
memanfaatkannya untuk pengembangan/peningkatan keharmonisasian kehidupan
yang membahagiakan, mensejahterakan, adil dan bermartabat.
14
C. Standar Kompetensi (Umum)
Standar kompetensi lulusan perguruan tinggi dalam bidang Hukum adalah
kemampuan:
a. Memahami dan menghayati hakikat, makna dan fungsi teori dan praksis aturan
hukum yang ada dan berlaku dalam kaitannya dengan kehidupan kemasyarakatan;
b. Menerapkan makna dan fungsi teori dan praksis aturan hukum dalam praktik
kehidupan bersama dalam format keluarga, masyarakat, bangsa dan negara serta
kehidupan global;
c. Menganalisis, mensinkronisasi dan memberikan solusi berdasarkan hukum atas
berbagai kondisi kehidupan sosial untuk pengembangan dan peningkatan kualitas
kehidupan bersama yang membahagiakan, mensejahterakan, adil dan bermartabat.
D. Kompetensi Dasar (Umum)
Kompetensi dasar bagi tercapainya standar kompetensi tersebut di atas adalah
dimilikinya:
a. Pemahaman dan penghayatan yang tinggi atas teori dan praksis cabang-cabang
hukum pada umumnya, khususnya dalam kondisi Indonesia;
b. Penerapan teori dan praksis cabang-cabang ilmu hukum yang dimaksud sesuai
dengan budaya dan masyarakat Indonesia dengan memperhatikan perkembangan
kehidupan hukum kemasyarakatan global;
c. Kepedulian, daya analisis dan kemampuan solusi yang tinggi terhadap kondisi dan
fenomena hukum yang dihadapi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas dan
kehidupan
kemasyarakatan
membahagiakan,
bermartabat.
15
mensejahterakan,
adil
dan
E. Perangkat (Umum)
Perangkat bagi terselenggaranya program pendidikan tinggi bidang ilmu-ilmu
hukum adalah:
a. Program studi untuk strata program pendidikan :
1.1.Pendidikan akademik (S1, S2, dan S3) bidang Hukum.
1.2.Pendidikan vokasi (D-I, D-II, dan D-III) bidang Hukum.
1.3.Pendidikan profesi: (seperti Pendidikan Profesi Advokat, Pendidikan Profesi
Notaris) dengan memenuhi komponen trilogi profesinya.
b. Prasarana dan sarana untuk pengembangan bidang Hukum (sebagai mana diatur
dalam Standar Prasana dan Sarana yang disusun tersendiri).
16
BIDANG SAINS
A. Deskripsi (Umum)
Manusia hidup di alam semesta yang diciptakan Tuhan Yang maha Esa, sehingga
apapun terjadi perubahan di dalamnya akan mempengaruhi kehidupan kita. Untuk itu
manusia harus belajar dari alam dan harus mempelajarinya. Sehingga berkembang
bidang ilmu yang di sini disebut sains. Jadi sains adalah bidang ilmu dengan ciri
berikut ini, yaitu: (a) berhubungan dengan segi kebendaan atau materi (misalnya fisika,
kimia, astronomi) maupun makhluk hidup (sains hayati), (b) membahas segi kuantitatif
dan kualitatif (susunan dan sifat yang timbul dari susunan), dan (c) interaksi berbagai
benda dengan menggunakan pengetahuan kuantitatif dan kualitatif tersebut.
Studi tentang sains dengan kegiatan pokok pengamatan, identifikasi, investigasi,
dan eksperimen untuk dapat mendeskripsikan secara teoritis fenomena alam. Sehingga
berkembang ke arah cabang-cabang seperti Fisika, Kimia, Biologi, Ilmu Faal, Geologi,
astronomi dan antariksa, dan lain-lain. Lebih jauh, studi sains dikaitkan pula dengan
kebutuhan pengembangan dan kehidupan manusia itu sendiri dan berkembanglah studi
sains terapan yang semakin luas dari waktu ke waktu. Dalam bagian ini, hanya
dikemukakan uraian pokok berkenaan dengan bidang sains murni.
B. Tujuan (Umum)
Di perguruan tinggi, pendidikan sains diarahkan terutama untuk menyadari
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, selain dimanfaatkan untuk meningkatkan harkat
hidup manusia, serta menjaga lingkungan. Hal ini merupakan konsekuensi bahwa
manusia adalah khalifahan di muka bumi. Untuk itu tujuan umum studi sains di
perguruan tinggi adalah mengembangkan:
1. Pemahaman tentang (a) keteraturan dalam alam semesta (termasuk makhluk di
dalamnya), (b) susunan alam semesta, (c) interaksi antar materi dan hasil yang
ditimbulkannya, (d) proses yang berlangsung dalam interaksi antar materi, (e)
interdependensi antar makhluk di dalam alam semesta, dan (f) peran waktu terkait
dengan karakteristik dan kondisi materi dalam cabang sains yang dimaksud;
17
2. Memahami hakikat, peran dan fungsi manusia terkait dengan karakteristik dan
kondisi hakikat alam, dalam kaitannya dengan:
2.1 Meningkatkan kehidupan kemanusiaan yang bahagia dan sejahtera.
2.2 Tugas kekhalifahan manusia di muka bumi.
C. Standar Kompetensi (Umum)
Standar kompetensi lulusan pendidikan tinggi dalam bidang sains adalah
kemampuan :
1. Memahami dan menyatakan:
1.1. kuantitas benda dalam satuan;
1.2. sifat benda secara kuantitatif;
1.3. perubahan benda secara kuantitatif;
1.4. interaksi materi secara kuantitatif;
1.5. kesatuan dalam keragaman benda;
1.6. keragaman dalam kesatuan benda.
2. Memahami dan peduli atas keterkaitan dan kegunaan sains dalam cabangcabangnya, khususnya bagi kehidupan kemanusiaan yang bahagia dan sejahtera.
D. Kompetensi Dasar (Umum)
Kompetensi dasar bagi tercapainya standar kompetensi di atas adalah:
1. Pemahaman dan kemampuan operasional tentang: (a) konsep satuan benda, (b)
penyajian sifat benda, (c) perubahan benda, (d) konsep interaksi benda secara
kuantitatif;
2. Pemahaman/penyesuaian dalam kerangka kesatuan benda hidup dan mati;
3. Pemahaman/penyusunan tentang relevansi tentang berbagai karakteristik dan
dinamika kondisi alam kebendaan terhadap perubahan dan kehidupan.
18
E. Perangkat (Umum)
Perangkat penunjang bagi terselenggaranya program pendidikan tinggi dalam
bidang Sains adalah :
1. Program studi untuk strata program pendidikan:
1.1 Pendidikan akademik (S1, S2, dan S3) Sains.
1.2 Pendidikan vokasi (D-I, D-II, D-III dan D-IV) Sains.
2. Prasarana dan sarana untuk pengembangan bidang Sains (sebagai mana diatur
dalam Standar Prasana dan Sarana yang disusun tersendiri).
19
BIDANG TEKNOLOGI
A. Deskripsi (Umum)
Kajian tentang Sains sebagaimana pokok-pokoknya telah dikemukakan terdahulu
mengarah ke berbagai cabang terapannya. Terapannya yang sangat penting dan bahkan
merupakan keharusan, sampai dengan temuan-temuan yang spektakuler, adalah di
bidang teknologi. Hampir segenap sisi kehidupan manusia mengandung di dalamnya
unsur teknologi yang menuntut penggarapan upaya teknologi yang memadai atau
bahkan canggih, memenuhi panggilan Tuhan Yang Kuasa agar manusia dapat
menguasai dunia ciptaan-Nya.
Teknologi merupakan aplikasi ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan dan
memecahkan masalah yang dihadapi manusia dalam pengembangan dan kehidupan diri
sendiri sehari-hari, kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan
kehidupan global; dan mutu dan kemaslahatan kehiudpan manusia itu sendiri
merupakan hasil pengaruh teknologi yang dikembangkan dan dihidupinya.
Dengan
menggunakan
kaidah-kaidah
Sains
dan
Matematika,
teknologi
merupakan sekumpulan proses, peralatan, metode, prosedur dan perkakas yang
digunakan untuk memproduksi barang atau jasa dalam bentuk mesin, bangunan,
fasilitas kehidupan dinamik manusia di berbagai bidang dengan melampaui perbatasan
ruang, waktu dan ragam situasi. Dengan dimensi demikian itu kajian dan rekasaya
teknologi
memerlukan
sumber
daya
manusia
sebagai
pengembang
dan
pengguna/penerap kaidah-kaidah teknologi itu untuk memproduksi berbagai prasarana
dan sarana kehidupan manusia yang membahagiakan dan mensejahterakan.
B. Tujuan (Umum)
Kajian dan kemampuan rekayasa bidang Teknologi yang maju, modern dan
berdaya saing tinggi memerlukan sumber daya lulusan perguruan tinggi yang aktif dan
dinamis mengembangkan dan menerapkan kemampuan teknologinya itu. Tujuan
umum pendidikan bidang teknologi di perguruan tinggi adalah:
1. mengembangkan konsep dan aplikasi teknologi sebagai proses, peralatan, metode,
prosedur dan perkakas yang dipergunakan untuk memproduksi barang dan jasa;
20
2. mengembangkan konsep dan aplikasi teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia dan memecahkan tantangan dan masalah-masalah yang dihadapi manusia.
C. Standar Kompetensi (Umum)
Standar kompetensi lulusan perguruan tinggi dalam bidang Teknologi adalah
kemampuan:
1. menguasai dan menerapkan konsep teknologi sebagai sekumpulan proses,
peralatan, metode, prosedur dan perkakas untuk digunakan dalam memproduksi
barang atau jasa;
2. menguasai
dan
menerapkan dasar-dasar
konsep teknologi
sebagai
ilmu
pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan dan tantangan serta memecahkan masalah
kehidupan dan perkembangan manusia;
3. menganalisis, mensinkronisasi dan mencari solusi atas fenomena dan kondisi
perkembangan dan pengembangan teknologi dalam masyarakat di tanah air untuk
lebih maju dan berdaya saing dalam mengikuti perkembangan global.
D. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar untuk tercapainya standar kompetensi di atas adalah
dimilikinya:
1. pemahaman/penguasaan
konsep
dasar
teknologi,
meliputi
kaidah-kaidah
Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi dalam kaitannya dengan proses teknologi
dan penerapannya dalam perancangan teknologi;
2. pemahaman/penguasaan:
2.1. ilmu bahan,
2.1. pemilihan peralatan kerja, dan
2.1. mekanisme kerja
dalam proses dan prosedur kerja teknologi untuk menghasilkan produksi barang
dan jasa;
21
3. pemahaman Bahasa Inggris terkait dengan implimentasi panduan atau manual
proses/prosedur kerja teknologi;
4. pemahaman/penguasaan IT terkait dengan teknologi yang dipelajari;
5. pemahaman/penguasaan/penerapan kaidah-kaidah K3 (Kesehatan dan Keselamatan
atau Kerja) dalam proses kerja;
6. pemahaman
dan
kepedulian
atas
fenomena/kondisi
perkembangan
dan
pengembangan bidang Teknologi di tanah air untuk peningkatannya bagi kemajuan
bangsa.
E. Perangkat (Umum)
Perangkat untuk pengembangan bidang Teknologi adalah:
1
Program studi untuk strata program pendidikan:
1.1
Pendidikan akademik (S1, S2, dan S3) bidang Teknologi.
1.2
Pendidikan vokasi (D-I, D-II, D-III, dan D-IV) bidang Teknologi.
2. Prasarana dan sarana untuk pengembangan bidang Teknologi (sebagai mana diatur
dalam Standar Prasana dan Sarana yang disusun tersendiri).
22
BIDANG PERTANIAN
A. Deskripsi (Umum)
Kehidupan manusia amat tergantung pada “apa yang tumbuh di atas bumi”
sebagai karunia dari Tuhan Yang maha Kuasa. Budidaya tentang apa yang tumbuh di
atas bumi itu disebut sebagai budidaya pertanian. Dari pengolahan tanah menjadi lahan
yang subur, pemuliaan tanaman sehingga memberikan hasil yang setinggi mungkin
jumlah dan mutunya, mengolah hasil tersebut sehingga menjadi produk-produk
komoditi yang bervariasi, sampai dengan dikonsumsinya produk-produk itu oleh para
konsumen, semuanya termasuk ke dalam ranah kajian pertanian. Upaya produksi bahan
baku pertanian di daerah hulu pertama-tama bermanfaat untuk menghidupi rakyat di
daerah yang bersangkutan, sedangkan upaya untuk menjadikan bahan baku tertentu
produk-produk hilir akan mampu meningkatkan nilai tambah bagi kesejahteraan
masyarakat, bahkan meningkatkan pendapatan daerah dan devisa negara.
Budidaya pertanian melalui kajian yang mendalam dan komprehensif serta
upaya operasional teknologis yang gencar, lancar dan bernilai produktivitas tinggi
memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang menguasai ilmu, teknologi dan
manajemen yang benar-benar handal dalam bidang pertanian. Rendahnya mutu dasar
lahan pertanian di tangan SDM yang handal akan memberikan hasil yang lebih baik
daripada lahan yang pada dasarnya unggul tetapi di tangan SDM tumpul dan mandul.
B. Tujuan (Umum)
Kajian bidang pertanian di perguruan tinggi terutama terfokus pada
pengembangan SDM yang handal dan unggul dalam budidaya pertanian, mulai dari
pengolahan lahan, budidaya tanaman, pengolahan hasil dan pemasaran produk-produk
pertanian yang semuanya itu berorientasi pada kehidupan keluarga dan warga
masyarakat yang bahagia dan sejahtera. Dengan budidaya pertanian secara menyeluruh
itu pertama-pertama masyarakat terpenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, dan lebih
dari itu mereka memperoleh nilai tambah bagi semakin tingginya taraf hidup mereka,
semakin berdaya saing, dan semakin bermartabat. Dengan demikian, tujuan umum
penggarapan bidang pertanian di perguruan tinggi adalah mengarah kepada:
23
1. peningkatan produksi pertanian melalui penerapan keilmuan dan teknologi yang
semakin meningkat;
2. peningkatan mutu sumber daya manusia dalam bidang pertanian yang mampu
menggerakkan aktivitas pemuliaan lahan dan tanaman, serta alat dan saluran
Produksi hasil pertanian dengan nilai tambah yang tinggi dan semakin meningkat;
3. menunjang program-program pertanian masyarakat untuk lebih produktif, lebih
bernilai tambah dan lebih berdaya saing.
C. Standar Kompetensi
Standar kompetensi lulusan perguruan tinggi dalam bidang Pertanian adalah
kemampuan:
1. mengenal dan mengidentifikasi karakteristik lahan dan berbagai tanaman untuk
bidang tertanian tertentu;
2. mengenal dan mengidentifikasi komoditas hasil pertanian dan karakteristik industri
pertanian;
3. menerapkan kaidah-kaidah ilmu dan teknologi untuk pengolahan lahan, pemuliaan
dan pengendalian mutu tanaman serta produktivitasnya, pengolahan dan
pengawetan, serta pemasaran hasil pertanian;
4. menerapkan K3LH: Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup,
khususnya di bidang pertanian;
5. menganalisis, mensinkronisasi dan mencari solusi atas fenomena dan kondisi
pertanian di tanah air untuk lebih meningkatkan mutu pertanian di tanah air dan
budaya saing.
D. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar untuk tercapainya standar kompetensi di atas adalah
dimilikinya:
1. pemahaman/penguasaan dalam sifat dan variasi komoditas hasil pertanian dan
karakteristik industri pertanian;
24
2. pemahaman/penguasaan atas identifikasi dan pengendalian mikro organisme dalam
pengaruhnya terhadap tanaman dan produk pertanian;
3. pemahaman/penguasaan
atas
penggunaan
berbagai
bahan
pengawet
dan
regulasinya;
4. pemahaman/penguasaan atas konsep mutu dan pengendalian hasil pertanian dan
produk hasil pertanian;
5. pemahaman/penguasaan atas penerapan K3LH bidang pertanian;
6. kepedulian terhadap perkembangan dan peningkatan mutu pertanian rakyat dan
upaya peningkatannya.
E. Perangkat (Umum)
Sarana bagi terselenggaranya pendidikan tinggi bidang Pertanian adalah:
1.
Program studi untuk strata program pendidikan:
1.1. Pendidikan akademik (S1, S2, dan S3) bidang Pertanian.
1.2. Pendidikan vokasi (D-I, D-II, D-III, dan D-IV) bidang Pertanian.
2. Prasarana dan Sarana untuk pengembangan ilmu dan teknologi bidang Pertanian
(sebagai mana diatur dalam Standar Prasana dan Sarana yang disusun tersendiri).
25
BIDANG PENDIDIKAN
A. Deskripsi (Umum)
Pendidikan merupakan biang kajian, pengembangan dan garapan yang menjadi
faktor dominan dalam tumbuh-kembangnya kehidupan dan kebudayaan manusia dari
jaman ke jaman. Teori, praksis dan praktik pendidikan mengenai segenap bidang
kehidupan, sepenuh kehidupan manusia, seluas alam terkembang, dan sepanjang masa.
Semua orang dan seluruh warganegara secara langsung dikenai oleh praktik
pendidikan. Dalam kaitan ini pemerintah mengatur penyelenggaraan pendidikan di
tanah air melalui UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta
peraturan perundangan turunannya dan aturan perundangan lain yang relevan.
Teori, praksis dan praktik pendidik mengacu kepada ranah garapan
bidang
pendidikan dalam segenap jalur, jenjang dan jenisnya bedasarkan aturan standar yang
ditetapkan dalam rangka penjaminan mutu keberhasilan upaya pendidikan. Pendidikan
diarahkan pada pengembangan potensi individu secara optimal dan pencerdasan dalam
segenap bidang kehidupan yang berkebudayaan maju, modern, berdaya saing tinggi
dan bermartabat.
Pendidik yang ditugasi untuk menyelenggarakan upaya pendidikan demikian itu
adalah pendidikan yang mampu memberikan pelayanan pendidikan sampai pada
tingkat pelayanan profesi yang memenuhi tuntutan ketiga komponen ”trilogi profesi”
pendidik, meliputi (a) komponen dasar keilmuan pendidikan, yaitu ilmu pendidikan
komponen substansi profesi, (b) substansi dan metodologi pembelajaran dalam
berbagai bidang ilmu/teknologi/ agama/seni dan pelayanan pengembangan pribadi,
serta (c) komponen praktik pembelajaran/pelayanan.
B. Tujuan (Umum)
Bidang pendidikan, dalam tataran teori, praksis dan garapannya, di perguruan
tinggi yang tergabung di dalam Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
pada dasarnya terfokus pada (1) komponen pendidik dan tenaga kependidikan serta
peserta didik, dan (2) komponen isi dan unsur-unsur operasional serta pengelolaan
pendidikan pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Dalam hal ini tujuan umum
26
penggarapan bidang pendidikan yang dilakukan melalui pendidikan tinggi adalah
mengembangkan dan memantapkan:
1. Kualifikasi dan mutu pendidik dan tenaga kependidikan untuk memberikan
pelayanan kepada peserta didik secara optimal dalam segenap jalur, jenjang dan
jenis pendidikan.
2. Isi dan unsur-unsur operasional serta pengelolaan yang menjadi substansi
penguasaan pendidik dan tenaga kependidikan dalam menjalankan tugasnya di
bidang pendidikan.
C. Standar Kompetensi (Umum)
Standar kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang dihasilkan oleh
pendidikan tinggi adalah kemampuan :
1. Akademik keilmuan yang diperoleh melalui program pendidikan akademik (S1:
Sarjana, S2: Magister, dan S3: Doktor Pendidikan);
2. Ke-profesi-an pendidik yang diperoleh melalui program pendidikan profesi setelah
program Sarjana (Pendidikan Profesi Guru, Pendidikan Profesi Konselor), dengan
memenuhi komponen trilogi profesinya.
D. Kompetensi Dasar (Umum)
Kompetensi dasar bagi tercapainya standar kompetensi di atas adalah
dimilikinya:
1. Pemahaman/penguasaan teori dan praksis kependidikan oleh pendidik dan tenaga
kependidikan;
2. Penguasaan materi bidang studi atau bidang pelayanan dan operasional
pembelajarannya oleh pendidik dalam bidang dan setting pendidikan tertentu;
3. Penguasaan unsur-unsur pengembangan dan pengelolaan satuan pendidikan
tertentu oleh tenaga kependidikan;
4. Pengalaman praktik dan kerja lapangan tersupervisi terkait dengan tugas
spesifiknya dalam bidang studi atau bidang pelayanan atau pengelolaan dalam
setting pendidikan tertentu oleh pendidik dan tenaga kependidikan;
27
5. Keahlian khusus profesi pendidik yang diperoleh melalui program pendidikan
profesi setelah program sarjana.
E. Perangkat (Umum)
Penunjang bagi terselenggaranya program pendidikan tinggi dalam bidang
Pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Program pendidikan akademik sarjana sebagai landasan bagi program pendidik
(khususnya bagi guru dan konselor), program pendidikan akademik pascasarjana
pendidikan (magister dan doktor pendidikan);
2. Program pendidikan profesi pendidik (seperti Pendidikan Profesi Guru dan
Pendidikan Profesi Konselor);
3. Perangkat
untuk
pengembangan
keilmuan
pendidikan
dan
kemampuan
pembelajaran bidang studi atau bidang pelayanan atau pengelolaan serta
kemampuan pengalaman praktik dan kerja lapangan (sebagai mana diatur dalam
Standar Prasana dan Sarana yang disusun tersendiri).
28
BIDANG KESEHATAN
A. Deskripsi (Umum)
Kajian bidang Kesehatan sangat terkait dengan cabang kajian Sains, khususnya
tentang makhluk hidup terutama manusia dan hewan. Sains terapan menyangkut
karakteristik dan dinamik kondisi organis-biologis tubuh manusia dan hewan, lebih
khusus tentang struktur dan unsur-unsur organismenya, semuanya mengembangkan
kajian tentang kesehatan. Arah kajian ini adalah upaya untuk mengindentifikasi kondisi
kenormalan struktur dan fungsi unsur-unsur organisme, menjaga dan memfasilitasi
upaya rehabilitasi disfungsi unsur-unsur yang dimaksud, yang terwujud dalam bentuk
layanan kesehatan yang menjadi sarana signifikan dalam kehidupan manusia yang
bahagia dan sejahtera, menemui karunia dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
Bidang kajian ini membahas tentang kesehatan secara luas sesuai dengan
hakikatnya yang memiliki landasan akademik dan keprofesian yang menuntut antara
lain sikap dan perilaku serta keahlian profesi meliputi keterampilan interpersonal,
teknikal dan intelektual. Lebih jauh, kajian yang sampai pada keahlian profesi itu
menuntut dipenuhi ketiga komponen “trilogi” profesi, yaitu komponen dasar keilmuan
kesehatan, substansi profesi kesehatan, dan praktik profesi kesehatan.
B. Tujuan (Umum)
Tujuan umum pendidikan bidang kesehatan di perguruan tinggi adalah mencetak
tenaga kesehatan sampai tingkatnya yang profesional, berkualitas, bertanggung jawab,
peka dan peduli sesamanya serta mampu mandiri dan mendapatkan pekerjaan, serta
juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan secara mandiri, dalam bidang kedokteran
nagari, rohani/kejiwaan, kebidanan, pembuatan obat-obatan, dan juga kedokteran
hewan.
C. Standar Kompetensi (Umum)
Standar kompetensi
lulusan pendidikan tinggi
kemampuan:
29
bidang kesehatan
adalah
1. Memberikan pelayanan kesehatan primer (primary health care) dengan pendekatan
kesehatan masyarakat;
2. Menghormati kehidupan manusia dari awal pembuahan/janin sampai meninggal
dunia;
3. Menghormati semua guru, teman sejawat, pasien dan keluarganya, tenaga medis,
paramedis dan nonmedis;
4. Mampu belajar sepanjang hayat untuk mengembangkan riset guna pengembangan
iptek di bidang kesehatan yang dapat meningkatkan mutu, relevansi dan
aplikasinya untuk masyarakat;
5. Mampu berkolaborasi dan bersaing di tingkat nasional dan internasional.
D. Kompetensi Dasar (Umum)
Kompetensi dasar yang diperlukan untuk mencapai standar kompetensi di atas
adalah dimilikinya:
1. Keterampilan, pengetahuan, kemampuan dan sikap profesional dalam melakukan
diagnosa, prognosa dan terapi (pengobatan) secara tepat dan benar;
2. Kemampuan menganalisis pasien dengan pendektan individu, keluarga dan
komunitas dengan mempertimbangkan faktor lingkungan tempat mereka tinggal
dan bekerja, mengingat pasien adalah bagian dari komunitas dan lingkungan;
3. Pemahaman kemampuan pengobatan pasien, pencegahan dan sumber penyakit,
media transmisi serta agen penyakit;
4. Pengetahuan dan keterampilan yang terintegrasi melakukan diagnosa yang tepat
dan benar, serta keterampilan merawat serta pelayanan prima.
E. Perangkat (Umum)
Perangkat bagi terselenggaranya pendidikan tinggi bidang Kesehatan adalah:
1. Program pendidikan:
1.1 Pendidikan akademik (S1, S2, dan S3) bidang Kesehatan.
30
1.2 Pendidikan profesi ( seperti Pendidikan Profesi Dokter; Pendidikan Profesi
Psikiater; Pendidik Profesi Apoteker) dengan memenuhi ketiga komponen
trilogi profesinya.
1.3 Pendidikan vokasi (D-I, D-II, D-III, dan D-IV) bidang Kesehatan.
2. Prasarana dan sarana untuk pengembangan kemampuan bidang Kesehatan (sebagai
mana diatur dalam Standar Prasana dan Sarana yang disusun tersendiri).
31
Download