Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin KEGIATAN TUGAS JAGA MESIN PENDAHULUAN yang dilakukan selama melaksanakan dinas jaga mesin sangatlah Kegiatan penting dalam menjamin kelancaran pengoperasian semua unit permesinan yang ada di atas kapal. Kelalaian dalam melaksanakan dinas jaga mesin dapat mengganggu kelancaran kegiatan pelayaran secara umum. Untuk menjamin kelancaaran kegiatan tersebut diperlukan persyaratan-persyaratan tertentu untuk melaksanakan dinas jaga mesin tersebut sehingga kesinambungan kegiatan dapat berlangsung baik. Dalam melaksanakan dinas jaga mesin terdapat berbagai kegiatan yang utamanya adalah melakukan kegiatan pengoperasian, perawatan dan perbaikan unit permesinan, dan yang tidak kalah pentingnya adalah pengetahuan tentang sistem perlistrikan yang terdapat di atas kapal. Pengetahuan tentang perlistrikan kapal meliputi pengetahuan papan penghubung (switch board), dan pengetahuan tetang berbagai jenis aki yang merupakan salah satu sumber tenaga yang terdapat di kapal. Pada modul ini membahas tentang kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan dinas jaga mesin. Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat memahaami tentang jenis-jenis kegiatan yang dilakukan selama dinas jaga mesin yang secara khusus dapat dirinci dalam bentuk-bentuk perilaku sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Melaksanakan pengoperasian dan perawatan mesin Mengetahui jenis-jenis listrik di kapal Mengetahui papan penguhubung (switch board) di kapal Mengetahui jenis-jenis aki di kapal Untuk memberikan kemudahan kepada anda mencapai tujuan-tujuan tersebut dalam modul ini disajikan pembahan materi sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Pengoperasian dan perawatan mesin Jenis-jenis listrik di kapal Papan penghubung (switch board) di kapal Jenis-jenis aki di kapal Pada masing-masing butir bagian, anda akan selalu menjumpai uraian materi, bahan latihan, intisari, dan tes formatif. Oleh karena itu sebaliknya anda mengikuti seluruh pembahasan itu. Sedangkan untuk memperkaya pemahaman dan memperluas wawasan anda mengenai materi, disarankan agar anda membaca buku rujukan yang sesuai dan dicantumkan di bagian akhir buku materi pokok ini. Hal-1 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin Kegiatan Belajar 1 LEMBAR INFORMASI Nama Program Diklat Materi Pembelajaran Jumlah Jam Latihan A. : Dinas Jaga : Pengoperasian dan Perawatan Mesin : 3 jam PENGOPERASIAN MESIN Persiapan yang perlu diperhatikan sebelum mengoperasikan mesin meliputi kegiatan berikut : 1. Periksa semua komponen-komponen mesin dan pastikan dalam kondisi baik. 2. Mengunakan minyak pelumas dan gemuk sesuai dengan buku pedoman pengoperasian mesin. 3. Periksa pendingin motor apakah dalam kondisi baik. 4. Pastikan tangki bahan bakar dan saluran keadaan baik. 5. Periksa semua bagian mesin yang bergerak dan pastikan tidak ada yang kendor. 6. Sesudah mesin dapat di star lalu panaskan terlebih dahulu tanpa beban beberapa saat lamanya, setelah itu barulah mesin diberi beban dan usahakan tidak menjalankan pada putaran terlalu tinggi. Hal-hal yang harus diperhatikan setelah mesin dapat distar, jalankan mesin pada putaran sedang tanpa beban selama kurang lebih 5 menit sampai temperatur pendingin dan minyak pelumas bekerja normal. Perhatikan juga bekerjanya : 1. 2. 3. 4. Tekanan minyak pelumas Bunyi dan getaran mesin Warna gas buang Kebocoran air atau minnyak pelumas Hal-2 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin B. MEMATIKAN MESIN Mematikan mesin perlahan-lahan, lepaskan bebanya terlebih dahulu secara berangsur-angsur kemudian biarkan mesin bekerja tanpa beban pada putaran rendah kira-kira 5 menit sampai mesin menjadi agak dingin dan mesin boleh dimatikan. Cara mematikan mesin pada umumnya ada dua metode yaitu : a) Menutup aliran bahan bakar ke mesin b) Menekan atau menarik tuas dekompresi sehingga tak terjadi proses kompresi. Apabila mesin sudah berhenti tindakan yang dillakukan adalah : a) Kembalikan letak tuas dekompresi pada posisi jalan b) Tutup semua kran bahan bakar c) Tutup semua kran saluran pendingin C. PERAWATAN MESIN Perawatan adalah suatu usaha untuk memelihara keawetan dan kesempurnaan dari alat perlengkapan agar alat perlengkapan tersebut selalu berada dalam keadaan baik, benar dan siap pakai. Perawatan merupkan pekerjaan yang diperlukan untuk mempertahankan sesuatu dalam keadaan yang memuaskan, perawatan ini adalah sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari fungsi produksi secara menyeluruh dimana perawatan ini merupakan elemen untuk stabilitas menjaga agar peralatan bekerja dengan efektif dan menelan kemacetan serendah mungkin. Pada umumnya sistem perawatan mempunyai sifat untuk meningkatan efektifitas serta porsi keuntungan bagi pemilik perusahaan, hal ini dimungkinkan karena dengan perawatan mesin maka dapat ditekan ongkos produksi, disamping itu dapat pula ditingkatkan kapasitas produksi suatu mesin hingga estimate umur ekonomissnya. D. JENIS DAN TEKNIK PERAWATAN MOTOR 1. Jenis Kegiatan Kegiatan perawatan motor induk dapat dibedakan atas dua macam, yaitu preventive maintenace (perawatan pencegahan) dan corrective maintenace (perawatan untuk penanggulangan atau perbaikan). Hal-3 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin 2. Preventive Mintenace (perawatan pencegahan) Yang dimaksud dengan preventive maintenace adalah kegiatan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan, dengan mempelajari lebih dahulu sebab-sebab kerusakan, apabila motor dioperasikan atau digunakan. Menurut B.S Dhillon (1987), preventive maintenace (perawatan pencegahan) ini juga dilakukan untuk menjaga peralatan dalam situasi kerja yang tetap dengan perawatan melalui pemeriksaan dan perbaikan pada tahap awal operasi sedini mungkin. Sedang perawatan pencegahan adalah perawatan yang dilakukan saat motor sedang berjalan atau pada waktu sedang berhenti. Perawatan ini meliputi : a. Perawatan rutin harian, kegiatan yang dilakukan mencakup kebersihan ruangan mesin dan mesinnya sendiri, dan merapikan tempat, hal ini dilakukan setiap hari. b. Perawatan rutin mingguan, perawatan secara mingguan untuk peralatan yang bergerak atau selalu berubah, untuk itu perlu adanya pelumasan pengecekan peralatan tersebut. c. Perawatan berkala, kegiatam ini mencakup perawatan motor untuk saat-saat tertentu, dimana dilakukan pengukuran dan penganalisaan lebih lanjut agar diketahui keadaan atau kondisi peralatan tersebut. Seandainya dari pengecekan ditemui adanya penyimpangan, maka perlu dilakuka perbaikan seperlunya menurut kadar kerusakan. Nekoele Sornarta dan Soichi Faruhama (1985), menjelaskan bahwa perawatan rutin adalah untuk memelihara motor agar kemampuannya selalu maksimum dan memperpanjang umurnya. Untuk itu maka perlu diperiksa dan dipeliihara secara teratur. Kalau motornya digunakan secara baik dalam kodisi operasi normal, maka harus diperiksa secara periodik sebagai berikut : a. Perawatan dan pemeriksaan harian pada pada saat kapal operasi meliputi : b. Periksa jumlah bahan bakar dan persediaan Buang endapan pada tangki harian bahan bakar Periksa jumlah oli dan persediaan Periksa packing dari sistem air pendingin Periksa tekanan udara dari botol angin Periksa sirkulasi air pendingin Periksa baut-baut, mur dan kebocoran oli Periksa kebocoran bahan bakar Perawatan dan pemeriksaan setiap 50 jam pada saat kapal operasi : Buang kotoran dari filter bahan bakar pelumas Periksa jumlah bahan bakar pada tangki besar Hal-4 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin c. Perawatan dan pemeriksaan setiap 250 jam pada saat kapal operasi : d. Periksa waktu ineksi dari bahan bakar Periksa klep injeksi Bongkar dan bersihkan penyaring bahan bakar Perawatan dan pemeriksaan setiap 1000 jam pada saat kapal operasi : 3. Bersihkan filter bahan bakar dan pelumas Ganti miyak pelumas Ganti minyak pelumas dalam pompa bahan bakar Periksa bentuk injeksi Perawatan dan pemeriksaan setiap 500 jam pada saat kapal operasi : e. Periksa oli di dalam pompa injeksi bahan bakar Buang kotoran tangki dari udara Periksa dan ganti seng anti korosif Bersihkan ruang pembakaran Sekur kllep isap dan klep buang Periksa bagian-bbaian dari torak Ganti minya idrolik Corrective Mintenace (perawatan penanggulangan) Corrective maintenance (perawatan penanggulangan) adalah kegiatan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan pada motor. Kegiatan ini juga sering disebut kegiatan reparasi atau perbaikan. Arti lainnya adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperingan kondisi yang tidak diinginkan, yang diperoleh selama kontrol perawatan pencegahan agar mesin selalu siap operasi. Kegiatan ini seperti reparasi kecil. Adapun tujuan sebenarnya adalah untuk melakukan perbaikan apabila terjadi gangguan-gangguan atau kerusakan mendadak pada pengoperasian motor atau saat motor tersebut sedang beroperasi, yang mana sifatnya mengganggu, tetapi motor tersebut tetap dapat dioperasikan, sehingga harus diadakan perawatan atau perbaikan secara mendadak. Misalnya kelonggoran pada katup atau gangguan lain pada saat mesin beroperasi. Gangguan pada katup ini dapat kita baca atau ketahui dengan indicator pada : suara yang ditimbulkan dari mesin itu sendiri, kenaikan suhu pada air pendingin atau minyak pelumas, warna dari gas buang yang dihasilkan, rasa dari minyak pelumas yang terasa asin dan sebagainya. Dari indikator tersebut sehingga dapat diketahui adaya gangguan-gangguan atau kerusakan yang terjadi pada motor, sehingga dapat segera dilakukan penanganan perawatan/perbaikan. Hal-5 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin LEMBAR KERJA 1. Alat Mesin penggerak utama kapal Kunci-kunci Berbagai jenis obeng 2. Bahan yang digunakan : Modul Buku petunjuk pengoperasian mesin penggerak utama kapal 3. Langkah kerja : Siswa dapat mengoperasikan mesin penggerak utama kapal Siswa dapat mematikan mesin penggerak utama kapal Siswa dapat melakukan perawatan mesin Siswa dapat melakukan teknis perawatan mesin LEMBAR LATIHAN Setelah anda membaca dan memahami prinsip-prinsip tentang bagaimana cara mengoperasikan dan merawat mesin, cobalah anda kerjakan latihan di bawah ini. Dengan demikian anda akan dapat memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ketentuan-ketentuan itu lebih jauh. 1. 2. 3. 4. Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan pada saat akan mengoperasikkan mesin penggerak utama kapal ? Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan untuk melaksanakan perawatan mesin ? Seutkan jenis-jenis perawatan mesin yang anda ketahui ! Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan pada saat mematikan mesin ! Untuk memeriksa hasil latihan anda bagian ini tidak disediakan kunci jawaban. Oleh karena itu hasil latihan anda sebaiknya anda bandingkan dengan hasil latihan siswa/kelompok lain. Diskusikanlah dalam kelompok untuk hal-hal yang berbeda dalam hasil latihan itu. Dalam mengkaji hasil latihan itu anda sebaiknya selalu melihat prinsip-prinsip Pengoperasian dan Perawatan Mesin yang diuraikan sebelumnya. Jika terdapat hal-hal yang tidak dapat di atasi dalam diskusi kelompok, bawalah persoalan tersebut ke dalam pertemuan tutorial. Yakinlah dalam pertemuan tersebut anda akan dapat memecahkan persoalan itu. Hal-6 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin RANGKUMAN 1. Perawatan mesin adalah suatu usaha untuk memelihara keawetan dan kesempurnaan dari alat perlengkapan agar alat perlengkapan tersebut selalu berada dalam keadaan baik, benar dan siap pakai. 2. Perawatan mesin dibagi atas perawatan pencegahan dan perawatan penanggunalan. 3. Langkah-langkah yang perlu mendapat perhatian khusus pada unit mesin adalah pada saat melakukan pengoperasian dan mematikan kapal. Hal-7 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin LEMBAR EVALUASI Tes Formatif 1. Pilihlah salah satu kemungkinan jawaban yang menurut anda paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d. 1. Memeriksa semua komponen mesin sebelum diioperasikan adalah langkah yang dilakukan pada saat ………………………. : a. Mengoperasikan mesin b. Persiapan yang dilakukan pada saat akan mengoperasikan mesin c. Mematikan mesn d. Akan mematikan mesin 2. Mengecek tekanan minyak pelumas dan suhu pendingin minyak pelumas dalah langkah yang dilakukan pada saat ………………………….. : a. Mesin telah beroperasi b. Mesin sedang beroperasi c. Mesin selesai operasi d. Mesin akan beroperasi 3. Memeriksa getaran mesin dilakukan pada saat …………………………: a. Mesin mati b. Mesin sedang operasi c. Mesin selesai beroperasi d. Mesin akan beroperasi 4. Menutup aliran bahan bakar pada saat mesin beroperasi adalah langkah : a. Yang diperbolehkan b. Yang tidak diperbolehkkan c. Yang membahayakkan d. Biasa-biasa saja 5. Menutup aliran pendingin pada saat mesin selesai beroperasi adalah langkah : a. Disyaratkan b. Yang dilarang c. Yang membahayakan d. Biasa-biasa saja Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian akhir Buku Materi Pokok ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk megetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Hal-8 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin Rumus : Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Anda yang benar 5 X 100 % Arti tingkat penguasaan yang anda capai : 90 % - 100 % 80 % - 89 % 70 % - 79 % 69 % : Baik sekali : Baik : Cukup : Kurang Bila tingkat penguasaan anda mencpai 80 % ke atas, anda dapat meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya, Bagus, tetapi apabila nilai yang anda capai di bawah 80 %, anda harus mengulangi kegiatan belajar 1, terutama pada bagian yang belum anda kuasai. Hal-9 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin Kegiatan Belajar 2 LEMBAR INFORMASI Nama Program Diklat Materi Pembelajaran Jumlah Jam Latihan A. : Dinas Jaga : Jenis-Jenis Listrik dan Papan Penghubung (switch board) Di Kapal : 4 jam JENIS JENIS LISTRIK DI KAPAL Pada dasarnya arus listrik di kapal dapat dibedakan : 1. Aruh Lemah Tegangan hanya sampai 24 volt, dipakai untuk telepon, jam, alarm kebakaran, penerangan darurat dan sebagainya. 2. Arus Kuat Dipakai untuk penerangan, penggerak pesawat, pemanas, sistim komando dan alam, radio peralatan navigasi dan lain-lain. Dahulu tegangan yang dipakai sampai 65 volt, tetapi sekarang dipakai tegangan lebih tinggi yaitu antara 220-240 volt. Penggunaan tegangan yang tinggi memungkinkan kita untuk dapat menggunakan alat-alat dengan daya lebih besar, seperti diketahui dengan tegangan lebih tinggi maka untuk daya yang sama, arus yang mengalir akan lebih kecil, dengan demikian dapat memakai kawat dengan penampang yang lebih kecil pula, sehingga lebih ringan. Namun begitu kwalitas isolasi, baik pada kawat penghubung maupun pada pesawat sendiri harus lebih baik. Arus listrik (arus kuat) dibedakan menjadi arus searah dan arus bolak-balik. B. GENERATOR Generator atau disebut juga dynamo ialah sebuah pesawat yang merubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik. Untuk tenaga penggerak atau tenaga mekanis dapat dipakai motor pembakaran atau turbin. Hal-10 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin 1. Generator Arus Searah Dinamo pada pokoknya terdiri dari sebuah rotor (1) atau jangkar (armature) yang berputar didalam sebuah stator yang tinggal diam. Rotor terdiri dari sebuah tromol. Pada tromol ini dililitkan sejumlah gulungan kawat yang diberi isolasi antara satu sama lain. Gulungan kawat ini bergerak di dalam suatu medan magnit, yang dibangkitkan dari suatu susunan magnit. Sebuah tromol dari rotor terdiri dari susunan pelat-pelat besi lunak berbentuk bulat yang digabungkan menjadi satu, tetapi diberi isolasi antara pelat yang satu dengan pelat yang lain. Untuk mencegah terjadinya arus pusar atau eddy current. Pada rotor dibuat alur-alur, untuk menempatkan gulungan kawat, ujung kawat ini dihubungkan kepada pengumpul arus atau kolektor atau komutator. Sedangkan pada stator merupakan suaru susunan kutub-kutub yang ditempatkan pada rumah bentuk silinder. Kutub dengan rumah merupakan kesatuan yang menyalurkan garis-garis gaya magnet. Kutub utara (u), melalui celah udara. Rotor atau jangkar, celah udara, kutub selatan (s) dan rumah generator, kembali ke kutub utara. Celah udara harus diusahakan sekecil mungkin agar kebocoran garisgaris gaya pada celah udara juga sekecil-kecilnya. Magnit pada kutub dibentuk atau dibangkitkan oleh gulungan kawat pada sepatu kutub yang dialiri arus listrik. Juga terdiri dari pelat-pelat besi lunak yang digabung jadi satu setelah diisolasi satu sama lain seperti gambar 4a. Sedang gulungan kawat dibut atau dibentuk sesuai dengan ukuran sepatu kutub. Kemudian diikat dan diberi lapisan isolasi atau lak. a) Cara kerja generator arus searah Cara kerja generator adalah berdasarkan pada azas induksi listrik (electro magnetic induction). Kalau sebatang kawat digerakkan sehingga memotong suatu (garis gaya) medan magnit, maka pada kawat akan dibangkitkan gaya gerak listrik (ggl) atau electro motive force(emf). Gaya gerak listrik(ggl) akan menyebabkan timbulnya arus listrik yang mengalir pada kawat tadi dan ggl yang timbul tergantung pada kuat medan magnit dan kecepatan kawat memotong garis gaya. Makin kuat medan dan makin tinggi kecepatan gerakkan kawat, makin tinggi tegangan yang timbul. Hubungan antara arah gerakan kawat dengan arah yang timbul adalah sesuai dengan kaidah atau ketentuan tangan kanan. Yaitu kalau telapak tangan kanan kita hadapkan kearah kutub utara atau tegak lurus garis gaya dan keempat jari kita luruskan maka ibu jari yang tegak lurus pada jari-jari lain menunjukkan arah arus yang dibangkitkan pada kawat tersebut. Hal-11 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin Generator sederhana, terdiri dari sati kawat yang lengkung dan dua buah kutub magnit, dari kedua kutub magnit atau garis-garis gaya yang selalu keluar dari kutub utara menuju kutub selatan. Posisi kawat tidak memotong garis-garis gaya magnit sehingga tidak/belum timbul arus listrik, tetapi pada saat telah bergerak sejauh 90, maka pada posisi demikian kawat akan memotong jumlah garis-garis gaya yang paling banyak, sehingga gaya gerak listrik(ggl) yang timbul merupakan harga maksimum. Jadi ggl yang dibangkitkan selama satu putaran sebenarnya tidak rata tetapi terjadi fluktuasi ujung-ujung dari kawat yang dihubungkan pada komuntator dengan satu pasang sikat-sikat arang. Jadi sekarang antara sikat-sikat juga akan terjadi fluktuasi ggl pada suatu saat, sikat-sikat akan berhubungan dengan 2 komutator sekaligus. C. PAPAN PENGHUBUNG (SWITH BOARD) 1. Susunan Papan Hubung Papan hubung merupakan suatu susunan instrumen-instrumen, pemutus sirkuit, saklar-saklar dan lai-lainnya , yang memungkinkan suatu instalansi listrik dapat bekerja dan dimonitor secara efisien. Papan hubung umumnya seperti panel-panel, yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu. Papan hubungan dapat dibedakan : a. b. c. Papan hubung utama yang langsung berhubungaan dengan generator Papan hubungan batu , yang mengatur penyaluran arus listrik dari papan hubung utama kepesawat-pesawat penggerak yang kadang-kadang disebut juga papan pembagi (ditribution board) Papan hubung darurat, yang berhubungan dengan generator darurat atau baterai/aki darurat. Papan hubung utama merupakan pusat dimana arus listrik dapat dibagi-bagi dan diatur untuk keperluan seluruh kapal. Papan hubung utama dipasang dikamar mesin, sedekat mungkin dengan pesawat pembangkit listrik (generator) antara papan hubung dan generator dihubungkan oleh saluran atau kabel induk. Pada papan hubung kabel induk ini dibagi-bagi atau dibuat saluran-saluran cabang yang terpisah-pisah dan merupakan grup-grup. Setiap grup diberi saklar dan sekring atau fuse. Hal-12 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin 2. Jenis Papan Hubung Dari segi konstruksinya papan hubung dibedakan dalam 2 jenis : a. Papan hubung terbuka (Live Front), dimana pada bagian depannya dipasang alat-alat seperti saklar, sekring dan lain-lainnya yang langsung dialiri oleh arus listrik. Jenis papan hubung ini digunakan di kapal yang memakai sistim arus searah. b. Papan hubung tertutup (dead front), yang pada bagian depannya juga dipasang alat-alat yang sama seperti papan hubung terbuka, tetapi sama sekali bebas dari arus listrik. Papan hubung ini terutama dipakai pada kapal yang memakai sistim arus bolak-balik. Namun begitu sekarang kapal yang memakai sistim arus searahpun cenderung untuk memakai papan hubung jenis tertutup ini. 3. Papan Hubung Sistim Arus Listrik Jenis generator yang dipakai adalah generator kompon. Di kapal selalu dipakai lebih dari satu generator yang sama, yang masing-masing dapat dihubungkan secara pararel. Untuk keperluan tersebut maka masing-masing generator juga dilengkapi dengan peralatan. 4. Pengukur Arus Seperti namanya, alat ini dipakai untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dari generator, dengan pemasangan pengukur arus secara berseri. 5. Pengukur Tegangan Tegangan antara kawat-kawat pada generator harus dapat diukur. Untuk ini dipasang sebuah pengukur tegangan yang dihubungkan secara pararel. Hal-13 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin LEMBAR KERJA 1. Alat : Generator Berbagai obeng Multitester 2. Bahan yang digunakan : Modul Buku petunjuk pengoperasian generator 3. Langkah Kerja : Siswa dapat mengenal generator dikapal Siswa dapat mengenal papan penghubung (switch board) kapal LEMBAR LATIHAN Setelah anda membaca dan memahami prinsip-prinsip Kelistrikan dan Papan Penghubung di kapal, cobalah anda kerjakan latihan di bawah ini. Dengan demikian anda akan dapat memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ketentuanketentuan itu lebih jauh. 1. Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan pada saat akan mengoperasikan mesin generator kapal ! 2. Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan untuk mengoperasikan papan penghubung (switch board) kapal ! Untuk memeriksa hasil latihan anda bagian ini tidak disediakan kunci jawaban. Oleh karena itu hasil latihan anda sebaiknya anda bandingkan dengan hasil latihan siswa/kelompok lain. Diskusikanlah dalam kelompok untuk hal-hal yang berbeda dalam hasil latihan itu. Dalam mengkaji hasil latihan itu anda sebaiknya selalu melihat prinsip-prinsip Kelistrikan dan Papan Penghubung di kapal yang diuraikan sebelumnya. Jika terdapat hal-hal yang tidak dapat di atasi dalam diskusi kelompok, bawalah persoalan tersebut ke dalam pertemuan tutorial. Yakinlah dalam pertemuan tersebut anda akan dapat memecahkan persoalan itu. Hal-14 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin RANGKUMAN 1. Listrik arus lemah adalah listrik arus listrik arus lemah yang mempunyai tegangan sampai 24 volt dan dipakai untuk telepon, jam, alarm kabakaran dan penerangan darurat. 2. Listrik arus kuat yang dipakai untuk penerangan, penggerak pesawat, pemanas, sistim komando dan alarm, radio, navigasi dan lain-lain. Tegangan yang dipakai adalah 65 volt sampai pada tegangan antara 220-240 volt. 3. Generator atau disebut juga dynamo adalah sebuah pesawat yang tenaga mekanik menjadi tenaga listrik. 4. Generator arus searah adalah dynamo yang terdiri dari atas komponen rotor, jangkar(armature) dan bagian yang diam disebut stator. 5. Papan penghubung adalah susunan intrumen-instrumen, pemutus sirkuit, saklarsaklar dan lain-lain, yang memungkinkan suatu instansi listrik dapat bekerja dan dimonitor secara efisien. Hal-15 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin LEMBAR EVALUASI Tes Formatif 2. Pilihlah salah satu kemungkinan jawaban yang menurut anda paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d. 1. Tenaga listrik yang hanya mempunyai tegangan sebesar 24 volt, tergolong pada arus listrik …………………………………………… a. Listrik arus kuat b. Listrik arus lemah c. Listrik arus sedang d. Listrik tegangan tinggi 2. Pesawat yang merubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik disebut …………………………………………………………… a. Transformator b. Akumulator c. Generator d. Stator 3. Jangkar, stator adalah komponen …………………………………………….. a. Generator arus searah b. Generator arus bolak balik c. Generator satu fase d. Generator dua fase 4. Satu susunan tempat instrumen-instrumen, saklar-saklar dan sirkuit pemutus disebut dengan ………………………………………………………. a. Papan alas b. Papan penghubung c. Papan listrik d. Papan sirkuit 5. Papan penghubung yang langsung berhubungan dengan generator disebut ………………………………………………………. a. Papan penghubung bantu b. Papan penghubung utama c. Papan penghubung pertama d. Papan penghubung lanjutan Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian akhir Buku Materi Pokok ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk megetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2. Hal-16 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin Rumus : Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Anda yang benar 5 X 100 % Arti tingkat penguasaan yang anda capai : 90 % - 100 % 80 % - 89 % 70 % - 79 % 69 % : Baik sekali : Baik : Cukup : Kurang Bila tingkat penguasaan anda mencpai 80 % ke atas, anda dapat meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya, Bagus, tetapi apabila nilai yang anda capai di bawah 80 %, anda harus mengulangi kegiatan belajar 2, terutama pada bagian yang belum anda kuasai. Hal-17 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin Kegiatan Belajar 3 LEMBAR INFORMASI Nama Program Diklat Materi Pembelajaran Jumlah Jam Latihan A. : Dinas Jaga : Jenis-Jenis Aki Yang Ada Di Kapal : 4 jam AKI SEBAGAI SUMBER ENERGI Aki ialah suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Sering dianggap aki adalah alat penyimpan listrik, hal ini kurang tepat. Yang benar adalah bahwa aki alat penyimpan energi kimia. Aki tersusun dari sel-sel. Setiap sel terdiri dari satu pelat atau kutub positif dan satu kutub negatif. Jadi aki merupakan gabungan dari dua buah sel atau lebih dan membentuk sebuah “batteray” atau bateray-bateray berarti gabungan alat yang sejenis dan membentuk satu kesatuan. Aki merupakan alat yang penting pada sistim listrik di kapal, karena aki bukan saja merupakan sumber tenaga cadangan, kalau terjadi gangguan pada sistem listrik dari generator, tetapi aki juga dipakai untuk keperluan sehari-hari. Aki dapat dengan segera mensuplai energi listrik setiap saat diperlukan, dan inilah merupakan kelebihan dari aki terhadap alat lain sebagai sumber energi cadangan siap pakai, sehingga Solas 1960 memberikan pengakuan penuh, bahwa aki sumber tenaga siap pakai merupakan kebutuhan yang esensial bagi kapal-kapal samudra. Manfaat yang optimal dari penggunaan aki di kapal banyak tergantung pada : 1. 2. 3. B. Pemilihan yang tepat dari jenis dan kapasitas aki Pemasangan dan penempatan yang baik dan benar Pemeriksaan dan perawatan yang teratur JENIS-JENIS AKI Aki atau bateray dibedakan dalam dua jenis, yaitu : 1. Bateray primer, yang dapat mengeluarkan arus listrik (discharge), sebagai contoh, baterai kering. Hal-18 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin 2. Baterai sekunder, yang dapat mengeluarkan atau menerima arus listrik ke/dari luar. Artinyaa setelah baterai mengeluarkan arus dan dalam keadaan hampir kosong (discharge), kemudian dapat diisi (charge) kembali, sampai keadaan kembali seperti semula. Sebagai contoh : aki pada mobil. Baterai sekunder pada pokoknya dibagi pada dua golongan, yaitu: a. b. C. Jenis timah hitam asam Jenis alkalin AKI TIMAH HITAM - ASAM Bagian-bagian pokok dari aki terutama adalah susunan pelat-pelat positif dan negatip. Masing-msing pelat ini tersusun dari bahan atau material aktip yang khusus yang ditempatkan atau dituang pada sebuah rangka atu grid yang dibuat dari bahan campuran antara atimon dan timah hitam. Pelat grid ini merupakan plat berbentuk segi empat yang ratadengan tepi-tepinya agak tebal dan dibuat anyaman kawat-kawat secara vertikal dan horizontal. Pelat-pelat negatif apabila bermuatan mengandung timah hitam (pb), berupa bunga karang (sponge) yang berwarna abu-abu. Sedang pelat-pelat positifnya mengandung timah hitam peroksida (PbO2), yang berwarna coklat. Pelat yang sejenis digabung ditahan oleh sebuah kelem (strap) kemudian diparti atau disolder. Pada kelem dibuat pula terminal penghubung. Pelat- pelat positif dan negatip dipasang berselang seling, dimana pelat negatip selalu dibuat satu pelat lebih banyak dari pada pelat positip, hal ini dimaksudlkan untuk pelat negatip dapat mengurung semua bidang dari pelat-pelat positip. Antara pelat-pelat positip dan negatip dibuat pelat pemisah, yang berupa lembaran-lembaran karet yang poros, yang pada salah satu sisinya dibuat rusukrusuk vertical dipasang menghadap kepelat positip. Dengan penempatan rusukrusuk demikian, maka ruang antara rusuk-rusuk tersebut akan memeperlancar sirkulasi elektrolit kepada pelat-pelat positip dan memebentuk satualur, agar artikelartikel terlepas dari pelat positip jatuh diruang pengumpul pada dasar kotak aki. Susunan dari pelat-pelat positif dan negatif serta pelat pemisah yang kemudian dikelem menjadi satu kesatuan disebut elemen atau sel. Pada tiap elemen ini umumnya dapat membangkitkan ggl atau tegangan sebesar 2 volt. Jadi jumlah elemen pada aki akan menentukan jumlah teganggan yang dapat dibangkitkan. Elemen-elemen ynag sudah siap, kemudian dimasukan kedalam kotak aki dan diturtup dengan penutup elemen yang dibuat dari karetyang keras. Penutup elemen dibuat lubang-lubang dan diberi bus dari timah hitam yang dapat masuk dengan bebas pada terminal dari kelem, yang kemudian dipatri atau disolder dengan terminal. Antara elemen-elemen kemudian dipasang penghubung elemen sehingga elemen-elemen tersebut membentuk hubungan seri. Akhirnya Hal-19 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin bagian atas elemen dituangkan bahan campuran diseluruh permukaan atas dari kotak aki. Bahan ini merupakan bahan perekat dan perapat antara bagian-bagian tadi dan membentuk satu lapisan yang kuat yang dapat mencegah agar elektrolik tidak bocor keluar. D. KAPASITAS AKI Kapasitas aki dinyatakan dalam satuan amper/ jam atau ampere hour (AH). Kalau sebuah aki dinyatakan kapasitasnya 70 AH ,maka dalam keadaan terisi penuh (charge) berarti aki dapat mensuplai arus listrik sebesar 7 ampere selama 10 jam teru menerus sesuai teganganya atau dapat pula mensuplai arus 10 amper selama 7 jam dan sebagainya banyaknya ampere/jam suatu aki juga berguna untuk menentukan besarrnya arus listrik yang diperlukan pada waktu mengisi aki (recharging),karena aki tidak boleh diisi dengan arus yang terlalu kecil, sehingga waktu pengisian terlalau lama sebaliknya juga tidak boleh dengan arus yang terlalu besar karena dapat merusak elemen-elemen aki (ofercharging). Menurut pengalaman agar didapatkan pengisian yang sebaik–baiknya besarnya arus (amper) waktu mengisi dihitung dengan rumus : 7% x Jumlah Amper-Jam Jadi, misalnya sebuah aki mempunyai kapasitas 100 AH, besarnya arus yang diperlukan waktu mengisi ialah : 7/100 x 100 = 7amper E. REAKSI KIMIA PADA AKI Apabila pada aki yang sudah terisi, antara terminal-terminal dihubungkan suatu beban misalnya lampu, radio atau alat lain maka bahan atau material aktif di dalam aki akan mengadakan suatu proses atau reaksi kimia, sehingga terjadi proses perubahan energi dari energi kimia menjadi energi listrik dan terbentuk suatu aliran listrik harus searah. Atau dengan kata lain arus listrik dihasilkan suatu reksi kimia antara bahan-bahan aktif dari pelat positif dan negatif serta asam sulfat dari elektrolik. Hal-20 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin Elektrolik dalam keadaan aki terisi penuh merupakan cairan yang terdiri dari campuran asam sulfat dalam konsentrasi sedang dan air dengan perbandingan sebagai berikut: Elektrolit = berat jenis 1,270 100% Air (H2O) + berat jenis 1.000 = 64% Asam Sulfat (H2SO4) berat jenis 1.835 + 36% Berat jenis elektrolit adalah 1,270 pada suhu + 27oC. Tegangan sel atau elemen tergantung pada perbedaan antara material aktif dan konsentrasi elektrolik. Sedangkan kemamapuan dan energi listri yang dapat dihasilkan oleh aki ialah tergantung dari luas aktip dan berat dari material dalam pelat-pelat oleh jumlah asam sulfat didalam elektrolik. Apabila antara terminal aki dihubungkan dengan suatu beban, maka arus listrik akan mengalir dari terminal aki ke beban dan kembali keaki melalui terminal yang lain. Timah hitam peroksid (PbO2) didalam pelat positip adalah senyawa dari timah hitam (Pb) dan zat asam (O2). Asam sulfat adalah senyawa dari zat air (H2) dan sulfat(SO4), sedang zat asam didalam bahan aktip positip bergabung dengan zat air dari asam sulpat kemudian membentuk air (H2O).Dan dalam dalam waktu yang sama timah hitam didlam bahan aktif positif bergabung dengan sulfat dan membentuk timah hitam sulpat (PbSO4). Reaksi yang sama akan berlangsung dipelat negatif dimana timah hitam (Pb) dari bahan aktif negatif bergabung dengan membentuk timah hitam sulfat (PbSO4). Jadi timah hitam sulfat dibentuk oleh kedua pelat positif dan negatif, pada waktu aki mengeluarkan arus (discharged), sedang asam sulfat di dalam elektrolik telah terpakai dan diganti dengan air. Perlu diperhatikan bahwa material didalam pelat positip dan negatif, selama discharge menjadi serupa susunan kimianya karena timh hitam sulfat akan berkumpul (akumulasi). Keadaan inoi mengakibatkan tegangan elemen akan berkurang. Kalau pembuangan atau pengeluaran arus berjalan terus akan terjadi pengurangan kepekatan elektrolit dan akumulasi timah hitam sulfat didalam pelatpelat mengakibatkan reksi lama – lama akan berhenti. Dan apabila aki tidak dapatmemberikaan tegangan yang diperlukan, maka dikatakan bahwa aki telah kosong dengn keaddaan demikian aki harus diisi dengan sejumlah arus listrik yang cukup dari sumber lain, sebelum dapat dipakai reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel aki pada waktu diisi, adalah kebalikan dari apa yang terjadi waktu membuang. Timah asma sulfat pada kedua pelat akan terpisah menjadi Pb dan SO4, sedang air atau H2O, terpisah menjadi zat air dan zat asam. SO4 akan Hal-21 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin meninggalkan pelat dan bergabung dengan zat air membentuk H2SO4 atau asam sulfat. Pada waktu yang sama zat asam bergabung dengan timah hitam pada pelat positif membentuk PbO2 atau timah hitam peroksida. Perlu diingat bahwa berat jenis dari elektrolit makin berkurang pada waktu membuang, yang disebabkan oleh dua hal, yaitu : 1. 2. Asam sufat – yang lebih beraty dari air – terpakai, Terjadi pembentukan air. Dan sebaliknya dari kejadian di atas, pada waktu diisi, berat jenis elektrolik akan bertambah, karena ada gas-gas yang bebas dari elektrolit. Hal-22 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin F. AKI ALKALIN Disebut aki alkalin, karena aki ini menggunakan elektrolit caustik potash atau potassium hidroksida (KOH) yang bersifat alkalis. Ada dua macam aki alkalin yaitu : 1. Aki dengan nikel – besi (Ni Fe) Pelat positif terdiri dari sebuah grid yang padanya dipasang tabung baja yang mengandung nikel yang berisi material aktip. Sedang pelat negatip mempunyai kontruksi yang sama denga pelat-pelat positip, tetapi oksida besi sebagi material aktipnya. Reaksi kimia yang terjadi pada aki ini adalah komplek, tetapi dapat disingkat demkian. Pada waktu mengisi Material yang aktip pada pelat negatip yaitu oksida besi(FeO)direduksi menjadi besi(Fe). Material yang aktip pada pelat positip yaitu oksida nikel(NiO), dioksidakan menjadi nikel dioksida(NiO2). Pada waktu membuang Terjadi kebalikan dari proses diatas yaitu pelat negatip dioksida jadi oksida besi, dan pelat positip direduksi menjadi oksida nikel. Selama diisi dan membuang larutan yang terdiri dari 2KOH + H2O tetap tidak berubah baik sifat kimia, maupun kosentrasinya. Sehinggaapabila tidakada penguapan berat jenisnya selalu tetap. 2. Aki dengan nikel – cadmium (Ni Cd) Di kapal pada umumnya dipakai aki jenis ini. Materialaktip dari pelat positip terutama tersiri darinikelhidroksida(NiOH3) dengan ditambahkan grafit agar produktifitas lebih baik. Material aktip dari pelat negatip adalah campuran dari cadmium dan besi. Material aktip dari pelat negatip tersebut dituang pada pelat baja yang belubang-lubang danmerupakan satu kesatuan dan merupakan pelat positip atau negatip. Sejumlah pelat-pelat dari polaritas yang sama atau sejenis diikat bersama-sama dengan sebuah baut dan dipasang berselang-seling dengan pelat dari polaritas yang lain. Antara pelat-pelat tadi dipasang lembaran-lembaran tipis dari ebonite yang berguna sebagai pemisah. Susunan pelat-pelat positip dan negatip serta ebonite pemisah, kemudiandimasukkan kedalam kotak dari pelat baja, lalu ditutup dan merupakan sebuah sel. Gabungan dari sel-sel tadi kemudian dimasukkan kedalam sebuah crate dari kayu keras, lihat gambar 183. Perlu diingatbahwa kotakbaja dari akimerupakan penghantar listrik, karena kotak tersebut langsung berhubungan dengan elektrolit, sehingga harus dicegah bahwa kawat atau logam lain tidak tersinggung dengan kotak aki ini. Hal-23 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin G. PEMAKAIAN AKI DI KAPAL Pemakaian aki kapal dapat dibagi dalam 3 katagori sebagai berikut : 1. Peralatan Darurat atau Siap Pakai Aki segera akan bekerja secara otomatis atau manual apabila terjadi gangguan pada generator kapal. Sebagai contoh : 2. Penerangan darurat umum Penerangan darurat kamar mesin Kemudi darurat Pintu kedap air Penjalan(starting) generator darurat Sekoci Gyro kompas Peralatan Kerja Sehari-Hari Aki juga digunakan sebagai sumber tenaga untuk keperluan sehari-hari : 3. Penerangan kapal untuk kapal kecil Untuk penjalan motor diesel Sistim Tegangan Rendah Disini aki dipakai untuk memberikan daya listrik tegangan rendah misalnya : Radio tranmiter dan penerima Direction finder Alat-alat sounding Telapon Jam kapal Lampu panggilan untuk steward dan lain-lain Hal-24 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin LEMBAR KERJA 1. Alat : Jenis-jenis aki Kunci-kunci Berbagai jenis obeng Multitester 2. Bahan yang digunakan : Modul Buku petunjuk penggunaan aki 3. Langka kerja : Siswa dapat mengenal jenis-jenis aki kapal Siswa dapat mengenal penggunaan aki kapal LEMBAR LATIHAN Setelah anda membaca dan memahami prinsip-prinsip Aki yang ada di kapal, cobalah anda kerjakan latihan di bawah ini. Dengan demikian anda akan dapat memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ketentuan-ketentuan itu lebih jauh. 1. Sebutkan jenis-jenis aki yang anda ketahui yang ada di atas kapal ! 2. Sebutkan penggunaan aki di kapal ! Untuk memeriksa hasil latihan anda bagian ini tidak disediakan kunci jawaban. Oleh karena itu hasil latihan anda sebaiknya anda bandingkan dengan hasil latihan siswa/kelompok lain. Diskusikanlah dalam kelompok untuk hal-hal yang berbeda dalam hasil latihan itu. Dalam mengkaji hasil latihan itu anda sebaiknya selalu melihat prinsip-prinsip Aki yang ada di kapal yang diuraikan sebelumnya. Jika terdapat hal-hal yang tidak dapat di atasi dalam diskusi kelompok, bawalah persoalan tersebut ke dalam pertemuan tutorial. Yakinlah dalam pertemuan tersebut anda akan dapat memecahkan persoalan itu. Hal-25 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin RANGKUMAN 1. Aki adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik. 2. Aki dibagi atas dua jenis yaitu aki atau baterai primer dan aki atau baterai sekunder. 3. Kapasitas aki dinyatakan dalam satuan ampere-hour (AH). 4. Berdasarkan golongannya maka aki baterai dibagi atas aki jenis timah hitam dan aki jenis alkalin. 5. Pemakaian aki dikapal dibagi atas tiga yaitu: pada peralatan darurat atau siap pakai, pada peralatan kapal yang bekerja sehari-hari dan pada sistem tegangan rendah. Hal-26 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin LEMBAR EVALUASI Tes Formatif 3. Pilihlah salah satu kemungkinan jawaban yang menurut anda paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d. 1. Alat untuk merubah energi kimia menjadi energi listrik disebut ………………. a. Aki b. Listrik c. Tegangan d. Hambatan 2. Aki dibagian atas ada dua bagian yaitu …………………………………. a. Kepala dan bahan aki b. Aki primer dan aki sekunder c. Air aki dan badan aki d. Kutup dan elemen 3. Kapasitas aki dinyatakan dalam ……………………………………….. a. Ampere-hour (AH) b. Volt meter c. Ampere d. Ampere-menit (AM) 4. Berdasarkan golongannya aki dapat dibagi atas ……………………… a. Aki timah hitam dan alkalin b. Aki timah putih dan alkalin c. Alkalin dan prolin d. Alkalin dan platinum Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian akhir Buku Materi Pokok ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk megetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3. Rumus : Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Anda yang benar 4 X 100 % Hal-27 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin Arti tingkat penguasaan yang anda capai : 90 % - 100 % 80 % - 89 % 70 % - 79 % 69 % : Baik sekali : Baik : Cukup : Kurang Bila tingkat penguasaan anda mencpai 80 % ke atas, anda dapat meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya, Bagus, tetapi apabila nilai yang anda capai di bawah 80 %, anda harus mengulangi kegiatan belajar 3, terutama pada bagian yang belum anda kuasai. Hal-28 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin Kegiatan Belajar 4 LEMBAR INFORMASI Nama Program Diklat Materi Pembelajaran Jumlah Jam Latihan A. : Dinas Jaga : Mesin Pendingin : 4 jam PENGERTIAN REFRIGERASI Refrigerasi adalah produksi dan pemeliharaan tingkat suhu dari bahan atau ruangan pada tingkat yang lebih rendah dari suhu lingkungan atau atmosfer sekitarnya dengan cara penyerapan atau penarikan panas dari bahan atau ruangan tersebut, secara singkat refrigerasi adalah usaha memindahkan panas dari suatu bahan atau ruangan ke bahan atau ruangan yang lain. B. PRINSIP DASAR REFRIGERASI MEKANIK Dalam suatu sistem refrigerasi, tenaga panas dan efek panas antara lain terlibat dari suatu jenis bahan yang terkait dengan proses-proses refrigerasi. Perubahan dari suatu jenis bahan dari keadaan padat menjadi cair atau gas (uap) dan sebaliknya dari gas menjadi cairan atau padatan melibatkan sejumlah tertentu tenaga panas yang berhubungan dengan suhu, tekanan dan volume bahan tersebut, jadi refrigerasi mekanik adalah suatu sistem refrigerasi yang menggunakan tenaga khusus untuk menggerakkan guna memproduksi dingin dengan bantuan mesin. Siklus kerja sistem refrigerasi ada empat yaitu; penguapan, kompresi, pengembunan dan ekspansi. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut : 1. Penguapan Tekanan cairan refrigeran yang diturunkan pada katup ekspansi akan didistribusikan secara merata ke dalam pipa evaporator. Dalam hal tersebut refrigeran akan menguap dan menyerap kalor dari udara ruangan yang dialirkan melalui permukaan luar dari pipa evaporator. Apabila udara didinginkan maka air yang ada di dalam udara akan mengembun pada permukaan evaporator, kemudian ditampung dan dialirkan keluar. Jadi, cairan refrigeran diuapkan secara berangsurangsur karena menerima kalor sebanyak kalor laten penguapan, selama mengalir di dalam setiap pipa evaporator. Hal-29 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin 2. Kompresi Kompresor menghisap uap refrigeran dari ruang penampung uap. Di dalam penampung uap, tekanannya diusahakan supaya tetap rendah, agar refrigeran seantiasa dalam keadaan uap dan bertemperatur rendah. Di dalam kompresor, tekanan refrigeran dinaikkan, sehingga memudahkan pencairannya kembali. Energi yang diperlukan untuk kompresi diberikan oleh motor listrik yang menggerakkan kompresor. Jadi dalam proses kompresi energi diberikan pada uap refrigeran. Pada waktu uap refrigeran dihisap masuk ke dalam kompresor, temperaturnya masih rendah, tetapi selama proses kompresi berlangsung temperaturnya naik. 3. Pengembunan Uap refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur tinggi pada akhir kompresi dengan mudah dicairkan dengan mendinginkan dengan air pendingin (atau dengan udara pendingin pada sistem dengan pendingin udara) yang ada pada temperatur normal. Dengan kata lain, uap refrigeran menyerahkan panasnya (kalor laten pengembunan kepada air pendingin atau udara pendingin) di dalam kondensor sehingga mengembun dan menjadi cair. Jadi, karena air/udara pendingin menyerap panas dari refrigeran, maka ia akan menjadi panas pada waktu keluar dari kondensor. 4. Ekspansi Untuk menurunkan tekanan dari refrigeran cair (tekanan tinggi) yang dicairkan di dalam kondensor, supaya dapat mudah menguap, maka digunakan alat yang dinamakan katup ekspansi. Cairan refrigeran mengalir ke evaporator, tekanannya turun dan menerima kalor penguapan dari udara, sehingga menguap secara berangsur-angsur. Selanjutnya proses siklus tersebut di atas terjadi berulang-ulang. Selanjutnya Arismunandar juga mengungkapkan bahwa untuk mengetahui karakteristik dari gas refrigeran dapat digunakan diagram Mollier. Diagram ini memungkinkan untuk mengetahui hubungan antara tekanan (P) pada ordinat dan entalpi (i) pada absisa pada siklus refrigerasi. Diagram Mollier dibagi menjadi tiga bagian untuk membedakan tingkat keadaan super dingin (sub cooled), uap basah dan uap super panas (superheated vapor), oleh garis cair jenuh dan garis uap jenuh. Hal-30 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin C. KOMPONEN UTAMA MESIN REFRIGERASI 1. Kompresor Kompresor mempunyai fungsi menggerakkan sistem refrigerasi agar dapat mempertahankan suatu perbedaan tekanan tinggi dan sistem. Dalam melaksanakan fungsi ini, kompresor : a. Menciptakan sisi tekanan rendah. Kompresor menghisap uap refrigeran dari evaporator sehingga menciptakan sisi tekanan rendah yang memungkinkan cairan refrigeran mendidih dan menguap pada susu rendah di evaporator. b. Menciptakan sisi tekanan tinggi. Kompresor memampatkan uap refrigeran yang diisap dari evaporator, dengan meningkatkan tekanan dan suhu uap itu ke arah kondensor agar dapat diembunkan menjadi cairan yang oleh udara atau air pendingin di kondensor sehingga panas yang dikandung refrigeran itu enyah bersama udara atau air pendingin. 2. Kondensor Kondensor berfungsi untuk menaikkan uap refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur tinggi (yang keluar dari kompresor), diperlukan usaha melepaskan sebanyak kalor laten pengembunan, dengan cara mendinginkan uap refrigeran itu. Jumlah kalor yang dibebaskan oleh uap refrigeran kepada air atau udara pendingin, di dalam kondensor sama dengan selisih entalpi uap refrigeran pada seksi masuk dan seksi keluar kondensor. Jumlah kalor yang dilepaskan di dalam kondensor sama dengan jumlah kalor yang diserap oleh refrigeran di dalam evaporator dan kalor yang ekuivalen dengan energi yang diperlukan untuk melakukan kerja kompresor di dalam kompresor. 3. Evaporator Evaporator adalah penukar kalor yang memegang peranan yang paling penting yaitu mendinginkan media sekitarnya. Ada beberapa evaporator, sesuai dengan tujuan penggunaannya, bentuknyapun dapat berbeda-beda. Hal tersebut dapat disebabkan karena media yang hendak didinginkan dapat berupa gas, cairan atau zat padat. Maka evaporator dapat dibagi menjadi beberapa golongan, sesuai dengan keadaan refrigeran yang ada di dalamnya, yaitu jenis ekspansi kering, jenis setengah basah dan sistem pompa cairan. Hal-31 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin 4. Katup Ekspansi Katup ekspansi dipergunakan untuk menjatuhtekankan secara adiabatik cairan refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur tinggi sampai menjadi tingkat keadaan tekanan dan temperatur rendah. Selain itu ekspansi juga berfungsi mengatur pemasukan refrigeran sesuai dengan beban pendinginan yang harus dilayani oleh evaporator, jadi katup ekspansi mengatur supaya evaporator dapat selalu bekerja sehingga diperoleh efisiensi siklus mesin refrigerasi yang maksimal. D. MACAM-MACAM ALAT PENGAMAN UNIT REFIGERASI Alat pengaman unit refrigerasi, pada dasarnya terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu : 1. Alat Pengaman Listrik Menurut Handoko (1987), bahwa alat pengaman listrik adalah suatu alat yang bekerja memakai daya tarik dan dapat mengatur arus listrik. Arus listrik yang mengalir ke kumparan dapat membuat magnet dan membangkitkan gerak mekanik, sehingga dapat membuka atau menutup kontak listrik, lubang katup dan juga dapat memutar rotor motor listrik. Alat kontrol listrik dapat mengontrol arus listrik yang mengalir ke motor listrik dan alat kontrol yang lain dari sistem pendingin alat kontrol tersebut juga dapat mengubh kapasitas kompresor, mencairkan es di evaporator secara otomatis, memindahkan refrigeran dari suatu bagian ke bagian yang lain dari sistem pendingin, menjalankan, mematikan, mengatur dan melindungi sistem pendingin komponennya. Alat kontrol listrik dapat dihubungkan dengan tegangan jaringan 100 volt, 220 volt atau tegangan rendah. Tegangan rendah yaitu tegangan yang lebih rendah dari 250 volt, pada umumnya 20 – 24 volt. Untuk mendapatkan tegangan rendah dari tegangan jaringan harus memakai transformator. Alat kontrol listrik harus dipasang pada tempat yang bersih dan kering, juga tempat yang rata dan kuat. Usahakan pada tempat yang tidak ada getaran. Alat pengaman listrik pada mesin pendingin terdiri dari : a. b. c. d. e. f. Sakelar Solenoid Relai Kontaktor Stater Lampu sinyal Hal-32 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin Dasar Kerja Pengaman Kelistrikan Refrigerasi Menurut Handoko K (1991), bahwa pada sekeliling suatu penghantar yang dialiri arus listrik terdapat medan magnet. Bagian yang mempunyai daya tarik besar disebut kutub magnet. Megnet selalu mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan dan kutub magnet yang sejenis akan tolak menolak serta kutub magnet yang tidak sejenis akan tarik menarik. Sebuah kumparan yang dialiri arus listrik bersifat sebagai sebuah magnet. Bila di dalam kumparan diisi inti besi lunak, maka kemagnetan menjadi lebih kuat. Kumparan besi lunak akan menjadi magnet listrik atau elektromagnet. Listrik adalah sebuah bentuk energi yang dapat mengubah menjadi energi panas maupun energi mekanik. Sebelumdapat mempelajari motor listrik serta alat kontrol pengaman, magnet listrik pada relai magnetik, kran (katup) solenoid pemanas dan lampu terlebih dahulu kita harus memahami dasar-dasar listrik. 2. Alat Pengaman Gabungan Mekanik dan Listrik Alat pengaman gabungan mekanik dan listrik ini adalah suatu alat yang dapat menjalankan atau menghentikan, mengatur dan melindungi sistem refrigerasi. Alat pengaman gabungan mekanik dan listrik pada sistem refrigerasi terdiri dari : a. Alat Kontrol Operasi, ada beberapa macam yaitu : b. Sakelar kontrol temperatur Sakelar kontrol otomatis Sakelar kontrol kelembaban Kontrol Pelaksana Alat kontrol ini tidak dapat langsung mengontrol dan memperbaiki hasil kerja sistem pendingin. Adapun alat kontrol pelaksana ada beberapa macam, yaitu: Starting relai dan kontaktor Katup solenoid Katup pengatur air Katup pengatur tekanan evaporator Katup pengatur tekanan isap Alat kontrol pelaksana ini mengatur dan melindungi sistem pendingin, karena keadaan di dalam sistem atau diperlukan untuk membuat oleh kontrol operasi. Hal-33 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin c. Kontrol Pembatas Sistem pendingin merupakan batas temperatur atau tekanan yang tertentu untuk melindungi kompresor dan komponen yang lain dari kerusakan, karena bekerjanya di luar batas yang telah ditentukan. LEMBAR KERJA 1. Alat 2. Bahan yang digunakan : 3. Model mesin pendingin Diagram kerja mesin pendingin Modul Buku petunjuk penggunaan mesin pendingin . Langka kerja. Siswa dapat mengenal prinsip kerja mesin pendingin di kapal. Siswa dapat mengenal komponen-komponen utama mesin pendingin. Siswa dapat menjelaskan alat-alat pengaman pada mesin pendingin. LEMBAR LATIHAN Setelah anda membaca dan memahami prinsip-prinsip yang berkenaan dengan mesin pendingin, cobalah anda kerjakan latihan di bawah ini. Dengan demikian anda akan dapat memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Mesin Pendingin lebih jauh. 1. 2. 3. Sebutkan komponen-komponen utama mesin pendinginl. Sebutkan alat-alat pengaman mesin pendingin. Sebutkan pengoperasian mesin pendingin. Untuk memeriksa hasil latihan anda bagian ini tidak disediakan kunci jawaban. Oleh karena itu hasil latihan anda sebaiknya anda bandingkan dengan hasil latihan siswa/kelompok lain. Diskusikanlah dalam kelompok untuk hal-hal yang berbeda dalam hasil latihan itu. Dalam mengkaji hasil latihan itu anda sebaiknya selalu menerapkan prinsip-prinsip Mesin Pendingin yang diuraikan sebelumnya. Jika terdapat hal-hal yang tidak dapat di atasi dalam diskusi kelompok, bawalah persoalan tersebut ke dalam pertemuan tutorial. Yakinlah dalam pertemuan tersebut anda akan dapat memecahkan persoalan itu. Hal-34 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin Untuk selanjutnya kita bisa menyimak rangkuman penerapan mesin pendingin agar anda lebih mudah menangkap maknanya dan menerapkannya di dalam keadaan nyata di dunia kerja. Rangkuman 1. Refrigerasi adalah usaha pemindahan panas dari suatu bahan atau ruang ke bahan atau ruang lain. 2. Komponen utama mesin refrigerasi terdiri atas : kompresor, kondensor, evaporator dan katup ekspansi 3. Siklus kerja sistem refrigerasi ada 4 yaitu : penguapan, kompresi, pengembunan dan ekspansi. 4. Alat pengaman gabungan pada sistem pendingin terdiri dari : sakelar kontrol temperatur, sakelar kontrol tekanan dan sakelar kontrol kelembaban. Hal-35 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin LEMBAR EVALUASI Tes Formatif 4. Pilihlah salah satu kemungkinan jawaban yang menurut anda paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d. 1. Usaha untuk memindahkan panas dari suatu bahan ke bahan atau ruangan lain disebut a. Pendinginan. b. Refrigerasi. c. Sistim refrigerasi d. Sistim pendingin. 2. Kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator adalah merupakan a. Komponen bantu. b. Komponen utama. c. Komponen sangat penting. d. Komponen tambahan. 3. Alat kontrol pelaksana yang masuk kedalam unit refrigerasi adalah a. Solenoid. b. Kondensor. c. Katup ekspansi. d. Alat mekanik 4. Alat pengatur aliran refrigerant kedalam evaporator disebut a. Kompresor. b. Katup kapiler. c. Pipa evaporator. d. Katup isap. 5. Mesin refrigerasi yang menggunakan jenis a. Refrigerasi mekanik. b. Refrigerasi torak. c. Sistem pendingin. d. Sistem refrigerasi. sering digunakan di kapal pada umumnya Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian akhir Buku Materi Pokok ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk megetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar 4. Hal-36 Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin Rumus : Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Anda yang benar 5 X 100 % Arti tingkat penguasaan yang anda capai : 90 % - 100 % 80 % - 89 % 70 % - 79 % 69 % : Baik sekali : Baik : Cukup : Kurang Bila tingkat penguasaan anda mencapai 80 % ke atas, anda dapat meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya, Bagus, tetapi apabila nilai yang anda capai di bawah 80 %, anda harus mengulangi kegiatan belajar 4, terutama pada bagian yang belum anda kuasai. Hal-37