RINGKASAN

advertisement
RINGKASAN
BAYU TRISNO ARIEF SETIAWAN. Kajian Portfolio Tabungan PT Bank
Mandiri (Persero), Tbk Dan Strategi Pengembangannya: Kasus PT Bank Mandiri
Area Samarinda. Dibawah bimbingan SETIADI DJOHAR dan YANDRA
ARKEMAN.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Samarinda adalah salah satu unit Bank
Mandiri yang menjalankan bisnisnya di Kota Samarinda dan sekitarnya. Bank
Mandiri Area Samarinda mempunyai berbagai fungsi pelayanan. Fungsi
pelayanan tersebut meliputi pelayanan produk-produk dana dan jasa bank
(Tabungan, Giro, Deposito, Jasa Transfer, dan Jasa lainnya), pelayanan kredit
(kredit konsumtif/personal dan kredit produktif/usaha segmen kecil sampai
dengan segmen korporat), pelayanan jasa jual beli valuta asing, serta pelayanan
jasa trade service atau jasa layanan pembayaran berdokumen (letter of credit/ LC
dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri/SKBDN).
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Samarinda dalam kurun waktu 3 tahun
terakhir menunjukkan peningkatan kinerja. Aktiva berupa kredit meningkat
sebesar Rp. 970,79 Milyar atau 52,8%. Pasiva berupa simpanan/dana pihak ketiga
meningkat Rp. 2.365,83 Milyar atau 33,0%. Peningkatan dana pihak ketiga
tersebut secara berurutan dari yang terbesar ke yang terkecil bersumber dari
peningkatan dana tabungan sebesar Rp. 1.563,67 Milyar atau 43,9%, disusul oleh
pertumbuhan dana deposito sebesar Rp. 549,82 Milyar atau 25,4%, dan
selanjutnya peningkatan dana giro sebesar Rp. 252,33 Milyar atau 17,5%. PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Samarinda memiliki berbagai macam produk
tabungan, yaitu Mandiri Tabungan Bisnis, Mandiri Tabungan Rupiah, Mandiri
Tabungan Valas, Mandiri Tabungan Rencana, dan Mandiri Tabungan Mikro. Pada
kurun waktu 3 tahun terakhir perkembangan produk tabungan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Area Samarinda tidak hanya meningkat namun juga mendominasi
pertumbuhan secara absolut terhadap total dana pihak ketiga. Namun demikian,
kontribusi masing-masing produk tabungan berbeda-beda. Ada produk tertentu
yang memberikan kontribusi signifikan, namun ada produk tertentu yang
kontribusinya relatif kecil. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian perencanaan
dan penentuan komposisi produk tabungan yang optimal, disesuaikan dengan
potensi pasar yang ada serta sumber daya perusahaan untuk mendapatkan
keuntungan yang ditetapkan perusahaan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, selanjutnya dirumuskan permasalahan
di atas dengan formula sebagai berikut : 1) Apa saja faktor lingkungan baik
eksternal maupun internal yang berpengaruh terhadap produk tabungan Bank
Mandiri Area Samarinda, 2) Bagaimana posisi produk-produk berdasarkan daya
tarik industri dan kekuatan persaingan dan bagaimana implikasi strategi yang
berkaitan dengan alokasi sumber daya diantara produk tabungan yang ada saat ini,
3) Alternatif strategi apa yang dapat diaplikasikan dalam pengembangan masingmasing produk tabungan disesuaikan dengan faktor lingkungan serta posisi
masing-masing produk saat ini. Selanjutnya tujuan penelitian ini adalah : 1)
Mengkaji kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari produk-produk
tabungan berdasarkan faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan
produk tabungan, 2) Mengkaji faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
penentuan daya tarik industri dan kekuatan persaingan produk-produk tabungan
dan mengkaji posisi produk-produk tabungan Bank Mandiri Area Samarinda
dalam matriks portfolio untuk menentukan implikasi strategis yang berkaitan
dengan alokasi sumber daya, 3) Memberikan alternatif strategi pengembangan
produk tabungan disesuaikan dengan posisi produk-produk tabungan pada matriks
SWOT dan matrik portfolio.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus.
Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari wawancara dan
kuesioner, serta data sekunder yang diperoleh dari studi literatur, penelitian
sebelumnya, serta jurnal-jurnal yang terkait. Data yang diperoleh selanjutnya
diolah dengan alat analisis matrik SWOT dan matrik portfolio General Electric
(GE).
Analisis menggunakan matrik SWOT mengungkapkan kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman dari masing-masing produk tabungan Bank
Mandiri Area Samarinda. Analisis ini didasarkan pada pola pikir yang dapat
memaksimalkan kekuatan serta peluang dan secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan serta ancaman. Analisis SWOT dilakukan dengan
Matriks SWOT. Hasil dari dari analisis SWOT adalah rekomendasi SO Strategies,
WO Strategies, ST Strategies, atau WT Strategies. Hasil analisis kemudian
dikombinasikan dengan hasil analisis portfolio matrik GE.
Hasil analisis dengan menggunakan Matriks GE, menunjukan bahwa
beberapa jenis produk tabungan Bank Mandiri Area Samarinda memiliki kekuatan
bisnis yang tinggi namun berada pada daya tarik industri kategori biasa, yaitu :
Mandiri Tabungan Rupiah, Tabungan Valas dan Tabungan Bisnis. Sedangkan
Mandiri Tabungan Rencana dan Tabungan Mikro menurut hasil penelitian berada
pada daya tarik industri yang sedang dan memiliki kekuatan bisnis yang biasa.
Implikasi manajerial yang dapat dilakukan perusahaan untuk pengembangan
produk Tabungan Rupiah, Tabungan Valas, dan Tabungan Bisns berdasarkan
analisis matrik SWOT dan matrik GE adalah Strategi Pertama, Strategi
Pengembangan Pasar yaitu memperkenalkan produk/jasa saat ini ke area
geografis yang baru meliputi perluasan jaringan operasional cabang dan
penambahan mesin ATM/CDM. Strategi Kedua adalah Strategi Penetrasi Pasar,
yaitu meningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini di pasar melalui
upaya pemasaran yang lebih besar. meliputi Pemasaran produk tabungan yang
agresif dan terpadu dilakukan secara komprehensif kepada instansi potensial
melalui upaya strategic partnership, membidik nasabah baru di pasar yang belum
pernah tersentuh dengan meningkatkan public awareness kepada Bank Mandiri
melalui upaya Corporate Social Responsibility, menambah point of sales dengan
media promosi baru yang belum pernah ada sebelumnya yaitu media promosi
pada media cetak lokal atau pada media radio, memperbesar volume bisnis
dengan pendekatan persuasif kepada nasabah eksisting, serta mengadakan event
khusus, dapat berskala lokal, pada usaha sektor unggulan. Strategi Ketiga adalah
Strategi Pengembangan Produk/Jasa, yaitu meningkatkan penjualan melalui
perbaikan produk/jasa saat ini atau mengembangkan produk/jasa baru yang
meliputi meningkatkan pelayanan kepada nasabah dengan cara perbaikan dan
peningkatan tingkat pelayanan/service level kepada nasabah, berupa renovasi
fasilitas kantor atau penyediaan lahan parkir bagi nasabah dan karyawan
sehinggan manambah kenyamanan dan meningkatkan loyalitas nasabah dan
karyawan, perbaikan kualitas sumberdaya manusia dalam hal ini adalah tenaga
pemasar/frontliners dengan pelatihan dan refreshment, mengadakan event khusus
kepada nasabah utama dan potensial berupa undian berhadiah, acara khusus
seperti gathering menyambut hari raya imlek, apresiasi hari ulang tahun dan hari
raya agama, serta peningkatan reliabilitas fitur electronic banking berupa layanan
mobile banking, internet banking, dan mandiri call untuk menurunkan tingkat
antrian di banking hall, serta memenuhi kebutuhan transaksi nasabah kapan saja
dan dimana saja. Strategi Keempat adalah Strategi Diversifikasi Konsentrik, yaitu
menambahkan produk/jasa baru yang masih berkaitan dengan produk/jasa
lama.yang meliputi pemberian informasi pergerakan nilai tukar kepada nasabah
dan pengembangan dan pemasaran produk turunan dari produk tabungan, meliputi
pemasaran mesin electronic data capture (EDC).
Sementara untuk Produk Tabungan Rencana dan Tabungan Mikro,
implikasi manajerial yang dapat dilaksanakan perusahaan adalah strategi pertama
yaitu Strategi Pengembangan Produk/Jasa, meningkatkan penjualan melalui
perbaikan produk/jasa saat ini atau mengembangkan produk/jasa baru, dengan
cara peningkatkan pelayanan kepada nasabah, meliputi perbaikan dan peningkatan
tingkat pelayanan/service level kepada nasabah, berupa renovasi fasilitas kantor
atau penyediaan lahan parkir bagi nasabah dan karyawan sehinggan manambah
kenyamanan dan meningkatkan loyalitas nasabah dan karyawa, serta perbaikan
kualitas sumberdaya manusia dalam hal ini adalah tenaga pemasar/frontliners
dengan pelatihan dan refreshment. Strategi Kedua adalah Strategi Penetrasi Pasar,
yaitu meningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini di pasar melalui
upaya pemasaran yang lebih besar. Dalam hal ini adalah melakukan spesialisasi
produk yaitu pemasaran produk yang spesifik pada segmen tertentu, dengan cara
materi iklan sebaiknya difokuskan pada informasi spesialisasi fitur produk
tabungan, menambah point of sales dengan media promosi baru yang belum
pernah ada sebelumnya yaitu media promosi pada media cetak lokal atau pada
media radio, serta memberikan hadiah-hadiah langsung berupa barang-barang
yang paling diminati masyarakat saat ini Selain spesialisasi produk, untuk produk
tabungan mikro dilakukan spesialisasi pasar yaitu melayani banyak kebutuhan
dari suatu kelompok pelanggan tertentu, dalam hal ini adalah pengusaha segmen
UMKM, dengan cara penjualan difokuskan kepada segmen khusus kecil dan
menengah pada sentra-sentra perdagangan/industri kecil & menengah serta
rekanan nasabah mikro yaitu supplier dan distributor-nya
Selanjutnya, sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya sebagai
berikut : 1) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai analisis efektifitas
penggunaan sumber daya perusahaan untuk kegiatan program-program penjualan
atau iklan promosi yang merupakan bagian dari implementasi strategi
pengembangan produk tabungan, 2) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai persepsi nasabah terhadap masing-masing jenis produk tabungan Bank
Mandiri untuk megetahui kebutuhan serta ekspektasi nasabah terhadap ragam
produk tabungan Bank Mandiri yang ada saat ini.
Kata Kunci: Tabungan, PT Bank Mandiri Area Samarinda, Manajemen Strategik,
Studi Kasus, Portfolio Produk, Matrik SWOT, Matrik General Electric
Download